Anda di halaman 1dari 14

KOMPREHENSIF 2

LAPORAN PENDAHULUAN DENGAN KLIEN ATRIAL FIBRILASI

LAPORAN

Oleh
Sungging Pandu wijaya
NIM 122310101026

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS JEMBER
2015

LAPORAN PENDAHULUAN
JUDUL: Atrial Fibrilasi
Oleh: Sungging Pandu Wijaya

1. Kasus (masalah utama) (Diagnosa Medis)


Inpartu
2. Proses terjadinya masalah (pengertian, penyebab, Patofisiologi, tanda & gejala, Penangan)
2.1 Definisi
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin danuri) yang telah cukup bulan
atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan
(kekuatan sendiri) (Manuaba, 1998).
Persalinan adalah serangkaian kegiatan yang berakhir dengan pengeluaran bayi yang cukup
bulan atau hampir cukup bulan disusul dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin dari
ibu (Nurbayani, 2006).

Nurbayani juga mengatakan bahwa persalinan adalah proses

pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar.
Jadi, Persalinan merupakan proses pengeluaran hasil konsepsi janin dari urin yang telah
cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir dengan bantuan/tanpa
bantuan (kekuatan sendiri).
2.2 Etiologi
Penyebab persalinan belum diketahui dengan pasti, namun beberapa teori menghubungkan
dengan factor hormonal, stuktur rahim pengaruh tekanan pada saat dan status nutrisi.
a) Teori penurunan hormon
1-2 minggu sebelum partus mulai terjadi hormone pergesekan dan estrogen. Fungsi
progestsron sebagai penenang otot-otot polos rahim dan akan menyebab kekejangan
pembuluh darah sehingga timbul his bila progestteron turun.
b) Teori placenta menjadi tua yang menimbulkan kontraksi rahim.
c) Teori distensi rahim

Rahim menjadi besar dan meregang menyebabkan iskemia otot-otot rahim sehingga
mengganggu sirkulasi utero placenta.
d) Teori iritasi mekanik
Dibelakang serviks terletak ganglion servikale(fleksus fran ken housen)bila ganglion
ini di geser dan ditekan,misalnya oleh kepala janin akan timbul kontraksi uterus.

2.3 Patofisiologi
Resiko kerusakan progesterone Pertukkaran gas kontraksi face maker Kontraksi
dalam keluar Hiperventilasi Serviks tertarik dan membuka Pertukaran
O2berhubungan dengan distensi korpus uteri Resiko gawat janin Mediator nyeri
metabolisme Resiko infeksi neonates.

2.4 Tanda dan Gejala

a) Lightening / Setting / Dropping yaitu turun memasuki PAP terutama pada


primigravida
b) Perut kelihatan lebih melebar , funtus uteri menurun
c) Perasaan sering atau susah kencing karena tertekan oleh bagian terbawah janin
d) Perasaan sakit di perut dan pinggang oleh adanya kontraksi-kontraksi lemah dari
uterus, kadang-kadang disebut fase laber paints
e) Serviks menjadi lembek, mulai mendatar dan sekresinya bertambah bisa bercampur
darah (bloody show)
Tanda-tanda inpartu antara lain :
1. Rasa sakit oleh adanya his yang dating lebih kuat, sering ddan teratur
2. Keluar lendir dan bercampur darah lebih banyak, robekan kecil pada bagian serviks

3. Kadang-kadang kketuban pecah


4. Pada pemeriksaan dalam, serviks mendatar
2.5 Penatalaksanaan
a) Menyiapkan ruangan untuk persalinan dan kelahiran bayi
Persalinan dan kelahiran bayi mungkin terjadi di rumah, tempat bidan, di puskesmas,
polindes, atau rumah sakit. Pastikan persediaan bahan-bahan dan sarana yang
memadai dan upaya pencegahan infeksi dilaksanakan sesuai dengan standar yang
telah ditetapkan. Hal-hal pokok yang diperlukan : ruangan hangat dan bersih,
sirkulasi udara yang baik, sumber air bersih yang mengalir, air DTT, air bersih,
clorin, kain pembersih, kain pel dan sarung tangan karet, kamar mandi yang bersih,
tempat yang lapang. Untuk ibu berjalan-jalan selama persalinan, melahirkan bayi dan
memberikan asuhan bagi ibu dan bayinya setelah persalinan penerangan yang cukup
baik siang maupun malam, tempat tidur yang bersih untuk ibu, tempat yang bersih
untuk memberikan asuhan bayi baru lahir dan meja yang bersih atau tempat tertentu
untuk menaruh peralatan persalinan
b) Menyiapkan semua perlengkapan, bahan dan obat-obat essensial
c) Menyiapkan rujukan
Kaji ulang rencana rujukan bersama ibu dan keluarganya jika terjadi penyulit
keterlambatan. Untuk merujuk ke fasilitas kesehatan yang sesuai.
e) Memberikan asuhan sayang ibu
Asuhan sayang ibu selama persalinan termasuk :
1. Memberikan dukungan emosional
2. Membantu pengaturan posisi
3. Pemberian cairan dan nutrisi
4. Keleluasaan untuk ke kamar mandi secara teratur
5. Pencegahan infeksi

f) Pemantauan
Frekuensi minimal penilaian dan intervensi adalah sebagai berikut
Fase laten

Fase aktif

Tekanan darah

4 jam

4 jam

Suhu badan

4 jam

2 jam

Nadi

30 menit

30 menit

DJJ

1 jam

30 menit

HIS

1 jam

30 menit

Pembukaan

4 jam

4 jam

serviks
Penurunan
4jam
4 jam
g) Pemeriksaan Dalam
Pemeriksaan dalam sebaiknya dilakukan setiap 4 jam sekali selama kala I pada
persalinan dan setelah selaput ketuban pecah.
Pada setiap pemeriksaan dalam catatlah hal sebagai berikut:
Warna cairan amnion
Dilatasi serviks
Penurunan kepala
Jika serviks belum membuka pada pemeriksaan dalam pertama, mungkin
diagnosa inpartu kala belum dapat ditegakkan. Jika terdapat kontraksi yang
menetap, periksa ulang wanita tersebut setelah 4 jam. Untuk melihat perubahan
serviks. Pada tahap ini, jika serviks terasa tipis dan membuka maka wanita
tersebut dalam keadaan inpartu jika tidak terdapat perubahan maka didiagnosis
persalinan palsu.

3. a. Pohon masalah

Inpartu
Cemas/ansietas

Merangsang pembukaan
Adanya HIS

Menimbulkan
mengedan

Uterus secara progresif lebih peka


sampai akhirnya berkontraksi
kuat
Pengaruh
hormon
oksitosin
Regangan otot uterus

rasa

Dilatasi serviks

stressor

Lamanya pembukaan
Proses persalinan

ketidaknyamanan
Pengeluaran
berlebihan

energi

Pergerakan otot dasar


panggul
Kurang perawatan diri

Penekanan pada ujung


saraf

kelelaha

Metabolisme
meningkat

tubuh

Defisit

nyeri
Merangsang pelepasan
mediator (bradikinin,
histamin,
prostaglandin)

Kehilangan banyak cairan

Defisit voleme cairan

perawatan

Hipotalamus

Korteks cerebral

Menekan isi urinaria

Gangguan eliminasi
urin

Adanya penekanan pada kandung


kemih

b. Masalah Keperawatan dan data yang perlu dikaji


Data

Penyebab

DS: pasien mengatakan bahwa

Masalah
Nyeri akut

nyeri

perutnya kontraksi (kenceng)


sehingga terasa sakit

Penekanan pada ujung


saraf/kontraksi
otot
uterus

DO:

Wajah

klien

tampak
Regangan otot uterus

menyeringai.

Terjadi pembukaan: 3

Regangan otot uterus

cm

TFU:

33

(pertengahan

cm
antara

processus xyphoideus
pusat)

Skala nyeri 1-2 (ringan)

Effacement: 50 %

Pengaruh
oksitosin

hormon

DS:

pasien

mwengatakan

Ansietas /cemas
Cemas/ansietas

kwatir dengan kondisinya.


DO:

Klien tampak gelisah

Klien khawatir dengan


Lamanya pembukaan

kondisinya.

Rasa

stressor

nyeri

yang

meningkatkan

rasa

Proses persalinan

ketidakberdayaan.

Wajah tegang.

Peningkatan keringat.

4. Diagnosis keperawatan
Diagnosis Kala 1 (fase laten)
1. Nyeri berhubungan dengan kontraksi uterus
2. Ansietas berhubungan dengan menjelang kelahiran.
Fase aktif
3. Defisit volume cairan berhubungan dengan intake cairan yang tak adekuat
4. Gangguen eliminasi urine berhubungan dengan penekanan pada kandung kemih
5. Defisit perawatan diri berhubungan dengan energy dan nyeri

6. Keletihan berhubungan dengan pengeluaran energy berlebih

5. Rencana tindakan keperawatan


1. Nyeri berhubungan dengan kontraksi uterus
NIC :
a) Kaji tingkat skala nyeri
b) Ajarkan tekhnik nafas dalam
c) Lakukan masase
d) Anjurkan klien untuk memberi air hangat untuk mengompres pinggang bawah
e) Berikan pendidikan kesehatan terkait kondisi terkini klien
2. Ansietas berhubungan dengan proses menjelang kelahiran
NIC :
a) Kaji tingkat kecemasan klien
b) Ajarkan tekhnik napas dalam
c) Berikan dukungan verbal maupun non verbal pada klien
d) Orientasikan klien terhadap lingkungan
e) Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur
f) Dorong keluarga untuk menemani klien, terutama suami.
g) Anjurkan suami klien untuk menjelaskan kondisi klien setelah diberikan penjelasan
terlebih dahulu oleh perawat.
h) Kolaborasi dalam pemberian obat untuk mengurangi kecemasan.
3. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan intake cairan yang tak adekuat
NIC :

a) Pertahankan catatan intake dan output yang akurat.


b) Monitor status hidrasi.
c) Monitor intake dan output klien.
d) Monitor vital sign.
e) Kolaborasikan pemberian cairan IV.
f) Monitor status nutrisi.
g) Dorong keluarga untuk membantu pasien makan.
h) Monitor respon pasien terhadap penambahan caian
4. Gangguen eliminasi urine berhubungan dengan penekanan pada kandung kemih
NOC:

urinary elimination

urinary continuence

kriteria hasil :

kandung kemih kosong secara penuh

tidak ada residu urine >100-200 cc

intake cairan dalam rentang normal

bebas dari ISK

tidak ada spasme bladder

balance cairan seimbang

NIC :
a) Catat ouput, pola berkemih, fungsi kognitif dan masalah kencing praeksisten.
b) Pantau penggunaan obat.

c) Monitor efek dari obat-obatan yang diresepkan, sperti channel blocker dan
antikolinergik.
d) Sediakan pispot untuk berkemih.
e) Pantau tingkat distensi kandung kemih dengan palpasi atau perkusi.
5. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kehilangan energy dan nyeri
NOC :

Actvity intolerance

Mobility :physical impaired

Axiety self control

Self care deficite hygiene

Kriteria hasil :

Mampu melakukan aktivitas perawatan fisik dan pribadi secara mandiri atau alat
bantu.

Membersihkan diri setelah eliminasi

Mengenali dan mengetahui kebutuhan bantuan untuk eliminasi, makan dan


berpakaian

NIC :
a) Pertimbangkan budaya klien ketika mempromosikan aktivitas perawatan diri.
b) Bantu pasien ke toilet pada selang waktu tertentu.
c) Sediakan privasi selama eliminasi atau berpakaian.
d) Pertimbangkan respon pasien terhadap kurangnya privasi.
e) Ganti pakaian klien setelah eliminasi.

6. Daftar pustaka
Marilyn. E. Doegoes. 2001. Rencana Perawatan Maternal / Bayi. Jakarta : EGC.

Manjoer, Arif. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Jilid I, Ed 3. Jakarta: Media Aesculapius.

Manuaba, Ida Bagus Gde. 1987. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC.
NANDA. 2013. ASUHAN KEPERAWATAN BERDASARKAN DIAGNOSA MEDIS, JILID 2.
Yogyakarta : Med Action Publishing.
Nurbayani. 2006. Pelayanan Kesehatan material dan Neonatal. Jakarta. Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
Sehadi, julianto A. 2006. Asuhan Persalianan Normal, Edisi baru dengan Resusitasi. Jakarta
Trisada Printer.

Anda mungkin juga menyukai