Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Kelompok / Kelas
: 3 / 2B
NIM. 131411033
2. Rifaldi Hadiyansyah
NIM. 131411046
3. Sidna Kosim A
NIM. 131411052
Tanggal Praktikum
: 25 Maret 2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Fluida adalah zat yang tidak dapat menahan perubahan bentuk secara permanen. Bila
kita mencoba mengubah bentuk suatu massa fluida, maka di dalam fluida itu akan terbentuk
lapisan, dimana lapisan yang satu meluncur di atas yang lain, sehingga mencapai suatu
bentuk baru.
1.2 Tujuan
1. Dapat menghitung harga koefisien orificemeter, venturimeter, elbowmeter dan
membandingkannya dengan literatur.
2. Dapat membuat kurva antara koefisien venturimeter, koefisien orificemeter, koefisien
elbowmeter, dan fanning friction factor terhadap bilangan Reynold.
3. Membuktikan apakah presure drop harganya tetap untuk laju aliran fluida yang
berbeda.
4. Dapat menghitung fanning friction factor pada pipa lurus.
BAB II
LANDASAN TEORI
Fluida terdiri dari 2 jenis yaitu fluida cair dan fluida gas, masing masing fluida ini
memiliki sifat dan karakter tersendiri.
Ciri-ciri fluida cair, diantaranya:
-
Tidak kompresibel, yaitu volume fluida akan tetap walaupun dikenai tekanan tertentu.
Kompresibel
Sifat dasar dari setiap fluida statik ialah tekanan. Tekanan dikenal sebagai gaya
permukaan yang diberikan oleh fluida terhadap dinding bejana. Tekanan terdapat pada setiap
titik di dalam volume fluida. Pada ketinggian yang sama, tekanan pada fluida adalah sama.
Venturimeter
Meteran ini terbuat dari bagian masuk yang mempunyai flens, yang terdiri dari bagian
pendek berbentuk silinder dan kerucut terpotong. Bagian leher berflens dan bagian keluar
juga berflens yang terdiri dari kerucut terpotong yang panjang.
Dalam venturimeter, kecepatan fluida bertambah dan tekanannya berkurang di dalam
kerucut sebelah hulu. Penurunan tekanan di dalam kerucut hulu itu lalu dimanfaatkan,
untuk mengukur laju aliran melalui instrument itu. Kecepatan fluida kemudian berkurang
lagi dan sebagian besar tekanan awalnya kembali pulih didalam kerucut sebelah hilir.
Agar pemulihan lapisan batas dapat dicegah dan gesekan minimum. Oleh karena itu pada
bagian yang penampungannya mengecil tidak ada pemisahan, maka kerucut hulu dapat
dibuat lebih pendek dari pada kerucut hilir. Gesekannya pun di sini kecil juga. Dengan
demikian ruang dan bahan pun dapat dihemat. Walaupun meteran venturi dapat digunakan
untuk mengukur gas, namun alat ini biasanya digunakan juga untuk mengukur zat cair
terutama air.
Persamaan yang digunakan dalam venturimeter adalah
Vv Cv
2
2 P
1
4
Orificemeter
Venturimeter memiliki beberapa kekurangan pada kenyataanya. Untuk meteran tertentu
dengan sistem manometer tertentu pula, laju alir maksimum yang dapat diukur terbatas,
sehingga apabila laju alir berubah, diameter leher menjadi terlalu besar untuk
memberikan bacaan yang teliti, atau terlalu kecil untuk dapat menampung laju aliran
maksimum yang baru. Meteran orifice dapat mengatasi kekurangan-kekurangan
venturimeter, tetapi konsumsi dayanya cukup tinggi.
Prinsip meteran orifice identik dengan meteran venturi. Penurunan penampang arus aliran
melalui orifice menyebabkan tinggi tekan kecepatan menjadi meningkat tetapi tinggi
tekan akan menurun, dan penurunan antara kedua titik sadap diukur dengan manometer.
Persamaan bernoulli memberikan dasar untuk mengkolerasikan peningkatan tinggi tekan
kecepatan dengan penurunan tinggi tekanan
Persamaan yang berlaku untuk persamaan orificemeter adalah:
Vo Co
2 P
1 4
Prinsip kerja alat ukur fluida adalah mengganggu aliran dengan penambahan alat tertentu
sehingga menyebabkan terjadinya pressure drop yang dapat diukur. Nilai pressure drop ini
berhubungan dengan debit dari aliran tersebut. Adanya pressure drop bias disebabkan Karena
adanya perubahan energi kinetik (karena laju alir berubah), skin friction, dan form friction.
Dalam aliran kondisi steady state dikenal 2 rejim aliran atau pola aliran yang tergantung
kepada kecepatan rata-rata aliran (v), densitas (), viskositas fluida () dan diameter pipa (D)
secara keseluruhan, yakni :
Rejim aliran laminer, mempunyai ciri-ciri:
-
vD
NRe =
viskositas cairan.
Keterangan:
v : kecepatan fluida.
: viskositas fluida.
D : diameter pipa dalam.
: rejim laminar.
: rejim turbulen.
: rejim transisi.
Kecepatan kritis:
Kecepatan pada saat NRe = 2000
Gambar Pipa
Pipa Venturi
P2
P1
P3
P4
Pipa Orifice
P1
P2
P3
P4
maka :
P = P1I P2 I
= minyak x g ( h1minyak -
BAB III
METODELOGI PERCOBAAN
3.1 Alat dan Bahan
1. Seperangkat alat aliran fluida
2. Orificemeter
3. Venturimeter
4. Elbowmeter
5. Pipa lurus
6. Stopwatch
3.2 Langkah Kerja
3.2.1 Turbulen
Ulangi langkah
ini untuk pipa
lainnya
3.2.2 Laminer
Ulangi
langkah
ini
untuk
pipa
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Tabel Data Pengamatan
a. Orificemeter dengan manometer minyak
H (mmHg)
Turbulen
No.
Jenis
aliran
Laminer
Transien
a-b
220
Po
1
2
3
4
5
218
260
V1
V2
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
31
29
30
31
31
H (mmHg)
No.
Po
1
2
3
c-d
260
Waktu
(detik)
t1
t2
Volume (Liter)
Volume (L)
a
385
b
605
c
492
D
752
471
688
482
743
469
686
483
745
V1
V2
0.22
0.44
0.45
0.17
0.40
0.49
Debit (L/s)
30
30
28
29
31
Q1
Q2
0.161
0.172
0.160
0161
0.161
0.160
0.160
0.179
0.172
0.161
Waktu
(s)
t1 t2
10
10
10
10
Debit (L/s)
Q1
Q2
0.022
0.044
0.045
0.017
0.040
0.049
Turbulen
No.
Jenis
aliran
Laminer
Transien
Po
1
2
3
4
5
No.
Po
1
2
3
217
a
451
259
H (mmHg)
b
C
667
442
Volume (L)
V1
V2
Waktu (s)
t1
t2
5
5
5
5
5
41
40
40
42
43
D
703
448
665
444
706
446
663
448
708
5
5
5
5
5
Volume (L)
V1
V2
0.245
0.450
0.640
0.255
0.410
0.635
42
40
41
41
42
Debit (L/s)
Q1
Q2
0.122
0.125
0.125
0.119
0.116
Waktu (s)
t1
t2
15
15
15
15
0.119
0.125
0.122
0.122
0.119
Debit (L/s)
Q1
Q2
0.016
0.030
0.043
0.017
0.027
0.041
No.
Turbulen
Po
1
2
3
4
5
Jenis
aliran
Laminer
Transien
312
No.
Po
1
2
3
Waktu (s)
t1
t2
5
5
5
5
5
22
21
22
23
21
307
Volume (L)
V1
V2
H (mmHg)
H1
H2
310
310
312
306
311
306
5
5
5
5
5
Volume (L)
V1
V2
0.38
0.45
0.820
22
22
21
21
23
Waktu (s)
t1
t2
0.40
0.46
0.820
15
15
15
15
Debit (L/s)
Q1
Q2
0.227
0.238
0.122
0.217
0.238
0.122
0.122
0.238
0.238
0.217
Debit (L/s)
Q1
Q2
0.025
0.030
0.055
0.026
0.031
0.055
Turbulen
No.
Po
1
2
3
4
5
Jenis
aliran
No.
Laminer
Transien
Po
1
2
3
4
H (mmHg)
a-b
c-d
220
260
219
261
Volume (L)
V1
V2
5
5
5
5
5
H (mmHg)
a
b
c
d
385 605 492 752
404
623
492
753
403
622
494
754
5
5
5
5
5
Waktu (s)
t1
t2
39
38
37
37
38
Volume (L)
V1
V2
0.220
0.460
0.835
0.860
0.180
0.475
0.830
0.868
37
38
36
39
37
Debit (L/s)
Q1
Q2
0.128
0.132
0.135
0.135
0.132
Waktu (s)
t1
t2
10
10
10
10
0.135
0.132
0.138
0.128
0.135
Debit (L/s)
Q1
Q2
0.022
0.046
0.0835
0.0860
0.018
0.0475
0.0830
0.0868
minyak
air
. g . [(c-d) (a-b)] +
minyak
air
. g (b-d)
= 805,55 kg/m3
= 998,8 kg/m3
= 9,8 m/s2
g
Contoh
H1(mHg)
H2(mHg)
Hair(mHg)
Aliran
a-b
c-d
d-b
Turbulen
0.218
0.260
0.046
781.823
Laminer 1
0.217
0.261
0.055
885.706
Laminer 2
0.217
0.261
0.055
885.706
Transien
0.217
0.262
0.059
932.754
Menghitung Vo
Vo = Q/A
A = 0,00037994 m2
P (Pa)
Contoh
Vo = Q/A
= (0,001125 m3/s)/(0,001194 m2)
= 2,671474 m/s
Tabel hasil perhitungan
Rezim
Aliran
Q1 (m3/s)
Q2 (m3/s)
Q rata-rata
(m3/s)
Vo (m/s)
Turbulen
0.163 x10-3
0.1664 x10-3
0.1647 x10-3
433.4895 x10-3
Laminer 1
0.022 x10-3
0.017 x10-3
0.0195 x10-3
51.3239 x10-3
Laminer 2
0.044 x10-3
0.040 x10-3
0.0420 x10-3
110.5438 x10-3
Transien
0.045 x10-3
0.049 x10-3
0.0470 x10-3
123.7037 x10-3
2( P)
(1 4 )
2(8130,08)
(10.101 ) (998.8)
0,94211 = Co
18,10867
Co = 0,221414
Menghitung Bilangan Reynold (NRe)
Nre=
DVo
= 998.8 kg/m3
= 0.0009 kg/m.s
D = 0,022 m
Contoh :
Nre = (998,8 kg/m3)(0,022 m)( 0,942211 m/s)
(0,0009 kg/m.s)
Nre = 23004,19
Tabel hasil perhitungan
4.2.2
Rezim Aliran
Vo (m/s)
P (Pa)
Co
NRe
Turbulen
433.4895 x10-3
781.823
0.3289
10583.694
Laminer 1
51.3239 x10-3
885.706
0.0366
64.390
Laminer 2
110.5438 x10-3
885.706
0.0788
2198.93
Transien
123.7037 x10-3
932.754
0.0859
3020.24
Rezim
Aliran
Vo (m/s)
Perhit
ungan
Turbulen
433.4895
x10-3
Laminer 1
51.3239
x10-3
Laminer 2
110.5438
x10-3
Transien
123.7037
x10-3
P (Pa)
Co
NRe
Liter
atur
Perhit
ungan
Perhit
ungan
Perhit
ungan
Liter
atur
>0.0623
781.823
0.3289
10583.69
4
> 4000
885.706
0.0366
64.390
<0.0327
0.0327 < V
< 0.0623
0.0788
2198.93
932.754
0.0859
3020.24
6000
NRe
4000
2000
0
0
0.05
0.1
0.15
0.2
0.25
0.3
0.35
Co
4.2.4
Tekanan
800
750
700
0.5
1.5
2.5
3.5
4.3 Venturimeter
Menghitung P
P aliran turbulen, pengukuran menggunakan manometer minyak
P=minyak . g . ( H 2 minyak H 1 minyak )+ air . g . H 2 air
=
minyak
minyak
. g . [(c-d) (a-b)] +
= 805,55 kg/m3
air
. g (d-b)
4.5
air
= 998,8 kg/m3
= 9,8 m/s2
No
H1 (mmHg)
H2 (mmHg)
H1
(mHg)
H2
(mHg)
H air
(mHg)
P
(Pa)
443
660
451
710
0,259
0,217
0,05
820,976
443
660
451
710
0,259
0,217
0,05
820,976
443
660
451
710
0,259
0,217
0,05
820,976
443
660
451
710
0,259
0,217
0,05
820,976
443
660
451
710
0,259
0,217
0,05
820,976
minyak
air
. g . [(c-d) (a-b)] +
= 805,55 kg/m3
= 998,8 kg/m3
g
= 9,8 m/s2
Contoh :
P
=(805.5
5kg/m3)
(9.8m/s2
)[(672580)(713551)]m
mHg+
minyak
air
. g (d-b)
(998.8k
g/m3)
(9.8m/s2)(580-551)mmHg
=836,4663 kg/ms2
=836,4663 Pa
No
H2 (mmHg)
H1
(mHg)
H2
(mHg)
H air
(mHg)
P
(Pa)
448
665
444
706
0,262
0,217
0,041
46,07
448
665
444
706
0,262
0,217
0,041
46,07
minyak
air
minyak
. g . [(c-d) (a-b)] +
air
. g (d-b)
= 805,55 kg/m3
= 998,8 kg/m3
= 9,8 m/s2
Contoh :
P =(805.55kg/m3)(9.8m/s2)[(706-546)-(698-605)]mmHg+ (998.8kg/m3)(9.8m/s2)
(605-546)mmHg
= 1106,43 kg/ms2
= 1106,43 Pa
No
H1 (mmHg)
H2 (mmHg)
446
663
448
708
H1
(mHg)
H2
(mHg)
H air
(mHg)
P
(Pa)
0,26
0,217
0,045
779,93
Menghitung Vo
Vo = Q/A
A = 0,000855 m2
Aliran Turbulen
Contoh :
Vo = Q/A
= (0,000938 m3/s)/( 0,000855 m2)
= 0,785595 m/s
Tabel hasil perhitungan
No
Q1 (m3/s)
Q2 (m3/s)
Q rata-rata
(m3/s)
Vo (m/s)
0,000122
0.000119
0.0001205
0,141
0.000125
0.000125
0.000125
0,146
0.000125
0.000122
0.000247
0,28
0.000119
0.000122
0.0001205
0,141
0.000116
0.000119
0.0001175
0,137
Aliran Laminer
Contoh
Vo = Q/A
= (0,000041m3/s)/( 0,001194 m2)
= 0,034338 m/s
Tabel hasil perhitungan
No
Q1 (m3/s)
Q2 (m3/s)
Q rata-rata
(m3/s)
Vo (m/s)
0,000016
0,000017
0,0000165
0,019
0,000030
0,000027
0,0000285
0,03
Aliran Transisi
Contoh :
Vo = Q/A
= (0,000076m3/s)/(0,001194 m2)
= 0,063652m/s
Q1 (m3/s)
Q2 (m3/s)
Q rata-rata
(m3/s)
Vo (m/s)
0,000640
0,000635
0,0006375
0,746
2( P)
(1 4 )
Contoh :
0,785595 = Cv
2(2532.32)
( 10.101 ) ( 998.8)
5.064 .64
897.92
0,785595 = 2.37 Cv
Cv = 0,330
Tabel hasil perhitungan
No
V0 (m/s)
P (Pa)
Cv (koef. venturi)
0,141
820,976
0,077
0,146
820,976
0,079
0,28
820,976
0,152
0,141
820,976
0,077
0,137
820,976
0,075
Aliran Laminer
Tabel hasil perhitungan
No
V (m/s)
P (Pa)
Cv (koef. venturi)
0,019
46,07
0,044
0,03
46,07
0,092
Aliran Transisi
Tabel hasil perhitungan
No
V (m/s)
P (Pa)
Cv (koef. venturi)
0,746
779,93
0,416
= 998.8 kg/m3
= 0.0009 kg/m.s
Aliran Turbulen
Contoh :
Nre =
Nre = 34001,6
Tabel hasil perhitungan
No
Vo (m/s)
Bilangan reynold
0,141
5163,796
0,146
5346,91
0,28
10254,346
0,141
5163,796
0,137
5017,305
Aliran Laminer
Contoh :
Nre =
0,0009 kg /ms
Nre = 1486,194
Tabel hasil perhitungan
No
Vo (m/s)
Bilangan reynold
0,019
695,83
0,03
1098,68
Aliran Transisi
Contoh :
Nre =
Nre = 2754,943
Tabel hasil perhitungan
No
Vo (m/s)
Bilangan
reynold
0,746
27320,509
Jenis Aliran
P (Pa)
Vo (m/s)
Cv
Nre
Turbulen
820,976
0,141
0,077
5163.796
820,976
0,146
0,079
5346.91
820,976
0,28
0,152
10254.346
820,976
0,141
0,077
5163.796
5
1
Laminer
2
1
Transisi
820,976
0,137
0,075
5017.305
46,07
0,019
0,044
695.83
46,07
0,03
0,092
1098.68
779,93
0,746
0.416
27320.509
NRe Vs Cv
30000
25000
20000
NRe 15000
10000
5000
0
0.05
0.1
0.15
0.2
0.25
0.3
0.35
0.4
0.45
Cv
Delta P Vs Vo
900
800
700
600
500
400
300
200
100
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
Hg
= 13600 kg/m3
= 9.8 m/s2
0.8
Contoh :
P
= (13600 kg/m3).(9.8 m/s2).(0,01 mHg)
= 1332,8 kg/ms2 = 1332,8 Pa
Tabel hasil perhitungan
No
H(mHg)
hg (kg/m3)
g (m/s2)
P (Pa)
0,005
13600
9,8
666,4
0,005
13600
9,8
666,4
0,005
13600
9,8
666,4
0,005
13600
9,8
666,4
0,005
13600
9,8
666,4
Hg
Hg
. g . H
= 13600 kg/m3
g
= 9.8 m/s2
Contoh :
P
= (13600 kg/m3).(9.8 m/s2).(0,01 mHg)
= 1332,8 kg/ms2 = 1332,8 Pa
Tabel hasil perhitungan
No
H(mHg)
hg (kg/m3)
g (m/s2)
P (Pa)
0,006
13600
9,8
799,68
0,006
13600
9,8
799,68
Hg
Hg
. g . H
= 13600 kg/m3
g
= 9.8 m/s2
Contoh :
P
= (13600 kg/m3).(9.8 m/s2).(0,01 mHg)
= 1332,8 kg/ms2 = 1332,8 Pa
Tabel hasil perhitungan
No
H(mHg)
hg (kg/m3)
g (m/s2)
P (Pa)
0,005
13600
9,8
666,4
Menghitung Vo
Vo = Q/A
A = 0,001194 m2
Aliran Turbulen
Contoh :
Vo = Q/A
= (0,0011165 m3/s)/(0.001194 m2)
= 935,09 m/s
Tabel hasil perhitungan
No
Q1 (m3/s)
Q2 (m3/s)
Q rata-rata
(m3/s)
v (m/s)
0.000227
0.000122
0,0001745
0,146
0.000238
0.000122
0,00018
0,150
0.000122
0.000238
0,00018
0,150
0.000217
0.000238
0,0002275
0,191
0.000238
0.000217
0,000217
0,182
Aliran Laminer
Contoh :
Vo = Q/A
= (1,7E-05 m3/s)/(0.001194 m2)
= 0,0147 m/s
Table hasil perhitungan
No
Q1 (m3/s)
Q2 (m3/s)
Q rata-rata
(m3/s)
v (m/s)
0.000025
0.000026
0,0000255
0,021
0.000030
0.000031
0,0000305
0,026
Aliran Transisi
Contoh :
Vo = Q/A
= (7,2E-05 m3/s)/(0.001194 m2)
= 0,0607 m/s
Q1 (m3/s)
Q2 (m3/s)
Q rata-rata
(m3/s)
v (m/s)
0.000055
0.000055
0.000055
0,046
D 2
D = 0,039 m
L = 0,9 m
= 998,8 kg/m3
Aliran turbulen
Contoh :
2
P
L v
F=
=4 f
D 2
f=
P x2 D
x Lx 4 x V2
f = 0,033065
Tabel hasil perhitungan
No
Friction
666,4
0,146
0,678
666,4
0,150
0,642
666,4
0,150
0,642
666,4
0,191
0,396
666,4
0,182
0,436
Aliran Laminer
Contoh :
P
L v2
F=
=4 f
D 2
f=
P x2 D
x Lx 4 x V2
f = 0,793138
Tabel hasil perhitungan
No
Friction
799,68
0,021
39,336
799,68
0,026
25,66
Aliran Transisi
Tabel hasil perhitungan
No
friction
666,4
0,046
6,832
DV
= 998,8 kg/m3
= 0,0009 kg/m.s
Aliran Turbulen
Contoh :
Nre = (998,8 kg/m3)(0,039m)( 0,93509 m/s)
(0,0009 kg/m.s)
Nre = 40472,03
Tabel hasil perhitungan
No
V (m/s)
Bilangan reynold
0,146
6319,075
0,150
6492,2
0,150
6492,2
0,191
8266,735
0,182
7877,7
Aliran Laminer
Contoh :
Nre = (998,8 kg/m3)(0,039m)( 0,01466 m/s)
(0,0009 kg/m.s)
Nre = 634,3579
Tabel hasil perhitungan
No
V (m/s)
Bilangan reynold
0,021
908,908
0,026
1125,314
Aliran Transisi
Contoh :
Nre = (998,8 kg/m3)(0,039m)( 0,06072 m/s)
(0,0009 kg/m.s)
Nre = 2628,054
Tabel hasil perhitungan
No
V (m/s)
Bilangan reynold
0,046
1990,941
P (Pa)
Vo (m/s)
friction
Nre
666,4
0,146
0,678
6319,075
666,4
0,150
0,642
6492,2
666,4
0,150
0,642
6492,2
666,4
0,191
0,396
8266,735
666,4
0,182
0,436
7877,7
Jenis Aliran
Turbulen
1
2
1
Laminer
799,68
0,021
39,336
908,908
799,68
0,026
25,66
1125,314
666,4
0,046
6,832
1990,941
Transisi
NRe Vs Friction
9000
8000
7000
6000
5000
NRe
4000
3000
2000
1000
0
10
15
20
25
30
35
40
45
Friction
Delta P Vs Vo
850
800
750
Delta P = Pa 700
650
600
550
0.05
0.1
0.15
0.2
Vo = m/s
minyak
. g . [(c-d) (a-b)] +
air
. g (d-b)
0.25
minyak
air
= 805,55 kg/m3
= 998,8 kg/m3
= 9,8 m/s2
H1 (mmHg)
No
H2 (mmHg)
H1
(mHg)
H2
(mHg)
H air
(mHg)
P
(Pa)
404
623
492
753
0,219
0,261
0,13
1604,036
404
623
492
753
0,219
0,261
0,13
1604,036
404
623
492
753
0,219
0,261
0,13
1604,036
404
623
492
753
0,219
0,261
0,13
1604,036
404
623
492
753
0,219
0,261
0,13
1604,036
minyak
air
minyak
= 805,55 kg/m3
= 998,8 kg/m3
= 9,8 m/s2
Contoh :
. g . [(c-d) (a-b)] +
air
. g (d-b)
No
H1 (mmHg)
H2 (mmHg)
H1
(mHg)
H2
(mHg)
H air
(mHg)
P
(Pa)
404
623
492
753
0,261
0,219
0,13
1604,036
404
623
492
753
0,261
0,219
0,13
1604,036
minyak
air
minyak
. g . [(c-d) (a-b)] +
air
. g (d-b)
= 805,55 kg/m3
= 998,8 kg/m3
= 9,8 m/s2
No
H1 (mmHg)
H2 (mmHg)
H1
(mHg)
H2
(mHg)
H air
(mHg)
P
(pa)
403
622
494
754
0,26
0,219
0,131
1605,93
403
622
494
754
0,26
0,219
0,131
1605,93
Aliran Turbulen
Contoh :
Vo = Q/A
= (0,0014 m3/s)/(0,001194 m2)
= 1,17252931 m/s
Menghitun
g Vo
Vo =
Q/A
A =
0,0011
94 m2
Q1 (m3/s)
Q2 (m3/s)
Q rata-rata
(m3/s)
Vo (m/s)
0.000128
0.000135
0,0001315
0,11
0.000132
0.000132
0.000132
0,1105
0.000135
0.000138
0,0001365
0,114
0.000135
0.000128
0,0001315
0,11
0.000132
0.000135
0,0001335
0,112
Aliran Laminer
Contoh :
Vo = Q/A
= (0,000035 m3/s)/(0,001194 m2)
= 0,02931323 m/s
Tabel hasil perhitungan
No
Q1 (m3/s)
Q2 (m3/s)
Q rata-rata
(m3/s)
Vo (m/s)
0.000022
0.000018
0,00002
0,017
0.000046
0.0000475
0,00004675
0,039
Aliran Transisi
Contoh :
Vo = Q/A
= (0,000093 m3/s)/(0,001194 m2)
= 0,07788945 m/s
Tabel hasil perhitungan
No
Q1 (m3/s)
Q2 (m3/s)
Q rata-rata
(m3/s)
Vo (m/s)
0.0000835
0.0000830
0,00008325
0,069
0.0000860
0.0000868
0,0000864
0,072
P
vo2
=K . elbow x
1732,64
=K . elbow x
998.8
Kelbow
= 2,52355273
Vo
K. Elbow
1604,036
0,11
265,448
1604,036
0,1105
263,052
1604,036
0,114
247,147
1604,036
0,11
265,448
1604,036
0,112
256,053
649,7714
=Kelbow x
998.8
Kelbow
= 1514,20509
Vo
K.elbow
1604,036
0,017
11113,932
1604,036
0,039
2111,72
657,3468
=Kelbow x
998.8
Kelbow
= 216,96453
Vo
K. elbow
1605,93
0,069
675,429
1605,93
0,072
620,316
= 998.8 kg/m3
= 0.0009 kg/m.s
Aliran Turbulen
Contoh :
Nre =
Nre = 50748,63191
Tabel hasil perhitungan
No
Vo (m/s)
Bilangan reynold
0,11
4760,946
0,1105
4782,587
0,114
4934,072
0,11
4760,946
0,112
4847,509
Aliran Laminer
Contoh :
kg
m
998,8
x ( 0,039m ) x (0,02931323 )
m3
s
Nre =
0,0009 kg /ms
Nre = 1268,715679
Tabel hasil perhitungan
No
Vo (m/s)
Bilangan reynold
0,017
735,783
0,039
1687,972
Aliran Transisi
Contoh :
kg
m
998,8
x ( 0,039m ) x (0,02931323 )
m3
s
Nre =
0,0009 kg / ms
Nre = 35922,78
Table hasil perhitungan
No
Vo (m/s)
Bilangan reynold
0,069
2986,412
0,072
3116,256
Jenis Aliran
P (Pa)
Vo (m/s)
K. elbow
Nre
Turbulen
1604,036
0,11
265,448
4760,946
1604,036
0,1105
263,052
4782,587
1604,036
0,114
247,147
4934,072
1604,036
0,11
265,448
4760,946
1604,036
0,112
256,053
4847,509
1604,036
0,017
11113,932
735,783
1604,036
0,039
2111,72
1687,972
1605,93
0,069
675,429
2986,412
1605,93
0,072
620,316
3116,256
1
2
1
2
Laminer
Transisi
NRe 3000
2000
1000
0
2000
4000
6000
8000
10000
12000
Konstanta Elbow
Delta P Vs Vo
1606.5
1606
1605.5
1605
Delta P = Pa 1604.5
1604
1603.5
1603
0.02
0.04
0.06
Vo = m/s
0.08
0.1
0.12
4.2 Pembahasan
4.2.1 Pembahasan oleh Dela RPL
Pada praktikum laboratorium teknik kimia 2 modul aliran fluida ini, bertujuan agar
praktikan dapat menghitung harga koefisien orificemeter (Co), venturimeter (Cv),
elbowmeter (Ke) dan membandingkannya dengan literatur, dapat membuat kurva antara
koefisien venturimeter, koefisien orificemeter, koefisien elbowmeter, dan fanning
friction factor (f) terhadap bilangan Reynold (NRe), membuktikan apakah presure drop
(P) harganya tetap untuk laju aliran fluida yang berbeda, serta dapat menghitung
fanning friction factor pada pipa lurus. Diperoleh data sebagai berikut sebagai contoh:
ORIFICE
Vo (m/s)
Rezim
Aliran
Perhit
ungan
Turbulen
433.4895
x10-3
Laminer 1
51.3239
x10-3
Laminer 2
110.5438
x10-3
Transien
123.7037
x10-3
P (Pa)
Co
NRe
Liter
atur
Perhit
ungan
Perhit
ungan
Perhit
ungan
Liter
atur
>0.0623
781.823
0.3289
10583.69
4
> 4000
885.706
0.0366
64.390
<0.0327
0.0327 < V
< 0.0623
0.0788
2198.93
932.754
0.0859
3020.24
Dari tabel tersebut, dapat dilihat bahwa nilai laju alir dan bilangan reynold yang
praktikan peroleh dari perhitungan sesuai dengan data dari literatur, hal ini menandakan
bahwa teori dari literatur dan praktikum saling menguatkan dan membenarkan, serta dalam
pelaksanaan praktikum tidak terjadi kesalahan yang cukup berarti. Kecuali pada venturimeter,
grafik yang diperoleh tidak sama dan sesuai dengan yang diletratur, hal ini dikarenakan
kesalahan praktikan dalam pengambilan dan perhitungan data.
Rezim aliran dapat praktikan atur dengan mengubah besar bukaan katup by-pass
dengan tetap mempertahankan katup proses dalam keadaan buka penuh. Untuk
mengetahui batasan rezim aliran, maka terlebih dahulu dilakukan perhitungan untuk
mencari batas dengan cara menghitung batasan dari NRe nya sehingga diperoleh batasan
Q dan V untuk masing masing alirannya. Untuk mengukur beda tekan, digunakan
manometer raksa dan manometer minyak dengan cara mengukur beda ketinggian cairan
pada lengan manometer. Manometer minyak digunakan ketika beda ketinggian sudah
tidak bisa dibaca jika menggunakan manometer raksa, karena massa jenis minyak yang
jauh lebih kecil, jadi perbedaan tekanan kecil pun dapat terbaca.
Sebelum memulai praktik, pertama praktikan mengkalibrasi laju alir pada alat,
karena nilai yang ditunjukan alat belum tentu tepat akurat. Dari hasil percobaan,
praktikan dapat melihat dan membuktikan bahwa presure drop harganya tetap untuk laju
aliran fluida yang berbeda, karena beda tekan tidak dipengaruhi oleh laju alir, yang
mempengaruhi beda tekan adalah massa jenis, gaya gravitasi, dan ketinggian.
Kurva Co/Cv/f terhadap NRe pada aliran turbulen, laminar dan transisi
menunjukkan bahwa NRe dan Co/Cv/f berbanding lurus. Semakin besar nilai NRe
semakin besar pula nilai Co/Cv/f nya, terlihat dari kurva yang semakin naik. Sedangkan
untuk elbowmeter, menunjukkan bahwa hubungan Ke terhadap NRe berbanding terbalik
dimana semakin besar NRe konstanta akan semakin kecil. Untuk Kurva Vo vs P pada
setiap aliran tidak menentu.
Selama percobaan berlangsung dan pengambilan data untuk mengukur beda tekan,
praktikan harus memastikan tidak terdapat sedikitpun gelembung udara dalam selang
maupun pipa, karena adanya udara mempengaruhi beda tekan, yakni besar tekanan
menjadi tekanan dari cairan (minyak/raksa) ditambah tekanan dari fluida (air) serta
ditambah tekanan udara.
4.2.2
4.2.3
Praktikum kali ini yaitu mengenai aliran fluida. Pengukuran laju alir fluida merupakan
hal yang penting di dunia industri. Aliran fluida dapat diukur dengan menggunakan alat ukur
berupa Pipa Elbow 90, Orificemeter, Pipa lurus, dan Venturimeter. Praktikum aliran fluida
ini bertujuan untuk mengetahui harga koefisien orifice (Co), koefisien venturi (Cv), fanning
friction factor pada pipa lurus dan konstanta elbow (Ke), mengetahui hubungan antara
koefisien/fanning friction/konstanta tersebut terhadap bilangan Reynold dan untuk
membuktikan apakah pressure drop berharga tetap untuk Q yang berbeda. Setiap pengukuran
dilakukan secara duplo, 2 kali pengukuran untuk rezim aliran laminer, 1 kali pengukuran
untuk rezim aliran transisi, dan 5 kali pengukuran untuk rezim aliran turbulen. Untuk aliran
laminer dan transisi yang dijadikan tetap yaitu waktunya (15 detik) sedangkan untuk aliran
turbulen yaitu volumenya mencapai 5 liter dalam waktu berapa detik. Pembacaan volume ini
dilihat dari skala pengukur volume.
Praktikum ini diawali dengan mengalirkan fluida ke dalam pipa (alat ukur) dengan
memutar valve aliran by pass. Fluida ini dialirkan sampai mencapai steady state, dimana
steady state ini ditunjukkan dengan terbasahinya semua diameter dalam pipa oleh fluida. Dan
juga perlu diperhatikan agar tidak ada lagi gelembung di pipa karena dengan adanya
ini menunjukkan pula beda tekanan ( P yang melewati alat ukur. Fluida cair
yang mengalir dalam sistem perpipaan akan mengalami banyak kehilangan energi karena
adanya friksi selama fluida mengalir. Kehilangan energi ini akan berakibat pada penurunan
tekanan aliran yang dikenal sebagai pressure drop (P).Di setiap alat dilakukan pengukuran
beda tekanan pada aliran laminer (Nre>2100), transisi (2100<Nre<4000), dan turbulen
(Nre>4000) dengan acuan batas rezim aliran yang sudah diasumsikan dan dihitung sebelum
praktikum. Manometer minyak digunakan untuk setiap rezim aliran pada elbow 90 dan pipa
lurus, sedangkan pada orificemeter dan venturimeter hanya rezim aliran turbulen saja yang
menggunakan manometer raksa. Hal ini dikarenakan pembacaan pengukuran ( H rezim
aliran laminer/transisi menggunakan manometer raksa tidak akan terbaca karena ( H
yang dihasilkan sangat kecil sehingga harus menggunakan manometer minyak.
Pengukuran
dengan membagi volume yang tertampung dengan waktu yang dibutuhkan untuk menampung
sejumlah volume tersebut. Hubungan debit dengan beda tekanan adalah linier dimana pada
debit yang besar, beda tekanan yang terbaca pada manometer juga besar. Begitu juga
sebaliknya jika debitnya kecil, maka beda tekanannya yang terbaca juga kecil. Hal ini terjadi
karena penggunaan energi kinetik yang diperlukan untuk menurukan tekanan semakin besar.
Ketika sudah mengetahui nilai ( H
hubungan k vs Nre berbanding terbalik dimana semakin besar NRe konstanta akan semakin
kecil. Untuk Kurva Vo vs P pada setiap aliran tidak menentu. Hanya tiap rezim aliran di
venturimeter dan orificemeter saja yang nilai P nya berharga tetap terhadap Vo. Selebihnya
fluktuatif. Tetapi jika dirata-ratakan P akan naik seiring dengan bertambahnya Vo, seperti
data yang disajikan di tabel atas. Hal ini dapat dijelaskan, semakin besar laju alir maka
gesekan yang terjadi dan energi kinetik yang dihasilkan semakin besar. Karena energi
mekanik disetiap titik adalah sama, maka semakin kecil energi kinetik yang dihasilkan,
semakin kecil tekanan yang dihasilkan sehingga pressure dropnya semakin besar.
Penyimpangan yang terjadi pada praktikum ini dapat disebabkan karena kesalahan saat
membaca manometer, pemberhentian waktu dan volume yang ditampung pada saat
penentuan laju alir.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
1. Harga orificemeter, venturimeter, elbowmeter dan membandingkannya dengan literatur
Membuktikan apakah presure drop harganya tetap untuk laju aliran fluida yang berbeda.
ORIFICE
Vo (m/s)
Rezim
Aliran
Perhit
ungan
Turbulen
433.4895
x10-3
Laminer 1
51.3239
x10-3
Laminer 2
110.5438
x10-3
Transien
123.7037
x10-3
P (Pa)
Co
NRe
Liter
atur
Perhit
ungan
Perhit
ungan
Perhit
ungan
Liter
atur
>0.0623
781.823
0.3289
10583.69
4
> 4000
885.706
0.0366
64.390
<0.0327
0.0327 < V
< 0.0623
< 2100
885.706
0.0788
2198.93
932.754
0.0859
3020.24
P (Pa)
Vo (m/s)
Cv
Nre
820,976
0,141
0,077
5163.796
820,976
0,146
0,079
5346.91
820,976
0,28
0,152
10254.346
820,976
0,141
0,077
5163.796
820,976
0,137
0,075
5017.305
46,07
0,019
0,044
695.83
46,07
0,03
0,092
1098.68
1
2
1
Jenis Aliran
Turbulen
Laminer
Transisi
779,93
0,746
Literatur
> 4000
< 2100
1,79
27320.509
2100 <
NRe <
4000
K. elbow
Nre
Literatur
Jenis Aliran
P (Pa)
Vo (m/s)
1604,036
0,11
265,448
4760,946
1604,036
0,1105
263,052
4782,587
1604,036
0,114
247,147
4934,072
1604,036
0,11
265,448
4760,946
1604,036
0,112
256,053
4847,509
1604,036
0,017
11113,932
735,783
1604,036
0,039
2111,72
1687,972
1605,93
0,069
675,429
2986,412
1605,93
0,072
620,316
3116,256
1
2
1
2
Turbulen
Laminer
Transisi
> 4000
< 2100
P (Pa)
Vo (m/s)
friction
Nre
666,4
0,146
0,678
6319,075
666,4
0,150
0,642
6492,2
666,4
0,150
0,642
6492,2
666,4
0,191
0,396
8266,735
666,4
0,182
0,436
7877,7
799,68
0,021
39,336
908,908
799,68
0,026
25,66
1125,314
666,4
0,046
6,832
1
2
1
Jenis Aliran
Turbulen
Laminer
Transisi
1990,941
Literatur
> 4000
< 2100
2100 < NRe
< 4000
6000
NRe
4000
2000
0
0
0.05
0.1
0.15
0.2
0.25
0.3
0.35
Co
NRe Vs Cv
30000
25000
20000
NRe 15000
10000
5000
0
0.05
0.1
0.15
0.2
0.25
0.3
0.35
0.4
0.45
35
40
45
Cv
NRe Vs Friction
9000
8000
7000
6000
5000
NRe
4000
3000
2000
1000
0
10
15
20
Friction
25
30
NRe 3000
2000
1000
0
2000
4000
6000
8000
10000
12000
Konstanta Elbow
Rezim Aliran
Laminer
Transien
Friction
799,68
0,021
39,336
799,68
0,026
25,66
666,4
0,046
6,832
5.2 Saran
1. Berhati hati ketika bekerja dan perhatikan seluruh komponen dengan seksama
2. Persiapkan dan lengkapi seluruh perkakas yang akan digunakan demi kemudahan dan
kelancaran praktikum.
3. Pastikan tidak ada pipa dan sambungan pipa yang bocor
4. Pastikan tidak terdapat gelembung udara sepanjang selang maupun pipa
DAFTAR PUSTAKA
Darby, Ron.2011.Chemical Engineering Fluid Mechanics. ISBN 082470444
Geankoplis, C.J ( 2004 ). Transport Process and Separation Process Principles ( Include Unit
Operation ) 4th Edition. Prennce Hall.
Jobsheet Praktikum Satuan Operasi, Due Like, Jurusan Teknik, Politeknik Negeri Bandung
Tim penyusun.tt.Modul Praktikum Laboratorium Teknik Kimia 2. Bandung : Politeknik
Negeri Bandung.
Tim penyusun.tt.Buku Bahan Ajar Transportasi Fluida. Bandung : Politeknik Negeri
Bandung.