2. Bagi pasien yang tidak kuasa sholat dengan duduk dan berdiri, maka
boleh sholat dengan mengarahkan kedua kakinya kearah kiblat, kepalanya agak ditinggikan
sedikit dengan bantal sampai mukanya dapat mengarah ke kiblat. Cara mengerjakan sholat ini
hanya dengan menggerakkan badanya ke muka dengan agak menunduk.
3. Bagi pasien yang tidak mampu sholat dengan cara tidak dengan
menghadapkan kedua kakinya kearah kibklat, maka berbaring dengan seluruh anggota badannya
dihadapkan kearah kiblat, untuk ruku dan sujudnya menurut kadar kemampuannya.
4. Bagi pasien yang masih tidak bias mengerjakan sholat dengan cara
berbaring seperti yang tersebut diatas, maka cukup dengan isyarat dengan mata atau kepala.
5. Bagi pasien yang tidak mungkin semuanya dilakukan, maka cukup dengan dikerjakan dalam
hati dengan sengaja niat mengerjakan sholat.
Berikut ini akan dibahas mengenai tata cara dan adab yang baik dalam menjenguk
orang yang sedang sakit, baik di rumah maupun di rumah sakit. Pada umumnya, orang
yang sakit akan memiliki suatu perubahan sikap dari keadaan normalnya. Sikap yang
berubah itu bisa bermacam-macam, bisa menjadi lebih sensitif, mudah marah, abai,
menjadi lebih sopan, dan sebagainya.
Selain itu, mungkin di sekitar orang yang sakit terdapat orang lain seperti orang tua,
saudara, teman, kekasih, tetangga, tamu dan sebagainya, baik yang sudah kita kenal
maupun yang belum dikenal. Oleh sebab itu, sudah sepatutnya kita menjaga sikap dan
sopan santun selama mengunjungi saudara kita yang sakit agar tidak menimbulkan halhal yang tidak diinginkan. Adapun adab-adab mengunjungi orang sakit di antaranya
adalah sebagai berikut.
1. Bersikap sopan dan ramah.
1. Memakai pakaian yang layak, sopan, dan tidak mengundang syahwat.
2. Memberikan bantuan jika dibutuhkan.
3. Tidak mengganggu pasien dan penunggunya di rumah sakit atau
klinik.
4. Jangan berkunjung jika yang sakit sedang tidur atau istirahat.
5. Mendoakan si sakit agar cepat lekas sembuh.
6. Niat berkunjung dengan ikhlas dan dengan itikad yang baik pula.
7. Tidak membawa makanan yang dilarang bagi si sakit.
8. Tidak menakut-nakuti yang sedang sakit akan penyakit yang diderita.
9. Memberinya nasihat yang baik, di antaranya nasihat untuk bersabar,
berbaik sangka kepada Allah Swt., dan menasihatinya agar selalu
mengharapkan ridha dan kasih sayang-Nya.
Boleh jadi, pada suatu kesempatan, kita menengok orang yang sakitnya sudah parah
dan tinggal menunggu sakaratul maut saja. Jika demikian, ada abad-adab lain yang
harus kita perhatikan, di antaranya sebagai berikut.
1. Menghadapkannya ke kiblat sekiranya si sakit akan mengakhiri hidupnya.
2. Menalqinkannya dengan kalimat l ilha ilallhu. Apabila orang yang kita kunjungi
sedang sekarat dan dia seorang muslim, ada baiknya kita bantu mengingatkan untuk
mengucapkan dua kalimat syahadat. Rasulullah saw. pernah bersabda, Talqinkanlah
orang yang akan meninggal di antara kamu dengan l ilha ilallhu. (HR Muslim)
3. Membacakan Al Quran surat Ysn. Rasulullah saw. bersabda, Bacakan surat Ysn
olehmu kepada orang yang tengah sakit keras. (HR Abu Dawud dan An Nasai).
4. Meminta berdoa kepada yang hadir untuk si sakit.
5. Membangkitkan semangat dan harapan positif.
6. Mendampinginya.
7. Memberinya air minum.
Doa apa saja yang bisa kita baca saat mengunjungi orang sakit? Beberapa hadits
menyebutkan bahwa setiap kali mengunjungi sahabatnya yang tengah sakit, Rasulullah
saw. senantiasa membacakan doa untuknya. Berikut ini beberapa di antara doa yang
beliau contohkan saat menjenguk orang sakit.
1. Aisyah berkata, Jika Rasulullah saw. mendatangi salah seorang keluarganya yang
tengah sakit, beliau akan mengusap-usap si sakit dengan tangan kanannya sambil
membaca doa, Allahuma Rabban adz hibil basa isyfi Anta syfi la syifan ill
syifuka, syifan l yughdiru saqaman; Ya Allah, Tuhan sekalian manusia,
Barang siapa yang membaca l ilha illallhu wallhu Akbar, maka akan dijawab oleh
Allah, Benar, tiada Tuhan kecuali Aku dan Aku yang Mahabesar. Jika engkau membaca
l ilha illallhu wahdahu l syarkalahu, Allah akan menjawab, Benar tidak ada Tuhan
kecuali Aku sendiri dan tiada sekutu bagi-Ku. Jika engkau membaca, l ilha illallhu
lahul mulku walahulhamdu, Allah akan menjawab, Benar tiada Tuhan kecuali Aku,
bagi-Ku segala pujian dan bagi-Ku semua kekuasaan kerajaan. Jika engkau berkata l
ilha illallhu wal haula wal quwwata ill billh, Allah akan menjawab, Benar, tiada
Tuhan kecuali Aku dan tiada daya kekuatan kecuali dengan pertolongan-Ku. Rasulullah
saw. bersabda, Barang siapa yang membaca semua kalimat itu ketika sakit dan ketika
hendak ajal, maka dia tidak akan dimakan api neraka. (HR At Tirmidzi) r
Tidaklah ada perkataan Ibnu Adam yang diucapkannya, kecuali perkataan itu
pasti dihisab oleh Allah Swt. termasuk rintihannya ketika dia sakit.
Thawus bin Kaisan Al Khaulani
[1] Bacaannya ialah Asalullahal Azhim, Rabbal arsyil azhim an yasyfiyaka (tujuh kali);
Aku memohon kepada Allah Yang Mahaagung, Tuhan yang mempunyai Arsy yang
besar, semoga Allah menyembuhkanmu. (HR Abu Dawud, At Tirmidzi, dan Al Hakim)