Pendahuluan
TempeadalahprodukfermentasiyangdikenalolehmasyarakatIndonesiadanmulaidigemaripula
olehberbagikelompokmasyaraktbarat.Tempedapatdibuatdariberbagaibahan.Namundemikian
yangbiasadikenalsebagaitempeolehmasyarakatpadaumumnyaialahtempeyangdibuatdari
kedelai.
Fermentasi tempe mampu menghilangkan zat-zat yang tidak diinginkan yang terdapa
pada kedelai. Tempe memiliki kandungan vitamin B12 yang sangat tinggi, yaitu 3,9-5,0 gram /
100 gram. Selain vitamin B12, tempe juga mengandung vitamin B lainnya, yaitu niasin dan
riboflavin (vitamin B2). Tempe juga mampu mencukupi kebutuhan kalsium sebanyak 20% dan
zat besi 56 % dari standar gizi yang dianjurkan. Kandungan protein dalam termpe dapat
disejajarkan dengan daging. Dengan demikian tempe dapat menggantikan daging dalam susunan
menu
yang
seimbang.
Clamydomucor oryzae adalah jamur benang yang disebut sebagai jamur tempe. Jamur tersebut
kini dikenal dengan nama Amylomyces rouxii. Namun demikian Rhizopus oryzae yang secara
implisit disebut dan diisolasi dari tempe pembuatan paramaribo, suriname, amerika selatan-lah
yang kemudian dianggap sebagai jamur tempe dimasa itu dan Rhizopus oligosporus adalah jamur
benang yang selalu terisolasi dari tempe yang dibuat disekitar bogor. Satu spesies baru dari
rhizopus berhasil diisolasi dari tempe yang dibuat di bogor, jawa barat, yaitu Rhizopus
azygosporus. Spesies ini amat mirip dengan rhizopus oligosporus. Perbedaan utamanya adalah
dalam hal kemampuannya membentuk azygospora, dan juga sporangiosporanya jauh lebih
pendek.
Mekanisme Pembentukan Tempe
1. Perkecambahan spora
Perkecambahan rhizopus oligosporus berlangsung melalui dua tahapan yang amat
jelas, yaitu pembengkakan dan penonjolan keluar tabung kecambah. Kondisi optimal
perkecambahan adalah suhu 420 C dan pH 4,0. Beberapa senyawa karbohidrat tertentu
diperlukan agar awal pembengkakan spora ini dapat terjadi. Pembengkakan tersebut
diikuti dengan penonjolan keluar tabung kecambahnya, bila tersedia sumber-sumber
karbon dan nitrogen dari luar. Senyawa-senyawa yang dapat menjadi pendorong terbaik
agar terjadi proses perkecambahan adalah asam amino prolin dan alanin, dan senyawa
gula glukosa annosa dan xilosa.
2. Proses miselia menembus jaringan biji kedelai
Proses fermentase hifa jamur tempe dengan menembus biji kedelai yang keras itu
dan tumbuh dengan mengambil makanan dari biji kedelai. Karena penetrasi dinding sel
biji tidak rusak meskipun sisi selnya dirombak dan diambil. Rentang kedalaman penetrasi
miselia kedalam biji melalui sisi luar kepiting biji yang cembung, dan hanya pada
permukaan saja dengan sedikit penetrasi miselia, menerobos kedalam lapisan sel melalui
sela-sela dibawahnya. Konsep tersebut didukung adanya gambar foto mikrograf dari
beberapa tahapan terganggunya sel biji kedelai oleh miselia tidak lebih dari 2 lapisan sel.
Sedangkan perubahan kimiawi seterusnya dalam biji terjadi oleh aktifitas enzim
ekstraseluler yang diproduksi / dilepas ujung miselia.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembuatan Tempe
Carapengelupasan
PHpadaprosespengasamankedelai
Inokulumtempe
Kualitas tempe dipengaruhi oleh kualitas starter yang digunakan untuk inokulasinya.
Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi atas kualitas jamur starter yang baik untuk
dipakai sebagai starter tempe antara lain :
1. Mampu memproduksi spora dalam jumlah banyak.
Inkubasi
Aerasidankelembaban
Tempatpembungkus
d. Ragi tempe yang dibuat dari tepung beras yang dibuat bulat seperti ragi roti.
e. Spora Rhizopus oligosporus yang dicampurkan dengan air.
f. Isolat Rhizopus oligosporus dari agar miring untuk pembuatan tempe skala labororium.
g. Ragi tempe yang dibuat dari tepung beras yang dicampurkan dengan jamur tempe yang
ditumbuhkan pada medium dan dikeringkan.
13. Pengemasan
DiposkanolehDindadi6/10/200811:58:00AM
Label:FARMASI