I.
Pada kehamilan muda, yaitu tiga bulan pertama, jumlah rambut telogen masih dalam
batas normal, tetapi pada kehamilan tua menurun sampai 10%.
4. Masa Pubertas
Pada masa ini terjadi peningkatan kadar hormon seks. Ini berakibat pertumbuhan
rambut ketiak dan rambut kemaluan, tetapi rambut kepala justru akan rontok.
5. Penuaan
Wanita dan pria sama-sama menderita kerontokan rambut karena usia lanjut.
Kerontokan dimulai di ubun-ubun, dahi, dan pelipis, lalu bergeser ke belakang. Di
bagian-bagian ini fase anagen rambut menjadi singkat, rambut lebih cepat rontok dan
rambut halus tumbuh sebagai gantinya, folikel rambut mengalami atrofi, fase
pertumbuhan bertambah singkat, rambut lepas lebih cepat dan densitas rambut juga
berkurang.
6. Vaskularisasi
Vaskularisasi dapat mempengaruhi pertumbuhan rambut, namun bukan merupakan
penyebab primer dari gangguan pertumbuhan rambut, karena destruksi bagian 2/3
bawah folikel sudah berlangsung sebelum susunan pembuluh darah mengalami
perubahan.
b. Keadaan Patologik
1. Peradangan sistemik/setempat
Kuman lepra yang menyerang kulit akan menyebabkan kulit menjadi atrofi dan
folikel rambut rusak, akan terjadi kerontokan rambut pada alis mata dan bulu mata
(madarosis). Pada penyakit eritematosis sifilis stadium II dapat menyebabkan rambut
menipis secara rata maupun setempat secara tidak rata sehingga disebut moth eaten
appearance. Infeksi jamur di kulit kepala dan rambut akan menyebabkan kerontokan
maupun kerusakan batang rambut. Infeksi akut lainnya seperti demam tinggi juga
dapat mempengaruhi pertumbuhan rambut. Mekanisme terjadinya kerontokan setelah
demam karena percepatan fase anagen ke telogen.
2. Obat
Setiap obat menghalangi pembentukan batang rambut dapat menyebabkan
kerontokan, umumnya obat antineoplasma misalnya bleomisin, endoksan, vinkristin,
dan obat antimitotik, misalnya kolkisin. Obat antikoagulan heparin atau kumarin
dapat mempercepat terjadinya perubahan folikel anagen ke dalam fase telogen dalam
jumlah besar, sehingga menyebabkan effluvium telogen. Logam berat yang akan
terikat pada grup sulfhidril dalam keratin antara lain talium, merkuri dan arsen juga
bisa mempengaruhi pertumbuhan rambut.
3. Mekanis
Mencabut rambut gada atau melukai folikel rambut akan mempercepat terjadinya
masa anagen dengan mempersingkat masa telogen.
4. Kelainan endokrin
Kelainan endokrin dapat mempengaruhi fisiologi folikel rambut, menambah atau
mengurangi produksi rambut. Hipotiroidisme dapat menyebabkan mengecilnya
diameter rambut dan meningkatkan kerontokan rambut.
5. Penyakit kronis
Kerontokan rambut tidak selalu didapatkan pada penyakit kronis, kecuali terdapat
kekurangan protein dalam jumlah besar.
utamanya yaitu DHT. Teh hijau adalah bahan alami yang mampu untuk
melawan DHT. Itu dikarenakan teh hijau mampu membuat kadar hormon seks
pengikat globulin (SBGH) meningkat, yang akan berinteraksi dengan
testosterone sehingga pembentukan DHT ini dapat dicegah.
2. Melancarkan sirkulasi darah ke folikel rambut
Di dalam teh hijau terdapat kandungan polifenol jenis katekin yang memiliki
fungsi antibiotik dan efek karsinogenik. Katekin ini akan membuat kontraksi
pada pembuluh darah semakin baik dan secara otomatis aliran darah menuju
sistem kardiovaskular dan pembuluh darah kecil lain, termasuk ke dalam
folikel rambut menjadi lebih lancar.
3. Merangsang rambut untuk tumbuh
Teh hijau mengandung Epugallocatechin-3-gallate (EGCE) sebanyak 10% dan
merupakan komponen antioksidan yang paling kuat. Epugallocatechin-3gallate (EGCE) yang ada pada teh hijau ini ternyata memiliki peranan penting
untuk membantu merangsang pertumbuhan rambut. Karena itu perawatan
rambut rontok dengan teh hijau ini sangat dianjurkan.
4. Melembabkan dan memperkuat akar rambut
Selain kandungan antioksidannya yang tinggi , di dalam teh hijau juga terdapat
vitamin C, E, panthenol dan provitamin. Vitamin C berperan untuk melindungi
rambut dari sinar matahari, sedangkan vitamin E-nya akan mengembalikan
kelembaban alami rambut dan mencegahnya dari kerusakan. Panthenol serta
provitamin akan menjadikan akar rambut lebih kuat dan tidak mudah patah.
5. Membantu menghilangkan ketombe dan psoriasis penyebab kerontokan
Ketombe dan penyakit kulit psoriasis yang menyebabkan rambut rontok dapat
dihilangkan dengan teh hijau. Kandungan dalam teh hijau ini dapat
mengurangi iritasi yang terjadi di kulit kepala sehingga kulit kepala selalu
sehat dan rambut rontok pun berkurang.
Cara perawatan rambut rontok dengan teh hijau ini sangat mudah. Seduhlah teh hijau
dengan air panas lebih kental dari seduhan teh yang biasa untuk diminum. Diamkan
selama satu malam hingga dingin dan basi. Air seduhan teh hijau ini dapat digunakan
setelah memakai sampo pada saat keramas. Cukup oleskan merata ke seluruh bagian
rambut dan kulit kepala, pijat dengan lembut secara perlahan. Diamkan selama 15
menit lalu bilas dengan air hingga benar-benar bersih. Cara ini dapat dilakukan
-
Mengatasi rambut rontok dengan cara alami memanfaatkan minyak zaitun adalah
solusi yang tepat ketika dihadapkan oleh masalah kerontokan. Berikut manfaat dari
minyak zaitun untuk mengatasi kerontokan rambut:
1. Anti Bakteri Alami untuk Mengurangi Rambut Rontok
Minyak zaitun mempunyai sifat anti bakteri serta penuh dengan antioksidan yang
dapat menghambat penuaan pada tubuh. Dikarenakan minyak zaitun merupakan
anti bakteri serta anti jamur yang alami, membuat masalah kerontokan karena
bahan kimia dapat dipulihkan dengan efektif. Diantara penyebab kerontokan
adalah karena kelebihan pemakaian pewarna rambut serta kondisioner berbahan
kimia yang terlalu kuat hingga membuat alergi di kulit kepala, lalu melemahkan
bagian akar rambut.
Saat minyak zaitun dioleskan atau diaplikasikan di kulit kepala, sifat anti jamur
yang terdapat dalam minyak zaitun bisa meminimalisir kerusakan yang
diakibatkan oleh bahan kimia tersebut. Selain itu kerontokan yang disebabkan
karena infeksi pada kulit kepala juga bisa diatasi dengan minyak zaitun.
2. Mencegah Formasi Dihidrotestosteron (DHT)
DHT Jika dilakukan aplikasi menggunakan minyak zaitun, bisa membantu
melakukan pencegahan hormon Dihidrotestosteron melakukan pembentukan di
batang rambut. Kemudian dapat menghentikan atau mengurangi kerontokan yang
disebabkan karena hormon DHT.
3. Kaya Kandungan Nutrisi yang Baik untuk Pertumbuhan Rambut
Didalam minyak zaitun mengandung berbagai kandungan nutrisi, diantaranya
adalah vitamin D, Vitamin E, Niacin, serta Biotin. Beberapa nutrisi tersebut
memiliki peran yang baik untuk menumbuhkan rambut. Apabila minyak zaitun
digunakan untuk perawatan kulit kepala. Semua kandungan nutrisi tersebut
mampu diserap oleh akar-akar rambut dan mendorong pertumbuhan serta
mencegah resiko kerontokan.
Untuk menggunakan minyak zaitun sebagai perawatan adalah dengan panduan
sebagai berikut:
Pertama silahkan siapkan minyak zaitun yang extra virgin karena itulah minyak zaitun
yang alami. Lakukan hal ini pada sore hari setelah mandi. Campurkan dua sendok
makan dari minyak zaitun dengan minyak kelapa satu sendok makan dan taruh
campuran tersebut kedalam mangkuk ataupun gelas. Ambilah sedikit campuran kedua
bahan tersebut pada telapak tangan menggunakan ujung jari. Oleskan dan aplikasikan
campuran tersebut pada rambut Anda secara menyeluruh sambil memijat-mijat
selama 15 menit, namun jangan sampai menarik rambut dan pijatlah secara perlahan.
Selanjutnya pakai topi mandi atau kain penutup untuk menutupi kepala. Lalu biarkan
selama semalam karena akan membantu penyerapan.
-
Daun Seledri
Seledri memiliki nama latin Apium graveolens L dan termasuk dalam famili Apiaceae
atau suku adas-adasan. Seledri berkhasiat sebagai tanaman obat herbal untuk
mengatasi berbagai penyakit dan gangguan kesehatan. Hal ini karena seledri
mengandung senyawa-senyawa yang diperlukan tubuh. Berikut ini beberapa senyawa
yang berperan untuk kecantikan rambut seperti menyuburkan rambut, mengatasi
rambut rontok:
1. Menyuburkan Rambut
Siapkan 7 sampai 10 helai seledri. Cuci sampai bersih sempurna. Kemudian
tumbuk halus dan gosokkan ke rambut yang telah dibersihkan. Pijat lembut kulit
kepala Anda selama 15 menit. Setelah itu bungkus rambut yang telah digosokkan
seledri dan diamkan selama 1 jam. Setelah itu, kembali bilas rambut dengan air
bersih. Untuk hasil maksimal, lakukan langkah ini seminggu sekali.
2. Mengatasi Rambut Rontok
Ambil seledri sebanyak dua genggam. Bersihkan dan potong kecil-kecil.
Selanjutnya haluskan dengan cara diblender. Setelah halus sempurna, simpan
seledri yang telah halus dan kemudian campurkan dengan 1 butir telur yang telah
dikocok. Aplikasikan campuran telur dan seledri tersebut di kepala Anda dan pijat
lembut selama 15 menit. Setelah itu diamkan kurang lebih 1 jam dan bilas bersih.
3. Meluruskan Rambut dengan Daun Seledri
Tumbuklah beberapa batang daun seledri yang masih segar hingga halus,
tambahkan sedikit air. Peras untuk mendapatkan sari daun seledri, setelah itu
simpan didalam botol dan diamkan selama 1 malam, gunakan untuk kreambath
pada esok harinya. Setelah selesai, keramaslah menggunakan shampo.
mengandung 50% sampai 85% enzim (10-20% pada epidermis dan dermis) (Roger and
Avram, 2008).
Minoxidil juga dapat meningkatkan proliferasi sel. Penyerapan tritiated minoxidil dan
konversi ke minoxidil sulfat ditemukan relatif lebih tinggi pada folikel rambut daripada
di epidermis dan dermis. Ditemukan pula bahwa minoxidil menyebabkan peningkatan
sintesis DNA dalam sel-sel folikel dan perifolikular lebih banyak daripada dalam
keratinosit epidermis (Roger and Avram, 2008).
Daftar Pustaka
Barrera, A. 1999. The use of micrograft dan minigraft for the treatment of burn alopecia.
Plast Reconstr Surg. Vol. 103(2): 5814.
Hutapea S, Rosita C. 2011. Telogen efluvium. Berk I Kes Kul Kel. Vol. 23(1): 6874.
Kotb, M. O. 1999. Treatment of burn alopecia with temporoparieto-occipital flap. Egypt J
Plast Reconstr Surgg. Vol. 2(1): 3540.
Paus R., Olsen E. A. 2008. Messenger AG. Hair growth disorders. In: Wolff K, Goldsmith
LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ, editors. Fitzpatricks dermatology in
general medicine. 7th ed. USA: McGraw-Hills Company
Rakel, R. E. 2011. Conns current therapy. Philadelphia: WB Saunders Co
Rogers, N. E. and M. R. Avram. 2008. Medical treatments for male and female pattern hair
loss. J Am Acad Dermatol. 59:547-66.)
Saphiro, J. 2002. Hair loss principle of diagnosis and management of alopecia. London:
Martin Dunitz Ltd
Soepardiman L. 2009. Kelainan rambut. Dalam: Djuanda A, editor. Ilmu penyakit kulit dan
kelamin. Edisi 5. Jakarta: Balai Penerbit FKUI