LAPORAN
Oleh
Sungging Pandu wijaya
NIM 122310101026
LAPORAN PENDAHULUAN
JUDUL: Atrial Fibrilasi
Oleh: Sungging Pandu Wijaya
pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar.
Jadi, Persalinan merupakan proses pengeluaran hasil konsepsi janin dari urin yang telah
cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir dengan bantuan/tanpa
bantuan (kekuatan sendiri).
2.2 Etiologi
Penyebab persalinan belum diketahui dengan pasti, namun beberapa teori menghubungkan
dengan factor hormonal, stuktur rahim pengaruh tekanan pada saat dan status nutrisi.
a) Teori penurunan hormon
1-2 minggu sebelum partus mulai terjadi hormone pergesekan dan estrogen. Fungsi
progestsron sebagai penenang otot-otot polos rahim dan akan menyebab kekejangan
pembuluh darah sehingga timbul his bila progestteron turun.
b) Teori placenta menjadi tua yang menimbulkan kontraksi rahim.
c) Teori distensi rahim
Rahim menjadi besar dan meregang menyebabkan iskemia otot-otot rahim sehingga
mengganggu sirkulasi utero placenta.
d) Teori iritasi mekanik
Dibelakang serviks terletak ganglion servikale(fleksus fran ken housen)bila ganglion
ini di geser dan ditekan,misalnya oleh kepala janin akan timbul kontraksi uterus.
2.3 Patofisiologi
Resiko kerusakan progesterone Pertukkaran gas kontraksi face maker Kontraksi
dalam keluar Hiperventilasi Serviks tertarik dan membuka Pertukaran
O2berhubungan dengan distensi korpus uteri Resiko gawat janin Mediator nyeri
metabolisme Resiko infeksi neonates.
f) Pemantauan
Frekuensi minimal penilaian dan intervensi adalah sebagai berikut
Fase laten
Fase aktif
Tekanan darah
4 jam
4 jam
Suhu badan
4 jam
2 jam
Nadi
30 menit
30 menit
DJJ
1 jam
30 menit
HIS
1 jam
30 menit
Pembukaan
4 jam
4 jam
serviks
Penurunan
4jam
4 jam
g) Pemeriksaan Dalam
Pemeriksaan dalam sebaiknya dilakukan setiap 4 jam sekali selama kala I pada
persalinan dan setelah selaput ketuban pecah.
Pada setiap pemeriksaan dalam catatlah hal sebagai berikut:
Warna cairan amnion
Dilatasi serviks
Penurunan kepala
Jika serviks belum membuka pada pemeriksaan dalam pertama, mungkin
diagnosa inpartu kala belum dapat ditegakkan. Jika terdapat kontraksi yang
menetap, periksa ulang wanita tersebut setelah 4 jam. Untuk melihat perubahan
serviks. Pada tahap ini, jika serviks terasa tipis dan membuka maka wanita
tersebut dalam keadaan inpartu jika tidak terdapat perubahan maka didiagnosis
persalinan palsu.
3. a. Pohon masalah
Inpartu
Cemas/ansietas
Merangsang pembukaan
Adanya HIS
Menimbulkan
mengedan
rasa
Dilatasi serviks
stressor
Lamanya pembukaan
Proses persalinan
ketidaknyamanan
Pengeluaran
berlebihan
energi
kelelaha
Metabolisme
meningkat
tubuh
Defisit
nyeri
Merangsang pelepasan
mediator (bradikinin,
histamin,
prostaglandin)
perawatan
Hipotalamus
Korteks cerebral
Gangguan eliminasi
urin
Penyebab
Masalah
Nyeri akut
nyeri
DO:
Wajah
klien
tampak
Regangan otot uterus
menyeringai.
Terjadi pembukaan: 3
cm
TFU:
33
(pertengahan
cm
antara
processus xyphoideus
pusat)
Effacement: 50 %
Pengaruh
oksitosin
hormon
DS:
pasien
mwengatakan
Ansietas /cemas
Cemas/ansietas
kondisinya.
Rasa
stressor
nyeri
yang
meningkatkan
rasa
Proses persalinan
ketidakberdayaan.
Wajah tegang.
Peningkatan keringat.
4. Diagnosis keperawatan
Diagnosis Kala 1 (fase laten)
1. Nyeri berhubungan dengan kontraksi uterus
2. Ansietas berhubungan dengan menjelang kelahiran.
Fase aktif
3. Defisit volume cairan berhubungan dengan intake cairan yang tak adekuat
4. Gangguen eliminasi urine berhubungan dengan penekanan pada kandung kemih
5. Defisit perawatan diri berhubungan dengan energy dan nyeri
urinary elimination
urinary continuence
kriteria hasil :
NIC :
a) Catat ouput, pola berkemih, fungsi kognitif dan masalah kencing praeksisten.
b) Pantau penggunaan obat.
c) Monitor efek dari obat-obatan yang diresepkan, sperti channel blocker dan
antikolinergik.
d) Sediakan pispot untuk berkemih.
e) Pantau tingkat distensi kandung kemih dengan palpasi atau perkusi.
5. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kehilangan energy dan nyeri
NOC :
Actvity intolerance
Kriteria hasil :
Mampu melakukan aktivitas perawatan fisik dan pribadi secara mandiri atau alat
bantu.
NIC :
a) Pertimbangkan budaya klien ketika mempromosikan aktivitas perawatan diri.
b) Bantu pasien ke toilet pada selang waktu tertentu.
c) Sediakan privasi selama eliminasi atau berpakaian.
d) Pertimbangkan respon pasien terhadap kurangnya privasi.
e) Ganti pakaian klien setelah eliminasi.
6. Daftar pustaka
Marilyn. E. Doegoes. 2001. Rencana Perawatan Maternal / Bayi. Jakarta : EGC.
Manjoer, Arif. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Jilid I, Ed 3. Jakarta: Media Aesculapius.
Manuaba, Ida Bagus Gde. 1987. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC.
NANDA. 2013. ASUHAN KEPERAWATAN BERDASARKAN DIAGNOSA MEDIS, JILID 2.
Yogyakarta : Med Action Publishing.
Nurbayani. 2006. Pelayanan Kesehatan material dan Neonatal. Jakarta. Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
Sehadi, julianto A. 2006. Asuhan Persalianan Normal, Edisi baru dengan Resusitasi. Jakarta
Trisada Printer.