ULTRASONOGRAFI
(USG)
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
Ditetapkan Direktur
RSB Esto Ebhu
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Tanggal Terbit
dr. Moh.Ibnu Hajar, SpOG.
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
No. Revisi
Halaman
Ditetapkan Direktur
RSB Esto Ebhu
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Tanggal Terbit
dr. Moh.Ibnu Hajar, SpOG.
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit Terkait
No. Revisi
Halaman
Ditetapkan Direktur
RSB Esto Ebhu
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Tanggal Terbit
dr. Moh.Ibnu Hajar, SpOG.
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit Terkait
SDM
Unit Rawat Inap
No. Revisi
Halaman
Ditetapkan Direktur
RSB Esto Ebhu
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Tanggal Terbit
dr. Moh.Ibnu Hajar, SpOG.
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Persyaratan
1. Satu orang teknisi elektromedik atau tekhnis terlatih
2. Peralatan kerja tersedia
3. Dokumen teknis tersedia
4. Bahan pemeliharaan dan material bantu tersedia
5. mekanisme kerja tersedia dan jelas
Persiapan
Siapkan perintah kerja
Siapkan formulir laporan kerja
Siapkan dokumen teknis penyerta
- Protap pemeliharaan
- Operating Manual
- Service manual
Siapkan peralatan kerja
- Tool set
- Multi tester
- Pengukuran arus bocor
Siapkan bahan pemeliharaan, bahan operasional dan material bantu
- Kain lap halus/kain kasa
- Vaselin
- Amplas
- filter
No. Revisi
Halaman
Ditetapkan Direktur
RSB Esto Ebhu
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Tanggal Terbit
dr. Moh.Ibnu Hajar, SpOG.
Pelaksanaan
1. Cek dan bersihkan bagian-bagian pompa penghisap
3 Bulanan
2. Cek dan berikan pelumasan pada lager
3 Bulanan
3. Cek filter, bersihkan dan ganti bila perlu
3 Bulanan
4. Cek katup inlet dan outlet, ganti bila perlu
3 Bulanan
5. Cek daya hisap, lakukan penyetelan bila perlu
3 Bulanan
6. Cek kebocoran arus listrik
1 Tahunan
7. Cek hubungan pembumian
1 Tahunan
Pencatatan
-
Ruangan VK Bersalin
IPS-RS
No. Revisi
Halaman
Ditetapkan Direktur
RSB Esto Ebhu
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Tanggal Terbit
dr. Moh.Ibnu Hajar, SpOG.
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit Terkait
PERSIAPAN
Alat : bisa dioperasikan
Pelaksanaan
1. Air sampai batas level max
2. Siapkan alat-alat yang disterilkan
3. Masukkan alat-alat kke dalam sterilisator
4. On kan pesawat
5. Pilih temperature
6. Perhatikan termometer
7. Atur waktu yang dibutuhkan
8. Setelai selesai off kan pesawat
No. Revisi
Halaman
Ditetapkan Direktur
RSB Esto Ebhu
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Tanggal Terbit
dr. Moh.Ibnu Hajar, SpOG.
Pengertian
Tujuan
Protap ini disusun sebagai acuan dalam pemakaian telepon dengan baik
dan benar.
Kebijakan
Prosedur
Unit Terkait
No. Revisi
Halaman
Ditetapkan Direktur
RSB Esto Ebhu
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Tanggal Terbit
dr. Moh.Ibnu Hajar, SpOG.
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Persiapan :
1. Hubungkan alat dengan catu daya
2. Hidupkan alat dengan menekan tombol on / off
3. Ke posisi on sampai indikator menyala
Pelaksanaan
1. Atur timer berapa waktu yang dibutuhkan untuk menyeterilkan
ruangan
2. Tinggalkan ruangan yang kita steril, maka lampu akan menyala
sendiri dan akan menyala sendiri dan akan mati sendiri secara
otomatis sesuai dengan yang kita inginkan.
3. Setelah selesai rapikan kembali keadaan lampu.
Unit Terkait
Ruangan OK
Ruangan Bayi
No. Revisi
Halaman
Ditetapkan Direktur
RSB Esto Ebhu
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Tanggal Terbit
dr. Moh.Ibnu Hajar, SpOG.
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit Terkait
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit Terkait
Pengertian
Tujuan
Waktu
Prosedur
Unit Terkait
Pengertian
Tujuan
Waktu
Prosedur
Unit Terkait
Pengertian
Tujuan
Waktu
Prosedur
Unit Terkait
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
ANAFILAKSIS
Anafilaksis adalah suatu alergi yang terjadi akut, segera,
dan hebat, sebagai kontak dengan alergan
Sebagai acuan dalam menegakkan diagnosa dan
memberikan terapi
Dalam penanganan penyakit anafilaksis diperlukan buku
standar pelayanan medik
1. Kriteria Diagnosa :
Anafilaksis merupakan reaksi alergi sistemik, kadangkadang didahului rasa tidak enak/takut secara akut dan
segera dapat timbut :
a. Obstruksi jalan nafas atas dan bawah, disusun
renjatan kardiovaskuler secara sekunder
b. Secara primer timbul renjatan tanpa didahului
gejala-gejala pernafasan
c. Rasa gatal, kemerahan seluruh tubuh dan
pembengkakan tangan menjadi lebih hebat
(urtikaria dan sembab angioneurotik)
2. Diagnosa Banding :
Renjatan karena sebab lain, renjatan ini biasanya
terjadi begitu mendadak
3. Terapi :
a. Adrenalin 1 : 1000 dengan dosis 0.01 ml/Kg,
subkutan (maksimal 0,3 ml)
b. Pasang tourniquet pada bagian pangkal dari tempat
masuknya alergen (gigitan, serangan, suntikan
obat)
c. Beri adrenalin 0,1-1,3 ml sub kutan pada tempat
masuknya
alergen
bila
alergen
telah
diberikan/masuk secara subkutan
d. Bila perlu pemberian adrenalin dapat diulang setiap
15-20 menit
e. Beri zat asam dengan nose prong atau sunkup 2-3,
1/menit
f. Beri difenhidramin 2 mg/kg intavena atau
intramuskulus, dilanjutkan dengan 3 mg/kg/24 jam
dibagi 3 dosis
g. Pasang infus NaCI 0,9%. Bila terjadi hipotensi atau
tekanan darah tak teratur beri NaCL 0,9% 20-40
ml/kg dalam 1-2 jam. Bila perlu ditambahklan
plasma atau cairan ekspander volume lain 10-20
ml/kg dalam 1-2 jam
h. Pemberian Kortikosteroid :
Hidrokotison 4-7 mg/kg secara intravena,
dilanjutkan dengan 4-7 mg/kg/24 jam dibagi
dalam 3-4 dosis selama 24-28 jam atau
Metilprednisolon 1/5 dosis hidrokortison atau
Dexametason 1/25 dosis hidrokortison
i. Bari Aminofilin bila ada tanda-tanda obstruksi
jalan nafas di bagian bawah dengan dosis 7 mg/kg
dilanjutkan dalam 10-20 ml NaCI 0,9% secara
intravena dalam waktu 10-20 menit, dilanjutkan
dengan 9 mg/kg/24 jam dibagi 3-4 dosis
j. Bila nadi dan tekanan darah sudah stabil, infus
diganti dengan Dektrose 5% dalam 0,45% NaCL 1-
Unit Terkait
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit Terkait
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
ALUR PELAPORAN
Tata cara pelaporan hasil rekapitualsi data mulai dari tim
Pengendalian Mutu Keperawatan sampai Kepala Rumah
Sakit
Untuk mengetahui jalur pelaporan yang benar
Sebagai panduan dalam melaksanakan program
peningkatan mutu keperawatan
Adanya kejelasan langkah-langkah yang harus
dilaksanakan untuk mendapatkan rekomendasi
Untuk membantu kerja tim dalam memberikan arah
tujuan hasil pelaporan
- Dilakukan oleh Tim Pengendalian Mutu Keperawatan
- Rekapitulasi hasil dan laporan dilakukan setiap 3 (tiga)
bulan sekali secara periodik
1. Pengumpulan data dilakukan oleh Tim Pengendalian
Mutu Keperawatan di ruangan masing-masing setiap
bulannya
2. Data yang harus dikumpulkan oleh Tim
Pengendalian Mutu Keperawatan adalah
a. Kelengkapan asuhan keperawatan
b. Evaluasi persepsi mutu asuhan keperawatan
c. Evaluasi kegiatan asuhan keperawatan
d. Indikator klinik
3. Setelah data terkumpul tiap bulannya data direkap
tiap tiga bulan sekali
4. Hasil rekapitulasi dilaporkan untuk minta
rekomendasi dan tindak lanjut pada Kepala Rumah
Sakit
5. Alur pelaporan adalah
Tim Pengendalian Mutu Keperawatan
Unit Terkait
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
SYOK KARDIOGENIK
Ketidakmampuan jantung mengalirkan cukup darah ke
jaringan untuk memenuhi kebutuhan metabolism basal
akibat gangguan fungsi pompa jantung
1. Mengembalikan fungsi sistemik yang adekuat
2. Mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut
3. Mencegah kematian
Persiapan Alat :
1. Oropharingeal tube / mayo tube sesuai dengan ukuran
pasien
2. Fase mask sesuai dengan ukuran pasien
3. Air bag
4. Peralatan intubasi
5. Papan resusitasi
6. Bantal kecil
7. Meja emergency berisi alat-alat dan obat-obat
emergency
8. Plester, gunting
9. Peralatan suction
10. Peralatan oksigen
11. Pasien
Beritahu pasien bila sadar/keluarga tentang prosedur
tindakan dan tujuan
Langkah-Langkah :
1. Kaji riwayat penyakit jantung : AMI, Miokarditis,
Decomp cord, dll.
2. Pastikan dengan rekaman EKG 12 lead
3. Kaji tanda-tanda vital
4. Atur posisi pasien dalam posisi syok
5. Berikan terapi 4-6 liter/ menit
6. Bila pasien tidak sadar lakukan gerakan tripel : ektensi
kepala, mendorong mandibula kedepan dan membuka
mulut
7. Bila pasien henti nafas segera lakukan ventilasi 2 kali
buatan, kalau memungkinkan denganoksigen murni
8. Setelah dua kali ventilasi buatan awal, segera raba
arteri karotis atau femoralis
9. Bila nadi berdenyut tetapi pasien masih henti nafas
teruskan ventilasi buatan 12 kali/menit sampai timbul
ventilasi spontan dan adekuat
10. Bila tidak teraba nadi berarti henti jantung segera
lakukan kompresi jantung luar 15 kali dengan laju 80100/menit yang kemudian dilakukan ventilasi 2 kali (1
ventilasi = 1-1,5 detik) dievakuasi setiap menit apakah
tindakan efektif
11. Beri Nore ephineperine iv 8-12ug/menit sampai
mencapai tekanan sistolik sekurang-kurangnya 80
mmhg.
12. Setelah tekanan sistolik mencapai 80 mmhg ganti
dengan dopamine 5-15 ug/kg BB/menit pemberian
dalam infuse D 5% mikro
13. Bila terjadi takikardi, tambahkan drip dobutamin 5-20
ug/kg BB/menit, mulai dosis kecil sampai terjadi
tanda-tanda peningkatan tekanan darah 80/50 mmhg
14. Evaluasi tanda-tanda vital dn respon pasien
15. Bila pemberian dopamine/dobutamin satu kali belum
Unit Terkait
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit Terkait
Unit A.K.U
Unit Pelayanan Medik
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit Terkait
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit Terkait
C. PELAKSANAAN
1. Pasien disendirikan / isolasi dari pasien lain
2. Pasien tidak boleh ditinggal sendiri
3. Keluarga diijinkan menunggu dan diberitahu
keadaan pasien dengan cara yang bijaksana
4. Membersihkan keringat supaya pasien selalu bersih
5. Sekeliling pasien dalam keadaan tenang
6. Membasahi bibir yang kering dengan kapas dan
pinset
7. Membantu melayani dalam upacara keagamaan
8. Mengamati tanda-tanda vital
9. Perawat selalu bicara dengan suara yang lembut
dan penuh perhatian
- Unit Keperawatan
- Keperawatan Rawat Inap
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit Terkait
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit Terkait
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
h. V8
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Unit Terkait
- Unit Keperawatan
- Keperawatan Rawat Inap
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit Terkait
dan
alat
Pengertian
Tujuan
Protap ini disusun sebagai acuan dalam penerapan langkahlangkah Pemeliharaan timbangan bayi agar dapat digunakan
sebagaimana mestinya.
Kebijakan
Prosedur
Unit Terkait
Ruangan Bayi
Ruangan Perawatan Anak
Ruangan VK Bersalin
Pengertian
Tujuan
Protap ini disusun sebagai acuan dalam penerapan langkahlangkah Pemeliharaan tensi air raksa agar dapat digunakan
sebagaimana mestinya.
Kebijakan
Prosedur
Unit Terkait
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
I.
Unit Terkait
Menyiapkan alat
1. Brancard / kereta dorong
2. Kursi roda.
3. Status klien lengkap berisi : Lembar Rekam
Medis, Hasil Laboratorium, Foto (USG, Thorax,
Scan dan lain-lain), Informed Consent, Check Lyst
penderita operasi.
4. Obat-obatan yang diperlukan
Dara bila diperlukan
Obat-obat pre operasi
II. Menyiapkan klien
Menyiapkan klien sesuai dengan jenis operasi yang
akan dilakukan.
III. Melaksanakan
1. Memasang infus sesuai advis dokter.
2. Memindahkan klien dari tempat tidur ke kereta
dorong.
3. Mengantar pasien ke kamar operasi jam
sebelum pelaksanaan operasi.
4. Melaksanakan serah terima klien beserta status
lengkap, ruangan dengan petugas kamar operasi.
Pengertian
Tujuan
Prota ini disusun sebagai acuan dalam penerapan langkahlangkah Pemeliharaan Ventilator agar dapat digunakan
sebagaimana mestinya dalam memberikan bantuan
pernafasan bagi pasien.
Kebijakan
Prosedur
Prasyarat
Satu orang teknisi terlatih
Peralatan kerja tersedia
Dokumen tertulis tersedia
Bahan pemeliharaan dan material bantu tersedia.
Mekanisme kerja tersedia dan jelas
PERSIAPAN
.
Siapkan perintah kerja
.
Siapkan formulir laporan kerja
.
Siapkan dokumen teknis penyerta
- Protap pemeliharan
- Service manual
.
Siapkan peralatan kerja
- Tool set
- Multimeter
- Pengukur arus bocor
- Oxymeter
- Presure meter
. Siapkan bahan pemeliharaan dan material bantu :
- Contact cleaner
- Kain lap halus
- Lampu indikator
- Filter oxygen
- Seal tape
- Amplas
.
Pemberitahuan kepada user
Pelaksanaan
1. Cek dan bersihkan bagian-bagian alat
Periode 3 Bulanan
2. Cek keutuhan mekanik dan tombol-tombol
Periode 3 Bulanan
3. Cek perangkat tekanan kerja dari kebocoran
Periode 3 Bulanan
4. Cek filter masuk udara tekan dan kesatuan O-ring
Periode 3 Bulanan
5. Cek regulator control
Periode 3 Bulanan
6. Cek dan bersihkan manifol tabung
Periode 3 Bulanan
7. Cek dan bersihkan unit humidifier, ganti O-ring bila
perlu
8. Cek semua sistem/bagian-bagian alat yang diijinkan oleh
pabrik
9. Periksa unjuk kerja alat
10. Cek kebocoran arus listrik
11. Cek hubungan pembumian
Pencatatan
Isi kartu pemeliharaan
Isi formulir laporan kerja
User menndatangani laporan kerja dan alat diserahkan
kembali kepada user
Pengemasan Alat Kerja dan Dokumen Teknis Penyerta
Cek alat kerja dan sesuaikan dengan catatan
Cek dan rapikan dokumen teknis penyerta
Kembalikan alat kerja dan dokumen teknis penyerta ke
tempat semula.
Pelaporan
Laporkan hasil pekerjaan kepada pemberi tugas.
Unit Terkait
Ruangan OK
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
PELAPORAN
1. Laporkan hasil pekerjaan kepada pemberi tugas.
Unit Terkait
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
IPS
Seluruh Pengguna Genset
Pengertian
21 KATETERISASI
Mengeluarkan air kemih (urine) dari kandung kemih
dengan menggunakan kateter steril.
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
A. PERSIAPAN ALAT
Tersedia dalam baki :
1. Kateter steril, ukuran disesuaikan dengan pasien.
2. Kapas sublimat/kapas savlon steril dalam tempatnya.
3. Korentang steril
4. Jelly
5. Perlak dan alasnya.
6. Bengkok 2 buah (untuk kapas kotor dan penampung
urine)
7. Pinset anatomi steril / handscoen steril.
8. Spuit 10 CC + Aquabidest 25 cc.
9. Sketsel
10. Urobag
11. Doek Lubang
B.
1.
2.
3.
PERSIAPAN PASIEN
Menjelaskan maksud dan tujuan
Atur posisi pasien
Memasang tabir / sketsel dan menutup pintu.
C. PELAKSANAAN
1. Cuci tangan
2. Perlak dan alasnya dipasang di bawah bokong.
3. Meletakkan 2 bengkok diantara kedua tungkai
4. Menjelaskan pada pasien
Membuka labia mayora dengan ibu jari dan telunjuk
1. Tangan kiri, yang sebelumnya dibungkus dengan kapas
savlon
2. Vulva dibersihkan dengan kapas savlon minimal 3x
(dari atas ke bawah, kapas kotor diletakkan ke dalam
bengkok, kapas yang terakhir dibiarkan diantara labia
minora).
3. Dengan memakai sarung tangan atau dengan pinset
mengambil kateter dan diberi jelly pada ujungnya.
4. Perawat membuka labia minora dengan tangan kiri dan
kapas tadi dibuang.
5. Memasukkan kateter ke dalam uretra perlahan-lahan
dan menganjurkan pasien untuk menarik nafas
panjang.
6. Bila kateter dipasang permanen / tetap maka kateter
dikunci memakai spuit dan aquades steril (mengisi
balon)
7. Menyambung kateter dengan urobag / urine bag.
8. Pasien dirapikan dan alat-alat dibereskan.
9.
Unit Terkait
Mencuci tangan.
- Unit Keperawatan
- Keperawatan Rawat Inap.
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Unit Terkait
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit Terkait
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Pemeliharaan incubator
dipergunakan.
Prosedur
I.
Unit Terkait
dilaksanakan
setiap
selesai
Menyiapkan Alat :
a. Waskom berisi larutan desinfektan clorin 0,56
b. Waskom berisi air bersih yang hangat
c. Lap kering (+ 3 kali)
II. Melaksanakan :
Membersihkan incubator menggunakan lap yang
dibasahi larutan desinfektan dengan :
1. Membuka hood, membersihkan bagian dalam
Hood yang terdiri dari matras dan tempat matras.
2. Membersihkan Filter untuk kelembagaan dengan
merendam filter pada larutan desinfektan selama +
15 menit.
3. Tempat filter dibersihkan
4. Bilas semua alat dengan air bersih.
5. Keringkan dengan menggunakan lap kering.
6. Hood ditutup kemudian bersihkan bagian luar hood
sampai dengan bagian bawah incubator, cara
membersihkan seperti saat membersihkan bagian
dalam hood.
7. Bila sudah selesai semua isi air kelembaban dengan
air bersih batas maximal air.
8. Incubator ditutup dengan tutup incubator.
Pengertian
2 MENILAI KESADARAN
Melakukan
penilaian
tingkat
kesadaran
menggunakan Glascow Coma Scale (GCS)
dengan
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
1.
2.
3.
Unit Terkait
Persiapan Alat
a. Status Pasien
b. Bolpoint
Persiapan Pasien
a. Mengatur posisi pasien
b. Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan
terhadap pasien atau keluarga.
Pelaksanaan
a. Atur posisi pasien dengan aman dan nyaman
b. Jelaskan pada pasien atau kluarga tentang
prosedur yang akan dilakukan
c. Kaji respon mata pasien dengan panduan nilai
1. Mata tidak dapat membuka
2. Mata terbuka dengan dirangsang
3. Mata terbuka setelah diperintah
4. Mata terbuka secara spontan
d. Kaji respon verbal dengan panduan nilai
1. Tidak bersuara
2. Suara tidak jelas
3. Kata-kata tidak sesuai
4. Percakapan / kalimat membingungkan
5. Pembicaraan berorientasi pada ruang, tempat
dan waktu.
e. Kaji respon motor dengan panduan nilai
1. Tidak dapat merespon nyeri
2. Merespon nyeri dengan refleks extensi
3. Merespon nyeri dengan flexi abnormal
4. Merespon nyeri dengan flexi normal
5. Dengan nyeri, pasien melokalisir
6. Respon motorik sesuai dengan perintah
f. Catat nilai tingkat kesadaran pada status pasien.
g. Rapikan pasien
- Unit Keperawatan
- Keperawatan Rawat Inap
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
I.
Menyiapkan Alat
1. Suction set siap pakai
2. Tong spatel
3. Kasa
4. Bengkok
5. Gelas / Cawan berisi air bersih
6. Mayo tube (bila perlu)
7. Kain pengalas / tissue
8. Sarung tangan
9. Sampiran
II. Menyiapkan Pasien
1. Memberitahu pasien / keluarga tentang rencana
tindakan yang akan dilakukan
2. Mengatur posisi pasien
3. Memasang mayo tube bila perlu
III. Melaksanakan:
1. Perawat mencuci tangan
2. Melaksanakan sampiran
3. Mendekatkan suction set disamping pasien
4. Memastikan alat berjalan baik
5. Memasang kain pengalas dibawah dagu pasien
6. Memasang sarung tangan
7. Memasang mayo tube (bila perlu)
8. Menghubungkan kabel penyambung pada saluran
listrik
9. Menghidupkan mesin penghisap lender
10. Membuka mulut pasien dengan tong spatel yang
dibalut kain kassa.
11. Memasukkan canule penghisap ke rongga mulut
dengan lubang pada pangkal canule terbuka dan
membersihkan rongga mulut dari secret, kotoran
yang lain dengan menutup lubang pada pangkal
canule.
12. Membilas canule dengan cara memasukkan ujung
canule ke dalam gelas / cairan berisi air bersih
berulang kali.
13. Memasukkan canule ke jalan nafas sedalam
mungkin dengan cara yang sama sambil melihat
respon pasien (cyanosis, batuk-batuk)
14. Menarik canule penghisap dengan cara menutup
lubang pada pangkal canule
15. Membilas canule penghisap berulang kali sampai
rongga mulut dan saluran nafas bersih
16. Tindakan ini dilakukan berulang kali sampai
Unit Terkait
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
5 MENGGOSOK GIGI
Membersihkan gigi dari kotoran / sisa makanan dengan
menggosok gigi
Supaya mulut gigi dan tetap sehat, bersih dan tidak
berbau
Mencegah terjadinya infeksi misalnya stomatitis, caries
gigi dan lain-lain
Memberikan perasaan segar pada pasien
Dilakukan pada pasien yang tidak dapat menggosok gigi
sendiri
A. PERSIAPAN ALAT
Tersedia di baki :
1. Handuk / pengalas
2. Bengkok pengalas
3. Air untuk kumur-kumur dalam gelas plastik
4. Sikat gigi dan pasta gigi
5. Tissue
6. Sedotan (kalau perlu)
B. PELAKSANAAN
1. Perawat mencuci tangan
2. Kepala pasien dimiringkan
3. Handuk atau pengalas diletakkan dibawah dagu
4. Bengkok diletakkan dibawah dagu
5. Pasien diberi air untuk kumur-kumur
6. Sikatlah gigi pasien dengan perlahan dari atas ke
bawah luar dan dalam geraham atas dan bawah
7. Pasien diberi air untuk kumur-kumur
8. Mulut dibersihkan/dikeringkan dengan tissue
9. Bengkok dan pengalas diangkat pasien dibaringkan
kembali
10. Alat-alat dibereskan dan perawat cuci tangan
* Perhatian
Unit Terkait
- Unit Keperawatan
- Keperawatan Rawat Inap
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit Terkait
Pengertian
Tujuan
- Membersihkan luka
- Mengobati luka
- Mencegah kekeringan pada luka-luka tertentu
Kebijakan
Prosedur
Unit Terkait
Unit Keperawatan
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
A. PERSIAPAN ALAT
1. Tabung oksigen dengan manumeternya.
2. Flow meter (pengukur aliran)
3. Humidifer (botol pelembab yang diisi air matang
aquadest sampai batasnya.
4. Slang (pipa saluran zat asam)
5. Kanula hidung ganda (Nasal Canule) / Pipa
endothracheal / alat resusitasi otomatis yang
lengkap.
6. Alat tulis untuk mencatat.
B. PERSIAPAN ALAT DAN LINGKUNGAN
1. Memberitahu maksud dan tujuan (bila pasien
sadar).
2. Mengatur posisi pasien sesuai dengan kebutuhan.
3. Ada respon dari pasien.
4. Mengatur lingkungan aman dan nyaman.
C. PELAKSANAAN
Prosedur dan cara-cara kerja.
1. Setelah alat-alat dibawa ke dekat pasien perawat
mencuci tangan.
2. Isi tabung dicoba dan diperiksa.
3. Memasang pipa oksigen pada tabung.
4. Pipa oksigen dihubungkan dengan kateter
hidung/kanula hidung.
5. Mengatur volume sesuai program terapi dokter
dengan membuka flow meter.
6. Memasang kateter hidung pasien.
7. Mengobservasi reaksi pasien.
8. Mencatat hasil tindakan
9. Pasien dirapikan dan alat-alat dibereskan.
10. Mencuci tangan.
Unit Terkait
- Unit Keperawatan
- Keperawatan Rawat Inap
Kebijakan
Prosedur
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Unit Terkait
7
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
I.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
- Unit Keperawatan
- Keperawatan Rawat Inap.
13
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Cara Perhitungan
1. Balans cairan pasien dihitung tiap 3 jam, 6 jam dan 24
jam.
2. Jumlah cairan yang masuk dan keluar yang telah
dihitung dicatat di sebelah kiri jam perhitungan, jumlah
cairan sisa yang akan dihitung pada balans cairan
selanjutnya dicatat di sebelah kanan jam perhitungan.
3. Hitung cairan yang masuk meliputi jumlah cairan
infus, obat, transfusi darah, makan, minum, spoel
catheter (mis: TUR)
4. Hitung jumlah cairan yang keluar meliputi :
BAB = diperkirakan air dalam feces adalah 100
ml/hr
BAK = jumlah urine
Muntah
Perdarahan
Cairan drain
Cairan NGT
IWL (Insensible Water Loss)
Dewasa : 15 cc / Kg BB / hari, diperkirakan
250 cc / 6 jam.
Anak
: [30 usia (tahun)] cc / Kg BB /
hari.
Jika ada kenaikan suhu : IWL + 200 (suhu badan
sekarang 36,8c)
5. Hitung antara jumlah cairan yang keluar dan masuk,
tentukan apakah pasien mengalami kekurangan cairan
(defisit) atau kelebihan cairan (excess).
6. Pada keadaan defisit cairan, ganti jumlah cairan pasien
dengan cairan koloid (Hass, RL, PZ, D5 NS) sesuai
dengan jumlah yang harus digantikan bila tidak ada
kontra indikasi.
7. Pada keadaan excess bila perlu diberikan diuretik
sesuai perintah dokter.
Unit Terkait
- Unit Keperawatan
- Keperawatan Rawat Inap
123
Pengertian
Tujuan
Protap ini disusun sebagai acuan dalam penerapan langkahlangkah Pemeliharaan Sterilisator agar dapat digunakan
sebagaimana mestinya.
Kebijakan
Prosedur
Unit Terkait
IRD
PICU / NICU
Semua Ruangan
IPS - RS
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
- Pemeliharaan Stirilisator
dipergunakan.
Prosedur
Unit Terkait
- Unit OK
dilakukan
setiap
selesai
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit Terkait
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit Terkait
- UGD
- ICU
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit Terkait
Pengertian
PEMELIHARAAN DOPLER
Pemeliharaan Dopler adalah memelihara / menjaga
kebersihan dan fungsi alat dopler.
Tujuan
Kebijakan
Pemeliharaan
dipergunakan.
Prosedur
1. Menyiapkan alat
a. Lap kering
b. Tissue
c. Eengkok
2. Menyiapkan Klien
a. Membersihkan
tranduser dari
jelly dengan
menggunakan tissue dan tissue kotor dibuang
dibengkok.
b. Membersihkan badan dopler dengan menggunakan lap
kering.
c. Mengecek baterai, bila lemah langsung dicharge, agar
alat siap pakai.
d. Membersihkan alat-alat, mengembalikan pada
tempatnya.
e. Petugas mencuci tangan.
Unit Terkait
dopler
dilaksanakan
setiap
selesai
45
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
GAWAT DARURAT
DAFTAR ISI
1.
2.
3.
4.
5.
Syock Septik
Syock Hipovolemik
Anafilaksis
Penanggulangan Bencana
Syock Kardiogenik
Pengertian
SYOK SEPTIK
Suatu kegagalan sirkulasi perifer dengan perfusi jaringan
yang adekuat akibat septicemia.
Tujuan
1.
2.
3.
Kebijakan
1.
2.
Menyelamatkan jiwa.
Mengacu pada pelayanan standar medik.
Prosedur
Alat-alat:
1. Oropharingeal tuber / mayo tube sesuai dengan ukuran
pasien.
2. Face mask sesuai dengan ukuran pasien.
3. Air bag
4. Peralatan intubasi
5. Papan resusitasi
6. Bantal kecil
7. Meja emergency berisi alat-alat dan obat-obat
emergency.
8. Plester gunting
9. Peralatan suction
10. Peralatan oksigen
11. Pasien
Beritahu pasien bila sadar / keluarga tentang prosedur
tindakan dan tujuan.
Lankah-langkah:
1. Kaji tanda-tanda vital
2. Kaji tanda-tanda syok septic: demam tinggi, menggigil,
takikardi, takipneu, proteinuria, leukositosis, dll.
3. Mengkaji ABC dan kesadaran.
4. Atur posisi pasien dalam posisi syok.
5. Berikan terapi 4-6 liter/menit
6. Bila pasien tidak sadar lakukan gerakan tripel: ektensi
kepala, mendorong mandibula kedepan dan membuka
mulut.
7. Bila pasien henti nafas segera lakukan ventilasi 2 kali
buatan, kalau memungkinkan dengan oksigen murni.
8. Setelah dua kali ventilasi buatan awal, segera raba
arteri karotis atau femoralis.
9. Bila nadi berdenyut tetapi pasien masih henti nafas
teruskan ventilasi buatan 12 kali/menit sampai timbul
ventilasi spontan dan adekuat.
10. Bila tidak teraba nadi berarti henti jantung segera
lakukan kompresi jantung luar 15 kali dengan laju 80100/menit yang kemudian dilakukan ventilasi 2 kali (1
ventilasi = 1-1,5 detik) dievaluasi setiap menit apakah
tindakan efektif.
11. Pasang infuse NaCI 0,9 % / RL.
12. Untuk mengatasi hemodinamik berikan dopamine IV
drip 5-20 u/kg B/menit.
13. Bila terjadi takikardi, tambahkandrip dobutamin 5-20
ug/kg BB/menit, bila dalam satu keur pemberian belum
ada tanda-tanda tekanan darah sampai 80/50mmhg.
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
SYOK HIPOVOLEMIK
Merupakan keadaan darurat yang disebabkan kegagalan peruse
darah ke jaringan dengan volume plasma yang berkurang.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
13.
14.
15.
16.
17.