NIM
Kelas
Mata Kuliah
:
:
:
:
Ade Putra
1701367072
LEM1
0734M Business Process Reengineering
2.
Nama
NIM
Kelas
Mata Kuliah
:
:
:
:
Ade Putra
1701367072
LEM1
0734M Business Process Reengineering
Apa saja benefit yang didapatkan oleh Perusahaan yang mengimplementasikan BPM
BPM memungkinkan organisasi untuk dapat menyelaraskan fungsi bisnis internal dengan
kebutuhan pelanggan, dan membantu eksekutif menentukan bagaimana mengarahkan,
memantau, dan mengukur sumberdaya perusahaan. BPM dapat mengurangi biaya, meningkatkan
efisiensi dan produktifitas, dan meminimalkan kesalahan dan resiko.
1. Meningkatkan akuntabilitas
Implementasi BPM dapat memberikan akuntabilitas yang lebih besar terhadap
fungsi-fungsi departemental. Dengan melakukan dokumentasi semua proses bisnis dan
bekerja untuk saling mengoptimalkan antar departemen, perusahaan dapat melakukan
check and balances, sehingga meminimalkan potensi kecurangan, kesalahan atau
kerugian dan menegaskan bahwa seluruh karyawan sadar dengan tanggung jawab
mereka.
Pada kasus 1 di atas dapat dilihat bahwa:
Pada akhirnya, ketika jumlah error dalam pemrosesan data mortgage berkurang, dan
mortgage yang dapat diproses menjadi meningkat, maka secara financial akan
memberikan keuntungan yang lebih besar terhadap perusahaan.
2. Meningkatkan keandalan
Implementasi BPM yang efektif memiliki kapasitas untuk meningkatkan
keandalan informasi dan penyebarannya pada waktu yang tepat. Hal ini penting bagi
manajemen agar dapat menerima informasi yang akurat dan bila diperlukan untuk
Nama
NIM
Kelas
Mata Kuliah
:
:
:
:
Ade Putra
1701367072
LEM1
0734M Business Process Reengineering
membuat keputusan bisnis yang penting dan sensitif terhadap waktu. Ketika proses bisnis
dicatat dengan benar dan diawasi, sangat mudah untuk menemukan data yang diperlukan
dan cepat menghasilkan laporan yang relevan.
Bagaimana Perusahaan bisa tetap berkembang atau menjaga performance / kinerja yang
terus menerus?
Implementasi BPM berkaitan dengan pengelolaan segala sesuatu (proses bisnis) yang
dilakukan dalam suatu organisasi untuk memberikan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan
oleh pelanggan. Demikian juga karyawan dalam perusahaan, mereka melakukan pekerjaan sesuai
dengan bayaran yang mereka dapatkan atau reward yang dihargai kepada mereka. Sayangnya,
perusahaan. Perusahaan harus menggabungkan dua hal tersebut secara bersama-sama untuk
mendapatkan manfaat pada sisi yang lainnya. Model reward yang dimiliki oleh perusahaan harus
menyesuaikan dengan kebutuhan bisnis dan proses pemenuhannya.
Pada studi kasus 2 di atas, dapat kita lihat bahwa agar perusahaan bisa tetap berkembang
atau menjaga kinerja yang terus menerus, maka perusahaan membutuhkan reward model atas
process improvement yang dilakukan oleh karyawan atas tujuan mereka untuk memberikan hasil
yang diharapkan oleh pelanggan.
Reward model harus disesuaikan berdasarkan perubahan proses.
Jika perusahaan tidak membuat model reward ketika perusahaan melakukan perubahan
proses bisnis, orang-orang akan terus melakukan apa yang mereka lakukan sebelumnya. Model
reward harus mencerminkan hal-hal yang akan memotivasi orang-orang untuk melakukan hal-hal
yang akan memberikan hasil sesuai yang diharapkan pelanggan.
Reward model harus didasarkan pada pemberian hasil yang diharapkan pelanggan.
Seperti yang kita ketahui, pelanggan membayar atas imbal balik (produk/jasa) yang
mereka dapatkan. Begitu juga sebaliknya, memberikan hasil yang sukses kepada pelanggan
melalui proses bisnis yang dirancang dengan baik adalah alasan yang tepat untuk memberikan
reward/penghargaan kepada karyawan.
Referensi:
Janne Ohtonen (2014). How to reward people for the right things in BPM?.
http://www.bpm.com/Blogs/how-to-reward-people-for-the-right-things-in-bpm.html