PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah, mulai dari
tanaman herbal sampai mineral tersimpan dalam negeri ini. Di zaman yang
berkembang seperti sekarang ini, telah banyak Ilmuwan bahkan Mahasiswa
dari berbagai universitas berlomba-lomba untuk mengembangkan tanaman
obat.
Di Indonesia terdapat berbagai macam tumbuhan obat yang telah
diteliti oleh para ahli yang mana sampai sekarang telah tercantum dalam
buku-buku maupun artikel-artikel obat tradisional. Tumbuhan obat atau
yang biasa dikenal dengan obat herbal adalah sediaan obat baik berupa obat
tradisional, fitofarmaka, maupun simplisia yang berasal dari alam (bahan
alam yang dikeringkan).
(tambahin lagi yaaa...)
B. Tujuan
a. Mengetahui cara persiapan pemilihan tanaman untuk dijadikan simplisia.
b. Mengetahui cara pembuatan simplisia yang baik.
c. Mengetahui standardisasi dari suatu simplisia.
C. Perumusan Masalah
a. Bagaimana cara persiapan pemilihan tanaman untuk dijadikan simplisia?
b. Bagaimana cara pembuatan simplisia yang baik?
c. Apa saja standardisasi dari suatu simplisia?
BAB II
KERANGKA TEORI
Page 1 of 17
A. Simplisia
Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang
belum mengalami pengolahan apapun juga dan kecuali diyatakan lain
simplisia merupakan bahan yang dikeringkan. Simplisia dapat berupa
simplisia nabati, simplisia hewani dan simplisia pelikan atau mineral.
Jenis Simplisia
a. Simplisia nabati adalah simplisia yang berupa tanaman utuh,
bagian tanaman atau eksudat tanaman. Yang dimaksud dengan
eksudat tanaman adalah isi sel yang secara spontan keluar dari
tanaman atau yang dengan cara tertentu dikeluarkan dari selnya,
atau zat-zat nabati lainnya yang dengan cara tertentu dipisahkan
dari tanamannya.
b. Simplisia hewani adalah simplisia yang berupa hewan utuh, bagian
hewan atau zat-zat berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum
berupa zat kimia murni.
c. Simplisia mineral atau pelikan adalah simplisia yang berupa bahan
pelikan atau mineral yang belum diolah atau telah diolah dengan
cara sederhana dan belum berupa zat kimia murni.
Untuk menjamin keseragaman senyawa aktif, keamanan maupun
kegunaannya, maka simplisia harus memenuhi persyaratan minimal. Dan
untuk memenuhi persyarata minimal tersebut, ada beberapa faktor yang
berpengaruh, antara lain adalah :
1. Bahan baku simplisia.
2. Proses pembuatan simplisia termasuk cara penyimpanan bahan baku
simplisia.
3. Cara pengepakan dan penyimpanan simplisia.
B. Pembuatan Simplisia Secara Umum
1. Bahan Baku
Tanaman obat yang menjadi sumber simplisia nabati, merupakan
salah satu faktor yang dapat mempengaruhi mutu simplisia. Sebagai
sumber simplisia, tanaman obat dapat berupa tumbuhan liar atau berupa
tanaman budidaya. Tumbuhan liar adalah tumbuhan yang tumbuh
Page 2 of 17
dengan sendirinya di hutan atau tempat lain, atau tanaman yang sengaja
ditanam dengan tujuan lain, misalnya sebagai tanaman hias, tanaman
pagar, tetapi bukan dengan tujuan untuk memproduksi simplisia.
Tanaman budidaya adalah tanaman yang sengaja ditanam untuk tujuan
produksi simplisia. Tanaman simplisia dapat ditanam dan ditemukan di
perkebunan yang luas, dapat diusahakan oleh petani secara kecilkecilan berupa tanaman tumpang sari atau Tanaman Obat Keluarga.
Tanaman Obat Keluarga adalah pemanfaatan pekarangan yang sengaja
digunakan untuk menanam tumbuhan obat.
2. Dasar Pembuatan Simplisia
a. Simplisia Dibuat Dengan Cara Pengeringan
Pembuatan simplisia dengan cara ini dilakukan dengan
pengeringan cepat, tetapi dengan suhu yang tidak terlalu tinggi.
Pengeringan yang terlalu lama akan mengakibatkan simplisia yang
diperoleh ditumbuhi kapang. Pengeringan dengan suhu yang tinggi
akan mengakibatkan perubahan kimia pada kandungan senyawa
aktifnya. Untuk mencegah hal tersebut, untuk simplisia yang
memerlukan perajangan perlu diatur panjang perajangannya,
sehingga diperoleh tebal irisan yang pada pengeringan tidak
mengalami kerusakan.
b. Simplisia Dibuat Dengan Fermentasi
Proses fermentasi dilakukan dengan seksama, agar proses
tersebut tidak berkelanjutan kearah yang tidak diinginkan.
c. Simplisia Dibuat Dengan Proses Khusus
Pembuatan simplisia dengan penyulingan, pengentalan
eksudat nabati, penyaringan sari air dan proses khusus lainnya
dilakukan dengan berpegang pada prinsip bahwa pada simplisia
yang dihasilkan harus memiliki mutu sesuai dengan persyaratan.
d. Simplisia Pada Proses Pembuatan Memerlukan Air
Pati, talk dan sebagainya pada proses pembuatannya
memerlukan air. Air yang digunakan harus terbebas dari
pencemaran serangga, kuman patogen, logam berat dan lain-lain.
3. Tahap Pembuatan
Page 3 of 17
tanaman
atau
dan
fisik
Contoh
panenan
ini
misal
sembung
(Blumea
balsamifera).
5. Tanaman yang pada saat panen diambil kulit batang, pengambilan
dilakukan pada saat tanaman telah cukup umur. Agar pada saat
pengambilan tidak mengganggu pertumbuhan, sebaiknya dilakukan
pada musim yang menguntungkan pertumbuhan antara lain
menjelang musim kemarau.
6. Tanaman yang pada saat panen diambil umbi lapis, pengambilan
dilakukan pada saat umbi mencapai besar maksimum dan
pertumbuhan pada bagian di atas tanah berhenti misalnya bawang
merah (Allium cepa).
7. Tanaman yang pada saat panen diambil rimpangnya, pengambilan
dilakukan pada musim kering dengan tanda-tanda mengeringnya
bagian atas tanaman. Dalam keadaan ini rimpang dalam keadaan
besar maksimum.
Panen dapat
dilakukan
dengan tangan,
telah
jurnlah yang
mikroba.
Cara
sortasi
dan
pencucian
sangat
adalah
dan
Page 6 of 17
Perajangan
bahan
simplisia
dilakukan
untuk
khusus
bahan
simplisia,
faktor-faktor
tersebut
harus
mengalami
kerusakan
selama
penyimpanan.
Cara
Page 8 of 17
dan
cara
ini
kecepatan
pengeringan
sangat
alat
pengering
dengan
menggunakan
sinar
Page 9 of 17
terjadi
jika
melakukan
buatan
dapat
mengecil (kisut).
5. Penyerapan air : Simplisia yang higroskopik, misalnya agaragar, bila
Page 11 of 17
b.
c.
d.
tanah.
Penetapan kadar abu yang tidak larut dalam asam
Ditujukan untuk mengetahui jumlah pengotor yang berasal dari
e.
f.
Page 13 of 17
jumlah
ditetapkan
oleh
Kementrian
Kesehatan
yaitu
10CFU/gram.
Uji Angka Kapang, untuk mengetahui adanya cemaran kapang,
batasan angka lempeng total yang ditetapkan oleh Kemenkes
yaitu 104CFU/gram.
3. Parameter Spesifik :
Identifikasi kimia terhadap senyawa yang disari
Parameter ini digunakan untuk mengetahui identitas kimia dari
simplisia.
Uji
kandungan
kimia
simplisia
digunakan
untuk
Page 14 of 17
BAB III
PENUTUP
(tolong yaaa...)
Page 15 of 17
DAFTAR PUSTAKA
Adfa, M. 2006. 6-Metoksi, 7-Hidroksi Kumarin dari Daun Pacar Air (Impatiens
balsamina
L.)
Berwarna
Merah,
(online),
(http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/17037/6/Abstract.pdf,
diakses 20 Mei 2010).
Anonim. 1985. Cara Pembuatan Simplisia. Jakarta : Departemen Kesehatan
Republik Indonesia.
Anonim. 1995. Farmakope Indonesia edisi IV. Jakarta : Departemen Kesehatan
Republik Indonesia.
Page 16 of 17
Page 17 of 17