Anda di halaman 1dari 5

KLASIFIKASI

Kolesteatoma dapat dibagi atas 2 jenis:


1. kolesteatoma kongenital
terbentuk pada masa embrionik yang dapat ditemukan pada telinga dengan membran
timpani utuh tanpa adanya tanda-tanda infeksi. Lokasi kolesteatoma biasanya di
kavum timpani, daerah petrosus mastodi atai cerebellopontin angle sering ditemukan
secara tidak sengaja oleh ahli edah syaraf
2. kolesteatoma akuisital
yang terbentuk setelah anak lahir, jenis ini terbagi atas dua:
1. kolesteatoma akuisital primer
terbentuk tanpa didahului oleh perforasi membran timpani. Kolesteatoma
timbul akibat terjadi proses invaginasi dari membran tympani pars flaksida
karena adanya tekanan negatif di telinga tngah akibat gangguan tuba (teori
invaginasi)
2. kolesteatoma akuisital sekunder
terbentuk setelah adanya perforasi membran tympani. Kolesteatoma terbentuk
sebagai akibat dari masuknya epitel kulit dari liang telinga atau dari pinggir
perforasi membran tympani ke telinga tengah (teori migrasi) atau terjadi akibat
metaplasi mukosa kavum tympani karena iritasi infeksi yang berlangsung
lama (teori metaplasi)
Pada teori implantasi dikatakan bahwa kolesteatoma terjadi akibat implantasi akibat
implantasi epitel kulit secara iatrogenik ke dalam telinga tengah sewaktu operasi, setelah
blust injury, pemasangan pipa ventilasi atau secara miringotomi.
Kolesteatoma merupakan media yang baik untuk tempat pertumbuhan kuman
(infeksi), yang paling sering adalah proteus dan pseudomonas aeruginosa. Sebaliknya infeksi
dapat memicu respons imun lokal yang mengakibatkan produksi berbagai mediator inflamasi
dan berbagai sitokin. Sitokin yang di identifikasi terhdap pada matriks kolesteatoma adalah
interleukin-1 (IL-1), interleukin-6, tumor necrosis factor- (TNF-) dan transforming growth
factor (TGF). Zat-zat ini dapat menstimulasi sel-sel keratinosit matriks kolesteatoma bersifat
hiperproliferasi, destruksi dan mampu berangiogenesis.
Massa kolesteatoma ini akan menekan dan mendesak organ disekitarnya serta
menimbulkan nekrosis terhadap tulang. Terjadinya proses nekrosis terhadap tulang.
Terjadinya proses nekrosis terhadap tulang diperhebat oleh karena pembentukan reaksi asam
oleh pembusukan bakteri. Proses nekrosis tulang ini mempermudah timbulnya komplikasi
seperti labirinitis, meningitis dan abses otak.
Tanda klinis OMSK tipe bahaya
Mengingat OMSK tipe berbahaya seringkali menimbulkan komplikasi yang
berbahaya, maka perlu ditegakkan diagnosis dini, Walaupun diagnosis pasti baru di tegakkan
di kamar operasi namun beberapa tanda klinik dapat menjadi pedoman akan danya OMSK
tipe bahaya yaitu perforasi pada marginal atau pada atik. Tanda ini biasanya merupakan tanda

dini dari OMSK berbahaya , sedang pada kasus yang sudah lanjut dapat terlihat, abses atau
fistel retroaurikuler (belakang telinga), polip atau jaringan granulasi diliang telinga luar yang
berasal dari dalam telinga tengah, terlihat pada kolesteotoma pada telinga tengah. (Sering
terlihat di epitimpanum), Sekret terbentuk nanah dan berbau khas (aroma kolesteatoma) atau
terlihat bayangan kolesteatoma pada foto rontgen mastoid.
Terapi OMSK
Terapi OMSK tidak jarang memerlukan waktu lama serta harus berulang- ulang.
Sekret yang keluar tidak cepat kering atau selalu kambuh lagi. Keadaan ini antara lain
disebabkan oleh 1 atau beberapa keadaan yaitu :
1. adanya perforasi membran timpani yang permanen sehingga telinga tengah
berhubungan dengan dunia luar
2. terdapat sumber infeksi di faring, nasofaring, hidung dan sinus paranasal
3. sudah terbentuk jaringan patologik yang ireversibel dalam rongga mastoid
4. gizi dan higiene yang kurang
Prinsip terapi OMSK tipe aman ialah konservatif atau dengan medicamentos. Bila
sekret yang keluar terus menerus maka dierikan obat pencuci telinga, berupa larutan
H2O2 3% selama 3-5 hari. Setelah sekret berkurang maka terapi dilanjutkan dengan
memberikan obat tetes telinga yang mengandung antibiotika dan kortikosteroid.
Banyak ahli berpendapat bahwa semua obat tetes yang dijual di pasaran saat ini
mengandung antibiotik bersifat ototoksik. Oleh sebab itu penulis menganjurkan agar
obat tetes jangan diberikan lebih dari 1 atau 2 minggu atau pada OMSK yang sudah
tenang. Secara oral diberikan antibiotik golongan ampisilin atau eritromisin (bila
pasien penisilin) sebelum hasil tes resisten diterima. Pada infeksi yang dicurigai
karena penyebabnya telah resisten terhadap ampisilin dapat diberikan ampisilin asam
kluvalanat.
Bila sekret telah kering tetapi perforasi masih ada setelah observasi selama 2
bulan, maka idealnya dilakukan dilkukan miringoplasti atau timpanoplasti. Operasi ini
bertujuan untuk menghentikan infeksi secara permanen, memperbaiki membran
timpani yang perforasi, mencegah terjadinya komplikasi atau kerusakan pendengaran
yang lebih berat serta memperbaiki pendengaran.
Bila terdapat sumber infeksi yang menyebabkan sekret tetap ada atau
terjadinya infeksi berulang maka sumber infeksi itu harus diobati terlebih dahulu,
mungkin juga perlu melakukan pembedahan misal adenoidektomi dan tonsilektomi.
Prinsip terapi OMSK tipe bahaya ialah pembedahan yaitu mastoidektomi. Jadi
bila terdapat OMSK tipe bahaya maka terapi yang tepat ialah dengan melakukan
mastoidektomi dengan atau tanpa timpanoplasti. Terapi dengan atau tanpa
timpanoplasti. Terapi konservatif dengan medikamentosa hanyalah merupakan terapi
sementara sebelum dilakukan pembedahan. Bila terdapat abses sub periosteal retro
aurikuler maka insisi abses sebaiknya dilakukan tersendiri sebelum mastoidektomi.

Infeksi telinga tengah dan mastoid


Rongga telinga tengah dan rogga mastoid berhubungan langsung melalui
aditus ad antrum. Oleh karena itu infeksi kronis telinga tengah yang sudah
berlangsung lama biasanya disertai infeksi kronis telinga tengah yang sudah
berlangsung lama biasanya disertai infeksi kronis di rongga mastoid. Infeksi rongga
mstoid dikenal dengan mastoiditis. Beberapa ahli menggolongkan mastoiditis ke
dalam komplikasi OMSK
Jenis pembedahan pada OMSK
Ada beberapa jenis pembedahan atau teknik operasi yang dapat dilakukan pada
OMSK dengan mastoiditis kronis, baik tipe aman atau bahaya
1.
2.
3.
4.
5.
6.

mastoidektomi sederhana (simple mastoidectomy)


mastoidektomi radikal
mastoidektomi radikal dengan modifikasi
miringoplasti
timpanoplasti
pendekatan ganda timpanoplasti (combined approach tympanoplasty)

Jenis operasi mastoid yang dilakukan tergantung pada luasnya infeksi atau
kolesteatom, sarana yang tersedia serta pengalaman operator. Sesuai dengan luasnya
kerusakan yang sudah terjadi , kdang-kadang dilakukan kombinasi dari jenis operai
itu atau modifikasinya
Mastoid Sederhana
Operasi ini dilakukan pada OMSK tipe aman dengan pengobatan konservatif
tidak sembuh. Dengan tindakan operasi ini dilakukan pembersihan ruang mastoid dari
jaringan patologik. Tujuannya ialah supaya infeksi tenang dan telinga tidak berair
lagi. Pada operasi ini fungsi pendengaran tidak diperbaiki.
Mastoidektomi radikal
Operasi ini dilakukan oleh OMSK bahaya dengan infeksi atau kolesteoma
yang sudah meluas.
Pada operasi ini rongga mastoid dan kavum timpani dibersihkan dari semua
jaringan patologik. Dinding batas antara liang telinga luar dan telinga tengah dengan
rongga mastoid diruntuhkan sehingga ketiga daerah anatomi tersebut menjadi satu
ruangan.
Tujuan operasi ini adalah untuk membuang semua jaringan patologik dan
mencegah komplikasi ke intrakranial. Fungsi pendengaran tidak diperbaiki.
Kerugian operasi ini ialah pasien tidak diperbolehkan berenang seumur
hidupya. Pasien harus datang dengan teratur untuk kontrol, supaya tidak terjadi

infeksi kembali. Pendengaran berkurang sekali sehingga dapat menfhambat


pendidikan atau karier pasien.
Modifikasi operasi ini ialah dengan memasang tandur (graft) pada rongga
operasi serta membuat meatoplasti yang lebar sehingga rongga operasi kering
permanen tetapi terdapat cacat anatmi yaitu meatus liang telinga luar menjadi lebar.
Mastoidektomi radikal denganmodifikasi (Operasi Bondy)
Operasi ini dilakukan pada OMSK dengan kolesteotoma di daerah atik tetapi
belum merusak kavum timpani. Seluruh rongga mastoid dibersihkan dan dinding
posterior liang telinga di rendahkan.
Tujuan operasi ialah membuang semua jaringan patologik dari rongga mastoid
dan mempertahankan pendengaran yang masih ada.
Miringoplasti
Operasi ini merupakan jenis timpanoplasti yang paling ringan dikenal dengan
nama timpanoplasti tipe 1. Rekonstruksi hanya dilakukan pada membran tympani.
Tujuan operasi adalah mencegah berulangnya infeksi telinga tengah pada
OMSK tipe aman yang sudah tenang dengan ketulian ringan yang hanya disebabkan
oleh perforasi membran timpani.
Timpanoplasti
Operasi ini dikerjakan pada OMSK tipe aman dengan kerusakan yang lebih
berat atau OMSK tipe aman yang tidak bisa di tenangkan dengan pengobatan
medikamentosa. Tujuan operasi ialah menyembuhkan penyakit serta memperbaiki
pendengaran.
Pada operasi ini selain rekonstruksi membran tympani sering kali harus
dilakuakan juga rekronstruksi pendengaran. Berdasarkan bentuk rekonstruksi tulang
pendengaran yang dilakukan maka dikenal istilah timpanoplasti tipe II, III , IV dan V.
Sebelum rekonstruksi dikerjakan lebih dahulu eksplorasi kavum timpani
dengan atau tanpa mastoidektomi untuk memersihkan jaringan patologis. Tidak jarang
pula operasi ini terpaksa dilakukan dua tahap dengan jarak 6-12 bulan.
Timpanoplasti dengan pendekatan ganda (Combined Approach Tympanoplasty)
Operasi ini merupakan teknik operasi timpanoplasti yang di kerjakan pada
kasus OMSK baya atau OMSK tipe aman dengan jaringan granulasi yang luas.

Tujuan oprasi untuk menyembuhkan penyakit serta memperbaiki pendengaran


tanpa melakukan teknik mastoidektomi radikal (tanpa meruntuhkan diding posterior
liang telinga).
Membersihkan kolesteatoma dan jarinagan granulasi di kavum timpani, di
kerjakaan melalui 2 jan(combined approach) yaitu melalui liang teliang dan rongga
mastoid dengan melakukan timpanotomi posterior. Tenik operasi ini pada OMSK tepe
bahaya belom di sepakati oleh ahli, oleh karna sering terjadi kekambuhan
kolesteatoma kembali

Anda mungkin juga menyukai