Nama
NIM
Kelompok
: Noer Rimafatin
:111810201014
: B2
EFEK FOTOLISTRIK
Noer Rimafatin
Jurusan Fisika, FMIPA, Universitas Jember
noerrimafatin@gmail.com
07 Desember 2013
Abstrack
experiment photoelectric effect is the release of electrons incident on the metal surface.
Experimental method used is to provide a transmission filter treatment of large variations in
the color spectrum and color spectrum of order 1 and order 2 without color filters to
determine the work function the potential influence of the transmission filter and Planck
constant value (h/e). These experimental results indicate that the transmission of the filter is
directly proportional to the potential stopper, Planck constant valua on the order 1 at 1.06 x
10-15 Js / C with a value of 74.26% discrepancy and work function of 7.52 x 10 -18 J and on the
order 2 of 1.42 x 10-15 Js / C with discrepancy values of 65.71% and work function of 1.08 x
10-17J.
Keywords: Filter transmission, color spectrum, potential stopper
1. PENDAHULUAN
Efek fotolistrik merupakan proses ketika radiasi elektromagnetik datang pada suatu
permukaan logam tertentu,sehingga elektron terlepas dari permukaan logam. Sebuah foton
dengan energi hf mengenai bahan dan diserap oleh elektron. Energi dari setiap foton
bergantung pada frekuensi f dari radiasi dan h = 6,626 x 102 J.det disebut konstanta Planck.
merupakan energi yang dibutuhkan untuk melepaskan diri dari permukaan yang disebut
fungsi kerja. Jika energi yang tersedia cukup, elektron akan naik kepermukaan logam. Secara
matematis persamaan efek fotolistrik Einstein dapat dituliskan sebagai berikut,
(1)
Energi dari elektron yang terlepas dapat diperoleh dengan menentukan berapa beda potensiall
yang harus diberikan untuk menghentikan gerakannya maka
. Untuk sebagian
Teori Einstein memprediksi bahwa energi kinetik maksimum merupakan fungsi linear
dari frekuensi , dimana enegi kinetik maksimum elektron yang terlepas berubah secara linear
terhadap frekuensi cahaya yang digunakan.
dilepaskan. [2] Pada persamaan (1) menunjukkan bahwa semakin tinggi energi foton (atau,
semakin tinggi frekuensinya), semakin besar energi kinetik elektron yang dikeluarkan
(dipancarkan). Apabila dua berkas cahaya yang memiliki frekuensi yang sama (yang lebih
besar dari frekuensi ambang ) tetapi memiliki intesitas yang berbeda. Dapat disimpulkan
bahwa semakin tinggi intensitas cahaya, semakin banyak jumlah elektron dikeluarkan dari
logam target.[3]
Jika energi gelombang elektromagnetik sama dengan fungsi kerja
maka,
(3)
Ketika beda potensial dari luar diberikan pada elektroda, arus fotoelektron akan terhenti.
Ketika
(4)
Dimana V disebut Potensial penghenti.[4
Percobaan efek fotolistrik digunakan untuk menentukan nilai tetapan planck (h/e),
menentukan nilai fungsi kerja (work function) suatu fotodioda, dan mengetahui besar
potensial penghenti pada spektrum warna yang dihasilkan. Dengan hal tersebut dapat
diketahui besar nilai antara teori dengan percobaan yang telah dilakukan.
2. METODE
Pada percobaan efek fotolistrik akan dilakukan pengambilan data tentang pengaruh
variasi filter dan variasi spektrum warna pada orde 1 dan orde 2. Alur kerja percobaan yang
dilakukan adalah dengan cara merangkai satu set peralatan percobaan efek fotolistrik yang
terdiri dari beberapa peralatan yaitu sebuah peralatan h/e appatus dan sumber cahaya merkuri.
Ketika sumber cahaya merkuri dihubungkan dengan sumber tegangan lampu merkuri akan
menyala. Kemudian dengan menggunakan gabungan lensa dan grating menjadikan cahaya
lampu merkuri akan terpisah menjadi empat garis warna (kuning, ungu, biru, dan hijau).
Voltmeter digital dipasang pada output h/e apparatus digunakan untuk mengetahui nilai
potensial penghenti. Pada gambar 1 dibawah ini merupakan susunan alat yang digunakan
dalam percobaan efek fotolistrik,
dari
, sehingga
Gambar 2. Grafik hubungan filter transmisi dengan potensial penghenti pada warna
kuning
Gambar 3. Grafik hubungan filter transmisi dengan potensial penghenti pada warna biru
Gambar 4. Grafik hubungan filter transmisi dengan potensial penghenti pada warna hijau
Gambar 5. Grafik hubungan filter transmisi dengan potensial penghenti pada warna ungu
b. Hasil pengukuran secara analisis grafik dan tabel pada orde 1 dan orde 2
Tabel 1. Tabel hasil pengukuran nilai tetapan Planck, Fungsi Kerja dan Diskrepansi
Orde
1
2
h/e(J.s/C)
1,06E-15
1,42E-15
h/e (J.s/C)
4,14E-15
4,14E-15
(J)
7,52E-18
1,08E-17
D (%)
74,26
65,71
10-18 J pada orde 2 sebesar 1,42 x 10-15 Js/C dengan nilai diskrepansi sebesar 65,71 % dan
fungsi kerjanya sebesar 1,08 x 10-17 J. Seharusnya fungsi kerja yang dihasilkan pada orde 1
lebih besar daripada orde 2 karena semakin tinggi orde intensitas cahaya semakin kecil dan
cahaya semakin memudar. Ketika energi cahaya yang mengenai logam semakin tinggi orde
semakin kecil sehingga menghasilakn fungsi kerja kecil dan elektron yang terlepas sedikit.
Tapi dalam percobaan ini dihasilkan fungsi kerja pada orde 1 lebih kecil daripada orde 2. Hal
ini disebabkan oleh keterbatasan penglihatan pengamat, tingkat ketelitian pengamat dan
kualitas alat yang digunakan dalam eksperimen. Pada gambar 6 dan gambar 7 menunjukkan
bahwa antara frekuensi dan potensial energi berbanding lurus. Menurut teori energi kinetik
maksimum merupakan fungsi linear dari frekuensi , dimana energi kinetik maksimum
elektron yang terlepas berubah secara linear terhadap frekuensi cahaya yang digunakan.
Sedangkan energi kinetik berbanding lurus dengan potensial penghenti.
5. KESIMPULAN DAN SARAN
Percobaan efek fotolistrik dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi harga filter
transmisi maka semakin tinggi pula harga potensial penghenti. Nilai tetapan Planck dari
percobaan lebih kecil dari pada nilai tetapan Planck teori. Fungsi kerja yangdihasilkan pada
orde 1 lebih kecil daripada orde 2. Dalam percobaan ini memiliki diskrepansi yang besar.
Dalam melakukan praktikum, sebaiknya diperhatikan dan benar-benar diteliti dalam
pengambilan data agar memperoleh data yang akurat. Karena data yang diperoleh dapat
mempengaruhi hasil dan diskrepansi yang diperoleh.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Bueche. F dan Eugene. H, 2006, Fisika Universitas Edisi Kesepuluh, Jakarta : Erlangga.
[2] Oxtoby. Gillis dan Nachtrieb, 2003, Prinsip-prinsip Kimia Modern Edisi Keempat
Jilid
2, Jakarta : Erlangga.
[3] Chang. R, 2005, Kimia Dasar Edisi ketiga Jilid 1,Jakarta : Erlangga.
[4] Wiyanto, 2008, Elektromagnetika, Yogyakarta : Graha Ilmu.