Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Judul
:
Transmisi 5 kecepatan (inertial lock pin synchromesh)
Kompetensi
Sub Kompetensi :
1. Mengidentifikasi unit mekanisme penggerak transmisi dan komponen-komponennya.
2. Melepas dan memasang unit mekanisme penggerak transmisi dengan cara yang
benar.
3. Menjelaskan cara kerja mekanisme penggerak transmisi dan komponenkomponennya.
4. Melakukan pemeriksaan, pengukuran dan mengidentifikasi gangguan serta cara
mengatasinya.
Dasar Teori
Sistim transmisi adalah sistem yang menjadi penghantar energi dari mesin ke
diferensial dan as. Dengan memutar as, roda dapat diputar dan menggerakkan mobil.
Transmisi diperlukan karena mesin pembakaran yang umumnya digunakan dalam mobil
merupakan mesin pembakaran internal yang menghasilkan putaran (rotasi) antara 600
sampai 6000 rpm. Sedangkan, roda diputar antara 0 sampai 2500 rpm.
Sekarang ini terdapat dua sistem yang umum, yaitu trasmisi manual dan transmisi
otomatis. Terdapat juga sistem-sistem transmisi yang merupakan gabungan antara kedua
sistem tersebut, namun ini merupakan perkembangan terakhir yang baru dapat ditemukan
pada mobil-mobil berteknologi tinggi.
Transmisi Manual merupakan salah satu jenis transmisi yang banyak
dipergunakan dengan alasan perawatan yang lebih mudah. Biasanya pada transmisi
manual terdiri dari 3 sampai dengan 7 speed.
Transmisi otomatis terdiri dari 3 bagian utama, yaitu : Torque converter, Planetary
gear unit, dan Hydraulic control unit. Torque converter berfungsi sebagai kopling
otomatis dan dapat memperbesar momen mesin. Sedangkan Torque converter terdiri dari
Pump impeller, Turbine runner, dan Stator. Stator terletak diantara impeller dan turbine
kemudian satu lagi yang dinamai
II.
Langkah Kerja :
1.
2.
3.
4.
Input Shaft
Input shaft berfungsi untuk menerima putaran dari kampas kopling untuk
kemudian diteruskan untuk menggerakkan roda-roda gigi di transmisi. Ujung
input shaft berhubungan dengan kampas kopling, pada input shaft dan kopling
dibuat alur yang sama agar dapat saling berkaitan.
Output Shaft
Counter Gear
Counter gear adalah roda gigi yang letaknya berlawanan dengan roda gigi
percepatan. Bersama-sama dengan roda gigi percepatan roda gigi ini membentuk
perbandingan gigi yang akan menghsailkan percepatan atau perlambatan putaran.
Reverse Gear
Gigi Percepatan 1
Aliran tenaga : poros input roda gigi pembanding utama poros gigi counter
roda gigi pembanding 1 roda gigi tingkat 1 unit sinkromes poros
output.
Gigi Percepatan 2
Aliran tenaga : poros input roda gigi pembanding utama poros gigi counter
roda gigi pembanding 2 roda gigi tingkat 2 unit sinkormes poros
output.
Gigi Percepatan 3
Aliran tenaga : poros input roda gigi pembanding utama poros gigi counter
roda gigi pembanding 3 roda gigi tingkat 3 unit sinkromes poros
output
Gigi Percepatan 4
Aliran tenaga : poros input roda gigi pembanding utama poros gigi counter
roda gigi pembanding 4 roda gigi tingkat 4 uint sinkromes poros
output.
Gigi Percepatan 5
Aliran tenaga : poros input roda gigi pembanding utama poros gigi counter
roda gigi pembanding 5 roda gigi tingakt 5 unit sinkromes poros
output.
Gigi Mundur
Aliran tenaga : poros input roda gigi pembanding utama poros gigi counter
roda gigi pembanding R (mundur) roda gigi tingkat R (mundur) unit
sinkromes poros output.
3. Pengamatan dan Pemeriksaan
kondisi bearing masih baik karena masih bisa diputar dengan halus dan masih
terdapat pelumas grease pada bantalan bearing
:
Hasil pemeriksaan
1,10 mm
1,0 mm
0,8 mm
0,7 mm
0,8 mm
0,7 mm
0,75 mm
Spek : 1 - 1,1 mm
Spek : 1,0 mm
Jumlah
43
36
27
19
16
28
25
Nama
Counter Gear 1
Counter Gear 2
Counter Gear 3
Counter Gear 4
Counter Gear 5
Jumlah
14
22
31
39
42
16
5
Mundur
IV.
0,75
6
1
1
Pada transmisi 5 percepatan yang kami gunakan sebagai objek praktikum ini
kebanyakan komponen-komponen ada yang hilang seperti baut, shifting key tidak ada
serta hilangnya key spring. Komponen-komponen yang hilang ini kemungkinan terjadi
karena seringnya di bongkar pasang. Hilangnya baut pada chasing transmisi akan
mengakibatkan terjadinya ketidakrapatan antara bodi transmisi 5 kecepatan dengan shift
fork. Sehingga kemungkinan terjadinya kebocoran oli transmisi sangat besar.
Sifting key yang hilang yaitu bisa mengakibatkan penguncian tidak terjadi sehingga jika
dipindah gigi maka putaran tranmisi akan loss.
Perhitungan Rasio Gigi Secara Matematis
Gigi Percepatan 1
Counter Gear 4
Main gear 4
Main gear 1
Counter gear 1
39
19
43
14
= 6,304
Rasio 6,304 : 1 mempunyai arti pada transmisi terjadi 6,304 pada putaran input dan
1 putaran pada output
Gigi Percepatan 2
Counter Gear 4
Main gear 4
Main gear 2
Counter gear 2
39
19
36
22
= 3,358
Rasio 3,358 : 1 mempunyai arti pada transmisi terjadi 3,358 pada putaran input dan
1 putaran pada output
Gigi Percepatan 3
Counter Gear 4
Main gear 4
Main gear 3
Counter gear 3
39
19
27
23
= 2,409
Rasio 2,409 : 1 mempunyai arti pada transmisi terjadi 2,409 pada putaran input
dan 1 putaran pada output
11
Gigi Percepatan 4
Perbandingan Gigi Rasio Pada gigi percepatan 4 adalah 1 : 1 (dihitung secara
langsung dari putaran input : putaran input). Rasio 1 : 1 karena putaran yang dari
poros input langsung diteruskan menuju poros output didak melalui gigi yang
pada counter sehingga putaran yang terjadi yaitu 1:1, 1 putaran poros input dan 1
putaran poros output.
Gigi Percepatan 5
Counter Gear 4
Main gear 4
Main gear 5
Counter gear 5
39
19
17
42
= 0,830
Rasio 0,830 : 1 mempunyai arti pada transmisi terjadi 0,830 pada putaran input
dan 1 putaran pada output. Pada gigi percepatan 5 ini terjadi dimana putaran
output lebih tinggi dari pada putaran input.. Putaran output yang lebih tinggi dari
pada putaran input ini dinamakan overdrive.
28
16
43
25
Sleeve gear(gear 1)
=
Reverse gear (B)
= 6,177
Rasio 6,177 : 1 mempunyai arti pada transmisi terjadi 6,177 pada putaran input
dan 1 putaran pada output namun pada gigi mundur ini terjadi putaran yang di
balik karena adanya reverse gear.
Setelah dilakukan perhitungan rasio setiap gigi percepatan baik secara manual
maupun secara matematis didapatkan data sebagai berikut :
Gigi Percepatan
1
2
3
4
5
Mundur
Perhitungan Manual
6,25 : 1
3,25 : 1
2:1
1:1
0,75 : 1
6:1
Perhitungan Matematis
6,304 : 1
3,358 : 1
2,409 : 1
1:1
0,830 : 1
6,177 : 1
12
Dari tabel tersebut dapat dilihat perbedaan antara perhitungan secara manual
dengan perhitungan secara matematis. Perhitungan matematis menghasilkan hasil
yang akurat dibanding perhitungan secara manual. Karena perhitungan secara
manual ketika menghitung putaran input maupun output hanya dengan perkiraan,
jadi hasilnya kurang presisi. Namun perbedaan hasil perhitungan tersebut tidak
terlalu besar. Dan dari tabel tersebut terlihat bahwa semakin tinggi gigi percepatan
semakin kecil rasio giginya. Artinya semakin besar gigi percepatan akan lebih
sedikit input shift berputar untuk menempuh satu kali putaran output shaft.
C. PENUTUP
I.
Kesimpulan
Fungsi Transmisi
Merubah momen yang dihasilkan mesin sesuai dengan kebutuhan (beban mesin dan kondisi
jalan)
Memungkinkan kendaraan dapar berjalan mundur pada kendaraan yang memiliki lebih dari 2
roda.
Transmisi 5 percepatan pada dasarnya mempunyai fungsi yang sama dengan
jenis transmisi yang lainnya yaitu mereduksi putaran dari mesin ke poros roda yang
dimana putaran tersebut akan di reduksi dengan roda roda gigi. Perbandingan jumlah gigi
pada setiap percepatan menghasilkan perbandingan (rasio) gigi yang berbeda beda. Pada
gigi percepatan rendah rasio giginya besar dimana untuk menempuh 1 kali putaran output
membutuhkan putaran input yang lebih banyak, namun menghasilkan torsi yang besar.
Sedangkan pada gigi percepatan yang tinggi rasio giginya lebih kecil namun
kecepatannya lebih tinggi karena poros output berputarnya sama atau lebih besar dari
poros input.
:
http://otomotif-teknik-blogspot.com/2012/01/sistem-transmisi-tuaspemindahkecepatan.html?m=1
http://id.wikipedia.org/wiki/Transmisi_manual
http://otomotifsmkn5solo.blogspot.com/2011/10/transmisi-manual.html?m=1
13
14