Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
OLEH :
NAMA KELOMPOK :
1. IPNI NURUL SUCI (F1F1 11 0)
2. ELVIANTI MEILANY (F1F1 12 002)
3. AL FIRA AHMAD SIPA (F1F1 12 006)
4. RAHMANIAR (F1F1 12 008)
5. YULI ANGGREANI LENA (F1F1 12 009)
6. ARFAN (F1F1 12 010)
7. HADIJAH (F1F1 12 013)
8. NUR FITRAH MASUMI (F1F1 12 0)
9. MUH. RAMADHAN S. (F1F1 12 023)
10. AISYAH SHALIHAH ANTO (F1F1 12 027)
11. NILA ASTUTI (F1F1 12 030)
12. MUH. GERAL LAMAMBO (F1F1 12 057)
KELOMPOK
KELAS
: I (SATU)
:A
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2015
KATA PENGANTAR
telah
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1.
LATAR BELAKANG......................................................................1
1.2.
RUMUSAN MASALAH..................................................................2
1.3.
TUJUAN...................................................................................... 2
1.4.
MANFAAT................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................3
2.1. DEFINISI RESEP...............................................................................3
2.2. PELAYANAN RESEP.........................................................................4
A.
B.
C.
D.
KESIMPULAN............................................................................... 19
B.
SARAN......................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................20
BAB I
PENDAHULUAN
cito) yang dibutuhkan, aturan pakai, nama pasien, serta tanda tangan atau paraf
dokter (Dewi, 1985).
1.3. TUJUAN
1.
2.
3.
4.
1.4. MANFAAT
1.
2.
3.
4.
BAB II
PEMBAHASAN
2.
Resep aslinya mengandung narkotika atau obat lain yang oleh menteri
direktur jenderal ditetapkan sebagai obat yang tidak boleh diulang tanpa resep
baru.
Contoh Resep :
bila
perlu
menggunakan
persetujuan
setelah
pemberitahuan.
b. Penyiapan obat
1) Peracikan
Merupakan
kegiatan
menyiapkan,
menimbang,
mencampur,
masyarakat,
apoteker
harus
obat
yang
dibutuhkan
pada
rak
penyimpanan
3. Penyerahan Obat
Setelah peracikan obat, dilakukan hal-hal sebagai berikut :
a. Sebelum obat diserahkan kepada pasien harus dilakukan pemeriksaan
kembali mengenai penulisan nama pasien pada etiket, cara penggunaan
serta jenis dan jumlah obat.
b. Penyerahan obat kepada pasien hendaklah dilakukan dengan cara yang
baik dan sopan, mengingat pasien dalam kondisi tidak sehat mungkin
emosinya kurang stabil.
c. Memastikan bahwa yang menerima obat adalah pasien atau keluarganya
d. Memberikan informasi cara penggunaan obat dan hal-hal lain yang
terkait dengan obat tersebut, antara lain manfaat obat, makanan
danminuman yang harus dihindari, kemungkinan efek samping, cara
penyimpanan obat, dll.
C. Pelayanan Resep di Rumah Sakit
1. Pengkajian Pelayanan Dan Resep
Pelayanan resep dimulai
dari
penerimaan,
pemeriksaan
dan
pemberian
informasi,
sakit
Menyediakan informasi untuk membuat kebijakan yang berhubungan
dengan obat/perbekalan farmasi, terutama bagi komite/sub komite
4. Konseling
Konseling obat adalah suatu proses diskusi antara apoteker dengan
pasien/keluarga
pasien
yang
memberikan
kesempatan
dilakukan
secara
sistematis
kepada
pasien/keluarga
untuk
pasien
10
hal terapi
Mengerti permasalahan dalam pengambilan keputusan
Membimbing dan membina pasien dalam penggunaan obat sehingga
dapat
mencapai
tujuan
pengobatan
dan
meningkatkan
mutu
pengobatan pasien.
D. Pelayanan Resep Narkotik
Resep yang mengandung narkotika :
propius
11
b. Untuk
obat
racikan
apoteker
menyiapkan
obat
jadi
yang
3.
Penyerahan Obat
a. Melakukan pemeriksaan akhir kesesuaian antara penulisan etiketdengan
b.
c.
d.
e.
dibalik resep
f. Menyimpan resep pada tempatnya dan mendokumentasikannya.
12
13
14
Tanda det atau detur untuk obat yang sudah diserahkan; tanda nedet atau
nedetur untuk obat yang belum diserahkan
15
yang bersangkutan, petugas kesehatan atau petugas lain yang berwenang menurut
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Salinan resep diatur dalam kepmenkes No. 280 tahun 1981 tentang
Ketentuan dan Tata Cara Pengelolaan Apotek, disebutkan bahwa salinan resep
adalah salinan yang dibuat oleh apotek, yang selain memuat semua keterangan
yang terdapat dalam resep asli, harus memuat pula:
1.
2.
3.
4.
Tanda det atau detur untuk obat yang sudah diserahkan; tanda nedet
atau ne detur untuk obat yang belum diserahkan
5.
: HADIJAH,
Apt.
Ayat 3 : Resep atau salinan Apoteker
resep hanya
bolehS. Farm.,
diperlihatkan
kepada dokter
penulis
resep
atau
yang
merawat
penderita,
COPY RESEP
penderita
yang
merut peraturan
yang berlaku.
Dari Dokterperundang-undangan
: ......
Dibuat tanggal
: .. No. ........
:.............. ../.
: ..
R/
Kendari, .. 20
Proses Pelayanan
Resep dan Salinan Resep
P.C.C
Apoteker
16
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan dari data yang diperoleh dari penyusunan makalah ini, maka dapat
disimpulkkan bahwa:
1. Resep adalah permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, dokter hewan
kepada apoteker untuk menyediakan dan menyerahkan obat bagi pasien
sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
2. Pelayanan resep sepenuhnya atas tanggung jawab apoteker pengelola
apotek. Apoteker tidak diizinkan untuk mengganti obat yang ditulis dalam
resep dengan obat lain.
3. Tahapan pelayanan resep yaitu Pelayanan resep didahului proses skrining
resep yang meliputi pemeriksaan kelengkapan resep, keabsahan dan
tinjauan kerasionalan obat. Resep yang lengkap harus ada nama, alamat
dan nomor ijin praktek dokter, tempat dan tanggal resep, tanda R/ pada
bagian kiri untuk tiap penulisan resep, nama obat dan jumlahnya, kadangkadang cara pembuatan atau keterangan lain (liter, prn, cito) yang
dibutuhkan, aturan pakai, nama pasien, serta tanda tangan atau paraf
dokter.
4. Copy resep atau turunan resep adalah salinan resep yang dibuat oleh
apoteker atau apotek. Selain memuat semua keterangan obat yang terdapat
pada resep asli.
B. SARAN
Saran penulis dari penyusunan makalah ini berikutnya adalah sebaiknya
setiap apoteker dan petugas kesehatan lainnya harus mengikuti semua aturan yang
berlaku dalam melakukan pelayanan kesehatan dengan baik.
17
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian Dan Alat Kesehatan, 2006, Pedoman
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 9 24/MENKES/PER/X/1993 tentang
Daftar Obat Wajib Apotek no. 2.
Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas, Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian Dan
Alat Kesehatan Departemen Kesehatan R I, Jakarta.
Purwanti, Angki., Harianto., Sudibjo, Supardi, 2004, Gambaran Pelaksanaan
Standar Pelayanan Farmasi di Apotek DKI Jakarta Tahun 2003, Majalah
Ilmu Kefarmasian, Vol. I, No.2, Jakarta.
Syamsuni, H. A., 2006, Ilmu Resep, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
18