HERNIA SCROTALIS
I.
KONSEP TEORI
A. PENGERTIAN
Hernia merupakan prostusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui
defek atau bagian lemah dari dinding rongga bersangkutan.Pada hernia
abdomen, isi perut menonjol melalui defek atau bagian lemah dari lapisan
muskulo-aponeurotik dinding perut. (Nanda, NIC-NOC. 2013)
Hernia adalah: suatu tonjolan yang abnormal dari organ organ intra
abdominal keluar dari cavum abdomen tapi masih di capai oleh peritonium.
Secara umum.
Hernia merupakan proskusi atau penonjolan isi suatu rongga dari
berbagai organ internal melalui pembukaan abnormal atau kelemahan pada
otot yang mengelilinginya dan kelemahan pada jaringan ikat suatu organ
tersebut (Griffith, 1994).
B. ETIOLOGI
1. Strain
a. Kerja otot yang sangat kuat
b. Mengangkat benda berat
c. Batuk berkepanjangan
d. Batuk kronik
e. Mengejan sewaktu miksi (seperti pada pembesaran prostate yang jinak)
C. MANIFESTASI KLINIS
1. Berupa benjolan keluar masuk/keras dan yang tersering tampak benjolan di
lipat paha
2. Adanya rasa nyeri pada daerah benjolan bila isinya terjepit disertai perasaan
mual
3. Terdapat gejala mual dan muntah atau distensi bila telah ada komplikasi
4. Bila pasien mnegejan atau batuk maka benjolan hernia akan bertambah besar
D. PATOFISIOLOGI
Hernia berkembang ketika intra abdominal mengalami pertumbuhan tekanan
seperti tekanan pada saat mengangkat sesuatu yang berat, pada saat buang air
besar atau batukyang kuat atau bersin dan perpindahan bagian usus kedaerah otot
abdominal, tekanan yang berlebihan pada daerah abdominal itu tentu saja akan
menyebabkan suatu kelemahan mungkin disebabkan dinding abdominal yang
tipis atau tidak cukup kuatnya pada daerah tersebut dimana kondisi itu ada sejak
atau terjadi dari proses perkembangan yang cukup lama, pembedahan abdominal
dan kegemukan. Pertama-tama terjadi kerusakan yang sangat kecil pada dinding
abdominal, kemudian terjadi hernia.Karena organ-organ selalu selalu saja
melakukan pekerjaan yang berat dan berlangsung dalam waktu yang cukup lama,
E. KLASIFIKASI
1. Menurut letaknya :
a. Hernia hiatal
Adalah kondisi dimana kerongkongan (pipa tenggorokan) turun
melewati difragma melalui celah yang disebut hiatus
sehingga
F. PENATALAKSANAAN
1. Secara konservatif (non operatif)
a. Reposisi hernia
Hernia dikembalikan pada tempat semula bisa langsung dengan tangan.
b. Penggunaan alat penyangga dapat dipakai sebagai pengelolaan sementara,
misalnya pemakaian korset.
2. Secara operatif
a. Hernioplasty
Memindahkan fasia pada dinding perut yang lemah, hernioplasty sering
dilakukan pada anak-anak
c. Hernioraphy
Pada bedah elektif, kanalis dibuka, isi hernia dimasukkan
kantong
diikat, dan dilakukan basiny plasty atau tehnik yang lain untuk
memperkuat dinding belakang kanalis inguinalis. Ini sering dilakukan
pada orang dewasa.
d. Herniotomy
Seluruh hernia dipotong dan diangkat lalu dibuang. Ini dilakukan pada
klien dengan hernia yang sudah nekrosis.
G. KOMPLIKASI
Akibat dari hernia dapat menimbulkan komplikasi sebagai berikut :
1. Terjadi perlengketan antara isi hernia dengan dinding kantung hernia
sehingga isi kantung hernia tidak dapat dikembalikan lagi, keadaan ini
ketegangan/peka rangsang ;
stimulasi simpatis.
3. Makanan / cairan:
a. Gejala :
insufisiensi
pancreas/DM,
(predisposisi
untuk
immune(peningkaan
risiko
infeksisitemik
dan
glokosid,antidisritmia,
bronchodilator,
diuretic,
INTERVENSI
tanda-tanda
RASIONAL
vital, Mengenal dan memudahkan dalam
intensitas/skala nyeri
Anjurkan
klien
istirahat
tidur
Atur posisi pasien senyaman mungkin
nyeri
posisi
yang
tepat
mengurangi
RASIONAL
Jika ada peningkatan tanda-tanda vital
besarkemungkinan
adanya
gejala
perawatan
luka
vital.
dengan perawatan luka dengan teknik aseptic
teknik aseptik
mencegah risiko infeksi.
Lakukan perawatan terhadap prosedur untuk mengurangi risiko
infeksi
tanda
infeksi penurunan
Hb
untuk
antibiotik.
3.
dan
peningkatan
dari
membuktikan adanya
infeksi
pemberian antibiotic
mencegah
normal
tanda- tanda
perkembangan
mikroorganisme patogen.
berikan
INTERVENSI
kesempatan
RASIONAL
untuk Karena aktivitas fisik dan mental yang
pada
siang dapat
mengakibatkan
yang
kebingungan,
terprogram
tanpa
penggunaan
waktu tidur
Pengikatan Risiko gangguan sensori, meningkatkan
kestabilan
lingkungan.Catatan :Penundaan
waktu
KOLABORASI
berikan
obat
Antidepresi,
(Elavil);
sesuai
indikasi
: Mungkin
efektif
sepertiamitriptilin Pseudodimensia
dalam
menangani
atau
depresi,
deksepin
dantrasolon (Desyrel).
memperburuk
kognitif
dalam
Koral
hidrat;
oksazepam
triazolam (Halcion).
Hindari
penggunaan
(Benadry1)
sekarang
obat
ini
dikontraindikasikan
mempengaruhi
karena
produksi
INTERVENSI
Rencanakan periode istirahat
cukup.
RASIONAL
yang mengurangi aktivitas yang
tidak
Berikan
latihan
aktivitas
bertahap.
secar optimal.
secara tahapan-tahapan
membantu
perlahan
proses
dengan
yang
aktivitas
diberikan
secara
menghemattenaga
pasien
dalam
dini.
memenuhi mengurangi pemakaian energi sampai
kebutuhansesuai kebutuhan.
Setelah latihan dan aktivitas
responspasien
D. IMPLEMENTASI
pencegahan
penyakit,
pemulihan
kesehatan
dan
fasilitas
jika
klien
mempunyai
keinginan
untuk
berpartisipasi
dalam
E. EVALUASI
Menurut Ignatavicius dan Bayne (1991) evaluasi adalah tindakan yang
intelektual untuk mlengkapi proses keperawatan dengan mengindikasikan
seberapa jauh diagnosa keperawatan, rencana tindakan dan pelaksanaan telah
berhasil dicapai.
Melalui evaluasi memungkinkan perawat untuk memonitor kealpaan yang
terjadi selama tahap pengkajian, analisa, perencanaan dan pelaksanaan
tindakan.
Evaluasi merupakan tahap proses keperawatan dimana pengumpulan data
direview untuk menentukan apakah informasi yang telah dikumpulkan sudah
mencukupi dan apakah perilaku yang diobservasi sudah sesuai. Diagnosa
juga perlu dievaluasi dalam hal keakuratan dan kelengkapannya.
Adapun evaluasi pada penderita batu ginjal (pra pembedahan) diharapkan
penderita akan :
1. Menunjukkan terpenuhinya kebutuhan rasa nyaman atau tidak adanya rasa
nyeri
2. tidak ada infeksi
3. pasien dapat tidur dengan nyaman
DAFTAR PUSTAKA