Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PROFESI
DISUSUN OLEH :
Ade Erlinda Siregar (140405012)
Clara Natalia (140405040)
Novian Simarmata (140405090)
Novita Wahyuni (140405098)
DAFTAR ISI..
KATA PENGANTAR ..
Bab 1 Pendahuluan ...........
I.1.Sejarah etika profesi. 4 I.2.Perkembangan etika
profesi 4 Bab II.Etika Profesi
II.1.Etika. 5
II.2.Profesi 6 II.3.3. Studi kasus 8
Bab III.Kesimpulan dan saran .. III.1
Kesimpulan. 11 III.2
Saran 12 Daftar
Pustaka. 2 13
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,karena dengan
rahmat-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Dan juga
kami mengucapkan terima kasih kepada ibu dosen pembimbing mata kuliah
etika porfesi (Dr. Ir. Lilis Sukeksi, M. Sc) yang telah membimbing dan
mengarahkan kami dalam menyelesaikan tugas kami. Kami berharap makalah
ini dapat bermanfaat dalam menambah wawasan serta pemahaman mengenai
sosok sarjana teknik dalam keprofesiannya yang baik dan sesuai dengan
tanggung jawabnya. Kami juga menyadari bahwa di dalam tugas ini masih
terdapat kekurangan dan kesalahan, untuk itu kami mohon maaf dan
mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan di masa yang akan datang.
Semoga makalah ini dapat berguna bagi siapapun yang membacanya. Akhir
kata kami mengucapkan terima kasih.
Medan, 4 September 2014
BAB 1 PENDAHULUAN
I.1.Sejarah Etika Profesi
Munculnya etika profesi sebenarnya berasal dari adanya penyimpangan perilaku dari
penyandang profesi terhadap sistem nilai, norma, aturan ketentuan,yang berlakudalam
profesinya. Tidak adanya komitmen pribadi dalam melaksanakan tugas, tidak jujur,
tidak bertanggungjawab, tidak berdedikasi, tidak menghargai hak orang lain, tidak
adil dan semacamnya. Menurut Bambang (2007:45) mengapa orang memilih
tindakan-tindakan tidak etis yaitu:
a. Orang akan berbuat apa yang paling leluasa bisa diperbuatnya.
b. Orang akan berbuat demi suatu kemenangan.
c. Orang akan selalu mencoba merasionalisme pilihan-pilihannya dengan relativisme.
Kata etik (atau etika) berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) yang berarti karakter,
watak kesusilaan atau adat. Sebagai suatu subyek, etika akan berkaitan dengan konsep
yang dimilki oleh individu ataupun kelompok untuk menilai apakah tindakantindakan yang telah dikerjakannya itu salah atau benar, buruk atau baik.
refleksi dari apa yang disebut dengan self control, karena segala sesuatunya dibuat
dan diterapkan dari dan untuk kepenringan kelompok sosial(profesi) itu sendiri.
Selanjutnya, karena kelompok profesional merupakan kelompok yang berkeahlian
dan berkemahiran yang diperoleh melalui proses pendidikan dan pelatihan yang
berkualitas dan berstandar tinggi yang dalam menerapkan semua keahlian dan
kemahirannya yang tinggi itu hanya dapat dikontrol dan dinilai dari dalam oleh rekan
sejawat, sesama profesi sendiri. Kehadiran organisasi profesi dengan perangkat builtin mechanism berupa kode etik profesi dalamhal ini jelas akan diperlukan untuk
menjaga martabat serta kehormatan profesi, dan di sisi lain melindungi masyarakat
dari segala bentuk penyimpangan maupun penyalahgunaan keahlian.
Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat : etika adalah teori tentang tingkah laku
perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan
oleh akal.
Drs. H. Burhanudin Salam : etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai
nilai dan norma moral yang menentukan prilaku manusia dalam hidupnya.
Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Etika
memberi manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui rangkaian
tindakan sehari-hari. Itu berarti etika membantu manusia untuk mengambil sikap dan
bertindak secara tepat dalam menjalani hidup ini. Etika pada akhirnya membantu kita
untuk mengambil keputusan tentang tindakan apa yang perlu kita lakukan dan yang
perlu kita pahami bersama bahwa etika ini dapat diterapkan dalam segala aspek atau
sisi kehidupan kita, dengan demikian etika ini dapat dibagi menjadi beberapa bagian
sesuai dengan aspek atau sisi kehidupan manusianya.Ada dua macam etika yang harus
kita pahami bersama dalam menentukan baik dan buruknya prilaku manusia :
2.1.1. ETIKA DESKRIPTIF, yaitu etika yang berusaha meneropong secara kritis
dan rasional sikap dan prilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam
hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika deskriptif memberikan fakta sebagai
dasar untuk mengambilkeputusan tentang prilaku atau sikap yang mau diambil.
2.1.2. ETIKA NORMATIF, yaitu etika yang berusaha menetapkan berbagai sikap
dan pola prilaku ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia dalam hidup ini sebagai
sesuatu yang bernilai. Etika normatif memberi penilaian sekaligus memberi norma
sebagai dasar dan kerangka tindakan yang akan diputuskan. Etika secara umum dapat
dibagi menjadi :
2.1.2.a. Etika Umum, berbicara mengenai kondisi-kondisi dasar bagaimana manusia
bertindak secara etis, bagaimana manusia mengambil keputusan etis, teori-teori etika
dan prinsip-prinsip moral dasar yang menjadi pegangan bagi manusia dalam bertindak
serta tolak ukur dalam menilai baik atau buruknya suatu tindakan. Etika umum dapat
di analogkan dengan ilmu pengetahuan, yang membahas mengenai pengertian umum
dan teori-teori.
2.1.2.b. Etika Khusus, merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang
kehidupan yang khusus. Penerapan ini bisa berwujud : Bagaimana saya mengambil
keputusan dan bertindak dalam bidang kehidupan dan kegiatan khusus yang saya
lakukan, yang didasari oleh cara, teori dan prinsip-prinsip moral dasar. Namun,
penerapan itu dapat juga berwujud -Bagaimana saya menilai perilaku saya dan orang
lain dalam bidang kegiatan dan kehidupan khusus yang Dilatar belakangi oleh kondisi
yang memungkinkan manusia bertindak etis.cara bagaimana manusia mengambil
suatu keputusan atau ti danakn, dan teori serta prinsip moral dasar yang ada
dibaliknya.
ETIKA KHUSUS dibagi lagi menjadi dua bagian :
a.Etika individual, yaitu menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya
sendiri.
b.Etika sosial, yaitu berbicara mengenai kewajiban, sikap dan pola perilaku manusia
sebagai anggota umat manusia. Perlu diperhatikan bahwa etika individual dan etika
sosial tidak dapat dipisahkan satu sama lain dengan tajam, karena kewajiban manusia
terhadap diri sendiri dan sebagai anggota umat manusia saling berkaitan. Etika sosial
menyangkut hubungan manusia dengan manusia baik secara langsung maupun secara
kelembagaan (keluarga, masyarakat, negara), sikap kritis terhadap pandanganpandangana dunia dan idiologi-idiologi maupun tanggung jawab umat manusia
terhadap lingkungan hidup.
2.Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi. Hal ini biasanya setiap pelaku
profesi mendasarkan kegiatannya pada kode etik profesi.
3. Mengabdi pada kepentingan masyarakat, artinya setiap pelaksana profesi harus
meletakkan kepentingan pribadi di bawah kepentinganmasyarakat.
4.Ada izin khusus untuk menjalankan suatu profesi. Setiap profesi akan selalu
berkaitan dengan kepentingan masyarakat, dimana nilai-nilai kemanusiaan berupa
keselamatan, keamanan, kelangsungan hidup dan sebagainya, maka untuk
menjalankan suatu profesi harus terlebih dahulu ada izin khusus.
5. Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu profesi. Dengan melihat
ciri-ciri umum profesi di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa kaum profesional
adalah orang-orang yang memiliki tolak ukur perilaku yang berada di atas rata-rata.
Di satu pihak ada tuntutan dan tantangan yang sangat berat, tetapi di lain pihak ada
suatu kejelasan mengenai pola perilaku yang baik dalam rangka kepentingan
masyarakat. Seandainya semua bidang kehidupan dan bidang kegiatan menerapkan
suatu standar profesional yang tinggi, bisa diharapkan akan tercipta suatu kualitas
masyarakat yang semakin baik.
PRINSIP-PRINSIP ETIKA PROFESI :
1.Tanggung jawab
-Terhadap pelaksanaan pekerjaan itu dan terhadap hasilnya.
-Terhadap dampak dari profesi itu untuk kehidupan orang lain atau masyarakat pada
umumnya.
2.Keadilan. Prinsip ini menuntut kita untuk memberikan kepada siapa saja apa yang
menjadi haknya.
3.Otonomi. Prinsip ini menuntut agar setiap kaum profesional memiliki dan di beri
kebebasan dalam menjalankan profesinya.
SYARAT-SYARAT SUATU PROFESI :
-Melibatkan kegiatan intelektual.
-Menggeluti suatu batang tubuh ilmu yang khusus.
BAB
3.
FENOMENA
PENCEMARAN
LINGKUNGAN AKIBAT LIMBAH PABRIK GULA
JOMBANG BARU
3.1. Deskripsi Fenomena
Lingkungan merupakan tempat hidup bagi setiap makhluk hidup, dan sangat
tergantung dengan lingkungannya. Oleh karena itu makhluk hidup harus menjaga
lingkungan hidup mereka terutama manusia yang telah diberi akal pikiran.
Lingkungan hidup yang baik adalah lingkungan hidup yang tidak tercemar , baik
pencemaran udara , air dan tanah. Lingkungan hidup yang baik memiliki peranan
penting dalam kehidupan manusia baik dari segi kesehatan , perekonomian.
Pencemaran lingkungan dapat menyebabkan gangguan kesehatan dan mempengaruhi
perekonomian masyarakat. Di Jombang terdapat pabrik gula yang telah menyebabkan
pencemaran lingkungan baik di air maupun udara, terutama pencemaran air yang
dapat menyababkan gangguan kesehatan dan perekenomian masyarakat.
belum ada sangsi yang diterima oleh pabrik. Jika melihat kondisi ini , hokum mersa
telah terbeli dan tidak berlaku pada semua pihak.
3.5. Rekomendasi
Dalam kasus ini rekomendasi kami adalah pertama, peran pemerintah harus
menjadi sebagai legislator kehendak public bukan sebagai decision maker.
Maksudnya ialah pemerintah harus melibatkan pihak masyarakat dalam pembuatan
kebijakan. Pemerintah harus mempertimbangkan kepentingan masyarakat sebeleum
membuat kebijakan. Mengapa public perlu dilibatkan? karena tanpa public , proses
kebijakan akan kering dan sangat berbau teknokratis. Berdasar pengalaman kasus
Poso , Palu , Halmahera menemukan fakta bahwa hanya kebijakan public yang
dihasilkan dari kesepakatan pihak yang berkonflik yang relative merupakan kebijakan
yang efektif untuk menyelesaikan masalah.
Kedua , pemerintah harus mempertimbangkan dahulu AMDAL wilayah
Jombang sebelum memberikan perizinan agar tidak terjadi lagi kasus pencemaran
yang bisa merugikan masyarakat. Pemerintah harus bisa mengerti dampak apa yang
bisa timbul atas kebijakan yang diamblinya.
Ketiga , Pemerintah dan pabrik gula harus menyelenggarakan CSR
( Corporate Social Responbility ) sebagai tanggungjawab atas pencemaran yang telah
dilakukan. Selama ini CSR telah dilakukan tetapi tidak merata , CSR tersebut dalam
bentuk pembagian gula pada kepala keluarga yang rumahnya dekat dengan pabrik
gula setiap penggilingan gula.
Keempat , pemerintah harus tegas menjalankan perda yang ada mengenai
pembuangan sampah sembaranagan ke daerah aliran sungai , hukum berlaku pada
semua pihak , tidak ada yang kebal terhadap hokum jika pihak tersebut terbukti
melakukan kesalahan.
4.2 Saran
Teladani apa yang pantas diteladani, jauhi tindak anarkis dan kekerasan yang
dianggap tidak penting . junjung tinggi integritas dan kompetensi sebagai calon
sarjana teknik dan berbanggalah, masih banyak pendahulu kita yang mewariskan
pengabdiannya bagi kesejahteraan dunia hingga saat ini dan terapkanlah etika dalam
kehidupan kita . utamakan keselamatan kerja, lingkungan hidup dan kesejahteraan
anggota pabrik
DAFTAR PUSTAKA
K.BERTHENS, filsafat barat kontemporer, Jilid 1.(inggris jerman), Jakarta,
Gramedia Pustaka Utama, 2002
V. HELD, Etika moral, diterjemahkan oleh Y.A. Handoko, Jakarta, Erlangga, 1991
Http://www.insinyurkimia.com/profile-bkpii/kode-etik
http://www.achmadarfan91.blogspot.com/p/kode-etik-sarjana-teknik.html?m=1
tobapulp.wordpress.com http://id.wikipedia.org/wiki/Industri_pulp_dan_kertas 14
KASUS PELANGGARAN ETIKA http://www.scribd.com/doc/192458010/KASUSPELANGGARAN-ETIKA
https://www.google.co.id/webhp?
tab=ww&ei=3XQEVOCIHJXq8AX5l4GoBA&ved=0CA4