dini dari OMSK berbahaya , sedang pada kasus yang sudah lanjut dapat terlihat, abses atau
fistel retroaurikuler (belakang telinga), polip atau jaringan granulasi diliang telinga luar yang
berasal dari dalam telinga tengah, terlihat pada kolesteotoma pada telinga tengah. (Sering
terlihat di epitimpanum), Sekret terbentuk nanah dan berbau khas (aroma kolesteatoma) atau
terlihat bayangan kolesteatoma pada foto rontgen mastoid.
Terapi OMSK
Terapi OMSK tidak jarang memerlukan waktu lama serta harus berulang- ulang.
Sekret yang keluar tidak cepat kering atau selalu kambuh lagi. Keadaan ini antara lain
disebabkan oleh 1 atau beberapa keadaan yaitu :
1. adanya perforasi membran timpani yang permanen sehingga telinga tengah
berhubungan dengan dunia luar
2. terdapat sumber infeksi di faring, nasofaring, hidung dan sinus paranasal
3. sudah terbentuk jaringan patologik yang ireversibel dalam rongga mastoid
4. gizi dan higiene yang kurang
Prinsip terapi OMSK tipe aman ialah konservatif atau dengan medicamentos. Bila
sekret yang keluar terus menerus maka dierikan obat pencuci telinga, berupa larutan
H2O2 3% selama 3-5 hari. Setelah sekret berkurang maka terapi dilanjutkan dengan
memberikan obat tetes telinga yang mengandung antibiotika dan kortikosteroid.
Banyak ahli berpendapat bahwa semua obat tetes yang dijual di pasaran saat ini
mengandung antibiotik bersifat ototoksik. Oleh sebab itu penulis menganjurkan agar
obat tetes jangan diberikan lebih dari 1 atau 2 minggu atau pada OMSK yang sudah
tenang. Secara oral diberikan antibiotik golongan ampisilin atau eritromisin (bila
pasien penisilin) sebelum hasil tes resisten diterima. Pada infeksi yang dicurigai
karena penyebabnya telah resisten terhadap ampisilin dapat diberikan ampisilin asam
kluvalanat.
Bila sekret telah kering tetapi perforasi masih ada setelah observasi selama 2
bulan, maka idealnya dilakukan dilkukan miringoplasti atau timpanoplasti. Operasi ini
bertujuan untuk menghentikan infeksi secara permanen, memperbaiki membran
timpani yang perforasi, mencegah terjadinya komplikasi atau kerusakan pendengaran
yang lebih berat serta memperbaiki pendengaran.
Bila terdapat sumber infeksi yang menyebabkan sekret tetap ada atau
terjadinya infeksi berulang maka sumber infeksi itu harus diobati terlebih dahulu,
mungkin juga perlu melakukan pembedahan misal adenoidektomi dan tonsilektomi.
Prinsip terapi OMSK tipe bahaya ialah pembedahan yaitu mastoidektomi. Jadi
bila terdapat OMSK tipe bahaya maka terapi yang tepat ialah dengan melakukan
mastoidektomi dengan atau tanpa timpanoplasti. Terapi dengan atau tanpa
timpanoplasti. Terapi konservatif dengan medikamentosa hanyalah merupakan terapi
sementara sebelum dilakukan pembedahan. Bila terdapat abses sub periosteal retro
aurikuler maka insisi abses sebaiknya dilakukan tersendiri sebelum mastoidektomi.
Jenis operasi mastoid yang dilakukan tergantung pada luasnya infeksi atau
kolesteatom, sarana yang tersedia serta pengalaman operator. Sesuai dengan luasnya
kerusakan yang sudah terjadi , kdang-kadang dilakukan kombinasi dari jenis operai
itu atau modifikasinya
Mastoid Sederhana
Operasi ini dilakukan pada OMSK tipe aman dengan pengobatan konservatif
tidak sembuh. Dengan tindakan operasi ini dilakukan pembersihan ruang mastoid dari
jaringan patologik. Tujuannya ialah supaya infeksi tenang dan telinga tidak berair
lagi. Pada operasi ini fungsi pendengaran tidak diperbaiki.
Mastoidektomi radikal
Operasi ini dilakukan oleh OMSK bahaya dengan infeksi atau kolesteoma
yang sudah meluas.
Pada operasi ini rongga mastoid dan kavum timpani dibersihkan dari semua
jaringan patologik. Dinding batas antara liang telinga luar dan telinga tengah dengan
rongga mastoid diruntuhkan sehingga ketiga daerah anatomi tersebut menjadi satu
ruangan.
Tujuan operasi ini adalah untuk membuang semua jaringan patologik dan
mencegah komplikasi ke intrakranial. Fungsi pendengaran tidak diperbaiki.
Kerugian operasi ini ialah pasien tidak diperbolehkan berenang seumur
hidupya. Pasien harus datang dengan teratur untuk kontrol, supaya tidak terjadi