Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Dasar Teori
Pada umumnya Kristal suatu senyawa kimia bila diletakkan beberapa lama di udara akan
mengadsorbsi air pada permukaannya. Jumlah air yang diadsorbsi relative kecil dan bergantung
pada kelembapan udara. Hal ini dapat dilihat dari permukaanya yang basah.
Terdapat pula Kristal yang mengandung sejumlah air yang terikat secara kimia dalam Kristal
tersebut. Kristal-kristal ini, biasanya merupakan garam ionic. Air yang terdapat di dalamnya disebut
air Kristal dan biasanya berikatan dengan kationnya.
Air Kristal yang terdapat pada senyawa, mempunyai jumlah tertentu dan relatif mudah dihilangkan
melalui pemanasan pada suhu diatas titik didih air . sebagai contoh adalah hidrat tembaga (II)
klorida yang dapat diubah menjadi tembaga (II) klorida melalui pemanasan pada suhu 100oC.
Reaksi penghilangan air Kristal pada pemanas :
o
110 C
B. Tujuan Percobaan
Mahasiswa mampu menganalisis secara kualitaif dan kuantitatif suatu air Kristal
Desikator
Segitiga dan kaki tiga
Penjepit kayu
Spatula
Identifikasi Hidrat
K2Cr2O7
BaCl2
Boraks
2.
Reversibillitas Hidrat
CoCl2.x H2O
3.
Na2CO3.10 H2O
CuSO4.5 H2O
Kal(SO4)2.10 H2O
CaCl2
4.
CuCl2.x H2O
E. Keselamatan Kerja
Jangan menyentuh Kristal langsung dengan tangan, gunakan spatula untuk menaganinya.
F. Langkah Kerja
1.
Identifikasi Hidrat
2.
Reversibilitas Hidrat
0,3 gr Kristal dipanaskan di dalam cawan penguapan sampai warnanya berubah sempurna
3.
4.
Dipanaskan krusibel beserta tutupnya di atas segitiga dan sampai kemerahan selama 2 menit
Krusibel diletakkan di segitiga dengan tutup yang jauh dari pusat, panaskan lagi
Residu yang diperoleh diamati, ditambahkan air kedalm krusibel sampai 2/3 bagian terisi air.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Landasan Teori
Senyawa atau zat padat yang tidak mengandung air disebut anhidrat, misalnya C a O y a n g
m e r u p a k a n a n h i d r a t b a s a d a r i C a ( O H ) 2. S e d a n g k a n s e n ya w a
yangmengandung atau mengikat molekul air secara kimia sebagai bagian dari
k i s i kristalnya disebut senyawa hidrat, misalnya BaC .2 O. Molekul air yang terikatdalam hidrat
tersebut disebut dengan air hidrat.Senyawa hidrat disebut juga senyawa kristal, karena mengandung
molekulair yang mempunyai ikatan hidrogen.
Misalnya pada hidrat tembaga (II) sulfat pentahidrat, CuS .5 O. Antara molekul S dengan S
tersebut terjadi gayatolak menolak, begitu juga antara molekul C dengan C . Jadi molekul
berfungsi sebagai penstabil gaya tolak menolak antara molekul sejenis itu. Denganadanya molekul
air pada kisi kristal, maka akan menyebabkan kristal itu stabilhingga dalam kisi yang terhidrat akan
membentuk ikatan hidrogen. M o l e k u l a i r t e r i k a t s e c a r a k i m i a d a l a m s e n y a w a
s e h i n g g a m o l e k u l a i r bagian dari kisi kristal. Senyawa yang demikian disebut dengan hidrat.
Molekul air merupakan bagian dari senyawa misalnya tembaga (II) sulfat pentahidrat
yangditulis sebagai CuS .5 O. Senyawa hidrat bisa mengikat satu sampai dua puluh molekul air,
makaakan membentuk kristal dekahedron yang berbentuk bujur sangkar, dan senyawa ini disebut
klatrat, yaitu senyawa yang besar antara molekul yang berikatan hidrogen mengurung molekul
netral lainnya tanpa ikatan berbentuk bujur sangkar.
Melalui proses pemanasan, senyawa hidrat atau garam hidrat bisa terurai menjadisenyawa
anhidrat atau garam anhidrat dan uap air. Artinya, molekul air (air hidrat) terlepas dari ikatan
dimana kehilangan air dari hidrat ini terjadi dalam beberapa tahap membentuk suatu rangkaian juga
dengan struktur kristal yang teratur dan Air Hidrat mengandung air lebih sedikit. Air hidrat sering
terlepas ikatannya karena pemanasan. Jika CuS .5 O dipanaskan semua airnya hilang, kristal CuS
disebut dengan tembaga (II) sulfat a n h i d r a t .
Jika kristal anhidrat tersebut dibiarkan di udara terbuka, ia
a k a n men yerap air dari udara secara terus menerus sampai pentahidrat
t e r b e n t u k . Kehilangan air dari hidrat terjadi beberapa tahap membentuk suatu rangkaian hidrat
dengan struktur kristal teratur yang mengandung air lebih sedikit. Untuk mengetahui bahwa semua
air sudah hilang adalah sebagai berikut:
M e m b e r i k a n p e m a n a s a n p a d a s e n y a w a h i d r a t h i n g g a t e r j a d i p e r u b a h a n
wujud yaitu menjadi bubuk.
T e r j a d i p e r u b a h a n w a r n a
G e l a s t e m p a t p e m a n a s a n a k a n k e r i n g d a r i m o l e k u l a i r n y a Bila suatu zat
terlarut yang berupa fasa padat dilarutkan kemudian larutantersebut diuapkan maka pada hasil
penguapannya yaitu berupa fasa padat kembali.Zat padat yang terbentuk tersebut mengandung air.
Senyawa atau zat padat yangtidak mengandung air disebut senyawa anhidrat, misalnya CaO yang
merupakananhidrat dari Ca(OH)2
Istilah-istilah penting dalam mempelajari air hidrat ini adalah
s e b a g a i berikut:
Garam Anhidrat adalah garam yang telah mengalami kehilangan molekulair, garam ini
terbentuk dari penguraian garam hidrat yang dipanaskan.
Garam Hidrat adalah garam yang mempunyai sejumlah tetap molekul air dalam setiap
molekulnya.
Persen komposisi adalah perbandingan massa air kristal terhadap massagaram hidrat atau
perbandingan massa air yang dibebaskan senyawa dalam persen.
Air kristal adalah jumlah molekul air yang terdapat dalam garam hidrat.Klatrat merupakan
molekul-molekul asing yang terperangkap dalam suatustruktur induk yang besar tanpa ada reaksi
kimia. Struktur induk ini bisa berupaa t a u b e r a s a l d a r i m o l e k u l H 2O a t a u m o l e k u l
l a i n n y a s e p e r t i a g r e g a t a q u i n o n (fenol). Hidrat dari gas mulia dalam molekul air dapat
menjadi klatrat.
BAB III
DATA PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A.
Data Pengamatan
1.
Identifikasi Hidrat
Zat
Apakah
Warna residu
terdapat H2O
3.
dalam air?
mempunyai air
Kristal?
Tidak
Larut
Tidak ada
BaCl2
Ya
Tidak
Larut
Ada
Boraks
Ya
Tidak
Tidak larut
Ada
Reversibilitas Hidrasi
Zat
Apakah
pada dinding?
Tidak
K2Cr2O7
2.
Apakah larut
Awal
Ungu
Biru
Kering Dinginkan
Ungu
Biru
Biru
Ungu
Berat Arloji
10,8 gr
Arloji + zat
11,81 gr
CuSO4.5 H2O
9,48 gr
16,51 gr
Kal(SO4)2.10 H2O
22,03 gr
42,22 gr
Na2Co3.10 H2O
28,62 gr
CaCl2
32,62 gr
Pengamatan
Larutan melepaskan air, hal ini dibuktikan
Kesimpulan
Efflorescence
sedikit.
CuSO4.5 H2O Larutan melepaskan air, hal ini dibuktikan
Efflorescence
Kal(SO4)2.10
H2O
CaCl2
terjadi.setelah pengamatan
Larutan melepaskan air, hal ini dibuktikan
dengan pengurangan berat yang
terjadi.setelah pengamatan
Larutan menyerap air dan mencair saat lebih
lama diletakkan di udara terbuka, zar
tersebut bersifat hidroskopis
4.
Efflorescence
= 31,7 gr
= 32,7 gr
= 32,18 gr
= 1 gr
Massa residu
= 0,48 gr
= 0,52 gr
= 52 %
= 7,79
= CoCl2.6 H2O
Deliquescence
= larut
KAl(SO4)2. 12 H2O yang menyebabkan berat setelah pengamatan berubah massa H2O yang
hilang
= 1 gr 0,54 gr
= 0,46 gr
H2O dalam residu = Massa H2O yang hilang x 100%
Massa hidrat padat
= 0,52 gr x 100%
1 gr
= 52 %
= mol CoCl2
= gram CoCl2
Mr CoCl2.x H2O
1 gr
Mr CoCl2
=
0,48 gr
129,83 gr/mol
= 67,5116 gr/mol
8,6688 gr/mol
= 7,788
% kesalahan
B.
Pembahasan
1.
Identifikasi Hidrat
pada saat dipanaskan dan kemudian didinginkan tidak terdapat pada dinding tabung, tidak
mengalami perubahan warna serta larut dalam air sehingga dikatakan tidak mengandung air Kristal.
pada saat dipanaskan dan kemudian didinginkan terdapat pada dinding tabung, tidak
mengalami perubahan warna serta larut dalam air sehingga dikatakan mengandung air Kristal.
Boraks pada saat dipanaskan dan kemudian didinginkan terdapat pada dinding tabung, tidak
mengalami perubahan warna serta larut dalam air sehingga dikatakan mengandung air Kristal.
2.
Reversibilitas Hidrat
Warna awal .X adalah ungu setelah dipanaskan dicawan penguapan warnanya berubah
menjadi biru. Setelah dilarutkan dengan air, warnanya kembali menjadi ungu. Saat dipanaskan
sampai mendidih berubah menjadi biru lama-kelamaan menjadi ungu setelah kering berubah
kembali menjadi biru dan setelah satu jam kemudian berair dan berubah menjadi ungu. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa . adalah zat yang reversible (dapat kembali).
3.
(melepaskan air).
Kal(SO4)2.10 H2O pada saat pengamatan melepaskan air, hal ini dibuktikan dengan
pengurangan berat yang terjadi setelah pengamatan efflorescence (melepaskan air).
CaCl2 Larutan menyerap air dan mencair saat lebih lama diletakkan di udara terbuka, zat
tersebut bersifat hidroskopis sehingga dikatakan Deliquescence (menyerap air).
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Deliquescence adalah senyawa yang bila diletakkan di udara akan menyerap air dan mencair
bila diletakkan lebih lama lagi.
Contoh : CaCl2
Efflorescence adalah larutan atau senyawa yang melepaskan air, dengan ditandai dengan
pengurangan berat.
Contoh : Na2Co3.10 H2O, CuSO4.5 H2O, Kal(SO4)2.10 H2O
BaCl2 dan boraks mempunyai air Kristal itu dapat dibuktikan dari hasil pengamatan. Saat
dipanaskan BaCl2 langsung menggumpal, dan terdapat tetesan air di dinding tabung. dan Boraks
saat dipanaskan lama kelamaan zat menggumpal dan terdapat tetesan air di dinding tabung.
Larutan Reversibel adalah larutan yang dapat berubah kembali dari produk menjadi reaktan.
contoh : CoCl2.x H2O
% H2O dalam residu dapat dicari dengan menggunakan rumus :
H2O dalam residu
= 0,52 gr
= 52 %
= 7,79
= CoCl2.6 H2O
Presentase kesalahan
= 23%
B.
Saran
Diharapkan kepada para praktikan agar menggunakan sarung tangan dan masker karena
Daftar Pustaka
www.wikipedia.com/air kristal
www.scribd.com/air hidrat
No comments:
Post a Comment
Object 2
Blog Archive
2012 (2)
December (2)
Penelitian Penentuan Titik leleh