TUGAS AKHIR
Disusun Oleh :
Vitus Yunantya
NIM : 02.12.0013
NIM : 02.12.0023
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
SEMARANG
2007
DAFTAR ISI
Perpustakaan Unika
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
ii
KATA PENGANTAR
iv
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
ABSTRAK
ix
LEMBAR ASISTENSI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
11
13
3.1.1 Air
13
3.1.2 Semen
13
3.1.3 Kertas
14
3.1.4 Serat
14
3.2 Peralatan
15
15
3.2.2 Oven
15
Perpustakaan Unika
15
3.2.4 Mixer
15
16
16
17
17
19
19
19
20
20
21
22
22
24
26
29
BAB PENUTUP
5.1 Kesimpulan
34
5.2 Saran
36
DAFTAR PUSTAKA
37
LAMPIRAN
vi
ABSTRAK
Perpustakaan Unika
Kayu dalam bidang konstruksi teknik sipil sangat diperlukan, jika tidak ada
alternatif untuk membuat kayu buatan sebagai pengganti kayu maka beberapa tahun
ke depan kayu akan semakin sulit didapatkan karena keterbatasan material. Terobosan
yang sedang berkembang adalah pembuatan kayu buatan dengan campuran semen,
kertas dan air serta penambahan fiber. Dalam penelitian ini perbandingan campuran
antara semen, kertas, air, dan fiber dibedakan menjadi 4: campuran pertama adalah 4
kg semen : 1 kg kertas : 5 liter air dan 200 gr fiber, campuran kedua adalah 4 kg
semen : 1 kg kertas : 5 liter air dan 400 gr fiber, campuran ketiga adalah 4 kg semen :
1 kg kertas : 5 liter air dan 600 gr fiber, campuran keempat adalah 4 kg semen : 1 kg
kertas : 5 liter air dan 800 gr fiber. Benda uji berukuran 50 50 760 mm untuk uji
kuat lentur dan modulus elastisitas serta benda uji ukuran 50 50 200 mm untuk uji
kuat tekan.
Hasil penelitian menunjukkan benda uji dengan campuran 4 kg semen : 1 kg
kertas : 5 liter dan 600 gr fiber menunjukkan sifat mekanik paling baik. Pengujian
tersebut menghasilkan Kuat Tekan rata-rata 1,79 MPa lebih rendah dari kayu buatan
dengan bambu yaitu 4,627 MPa tetapi lebih tinggi dari kayu buatan multiguna yaitu
1,345 MPa, Kuat Lentur rata-rata 5,03 MPa lebih tinggi dari kayu buatan dengan
bambu yaitu 3,420 MPa dan kayu buatan multiguna yaitu 3,110 MPa, dan Modulus
Elastisitas rata-rata 289,2 MPa lebih rendah dari kayu buatan dengan bambu yaitu
994,65 MPa, dapat disimpulkan penambahan fiber dalam campuran kayu buatan dapat
meningkatkan kuat lentur dari kayu buatan tersebut.
Kata Kunci
Kayu buatan, semen, kertas, air, fiber, kuat tekan, kuat lentur, modulus elastisitas
ix
Perpustakaan Unika
PENDAHULUAN
BAB I
PENDAHULUAN
TUGAS AKHIR
Perpustakaan Unika
PENDAHULUAN
TUGAS AKHIR
Perpustakaan Unika
PENDAHULUAN
TUGAS AKHIR
TINJAUAN PUSTAKA
Perpustakaan Unika
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
2.1.1
Studi Pustaka
Kuat Tekan
Pengujian kuat tekan pada kayu buatan dengan campuran fiber ini tidak
didasarkan pada arah serat kayu itu sendiri, hal ini dikarenakan pada kayu buatan
ini tidak terdapat serat. Pengujian kuat tekan dilakukan dengan cara memberikan
beban aksial tekan konsentris terhadap sampel kayu buatan tersebut. Besarnya
beban uji harus memenuhi ketentuan yaitu besarnya beban maksimum sampai
beban maksimum sampai benda uji mengalami patah. Berdasarkan SNI 03 3958
1995 Metode Pengujian Kuat Tekan Kayu Di Laboratorium benda uji harus
memenuhi ketentuan antara lain :
1) Ukuran benda uji adalah 50 mm 50 mm 200 mm, seperti gambar 2.1
TUGAS AKHIR
TINJAUAN PUSTAKA
Perpustakaan Unika
tekan =
Dengan :
2.1.2
Ptekan
........................ (2.1)
F
Kuat Lentur
Pengujian kuat lentur kayu buatan dengan campuran fiber ini dimaksudkan
untuk menetukan kuat lentur dan kelas kuat kayu konstruksi. Untuk menguji kuat
lentur kayu buatan ini harus memenuhi ketentuan-ketentuan yang berdasarkan
SNI 03-3959-1995 Metode Pengujian Kuat Lentur Kayu Di Laboratorium
adapun persyaratan dan ketentuan pengujian tersebut yaitu :
1) Benda uji harus sama jenisnya dan bebas dari cacat.
2) Bentuk dan ukuran benda uji 50 mm 50 mm 760 mm.
3) Benda uji harus dapat bergerak horizontal di atas tumpuan pelat dan rol
dengan jarak tumpuan 710 mm, dan bantalan penekan terbuat dari baja.
TUGAS AKHIR
TINJAUAN PUSTAKA
Perpustakaan Unika
4) Bantalan penekan diletakkan di tengah bentang benda uji dan kecepatan gerak
beban 2,5 mm per menit.
5) Besar beban maksimum diperoleh jika benda uji patah, kemudian hitung
tegangan lentur kayu buatan.
1 Pa
M
lt =
= 2
......................... (2.2)
1 b h2
W
6
Dengan : lt = Tegangan Lentur (MPa)
TUGAS AKHIR
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.3
Modulus Elastisitas
TUGAS AKHIR
Perpustakaan Unika
TINJAUAN PUSTAKA
Perpustakaan Unika
E=
P L3
......................... (2.3)
48 I
Dengan :
2.1.4
Bahan penyusun kayu buatan ini adalah fiber glass yang sangat
menentukan sifat, kekuatan dan kualitas dari kayu buatan itu sendiri. Bahan yang
akan digunakan dibahas dalam uraian dibawah ini.
1) Serat
Dalam penelitian ini serat yang digunakan adalah fiber glass yang dibuat
dari etil acetate monomers yang disebut fiber poliester dan mudah didapatkan di
pasaran. Fiber ini mempunyai modulus elastisitas sebesar 17,5 GPa dan kuat tekan
sebesar 896-1100 MPa (Perumalsamy N. Balaguru, Surendra P. Shah, 1992).
Fiber ini berfungsi sebagai campuran yang elastis, ringan, awet dan tidak mudah
retak. Fiber dicampurkan dalam adonan antara kertas, semen, dan air,
penambahan fiber ini diharapakan dapat memberikan sifat yang kokoh untuk
campuran kayu buatan tersebut. Dalam konstruksi jembatan beton di Jepang,
TUGAS AKHIR
TINJAUAN PUSTAKA
dikembangkan campuran antara beton dan fiber yang dinamakan beton elastis.
Beton elastis ini juga dapat digunakan untuk peningkatan struktur jembatan
(Purba,A., 2006).
2.1.5
Penelitian Terdahulu
TUGAS AKHIR
Perpustakaan Unika
TINJAUAN PUSTAKA
TUGAS AKHIR
10
Perpustakaan Unika
11
TINJAUAN PUSTAKA
Perpustakaan Unika
d) Hasil pengujian kuat lentur rata-rata kayu buatan sebesar 13,45 kg/cm2
mengalami penurunan 17,9 % dari kuat lentur rata-rata kayu Sumian yang
sebesar 16,4 kg/cm2, dan dibandingkan dengan kuat lentur rata-rata kayu
sengon sebesar 107,73 kg/cm2 mengalami penurunan 87,5 %.
e) Pada tahap pembuatan, pressing terhadap kayu buatan diperkirakan masih
tidak memadai.
Penelitian ini akan dilakukan pengujian kuat tekan, kuat lentur, dan modulus
elastisitas berdasarkan pada campuran 4 kg semen, 1 kg kertas, dan 5 liter air.
2.1.6
Parameter Pembanding
3,42
1,8
994,65
TUGAS AKHIR
12
TINJAUAN PUSTAKA
Perpustakaan Unika
3,11
1,345
TUGAS AKHIR
Perpustakaan Unika
METODE PENELITIAN
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian Kayu buatan ini dilakukan dengan cara melakukan pengujianpengujian di laboratorium struktur dan bahan bangunan Unika Soegijapranata
Semarang. Data yang didapat kemudian dianalisa.
3.1 Bahan-Bahan
3.1.1
Air
Air yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari saluran air bersih
PDAM.
3.1.2
Semen
Semen yang dipakai sebagai bahan ikat adukan beton Semen Portland type
TUGAS AKHIR
13
Perpustakaan Unika
METODE PENELITIAN
3.1.3
Kertas
Kertas didapat dari kertas-kertas koran bekas yang sudah tidak dipakai.
Serat
Serat yang digunakan adalah fiber jenis CS MAT 300P TAIWAN yang
TUGAS AKHIR
14
Perpustakaan Unika
METODE PENELITIAN
Timbangan kapasitas 10 kg
Timbangan ini dipakai untuk menimbang bahan pembuat kayu buatan.
3.2.2
Oven
Oven dipakai untuk mengeringkan kayu buatan
3.2.3
Gelas Ukur
Gelas ukur kapasitas 1000 ml digunakan untuk mengukur volume air yang
Mixer
Digunakan untuk mengaduk dan menghancurkan potongan-potongan
TUGAS AKHIR
15
Perpustakaan Unika
METODE PENELITIAN
Cetakan kayu
Cetakan benda uji yang akan dipakai berbentuk persegi dengan ukuran 5
TUGAS AKHIR
16
Perpustakaan Unika
METODE PENELITIAN
3.2.6
Alat ukur
Alat ukur panjang berupa rol meter, penggaris skala mm atau jangka
sorong dan juga alat ukur deformasi. Alat tersebut digunakan untuk pengukuran
benda uji pada saat pengujian dilakukan.
TUGAS AKHIR
17
Perpustakaan Unika
METODE PENELITIAN
2) Bubur kertas tersebut dikeringkan dibawah sinar matahari sampai benarbenar kering yaitu antara 3 hari.
3) Bahan-bahan pembuatan kayu buatan tersebut ( semen, kertas, fiber dan
air ) dicampur menjadi satu dengan perbandingan :
a) Campuran I 4 kg semen : 1 kg kertas : 200 gr fiber : 5 liter air.
b) Campuran II 4 kg semen : 1 kg kertas : 400 gr fiber : 5 liter air.
c) Campuran III 4 kg semen: 1 kg kertas : 600 gr fiber : 5 liter air.
d) Campuran IV 4 kg semen : 1 kg kertas : 800 gr fiber : 5 liter air.
4) Cetakan dibuat dari papan sengon.
5) Cetakan diberi oli agar mudah dilepas. Campuran dimasukkan kedalam
cetakan yang sudah diberi oli tersebut.
6) Benda uji yang dibuat adalah 7 buah benda uji untuk pengujian kuat
tekan, 7 buah benda uji untuk pengujian kuat lentur, dan 7 buah benda
uji untuk pengujian modulus elastistas.
7) Biarkan adonan didalam cetakan selama 1 minggu.
8) Setelah 1 minggu cetakan dibuka, benda uji diletakkan di tempat yang
bebas dari matahari sampai 3 minggu.
9) Setelah 3 minggu benda uji siap diuji.
TUGAS AKHIR
18
Perpustakaan Unika
METODE PENELITIAN
pembebanan
sampai
beban
maksimum
dengan
kecepatan
TUGAS AKHIR
19
Perpustakaan Unika
METODE PENELITIAN
TUGAS AKHIR
20
Perpustakaan Unika
METODE PENELITIAN
Studi Pustaka
Analisa Data
Kesimpulan
Selesai
Gambar 3.7 Bagan Alir Penelitian Kayu Buatan Dengan Campuran Fiber
TUGAS AKHIR
21
22
Perpustakaan Unika
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A
200
50
B
200
50
C
200
50
D
200
50
E
200
50
F
200
50
G
200
50
Tinggi (mm)
Luas Penampang (mm2)
Beban Tekan Max (N)
Tegangan Tekan (MPa)
Kuat Tekan Rerata (MPa)
50
2500
2080
0,83
50
2500
2312
0,93
50
2500
2543
1,01
50
2500
1618
0,65
0,79
50
2500
3005
1,2
50
2500
1849
0,74
50
2500
2312
0,92
tk =
P 2080
=
= 0,83MPa
F 2500
tkrata rata =
Hasil pengujian kuat tekan campuran II dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut
ini :
TUGAS AKHIR
23
Perpustakaan Unika
A
200
50
B
200
50
C
200
50
D
200
50
E
200
50
F
200
50
G
200
50
Tinggi (mm)
Luas Penampang (mm2)
Beban Tekan Max (N)
Tegangan Tekan (MPa)
Kuat Tekan Rerata (MPa)
50
2500
2080
0,83
50
2500
1618
0,65
50
2500
1618
0,65
50
2500
1618
0,65
0,68
50
2500
1849
0,74
50
2500
1618
0,65
50
2500
1618
0,65
Hasil pengujian kuat tekan campuran III dapat dilihat pada tabel 4.3
berikut ini :
Tabel 4.3 Hasil Pengujian Kuat Tekan Campuran III
Benda Uji
Panjang (mm)
Lebar (mm)
A
200
50
B
200
50
C
200
50
D
200
50
E
200
50
F
200
50
G
200
50
Tinggi (mm)
Luas Penampang (mm2)
Beban Tekan Max (N)
Tegangan Tekan (MPa)
Kuat Tekan Rerata (MPa)
50
2500
5150
2,06
50
2500
3930
1,57
50
2500
4916
1,97
50
2500
4392
1,76
1,79
50
2500
3930
1,57
50
2500
4624
1,85
50
2500
4392
1,76
Hasil pengujian kuat tekan campuran IV dapat dilihat pada tabel 4.4
berikut ini :
Tabel 4.4 Hasil Pengujian Kuat Tekan Campuran IV
Benda Uji
Panjang (mm)
Lebar (mm)
Tinggi (mm)
2
TUGAS AKHIR
A
200
50
B
200
50
C
200
50
D
200
50
E
200
50
F
200
50
G
200
50
50
50
50
50
50
50
50
2500
2312
0,92
2500
4624
1,85
2500
2312
0,92
2500
1387
0,55
0,80
2500
924
0,37
2500
924
0,37
2500
1618
0,65
24
Perpustakaan Unika
Hasil pengujian Kuat Lentur campuran I dapat dilihat dalam tabel 4.5
berikut ini :
Tabel 4.5 Hasil Pengujian Kuat Lentur Campuran I
Benda Uji
Panjang (mm)
Lebar (mm)
Tinggi (mm)
Jarak Tumpuan (mm)
Bacaan Dial
Beban Maksimal (N)
Berat perata beban (N)
Beban Total (N)
Momen
Inersia
Penampang (mm4)
Tegangan
Lentur
(MPa)
Kuat
lentur
rerata
(MPa)
A
760
50
50
710
40
28
68
520833,3
B
760
50
50
710
80
28
108
520833,3
C
760
50
50
710
100
28
128
520833,3
D
760
50
50
710
140
28
168
520833,3
E
760
50
50
710
80
28
108
520833,3
F
760
50
50
710
100
28
128
520833,3
G
760
50
50
710
100
28
128
520833,3
0,38
0,61
0,72
0,95
0,61
0,72
0,72
0,67
Contoh Perhitungan :
Pmax = 68 N
I = 1 / 12 b h 3 = 1 / 12 50 50 3 = 520833,3mm 4
W =
I 520833,3
=
= 20833,33mm 4
b
25
2
a = 236,67 mm
lt =
1 / 2 P a 1 / 2 68 236,67
=
= 0,39MPa
W
20833,33
Hasil pengujian Kuat Lentur campuran II dapat dilihat dalam tabel 4.6
berikut ini :
TUGAS AKHIR
25
Perpustakaan Unika
A
760
50
50
710
60
28
88
520833,3
B
760
50
50
710
100
28
128
520833,3
C
760
50
50
710
80
28
108
520833,3
D
760
50
50
710
60
28
88
520833,3
E
760
50
50
710
80
28
108
520833,3
F
760
50
50
710
80
28
108
520833,3
G
760
50
50
710
100
28
128
520833,3
0,49
0,72
0,61
0,49
0,6
0,61
0,61
0,72
Hasil pengujian Kuat Lentur campuran III dapat dilihat dalam tabel 4.7
berikut ini :
Tabel 4.7 Hasil Pengujian Kuat Lentur Campuran III
Benda Uji
Panjang (mm)
Lebar (mm)
Tinggi (mm)
Jarak Tumpuan (mm)
Bacaan Dial
Beban Maksimal (N)
Berat perata beban (N)
Beban Total (N)
Momen
Inersia
Penampang (mm4)
Tegangan Lentur (MPa)
Kuat lentur rerata (MPa)
A
760
50
50
710
3
693
28
721
520833,3
B
760
50
50
710
4
924
28
952
520833,3
C
760
50
50
710
3
693
28
721
520833,3
D
760
50
50
710
5
1156
28
1184
520833,3
E
760
50
50
710
3
693
28
721
520833,3
F
760
50
50
710
4
924
28
952
520833,3
G
760
50
50
710
4
924
28
952
520833,3
4,09
5,4
4,09
6,72
5,02
4,09
5,4
5,4
Hasil pengujian Kuat Lentur campuran IV dapat dilihat dalam tabel 4.8
berikut ini :
TUGAS AKHIR
26
Perpustakaan Unika
A
760
50
50
710
120
28
148
520833,3
B
760
50
50
710
100
28
128
520833,3
C
760
50
50
710
100
28
128
520833,3
D
760
50
50
710
924
28
952
520833,3
E
760
50
50
710
924
28
952
520833,3
F
760
50
50
710
160
28
188
520833,3
G
760
50
50
710
120
28
148
520833,3
0,84
0,72
0,72
5,4
2,14
5,4
1,06
0,84
max rerata =
P = 8 kg = 80 N
TUGAS AKHIR
6,1
12,5
2,4
5
9,1
20
C
D
E
Bacaan Dial (mm)
6
0,9
2,2
11,3
2,7
4,8
18
4,4
7,7
26,2
6,4
11,8
42,5
9
12,9
16,5
1
b h 3 = 520833,3mm 4
12
3,8
6,5
9,8
12,7
21,8
2,1
4,7
8,2
15,3
28,6
27
E=
L = 710 mm
Perpustakaan Unika
P L3
80 710 3
= 74,37 MPa
=
48 I 48 520833,3 15,4
max rerata =
4,4
10
18
3,6
7,4
11,9
18,1
26,7
2,7
5,2
9,3
17,8
3,3
5,8
13,4
27,1
38,5
P = 6 kg = 60 N
L = 710 mm
C
D
E
Bacaan Dial (mm)
3,3
6,3
1,1
8
13,1
4,1
14
14,5
9,5
21,8
21,8
E=
1
b h 3 = 520833,3mm 4
12
P L3
60 710 3
= 66,58MPa
=
48 I 48 520833,3 12,9
Hasil pengujian modulus elastisitas campuran III dapat dilihat pada tabel
4.11 berikut ini :
TUGAS AKHIR
28
Perpustakaan Unika
max rerata =
0,1
0,9
1,2
2,4
3,3
4,5
4,9
5,3
11
13,8
0,5
1,4
1,9
2,4
2,5
2,6
3,1
3,9
4,6
6,9
1,3
2
2,4
3,1
3,6
3,9
4,5
4,8
5,2
5,9
1,6
2,1
2,8
3,2
4,4
5
5,4
6,1
6,5
7,1
P = 20 kg = 200 N
L = 710 mm
C
D
E
Bacaan Dial (mm)
1,2
0,2
0,5
3,4
0,4
1,4
5,5
0,7
2,1
7,4
0,8
3,3
10,8
0,9
4,2
13,2
1,2
5,2
14,3
1,8
6,9
17,7
2,4
7,9
18,8
2,5
11,4
20,4
2,5
13,2
E=
1
b h 3 = 520833,3mm 4
12
P L3
200 710 3
= 289,2 MPa
=
48 I 48 520833,3 9,9
TUGAS AKHIR
2
3,2
8,2
12,8
18,5
26
4,3
5,2
7
12
16,1
C
D
E
Bacaan Dial (mm)
4,3
0,5
1,1
8,9
1,2
2,4
14,5
2
3,3
21
3,4
4,2
39
4,6
4,9
6,2
5,6
8,1
6
9,9
7,7
11
8,6
12,6
10
1,5
4,3
7,3
9,5
12,4
16
23
32
3,7
8,5
12,5
18
23,7
34
max rerata =
P = 10 kg = 100 N
L = 710 mm
E=
1
b h 3 = 520833,3mm 4
12
P L3
100 710 3
=
= 83,23MPa
48 I 48 520833,3 17,9
Resume hasil pengujian dari keempat campuran tersebut dapat dilihat dalam
tabel 4.13 dibawah ini :
Tabel 4.13 Hasil Kuat Tekan, Kuat Lentur, dan Modulus Elastisitas Keempat
Campuran
Campuran
Kuat Tekan
Kuat Lentur
Modulus Elastisitas
(MPa)
(MPa)
(MPa)
I
0,79
0,67
74,37
II
0,68
0,6
66,58
III
1,79
5,02
289,2
IV
0,80
2,14
83,23
Hasil kuat tekan, kuat lentur dan modulus elastisitas dari beberapa jenis
campuran ditampilkan pada gambar 4.1, 4.2, 4.3, dalam gambar grafik tersebut
didapatkan persamaan :
1. Kuat Tekan, tk = 747,44 x 3 + 152,87 x 2 + 3,7179 x
TUGAS AKHIR
29
Perpustakaan Unika
TUGAS AKHIR
30
Perpustakaan Unika
31
Perpustakaan Unika
K uatT ekan(MP a)
2
1,79
1,5
1
0,79
0,8
0,68
0,5
0
0%
5%
10%
15%
20%
C a m pura nfibe r
K uatL entur(MP a)
5
4
3
2,14
2
1
0,67
0,6
0
0%
5%
10%
15%
20%
C a m pura nfibe r
74,37
0%
5%
289,2
83,23
66,58
10%
15%
20%
C a m pura nfibe r
TUGAS AKHIR
32
Perpustakaan Unika
elstisitas) paling baik. Pada tabel 4.14 dibawah ini menunjukkan perbandingan
hasil pengujian kayu buatan multiguna dengan batang bambu (penelitian yang
dilakukan oleh Agus Setiawan dan Djoko Suwarno) dan kayu buatan (penelitian
yang dilakukan oleh Rinaldi Herwindo dan Dimas Sedayu) :
Tabel 4.14 Perbandingan Antara Kayu Buatan Dengan Fiber dengan Kayu
Buatan Dengan Batang Bambu Serta Perbandingan Terhadap Kayu Buatan
Multiguna
Kayu Buatan
Sifat Mekanik
Dengan
Kayu Buatan
Kayu
Perbandingan Fiber
Dengan Bambu
Buatan
15 % Terhadap
Multiguna
Semen
Kuat Lentur (MPa)
5,02
3,42
3,11
1,79
1,8
1,345
289,2
994,65
Kayu Buatan
Kayu Buatan
Dengan
Dengan Bambu
Multiguna
Perbandingan Fiber
15 % Terhadap
Semen
Semen (kg)
3,5
Kertas (kg)
0,6
Air (liter)
f.a.s (%)
80
80
38,89
Usaha yang dilakukan dengan penambahan serat fiber dalam campuran kayu
buatan multiguna dapat meningkatkan kuat lentur, kuat tekan dan modulus
elastisitas terhadap kayu buatan multiguna (penelitian Rinaldi Herwindo dan
TUGAS AKHIR
Dimas sedayu). Tetapi masih belum mencapai kekuatan tekan dan modulus
elastisitas yang dapat dicapai kayu buatan dengan penambahan bambu (penelitian
yang dilakukan oleh Agus Setiawan dan Djoko Suwarno). Hal ini dimungkinkan
disebabkan kurangnya pemadatan pada waktu pembuatan benda uji karena fiber
tidak dapat tercampur homogen dengan kertas dan air sehingga fiber tersebut
berkumpul menjadi satu dengan fiber yang lain membentuk suatu gelondongan
yang memenuhi cetakan. Gelondongan-gelondongan tersebut membentuk rongga
pada benda uji sehingga mengurangi kepadatan dari benda uji tersebut. Pada
penelitian ini persentase fiber yang digunakan adalah 5%, 10%, 15%, 20%
terhadap berat semen.
TUGAS AKHIR
33
Perpustakaan Unika
PENUTUP
34
Perpustakaan Unika
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari pengujian kayu buatan dengan campuran fiber dapat diambil beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
1. Pengujian kayu buatan campuran pertama dengan campuran 4 kg semen : 1 kg
kertas : 200 gr fiber menghasilkan Kuat Tekan rata-rata sebesar 0,79 MPa,
Kuat Lentur rata-rata sebesar 0,2 MPa, dan Modulus Elastisitas rata-rata
sebesar 74,37 MPa
2. Pengujian kayu buatan campuran kedua dengan campuran 4 kg semen : 1 kg
kertas : 400 gr fiber menghasilkan Kuat Tekan rata-rata sebesar 0,68 MPa,
Kuat Lentur rata-rata sebesar 0,61 MPa, dan Modulus Elastisitas rata-rata
sebesar 66,58 MPa
3. Pengujian kayu buatan campuran ketiga dengan campuran 4 kg semen : 1 kg
kertas : 600 gr fiber menghasilkan Kuat Tekan rata-rata sebesar 1,79 MPa,
Kuat Lentur rata-rata sebesar 5,03 MPa, dan Modulus Elastisitas rata-rata
sebesar 289,2 MPa
4. Pengujian kayu buatan campuran keempat dengan campuran 4 kg semen : 1
kg kertas : 800 gr fiber menghasilkan Kuat Tekan rata-rata sebesar 0,80 MPa,
Kuat Lentur rata-rata sebesar 0,61 MPa, dan Modulus Elastisitas rata-rata
sebesar 83,23 MPa
TUGAS AKHIR
PENUTUP
5. Dari
keeempat
35
Perpustakaan Unika
campuran
tersebut,
campuran
ketiga
yaitu
dengan
TUGAS AKHIR
PENUTUP
1. Pada saat pembuatan benda uji sebaiknya digunakan bekesting dengan bahan
plat besi sehingga pada saat melakukan pemadatan dapat dilakukan dengan
maksimal.
2. Pemadatan sebaiknya dilakukan dengan maksimal yaitu dengan alat press
untuk memperoleh benda uji yang padat sehingga diperoleh hasil pengujian
sifat mekanik yang maksimal
3. Perlu adanya penelitian lanjutan tentang kayu buatan ini. Campurannya dapat
digunakan serat nilon untuk menggantikan serat fiber, sehingga diharapkan
dengan penambahan nilon tersebut dapat meningkatkan sifat mekanik dari
kayu buatan tersebut dan dapat diterapkan pada konstruksi gording pada
struktur kuda-kuda.
TUGAS AKHIR
36
Perpustakaan Unika
Perpustakaan Unika
DAFTAR PUSTAKA
2002,
Kayu
Buatan
Multiguna,
http://dml.or.id/dml5/artikel/kayu_dari_limbah_kertas.dml.
Purba,A., 2006, Kecenderungan Tekhnologi Beton Berkinerja Tinggi, Majalah
Konstruksi, Edisi Maret April, 51-57.
Seputar Indonesia., 2007, Saatnya Indonesia Menghentikan Kebakaran Hutan,
www.seputar indonesia.com.
Suwarno,D., Setiawan,A., 2006, Pengembangan Kayu Berbahan Multiguna Sebagai
Pengganti Fungsi Kayu Tahan Terhadap Api, Air, Dan Serangan Rayap, Laporan
Penelitian Insentif Dukungan Iptek, Semarang.
37
LAMPIRAN
Perpustakaan Unika
Lampiran 1
Prosedur Pengujian Kuat Tekan, Kuat Lentur dan Modulus Elastisitas
Uji Tekan
Uji Lentur
Uji M. Elastisitas
L-2
LAMPIRAN
Perpustakaan Unika
Lampiran 2
Gambar keretakan benda uji
L-2
Perpustakaan Unika
LAMPIRAN
Lampiran 3
1
2
3
4
5
6
7
Kuat
Tekan
Campuran
I
0,83
0,93
1,01
0,65
1,2
0,74
0,92
Standart
Deviasi
0,016
0,057
0,089
0,057
0,167
0,02
0,053
Kuat
Tekan
Campuran
II
0,83
0,65
0,65
0,65
0,74
0,65
0,65
Standart
Deviasi
0,061
0,012
0,012
0,012
0,024
0,012
0,012
Kuat
Tekan
Campuran
III
2,06
1,57
1,97
1,76
1,57
1,85
1,76
Standart
Deviasi
Kuat
Lentur
Campuran
III
4,09
5,4
4,09
6,72
4,09
5,4
5,4
Standart
Deviasi
0,11
0,09
0,073
0,012
0,09
0,024
0,012
Kuat
Tekan
Campuran
IV
0,92
1,85
0,92
0,55
0,37
0,37
0,65
Standart
Deviasi
Kuat
Lentur
Campuran
IV
0,84
0,72
0,72
5,4
5,4
1,06
0,84
Standart
Deviasi
0,049
0,429
0,049
0,102
0,176
0,176
0,061
1
2
3
4
5
6
7
Kuat
Lentur
Campuran
I
0,38
0,61
0,72
0,95
0,61
0,72
0,72
Standart
Deviasi
0,012
0,02
0,02
0,11
0,02
0,02
0,02
Kuat
Lentur
Campuran
II
0,49
0,72
0,61
0,49
0,61
0,61
0,72
Standart
Deviasi
0,045
0,049
0,004
0,045
0,004
0,004
0,049
L-3
0,38
0,155
0,38
0,694
0,38
0,155
0,155
0,531
0,58
0,58
1,331
1,331
0,441
0,531