Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
prevalensi nasional untuk gizi buruk dan kurang pada balita dari 18,4% tahun 2007 menjadi
17,9% tahun 2010. Penurunan terjadi pada prevalensi gizi buruk yaitu dari 5,4% pada tahun
2007 menjadi 4,9% tahun 2010. Bila dibandingkan dengan target pencapaian program
perbaikan gizi pada RPJM tahun 2014 sebesar 15% dan target MDG untuk Indonesia pada
tahun 2015 sebesar 15,5% untuk kurang gizi dan 3,6% untuk gizi buruk, maka secara nasional
target tersebut memang belum tercapai namun diyakini akan tercapai.1
Untuk mencapai sasaran RPJMN tahun 2014 tersebut, dalam Rencana Aksi
Pembinaan Gizi telah ditetapkan indikator keluaran, beberapa diantaranya: (1) 85% balita
ditimbang berat badannya; (2) 100% balita gizi buruk mendapat perawatan; (3) 85% balita 659 bulan mendapat kapsul vitamin A; juga (4) 80% bayi usia 0-6 bulan mendapat ASI
Eksklusif.8
Di DKI Jakarta sendiri terdapat 1.147 jumlah kasus balita gizi buruk dari 42.702 kasus
yang dilaporkan tahun 2012 (2,69%). Hal ini menyebabkan DKI Jakarta menempati urutan
ke-8 dengan jumlah kasus tertinggi dimiliki Jawa Timur dengan 10.848 kasus (25,40%).
Cakupan balita yang ditimbang DKI Jakarta tidak memenuhi target 85% pada tahun 2012
dengan cakupan 53,3% dan menempati posisi ke-4 terendah dengan cakupan terendah
dimiliki Papua.8,9,10 Hal ini menunjukkan bahwa DKI Jakarta masih memiliki banyak hal yang
harus dikejar dan dievaluasi lebih lanjut.
Data yang didapat dari enam wilayah Kota/Kabupaten Provinsi DKI Jakarta tahun
2009 menunjukkan dari 342.288 balita yang ditimbang, 2 persen diantaranya berada di bawah
garis merah (BGM). Wilayah dengan balita BGM terbanyak ada di wilayah Jakarta Barat
yaitu sebesar 2.966 balita (43.2%) diikuti oleh Jakarta Timur dan Jakarta Utara masingmasing sebesar 1.705 (24.1%) dan 1.223 balita(17.8%).11
Berdasarkan data yang telah dijabarkan, dapat dikatakan bahwa bila hal ini terus
dibiarkan maka cakupan usaha perbaikan gizi akan sulit untuk mencapai target nasional 2014.
Dengan menjalankan usaha perbaikan gizi secara bertahap dan berkesinambungan sesuai
dengan pentahapan dan prioritas pembangunan nasional, maka sasaran jangka panjang
masalah gizi tidak lagi menjadi masalah kesehatan masyarakat serta terwujudnya
kesejahteraan bangsa diharapkan dapat tercapai.
1.2 Tujuan
1.2.1
Tujuan Umum
Mengetahui tingkat keberhasilan pelaksanaan dan pencapaian program
gizi bayi dan balita di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Pejagalan,
Tujuan Khusus
1. Mengetahui gambaran pelaksanaan dan pencapaian program gizi bayi
dan balita pada puskesmas-puskesmas di wilayah Kelurahan Pejagalan,
Kelurahan Penjaringan 1, Kelurahan Penjaringan 2, dan Kelurahan
Pluit selama bulan November 2013- Desember 2013.
2. Menilai masukan, proses, keluaran dan dampak, umpan balik dan
lingkungan dari program gizi bayi dan balita pada puskesmaspuskesmas di wilayah Kelurahan Pejagalan, Kelurahan Penjaringan 1,
Kelurahan Penjaringan 2, dan Kelurahan Pluit selama bulan November
2013- Desember 2013.
3. Mengetahui kendala dalam pelaksanaan program gizi bayi dan balita
pada
puskesmas-puskesmas
di
wilayah
Kelurahan
Pejagalan,
1.4
BAB II
KERANGKA EVALUASI
2.1. Kerangka Teori
LINGKUNGAN
MASUKAN
PROSES
KELUARAN
DAMPAK
UMPAN BALIK
Keterangan:
1. Masukan
Tenaga: 2 orang petugas pendaftaran, bidan, dokter puskesmas, dan kader posyandu
Tenaga
PKL Pejagalan
PKL Penjaringan 1
PKL Penjaringan 2
PKL Pluit
Petugas
Pendaftaran
2
2
2
2
Bidan
2
10
1
1
Dokter
Kader
Puskesmas
1
1
1
1
Posyandu
157
95
96
73
* Timbangan bayi dan alat pengukur tinggi badan pada PKL Pejagalan,
Penjaringan 2, dan Pluit diletakkan di poli KIA, sehingga bayi dan balita yang
datang ke BPU/MTBS tidak diukur berat badan dan tinggi badannya.
- Vitamin A
: kapsul merah dan biru
- PMT-P dan MP-ASI
Setiap Puskesmas mempunyai PMT-P dan MP-ASI, tetapi dalam bentuk
yang berbeda. Untuk MP-ASI di seluruh PKL bentuknya sama yaitu biskuit
MP-ASI yang didapat dari PKC. Di PKL Pejagalan dan Pluit, MP-ASI
diberikan untuk usia 6 bulan-59 bulan. Di PKL Penjaringan 1, MP-ASI
diberikan untuk usia kurang dari 1 tahun. Di PKL Penjaringan 2, MP-ASI
diberikan untuk usia kurang dari 1 tahun
Sementara itu, bentuk PMT-P berbeda di masing-masing puskesmas. Di
PKL Pejagalan dan Pluit, PMT-P diberikan kepada balita di atas usia 1 tahun
berupa gabungan antara biskuit MP-ASI dan susu formula. Di
PKL
Penjaringan I, pemberian PMT-P berupa susu formula hanya untuk balita di atas
1 tahun. Di PKL Penjaringan 2, PMT-P juga diberikan untuk balita di atas 1
tahun
b.Non medis
- Gedung
- Ruang tunggu dan ruang pemeriksaan
- Poster gizi, vitamin A, kegiatan posyandu, dan ASI eksklusif
2. Proses:
Perencanaan
Rencana kerja yang telah disusun oleh Puskesmas Kecamatan Penjaringan yang
disosialisasikan dalam rapat koordinasi program gizi tingkat kecamatan.
Pengorganisasian
Struktur organisasi serta pembagian tugas yang jelas dan tertulis.
Pelaksanaan
Indikator
PKL
Pejagalan
Ada,
Hanya pada
bayi dan
balita yang
datang ke
poli KIA
Ada, TB
diukur
hanya pada
anak dalam
pengawasan
stunting
PKL
PKL
Penjaringan
Penjaringan
PKL Pluit
2
Ada,
Hanya pada
bayi dan
balita yang
datang ke
poli KIA
Ada, TB
diukur
hanya pada
anak dalam
pengawasan
stunting
Ada,
Hanya pada
bayi dan
balita yang
datang ke
poli KIA
Ada, TB
diukur
hanya pada
anak dalam
pengawasan
stunting
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Puskesmas
Memberikan penyuluhan gizi
dan pemberian ASI eksklusif
Mengadakan penataran kader
dan penyegaran kader
Memberikan vitamin A 2 kali
dalam setahun (Februari dan
Agustus), kapsul biru untuk
8
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
PKL
Penjaringan
Penjaringan
Ada
Ada
Ada
Ada
Tidak Ada
Tidak Ada
Ada
Tidak Ada
Tidak Ada
Ada
Ada
Ada
Tidak Ada
Ada
Ada
Ada
PKL
Indikator
Pejagalan
PKL Pluit
Pemantauan balita :
Buku registrasi bayi dan balita,
buku registrasi MTBS, LB1
Posyandu, Kohort Balita,
formulir laporan Gibur, rekap
data dasar gizi, data balita
BGM dan konfirmasi status
gizi
Program ASI Eksklusif :
Kohort bayi yang menerima
ASI eksklusif
Program MP-ASI :
Data perkembangan status gizi
bayi dan balita yang mendapat
MP-ASI,
formulir
tanda
Puskesmas Kelurahan ke
sasaran, data perkembangan
status gizi balita yang
mendapat PMT-P
Pemberian vitamin A :
Daftar nama balita yang
mendapat vitamin A, register
Tidak Ada
Tidak Ada
Ada
Tidak Ada
Pengawasan
Pengawasan pada setiap Puskesmas Kelurahan dipantau oleh masing-masing
Kepala Puskesmas, dan masing-masing penanggung jawab program gizi bayi dan
balita akan mengumpulkan laporan kepada Bagian Program Gizi di Puskesmas
Kecamatan. Selanjutnya terdapat monitoring dan supervisi sudin secara berkala
yaitu setiap 3 bulan.
3. Keluaran:
Indikator pencapaian program gizi nasional yaitu sebagai berikut:
4. Lingkungan:
Fisik: lokasi, transportasi, dan kerja sama antar fasilitas kesehatan
Non Fisik: tingkat pendidikan, kebiasaan dan budaya, serta status ekonomi
5. Umpan Balik:
10
Rapat kerja yang membahas laporan kegiatan dan laporan dari masyarakat atau
instansi lain
6. Dampak:
Penurunan angka balita Bawah Garis Merah (BGM)
2.2. Kerangka Pikir
Mencari data mengenai indikator upaya perbaikan gizi bayi & balita (keluaran) di
Puskesmas Kecamatan Penjaringan.
Membandingkan data tersebut di atas dengan target indikator untuk menemukan
masalah.
Mencari data mengenai masukan, proses, umpan balik, dan lingkungan mengenai
upaya perbaikan gizi bayi & balita di Puskesmas Kecamatan Penjaringan.
Membandingkan data tersebut di atas dengan standar pelayanan kesehatan di DKI
Jakarta untuk menemukan penyebab masalah.
Menentukan prioritas masalah dengan sistem skoring serta menentukan masalah
utama yang akan dibahas
Menentukan penyebab masalah utama yang mengakibatkan tidak terpenuhinya target
keluaran/dampak.
Memberikan saran yang mampu dilaksanakan sesuai potensi Puskesmas.
11
12
BAB III
ANALISA SITUASI
3.1.
Data Umum
Jumlah
Jumlah
penduduk
penduduk
Pejagalan
Penjaringan
(orang)
89.644
108.647
miskin
9.860
Pluit
49.217
10.208
2.954
Tabel 3.2. Data Geografis & Demografis Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Pejagalan,
Penjaringan 1, Penjaringan 2, Pluit
Puskesmas
Luas Wilayah
Kelurahan
Kerja (ha)
Pejagalan
Penjaringan 1
Penjaringan 2
Pluit
Jumlah
323,18
326,53
RW
18
8
RT
226
122
68,9
771,19
9
21
118
242
Jumlah penduduk
Jumlah
(orang)
KK
89644
61.006
23.675
47.641
49.217
13.011
14.388
26.933
Tabel 3.3. Jumlah Penduduk Usia Bayi dan Balita pada bulan Desember 2013 di Wilayah
Kerja Puskesmas Kelurahan Pejagalan, Penjaringan 1, Penjaringan 2 dan Pluit pada bulan
Desember 2013
13
Penduduk
PKL
Sasaran
PKL
PKL PJ 1
PKL PJ 2
325
285
129
83
822
503
455
175
105
1.238
811
600
338
165
1.914
bulan 29 hari
1.460
694
631
353
3.138
Total
3.099
2.034
1.273
706
7.112
Pejagalan
Program
Bayi 0 - 5 bulan 29
hari
Bayi 6 bulan - 11
bulan 29 hari
Balita 12 bulan - 23
bulan 29 hari
Pluit
Total
Balita 24 bulan - 59
1.
Fasilitas
Kel
Kesehatan
Kel
Kel
Pejagalan Penjaringan
Rumah
sakit
Pluit
Jumlah
2.
Puskesmas
3.
Posyandu
25
28
60
28
32
64
245
TOTAL
3.2.
Data Khusus
3.2.1.
Tabel 3.5. Jumlah Posyandu dan Kader yang aktif di Puskesmas Kecamatan Penjaringan periode
Januari 2013 Desember 2013
PKL Pejagalan
PKL
PKL
Penjaringan I
Penjaringan II
PKL Pluit
14
Posyandu
25
19
12
Kader aktif
157
95
89
73
Menurut data di atas, jumlah posyandu paling banyak terdapat di wilayah kerja PKL
Pejagalan (25 Posyandu) dengan jumlah kader aktif sebanyak 157 orang. Sedangkan jumlah
posyandu paling sedikit terdapat di wilayah kerja PKL Pluit (7 Posyandu) dengan jumlah
kader aktif 73 orang.
3.2.2. SKDN
SKDN merupakan kumpulan data yang diperlukan untuk mengevaluasi program gizi
bayi dan balita pada Puskesmas. Dimana S, K, D, dan N mewakili data-data sebagai berikut :
S : jumlah semua balita berusia 0-59 bln 29 hari yang ada di wilayah kerja
Puskesmas.
K : jumlah semua bayi yang terdaftar dan telah mendapat KMS (Kartu Menuju Sehat)
di wilayah kerja Puskesmas.
D : jumlah balita berusia 0-59 bln 29 hari yang ditimbang di Posyandu dan Puskesmas
di wilayah kerja Puskesmas.
N : jumlah balita yang ditimbang dan berat badannya naik di Posyandu dan
Puskesmas wilayah kerja Puskesmas.
Data SKDN tersebut nantinya akan diolah untuk mendapatkan informasi berupa :
-
Cakupan program gizi bayi dan balita di wilayah kerja Puskesmas tersebut (K/S %)
Persentase balita yang mengalami peningkatan berat badan saat penimbangan (N/D%).
Hasil pencapaian program, yaitu persentase bayi yang mengalami peningkatan berat
badan (N/S%).
Bulan
Januari
3158
2795
1942
570
Februari
3099
2795
1963
592
Maret
3333
2795
1914
551
April
2896
2795
1683
848
Mei
2744
2438
1296
689
Juni
2512
2438
1727
846
Juli
2797
2438
1543
601
Agustus
2365
1869
1288
508
September
2157
1760
1495
729
Oktober
1962
1612
1251
662
November
1779
1348
1089
539
Desember
1592
1166
1166
499
Sumber Data : Data Gizi Kelurahan Pejagalan Periode Januari 2013 Desember 2013
Tabel 3.7. Cakupan Pelayanan Upaya Perbaikan Gizi Bayi & Balita
di Puskesmas Kelurahan Pejagalan periode Januari 2013-Desember 2013
16
B.
Bulan
K/S %
D/S%
D/K%
N/D%
N/S%
Januari
88,51
61,49
69,48
29,35
18,05
Februari
90,19
63,34
70,23
30,16
19,10
Maret
83,86
57,43
68,48
28,79
16,53
April
96,51
58,11
60,21
50,39
29,28
Mei
88,85
47,23
53,16
53,16
25,11
Juni
97,05
68,75
70,84
48,99
33,68
Juli
87,16
55,17
63,29
38,95
21,49
Agustus
79,03
54,46
68,91
39,44
21,48
September
81,59
69,31
84,94
48,76
33,80
Oktober
82,16
63,76
77,61
52,92
33,74
November
75,77
61,21
80,79
49,49
30,30
Desember
73,24
73,24
100,00
42,80
31,34
Rata-Rata
85,33
61,13
72,33
42,77
26,16
Januari
2034
1021
541
373
Februari
2145
1947
1423
980
Maret
2213
2040
1731
1289
April
2564
2214
1742
2193
Mei
3046
2181
1593
1199
Juni
3061
2541
2347
1761
Juli
1876
890
618
392
Agustus
1948
913
2304
1755
September
2343
1558
896
333
Oktober
1985
1731
856
534
November
2123
1314
717
449
Desember
3125
1485
1027
499
17
Sumber Data : Data Gizi Kelurahan Penjaringan 1 Periode Januari 2013 Desember 2013
Tabel 3.9. Cakupan Pelayanan Upaya Perbaikan Gizi Bayi & Balita
di Puskesmas Kelurahan Penjaringan 1 periode Januari 2013-Desember 2013
C.
Bulan
K/S %
D/S%
D/K%
N/D%
N/S%
Januari
50,20
26,60
52,99
68,95
18,34
Februari
90,77
66,34
73,09
68,87
45,69
Maret
92,18
78,22
84,85
74,47
58,25
April
86,35
67,94
78,68
125,89
85,53
Mei
71,60
52,30
73,04
75,27
39,36
Juni
83,01
76,67
92,37
75,03
57,53
Juli
47,44
32,94
69,44
63,43
20,90
Agustus
46,87
118,28
252,35
76,17
90,09
September
66,50
38,24
57,51
37,17
14,21
Oktober
87,20
43,12
49,45
62,38
26,90
November
61,89
33,77
54,57
62,62
21,15
Desember
47,52
32,86
69,16
48,59
15,97
Rata-Rata
69,29
55,61
83,96
69,90
41,16
Januari
1.273
1.030
776
392
Februari
1.406
1.288
1.269
710
Maret
1443
1235
1101
709
April
1424
1322
1266
731
Mei
1417
1325
1296
689
Juni
1306
1208
1107
717
Juli
2162
1387
1420
1239
Agustus
1424
1008
795
401
September
703
549
392
264
18
Oktober
792
696
638
482
November
740
727
710
501
Desember
747
740
740
628
Sumber Data : Data Gizi Kelurahan Penjaringan 2 Periode Januari 2013 Desember 2013
Tabel 3.11. Cakupan Pelayanan Upaya Perbaikan Gizi Bayi & Balita
di Puskesmas Kelurahan Penjaringan 2 periode Januari 2013-Desember 2013
D.
Bulan
K/S %
Januari
80.91%
Februari
91.60%
Maret
85.58%
April
92.83%
Mei
93.50%
Juni
92.49%
Juli
64.15%
Agustus
70.78%
September
78.09%
Oktober
87.87%
November
98.24%
Desember
99.06%
Rata-Rata
86.25%
Puskesmas Kelurahan Pluit
D/S%
60.95%
90.25%
76.29%
88.90%
91.46%
84.76%
65.67%
55.82%
55.76%
80.55%
95.94%
99.06%
78.78%
D/K%
75.33%
98.52%
89.14%
95.76%
97.81%
84.76%
98.82%
78.86%
71.49%
91.66%
97.66%
100%
89.98%
N/D%
50.51%
55.94%
64.39%
57.74%
53.85%
64.76%
87.25%
50.44%
67.34%
75.54%
70.56%
84.86%
65.26%
N/S%
30.79%
50.49%
49.13%
51.33%
49.25%
54.90%
57.30%
28.16%
37.55%
60.85%
67.70%
84.06%
51.79%
S
K
D
N
Tabel 3.12. Data SKDN Puskesmas Kelurahan Pluit periode Januari 2013-Desember 2013
Bulan
Januari
660
653
547
245
Februari
839
810
662
313
Maret
769
708
614
355
April
768
709
711
353
Mei
706
706
568
336
Juni
706
658
548
337
Juli
706
623
550
345
Agustus
706
612
540
309
September
706
569
386
295
Oktober
706
620
520
259
November
706
706
415
258
19
Desember
706
700
420
267
Sumber Data : Data LB3 Gizi Kelurahan Pluit Periode Januari 2013 Desember 2013
Tabel 3.13. Cakupan Pelayanan Upaya Perbaikan Gizi Bayi & Balita
di Puskesmas Kelurahan Pluit periode Januari 2013-Desember 2013
E.
Bulan
K/S %
D/S%
D/K%
N/D%
N/S%
Januari
98,94
82,88
83,77
44,79
37,12
Februari
96,54
78,90
81,73
47,28
37,31
Maret
92,07
79,84
86,72
57,82
46,16
April
92,32
92,58
100,28
49,65
45,96
Mei
100,00
80,45
80,45
59,15
47,59
Juni
93,20
77,62
83,28
61,50
47,73
Juli
88,24
77,90
88,28
62,73
48,87
Agustus
86,69
76,49
88,24
57,22
43,77
September
80,59
54,67
67,84
76,42
41,78
Oktober
87,82
73,65
83,87
49,81
36,69
November
100,00
58,78
58,78
62,17
36,54
Desember
99,15
59,49
60,00
63,57
37,82
Rata-Rata
92,96
74,44
80,27
57,68
42,28
Pelayanan Upaya Perbaikan Gizi Bayi & Balita Puskesmas Kecamatan Penjaringan
C
ak
up
an
Tabel 3.14. Rata-Rata dalam 1 tahun Cakupan Pelayanan Upaya Perbaikan Gizi Bayi & Balita
di Puskesmas Kecamatan Penjaringan periode Januari 2013-Desember 2013
Puskesmas
Kelurahan
Pejagalan
85,33
61,13
72,33
42,77
26,16
Penjaringan 1
69,29
55,61
83,96
69,90
41,16
Penjaringan 2
86,25
78,78
89,98
65,26
51,79
Pluit
92,96
74,44
80,27
57,68
42,28
Dari tabel di atas, didapatkan bahwa rata-rata cakupan program (K/S%) paling tinggi dicapai
oleh PKL Pluit (92,96%) dan paling rendah adalah PKL Penjaringan 1 (69,29%). Rata-rata
partisipasi masyarakat pada kegiatan penimbangan balita (D/S%) paling tinggi dicapai oleh
PKL Penjaringan 2 (78,78%) dan paling rendah adalah PKL Penjaringan 1 (55,61%). Ratarata tingkat kelangsungan penimbangan (D/K%) tertinggi dicapai oleh PKL Penjaringan 2
(89,98%) sedangkan yang terendah adalah PKL Pejagalan (72,33%). Puskesmas yang
memiliki rata-rata persentase peningkatan berat badan balita saat penimbangan tertinggi
adalah PKL Penjaringan 1 (69%), yang terendah adalah PKL Pejagalan (42,77%). Puskesmas
yang memiliki rata-rata persentase pencapaian program tertinggi adalah PKL Penjaringan 2
(51,79%) sedangkan yang terendah adalah PKL Pejagalan (26,16%).
20
Persentase
Yang Ditimbang
(%)
Bulan
BGM
Januari
21
1942
1,08
Februari
34
1963
1,73
Maret
39
1914
2,04
April
25
1683
1,49
Mei
28
1296
2,16
Juni
26
1727
1,51
Juli
27
1543
1,75
Agustus
22
1288
1,71
September
21
1495
1,40
Oktober
18
1251
1,44
November
20
1089
1,84
Desember
15
1166
1,29
Rata-Rata
1,62
Sumber Data : Data LB3 Gizi Kelurahan Pejagalan Periode Januari 2013 Desember 2013
Persentase
Yang Ditimbang
(%)
541
0,18
Februari
21
1423
1,48
Maret
1731
0,35
April
17
1742
0,98
Bulan
BGM
Januari
21
Mei
24
1593
1,51
Juni
2347
0,26
Juli
618
0,00
Agustus
2304
0,04
September
896
0,45
Oktober
856
0,70
November
11
717
1,53
Desember
24
1027
2,34
Rata-Rata
0,82
Sumber Data : Data LB3 Gizi Kelurahan Penjaringan 1 Periode Januari 2013 Desember 2013
BGM
Persentase
Yang Ditimbang
(%)
Januari
55
776
7,08
Februari
34
1296
2,62
Maret
11
1235
0,89
April
1322
0,52
Mei
14
1325
1,05
Juni
1208
0,24
Juli
1387
0,21
Agustus
1008
0,79
September
549
0,72
Oktober
696
0,86
November
17
727
2,33
Desember
740
0,27
Rata-Rata
1,46
Sumber Data : Data LB3 Gizi Kelurahan Penjaringan 2 Periode Januari 2013 Desember 2013
Tabel 3.18. Jumlah Bayi dan Balita BGM di Puskesmas Kelurahan Pluit
periode Januari 2013-Desember 2013
Bulan
BGM
Persentase
Yang Ditimbang
(%)
Januari
28
547
5,11
Februari
26
662
3,93
Maret
26
614
4,23
April
21
711
2,95
Mei
19
568
3,35
Juni
17
548
3,10
Juli
23
550
4,18
Agustus
17
540
3,14
September
386
0,51
Oktober
520
1,35
November
15
415
3,61
Desember
15
420
3,57
Rata-Rata
3,25
Sumber Data : Data LB3 Gizi Kelurahan Pluit Periode Januari 2013 Desember 2013
Puskesmas
Kelurahan
Pejagalan
Penjaringan 1
Penjaringan 2
Pluit
(%)
1,62
0,82
1,46
3,25
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa PKL Pluit (3,25%) merupakan PKL di wilayah
Kecamatan Penjaringan yang memiliki rata-rata persentase bayi dan balita BGM pada periode Januari
2013 Desember 2013. Rata-rata persentase terendah diperoleh oleh PKL Penjaringan 1 (0,82%).
Bayi 6-
Bayi
11 bulan
Mendapat
Cakupan
(%)
Kapsul Biru
Balita 12-
Balita
59 Bulan
Mendapat
Kapsul Merah
Cakupan
(%)
Februari
489
125
25,56
2210
1073
48,55
Agustus
512
253
49,41
2619
1121
42,80
Rata-Rata
37,49
45,68
Sumber Data : Data LB3 Gizi Kelurahan Pejagalan Periode Januari 2013 Desember 2013
Bayi
Cakupan
Mendapat
Balita 12-
Kapsul Biru
(%)
59 Bulan
Balita
Cakupan
Mendapat
Kapsul Merah
(%)
Februari
740
257
34,73
1849
1357
73,39
Agustus
427
252
59,02
1521
1370
90,07
Rata-Rata
46,87
81,73
Sumber Data : Data LB3 Gizi Kelurahan Penjaringan 1 Periode Januari 2013 Desember
2013
C. Puskesmas Kelurahan Penjaringan 2
Tabel 3.22. Cakupan Pemberian Vitamin A di Puskesmas Kelurahan Penjaringan 2
periode Januari 2013 Desember 2013
Bulan
Bayi 6-
Bayi
11 bulan
Mendapat
Cakupan
(%)
Balita 12-
Balita
59 Bulan
Mendapat
Cakupan
(%)
24
Kapsul Biru
Kapsul Merah
Februari
351
128
36,46
1015
886
87,29
Agustus
404
238
58,91
1347
1098
81,51
Rata-Rata
47,68
84,40
Sumber Data : Data LB3 Gizi Kelurahan Penjaringan 2 Periode Januari 2013 Desember
2013
D. Puskesmas Kelurahan Pluit
Tabel 3.23. Cakupan Pemberian Vitamin A di Puskesmas Kelurahan Pluit
periode Januari 2013 Desember 2013
Bulan
Bayi 6-
Bayi
11 bulan
Mendapat
Kapsul Biru
Cakupan
(%)
Balita 12-
Balita
59 Bulan
Mendapat
Kapsul Merah
Cakupan
(%)
Februari
118
160
73,75
634
630
99,36
Agustus
105
100
95,23
518
432
83,39
Rata-Rata
84,49
91,38
Sumber Data : Data LB3 Gizi Kelurahan Pluit Periode Januari 2013 Desember 2013
E. Cakupan Pemberian Vitamin A di Puskesmas Kecamatan Penjaringan periode Januari
2013 Desember 2013
Tabel 3.24. Rata-Rata per bulan Cakupan Pemberian Vitamin A di Puskesmas Kecamatan
Penjaringan periode Januari 2013 Desember 2013
Puskesmas Kelurahan
Pejagalan
Penjaringan 1
Penjaringan 2
Pluit
Pemberian vitamin A yaitu kapsul biru untuk bayi usia 6-11 bulan dan balita usia 1259 bulan dilakukan tiap 6 bulan sekali yaitu bulan Februari dan Agustus. Berdasarkan tabel
diatas diketahui bahwa cakupan pemberian kapsul biru tertinggi adalah PKL Pluit (84,49%)
dan terendah adalah PKL Pejagalan (37,49%). Cakupan pemberian kapsul merah tertinggi
adalah PKL Pluit (91,38%) dan terendah adalah PKL Pejagalan (45,68%).
25
Balita BGM
Cakupan
21
21
100
34
34
100
39
39
100
25
25
100
28
28
100
26
26
100
27
27
100
22
22
100
21
21
100
18
18
100
20
20
100
15
15
100
Rata-Rata
100
Sumber Data : Data LB3 Gizi Kelurahan Pejagalan Periode Januari 2013 Desember 2013
B. Puskesmas Kelurahan Penjaringan 1
Tabel 3.26. Cakupan Pemberian MP-ASI di Puskesmas Kelurahan Penjaringan 1
Periode Januari 2013 Desember 2103
Bulan
Balita BGM
Cakupan
Januari
100
Februari
21
21
100
Maret
100
April
17
17
100
Mei
24
24
100
Juni
100
Juli
100
Agustus
100
September
100
Oktober
100
November
11
11
100
Desember
24
24
100
Rata-Rata
100
26
Sumber Data : Data LB3 Gizi Kelurahan Penjaringan 1 Periode Januari 2013 Desember
2013
C. Puskesmas Kelurahan Penjaringan 2
Tabel 3.27. Cakupan Pemberian MP-ASI di Puskesmas Kelurahan Penjaringan 1
Periode Januari 2013 Desember 2103
Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Balita BGM
Balita mendapat MP-ASI Cakupan
55
55
100
34
34
100
11
11
100
7
7
100
14
14
100
3
3
100
3
3
100
8
8
100
4
4
100
6
6
100
17
17
100
2
2
100
Rata-Rata
100
Sumber Data : Data LB3 Gizi Kelurahan Penjaringan 2 Periode Januari 2013 Desember
2013
D. Puskesmas Kelurahan Pluit
Tabel 3.28. Cakupan Pemberian MP-ASI di Puskesmas Kelurahan Pluit
Periode Januari 2013 Desember 2103
Bulan
Balita BGM
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
28
28
100
26
26
100
26
26
100
21
21
100
19
19
100
17
17
100
23
23
100
17
17
100
2
2
100
7
7
100
15
15
100
15
15
100
Rata-Rata
100
Sumber Data : Data LB3 Gizi Kelurahan Pluit Periode Januari 2013 Desember 2013
27
Kelurahan
Pejagalan
Penjaringan 1
Penjaringan 2
Pluit
100
100
100
100
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Total
32
Sumber Data : Data LB3 Gizi Kelurahan Pejagalan Periode Januari 2013 Desember 2013
B. Puskesmas Kelurahan Penjaringan 1
28
Eksklusif
Januari
Februari
2
Maret
1
April
3
Mei
1
Juni
5
Juli
2
Agustus
16
September
4
Oktober
15
November
16
Desember
Total
65
Sumber Data : Data LB3 Gizi Kelurahan Penjaringan 1 Periode Januari 2013 Desember
2013
C. Puskesmas Kelurahan Penjaringan 2
Tabel 3.32. Cakupan Pemberian ASI Eksklusif di Puskesmas Kelurahan Penjaringan 2
Periode Januari 2013 Desember 2013
Bulan
Eksklusif
Januari
70
Februari
37
Maret
48
April
63
Mei
39
Juni
42
Juli
71
Agustus
59
September
58
Oktober
33
November
75
Desember
42
Total
637
Sumber Data : Data LB3 Gizi Kelurahan Penjaringan 2 Periode Januari 2013 Desember
2013
D. Puskesmas Kelurahan Pluit
29
Eksklusif
Januari
Februari
Maret
April
30
Mei
18
Juni
27
Juli
21
Agustus
26
September
33
Oktober
10
November
7
Desember
9
Total
181
Sumber Data : Data LB3 Gizi Kelurahan Pluit Periode Januari 2013 Desember 2013
E. Jumlah bayi usia 5 bulan yang mendapat ASI Eksklusif di Puskesmas Kecamatan
Penjaringan periode Januari 2013 Desember 2013
Tabel 3.34. Rata-Rata per bulan Cakupan Pemberian ASI Eksklusif
di Puskesmas Kecamatan Penjaringan periode Januari 2013 Desember 2013
Puskesmas
Kelurahan
Pejagalan
Penjaringan 1
Penjaringan 2
Pluit
32
65
637
181
Berdasarkan tabel di atas didapatkan bahwa PKL Penjaringan 2 memiliki jumlah bayi
berusia 5 bulan yang memperoleh ASI Eksklusif tertinggi (637 bayi) di wilayah kecamatan
Penjaringan pada periode Januari 2103 Desember 2013, sedangkan PKL dengan jumlah
bayi usia 5 bulan yang memperoleh ASI Eksklusif terendah adalah PKL Pejagalan (32 bayi).
3.2.7. Status Gizi Bayi dan Balita BGM
A. Puskesmas Kelurahan Pejagalan
Tabel 3.35. Jumlah Bayi & Balita BGM Dengan Status Gizi Buruk Dan Gizi Kurang Di
Puskesmas Kelurahan Pejagalan Periode Januari 2013 Desember 2013
30
Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Rata-Rata
21
34
39
25
28
26
27
22
21
18
20
15
24,67
Gizi Kurang
19
30
29
16
23
21
17
19
15
12
14
11
18,83
2
4
10
9
5
5
10
3
6
6
6
4
5,83
Sumber : Data LB3 Gizi Kelurahan Pejagalan Periode Januari 2013 Desember 2013
Gizi Buruk
Gizi Kurang
Januari
Februari
17
Maret
April
17
12
Mei
23
11
12
Juni
13
Juli
Agustus
September
11
Oktober
10
November
10
Desember
24
24
31
Rata-Rata
11,67
4,25
7,41
Sumber : Data LB3 Gizi Kelurahan Penjaringan 1 Periode Januari 2013 Desember 2013
Gizi Kurang
Januari
11
5
6
Februari
9
7
2
Maret
11
10
1
April
7
4
3
Mei
Juni
3
3
Juli
3
2
1
Agustus
September
6
2
4
Oktober
November
Desember
Rata-Rata
4.16
2.5
1.67
Sumber : Data LB3 Gizi Kelurahan Penjaringan 2 Periode Januari 2013 Desember 2013
D. Puskesmas Kelurahan Pluit
Tabel 3.38. Jumlah Bayi & Balita BGM Dengan Status Gizi Buruk Dan Gizi Kurang Di
Puskesmas Kelurahan Pluit Periode Januari 2013 Desember 2013
Bulan
Januari
Februari
Maret
April
28
26
26
21
Gizi Kurang
2
1
1
2
26
25
25
19
32
Mei
19
2
17
Juni
17
0
17
Juli
23
0
23
Agustus
17
0
17
September
2
2
0
Oktober
7
0
7
November
15
0
15
Desember
15
0
15
Rata-Rata
16,62
0,83
17,17
Sumber : Data LB3 Gizi Kelurahan Pluit Periode Januari 2013 Desember 2013
E. Rata-Rata Status Gizi Bayi dan Balita BGM di Puskesmas Kecamatan Penjaringan
periode Januari 2013 Desember 2013
Tabel 3.39. Rata-Rata per bulan Status Gizi Bayi dan Balita BGM
di Puskesmas Kecamatan Penjaringan periode Januari 2013 Desember 2013
Puskesmas
Rata-Rata per
Kelurahan
Bulan Jumlah
Bayi dan Balita
Gizi Kurang
BGM yang
dikonfirmasi
Pejagalan
24
19
Penjaringan 1
Penjaringan 2
Pluit
12
4
17
4
2
1
8
2
16
Berdasarkan tabel di atas didapatkan bahwa pada periode Januari 2013 Desember
2013 PKL Pejagalan mengkonfirmasi paling banyak bayi dan balita yang memiliki status gizi
BGM (24 bayi dan balita) dan diantaranya 19 bayi dan balita gizi buruk dan 5 bayi dan
balitagizi kurang. Sedangkan yang paling sedikit adalah PKL Penjaringan 2 (4 bayi dan balita)
dengan 2 bayi dan balita berstatus gizi buruk dan 2 bayi dan balita gizi kurang.
Tabel 3.40. Jumlah Bayi & Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan di Puskesmas
Kelurahan Pejagalan Periode Januari 2013 Desember 2013
Bulan
Jumlah balita
Cakupan
Januari
Februari
gizi buruk
2
4
100
Maret
10
10
100
April
100
Mei
100
Juni
100
Juli
10
10
100
Agustus
100
September
100
Oktober
100
November
100
Desember
100
Rata-Rata
5,83
5,83
100
(%)
100
Sumber : Data LB3 Gizi Kelurahan Pejagalan Periode Januari 2013 Desember 2013
B. Puskesmas Kelurahan Penjaringan 1
Tabel 3.41. Jumlah Bayi & Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan di Puskesmas
Kelurahan Penjaringan Periode Januari 2013 Desember 2013
Bulan
Jumlah balita
Cakupan
gizi buruk
-
(%)
Januari
Februari
100
Maret
100
April
100
Mei
11
11
100
Juni
100
Juli
100
Agustus
100
September
100
34
Oktober
100
November
100
Desember
Rata-Rata
4,25
4,25
100
Sumber : Data LB3 Gizi Kelurahan Penjaringan 1 Periode Januari 2013 Desember 2013
C. Puskesmas Kelurahan Penjaringan 2
Tabel 3.42. Jumlah Bayi & Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan di Puskesmas
Kelurahan Penjaringan 2 Periode Januari 2013 Desember 2013
Bulan
Jumlah balita
Cakupan
gizi buruk
(%)
100
100
100
100
100
100
100
-
11
11
Januari
9
9
Februari
11
11
Maret
7
7
April
Mei
3
3
Juni
3
3
Juli
Agustus
6
6
September
Oktober
November
Desember
Rata-Rata
Sumber : Data LB3 Gizi Kelurahan Penjaringan 2 Periode Januari
100
2013 Desember 2013
Jumlah balita
Cakupan
gizi buruk
(%)
2
1
1
2
2
0
0
0
2
0
0
2
1
1
2
2
0
0
0
2
0
0
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
35
Desember
0
0
100
Rata-Rata
0,83
0,83
100
Sumber : Data LB3 Gizi Kelurahan Pluit Periode Januari 2013 Desember 2013
E. Rata-Rata Cakupan Bayi & Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan di
Puskesmas Kecamatan Penjaringan periode Januari 2013 Desember 2013
Tabel 3.44. Rata-Rata per bulan Cakupan Bayi dan Balita BGM
di Puskesmas Kecamatan Penjaringan periode Januari 2013 Desember 2013
Puskesmas
Kelurahan
Pejagalan
Penjaringan 1
Penjaringan 2
Pluit
3.3.
bulan Desember 2013. Data yang diambil yaitu laporan gizi Puskesmas periode Januari 2013
Desember 2013 dari Puskesmas Kelurahan Pejagalan, Puskesmas Kelurahan Penjaringan 1,
Puskesmas Kelurahan Penjaringan 2, dan Puskesmas Kelurahan Pluit.
36
BAB IV
PERUMUSAN MASALAH
4.1. Perhitungan Indikator
Indikator yang digunakan sebagai acuan dalam memantau kinerja upaya perbaikan
gizi balita di Puskesmas Kelurahan Pejagalan, Penjaringan 1, Penjaringan 2, dan Pluit serta
permasalahan yang ada dijabarkan sebagai berikut pada tabel di bawah ini :
Pejagalan
SKDN
-
Partisipasi
yaitu
masyarakat
berupa
jumlah
ditimbang
persentase
balita
di
yang
Posyandu
: K/S = 92,96%
Pejagalan
: D/S = 61,13%
: D/S = 74,44%
Pejagalan
: D/K = 72,33%
Tingkat
Masalah
(+/-)
: K/S = 85,33%
maupun
Indikator
Target
80%
+
+
70%
60%
80%
: N/D = 57,68%
+
37
25%
akan
: N/S = 26,16%
dilihat
Persentase
mengalami
berat
balita
yang
peningkatan
badan
saat
penimbangan (N/D%).
-
peningkatan
Pejagalan
: 1,62%
Penjaringan 1 : 0,82%
Penjaringan 2 : 1,46%
Pluit
< 5%
: 3,25%
KAPSUL BIRU
Pejagalan
83%
: 37,49%
Penjaringan 1 : 46,87%
Penjaringan 2 : 47,68%
Pluit
: 84,49%
KAPSUL MERAH
Pejagalan
: 45,68%
Penjaringan 1 : 81,73%
Penjaringan 2 : 84,40%
Pluit
: 91,38%
Pejagalan
: 100%
Penjaringan 1 : 100%
Penjaringan 2 : 100%
Pluit
: 100%
100%
38
Pejagalan
: 4,98%
75%
100%
Penjaringan 1 : 7,49%
Penjaringan 2 : 26,82
Pluit
: 12,7%
4.2.
: 100%
Perumusan Masalah
Masalah didapatkan dengan cara membandingkan keluaran dengan target. Target
dan standar pelayanan sesuai dengan Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
828/MENKES/SK/IX/2008. Berikut adalah beberapa program perbaikan gizi balita yang
belum mencapai target di Puskesmas Kelurahan Pejagalan, Penjaringan 1, Penjaringan 2,
dan Pluit yang merupakan puskesmas kelurahan di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan
Penjaringan :
A. Cakupan program gizi bayi dan balita di wilayah kerja PKL Penjaringan 1 (69,29
%).
B. Partisipasi masyarakat dalam program gizi bayi dan balita di wilayah kerja PKL
Pejagalan (61,13%) dan PKL Penjaringan 1 (55,61%). Dimana PKL Penjaringan 1
memiliki angka pencapaian yang lebih rendah.
C. Peningkatan berat badan bayi dan balita saat penimbangan di PKL Pejagalan
(42,77%), Penjaringan 1 (69,9%), Penjaringan 2 (65,26%), dan Pluit (57,68%).
39
40
BAB V
PEMBAHASAN & PENYELESAIAN MASALAH
5.1. Skoring Masalah
Parameter yang dipakai dalam menentukan skoring masalah adalah:
1. Besarnya kesenjangan antara pencapaian dan target.
Rumus yang digunakan:
G=E-O
G = Gap (kesenjangan)
E = Expected (target yang ingin dicapai)
O = Outcome (data yang didapat dari lapangan)
Skor:
5 = 80 100 %
4 = 60 79, 9%
3 = 40 59,9 %
2 = 20 39,9 %
1 = 0 19,9 %
5 = Berat sekali
4 = Ragu-ragu antara 3-5
3 = Sedang
2 = Ragu-ragu antara 1-2
1 = Ringan
5 = Dapat ditanggulangi
4 = Ragu-ragu antara 3-5
3 = Kurang dapat ditanggulangi
41
Masalah yang dialami oleh PKL Pejagalan, Penjaringan 1, Penjaringan 2, dan Pluit
dalam program perbaikan gizi bayi dan balita adalah :
a. Cakupan program gizi bayi dan balita di wilayah kerja PKL Penjaringan 1 (69,29 %).
b. Partisipasi masyarakat dalam program gizi bayi dan balita di wilayah kerja PKL
Pejagalan (61,13%) dan PKL Penjaringan 1 (55,61%). Dimana PKL Penjaringan 1
memiliki angka pencapaian yang lebih rendah.
c. Peningkatan berat badan bayi dan balita saat penimbangan di PKL Pejagalan
(42,77%), Penjaringan 1 (69,9%), Penjaringan 2 (65,26%), dan Pluit (57,68%).
Dimana PKL Pejagalan memiliki angka pencapaian terendah dibandingkan dengan
PKL yang lain di wilayah Kecamatan Penjaringan.
d. Tidak tercapainya target cakupan pemberian vitamin A sebanyak 2x/tahun pada bayi
dan balita berusia 6-59 bulan di PKL Pejagalan, Penjaringan 1, Penjaringan 2, dan
Pluit yaitu kurang dari 83%, dimana PKL Pejagalan memiliki keluaran yang paling
rendah (40,41%).
e. Tidak tercapainya cakupan pemberian ASI Eksklusif selama 6 bulan pada bayi dan
balita berusia > 6 bulan di PKL Pejagalan, Penjaringan 1, Penjaringan 2, dan Pluit
yaitu kurang dari 75% dimana PKL Pejagalan memiliki keluaran paling rendah yaitu
4,98%.
G=E-O
42
A. Gap Cakupan program gizi bayi dan balita di wilayah kerja PKL Penjaringan 1 :
80% - 69,29% = 10,71% maka diberi skor 1
B. Gap peresentase partisipasi masyarakat dalam program gizi bayi dan balita di PKL
Penjaringan 1 :
70% - 55,61% = 14,39% maka diberi skor 1
C. Gap persentase peningkatan berat badan bayi dan balita saat penimbangan di PKL
Pejagalan :
80% - 42,77% = 37,23 % maka diberi skor 2
D. Gap pada persentase Cakupan Pemberian Vitamin A sebanyak 2x/tahun pada bayi dan
balita berusia 6-59 bulan :
83 % - 40,41% = 42,59 % maka diberi skor 3
E. Gap pada persentase cakupan pemberian ASI Eksklusif selama 6 bulan (A5) pada bayi
dan balita berusia 0-5 bulan :
75 % - 4,98% = 70,02 % maka diberi skor 4
2.
gizi anak akibat tidak dibawa untuk diperiksa di Posyandu.2 Oleh karena banyak
terkait dengan aspek pelayanan lainnya yang mempengaruhi status kesehatan seorang
anak, masalah ini diberikan skor 5.
C. Perubahan berat badan merupakan indikator yang sangat sensitif untuk memantau
pertumbuhan anak. Bila kenaikan berat badan anak lebih rendah dari yang seharusnya,
pertumbuhan anak terganggu dan anak berisiko akan mengalami kekurangan gizi.
Oleh karena itu kenaikan berat badan harus dipantau secara berkesinambungan dan
seorang anak yang tidak mengalami kenaikan dua kali berturut-turut tiap kali
penimbangan di Posyandu harus segera dirujuk ke Puskesmas untuk ditangani lebih
lanjut.9 Masalah ini diberikan skor 4.
D. Tidak tercapainya target cakupan pemberian vitamin A 2x/tahun pada bayi dan balita
usia 6-59 bulan dapat berdampak buruk bagi kesehatan bayi dan balita. Bayi dan balita
yang mengalami kekurangan vitamin A dapat menderita penyakit mata (dari
xerophtalmia hingga kebutaan). Dari hasil penelitian di berbagai negara menunjukan
bahwa pemberian suplementasi vitamin A sebanyak 2 kali/tahun pada bayi dan balita
usia 6-59 bulan dapat mencegah kekurangan vitamin A dan kebutaan (buta senja) serta
meningkatkan sistem kekebaan tubuh sehingga mengurangi angka kesakitan dan
kematian. Vitamin A dapat mencegah timbulnya komplikasi pada penyakit yang sering
terjadi pada balita seperti campak dan diare. Namun sebenarnya vitamin A bisa
didapatkan dari berbagai makanan seperti kuning telur, mentega, dan wortel. skor 3
E. Tidak tercapainya cakupan pemberian ASI Eksklusif dapat mempengaruhi tumbuh
kembang anak. Pemberian ASI eksklusif (6 bulan pertama kehidupan) terbukti dapat
meningkatkan imunitas bayi serta mencukupi kebutuhan gizinya. Bayi yang tidak
diberi ASI eksklusif akan lebih mudah mengalami gizi kurang atau gizi buruk karena
kandungan nutrisi pada makanan pengganti ASI yang diberikan ke bayi belum tentu
sebaik ASI. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa ASI mampu mengurangi infeksi,
penyakit pernapasan dan diare pada bayi. ASI juga bermanfaat bagi ibu menyusui
karena ditemukan peningkatan hormon oksitosin yang dapat mengurangi risiko
perdarahan pada ibu setelah melahirkan. Semakin tinggi persentase pemberian ASI
eksklusif di suatu wilayah maka makin tinggi pula status kesehatan dan gizi bayi dan
balita di wilayah tersebut. skor 5
3.
A. Dalam pencapaian cakupan program, salah satu sumber daya yang diperlukan adalah
ketersediaan KMS dan fasiitas kesehatan yang membagikan KMS. Seringkali KMS di
fasilitas kesehatan seperti Posyandu dan Puskesmas Kelurahan habis dan belum
didistribusikan dari pusat. Hal ini akan menyebabkan bayi dan balita yang seharusnya
memperoleh KMS tidak memperoleh. Pengadaan KMS terutama pada aspek distribusi
seharunya bisa diperbaiki sehingga KMS dapat menjangkau bayi dan balita yang
membutuhkan. Hal ini membuat masalah ini diberikan skor 3.
B. Partisipasi masyarakat tidak lepas dari usaha dari petugas kesehatan untuk
meningkatkan motivasi dan pengertian mereka mengenai pentingnya memeriksakan
anak ke Posyandu. Selain usaha untuk promosi kesehatan yang dapat ditingkatkan,
dibutuhkan juga bahan penyuluhan yang baik dan pengetahuan tenaga kesehatan serta
kader dalam pemantauan pertumbuhan serta konseling sehingga orang tua yang datang
merasa puas dengan penjelasan yang diberikan serta menambah pengetahuan mereka.
Keberadaan kader sebagai perpanjangan tangan Puskesmas dalam melakukan
pelayanannya di Posyandu dianggap mempermudah dalam usaha mendekatkan diri ke
masyarakat sehingga masalah ini diberikan skor 5
C. Seperti yang telah dikatakan sebelumnya bahwa peningkatan berat badan merupakan
indikator yang sensitif untuk memantau pertumbuhan anak, berarti juga indikator ini
cukup banyak dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti penyakit yang sedang
mewabah sehingga dapat menurunkan berat badan anak. 10 Oleh karena faktor seperti
ini kurang dapat ditanggulangi oleh Puskesmas, hanya bisa diantisipasi, maka masalah
ini diberikan skor 3.
D. Cakupan pemberian vitamin A sangat bergantung pada jumlah ketersediaan kapsul
vitamin A, tenaga kesehatan maupun kader yang memberikan vitamin A. Apabila
sumber daya tersebut sudah memadai, maka hal lain yang dapat ditingkatkan dalam
usaha peningkatan cakupan pemberian vitamin A adalah dengan memberikan promosi
kepada masyarakat mengenai manfaat vitamin A, dampak yang ditimbulkan apabila
tidak diberikan, dan jadwal pemberiannya ke keluarga bayi dan balita tersebut. Hal ini
dapat dilakukan oleh kader, petugas Puskesmas maupun tokoh masyarakat yang
lain.skor 4
E. Petugas Puskesmas dapat memberikan penyuluhan mengenai manfaat dan pentingnya
ASI, memberikan solusi pada para ibu yang tidak dapat memberikan ASI karena
terhalang faktor pekerjaan serta menjelaskan kekeliruan mitos mengenai ASI yang
beredar di masyarakat. Penyuluhan dapat dilakukan secara langsung oleh tenaga
Puskesmas atau juga melalui kader. Penguatan fungsi kader dilakukan dengan
45
4.
bagi bayi umur 0-6 bulan sudah mencukupi kebutuhan makanannya sehingga ibu tidak
perlu menyisihkan uang untuk makanan bayi selama 6 bulan pertama. Kandungan di
dalam ASI lebih mudah diabsorbsi oleh organ pencernaan. Selain itu, pelaksanaan
Inisiasi Menyusui Dini dapat mengurangi pendarahan bagi ibu nifas serta menjadi alat
KB alami bagi ibu. Proses menyusui juga menumbuhkan hubungan erat ibu dan bayi
serta perasaan cinta kasih. skor 5
Tabel 5.1. Prioritas Masalah
No
Parameter
Masalah
A B C D E
1 Besarnya masalah
1 1 2 3 4
2 Berat ringannya masalah ~ akibat 2 5 4 3 5
3 Sumber daya yang tersedia
3 5 3 4 4
4 Keuntungan sosial yang diperoleh 5 5 4 3 5
Jumlah
11 16 13 13 18
Prioritas
IV II III III I
5.2. Penyebab masalah
Masalah
Cakupan Bayi yang
Penyebab Masalah
Penggunaan media promosi
efektif
melahirkan
Kader belum mendapat
mandiri
47
5.3.
Pohon Masalah
48
5.4.
Penyelesaian Masalah
a. Menyediakan media promosi berupa poster dan leaflet untuk memberi informasi
mengenai ASI Eksklusif
Pelaksana (Who)
Waktu (When)
Tempat (Where)
Materi (What)
Informasi
Sasaran (Who)
penyimpanan ASI
Primer: ibu hamil dan ibu menyusui
Tujuan (Why)
mengenai
keunggulan
ASI
eksklusif
atau
leaflet)
Meningkatkan pengetahuan masyarakat RW setempat
mengenai ASI eksklusif
Cara ( How )
(Who)
Waktu
1 bulan sekali
(When)
Tempat
(Where)
Materi
Definisi dan manfaat bagi ibu dan bayi mengenai ASI eksklusif, cara
(What)
Sasaran
(Who)
49
Tujuan
(Why)
Cara (How)
50
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1.
Kesimpulan
Dari evaluasi kinerja Puskesmas Kelurahan Pejagalan, Penjaringan 1, Penjaringan 2,
dan Pluit mengenai program gizi pada bayi dan balita periode Januari 2013 Desember 2013,
masih terdapat beberapa masalah dalam program gizi pada bayi dan balita yang belum
terselesaikan. Masalah-masalah tersebut meliputi:
Cakupan program gizi bayi dan balita di wilayah kerja PKL Penjaringan 1
(69,29 %).
Partisipasi masyarakat dalam program gizi bayi dan balita di wilayah kerja
PKL Pejagalan (61,13%) dan PKL Penjaringan 1 (55,61%). Dimana PKL
memiliki
cakupan
pemberian
kapsul
biru
terendah
Tidak tercapainya cakupan pemberian ASI Eksklusif selama 6 bulan pada bayi
dan balita berusia > 6 bulan di PKL Pejagalan, Penjaringan 1, Penjaringan 2,
dan Pluit yaitu kurang dari 75% dimana PKL Pejagalan memiliki keluaran
paling rendah yaitu 4,98%.
Saran
Untuk mengatasi masalah mengenai cakupan pemberian ASI ekslusif selama 6 bulan
52
DAFTAR PUSTAKA
Indonesia.
Ringkasan
Kajian
Gizi
Ibu
dan
Anak.
2012..
53