PENGERTIAN
o Suatu keadaan dimana mata terkena/terpapar zat kimia, baik asam atau basa.
o Kerusakan pada mata akan lebih luas jika disebabkan oleh basa karena terjadi
safonikasi lemak pada membran sel
TUJUAN
o Mencegah komplikasi lebih lanjut
KEBIJAKAN
o Semua pasen yang mengalami kedaruratan pada mata harus dilakukan
pertolongan dengan segera
PROSEDUR
o Anamnesa : macam zat kimia yang terpapar;lamanya trauma; usaha atau tindakan
yang sudah dilakukan pada mata
o Dilakukan pemeriksaan tajam penglihatan; ada tidaknya luka sekitar mata
o Nilai tekanan bola matanya /TIO secara manual
o Jika mrmungkinkan periksa dengan slit lamp, ada tidaknya flare dan atau sel di
bilik mata depan
o Nilai derajat luka trauma kimia pada matanya, untuk menilai prognosanya
Grade 1: kornea jernih dan tidak ada iskhemi pada limbus
Grade 2: adanya kekeruhan pada kornea tetapi detail iris masih nanpak,
UNIT TERKAIT
o Smf Mata, IGD, Ruang rawat inap
SOP : HIFEMA
-
PENGERTIAN
o Adanya darah di bilik mata depan yang berasaldari pecahnya pembuh darah di iris
atau badan siliar
o Penyebabnya bisa karena trauma tumpul dan atau trauma tajam pada nata;
-
spontan
TUJUAN
o Menghentikan
perdarahan
dan
mencegah
komplikasi
seperti
30 derajat dan diobservasi ada tidaknya perdarahan sekunder sampai hari ke 5-7
o
o
o
o
o
sebelumnya
Setelah hari ke 3, tekanan bola mata lebih dari 30 mm Hg
UNIT TERKAIT
o IGD, Smf Mata, Rawat Inap
PENGERTIAN
o Operasi mata untuk mengangkat lensa mata yang keruh
o Operasi dilakukan pada katarak yang berhubunan dengan factor usia, katarak
karena trauma pada mata, katarak komplikata dan katarak pada bayi dan anakanak
o Jenis operasi katarak:
Ekstraksi katarak tanpa pemasangan lensa intra ocular/IOL
Ekstraksi katarak dengan pemasangan IOL, operasi pengangkatan lensa
TUJUAN
o Untuk memperbaiki kualitas penglihatan
o Indikasi medis , pada katarak yang disertai penyakit lain
o Indikasi kosmetik, hanya membuang lensa yang keruh aja tetapi tajam
penglihatan tidak mungkin diperbaiki lagi
KEBIJAKAN
o Operasi katarak dilakukan jika kekeruhan lensa sudah menyebabkan kehidupan
sehari-hari penderita sudah terganggu
o Teknik operasi yang dilakukan diserahkan kepada operator dengan mengingat /
PENGERTIAN
o Operasi mata untuk membuat saluran yang bertujuan untuk menurunkan
Tekanan bola mata
o Jenis operasi yang dilakukan :
Operasi trabekulektomi adalah operasi membuat saluran sehingga aliran
intra ocular/IOL
Operasi parasintesa adalah operasi mengeluarkan darah dari bilik mata
depan
TUJUAN
o Untuk menurunkan TIO sehingga penekanan pada saraf mata tidak bertambah lagi
KEBIJAKAN
o Operasi dilakukan pada ;
Pasen dengan TIO yang tidak normal, meskipun sudah diberi obat penurun
glaucoma
Pasen dengan glaucoma sekunder, adanya darah di bilik mata depan,
UNIT TERKAIT
o Smf Mata, Ruang Operasi, Rawat inap
PENGERTIAN
o Pemeriksaa untuk melihat status refraksi seseorang apakah menderita myopia,
hipermetropia, astigmatisme, presbiop atau gabungan kelainan diatas
TUJUAN
o Untuk melihat status refraksi penderita
KEBIJAKAN
o Pemeriksaan bisa secara objektip ( Outoref atau retinoskop ) atau pemeriksaan
subjektip ( trial and error )
o Pasen yang tidak jelas penglihatannya harus dilakukan pemeriksaan visus
PROSEDUR
o Pasen diperiksa dalam jarak 6 meterdari kartu snellen, tetapi kalao penggunakan
proyektor bisa disesuaikan sampai focus hurup/angka terlihat jelas
o Pemeriksaan visus dilakukan dengan memeriksa tajam penglihatan mata satu
persatu. Dengan satu mata ditutup pasen diminta untuk membaca huruf pada kartu
Snellen. Apabila pasen mampu membaca pada baris yang menunjukkan angka 20,
maka dicatat tajam penglihatan tanpa kaca mata 6/20. Selanjutnya ditambah lensa
S+0,5 D untuk menghilangkan akomodasi pasen. Bila penambahan lensa tadi
penglihatan makin jelas, maka kemungkinan pasen menderita hipermetrop.
Kemudian koreksi dengan lensa sferis positif diteruskan dengan ditambah
perlahan-lahan sampai dicapai tajam penglihatan terbaik. Koreksi d diatas tetap
belum dicapai tajam penglihatan maksimaliteruskan dengan menambah lensa
sferis positip, sampai pada satu saat pasen mengatakan tajam penglihatannya
berkurang. Pada pasen hipermetrop
o Apabila ditambah lensa sferisnegatip ataupositip juga makin kurang jelas, maka
kemungkinan penderita menderita astigmat yang harus dikoreksi dengan lensa
silinder.
o Apabila setelah prosedur diatas tetap belum dicapai tajam penglihatan maksimal,
maka kemungkinan penderita ada kelainan media refraktif atau ada kelainan
silinder, maka dipasangkan pinhole, jika setelah dipasang pinhole tajam
penglihatan tidak bertambah baik maka ada kelainan media refraksi,
koreksidihentikan. Tetapi apabila dengan pilhole bertambah jelas maka pada
penderita tersebut harus terus dikareksi dengan penambahan lensa silinder positip
atau negatip dengan axis tertentu sampai tajam penglihatn didapat 6/6
o Setelah didapatkan koreksi terbaik untuk kedua mata. Bila penderita sudah
berumur mendekati atau lebih dari 40 tahun harus ditambahkan lensa sferis positif
PENGERTIAN
o Trauma penetran adalah trauma tembus bola mata tidak sampai menembus
seluruh ketebalan kornea/ sclera
o Trauma perforasi adalah trauma tembus bola mata sampai menembus seluruh
prolap
o Pemeriksaaan USG mata ( atas indikasi ), jika segmen posterior tidak bisa dinilai
o Pemeriksaan Ro kepala ( atas indikasi ) untuk melihat anatomi mata
o Penatalaksanaan :
Persiapan untuk dilakukan operasi
Beri antibiotika intra vena, antibiotika topical
Tutup mata dengan kasa steril
Usahakan penderita tenang/tidak kesakitan dengan diberi analgetika
Konsul ke dokter mata untuk tindakan lebih lanjut
UNIT TERKAIT
o Smf Mata, IGD, Rawat inap
PENGERTIAN
o Suatu penyakit dimana TIO sangat tinggi dan dapat nerusak papil nervus optikus
TUJUAN
o Menurunkan TIO secepet mungkin, sehingga tidak mengancam kerusakan n
optikus
o Mrncari factor penyebabnya
KEBIJAKAN
o Galaukoma akut merupakan suatu kedaruratan di bidang mata yang harus segera
ditangani untuk mencegah komplikasi
-
PROSEDUR
o Keluhan penderita : mata kabur dengan keluhan nyeri sekitar mata
o Pada pemeriksakan : mata merah, bilik mata dangkal, kornea edema, pupil
midilatasi dengan reflek cahaya berkurang sampai tidak ada
o Pada pemeriksaan TIO sangat tinggi
o Penatalaksanaan
Timolol maleat 0,5 % tts mata 2 dd gtt 1
Acetazolamid 3-4 x 250 mg
Aspar K 1 x 1 tab
Pilokarpin 4 dd gtt 1
Antibiotika+ steroid 3 dd gtt 1
Analgetika
o Supaya tidak berulang jika TIO sudah terkontrol dilakukan operasi filtrasi
PENGERTIAN
o Suatu keadaan penglihatan mata berkurang akibat adanya oklusi pada arteri retina
TUJUAN
o Mencegah komplikasi yaitu kebutaan
KEBIJAKAN
o Semua pasen yang mengalami masalah kedaruratan pada mata harus segera
dilakukan tindakan.
PROSEDUR
o Pada anamnesa : visus turun mendadak tanpa disertai nyeri, adanya riwayat
amaurosis fugax, adanya riwayat penyakit jantung dan pembuluh darah, penyakit
coagulopathi, migren, adanya riwayat trauma seperti patah tulang
o Oklusi arteri retina sentral
Sering mengenai decade 6 kehidupan
Penyebab tersering karena adanya emboli pada thrombosis arteri karotis
Visus turun mendadak
plasis/kertas
o Oklusi arteri retina cabang
Berhubungan dengan arteriosklerosis, emboli, penyakit kolagen, penyakit
UNIT TERKAIT
o Smf Mata, Smf penyakit dalam, IGD
SOP : PTERYGIUM
-
PENGERTIAN
o Pertumbuhan jaringan fibrovaskular berbentuk segitiga yang tumbuh dari arah
konjungtiva menuju kornea pada daerah interpalpebra
o Stadium pterygium
Stadium 1 : jika pterigium hanya terbatas pada limbus kornea
Stadium 2 : sudah melewati limbus tetapi tidak lebih dari 2 mm melewati
kornea
Stadium 3 : sudah melebihi stadium 2 tetapi tidak melebihi pinggir pupil
Stadium 4 : sudah melewati pinggir pupil sehingga mengganggu
penglihatan
TUJUAN
o Untuk menghindari mata sering merah dan mengganjal
KEBIJAKAN
o Semua pterygium dilakukan tindakan operasi jika karena alasan kosmetik, refraksi
Operasi pterygiun dilakukan secara bare skera+ graf konjungtiva/amnion untuk
mencegah residif
PROSEDUR
o Gejala klinis : mata sering berair dan tampak mata merah, mata seperti ada benda
asing, timbul astigmat karena tarikan pterigium pada kornea
o Penatalaksanaan :
Non bedah : pada pterygium stadium 1 dan 2 bila belum mau dioperasi.
Dgn edukasi penderita, air mata buatan, dan kalau sering merah diberi
sudah
terganggu.
Operasi
secara
bare
sclera+
graf
PENGERTIAN
o Obtruksi duktus nasolakrimalis yang terjadi sejak lahir
TUJUAN
o Mendeteksi obtruksi nasolakrimalis sedini mungkin
KEBIJAKAN
o Setiap bayi sering berair atau belekan harus diperiksa kemungkinan adanya
sumbatan saluran keluar air mata
PROSEDUR
o Pemeriksaan tampak mata berair dan kadang-kadang ada belekan
o Pada daerah sakus lakrimal ditekan dengan jari akan tampak regurgitasi secret
dari pungtum lakrimal
o Lakukan massage pada sakus lakrimal
o Bila bayi dibawah 3 bulan diberi tetes antibiotika selama 5-7 hari
o Bila bayi berumur diatas 3 bulan lakukan anel tes atau irigasi dari pungtum
lakrimal agar membrane Haasner terbuka. Beri tetes antibiotika dengan steroid
selama 3-5 hari.
o Bila telah dilakukan tiga kali tindakan berturut-turut dgn interval 2 minggu tetapi
masih berair dan banyak secret dilakukan probing dalam narkose umum
o Bila masih menunjukkan regurgitasi maka dilakukan dcryocystorhinostomi ( DCR
)
UNIT TERKAIT
o Smf mata, Smf anak
PENGERTIAN
o Suatu mikroangiopathi yang mengenai prekapiler retina, kapiler dan venula,
sehingga menyebabkan oklusi mikrovaskular dan kebocoran vascular yang
perdarahan
vitreus
dan
laser/vitrektomi
UNIT TERKAIT
o Smf mata, Smf Penyakit dalam dan laboratorium
SOP :
-
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
SOP :
-
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
SOP :
-
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT