KUMPULAN ASUHAN
KEPERAWATAN
(Askep Tumor Kulit)
2012
WWW.SAKTYAIRLANGGA.WORDPRESS.COM
Etiologi
Tumor kulit dapat terjadi karena :
a. Faktor eksternal
- Sering terpapar sinar matahari
- Terpapar sinar X-ray dan radionuklir dalam waktu lama
- Pemakaian bahan-bahan kimia seperti arsen, berilium, merkuri,
plumbum, dan berbagai logam berat lainnya
- Adanya jaringan parut yang luas dan lama. Misalnya jaringan parut
akibat luka bakar.
b. Faktor internal
- Imunitas rendah
- Genetik
- Hormonal
- Ras (banyak terjadi ada kulit putih)
Klasifikasi
www.saktyairlangga.wordpress.com
Page 2
1. Hemangioma
Hemangioma adalah tumor jinak pembuluh darah yang terdiri dari
ploriferasi sel-sel endotel, yang dapat terjadi pada kulit membran
mukosa, dan organ-organ lain.
a. Nevus flameus : timbul sejak lahir, lesi berupa makula berbatas
tegas, berwarna merah muda sampai keunguan
b. Hemangioma strewberi : sering timbul pada 2 minngu pertama
kelahiran, timbul makula merah muda yang dikelilingi oleh halo
berwarna putih. Dapat terjadi pada semua tempat tetapi paling
sering mengenai kepala dan leher
2. Kista
a. Kista epidermal : berasal dari proliferasi sel-sel epidermis dan
berisis keratin. Biasanya terjadi akibat inflamasi di sekitar folikel
sebasea. Kista sering ditemukan pada daerah yang paling banyak
kelenjar sebaseanya. Lesi berupa nodul bentuk kubah dengan
diameter bervariasi.
b. Kista trikilemal : suatu kista yang berisi keratin, tersusun oleh
suatu epitel yang menyerupai selubung luar akar rambut.
Biasanya terjadi pada kulit kepala, isinya lebih keratinosa dan
tidak begitu berlemak, serta kurang berbau dibanding kista
epidermal.
3. Limfangioma
Merupakan malformasi pembuluh limfatik yang biasanya terjadi
setelah lahir. Penyebab pastinya tidak diketahui , dianggap sebagai
kelainan perkembangan.
4. Dermatofriboma
Merupakan nodul dermal jinak yang dibentuk oleh ploriferasi fokal
fibroblas atau histiosit. Lebih tampak sebagai proses reaktif daripada
neoplasma yang sebenarnya.
5. Keloid
Merupakan pertumbuhan berlebihan dari jarigan fibrosa, padat,
biasanya terbentuk setelah penyembuhan luka kulit.
www.saktyairlangga.wordpress.com
Page 3
6. Granuloma Piogrenikum
Merupakan pertumbuhan vaskuler jinak akuisita yang biasanya
terjadi pada tempat yang terkena trauma, terdiri dari ploriferasi
kapiler pada stroma yang longgar.
7. Keratosis Seboroik
Adalah tumor jinak yang berasal dari ploriferasi epidermal, sering
dijumpai pada orangtua, dan biasanya bersifat asimpomatik.
8. Nevus Pigmentosus
Merupakan tumor jinak yang tersusun dari sel-sel nevus. (dr. Susanto
Buditjahjono dalam Ilmu Penyakit Kulit, 2000).
9. Veruka Vulgaris
Paling sering ditemui pada anak, biasanya terjadi pada area
ekstermitas bagian ekstensor.Pada anak lesi timbul multiple dan
cepat meluas.
10. Acrochordon (Skin Tag)
Tumor epitel kulit yang berupa penonjolan pada permukaan kulit
yang bersifat lunak dan berwarna seperti daging (hiperpigmentasi).
11. Siringoma
Tumor jinak adenoma duktus kelenjar ekrin intraepidermis dan
digolongkan dalam less mature tumors
12. Xanthelasma
Bentuk yang paling sering ditemukan diantara xantoma, terdapat
pada kelopak mata, khas dengan papula / plak yang lunak
memanjang berwarna kunig-oranye, biasanya pada kantus bagian
dalam.
13. Kutaneus Horn
Merupakan pertumbuhan keratin yang keras dan menyerupai tanduk
binatang.
14. Stucco Keratosis
Berbentuk papular dan lesi yang hampir menyerupai veruka,
berwarna putih, umumnya ditemukan pada tungkai bawah, khusunya
disekitar tendo achilles.
www.saktyairlangga.wordpress.com
Page 4
15. Keratoakantoma
Tumor jinak yang berupa benjolan jinak dan keras, biasanya
berwarna seperti daging dengan bagian tengan seperti kawah yang
mengandung bahan lengket.
Penatalaksanaan
1. Pemakaian laser, baik laser argon ataupun tunable dye laser
2. Kortikosteroid parenteral selama pertumbuhan yang cepat
3. Eksisi
4. Katerisasi superfisial
www.saktyairlangga.wordpress.com
Page 5
www.saktyairlangga.wordpress.com
Page 6
Ciri khas dari tumor ini adalah berbentuk nodula eritematosa, halus, dan
seperti mutiara.Tepi tumor sering kali meninggi dan memiliki pembuluh
teleangiektasis pada permukaannya.Tumor ini sering kali berdarah,
menginvasi dermis, dan merusak jaringan normal.
Penatalaksanaan
Karsinoma sel basal harus segera ditangani.Penanganan termasuk kuret
dengan alat diseksi listrik, skalpel, radiasi, bedah dengan bahan kimia, dan
bedah beku.Kanker sel basal dengan diameter kurang dari 2 cm biasanya
ditangani dengan skalpel atau alat diseksi listrik dan kuret setelah
dilakukan biopsi untuk memastikan diagnosa.
Angka kesembuhannya adalah 95%. Terapi sinar rontgen boleh diberikan
pada penderita yang telah berusia 60 sampai 70-an tahun dengan tumor
yang sangat besar disekitar kelopak mata, daun telinga, atau bibir.
Pembedahan dengan bahan kimia baik untuk mengobati kanker besar yang
berinfiltrasi serta sering kambuh, terutama di sekitar telinga, lipat
nasolabial, dan mata.Pada bedah kimia, eksisi mikroskopik pada tumor
dilakukan dengan memisahkan tumor selapis demi selapis dengan skalpel;
kemudian dibuat preparat irisan beku yang selanjutnya diperiksa untuk
menemukan bukti adanya kanker sel basal.Teknik ini adalah yang paling
efektif dan mahal, tetapi angka kesembuhannya melebihi 97%.
Diagnosis Keperawatan
a. Nyeri b.d kerusakan jaringan lunak, erosi jaringan lunak efek metastasi
kanker basal, respons sekunder intervensi pascabedah.
b. Kecemasan b.d kondisi penyakit, prognosis kanker pada jaringan kulit.
Rencana Keperawatan
Sasaran utama bagi pasien dapat mencakup penurunan respon nyeri, dan
berkurangnya ansietas atau kecemasan.
www.saktyairlangga.wordpress.com
Page 7
Karsinoma sel skuamosa kulit adalah bentuk paling umum kedua dari
kanker kulit dan menyumbang 20% dari keganasan kulit.Karsinoma sel
skuamosa merupakan proliferasi malignan yang timbul dari dalam
epidermis. Karsinoma sel skuamosa sering muncul pada kulit yang rusak
karena terkena sinar matahari dan individu lanjut usia. Kebanyakan
karsinoma sel skuamosa dapat segera diidentifikasi dan dibuang dengan
prosedur bedah minor.Lesi invasif lebih besar dan lebih memerlukan
manajemen operasi agresif, terapi radiasi, atau keduanya.Risiko karsinoma
sel skuamosa sangat tinggi untuk terjadinya metastasis.
Etiologi
Penyebab pasti masih belum diketahui dengan jelas, tetapi terdapat
beberapa faktor risiko yang terkait dengan perkembangan karsinoma sel
skuamosa, meliputi hal-hal berikut ini.
a. Usia lebih tua dari 50 tahun.
b. Jenis kelamin laki-laki.
c. Kulit putih terang; rambut pirang atau cokelat terang; mata hijau, biru,
atau abu-abu.
d. Kulit yang mudah mengalami luka bakar akibat sinar matahari (jenis
Fitzpatrick I dan II).
e. Geografi (lebih dekat ke khatulistiwa)
f. Sejarah kanker kulit nonmelanoma sebelumnya
g. Paparan sinar UV matahari dengan kumulatif tinggi
h. Paparan karsinogen kimia (misalnya : arsen, tar)
i. Imunosupresi kronis
j. Kondisi bekas luka kronis
k. Infeksi Human Papilloma Virus (HPV)
Patofisiologi
Karsinoma sel skuamosa adalah tumor ganas pada keratinosit epidermis.
Beberapa kasus karsinoma sel skuamosa terjadi de novo (yaitu dengan
tidak adanya lesi precursor), namun beberapa karsinoma sel skuamosa
berasal dari matahari yang disebabkan oleh lesi prakanker dikenal sebagai
keratosis actinic.Pasien dengan keratosis actinic multiple memberikan
www.saktyairlangga.wordpress.com
Page 8
anastesia
lokal,
kesemutan
atau
kelemahan
otot
dapat
www.saktyairlangga.wordpress.com
Page 9
www.saktyairlangga.wordpress.com
Page 10
3. Melanoma Maligna
Melanoma adalah keganasan sel yang menghasilkan pigmen (melanosit)
yang terletak terutama di kulit, tetapi juga ditemukan di mata, telinga,
saluran pencernaan, leptomeninges, serta membran mukosa oral dan
kelamin.Melanoma hanya 4% dari semua kanker kulit, namun hal itu
menyebabkan jumlah terbesar kematian terkait kanker kulit di seluruh
dunia. Deteksi dini melanoma kulit adalah cara terbaik untuk mengurangi
kematian.
Etiologi
Etiologi tidak diketahui, tetapi sinar ultraviolet paling dicurigai sebagai
penyebab melanoma maligna.Umumnya risiko tertinggi dihadapi oleh
orang yang berkulit putih/cerah, bermata biru, berambut merah atau pirang
dengan
bercak-bercak
kecokelatan
pada
kulitnya.Orang-orang
www.saktyairlangga.wordpress.com
ini
Page 11
menyintesis
melanin
lebih
lambat.Orang
keturunan
Celtic
atau
jawab
baik.Beberapa
untuk
faktor
membuat
menentukan
statistik
ini
menjadi
keselamatan
lebih
penderita
www.saktyairlangga.wordpress.com
Page 12
www.saktyairlangga.wordpress.com
Page 13
www.saktyairlangga.wordpress.com
Page 14
Contoh Kasus :
Ny. B berusia 35 tahun masuk RS.S pada 10 Mei 2012.Klien mengeluhkan
kondisinya yang memiliki benjolan merah muda keunguan di dahi sejak 6 bulan
yang lalu dan ukurannya semakin lama semakin membesar/meluas.Keluarga tidak
mempunyai riwayat penyakit ini. Hasil pengkajian menunjukkan adanya lesi
makula berbatas tegasdi dahidengan konsistensi lunak, tidak nyeri, tidak panas,
massa tidak dapat digerakkan, dan berwarna merah muda keunguan. Ny.B
didiagnosa hemangioma nevus flameus.
PENGKAJIAN
1. BIODATA
a. Identitas Pasien
Nama
: Ny. B
Umur
: 35 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Pendidikan
: SLTA
Pekerjaan
: Swasta
Agama
: Islam
Suku / Bangsa
: Jawa / Indonesia
Status Perkawinan
: Janda
Alamat
: Surabaya
Tgl MRS
: 10 05 - 2012
Tgl Pengkajian
: 10 05 - 2012
Diagnosa Medis
: Tn.B
Umur
: 35 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Pendidikan
: SLTA
www.saktyairlangga.wordpress.com
Page 15
Pekerjaan
: Swasta (dagang)
Agama
: Islam
:-
2. RIWAYAT PENYAKIT
A. Keluhan utama
Ada benjolan di dahi
B. Riwayat Penyakit Sekarang
Ada benjolan di dahi sejak 6 bulan yang lalu dan pada tanggal 10 Mei 2012
klien memeriksakan diri ke Poli Penyakit Dalam dan dilanjutkan MRS
rawat inap.
C. Riwayat Penyakit Terdahulu dan Riwayat Penyakit Keluarga
Klien memiliki riwayat penyakit tifus dan pernah diopname. Tidak
adariwayat penyakit keluarga yanag sama dengan klien.\
3. PEMERIKSAAN FISIK
A. Keadaan Umum
Kesadaran Compos mentis, respon klien cepat.
Tanda-tanda Vital
Tekanan Darah
: 120 / 70 mmHg.
Temperatur
: 370
Pols
: 80 x/menit
RR
: 20 x/menit
BB
: 55 kg
www.saktyairlangga.wordpress.com
Page 16
B5: nafsu makan menurun dengan porsi makan 3 kali sehari habis,
peristaltik usus 6 kali/ menit, lingkar lengan 10 cm, BAB 1kali dalam sehari,
B6: kekuatan otot 5, klien melakukan aktivitas mandiri.Pada ekstremitas
atas, ditemukan benjolan di telapak tangan kiri yang semakin lama semakin
membesar.Pada ekstremitas bawah tidak ditemukan masalah.Tidak terdapat
atropi maupun hipertropi pada otot lengan dan paha, tidak ada tremor dan
kontraksi abnormal.Tidak ditemukan adanya deformitas, tidak ada oedema
dan tidak nyeri tekan.
C. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Laboratorium Darah
Hb
: 13,8 g/dL
Leuko
: 11.000
Albumin
: 3,8 g/dL
RBC
: 5,78 10^6/uL
HCT
: 42,4%
ANALISA DATA
Data
DS
:Ny.B
Etiologi
mengeluh
Hemangioma
Masalah
Kerusakan
Integritas Kulit
Vaskulogenesis
pada
inspeksi
tidak
nyeri,
dantidak panas.
www.saktyairlangga.wordpress.com
Page 17
DS
Ny.B
mengetahui
Hemangioma
tidak
Ansietas
penyebab
Vaskulogenesis
DS : Ny.B mengatakan
malu
dengan
kondisi
wajahnya
DO
klien
murung
Vaskulogenesis
tampak
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kerusakkan Integritas Kulit berhubungan denganlesi makula berbatas
tegasberwarna merah muda di dahi
www.saktyairlangga.wordpress.com
Page 18
INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan adanya lesi makula
berbatas tegas berwarna merah muda keunguan
Tujuan
Intervensi
Rasional
1.
lesi kulit
kulit
2.
kotoran di kulit
benar.
3.
4.
penyembuhan.
adanya infeksi.
kehangatan
6.
7.
kepatuhan mempercepat
jalan
penyembuhan
Kolaborasi pengobatan
Program penyembuhan
www.saktyairlangga.wordpress.com
Page 19
Kriteria hasil :
a. Klien tidak mengalami kecemasan dan dapat mengungkapkan solusi
penanggulangan kecemasan
b. klien dapat menyatakan pemahamannya tentang proses penyakit,
prognosis dan tindakan pengobatan.
No
1.
Intervensi
Rasional
2.
terhadap penyakitnya
3.
klien
kecemasan
berperan
serta
mengurangi
kesempatan
pada
perawatan pasien.
adaptasiperawatan
di
rumah.
4.
mengelola
atau
kecemasan menghindarkan
hobi
klien
akan
dari
Kriteria hasil :
a. Klien menyatakan penerimaan situasi diri.
b. Klien dapat menerima kondisi fisiknya
No
1.
Intervensi
Rasional
www.saktyairlangga.wordpress.com
Page 20
diri
(menghindari
kontak orang
lainterhadap
dirinya
Berikan
pengungkapan perasaan.
3.
4.
meningkatkan
www.saktyairlangga.wordpress.com
Page 21
PENUTUP
Kesimpulan
Tumor adalah sebutan untuk neoplasma atau lesi solid yang ditandai
dengan
pertumbuhan
abnormal
sel
yang
terlihat
sebagai
Saran
Setelah membaca dan memahami makalah ini diharapkan pembaca,
khususnya mahasiswa keperawatan, yang berperan dalam pemberi asuhan
keperawatan pada pasien dapat melakukan tindakan keperawatan yang
optimal dan profesional sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan, dalam
hal ini mengenai kontrasepsi hormonal. Asuhan keperawatan yang diberikan
secara optimal dan profesional akan meberikan hasilyang baik pada pasien
dan meningkatkan kualitas hidup pasien.
www.saktyairlangga.wordpress.com
Page 22
DAFTAR PUSTAKA
http://hanyaallahtuhanku.blogspot.com/2009/05/jumlah-penderita-kanker-
Bedah.
2011.
Tumor
Jinak
Kulit.
Diakses
dari
2012.
Askep
Karsinoma
Sel
Basal.
Diakses
dari
http://munahasrini.wordpress.com/2012/04/13/askep-karsinoma-sel-basal/ 29 Mei
2012 pukul 16.00 WIB
Muttaqin, Arif dan Kumala Sari.2010. Asuhan Keperawatan Gangguan
Sistem Integumen.Jakarta : Salemba Medika
www.saktyairlangga.wordpress.com
Page 23
WOC HEMANGIOMA
Cytokines :
Basic Fibroblast Growth Factor
(BFGF)
Vascular Endothelial Growth
Factor (VEGF)
Kadar angiogenesis
inhibitor:
Gamma interferon
Tumor necrosis factor
Faktorpembentukan angiogenesis
Angiogenesis
Vaskulogenesis
Selendotelaktif
pembentukanpembuluhda
rah
HEMANGIOMA
HemangiomaKapiler /
SuperfisialHemangioma
HemangiomaKavernosum /
HemangiomaKavernosum
Benjolanberada di
bagianataskulitberbentukkec
ilsepertibuaharbei,
menonjol, kemerahan
Benjolanerada di
bagiankulitdalam,
membentukrongga,
bersifatprogresif,
KerusakanIntegritas
Kulit
Nyeri
Terletak di
ekstremitas
Terletak di
periorbital
ResikoTinggiInfeksi
PK Perdarahan
HambatanMobilitas
Fisik
GangguanPe
nglihatan
www.saktyairlangga.wordpress.com
Page 24
www.saktyairlangga.wordpress.com
Page 25