Anda di halaman 1dari 3

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

TATALAKSANA KASUS
RS SAIFUL ANWAR MALANG
JAWA TIMUR
2013 2015
KONJUNGTIVITIS AKUT (ICD 10:H 10.3)
1. Pengertian (Definisi)
Keradangan pada konjungtiva yang disebabkan bakteria, virus,
jamur, chlamidia,alergi atau iritasi dengan bahan-bahan kimia.
ANGKA KEJADIAN
Endoftalmitis infeksius:
1. pasca operasi (0,07-0,12%)
2. pasca trauma (2,4-8,0%),
3. pasca operasi dengan bleb (0,2-9,6%)
2. Anamnesis

1. Penurunan penglihatan mendadak


2. Nyeri hebat.
3. Mata merah, bisa disertai keluarnya kotoran mata.
Terdapat riwayat operasi mata, trauma, atau infeksi
sistemik.

4. Pemeriksaan Fisik
l. Visus menurun
2. Edema palpebra
3. Konjungtiva: hiperemia, kemosis
4. Kornea: edema, melting
5. Bilik mata depan : hipopion, fibrin, reaksi keradangan hebat
6. Vitreus: keruh, sel (+)
7.Dapat disertai peningkatan TIO
Karakteristik klinis berdasarkan klasifikasi:
1. Endoftalmitis tipe ringan (lambat)
- Nyeri ringan
- Visus >3/60
- Biasanya terjadi hari ke - 14 post operasi
- Kultur sering positif mengandung Staphylococcus
epidermidis, bila negatif harus waspada: infeksi lain,
bahan racun atau iritasi
2. Endoftalmitis akut tipe berat (cepat)
- 1-4 hari post operasi
- Visus < 3/60
- Nyeri (keluhan jelas)
- Kuman penyebab : Staphylococcus aureus, gram (-)
Serratia, Proteus, Pseudomonas
3. Endoftalmitis kronis

Onset dan tanda-tanda sangat bervariasi


Visus baik
Nyeri minimal
Hipopion sangat jarang

Kuman penyebab yang tersering:


6 minggu post op : P.acnes (radang
nongranulomatous)
3 bulan post op: Candida albicans
3 bulan-2 tahun post op : P. Acnes dengan
tanda-tanda radang granulomatous, KP dan
hipopion ringan.
Dapat juga oleh karena tindakan Nd.Yag laser
kapsulotomi

4. Endoftalmitis endogen

5. Kriteria Diagnosis

6. Diagnosis Kerja
7. Diagnosis Banding
8. Pemeriksaan
Penunjang

Anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang


1
2
3
4
Endoftalmitis
Uveitis kronik post operatif
Panophthalmitis

9. Terapi

Disebabkan karena septikemia: misalnya pada


penyakit kronis, penyakit imunosupresif dll.
bersifat akut
nyeri
visus menurun
terdapat hipopion
vitritis
kadang-kadang terjadi bersamaan pada kedua
mata

USG Mata
Pengecatan gram, kultur dan tes sensitivitas dari
sampel aqueous dan/vitreus
Kultur darah pada endoftalmitis endogen

Rawat inap (MRS)


Injeksi
intravitreal
antibiotika
(kombinasi
Vancomycin-Ceftazidime)
dosis
...
dan
aqueous/vitreus tap untuk pemeriksaan gram,
kultur dan sensitivitas antibiotika.

Antibiotika intravena (Ciprofloxacin 2x200


mg) selama 5 hari, jika alergi digantikan ....
Kortikosteroid sistemik (Prednison 1-1.5
mg/kgBB/hari) dosis diturunkan bertahap tiap minggu
Ranitidin 2x150 mg oral selama
pemberian prednison 10mg/hr
Kalsium 2x1 tab selama pemberian
prednison 10mg/hr
Antibiotika topikal tetes mata per jam:
- Gol. Amino glikosida fortified (Dibekacin / Tobramycin
/ Gentamycin), atau

Gol. Quinolon (levofloksasin/moxifloxacin)


monoteraphy

Steroid topikal tetes mata


(dexametason/prednisolon asetat/ betametason) tiap
jam bila kornea intak

Sulfas atropin 1 % 3x1 tts/hari

Articial tears topikal tiap jam


Dirujuk untuk tindakan vitrektomi posterior bila visus
<1/300 (akut post operatif)
Sensitivitas antibiotika:
-

10. Edukasi

1.
2.
3.
4.

11. Prognosis

12. Tingkat Evidens


13. Tingkat Rekomendasi
14. Penelaah Kritis
15. Indikator Medis
16. Kepustakaan

Gram(+) Vancomycine
Gram(-)

Aminoglikosida:
Gentamycine,
tobramycine, amikacin (ketiga obat ini toksik untuk
retina), Sefalosporin, Flouroquinolon oral dikenal
mempunyai penetrasi yang baik intra-okuler, dan
mempunyai potensi yang baik untuk bakteri
(kecuali untuk Streptococcus dan bakteri gram (+)
hanya mempunyai potensi terbatas ).
Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) prognosis
visus
KIE prognosis penyakit
KIE kemungkinan tindakan selanjutnya
KIE untuk menjaga mata yang sehat

Ad vitam
: dubia ad bonam
Ad visam
: dubia ad malam
Ad sanationam : dubia ad bonam
Ad fungsionam : dubia ad bonam
II
B
dr. Rosy Aldina, SpM(K)
dr. Ovi Sofia, SpM
......(semua staf smf)

80% inflamasi intraokuli mereda setelah 5 hari perawatan


1. American Academy of Ophthalmology Staff. Basic and
Clinical Science and Course. Section 8. External Eye
Disease. American Academy of Ophthalmology. 2010
2011. Pg 269-280
2. Kanski, J. Clinical Ophthalmology A Systematic
Approach. Sixth Edition. Elsevier Saunders. 2007. Pg
262-269
3. Jurnal.....

Anda mungkin juga menyukai