Anda di halaman 1dari 3

D.

PEMBAHASAN
Pada umumnya sebelum suatu senyawa dapat diidentifikasi dan diukur kadarnya perlu
dilakukan pemisahan. Dalam analisis kimia terdapat beberapa tehnik pemisahan kimia yang
digunakan baik itu ditujuakan untuk isolasi, pemurnian zat ataupun untuk menghilangkan
interferensi dari suatu zat,
Salah satu tehnik pemisahan yang paling sering digunakan adalah ekstraksi. Ekstraksi
adalah salah satu metode pemisahan kimia ntuk memisahkan atau menaruk suatu komponenkomponen kimia yang berada dalam suatu sampel dengan menggunakan pelarut. Ekstraksi
didasarkan pada perbedaan sifat kelarutan suatu senyawa organik di dalam suatu cairan
pelarut yang tidak saling bercampur. senyawa yang berada dalam bentuk ion (bersifat polar)
umumnya dapat larut dalam air, sementara senyawa organik yang bersifat non polar
umumnya tidak dapat larut alam pelarut air atau pelarut polar. Sifat ini dikenal dengan istilah
like dissolve like sehinggga suatu zat atau senyawa dalam campurannya dapat dialarutkan
dalam kombinasi pelarut yang tidak saling bercampur. Jenis-jenis ekstraksi terbagi dua yaitu
ekstraksi dingin atau maserasi dan ekstraksi panas misalnya dengan ekstraksi soxhlet.
Perbedaan dari kedua jenis ekstraksi ini adalah terletak pada tehniknya saja dimana untuk
ekstraksi dingin tidak menggunakan proses pemanasan pada sampel melainkan dengan cara
merendam sampel dalam pelarut. Sedangkan ekstraksi panas dilakukan dengan pemanasan.
Pada percobaan kali ini dilakukan untuk mengisolasi piperin dari tanaman lada hitam
(Piper nigrum L) dengan cara ekstraksi soxhlet. Sampel biji lada hitam yang akan
diekstraksi harus dalam keadaan halus untuk mempercepat proses pelarutan dari pelarut
etanol yang digunakan.
Lada (Piper nigrum L) termasuk dalam famili Piperaceae. Tanaman ini biasanya
tumbuh baik pada daerah tropis. Biji lada memiliki 2 sifat yang khas yaitu berasa pedas dan
aroma yang khas. Rasa pedas ini disebabkan adanya zat piperin, piperanin dan chavicin yang
merupakan persenyawaan dari piperin dengan semacam alkoloida. Piperin adalah salah satu
senyawa alkaloid, berbentuk kristal kuning dengan titik leleh berkisar 127-129,5 C.
Piperidin merupakan basa yang tidak optis aktif, yang dapat larut dalam alkohol, benzena dan
eter tetapi sedikit larut dalam air. Piperidin terkandung dalam tanaman lada dan menyebabkan
bau lada yang tajam. Kandungan piperin didalam lada sekitar 5-92 %. Alkaloid adalah salah
satu senyawa organik bahan alam yang banyak jumlahnya. Senyawa alkaloid bersifat basa
yang mengandung gugus nitrogen dengan jenis cincin heterosiklik. Kebasaan alkaloid
menyebabkan senyawa tersebut mudah mengalami dekomposisi terutama oleh adanya
oksigen. Pembentukan garam dengan senyawa organik atau anorganik sering mencegah

dekomposisi, sehingga alkaloid lazim dalam bentuk garamnya. Sifat dasar alkaloid digunakan
untuk mengisolasinya. Dari tanaman lada hitam inilah, akan diisolasi senyawa piperin dengan
tehnik seoxhlet.
Pada proses ekstraksi ini, pelarut yang digunakan dimasukkan dalam labu alas bulat
yang dipanaskan kemudian pelarut berubah menjadi fase uap dan dengan menggunakan
kondensor, pelarut yang dalam fase uap tadi berubah menjadi fase cair (kondensasi) dan akan
jatuh menetesi sampel lada hitam. Jika pelarut yang jatuh pada bagian alat soxhlet yang
terdapat sampel lada hitam telah penuh (telah melewati sifon), dan sifon tersebut telah penuh
maka pelarut dan bahan yang terkandung dalam sampel (piperin) akan jatuh kedalam labu
alas bulat karena adanya tekanan yang diberikan larutan. Proses ini dinamakan satu kali
siklus ekstraksi, dan demikian proses ekstraksi oleh pelarut ini terjadi secara berulang-ulang.
Pada proses ekstraksi ini kita melakukannya sebanyak enam kali siklus ekstraksi.
Sebenarnya, jika kita ingin menghasilkan ekstrak secara sempurna ada baiknya jika ekstraksi
dilakukan selama mungkin serta siklus jatuhnya pelarut kedalam labu didih banyak. Hal ini
karena dengan ekstraksi berulang kali maka ekstrak dalam sampel dapat terbawa semua
artinya terekstrak sempurna.
Hasil ekstraksi tadi kemudian dievaporator untuk memekatkan larutan ekstrak agar
pelarut-pelarut yang digunakan dalam proses ekstraksi dapat berkurang. Kemudian
ditambahkan larutan 10 % KOH etanol yang bersifat basa sehingga mempermudah
pengkristalan. Setelah itu disaring dan didiamkan selama 24 jam untuk mendapatkan kristal
piperin yang terbentuk. Namun dari hasil percobaan ini, didapatkan bahwa isolasi piperin dari
lada hitam tidak dapat menghasilkan kristal. Hal tersebut dapat disebabkan karena kesalahan
yang dilakukan pada saat pelaksanaan praktikum, seperti lama atau tidaknya proses ekstraksi
dan lain sebagainya.
F. KESIMPULAN
Berdasarkan tujuan dan pembahasan yang telah dikemukakan dalam percobaan ini
maka dapat ditarik kesimpulan bahwauntuk mengisolasi senyawa piperin yang berada dalam
lada hitam (Piper nigrum L ) dapat dilakukan dengan metode ekstraksi soxhlet dengan
menggunakan pelarut etanol dan kemudian di evaporator untuk mengurangi pelarut yang
digunakan terus direkristalisasikan untuk mendapatkan kristal.
Underwood, A.L, Day, R.A., 1981. Analisis Kimia Kuantitatif. Jakarta. Erlangga.

DAFTAR PUSTAKA
Anwar, C., 1994, Pengantar Praktikum Kimia Organik, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
Bernasconi, 1995, Teknik Kimia II, Pradya Paramitha, Jakarta.

Laurina, D., 2008. Isolasi Piperin dari Lada Hitam dan Sintesis Asam Piperat serta Uji Aktivitasnya
Sebagai Antibakteri Escherichia coli. Skripsi, Program Studi Kimia, Jurusan Kimia,
Universitas Negeri Malang.
Purwani, et al, 2007. Ekstraksi Neodenium mamakai Asam 01-2 etil heksil fosfat.Vol1(1):3
Rita, W. S., I W. Suirta, dan Ali Sabikin, 2008. Isolasi Dan Identifikasi Senyawa Yang Berpotensi Sebagai Antitumor
Pada Daging Buah Pare (Momordica Charantia L.). Jurnal Kimia 2 (1).

Anda mungkin juga menyukai