Anda di halaman 1dari 79

MENTERI

PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA


DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA


DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 29 TAHUN 2013
TENTANG
JABATAN FUNGSIONAL RADIOGRAFER DAN ANGKA KREDITNYA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang

: a. bahwa Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur


Negara Nomor 133/KEP/M.PAN/12/2002 tentang Jabatan
Fungsional Radiografer dan Angka Kreditnya masih
terdapat kekurangan dan belum dapat menampung
perkembangan di bidang pelayanan radiologi sehingga
perlu diganti;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Republik
Indonesia
tentang
Jabatan
Fungsional
Radiografer dan Angka Kreditnya;

Mengingat

: 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokokpokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3041), sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor
169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3890);
2. Undang-Undang
Nomor
32
Tahun
2004
tentang
Pemerintahan
Daerah
(Lembaran
Negara
Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah
dua kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor
12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4844);
3. Undang-undang .

-23. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5063);
4. UndangUndang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5072);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1966 tentang
Pemberhentian/Pemberhentian Sementara Pegawai Negeri
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1966 Nomor
7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
2797);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang
Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547),
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 40 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 51, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5121);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang
Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3637);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 tentang
Formasi Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2000 Nomor 194, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4015), sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 54
Tahun 2003 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2003 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4332);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000 tentang
Pengadaan Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2000 Nomor 195, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4016), sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11
Tahun 2002 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2002 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4192);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang
Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 196, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4017),
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 12 Tahun 2002 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2002 Nomor 32, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4193);
11. Peraturan Pemerintah .

-311. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang


Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor
198, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4019);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang
Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian
Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4263) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2009
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
164);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang
Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 74,Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5135);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang
Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 121,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5258);
15. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang
Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden
Nomor 97 Tahun 2012 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2012 Nomor 235);
16. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang
Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden
Nomor 91 Tahun 2011 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 141);
17. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang
Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta
Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I
Kementerian Negara sebagaimana telah diubah dua kali
terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 92 Tahun 2011
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor
142);
18. Keputusan Presiden Nomor 59/P Tahun 2011;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan

: PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA


DAN
REFORMASI
BIROKRASI
TENTANG
JABATAN
FUNGSIONAL RADIOGRAFER DAN ANGKA KREDITNYA.
BAB I .

-4BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1. Jabatan fungsional Radiografer adalah jabatan yang
mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab, dan
wewenang untuk melakukan kegiatan pelayanan radiologi
pada sarana kesehatan yang diduduki oleh Pegawai Negeri
Sipil.
2. Radiografer adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas,
tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh
pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan
pelayanan radiologi pada sarana kesehatan.
3. Pelayanan
radiologi
adalah
pelayanan
kesehatan
profesional berdasarkan ilmu pengetahuan, teknologi
dalam bidang radiologi yang memanfaatkan radiasi pengion
dan non pengion untuk diagnosa dan terapi.
4. Fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu alat dan/atau
tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya
pelayanan kesehatan baik promotif, preventif, kuratif,
maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh Pemerintah,
Pemerintah Daerah dan/atau masyarakat yang meliputi
Rumah Sakit dan Puskesmas perawatan plus.
5. Fasilitas pelayanan kesehatan lainnya adalah suatu alat
dan/atau tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan
upaya pelayanan kesehatan baik promotif, preventif,
kuratif, maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh
Pemerintah, Pemerintah Daerah dan/atau masyarakat
selain Rumah Sakit dan Puskesmas perawatan plus.
6. Jabatan fungsional Radiografer Terampil adalah jabatan
fungsional yang mempunyai kualifikasi teknis yang
pelaksanaan
tugas
dan
fungsinya
mensyaratkan
penguasaan pengetahuan teknis dan prosedur kerja
tertentu di bidang pelayanan radiologi.
7. Jabatan fungsional Radiografer Ahli adalah jabatan
fungsional yang mempunyai kualifikasi profesional yang
pelaksanaan
tugas
dan
fungsinya
mensyaratkan
penguasaan ilmu pengetahuan, metodologi, dan teknik
analisis tertentu di bidang pelayanan radiologi.
8. Tim Penilai jabatan fungsional Radiografer adalah tim yang
dibentuk dan ditetapkan oleh pejabat yang berwenang dan
bertugas menilai prestasi kerja Radiografer.
9. Angka kredit adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan
dan atau akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang harus
dicapai oleh Radiografer dalam rangka pembinaan karier
yang bersangkutan.
10. Karya .

-510. Karya tulis ilmiah adalah tulisan hasil pokok pikiran,


pengembangan dan hasil kajian/penelitian yang disusun
oleh Radiografer baik perorangan atau kelompok, yang
membahas suatu pokok bahasan ilmiah di bidang
pelayanan radiologi dengan menuangkan gagasan tertentu
melalui identifikasi, tinjauan pustaka, diskripsi, analisis
permasalahan,
kesimpulan,
saran-saran,
dan
pemecahannya.
11. Penghargaan/tanda jasa adalah penghargaan/tanda jasa
Satya Lencana Karya Satya
12. Organisasi profesi adalah organisasi profesi Radiografer.
BAB II
RUMPUN JABATAN, KEDUDUKAN, DAN TUGAS POKOK
Pasal 2
Jabatan fungsional
kesehatan.

Radiografer

termasuk

dalam

rumpun

Pasal 3
(1)

Radiografer berkedudukan sebagai pelaksana teknis


fungsional di bidang pelayanan radiologi pada fasilitas
pelayanan kesehatan instansi pemerintah.

(2)

Radiografer sebagaimana
merupakan jabatan karier.

dimaksud

pada

ayat

(1)

Pasal 4
Tugas pokok Radiografer adalah melakukan kegiatan pelayanan
radiologi yang meliputi persiapan, pelaksanaan, dan pelaporan
dan evaluasi.
BAB III
INSTANSI PEMBINA DAN TUGAS INSTANSI PEMBINA
Pasal 5
(1)

Instansi Pembina jabatan fungsional Radiografer adalah


Kementerian Kesehatan.

(2)

Instansi Pembina sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


mempunyai tugas pembinaan, antara lain:
a. menyusun ketentuan pelaksanaan, ketentuan teknis
jabatan fungsional Radiografer;
b. menyusun pedoman
Radiografer;

formasi

jabatan

fungsional

c. menetapkan standar kompetensi jabatan fungsional


Radiografer;
d. melakukan pengkajian dan pengusulan tunjangan
jabatan fungsional Radiografer;
e. melakukan sosialisasi jabatan fungsional Radiografer;
f. menyusun .

-6f.

menyusun kurikulum pendidikan dan pelatihan


fungsional/teknis jabatan fungsional Radiografer;

g. menyelenggarakan
pendidikan
dan
pelatihan
fungsional/teknis jabatan fungsional Radiografer;
h. mengembangkan sistem informasi jabatan fungsional
Radiografer;
i.

memfasilitasi
Radiografer;

pelaksanaan

j.

memfasilitasi
Radiografer;

pembentukan

jabatan
organisasi

fungsional
profesi

k. memfasilitasi penyusunan dan penetapan etika profesi


dan kode etik Radiografer; dan
l.
(3)

melakukan monitoring dan evaluasi jabatan fungsional


Radiografer.

Instansi pembina dalam rangka melaksanakan tugas


pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
menyampaikan hasil pelaksanaan pembinaan jabatan
fungsional Radiografer secara berkala sesuai dengan
perkembangan pelaksanaan pembinaan kepada Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
dengan tembusan Kepala Badan Kepegawaian Negara.
BAB IV

JENJANG JABATAN DAN PANGKAT, GOLONGAN RUANG


Pasal 6
(1)

Jabatan fungsional Radiografer, terdiri atas:


a. Radiografer Terampil; dan
b. Radiografer Ahli.

(2)

Jenjang jabatan fungsional Radiografer Terampil dari yang


paling rendah sampai dengan yang paling tinggi, yaitu:
a. Radiografer Pelaksana;
b. Radiografer Pelaksana Lanjutan; dan
c. Radiografer Penyelia.

(3)

Jenjang jabatan fungsional Radiografer Ahli dari yang


paling rendah sampai dengan yang paling tinggi, yaitu:
a. Radiografer Pertama;
b. Radiografer Muda; dan
c. Radiografer Madya.

(4)

Jenjang pangkat, golongan ruang jabatan fungsional


Radiografer Terampil sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
sesuai dengan jenjang jabatannya, yaitu:
a. Radiografer Pelaksana:
1. Pengatur, golongan ruang II/c; dan
2. Pengatur Tingkat I, golongan ruang II/d.
b. Radiografer .

-7b. Radiografer Pelaksana Lanjutan:


1. Penata Muda, golongan ruang III/a; dan
2. Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b.
c. Radiografer Penyelia:
1. Penata, golongan ruang III/c; dan
2. Penata Tingkat I, golongan ruang III/d.
(5)

Jenjang pangkat, golongan ruang Radiografer Ahli


sebagaimana dimaksud pada ayat (3), sesuai dengan
jenjang jabatannya, yaitu:
a. Radiografer Pertama:
1. Penata Muda, golongan ruang III/a; dan
2. Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b.
b. Radiografer Muda:
1. Penata, golongan ruang III/c; dan
2. Penata Tingkat I, golongan ruang III/d.
c. Radiografer Madya:
1. Pembina, golongan ruang IV/a;
2. Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b; dan
3. Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c.

(6)

Pangkat, golongan ruang untuk masing-masing jenjang


jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dan ayat (5)
ditentukan berdasarkan jumlah angka kredit yang
ditetapkan.

(7)

Penetapan jenjang jabatan untuk pengangkatan dalam


jabatan fungsional Radiografer ditetapkan berdasarkan
jumlah angka kredit yang dimiliki setelah ditetapkan oleh
pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit.

(8)

Jenjang jabatan dan pangkat, golongan ruang dapat tidak


sesuai dengan jenjang jabatan dan pangkat sebagaimana
dimaksud pada ayat (4) dan ayat (5).
BAB V
UNSUR DAN SUB UNSUR KEGIATAN
Pasal 7

Unsur dan sub unsur kegiatan Radiografer yang dapat dinilai


angka kreditnya, terdiri dari:
1. Pendidikan, meliputi:
a. Pendidikan sekolah dan memperoleh ijazah/gelar;
b. Pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang pelayanan
radiologi dan memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan
dan Pelatihan (STTPP) atau sertifikat; dan
c. Pendidikan dan pelatihan prajabatan.
2. Pelayanan .

-82. Pelayanan radiologi, meliputi:


a. Persiapan;
b. Pelaksanaan; dan
c. Pelaporan dan evaluasi.
3. Pengembangan profesi, meliputi:
a. Pembuatan karya tulis/karya ilmiah di bidang pelayanan
radiologi.
b. Penerjemahan/penyaduran buku dan
lainnya di bidang pelayanan radiologi;

bahan-bahan

c. Pembuatan buku pedoman/ketentuan pelaksanaan/


ketentuan teknis di bidang pelayanan radiologi; dan
d. Pengembangan teknologi tepat guna di bidang pelayanan
radiologi.
4. Penunjang tugas Radiografer, meliputi :
a. Pengajar/pelatih di bidang pelayanan radiologi;
b. Keikutsertaan dalam
pelayanan radiologi;

seminar/lokakarya

di

bidang

c. Keanggotaan dalam organisasi profesi;


d. Keanggotaan
Radiografer;

dalam

Tim

penilai

jabatan

fungsional

e. Perolehan penghargaan/tanda jasa;


f.

Perolehan gelar kesarjanaan lainnya; dan

g. Pelaksanaan kegiatan penunjang lainnya.


BAB VI
RINCIAN KEGIATAN DAN UNSUR YANG DINILAI
DALAM PEMBERIAN ANGKA KREDIT
Pasal 8
(1)

Rincian kegiatan jabatan fungsional Radiografer Terampil


sesuai dengan jenjang jabatan, sebagai berikut:
a. Radiografer Pelaksana, meliputi:
1. Melakukan persiapan dalam rangka pemeriksaan
radiografi non kontras;
2. Melakukan
tindakan pemeriksaan radiografi
tulang-tulang belakang (columna vertebralis) dalam
rangka pemeriksaan radiografi non kontras;
3. Melakukan tindakan pemeriksaan radiografi torax
dalam rangka pemeriksaan radiografi non kontras;
4. Melakukan
tindakan pemeriksaan radiografi
tulang iga (os costae) dalam rangka pemeriksaan
radiografi non kontras;
5. Melakukan .

-95. Melakukan
tindakan pemeriksaan radiografi
kepala (skull) rutin dalam rangka pemeriksaan
radiografi non kontras;
6. Melakukan tindakan pemeriksaan radiografi kepala
(skull)
khusus
dalam
rangka
pemeriksaan
radiografi non kontras;
7. Melakukan
tindakan pemeriksaan radiografi
tulang-tulang ekstremitas atas (extremity superior)
dalam rangka pemeriksaan radiografi non kontras;
8. Melakukan
tindakan pemeriksaan radiografi
tulang-tulang ekstremitas bawah (extremity inferior)
dalam rangka pemeriksaan radiografi non kontras;
9. Melakukan tindakan pemeriksaan radiografi gigigeligi (dental/periapikal);
10. Melakukan tindakan pemeriksaan radiografi
panoramic (panoramic dental) dalam rangka
pemeriksaan radiografi non kontras;
11. Melakukan tindakan pemeriksaan radiografi BNO
dalam rangka pemeriksaan radiografi non kontras;
12. Melakukan tindakan pemeriksaan radiografi perut
(abdomen) dalam rangka pemeriksaan radiografi
non kontras;
13. Melakukan tindakan pemeriksaan radiografi
panggul (pelvis) dalam rangka pemeriksaan
radiografi non kontras;
14. Melakukan tindakan pemeriksaan radiografi
mammografi dalam rangka pemeriksaan radiografi
non kontras;
15. Melakukan
tindakan pemeriksaan radiografi
jaringan lunak (soft tissue) dalam rangka
pemeriksaan radiografi non kontras;
16. Melakukan tindakan pemeriksaan radiografi bone
age dalam rangka pemeriksaan radiografi non
kontras;
17. Melakukan
persiapan
untuk
pemeriksaan
radiografi sistem perkencingan (traktus urinarius)
dalam rangka pemeriksaan radiografi
dengan
kontras;
18. Melakukan
persiapan
untuk
pemeriksaan
radiografi sistem pencernaan (traktus digestivus)
dalam rangka pemeriksaan radiografi dengan
kontras;
19. Melakukan .

- 10 19. Melakukan
persiapan
untuk
pemeriksaan
radiografi sistem saluran empedu (traktus biliaris)
dalam rangka pemeriksaan radiografi dengan
kontras;
20. Melakukan
persiapan
untuk
pemeriksaan
radiografi sistem Reproduksi (traktus reproduktif)
dalam rangka pemeriksaan radiografi
dengan
kontras;
21. Melakukan
persiapan
pemasangan
pace
maker/kateterisasi
jantung
dalam
rangka
pemeriksaan radiologi dengan kontras dalam
rangka pemeriksaan radiografi dengan kontras;
22. Melakukan
persiapan
untuk
pemeriksaan
radiografi pembuluh darah secara digital angiografi
subtraction (DSA) dalam rangka pemeriksaan
radiografi dengan kontras;
23. Melakukan
persiapan
untuk
radiografi PTC
dalam rangka
radiografi dengan kontras;

pemeriksaan
pemeriksaan

24. Melakukan
persiapan
untuk
radiografi APG dalam rangka
radiografi dengan kontras;

pemeriksaan
pemeriksaan

25. Melakukan
persiapan
untuk
radiografi RPG dalam rangka
radiografi dengan kontras;

pemeriksaan
pemeriksaan

26. Melakukan
persiapan
untuk
radiografi t-tube dalam rangka
radiografi dengan kontras;

pemeriksaan
pemeriksaan

27. Melakukan
persiapan
untuk
radiografi ERCP dalam rangka
radiografi dengan kontras;

pemeriksaan
pemeriksaan

28. Melakukan
persiapan
untuk
radiografi PTCD dalam rangka
radiografi dengan kontras;

pemeriksaan
pemeriksaan

29. Melakukan
persiapan
untuk
pemeriksaan
radiografi
analisa
jantung
dalam
rangka
pemeriksaan radiologi dengan kontras;
30. Melakukan persiapan untuk pelayanan radioterapi
CT planning pada pasien dengan kompensator
bolus keras di pesawat CT/CT simulator dalam
rangka pemeriksaan radiografi dengan kontras;
31. Melakukan persiapan untuk pelayanan radioterapi
CT planning lokalisasi aplikator brakhiterapy
dengan pesawatCT/CT simulator dalam rangka
pemeriksaan radiografi dengan kontras;
32. Menyusun .

- 11 32. Menyusun

laporan

pemeliharaan

asesoris

pemeriksaan radiografi; dan


33. Menyusun

laporan

analisa

penolakan

film

radiografer (reject analisis).


b. Radiografer Pelaksana Lanjutan, meliputi:
1. Merencanakan penyelenggaraan pelayanan radiologi
dalam menyusun rencana tahunan sebagai anggota;
2. Menyusun jadwal pasien pemeriksaan khusus;
3. Mengevaluasi mutu foto rontgen;
4. Melakukan

tindakan

pemeriksaan

radiografi

pengukuran kepala (cephalometri) dalam rangka


pemeriksaan radiologi non kontras;
5. Melakukan

tindakan

pengukuran

panggul

pemeriksaan
(pelvimetri)

radiografi

dalam

rangka

pemeriksaan radiologi non kontras;


6. Melakukan

tindakan

pemeriksaan

bone

pemeriksaan
survey

radiografi

dalam

rangka

pemeriksaan radiologi non kontras;


7. Melakukan

tindakan

pemeriksaan

radiografi

pemeriksaan tomografi dalam rangka pemeriksaan


radiologi non kontras;
8. Melakukan tindakan pemeriksaan radiografi teknik
kv

tinggi

(high

kv

technique)

dalam

rangka

pemeriksaan radiologi non kontras;


9. Melakukan tindakan pemeriksaan radiografi teknik
pembesaran gambar (makroradiografi) dalam rangka
pemeriksaan radiologi non kontras;
10. Melakukan teknik pemeriksaan radiografi sistem
perkencingan

(traktus

urinarius)

dalam

rangka

pemeriksaan radiologi dengan kontras;


11. Melakukan
pencernaan

teknik pemeriksaan radiografi sistem


(traktus

digestivus)

dalam

rangka

pemeriksaan radiologi dengan kontras;


12. Melakukan

teknik pemeriksaan radiografi sistem

saluran empedu (tractus billiaris) dalam rangka


pemeriksaan radiologi dengan kontras;
13. Melakukan
reproduksi

teknik pemeriksaan radiografi sistem


(tractus

reproduktif)

dalam

rangka

pemeriksaan radiologi dengan kontras;


14. Melakukan .

- 12 14. Melakukan
teknik
pemeriksaan
radiografi
pemasangan pace maker/kateterisasi jantung
dalam rangka pemeriksaan radiologi dengan
kontras;
15. Melakukan
teknik
pemeriksaan
radiografi
pembuluh darah secara DSA dalam rangka
pemeriksaan radiologi dengan kontras;
16. Melakukan teknik pemeriksaan radiografi Antegrade
Pyelography (APG) dalam rangka pemeriksaan
radiologi dengan kontras;
17. Melakukan
teknik
pemeriksaan
radiografi
Retrograde Pyelography (RPG) dalam rangka
pemeriksaan radiologi dengan kontras;
18. Melakukan teknik pemeriksaan radiografi t-tube
dalam rangka pemeriksaan radiologi dengan
kontras;
19. Melakukan
teknik
pemeriksaan
radiografi
Endoscopy Retrograde Choledocopancreatography
(ERCP) dalam rangka pemeriksaan radiologi
dengan kontras;
20. Melakukan teknik pemeriksaan radiografi PTCD
dalam rangka pemeriksaan radiologi dengan
kontras;
21. Melakukan teknik pemeriksaan radiografi analisa
jantung (cor analisa) dalam rangka pemeriksaan
radiologi dengan kontras;
22. Melakukan persiapan pemeriksaan CT scan non
kontras;
23. Melakukan persiapan pemeriksaan CT scan dengan
kontras;
24. Melakukan
kontras;

persiapan

pemeriksaan

MRI

non

25. Melakukan persiapan pemeriksaan MRI dengan


kontras;
26. Melakukan
kontras;

persiapan

pemeriksaan

USG

non

27. Melakukan simulasi penyinaran pasien dengan


fiksasi masker dalam
rangka persiapan tindakan
pelayanan radioterapi;
28. Menghitung
dosis monitor unit (MU) per satu
lapangan radiasi pesawat linac dalam rangka
persiapan tindakan pelayanan radioterapi;
29. Menginput .

- 13 29. Menginput data parameter set up penyinaran ke


system pengontrol (control panel) pesawat terapi
dalam rangka tindakan pelayanan radioterapi;
30. Menyusun laporan kebutuhan
Medik Habis Pakai (BMHP); dan

bulanan

Bahan

31. Menyusun evaluasi kebutuhan bulanan BMHP.


c. Radiografer Penyelia:
1. Merencanakan
radiologi dalam
sebagai ketua;

penyelenggaraan
pelayanan
menyusun rencana tahunan

2. Melakukan
tindakan pemeriksaan PTC dalam
rangka pemeriksaan radiologi dengan kontras;
3. Melakukan identifikasi foto-foto rontgen dalam
rangka pemeriksaan radiologi dengan kontras;
4. Melakukan tindakan pemeriksaan tulang belakang
(columna vertebralis) dalam rangka pemeriksaan
MRI dengan kontras;
5. Melakukan simulasi penyinaran teknik SSD
lapangan radiasi plan pararel/opposing lateral
dalam rangka persiapan tindakan pelayanan
radioterapi;
6. Melakukan simulasi penyinaran teknik SSD
lapangan radiasi box sistem dalam rangka
persiapan tindakan pelayanan radioterapi;
7. Melakukan simulasi penyinaran teknik SAD
lapangan radiasi isocenter dalam rangka persiapan
tindakan pelayanan radioterapi;
8. Melakukan simulasi penyinaran teknik lapangan
radiasi dengan alat bantu bolus keras dalam
rangka persiapan tindakan pelayanan radioterapi;
9. Melakukan simulasi penyinaran pasien dengan
imobilisator vacuum bag/bodybag dalam rangka
persiapan tindakan pelayanan radioterapi;
10. Melakukan CT planning pada pasien tanpa
imobilisasi khusus di pesawat CT/CT simulator
dalam rangka persiapan tindakan pelayanan
radioterapi;
11. Melakukan CT planning pada pasien dengan
imobilisasi breastboard/bellyboard di pesawat CT/
CT simulator dalam rangka persiapan tindakan
pelayanan radioterapi;

12. Melakukan .

- 14 12. Melakukan CT planning untuk pengambilan data


kontur dengan pesawat CT/ CT simulator dalam
rangka persiapan tindakan pelayanan radioterapi;
13. Melakukan CT planning pada pasien dengan
fiksasi mouth fix/head fix (SRT) di pesawat CT
simulator dalam rangka persiapan tindakan
pelayanan radioterapi;
14. Melakukan set up penyinaran teknik lapangan
radiasi non co-plannar teknik 3D conformal/IMRT
dalam rangka persiapan tindakan pelayanan
radioterapi;
15. Melakukan
scan;

tindakan pemeriksaan static bone

16. Melakukan
scan;

tindakan pemeriksaan static thyroid

17. Melakukan tindakan pemeriksaan perfusi paru


dalam rangka pemeriksaan static dengan Meta
Iodobenzyl Guanidine (MIBG);
18. Melakukan tindakan pemeriksaan ventilasi paru
dalam rangka pemeriksaan static dengan MIBG;
19. Melakukan tindakan pemeriksaan meckel scan
dalam rangka pemeriksaan static dengan MIBG;
20. Melakukan tindakan pemeriksaan DMSA dalam
rangka pemeriksaan static dengan MIBG;
21. Melakukan tindakan pemeriksaan mamoscintigrafi
dalam rangka pemeriksaan static dengan MIBG;
22. Menyusun laporan tahunan sebagai ketua;
23. Menyusun
prosesing;

laporan

pemeliharaan

alat-alat

24. Menyusun evaluasi 5 tahunan sebagai anggota;


25. Menyusun evaluasi tahunan sebagai ketua;
26. Menyusun evaluasi kinerja pelayanan radiologi
sebagai anggota; dan
27. Menyusun evaluasi analisa
radiografi (reject analysis).
(2)

penolakan

film

Rincian kegiatan jabatan fungsional Radiografer Ahli sesuai


dengan jenjang jabatan, sebagai berikut:
a. Radiografer Pertama, meliputi:
1. Mengumpulkan data kebutuhan BMHP;
2. Menyusun program
sebagai anggota;

kerja

pelayanan

radiologi

3. Melakukan .

- 15 3.

Melakukan tindakan pemeriksaan kepala (skull)


dalam rangka pemeriksaan CT scan non kontras;

4.

Melakukan tindakan pemeriksaan orbita dalam


rangka pemeriksaan CT scan non kontras;

5.

Melakukan
tindakan pemeriksaan sela tursica
dalam rangka pemeriksaan CT scan non kontras;

6.

Melakukan tindakan pemeriksaan mastoid dalam


rangka pemeriksaan CT scan non kontras;

7.

Melakukan tindakan pemeriksaan tulang-tulang


wajah (facial bones) dalam rangka pemeriksaan CT
scan non kontras;

8.

Melakukan tindakan pemeriksaan tulang belakang


(columna vertebralis) dalam rangka pemeriksaan
CT scan non kontras;

9.

Melakukan tindakan pemeriksaan ekstrimitas


atas
(extremity
superior)
dalam
rangka
pemeriksaan CT scan non kontras;

10. Melakukantindakan
pemeriksaan
ekstrimitas
bawah
(extremity
inferior)
dalam
rangka
pemeriksaan CT scan non kontras;
11. Melakukan tindakan pemeriksaan thoraks dalam
rangka pemeriksaan CT scan non kontras;
12. Melakukan tindakan pemeriksaan perut (abdomen)
dalam rangka pemeriksaan CT scan non kontras;
13. Melakukan tindakan pemeriksaan panggul (pelvis)
dalam rangka pemeriksaan CT scan non kontras;
14. Melakukan tindakan pemeriksaan nasopharing
dalam rangka pemeriksaan CT scan non kontras;
15. Melakukan tindakan pemeriksaan laring dalam
rangka pemeriksaan CT scan non kontras;
16. Melakukan tindakan pemeriksaan mediastinum
dalam rangka pemeriksaan CT scan non kontras;
17. Melakukan tindakan pemeriksaan abdomen atas
dalam rangka pemeriksaan CT scan non kontras;
18. Melakukan tindakan pemeriksaan abdomen bawah
dalam rangka pemeriksaan CT scan non kontras;
19. Melakukan tindakan pemeriksaan abdomen 3
phase dalam rangka pemeriksaan CT scan non
kontras;
20. Melakukan tindakan pemeriksaan kontras kepala
(skull) dalam rangka pemeriksaan CT scan dengan
kontras;
21. Melakukan .

- 16 21. Melakukan tindakan pemeriksaan orbita dalam


rangka pemeriksaan CT scan dengan kontras;
22. Melakukan tindakan pemeriksaan sela tursica
dalam rangka pemeriksaan CT scan dengan
kontras;
23. Melakukan tindakan pemeriksaan mastoid dalam
rangka pemeriksaan CT scan dengan kontras;
24. Melakukan tindakan pemeriksaan tulang-tulang
wajah (facial bones) dalam rangka pemeriksaan CT
scan dengan kontras;
25. Melakukan tindakan pemeriksaan rahang atas
(maxilaris) dalam rangka pemeriksaan CT scan
dengan kontras;
26. Melakukan tindakan pemeriksaan rahang bawah
(mandibularis) dalam rangka pemeriksaan CT scan
dengan kontras;
27. Melakukan tindakan pemeriksaan tulang belakang
(columna vertebralis) dalam rangka pemeriksaan
CT scan dengan kontras;
28. Melakukan tindakan pemeriksaan panggul (pelvis)
dalam rangka pemeriksaan CT scan dengan
kontras;
29. Melakukan tindakan pemeriksaan nasopharing
dalam rangka pemeriksaan CT scan dengan
kontras;
30. Melakukan tindakan pemeriksaan leher dalam
rangka pemeriksaan CT scan dengan kontras;
31. Melakukan tindakan pemeriksaan thorax dalam
rangka pemeriksaan CT scan dengan kontras;
32. Melakukan tindakan pemeriksaan abdomen dalam
rangka pemeriksaan CT scan dengan kontras;
33. Melakukan tindakan pemeriksaan kepala dalam
rangka pemeriksaan MRI non kontras;
34. Melakukan tindakan pemeriksaan MRA otak dalam
rangka pemeriksaan MRI non kontras;
35. Melakukan tindakan pemeriksaan MRV otak TOF
dalam rangka pemeriksaan MRI non kontras;
36. Melakukan tindakan pemeriksaan eksremitas
bawah dalam rangka pemeriksaan MRI non
kontras;
37. Melakukan tindakan pemeriksaan ekstremitas atas
dalam rangka pemeriksaan MRI non kontras;
38. Melakukan .

- 17 38. Melakukan tindakan pemeriksaan elbow


dalam rangka pemeriksaan MRI non kontras;

joint

39. Melakukan tindakan pemeriksaan shoulder joint


dalam rangka pemeriksaan MRI non kontras;
40. Melakukan tindakan pemeriksaan pedis kasus OA
dalam rangka pemeriksaan MRI non kontras;
41. Melakukan tindakan pemeriksaan pedis kasus
plantar kapitis dalam rangka pemeriksaan MRI
non kontras;
42. Melakukan tindakan pemeriksaan ankle
dalam rangka pemeriksaan MRI non kontras;

joint

43. Melakukan tindakan pemeriksaan vertebralis


dalam rangka pemeriksaan MRI non kontras;
44. Melakukan
tindakan pemeriksaan liver dalam
rangka pemeriksaan USG non kontras;
45. Melakukan
tindakan
pemeriksaan
kandung
empedu dalam rangka pemeriksaan USG non
kontras;
46. Melakukan tindakan pemeriksaan pankreas dalam
rangka pemeriksaan USG non kontras;
47. Melakukan tindakan pemeriksaan spleen dalam
rangka pemeriksaan USG non kontras;
48. Melakukan tindakan pemeriksaan ginjal dalam
rangka pemeriksaan USG non kontras;
49. Melakukan tindakan pemeriksaan vesica urinaria
dalam rangka pemeriksaan USG non kontras;
50. Melakukan tindakan pemeriksaan prostat dalam
rangka pemeriksaan USG non kontras;
51. Melakukan tindakan pemeriksaan uterus dan
adnexa dalam rangka pemeriksaan USG non
kontras;
52. Melakukan tindakan pemeriksaan paraaorta dalam
rangka pemeriksaan USG non kontras;
53. Melakukan tindakan pemeriksaan appendix dalam
rangka pemeriksaan USG non kontras;
54. Melakukan tindakan pemeriksaan thyroid dalam
rangka pemeriksaan USG non kontras;
55. Melakukan tindakan pemeriksaan obgyn trimester
I dalam rangka pemeriksaan USG non kontras;
56. Melakukan tindakan pemeriksaan obgyn trimester
II dan III dalam rangka pemeriksaan USG non
kontras;
57. Melakukan .

- 18 57. Melakukan tindakan pemeriksaan testis dalam


rangka pemeriksaan USG non kontras;
58. Melakukan tindakan pemeriksaan superficial mass
dalam rangka pemeriksaan USG non kontras;
59. Melakukan tindakan pemeriksaan guiding dalam
rangka pemeriksaan USG non kontras;
60. Melakukan tindakan pemeriksaan trans cranial
dalam rangka pemeriksaan USG non kontras;
61. Melakukan tindakan pemeriksaan mammae dalam
rangka pemeriksaan USG non kontras;
62. Melakukan tindakan pemeriksaan common bile
duct dalam rangka pemeriksaan USG non kontras;
63. Melakukan tindakan pemeriksaan gaster dalam
rangka pemeriksaan USG non kontras;
64. Melakukan tindakan pemeriksaan vena cava
inferior dalam rangka pemeriksaan USG non
kontras;
65. Melakukan tindakan pemeriksaan liver dengan
doppler dalam rangka pemeriksaan USG non
kontras;
66. Melakukan
tindakan
pemeriksaan
pankreas
dengan doppler dalam rangka pemeriksaan USG
non kontras;
67. Melakukan tindakan pemeriksaan spleen dengan
doppler dalam rangka pemeriksaan USG non
kontras;
68. Melakukan tindakan pemeriksaan ginjal dengan
doppler dalam rangka pemeriksaan USG non
kontras;
69. Melakukan tindakan pemeriksaan transvaginal
dalam rangka pemeriksaan USG non kontras;
70. Melakukan tindakan pemeriksaan transreCTal
dalam rangka pemeriksaan USG non kontras;
71. Melakukan tindakan pemeriksaan prostat dengan
doppler dalam rangka pemeriksaan USG non
kontras;
72. Melakukan tindakan pemeriksaan uterus dan
adnexa dengan doppler dalam rangka pemeriksaan
USG non kontras;
73. Melakukan tindakan pemeriksaan appendix dalam
rangka pemeriksaan USG dengan kontras;
74. Melakukan .

- 19 74. Melakukan tindakan pemeriksaan thyroid dalam


rangka pemeriksaan USG dengan kontras;
75. Melakukan tindakan pemeriksaan obgyn trimester
I dalam rangka pemeriksaan USG dengan kontras;
76. Melakukan tindakan pemeriksaan obgyn trimester
II dan III dalam rangka pemeriksaan USG dengan
kontras;
77. Melakukan tindakan pemeriksaan testis dalam
rangka pemeriksaan USG dengan kontras;
78. Melakukan tindakan pemeriksaan superficial mass
dalam rangka pemeriksaan USG dengan kontras;
79. Melakukan tindakan pemeriksaan guiding dalam
rangka pemeriksaan USG dengan kontras;
80. Melakukan tindakan pemeriksaan trans cranial
dalam rangka pemeriksaan USG dengan kontras;
81. Melakukan tindakan pemeriksaan mammae dalam
rangka pemeriksaan USG dengan kontras;
82. Melakukan tindakan pemeriksaan common bile
duct dalam rangka pemeriksaan USG dengan
kontras;
83. Melakukan tindakan pemeriksaan gaster dalam
rangka pemeriksaan USG dengan kontras;
84. Melakukan tindakan pemeriksaan vena cava
inferior dalam rangka pemeriksaan USG dengan
kontras;
85. Melakukan tindakan pemeriksaan liver dengan
doppler dalam rangka pemeriksaan USG dengan
kontras;
86. Melakukan
tindakan pemeriksaan pankreas
dengan doppler dalam rangka pemeriksaan USG
dengan kontras;
87. Melakukan tindakan pemeriksaan spleen dengan
doppler dalam rangka pemeriksaan USG dengan
kontras;
88. Melakukan tindakan pemeriksaan ginjal dengan
doppler dalam rangka pemeriksaan USG dengan
kontras;
89. Melakukan tindakan pemeriksaan transvaginal
dalam rangka pemeriksaan USG dengan kontras;
90. Melakukan tindakan pemeriksaan transrectal
dalam rangka pemeriksaan USG dengan kontras;
91. Melakukan .

- 20 91. Melakukan tindakan pemeriksaan prostat dengan


doppler dalam rangka pemeriksaan USG dengan
kontras;
92. Melakukan tindakan pemeriksaan uterus dan
adnexa dengan doppler dalam rangka pemeriksaan
USG dengan kontras;
93. Mengikuti ronde pembicaraan kasus onkologi pra
radioterapi (tumor meeting) dalam rangka persiapan
tindakan pelayanan radioterapi;
94. Melakukan simulasi penyinaran teknik ssd satu
lapangan radiasi dalam rangka persiapan tindakan
pelayanan radioterapi;
95. Melakukan simulasi penyinaran teknik ssd
lapangan
radiasi
tangensial
dalam
rangka
persiapan tindakan pelayanan radioterapi;
96. Melakukan simulasi penyinaran teknik lapangan
radiasi cranio-spinal dalam rangka persiapan
tindakan pelayanan radioterapi;
97. Membuat alat bantu fiksasi kepala berupa masker
dalam rangka persiapan tindakan pelayanan
radioterapi;
98. Melakukan CT planning tanpa kontras media
dengan pesawat CT/CT simulator dalam rangka
persiapan tindakan pelayanan radioterapi;
99. Melakukan CT planning pada pasien dengan
fiksasi Head frame SRS di pesawat CT simulator
dalam rangka persiapan tindakan pelayanan
radioterapi;
100. Melakukan perencanaan terapi radiasi eksterna
menggunakan komputer TPS dalam rangka
persiapan tindakan pelayanan radioterapi;
101. Melakukan set up teknik penyinaran Total Body
Iradiation (TBI) sebagai anggota dalam rangka
persiapan tindakan pelayanan radioterapi;
102. Melakukan set up penyinaran pada pasien kasus
kegawatdaruratan
radioterapi
dalam
rangka
persiapan tindakan pelayanan radioterapi;
103. Melakukan verifikasi setup penyinaran dengan foto
portal
gammagrafi/foton-grafi
dalam
rangka
tindakan pelayanan radioterapi eksternal;
104. Melakukan verifikasi set up penyinaran dengan
pesawat simulator dalam rangka tindakan
pelayanan radioterapi eksternal;
105. Melakukan .

- 21 105. Melakukan penyinaran dengan alat imobilisasi


breast board/belly board dalam rangka tindakan
pelayanan radioterapi eksternal;
106. Melakukan penyinaran dengan alat fiksasi kepala
masker dalam rangka tindakan pelayanan
radioterapi eksternal;
107. Melakukan penyinaran dengan alat fiksasi kepala
Head clamper dalam rangka tindakan pelayanan
radioterapi eksternal;
108. Melakukan penyinaran dengan alat fiksasi kepala
Head Frame (SRS) dalam rangka tindakan
pelayanan radioterapi eksternal;
109. Melakukan penyinaran dengan alat fiksasi kepala
headfix/mouthfix (SRT) dalam rangka tindakan
pelayanan radioterapi eksternal;
110. Melakukan penyinaran dengan alat fiksasi tubuh
vacuum bag/body fix (SBRT) dalam rangka
tindakan pelayanan radioterapi eksternal;
111. Membuat foto x-ray dengan pesawat c-arm dalam
proses lokalisasi target/aplikator;
112. Melakukan
perencanaan brakhiterapi dengan
komputer TPS;
113. Memasang dan melepas transfer tube pada
aplikator brachyterapi intra caviter/intra luminer;
114. Memasang dan melepas transfer tube pada
aplikator superficial atau implant (interstitial);
115. Memonitor proses
penyinaran pasien;

treatment

delivery

dalam

116. Membuat daftar tunggu pelayanan radiasi pasien


baru di ruang pesawat radioterapi;
117. Melakukan QA/QC bulanan alat radioterapi
bekerjasama dengan mitra terkait sebagai anggota;
118. Melakukan
pengukuran
paparan
lingkungan ruang radioterapi (survey
sebagai anggota;

radiasi
radiasi)

119. Melakukan tindakan pemeriksaan static dengan


MIBG brainscan dalam rangka pemeriksaan
kedokteran nuklir;
120. Melakukan tindakan pemeriksaan static dengan
MIBG KNF mibi dalam rangka pemeriksaan
kedokteran nuklir;
121. Melakukan .

- 22 121. Melakukan tindakan pemeriksaan static dengan


MIBG wholebody dalam rangka pemeriksaan
kedokteran nuklir;
122. Melakukan tindakan pemeriksaan static dengan
MIBG cysternografi dalam rangka pemeriksaan
kedokteran nuklir;
123. Melakukan tindakan pemeriksaan static dengan
MIBG lymphoscintigafi dalam rangka pemeriksaan
kedokteran nuklir;
124. Melakukan tindakan pemeriksaan static dengan
MIBG gastric emptying dalam rangka pemeriksaan
kedokteran nuklir;
125. Melakukan tindakan pemeriksaan static dengan
MIBG sentinel node dengan nanocis dalam rangka
pemeriksaan kedokteran nuklir;
126. Melakukan tindakan pemeriksaan static dengan
MIBG pharathyroid sestamibi dalam rangka
pemeriksaan kedokteran nuklir;
127. Melakukan tindakan pemeriksaan static dengan
MIBG phlebography dalam rangka pemeriksaan
kedokteran nuklir;
128. Melakukan tindakan pemeriksaan scintigrafi
thalium radionuklida ventriculografi dalam rangka
pemeriksaan kedokteran nuklir;
129. Melakukan
tindakan
pemeriksaan
dinamik
renogram konvensional dalam rangka pemeriksaan
kedokteran nuklir;
130. Melakukan tindakan pemeriksaan SPECT gamma
camera blaadpool dalam rangka pemeriksaan
kedokteran nuklir;
131. Melakukan tindakan pemeriksaan SPECT gamma
camera KNF mibi dalam rangka pemeriksaan
kedokteran nuklir;
132. Melakukan pemeriksaan SPECT gamma camera
mamoscintigrafi
dalam
rangka
pemeriksaan
kedokteran nuklir;
133. Melakukan tindakan pemeriksaan SPECT gamma
camera meckel scan dalam rangka pemeriksaan
kedokteran nuklir;
134. Melakukan tindakan pemeriksaan SPECT gamma
camera
lymphoscintigafi
dalam
rangka
pemeriksaan kedokteran nuklir;
135. Menyusun .

- 23 135. Melakukan tindakan pemeriksaan SPECT gamma


camera wholebody dalam rangka pemeriksaan
kedokteran nuklir; dan
136. Menyusun laporan kinerja pelayanan radiologi
sebagai anggota.
b. Radiografer Muda, meliputi:
1. Menyusun rencana 5 tahunan sebagai anggota;
2. Menyusun rencana bulanan kebutuhan BMHP;
3. Merekapitulasi
digunakan;
4. Melakukan
radiologi;

BMHP

pengelolaan

yang

diterima

pelayanan

dan

ruangan

5. Melakukan tindakan pemeriksaan rahang atas


(maxilaris) dalam rangka pemeriksaan CT scan non
kontras;
6. Melakukan tindakan pemeriksaan rahang bawah
(mandibularis) dalam rangka pemeriksaan CT scan
non kontras;
7. Melakukan tindakan pemeriksaan radioterapi (CT
planning) dalam rangka pemeriksaan CT scan non
kontras;
8. Melakukan tindakan pemeriksaan ekstrimitas atas
(extremity superior) dalam rangka pemeriksaan CT
scan dengan kontras;
9. Melakukan tindakan pemeriksaan ekstrimitas
bawah
(extremity
inferior)
dalam
rangka
pemeriksaan CT scan dengan kontras;
10. Melakukan tindakan pemeriksaan laring dalam
rangka pemeriksaan CT scan dengan kontras;
11. Melakukan tindakan pemeriksaan mediastinum
dalam rangka pemeriksaan CT scan dengan
kontras;
12. Melakukan tindakan pemeriksaan abdomen atas
dalam rangka pemeriksaan CT scan dengan
kontras;
13. Melakukan tindakan pemeriksaan abdomen bawah
dalam rangka pemeriksaan CT scan dengan
kontras;
14. Melakukantindakan pemeriksaan abdomen 3
phase dalam rangka pemeriksaan CT scan dengan
kontras;
15. Melakukan .

- 24 15. Melakukan tindakan pemeriksaan art genu rupture


meniscus dalam rangka pemeriksaan MRI non
kontras;
16. Melakukan tindakan pemeriksaan art genu rupture
PCL dalam rangka pemeriksaan MRI non kontras;
17. Melakukan tindakan pemeriksaan art genu rupture
ACL dalam rangka pemeriksaan MRI non kontras;
18. Melakukan tindakan pemeriksaan crista iliaca
dalam rangka pemeriksaan MRI non kontras;
19. Melakukan tindakan pemeriksaan pelvis dalam
rangka pemeriksaan MRI non kontras;
20. Melakukan tindakan pemeriksaan orbita dalam
rangka pemeriksaan MRI non kontras;
21. Melakukan tindakan pemeriksaan kepala dalam
rangka pemeriksaan MRI dengan kontras;
22. Melakukan tindakan pemeriksaan nasofaring
dalam rangka pemeriksaan MRI dengan kontras;
23. Melakukan tindakan pemeriksaan alat gerak atas
(extremity superior) dalam rangka pemeriksaan MRI
dengan kontras;
24. Melakukan tindakan pemeriksaan alat gerak
bawah
(extremity
inferior)
dalam
rangka
pemeriksaan MRI dengan kontras;
25. Melakukan tindakan pemeriksaan Pedis kasus OA
dalam rangka pemeriksaan MRI dengan kontras;
26. Melakukan tindakan pemeriksaan art genu rupture
meniscus dalam rangka pemeriksaan MRI dengan
kontras;
27. Melakukan tindakan pemeriksaan art genu rupture
PCL dalam rangka pemeriksaan MRI dengan
kontras;
28. Melakukan tindakan pemeriksaan art genu rupture
ACL dalam rangka pemeriksaan MRI dengan
kontras;
29. Melakukan tindakan pemeriksaan crista Iliaca
dalam rangka pemeriksaan MRI dengan kontras;
30. Melakukan tindakan pemeriksaan nasofaring
dalam rangka pemeriksaan MRI dengan kontras;
31. Melakukan
tindakan
pemeriksaan
paraaorta
dengan doppler dalam rangka pemeriksaan USG
non kontras;
32. Melakukan .

- 25 32. Melakukan tindakan pemeriksaan thyroid dengan


doppler dalam rangka pemeriksaan USG non
kontras;
33. Melakukan tindakan pemeriksaan obgyn trimester
I dengan doppler dalam rangka pemeriksaan USG
non kontras;
34. Melakukan tindakan pemeriksaan obgyn trimester
II dan III dengan doppler
dalam
rangka
pemeriksaan USG non kontras;
35. Melakukan tindakan pemeriksaan testis dengan
doppler dalam rangka pemeriksaan USG non
kontras;
36. Melakukan tindakan pemeriksaan superficial mass
dengan doppler dalam rangka pemeriksaan USG
non kontras;
37. Melakukan tindakan pemeriksaan transvaginal
dengan doppler dalam rangka pemeriksaan USG
non kontras;
38. Melakukan tindakan pemeriksaan transreCTal
dengan doppler dalam rangka pemeriksaan USG
non kontras;
39. Melakukan tindakan pemeriksaan trans cranial
dengan doppler dalam rangka pemeriksaan USG
non kontras;
40. Melakukan
tindakan
pemeriksaan
mammae
dengan doppler dalam rangka pemeriksaan USG
non kontras;
41. Melakukan tindakan pemeriksaan vasculer carotis
dalam rangka pemeriksaan USG non kontras
42. Melakukan tindakan pemeriksaan vasculer carotis
dengan doppler dalam rangka pemeriksaan USG
non kontras;
43. Melakukan
tindakan
pemeriksaan
vasculer
ekstremitas atas dalam rangka pemeriksaan USG
non kontras;
44. Melakukan
tindakan
pemeriksaan
vasculer
ekstremitas atas dengan doppler dalam rangka
pemeriksaan USG non kontras;
45. Melakukan
tindakan
pemeriksaan
vasculer
ekstremitas bawah dalam rangka pemeriksaan USG
non kontras;

46. Melakukan .

- 26 46. Melakukan
tindakan
pemeriksaan
vasculer
ekstremitas bawah dengan doppler dalam rangka
pemeriksaan USG non kontras;
47. Melakukan tindakan pemeriksaan liver 4D dalam
rangka pemeriksaan USG non kontras;
48. Melakukan
tindakan
pemeriksaan
kandung
empedu 4D dalam rangka pemeriksaan USG non
kontras;
49. Melakukan tindakan pemeriksaan pankreas 4D
dalam rangka pemeriksaan USG non kontras;
50. Melakukan tindakan pemeriksaan
spleen
dalam rangka pemeriksaan USG non kontras;

4D

51. Melakukan tindakan pemeriksaan ginjal 4D dalam


rangka pemeriksaan USG non kontras;
52. Melakukan tindakan pemeriksaan vesica urinaria
4D dalam rangka pemeriksaan USG non kontras;
53. Melakukan tindakan pemeriksaan prostat
dalam rangka pemeriksaan USG non kontras;

4D

54. Melakukan tindakan pemeriksaan uterus dan


adnexa 4D dalam rangka pemeriksaan USG non
kontras;
55. Melakukantindakan pemeriksaan obgyn trimester I
4D dalam rangka pemeriksaan USG non kontras;
56. Melakukan persiapan pemeriksaan dalam rangka
pemeriksaan USG dengan kontras;
57. Melakukan tindakan pemeriksaan liver
rangka pemeriksaan USG dengan kontras;

dalam

58. Melakukan
tindakan
pemeriksaan
kandung
empedu dalam rangka pemeriksaan USG dengan
kontras;
59. Melakukan tindakan pemeriksaan pankreas dalam
rangka pemeriksaan USG dengan kontras;
60. Melakukan tindakan pemeriksaan spleen dalam
rangka pemeriksaan USG dengan kontras;
61. Melakukan tindakan pemeriksaan ginjal dalam
rangka pemeriksaan USG dengan kontras;
62. Melakukan tindakan pemeriksaan vesica urinaria
dalam rangka pemeriksaanUSG dengan kontras;
63. Melakukan tindakan pemeriksaan prostat dalam
rangka pemeriksaan USG dengan kontras;

64. Melakukan .

- 27 64. Melakukan tindakan pemeriksaan uterus dan


adnexa dalam rangka pemeriksaan USG dengan
kontras;
65. Melakukan tindakan pemeriksaan paraaorta dalam
rangka pemeriksaan USG dengan kontras;
66. Melakukan
tindakan
pemeriksaan
paraaorta
dengan doppler dalam rangka pemeriksaan USG
dengan kontras;
67. Melakukan tindakan pemeriksaan thyroid dengan
doppler dalam rangka pemeriksaan USG dengan
kontras;
68. Melakukan tindakan pemeriksaan obgyn trimester I
dengan doppler dalam rangka pemeriksaan USG
dengan kontras;
69. Melakukan tindakan pemeriksaan obgyn trimester
II dan III dengan doppler dalam rangka
pemeriksaan USG dengan kontras;
70. Melakukan tindakan pemeriksaan testis dengan
doppler dalam rangka pemeriksaan USG dengan
kontras;
71. Melakukan tindakan pemeriksaan superficial mass
dengan doppler dalam rangka pemeriksaan USG
dengan kontras;
72. Melakukan tindakan pemeriksaan transvaginal
dengan doppler dalam rangka pemeriksaan USG
dengan kontras;
73. Melakukan tindakan pemeriksaan transrectal
dengan doppler dalam rangka pemeriksaan USG
dengan kontras;
74. Melakukan tindakan pemeriksaan trans cranial
dengan doppler dalam rangka pemeriksaan USG
dengan kontras;
75. Melakukan tindakan pemeriksaan
mammae
dengan doppler dalam rangka pemeriksaan USG
dengan kontras;
76. Melakukan tindakan pemeriksaan vasculer carotis
dalam rangka pemeriksaan USG dengan kontras;
77. Melakukan tindakan pemeriksaan vasculer carotis
dengan doppler dalam rangka pemeriksaan USG
dengan kontras;

78. Melakukan .

- 28 78. Melakukan
tindakan
pemeriksaan
vasculer
ekstremitas atas dalam rangka pemeriksaan USG
dengan kontras;
79. Melakukan
tindakan
pemeriksaan
vasculer
ekstremitas atas dengan doppler dalam rangka
pemeriksaan USG dengan kontras;
80. Melakukan
tindakan
pemeriksaan
vasculer
ekstremitas bawah dalam rangka pemeriksaan USG
dengan kontras;
81. Melakukan
tindakan
pemeriksaan
vasculer
ekstremitas bawah dengan doppler dalam rangka
pemeriksaan USG dengan kontras;
82. Melakukan tindakan pemeriksaan liver 4D dalam
rangka pemeriksaan USG dengan kontras;
83. Melakukan
tindakan
pemeriksaan
kandung
empedu 4D dalam rangka pemeriksaan USG
dengan kontras;
84. Melakukan tindakan pemeriksaan pankreas 4D
dalam rangka pemeriksaan USG dengan kontras;
85. Melakukan tindakan pemeriksaan spleen 4D dalam
rangka pemeriksaan USG dengan kontras;
86. Melakukan tindakan pemeriksaan ginjal 4D dalam
rangka pemeriksaan USG dengan kontras;
87. Melakukan tindakan pemeriksaan vesica urinaria
4D dalam rangka pemeriksaan USG dengan
kontras;
88. Melakukan tindakan pemeriksaan prostat 4D
dalam rangka pemeriksaan USG dengan kontras;
89. Melakukan tindakan pemeriksaan uterus dan
adnexa 4D dalam rangka pemeriksaan USG dengan
kontras;
90. Melakukan tindakan pemeriksaan obgyn trimester I
4D dalam rangka pemeriksaan USG dengan
kontras;
91. Melakukan simulasi penyinaran pasien dengan
imobilisator traksi dalam rangka persiapan
pelayanan radioterapi;
92. Membuat rekayasa alat bantu khusus untuk
kebutuhan teknik penyinaran dalam rangka
persiapan pelayanan radioterapi;

93. Melakukan .

- 29 93. Melakukan CT planning pada pasien dengan fiksasi


masker di pesawat CT/CT simulator dalam rangka
persiapan tindakan pelayanan radioterapi;
94. Melakukan CT planning pada pasien dengan fiksasi
vacuum bag (body fix) di pesawat CT/CT simulator
dalam rangka persiapan tindakan pelayanan
radioterapi;
95. Melakukan CT planning meggunakan kontras
media dengan pesawat CT/CT simulator dalam
rangka persiapan tindakan pelayanan radioterapi;
96. Melakukan transfer data CT planning untuk
backup/copy dalam media film/CD/DVD/LAN
dalam rangka persiapan tindakan pelayanan
radioterapi;
97. Melakukan verifikasi set up penyinaran dengan
perangkat foto portal elektronik (EPID) dalam
rangka persiapan tindakan pelayanan radioterapi
eksternal;
98. Melakukan
penyinaran
dengan
penggunaan
kompensator khusus (ZIG) rangka persiapan
tindakan pelayanan radioterapi eksternal;
99. Melakukan QA/QC harian alat radioterapi
bekerjasama dengan mitra terkait sebagai wakil
ketua;
100. Melakukan QA/QC harian alat radioterapi
bekerjasama dengan mitra terkait sebagai anggota;
101. Melakukan
(rekalkulasi)
QA/QC;

pengecekan
hasil
penghitungan
dosis lapangan penyinaran
pra

102. Melakukan tindakan pemeriksaan static dengan


MIBG liver scan dalam rangka pemeriksaan
kedokteran nuklir;
103. Melakukan tindakan pemeriksaan static dengan
MIBG
dacrio
scintigraphy
dalam
rangka
pemeriksaan kedokteran nuklir;
104. Melakukan tindakan pemeriksaan static dengan
MIBG hepatobiliariy scintigraphy dalam rangka
pemeriksaan kedokteran nuklir;
105. Melakukan tindakan pemeriksaan static dengan
MIBG venography dalam rangka pemeriksaan
kedokteran nuklir;

106. Melakukan .

- 30 106. Melakukan tindakan pemeriksaan sidik perfusi


miokardial dengan tc 99 mo sestamibi dalam
rangka pemeriksaan kedokteran nuklir;
107. Melakukan tindakan pemeriksaan sidik perfusi
miokardial dengan TI dalam rangka pemeriksaan
kedokteran nuklir;
108. Melakukan tindakan pemeriksaan sidik infark
miokard
akut
pemeriksaan
dalam
rangka
kedokteran nuklir;
109. Melakukan tindakan pemeriksaan SPECT gamma
camera cystenografi dalam rangka pemeriksaan
kedokteran nuklir;
110. Melakukan tindakan pemeriksaan SPECT gamma
camera brainscan dalam rangka pemeriksaan
kedokteran nuklir;
111. Melakukan tindakan pemeriksaan SPECT gamma
camera
renografi
captropil
dalam
rangka
pemeriksaan kedokteran nuklir;
112. Melakukan tindakan pemeriksaan SPECT gamma
camera
renografi
dieresis
dalam
rangka
pemeriksaan kedokteran nuklir;
113. Melakukan tindakan pemeriksaan SPECT gamma
camera renogram erpf dalam rangka pemeriksaan
kedokteran nuklir;
114. Melakukan tindakan pemeriksaan SPECT gamma
camera pharatiroid sestamibi dalam rangka
pemeriksaan kedokteran nuklir;
115. Melakukan tindakan pemeriksaan SPECT gamma
camera wholebody dengan tc-sestamibi dalam
rangka pemeriksaan kedokteran nuklir;
116. Melakukan tindakan pemeriksaan SPECT gamma
camera thyroid scan dalam rangka pemeriksaan
kedokteran nuklir;
117. Melakukan tindakan pemeriksaan SPECT gamma
camera sistography dalam rangka pemeriksaan
kedokteran nuklir;
118. Melakukan tindakan pemeriksaan SPECT-CT
thyroid
scan
dalam
rangka
pemeriksaan
kedokteran nuklir;
119. Melakukan tindakan pemeriksaan SPECT-CT
mamoscintigrafi
dalam
rangka
pemeriksaan
kedokteran nuklir;
120. Melakukan .

- 31 120. Melakukan tindakan pemeriksaan SPECT-CT


meckel scan dalam rangka pemeriksaan kedokteran
nuklir;
121. Melakukan
tindakan pemeriksaan SPECT-CT
brainscan dalam rangka pemeriksaan kedokteran
nuklir;
122. Melakukan tindakan pemeriksaan SPECT-CT
lymphoscintigrafi dalam rangka pemeriksaan
kedokteran nuklir;
123. Melakukan tindakan pemeriksaan SPECT-CT
blaadpool dalam rangka pemeriksaan kedokteran
nuklir;
124. Menyusun laporan 5 tahunan sebagai anggota;
125. Menyusun laporan tahunan sebagai ketua;
126. Menyusun evaluasi 5 tahunan sebagai anggota;
127. Menyusun evaluasi kinerja pelayanan radiologi
sebagai anggota; dan
128. Mengevaluasi pemeliharaan alat-alat prosesing.
c. Radiografer Madya, meliputi :
1. Merencanakan
penyelenggaraan
radiologi sebagai ketua;
2. Menyusun program
sebagai ketua;

kerja

pelayanan

pelayanan

radiologi

3. Melakukan pemeriksaan cone beam CT dental


dalam rangka pemeriksaan CT scan non kontras;
4. Melakukan pemeriksaan biopsi thorax
rangka pemeriksaan CT scan non kontras;

dalam

5. Melakukan pemeriksaan biopsi abdomen dalam


rangka pemeriksaan CT scan non kontras;
6. Melakukan pemeriksaan densitometri dalam rangka
pemeriksaan CT scan non kontras;
7. Melakukan
pemeriksaan perfusi dalam rangka
pemeriksaan CT scan non kontras;
8. Melakukan
pemeriksaan urologi dalam rangka
pemeriksaan CT scan non kontras;
9. Melakukan pemeriksaan radioterapi dalam rangka
pemeriksaan CT scan dengan kontras;
10. Melakukan pemeriksaan cone beam CT dental
dalam rangka pemeriksaan CT scan dengan
kontras;
11. Melakukan .

- 32 11. Melakukan pemeriksaan pembuluh darah jantung


(CT cardiac) dalam rangka pemeriksaan CT scan
dengan kontras;
12. Melakukan pemeriksaan pembuluh darah otak
dalam rangka pemeriksaan CT scan dengan
kontras;
13. Melakukan pemeriksaan angiografi ekstremitas
atas dalam rangka pemeriksaan CT scan dengan
kontras;
14. Melakukan
pemeriksaan angiografi ekstremitas
bawah dalam rangka pemeriksaan CT scan dengan
kontras;
15. Melakukan
pemeriksaan
angiografi
arteri
pulmonaris dalam rangka pemeriksaan CT scan
dengan kontras;
16. Melakukan
pemeriksaan
angiografi
aorta
abdominalis dalam rangka pemeriksaan CT scan
dengan kontras;
17. Melakukan pemeriksaan angiografi carotis dalam
rangka pemeriksaan CT scan dengan kontras;
18. Melakukan pemeriksaan biopsi thorax dalam
rangka pemeriksaan CT scan dengan kontras;
19. Melakukan pemeriksaan biopsi abdomen dalam
rangka pemeriksaan CT scan dengan kontras;
20. Melakukan pemeriksaan bronkoskopi dalam rangka
pemeriksaan CT scan dengan kontras;
21. Melakukan pemeriksaan perfusi dalam rangka
pemeriksaan CT scan dengan kontras;
22. Melakukan
pemeriksaan urologi dalam rangka
pemeriksaan CT scan dengan kontras;
23. Melakukan pemeriksaan myelografi dalam rangka
pemeriksaan CT scan dengan kontras;
24. Melakukan
pemeriksaan colonoscopy dalam
rangka pemeriksaan CT scan dengan kontras;
25. Melakukan pemeriksaan mastoid dalam rangka
pemeriksaan MRI non kontras;
26. Melakukan pemeriksaan choclea dalam rangka
pemeriksaan MRI non kontras;
27. Melakukan pemeriksaan hipophise pada kasus
microadenoma dalam rangka pemeriksaan MRI
dengan kontras;
28. Melakukan .

- 33 28. Melakukan pemeriksaan hipophise pada kasus


macroadenoma dalam rangka pemeriksaan MRI
dengan kontras;
29. Melakukan pemeriksaan pelvis
pemeriksaan MRI dengan kontras;

dalam

rangka

30. Melakukan pemeriksaan payudara dalam rangka


pemeriksaan MRI dengan kontras;
31. Melakukan pemeriksaan hipophise dynamic dalam
rangka pemeriksaan MRI dengan kontras;
32. Melakukan pemeriksaan lidah dalam
pemeriksaan MRI dengan kontras;

rangka

33. Melakukan pemeriksaan angiografi thorax dalam


rangka pemeriksaan MRI dengan kontras;
34. Melakukan pemeriksaan angiografi carotis dalam
rangka pemeriksaan MRI dengan kontras;
35. Melakukan pemeriksaan angiografi abdominal
dalam rangka pemeriksaan MRI dengan kontras;
36. Melakukan pemeriksaan angiografi ekstremitas
atas dalam rangka pemeriksaan MRI dengan
kontras;
37. Melakukan pemeriksaan angiografi ekstremitas
bawah dalam rangka pemeriksaan MRI dengan
kontras;
38. Melakukan pemeriksaan SPECTroscopy brain multi
voxel dalam rangka pemeriksaan MRI dengan
kontras;
39. Melakukan pemeriksaan SPECTroscopy brain single
voxel dalam rangka pemeriksaan MRI dengan
kontras;
40. Melakukan pemeriksaan SPECTroscopy payudara
multi voxel dalam rangka pemeriksaan MRI dengan
kontras;
41. Melakukan pemeriksaan SPECTroscopy payudara
single voxel dalam rangka pemeriksaan MRI dengan
kontras;
42. Melakukan pemeriksaan liver dynamic
rangka pemeriksaan MRI dengan kontras;
43. Melakukan
pemeriksaan
pancreografi) dalam rangka
dengan kontras;

dalam

CP
(cholangio
pemeriksaan MRI

44. Melakukan pemeriksaan arthrography wrist joint


dalam rangka pemeriksaan MRI dengan kontras;
45. Melakukan .

- 34 45. Melakukan pemeriksaan venography ekstremitas


atas dalam rangka pemeriksaan MRI dengan
kontras;
46. Melakukan pemeriksaan venography ekstremitas
bawah dalam rangka pemeriksaan MRI dengan
kontras;
47. Melakukan pemeriksaan arthrography elbow dalam
rangka pemeriksaan MRI dengan kontras;
48. Melakukan pemeriksaan arthrography shoulder
dalam rangka pemeriksaan MRI dengan kontras;
49. Melakukan pemeriksaan arthrography genu dalam
rangka pemeriksaan MRI dengan kontras;
50. Melakukan pemeriksaan arthrography ankle dalam
rangka pemeriksaan MRI dengan kontras;
51. Melakukan pemeriksaan whole body diffusion
dalam rangka pemeriksaan MRI dengan kontras;
52. Melakukan pemeriksaan whole spine dalam rangka
pemeriksaan MRI dengan kontras;
53. Melakukan pemeriksaan arteriografi otak dalam
rangka pemeriksaan MRI dengan kontras;
54. Melakukan pemeriksaan venografi otak TOF dalam
rangka pemeriksaan MRI dengan kontras;
55. Melakukan pemeriksaan pedis kasus plantar
kapitis dalam rangka pemeriksaan MRI dengan
kontras;
56. Melakukan pemeriksaan choclea dalam rangka
pemeriksaan MRI dengan kontras;
57. Melakukan pemeriksaan brain perfusi
rangka pemeriksaan MRI dengan kontras;

dalam

58. Melakukan pemeriksaan jantung dalam rangka


pemeriksaan MRI dengan kontras;
59. Melakukan pemeriksaan jantung perfusi dalam
rangka pemeriksaan MRI dengan kontras;
60. Melakukan pemeriksaan jantung coroner dalam
rangka pemeriksaan MRI dengan kontras;
61. Melakukan pemeriksaan jantung stress/rest dalam
rangka pemeriksaan MRI dengan kontras;
62. Melakukan pemeriksaan payudara dengan kontras
dalam rangka pemeriksaan MRI dengan kontras;
63. Melakukan pemeriksaan venography ekstremitas
atas dalam rangka pemeriksaan MRI dengan
kontras;
64. Melakukan .

- 35 64. Melakukan pemeriksaan venography ekstremitas


bawah dalam rangka pemeriksaan MRI dengan
kontras;
65. Melakukan pemeriksaan obgyn trimester II dan III
4D dalam rangka pemeriksaan USG non kontras;
66. Melakukan pemeriksaan testis 4D dalam rangka
pemeriksaan USG non kontras;
67. Melakukan
pemeriksaan
vasculer
vertebralis
dengan doppler dalam rangka pemeriksaan USG
non kontras;
68. Melakukan pemeriksaan common bile duCT dengan
doppler dalam rangka pemeriksaan USG non
kontras;
69. Melakukan pemeriksaan jantung (echocardiografi)
dalam rangka pemeriksaan USG non kontras;
70. Melakukan pemeriksaan endobronchial
rangka pemeriksaan USG non kontras;

dalam

71. Melakukan pemeriksaan obgyn trimester II dan III


4D dalam rangka pemeriksaan USG dengan
kontras;
72. Melakukan pemeriksaan testis 4D dalam rangka
pemeriksaan USG dengan kontras;
73. Melakukan
pemeriksaan
vasculer
vertebralis
dengan doppler dalam rangka pemeriksaan USG
dengan kontras;
74. Melakukan pemeriksaan common bile duCT dengan
doppler dalam rangka pemeriksaan USG dengan
kontras;
75. Melakukan pemeriksaan jantung (echocardiografi)
dalam rangka pemeriksaan USG dengan kontras;
76. Melakukan pemeriksaan endobronchial
rangka pemeriksaan USG dengan kontras;

dalam

77. Melakukan set up teknik penyinaran Total Body


Iradiation (TBI) sebagai ketua dalam rangka
persiapan pelayanan radioterapi;
78. Melakukan verifikasi set up penyinaran dengan
perangkat cone beam CT dalam rangka pelayanan
radioterapi eksternal;
79. Melakukan koreksi set up penyinaran berdasarkan
analisa hasil verifikasi
portal dalam rangka
tindakan radioterapi eksternal;
80. Melakukan penyinaran dengan blok MLC atau
tanpa blok sama sekali dalam rangka tindakan
radioterapi eksternal;
81. Melakukan .

- 36 81. Melakukan penyinaran dengan individual blok


dalam rangka tindakan radioterapi eksternal;
82. Melakukan penyinaran dengan penggunaan blok
standar/manual
dalam
rangka
tindakan
radioterapi eksternal;
83. Melakukan penyinaran dengan
penggunaan
aplikator
electron
dalam
rangka
tindakan
radioterapi eksternal;
84. Melakukan penyinaran dengan penggunaan wedge
filter dalam rangka tindakan radioterapi eksternal;
85. Melakukan penyinaran dengan penggunaan bolus
keras dalam rangka tindakan radioterapi eksternal;
86. Membuat radiografi aplikator brachyterapi dalam
proses lokalisasi target dengan pesawat simulator
dalam rangka tindakan radioterapi;
87. Melakukan QA/QC bulanan alat radioterapi
bekerjasama dengan mitra terkait sebagai wakil
ketua;
88. Melakukan
pengukuran
paparan
radiasi
lingkungan radioterapi (survey radiasi) sebagai
wakil ketua;
89. Melakukan pemeriksaan static dengan MIBG
blaadpool dalam rangka pemeriksaan kedokteran
nuklir;
90. Melakukan pemeriksaan bone scan dinamik three
phase dalam rangka pemeriksaan kedokteran
nuklir;
91. Melakukan pemeriksaan SPECT-CT KNF mibi
dalam rangka pemeriksaan kedokteran nuklir;
92. Melakukan pemeriksaan SPECT-CT sentinel node
dalam rangka pemeriksaan kedokteran nuklir;
93. Melakukanpemeriksaan SPECT-CT sistografi dalam
rangka pemeriksaan kedokteran nuklir;
94. Melakukan pemeriksaan SPECT-CT hepatobiliaris
dalam rangka pemeriksaan kedokteran nuklir;
95. Melakukan pemeriksaan SPECT-CT parathyroid
dalam rangka pemeriksaan kedokteran nuklir;
96. Melakukan pemeriksaan SPECT-CT cysternografi
dalam rangka pemeriksaan kedokteran nuklir;
97. Melakukan pemeriksaan positron emision computer
tomography (PET-CT) dalam rangka pemeriksaan
kedokteran nuklir;
98. Menyusun .

- 37 98. Menyusun laporan 5 tahunan sebagai ketua;


99. Menyusun laporan kinerja pelayanan radiologi
sebagai ketua;
100. Menyusun evaluasi 5 tahunan sebagai ketua;
101. Menyusun evaluasi tahunan sebagai ketua; dan
102. Menyusun evaluasi kinerja pelayanan radiologi
sebagai ketua.
(3)

Radiografer Pelaksana sampai dengan Radiografer Penyelia


yang melaksanakan kegiatan pengembangan profesi, dan
penunjang tugas Radiografer diberikan nilai angka kredit
sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

(4)

Radiografer Pertama sampai dengan Radiografer Madya


yang melaksanakan kegiatan pengembangan profesi, dan
penunjang tugas Radiografer diberikan nilai angka kredit
sebagaimana tercantum dalam Lampiran II yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri
ini.
Pasal 9

Apabila pada suatu unit kerja tidak terdapat Radiografer yang


sesuai dengan jenjang jabatannya untuk melaksanakan
kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) atau
ayat (2), maka Radiografer lain yang berada satu tingkat di atas
atau di bawah jenjang jabatannya dapat melakukan kegiatan
tersebut berdasarkan penugasan secara tertulis dari pimpinan
unit kerja yang bersangkutan.
Pasal 10
Penilaian angka kredit pelaksanaan kegiatan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 9 ditetapkan sebagai berikut:
a.

Radiografer yang melaksanakan kegiatan pelayanan


radiologi satu tingkat di atas jenjang jabatannya, angka
kredit yang diperoleh ditetapkan sebesar 80 % (delapan
puluh persen) dari angka kredit setiap butir kegiatan,
sebagaimana tercantum dalam Lampiran I atau Lampiran
II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Menteri ini.

b.

Radiografer yang melaksanakan kegiatan pelayanan


radiologi di bawah jenjang jabatannya, angka kredit yang
diperoleh ditetapkan yaitu 100 % (seratus persen) dengan
angka kredit dari setiap butir kegiatan, sebagaimana
tercantum dalam Lampiran I atau Lampiran II Peraturan
Menteri ini.
Pasal 11 .

- 38 Pasal 11
(1)

Pada awal tahun, setiap Radiografer wajib menyusun


Sasaran Kerja Pegawai (SKP) yang akan dilaksanakan dalam
1 (satu) tahun berjalan.

(2)

SKP disusun berdasarkan tugas pokok Radiografer yang


bersangkutan sesuai dengan jenjang jabatannya.

(3)

Radiografer

yang

melaksanakan

tugas

sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 9, dalam menyusun SKP dihitung


sebagai tugas tambahan.
(4)

SKP yang telah disusun sebagaimana dimaksud pada ayat


(1) harus disetujui dan ditetapkan oleh Pimpinan Unit Kerja.

(5)

Untuk kepentingan dinas, SKP yang telah disetujui dapat


dilakukan penyesuaian.
Pasal 12

(1)

Unsur kegiatan yang dinilai dalam pemberian angka


kredit, terdiri dari:
a. Unsur utama; dan
b. Unsur penunjang.

(2)

Unsur utama terdiri dari:


a. Pendidikan;
b. Pelayanan radiologi; dan
c. Pengembangan profesi.

(3)

Unsur penunjang terdiri dari:


a. Pengajar/pelatih di bidang pelayanan radiologi;
b. Keikutsertaan

dalam

seminar/lokakarya

di

bidang

pelayanan radiologi;
c. Keanggotaan dalam organisasi profesi;
d. Keanggotaan dalam Tim penilai jabatan fungsional
Radiografer;
e. Perolehan penghargaan/tanda jasa;
f.

Perolehan gelar kesarjanaan lainnya; dan

g. Pelaksanaan kegiatan penunjang lainnya.


(4)

Rincian kegiatan Radiografer dan angka kredit masingmasing unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk
Radiografer

Terampil

sebagaimana

tercantum

dalam

Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari


Peraturan Menteri ini dan Radiografer Ahli sebagaimana
tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
Pasal 13 .

- 39 Pasal 13
(1)

Jumlah angka kredit kumulatif paling rendah yang harus


dipenuhi oleh setiap Pegawai Negeri Sipil untuk dapat
diangkat dalam jabatan dan kenaikan jabatan/pangkat
Radiografer, untuk:
a. Radiografer Terampil dengan pendidikan Diploma III
sebagaimana tercantum dalam Lampiran III yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Menteri ini;
b. Radiografer

Ahli

dengan

pendidikan

Sarjana

(S.1)/Diploma IV (D.IV) sebagaimana tercantum dalam


Lampiran

IV

yang

merupakan

bagian

tidak

terpisahkan dari Peraturan Menteri ini;


c. Radiografer Ahli dengan pendidikan Magister (S.2)
sebagaimana tercantum dalam Lampiran V yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Menteri ini; dan
d. Radiografer Ahli dengan pendidikan Doktor (S.3)
sebagaimana tercantum dalam Lampiran VI yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Menteri ini.
(2)

Jumlah angka kredit kumulatif minimal sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) adalah:
a. Paling rendah 80% (delapan puluh persen) angka
kredit berasal dari unsur utama, tidak termasuk sub
unsur pendidikan; dan
b. Paling tinggi 20% (dua puluh persen) angka kredit
berasal dari unsur penunjang.
Pasal 14

(1)

Radiografer yang memiliki angka kredit melebihi angka


kredit

yang

disyaratkan

untuk

kenaikan

pangkat

setingkat lebih tinggi, kelebihan angka kredit tersebut


diperhitungkan untuk kenaikan pangkat berikutnya.
(2)

Radiografer pada tahun pertama telah memenuhi atau


melebihi
kenaikan

angka

kredit

pangkat

didudukinya,

maka

yang

dalam
pada

dipersyaratkan
masa
tahun

untuk

pangkat

yang

kedua

wajib

mengumpulkan paling kurang 20% (dua puluh persen)


angka

kredit

dari

jumlah

angka

kredit

yang

dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih


tinggi yang berasal dari tugas pokok Radiografer.
Pasal 15 .

- 40 Pasal 15
(1)

Radiografer Pertama, pangkat Penata Muda Tingkat I,


golongan ruang III/b yang akan naik jenjang jabatan dan
pangkat menjadi Radiografer Muda, pangkat Penata,
golongan ruang III/c angka kredit yang disyaratkan harus
terdapat 2 (dua) angka kredit dari unsur pengembangan
profesi.

(2)

Radiografer Muda, pangkat Penata, golongan ruang III/c


yang akan naik pangkat menjadi Penata Tingkat I,
golongan ruang III/d angka kredit yang disyaratkan harus
terdapat 4 (empat) angka kredit dari unsur pengembangan
profesi.

(3)

Radiografer Muda, pangkat Penata Tingkat I, golongan


ruang III/d yang akan naik jenjang jabatan dan pangkat
menjadi Radiografer Madya, pangkat Pembina, golongan
ruang IV/a angka kredit yang dipersyaratkan harus
terdapat 6 (enam) angka kredit dari unsur pengembangan
profesi.

(4)

Radiografer Madya, pangkat


IV/a yang akan naik pangkat
golongan ruang IV/b angka
harus terdapat 8 (delapan)
pengembangan profesi.

(5)

Radiografer Madya, pangkat Pembina Tingkat I, golongan


ruang IV/b yang akan naik pangkat menjadi Pembina
Utama Muda, golongan ruang IV/c angka kredit yang
dipersyaratkan harus terdapat 10 (sepuluh) angka kredit
dari unsur pengembangan profesi.

Pembina, golongan ruang


menjadi Pembina Tingkat I,
kredit yang dipersyaratkan
angka kredit dari unsur

Pasal 16
(1)

Radiografer Penyelia, pangkat Penata Tingkat I, golongan


ruang III/d, setiap tahun sejak menduduki pangkatnya
wajib mengumpulkan paling kurang 10 (sepuluh) angka
kredit dari tugas pokok.

(2)

Radiografer Madya, pangkat Pembina Utama Muda,


golongan ruang IV/c, setiap tahun sejak menduduki
pangkatnya wajib mengumpulkan paling kurang 20 (dua
puluh) angka kredit dari kegiatan tugas pokok dan
pengembangan profesi.
Pasal 17

(1)

Radiografer yang secara bersama-sama membuat karya


tulis/karya ilmiah di bidang pelayanan radiologi,
diberikan angka kredit dengan ketentuan sebagai berikut:
a. apabila .

- 41 a. apabila terdiri dari 2 (dua) orang penulis maka


pembagian angka kreditnya adalah 60% (enam puluh
persen) bagi penulis utama dan 40% (empat puluh
persen) bagi penulis pembantu;
b. apabila terdiri dari 3 (tiga) orang penulis maka
pembagian angka kreditnya adalah 50% (lima puluh
persen) bagi penulis utama dan masing-masing 25%
(dua puluh lima persen) bagi penulis pembantu; dan
c. apabila terdiri dari 4 (empat) orang penulis maka
pembagian angka kreditnya adalah 40% (empat puluh
persen) bagi penulis utama dan masing-masing 20%
(dua puluh persen) bagi penulis pembantu.
(2)

Jumlah penulis pembantu sebagaimana dimaksud pada


ayat (1) paling banyak 3 (tiga) orang.
BAB VII

PENILAIAN DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT


Pasal 18
(1)

Untuk kelancaran penilaian dan penetapan angka kredit,


setiap Radiografer wajib mencatat dan menginventarisasi
seluruh kegiatan yang dilakukan.

(2)

Penilaian dan penetapan angka kredit terhadap


Radiografer dilakukan paling kurang 1 (satu) kali dalam
setahun.

(3)

Radiografer yang dapat dipertimbangkan kenaikan


pangkatnya, penilaian dan penetapan angka kredit
dilakukan 3 (tiga) bulan sebelum periode kenaikan
pangkat Pegawai Negeri Sipil.
BAB VIII

PEJABAT YANG BERWENANG MENETAPKAN ANGKA KREDIT, TIM PENILAI


JABATAN FUNGSIONAL RADIOGRAFER, DAN PEJABAT YANG MENGUSULKAN
PENETAPAN ANGKA KREDIT
Bagian Kesatu
Pejabat Yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit
Pasal 19
Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit, yaitu:
a.

Direktur Jenderal yang membidangi bina upaya kesehatan


Kementerian Kesehatan bagi Radiografer Madya, pangkat
Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b dan pangkat
Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c di lingkungan
Kementerian
Kesehatan,
instansi
pusat
selain
Kementerian Kesehatan, Provinsi, dan Kabupaten/Kota.

b.

Direktur yang membidangi bina pelayanan keteknisian


medik Kementerian Kesehatan, bagi Radiografer Madya,
pangkat Pembina, golongan ruang IV/a di lingkungan
Kementerian Kesehatan.
c. Direktur .

- 42 c.

Direktur Rumah Sakit Kementerian Kesehatan, bagi


Radiografer Pelaksana, pangkat Pengatur, golongan ruang
II/c sampai dengan Radiografer Penyelia, pangkat Penata
Tingkat I, golongan ruang III/d dan Radiografer Pertama,
pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a sampai
dengan Radiografer Muda, pangkat Penata Tingkat I,
golongan ruang III/d di lingkungan Rumah Sakit
Kementerian Kesehatan.

d.

Pejabat eselon II yang membidangi kesehatan instansi


pusat selain Kementerian Kesehatan bagi Radiografer
Pelaksana, pangkat Pengatur, golongan ruang II/c sampai
dengan Radiografer Penyelia, pangkat Penata Tingkat I,
golongan ruang III/d dan Radiografer Pertama, pangkat
Penata Muda, golongan ruang III/a sampai dengan
Radiografer Madya, pangkat Pembina golongan ruang IV/a
di lingkungan Rumah Sakit instansi pusat selain
Kementerian Kesehatan.

e.

Kepala Dinas yang membidangi kesehatan Provinsi, bagi


Radiografer Madya, pangkat Pembina, golongan ruang
IV/a di lingkungan Provinsi.

f.

Direktur Rumah Sakit Provinsi bagi Radiografer


Pelaksana, pangkat Pengatur, golongan ruang II/c sampai
dengan Radiografer Penyelia, pangkat Penata Tingkat I,
golongan ruang III/d dan Radiografer Pertama, pangkat
Penata Muda, golongan ruang III/a sampai dengan
Radiografer Muda, pangkat Penata Tingkat I, golongan
ruang III/d di lingkungan Rumah Sakit Provinsi.

g.

Kepala
Dinas
yang
Kabupaten/Kota, bagi:

membidangi

kesehatan

1) Radiografer Madya, pangkat Pembina, golongan ruang


IV/a di lingkungan Rumah Sakit Kabupaten/Kota; dan
2) Radiografer Pelaksana, pangkat Pengatur, golongan
ruang II/c sampai dengan Radiografer Penyelia,
pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang III/d dan
Radiografer Pertama, pangkat Penata Muda, golongan
ruang III/a sampai dengan Radiografer Madya,
pangkat Pembina, golongan ruang IV/a di lingkungan
Puskesmas perawatan plus dan fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya Kabupaten/Kota.
h.

Direktur Rumah Sakit Kabupaten/Kota, bagi Radiografer


Pelaksana, pangkat Pengatur, golongan ruang II/c sampai
dengan Radiografer Penyelia, pangkat Penata Tingkat I,
golongan ruang III/d dan Radiografer Pertama, pangkat
Penata Muda, golongan ruang III/a sampai dengan
Radiografer Muda, pangkat Penata Tingkat I, golongan
ruang III/d di lingkungan Rumah Sakit Kabupaten/Kota.
Bagian Kedua .

- 43 Bagian Kedua
Tim Penilai Jabatan Fungsional Radiografer
Pasal 20
Dalam menjalankan kewenangannya, pejabat sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 19, dibantu oleh:
a.

Tim Penilai jabatan fungsional Radiografer Direktorat


Jenderal yang membidangi bina upaya kesehatan
Kementerian Kesehatan bagi Direktur Jenderal yang
membidangi
bina
upaya
kesehatan
Kementerian
Kesehatan yang selanjutnya disebut Tim Penilai Pusat.

b.

Tim Penilai jabatan fungsional Radiografer Direktorat yang


membidangi
bina
pelayanan
keteknisian
medik
Kementerian Kesehatan bagi Direktur yang membidangi
bina pelayanan keteknisian medik Kementerian Kesehatan
yang selanjutnya disebut Tim Penilai Unit Kerja.

c.

Tim Penilai jabatan fungsional Radiografer Rumah Sakit


Kementerian Kesehatan, bagi Direktur Rumah Sakit
Kementerian Kesehatan yang selanjutnya Tim Penilai Unit
Pelaksana Teknis Pusat.

d.

Tim Penilai jabatan fungsional Radiografer unit kerja


eselon II yang membidangi kesehatan instansi pusat
selain Kementerian Kesehatan bagi pejabat eselon II yang
membidangi kesehatan instansi pusat selain Kementerian
Kesehatan yang selanjutnya disebut Tim Penilai Instansi.

e.

Tim Penilai jabatan fungsional Radiografer Dinas yang


membidangi kesehatan Provinsi bagi Kepala Dinas yang
membidangi kesehatan Provinsi yang selanjutnya disebut
Tim Penilai Provinsi.

f.

Tim Penilai jabatan fungsional Radiografer Rumah Sakit


Provinsi bagi Direktur Rumah Sakit Provinsi yang
selanjutnya disebut Tim Penilai Unit Pelaksana Teknis
Daerah Provinsi.

g.

Tim Penilai jabatan fungsional Radiografer Dinas yang


membidangi kesehatan Kabupaten/Kota bagi Kepala
Dinas yang membidangi kesehatan Kabupaten/Kota yang
selanjutnya disebut Tim Penilai Kabupaten/Kota.

h.

Tim Penilai jabatan fungsional Radiografer Rumah Sakit


Kabupaten/Kota
bagi
Direktur
Rumah
Sakit
Kabupaten/Kota yang selanjutnya Tim Penilai Unit
Pelayanan Teknis Daerah Kabupaten/Kota.
Pasal 21

(1)

Tim Penilai jabatan fungsional Radiografer terdiri dari


unsur teknis yang membidangi radiologi.
(2) Susunan .

- 44 (2)

Susunan keanggotaan Tim Penilai jabatan fungsional


Radiografer, sebagai berikut:
a. seorang Ketua merangkap anggota;
b. seorang Wakil Ketua merangkap anggota;
c. seorang Sekretaris merangkap anggota; dan
d. paling kurang 4 (empat) orang anggota.

(3)

Susunan Anggota sebagaimana dimaksud pada ayat (2)


harus berjumlah ganjil.

(4)

Sekretaris sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c


harus berasal dari unsur kepegawaian.

(5)

Anggota sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf d,


paling sedikit 2 (dua) orang dari pejabat fungsional
Radiografer.

(6)

Anggota sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf d,


apabila lebih dari 4 (empat) orang harus berjumlah genap.

(7)

Syarat untuk menjadi Anggota, harus:


a. menduduki jabatan/pangkat paling rendah sama
dengan jabatan/pangkat Radiografer yang dinilai;
b. memiliki keahlian serta mampu untuk menilai prestasi
kerja Radiografer; dan
c. dapat secara aktif melakukan penilaian.

(8)

Apabila jumlah Anggota sebagaimana dimaksud pada ayat


(2) huruf d tidak dapat dipenuhi dari Radiografer, maka
anggota Tim Penilai jabatan fungsional Radiografer dapat
diangkat dari Pegawai Negeri Sipil lain yang memiliki
kompetensi untuk menilai prestasi kerja Radiografer.
Pasal 22

(1)

Apabila Tim Penilai Unit Pelaksana Teknis Daerah


Kabupaten/Kota belum dapat dibentuk, penilaian angka
kredit Radiografer dapat dimintakan kepada Tim Penilai
Unit Pelaksana Teknis Daerah Kabupaten/Kota lain
terdekat, atau Tim Penilai Kabupaten/Kota, atau Tim
Penilai Provinsi yang bersangkutan, atau Tim Penilai Unit
Kerja.

(2)

Apabila Tim Penilai Kabupaten/Kota belum dapat


dibentuk, penilaian angka kredit Radiografer dapat
dimintakan kepada Tim Penilai Kabupaten/Kota lain
terdekat, Tim Penilai Provinsi yang bersangkutan, atau
Tim Penilai Unit Kerja.

(3)

Apabila Tim Penilai Unit Pelaksana Teknis Daerah Provinsi


belum dapat dibentuk, penilaian angka kredit Radiografer
dapat dimintakan kepada Tim Penilai Unit Pelaksana
Teknis Daerah Provinsi lain terdekat atau Tim Penilai
Provinsi yang bersangkutan, atau Tim Penilai Unit Kerja.
(4) Apabila .

- 45 (4)

Apabila Tim Penilai Provinsi belum dapat dibentuk,


penilaian angka kredit Radiografer dapat dimintakan
kepada Tim Penilai Provinsi lain terdekat atau Tim Penilai
Unit Kerja.

(5)

Apabila Tim Penilai Instansi belum dapat dibentuk,


penilaian angka kredit Radiografer dapat dimintakan
kepada Tim Penilai Unit Kerja.

(6)

Apabila Tim Penilai Unit Pelaksana Teknis Pusat belum


dapat dibentuk, penilaian angka kredit Radiografer dapat
dimintakan kepada Tim Penilai Unit Pelaksana Teknis
Pusat lain terdekat, atau Tim Penilai Unit Kerja.

(7)

Pembentukan dan susunan anggota Tim Penilai Penilai


jabatan fungsional Radiografer ditetapkan oleh:
a. Direktur Jenderal yang membidangi bina upaya
kesehatan Kementerian Kesehatan untuk Tim Penilai
Pusat;
b. Direktur yang membidangi bina pelayanan keteknisian
medik Kementerian Kesehatan untuk Tim Penilai Unit
Kerja;
c. Direktur Rumah Kementerian Kesehatan untuk Tim
Penilai Unit Pelaksana Teknis Pusat;
d. Pejabat eselon II yang membidangi kesehatan instansi
pusat selain Kementerian Kesehatan untuk Tim Penilai
Instansi;
e. Kepala Dinas yang membidangi kesehatan Provinsi
untuk Tim Penilai Provinsi;
f.

Direktur Rumah Sakit Provinsi untuk Tim Penilai Unit


Pelaksana Teknis Daerah Provinsi;

g. Kepala
Dinas
yang
membidangi
kesehatan
Kabupaten/Kota untuk Tim Penilai Kabupaten/Kota;
dan
h. Direktur Rumah Sakit Kabupaten/Kota untuk Tim
Penilai
Unit
Pelaksana
Teknis
Daerah
Kabupaten/Kota.
Pasal 23
(1)

Masa jabatan anggota Tim Penilai jabatan fungsional


Radiografer adalah 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat
kembali untuk masa jabatan berikutnya.

(2)

Pegawai Negeri Sipil yang telah menjadi anggota Tim


Penilai jabatan fungsional Radiografer dalam 2 (dua) masa
jabatan berturut-turut, dapat diangkat kembali setelah
melampaui masa tenggang waktu 1 (satu) masa jabatan.

(3)

Dalam hal terdapat anggota Tim Penilai jabatan fungsional


Radiografer yang ikut dinilai, maka Ketua Tim Penilai
dapat mengangkat anggota Tim Penilai pengganti.
Pasal 24 .

- 46 Pasal 24
Tata kerja Tim Penilai jabatan fungsional Radiografer dan tata
cara penilaian angka kredit jabatan fungsional Radiografer
ditetapkan oleh Menteri Kesehatan selaku pimpinan instansi
pembina.
Bagian Ketiga
Pejabat Yang Mengusulkan Penetapan Angka Kredit
Pasal 25
Usul penetapan angka kredit Radiografer diajukan oleh:
a.

Direktur Rumah Sakit Kementerian Kesehatan, Pejabat


eselon II yang membidangi kesehatan instansi pusat
selain Kementerian Kesehatan, Direktur Rumah Sakit
Provinsi, Kepala Puskesmas perawatan plus/Kepala
fasilitas pelayanan kesehatan lainnya Kabupaten/Kota,
Direktur Rumah Sakit Kabupaten/Kota kepada Direktur
Jenderal yang membidangi bina upaya kesehatan
Kementerian Kesehatan untuk angka kredit Radiografer
Madya, pangkat Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b
dan pangkat Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c,
di lingkungan Kementerian Kesehatan, instansi pusat
selain
Kementerian
Kesehatan,
Provinsi
dan
Kabupaten/Kota.

b.

Direktur Rumah Sakit Kementerian Kesehatan kepada


Direktur yang membidangi bina pelayanan keteknisian
medik Kementerian Kesehatan untuk angka kredit
Radiografer Madya, pangkat Pembina, golongan ruang
IV/a di lingkungan Kementerian Kesehatan.

c.

Pejabat paling rendah eselon IV yang membidangi


kepegawaian kepada Direktur Rumah Sakit Kementerian
Kesehatan untuk angka kredit Radiografer Pelaksana,
pangkat Pengatur, golongan ruang II/c sampai dengan
Radiografer Penyelia, pangkat Penata Tingkat I, golongan
ruang III/d dan Radiografer Pertama, pangkat Penata
Muda, golongan ruang III/a sampai dengan Radiografer
Muda, pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang III/d di
lingkungan Rumah Sakit Kementerian Kesehatan.

d.

Pejabat eselon III yang membidangi kepegawaian kepada


Pejabat eselon II yang membidangi kesehatan instansi
pusat selain Kementerian Kesehatan untuk angka kredit
Radiografer Pelaksana, pangkat Pengatur, golongan ruang
II/c sampai dengan Radiografer Penyelia, pangkat Penata
Tingkat I, golongan ruang III/d dan Radiografer Pertama
pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a sampai
dengan Radiografer Madya, pangkat Pembina, golongan
ruang IV/a di lingkungan Rumah Sakit instansi pusat
selain Kementerian Kesehatan.
e. Pejabat .

- 47 e.

Pejabat eselon III yang membidangi kepegawaian kepada


Kepala Dinas yang membidangi kesehatan Provinsi untuk
angka kredit Radiografer Madya, pangkat Pembina,
golongan ruang IV/a di lingkungan Provinsi.

f.

Pejabat paling rendah eselon IV yang membidangi


kepegawaian kepada Direktur Rumah Sakit Provinsi
untuk angka kredit Radiografer Pelaksana, pangkat
Pengatur, golongan ruang II/c sampai dengan Radiografer
Penyelia, pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang III/d
dan Radiografer Pertama, pangkat Penata Muda, golongan
ruang III/a sampai dengan Radiografer Muda, pangkat
Penata Tingkat I, golongan ruang III/d di lingkungan
Rumah Sakit Provinsi.

g.

Pejabat eselon III yang membidangi kepegawaian/Kepala


Puskesmas/Kepala fasilitas pelayanan kesehatan lainnya
kepada Kepala Dinas yang membidangi kesehatan
Kabupaten/Kota untuk angka kredit:
1) Radiografer Madya, pangkat Pembina, golongan ruang
IV/a di lingkungan Rumah Sakit Kabupaten/Kota; dan
2) Radiografer Pelaksana, pangkat Pengatur, golongan
ruang II/c sampai dengan Radiografer Penyelia,
pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang III/d dan
Radiografer Pertama, pangkat Penata Muda, golongan
ruang III/a sampai dengan Radiografer Madya,
pangkat Pembina, golongan ruang IV/a di lingkungan
Puskesmas perawatan plus dan fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya Kabupaten/Kota.

h.

Pejabat paling eselon IV yang membidangi kepegawaian


kepada Direktur Rumah Sakit Kabupaten/Kota untuk
angka kredit Radiografer Pelaksana, pangkat Pengatur,
golongan ruang II/c sampai dengan Radiografer Penyelia,
pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang III/d dan
Radiografer Pertama, pangkat Penata Muda, golongan
ruang III/a sampai dengan Radiografer Muda, pangkat
Penata Tingkat I, golongan ruang III/d di lingkungan
Rumah Sakit Kabupaten/Kota.
Pasal 26

(1)

Angka kredit yang ditetapkan oleh pejabat yang


berwenang menetapkan angka kredit, digunakan untuk
mempertimbangkan pengangkatan dalam jabatan atau
kenaikan jabatan/pangkat Radiografer sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
(2) Keputusan .

- 48 (2)

Keputusan pejabat yang berwenang menetapkan angka


kredit tidak dapat diajukan keberatan oleh Radiografer
yang bersangkutan.
BAB IX
PENGANGKATAN DALAM JABATAN
Pasal 27

Pejabat yang berwenang mengangkat Pegawai Negeri Sipil


dalam jabatan fungsional Radiografer yaitu pejabat yang
berwenang sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 28
(1)

Pegawai Negeri Sipil yang diangkat untuk pertama kali


dalam jabatan fungsional Radiografer Terampil harus
memenuhi syarat:
a. Berijazah paling rendah Diploma III (D.III) Teknik
Radiodiagnostik dan Radioterapi/Teknik Rontgen/
Teknik
Radiologi/Teknik
Radiodiagnostik/Teknik
Radioterapi;
b. Memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) Radiografer
yang masih berlaku;
c. Pangkat paling rendah Pengatur, golongan ruang II/c;
dan
d. Nilai prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam 1
(satu) tahun terakhir.

(2)

Pegawai Negeri Sipil yang diangkat untuk pertama kali


dalam jabatan fungsional Radiografer Ahli harus
memenuhi syarat:
a. Berijazah paling rendah Sarjana (S.1) atau Diploma IV
(D.IV) Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi/Teknik
Radiologi/Teknik Radiodiagnostik/Teknik Radioterapi;
b. Memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) Radiografer
yang masih berlaku;
c. Pangkat paling rendah Penata Muda, golongan ruang
III/a;
d. Nilai prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam 1
(satu) tahun terakhir.

(3)

Pengangkatan pertama kali sebagaimana dimaksud pada


ayat (1) dan ayat (2) adalah pengangkatan untuk mengisi
lowongan formasi dari Calon Pegawai Negeri Sipil.

(4)

Calon Pegawai Negeri Sipil dengan formasi jabatan


Radiografer setelah ditetapkan sebagai Pegawai Negeri
Sipil paling lama 1 (satu) tahun harus diangkat dalam
jabatan fungsional Radiografer.
a. Pasal 29 .

- 49 Pasal 29
(1)

Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dari jabatan lain ke


dalam
jabatan
fungsional
Radiografer
dapat
dipertimbangkan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam Pasal
28 ayat (1) atau ayat (2);
b. Memiliki pengalaman di bidang pelayanan radiologi
paling kurang 1 (satu) tahun terakhir sebelum
pengangkatan;
c. Usia paling tinggi 50 (lima puluh) tahun;
d. Nilai prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam 1
(satu) tahun terakhir; dan
e. Tersedia
formasi
Radiografer.

(2)

untuk

jabatan

fungsional

Pangkat yang ditetapkan bagi Pegawai Negeri Sipil


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sama dengan
pangkat yang dimilikinya, dan jenjang jabatan ditetapkan
sesuai dengan jumlah angka kredit yang ditetapkan oleh
pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit.

(3)

Jumlah angka kredit sebagaimana dimaksud pada ayat (2)


ditetapkan dari unsur utama dan unsur penunjang.
Pasal 30

(1)

Radiografer Terampil yang memperoleh ijasah Sarjana


(S.1)/Diploma IV (D.IV) dapat diangkat dalam jabatan
fungsional
Radiografer
Ahli,
apabila
memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
a. Memiliki ijazah Sarjana (S.1)/Diploma IV (D.IV) Teknik
Radiodiagnostik dan Radioterapi/Teknik Radiologi/
Teknik Radiodiagnostik/Teknik Radioterapi;
b. Tersedia formasi untuk jabatan fungsional Radiografer
Ahli; dan
c. Memenuhi jumlah
ditentukan.

(2)

angka

kredit

kumulatif

yang

Radiografer Terampil yang akan diangkat menjadi


Radiografer Ahli diberikan angka kredit sebesar 65%
(enam puluh lima persen) angka kredit kumulatif dari
diklat, tugas pokok, dan pengembangan profesi ditambah
angka kredit ijazah Sarjana (S.1)/Diploma IV (D.IV) Teknik
Radiodiagnostik dan Radioterapi/Teknik Radiologi/Teknik
Radiodiagnostik/Teknik
Radioterapi
dengan
tidak
memperhitungkan angka kredit dari unsur penunjang.
BAB X .

- 50 BAB X
KOMPETENSI
Pasal 31
(1)

Untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme


Radiografer yang akan naik jenjang jabatan setingkat
lebih tinggi, yang bersangkutan harus mengikuti dan
lulus uji kompetensi.

(2)

Ketentuan lebih lanjut mengenai uji kompetensi


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh
Menteri Kesehatan selaku pimpinan Instansi Pembina
jabatan fungsional Radiografer.
BAB XI

FORMASI JABATAN FUNGSIONAL RADIOGRAFER


Pasal 32
(1)

Di samping persyaratan sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 28, Pasal 29, dan Pasal 30, pengangkatan Pegawai
Negeri Sipil dalam jabatan fungsional Radiografer
dilaksanakan
sesuai
formasi
jabatan
fungsional
Radiografer dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Pusat dalam
jabatan fungsional Radiografer dilaksanakan sesuai
dengan formasi jabatan fungsional Radiografer yang
ditetapkan oleh Menteri yang bertanggung jawab di
bidang pendayagunaan aparatur negara setelah
mendapat pertimbangan Kepala Badan Kepegawaian
Negara.
b. Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Daerah dalam
jabatan fungsional Radiografer dilaksanakan sesuai
dengan formasi jabatan fungsional Radiografer yang
ditetapkan oleh Kepala Daerah masing-masing setelah
mendapat persetujuan tertulis dari Menteri yang
bertanggung jawab di bidang pendayagunaan aparatur
negara dan memperoleh pertimbangan Kepala Badan
Kepegawaian Negara.

(2)

Penetapan formasi jabatan fungsional


didasarkan pada indikator, antara lain:

Radiografer

a. Jumlah pasien dan pemeriksaan yang dilakukan;


b. Fasilitas pelayanan kesehatan; dan

c. Jumlah .

- 51 c. Jumlah alat radiodiagnostik dan imejing, radioterapi


dan kedokteran nuklir yang dimiliki fasilitas pelayanan
kesehatan.
(3)

Formasi

jabatan

fungsional

Radiografer

sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), diatur sebagai berikut:


a. Di lingkungan Rumah Sakit, meliputi:
1) Rumah Sakit Kelas A atau setara:
(a)

Terampil, paling sedikit 30 (tiga puluh) orang


dan paling banyak 60 (enam puluh) orang;
dan

(b) Ahli, paling sedikit 12 (dua belas) orang dan


paling banyak 24 (dua puluh empat) orang.
2) Rumah Sakit Kelas B atau setara:
(a)

Terampil, paling sedikit 21 (dua puluh satu)


orang dan paling banyak 42 (empat puluh
dua) orang; dan

(b) Ahli, paling sedikit 5 (lima) orang dan paling


banyak 10 (sepuluh) orang.
3) Rumah Sakit Kelas C atau setara:
(a)

Terampil, paling sedikit 7 (tujuh) orang dan


paling banyak 14 (empat belas) orang; dan

(b) Ahli, paling sedikit 1 (satu) orang dan paling


banyak 2 (dua) orang.
4) Rumah Sakit Kelas D atau setara:
(a)

Terampil, paling sedikit 3 (tiga) orang dan


paling banyak 6 (enam) orang; dan

(b) Ahli, paling sedikit 1 (satu) orang dan paling


banyak 2 (dua) orang.
b. Di lingkungan Puskesmas perawatan plus dan fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya:
(a)

Terampil, paling sedikit 3 (tiga) orang dan paling


banyak 6 (enam) orang; dan

(b)

Ahli, paling sedikit 1 (satu) orang dan paling


banyak 2 (dua) orang.

(4)

Formasi

jabatan

fungsional

Radiografer

sebagaimana

dimaksud pada ayat (3) didasarkan pada analisis jabatan


dan analisis beban kerja di bidang pelayanan radiologi.
BAB XII .

- 52 BAB XII
PEMBEBASAN SEMENTARA, PENGANGKATAN KEMBALI,
DAN PEMBERHENTIAN DARI JABATAN
Bagian Kesatu
Pembebasan Sementara
Pasal 33
(1)

Radiografer Pelaksana, pangkat Pengatur, golongan ruang


II/c sampai dengan Radiografer Penyelia, pangkat Penata,
golongan ruang III/c dan Radiografer Pertama, pangkat
Penata Muda, golongan ruang III/a sampai dengan
Radiografer Madya, pangkat Pembina Tingkat I, golongan
ruang IV/b, dibebaskan sementara dari jabatannya,
apabila dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak diangkat
dalam
jabatan/pangkat
terakhir
tidak
dapat
mengumpulkan angka kredit untuk kenaikan jabatan/
pangkat setingkat lebih tinggi.

(2)

Radiografer Penyelia, pangkat Penata Tingkat I, golongan


ruang III/d, dibebaskan sementara dari jabatannya
apabila setiap tahun sejak diangkat dalam pangkatnya
tidak dapat mengumpulkan paling kurang 10 (sepuluh)
angka kredit dari tugas pokok.

(3)

Radiografer Madya, pangkat Pembina Utama Muda,


golongan ruang IV/c dibebaskan sementara dari
jabatannya apabila setiap tahun sejak diangkat dalam
pangkatnya tidak dapat mengumpulkan paling kurang 20
(dua puluh) angka kredit dari kegiatan tugas pokok dan
pengembangan profesi.

(4)

Di samping pembebasan sementara sebagaimana


dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) Radiografer
dibebaskan sementara dari jabatannya, apabila:
a. Diberhentikan dari jabatan negeri;
b. Ditugaskan secara penuh di luar jabatan fungsional
Radiografer;
c. Menjalani cuti di luar tanggungan negara; atau
d. Menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
Bagian Kedua
Pengangkatan Kembali
Pasal 34

(1)

Radiografer yang dibebaskan sementara karena tidak


dapat memenuhi angka kredit sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 33 ayat (1), ayat (2), dan ayat (3), diangkat
kembali dalam jabatan fungsional Radiografer setelah
memenuhi angka kredit yang ditentukan.
(2) Pejabat .

- 53 (2)

Pejabat

fungsional

Radiografer

yang

dibebaskan

sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 ayat (4)


huruf a, dapat diangkat kembali dalam jabatan fungsional
Radiografer apabila pemeriksaan oleh yang berwajib telah
selesai atau telah ada putusan pengadilan yang telah
mempunyai kekuatan hukum yang tetap dan ternyata
bahwa yang bersangkutan tidak bersalah.
(3)

Pejabat

fungsional

Radiografer

yang

dibebaskan

sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 ayat (4)


huruf b, dapat diangkat kembali ke dalam jabatan
fungsional Radiografer paling tinggi berusia 54 (lima
puluh empat) tahun.
(4)

Radiografer yang telah selesai menjalani pembebasan


sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 ayat (4)
huruf c, dapat diangkat kembali dalam jabatan fungsional
Radiografer.

(5)

Radiografer yang telah selesai menjalani pembebasan


sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 ayat (4)
huruf d, diangkat kembali dalam jabatan fungsional
Radiografer.

(6)

Pengangkatan

kembali

dalam

jabatan

fungsional

Radiografer sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2),


ayat (3), ayat (4), dan ayat (5) dengan menggunakan angka
kredit terakhir yang dimilikinya dan dapat ditambah
angka kredit dari tugas pokok yang diperoleh selama
pembebasan sementara.
Bagian Ketiga
Pemberhentian dari Jabatan
Pasal 35
Radiografer diberhentikan dari jabatannya, apabila:
a.

Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan


sementara dari jabatannya sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 33 ayat (1), tidak dapat

mengumpulkan angka

kredit yang ditentukan untuk kenaikan jabatan/pangkat


setingkat lebih tinggi.
b.

Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan


sementara dari jabatannya sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 33 ayat (2) dan ayat (3), tidak dapat mengumpulkan
angka kredit yang ditentukan.

c.

Dijatuhi hukuman disiplin berupa pembebasan dari


jabatan.
Pasal 36 .

- 54 Pasal 36
Pembebasan
sementara,
pengangkatan
kembali
dan
pemberhentian
dari
jabatan
fungsional
Radiografer
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33, Pasal 34, dan Pasal 35
ditetapkan oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
BAB XIII
PENURUNAN JABATAN
Pasal 37
(1)

Radiografer yang dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat


berupa pemindahan dalam rangka penurunan jabatan,
melaksanakan tugas sesuai jenjang jabatan yang baru.

(2)

Penilaian prestasi kerja dalam masa hukuman disiplin


sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dinilai sesuai
dengan jabatan yang baru.
BAB XIV

PENYESUAIAN/INPASSING DALAM JABATAN


DAN ANGKA KREDIT
Pasal 38
(1)

Pegawai Negeri Sipil yang pada saat ditetapkan Peraturan


Menteri ini telah dan masih melaksanakan tugas di
bidang pelayanan radiologi berdasarkan keputusan
pejabat yang berwenang, dapat disesuaikan/inpassing
dalam jabatan fungsional Radiografer Ahli, dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. Berijazah paling rendah Sarjana (S.1) atau Diploma IV
(D.IV) Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi/Teknik
Radiologi/Teknik Radiodiagnostik/Teknik Radioterapi;
b. Pangkat paling rendah Penata Muda, golongan ruang
III/a;
c. Memiliki Surat Tanda Regristasi (STR) Radiografer
yang masih berlaku; dan
d. Nilai prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam 1
(satu) tahun terakhir.

(2)

Angka kredit kumulatif untuk penyesuaian/inpassing


dalam jabatan fungsional Radiografer sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) sebagaimana tercantum dalam
Lampiran VII yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Menteri ini.

(3)

Angka kredit kumulatif sebagaimana dimaksud pada ayat


(2), hanya berlaku selama masa penyesuaian/inpassing.

(4)

Untuk menjamin keseimbangan antara beban kerja dan


jumlah Pegawai Negeri Sipil yang akan disesuaikan/
diinpassing sebagaimana dimaksud pada ayat (1), maka
pelaksanaan
penyesuaian/inpassing
harus
mempertimbangkan formasi jabatan.
BAB XV .

- 55 BAB XV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 39
Ketentuan pelaksanaan Peraturan Menteri ini diatur lebih
lanjut oleh Menteri Kesehatan dan Kepala Badan Kepegawaian
Negara.
Pasal 40
Pada saat Peraturan Menteri ini berlaku, semua Peraturan
yang merupakan ketentuan pelaksanaan Keputusan Menteri
Pendayagunaan
Aparatur
Negara
Nomor
133/KEP/M.PAN/12/2002
tentang
Jabatan
Fungsional
Radiografer dan Angka Kreditnya, dinyatakan tetap berlaku
sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan Menteri ini.
Pasal 41
Pada saat Peraturan Menteri ini berlaku, Keputusan Menteri
Pendayagunaan
Aparatur
Negara
Nomor
133/KEP/M.PAN/12/2002 dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku.
Pasal 42
Peraturan Menteri
diundangkan.

ini

mulai

berlaku

pada

tanggal

Agar
setiap
orang
mengetahuinya,
memerintahkan
pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya
dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 14 Agustus 2013
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
AZWAR ABUBAKAR
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 20 Agustus 2013
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
AMIR SYAMSUDIN
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2013 NOMOR 1049
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Hukum dan Humas,

Muhammad Imanuddin

-1-

LAMPIRAN I
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 29 TAHUN 2013
TENTANG JABATAN FUNGSIONAL RADIOGRAFER
DAN ANGKA KREDITNYA

RINCIAN KEGIATAN JABATAN FUNGSIONAL RADIOGRAFER TERAMPIL DAN ANGKA KREDITNYA

NO
1
I

UNSUR
2
PENDIDIKAN

PELAYANAN
RADIOLOGI

SATUAN HASIL

ANGKA
KREDIT

PELAKSANA
KEGIATAN

Ijazah

60

Semua jenjang

1. Lamanya lebih dari 960 jam

Sertifikat

15

Semua jenjang

2. Lamanya antara 641 - 960 jam

Sertifikat

Semua jenjang

3. Lamanya antara 481 - 640 jam

Sertifikat

Semua jenjang

4. Lamanya antara 161 - 480 jam

Sertifikat

Semua jenjang

5. Lamanya antara 81 - 160 jam

Sertifikat

Semua jenjang

6. Lamanya antara 30 - 80 jam

Sertifikat

Semua jenjang

7. Lamanya kurang dari 30 jam

Sertifikat

0.5

Semua jenjang

Sertifikat

1.5

Semua jenjang

a. Ketua

Dokumen

0.170

Penyelia

b. Anggota

Dokumen

0.079

Pelaksana lanjutan

Lembar jadwal dinas

0.003

Pelaksana lanjutan

Setiap foto rontgen

0.001

Pelaksana lanjutan

Setiap lembar persiapan

0.0005

Pelaksana

3
A. Pendidikan sekolah dan memperoleh
ijasah/gelar
B. Pendidikan dan pelatihan fungsional di
bidang
pelayanan
radiologi
dan
memperoleh
Surat
Tanda
Tamat
Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) atau
sertifikat

C. Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan


II

BUTIR KEGIATAN

SUB UNSUR

A. Persiapan

B. Pelaksanaan

Diploma III (D.III)

Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan tingkat II


Merencanakan penyelenggaraan pelayanan radiologi dengan menyusun rencana
tahunan, sebagai

1. Melakukan pengelolaan pelayanan radiologi


a. Menyusun jadwal pasien pemeriksaan khusus
b. Mengevaluasi mutu foto rontgen
2. Melakukan pemeriksaan radiologi non kontras
a. Melakukan persiapan
b. Melakukan tindakan pemeriksaan radiografi
1)

Tulang-tulang belakang (columna vertebralis)

Setiap foto rontgen

0.001

Pelaksana

2)

Thorax

Setiap foto rontgen

0.001

Pelaksana

3)

Tulang iga (os costae)

Setiap foto rontgen

0.001

Pelaksana

4)

Kepala (skull) rutin

Setiap foto rontgen

0.001

Pelaksana

5)

Kepala (skull) khusus

Setiap foto rontgen

0.001

Pelaksana

6)

Tulang-tulang ekstremitas atas (extremity superior)

Setiap foto rontgen

0.001

Pelaksana

7)

Tulang-tulang ekstremitas bawah (extremity inferior)

Setiap foto rontgen

0.001

Pelaksana

8)

Gigi-geligi (dental/periapikal)

Setiap foto rontgen

0.001

Pelaksana

9)

Panoramik (panoramic dental)

Setiap foto rontgen

0.001

Pelaksana

-2NO

UNSUR

SUB UNSUR

BUTIR KEGIATAN

SATUAN HASIL

ANGKA
KREDIT

PELAKSANA
KEGIATAN

10) Pengukuran kepala (cephalometri)

Setiap foto rontgen

0.002

Pelaksana lanjutan

11)

Setiap foto rontgen

0.001

Pelaksana

12) Perut (abdomen)

BNO

Setiap foto rontgen

0.001

Pelaksana

13) Panggul (pelvis)

Setiap foto rontgen

0.001

Pelaksana

14) Pengukuran panggul (pelvimetri)

Setiap foto rontgen

0.003

Pelaksana lanjutan

15) Mammografi

Setiap foto rontgen

0.001

Pelaksana

16)

Setiap foto rontgen

0.001

Pelaksana

Setiap foto rontgen

0.001

Pelaksana

18) Bone survey

Setiap foto rontgen

0.003

Pelaksana lanjutan

19) Tomografi

Setiap foto rontgen

0.003

Pelaksana lanjutan

20) Teknik kv tinggi (high kv technique)

Setiap foto rontgen

0.002

Pelaksana lanjutan

21) Teknik pembesaran gambar (makroradiografi)

Setiap foto rontgen

0.002

Pelaksana lanjutan

Jaringan lunak (soft tissue)

17) Bone age

3. Melakukan pemeriksaan radiologi dengan kontras:


a. Melakukan persiapan
1)

Sistem perkencingan (traktus urinarius)

Setiap foto rontgen

0.001

Pelaksana

2)

Sistem pencernaan (traktus digestivus)

Setiap foto rontgen

0.001

Pelaksana

3)

Sistem saluran empedu (tractus billiaris)

Setiap foto rontgen

0.001

Pelaksana

4)

Sistem reproduksi (tractus reproduktif)

Setiap foto rontgen

0.001

Pelaksana

5)
6)

Tindakan pemasangan pace maker/ kateterisasi jantung

Setiap foto rontgen

0.001

Pelaksana

Tindakan radiografi pembuluh darah secara digital angiografi substraction


(DSA)

Setiap foto rontgen

0.001

Pelaksana

7)

PTC

Setiap foto rontgen

0.001

Pelaksana

8)

APG

Setiap foto rontgen

0.001

Pelaksana

9)

RPG

Pelaksana

Setiap foto rontgen

0.001

10) T.Tube

Setiap foto rontgen

0.001

Pelaksana

11) ERCP

Setiap foto rontgen

0.001

Pelaksana

12) PTCD

Setiap foto rontgen

0.001

Pelaksana

13) Analisa jantung (cor analisa)

Setiap foto rontgen

0.001

Pelaksana

b. Tindakan teknik pemeriksaan radiografi


1)

Sistem perkencingan (traktus urinarius)

Setiap foto rontgen

0.007

Pelaksana lanjutan

2)

Sistem pencernaan (traktus digestivus)

Setiap foto rontgen

0.005

Pelaksana lanjutan

3)

Sistem saluran empedu (tractus billiaris)

Setiap foto rontgen

0.005

Pelaksana lanjutan

4)

Sistem reproduksi (tractus reproduktif)

Setiap foto rontgen

0.005

Pelaksana lanjutan

5)

Tindakan pemasangan pace maker/ kateterisasi jantung

Setiap foto rontgen

0.005

Pelaksana lanjutan

6)

Setiap foto rontgen

0.005

Pelaksana lanjutan

7)

Tindakan radiografi pembuluh darah secara digital angiografi substraction


(DSA)
PTC

Setiap foto rontgen

0.014

Penyelia

8)

APG

Setiap foto rontgen

0.005

Pelaksana lanjutan

9)

RPG

Setiap foto rontgen

0.060

Pelaksana lanjutan

Setiap foto rontgen

0.060

Pelaksana lanjutan

10) T.Tube

-3NO

UNSUR

SUB UNSUR

BUTIR KEGIATAN

SATUAN HASIL

ANGKA
KREDIT

PELAKSANA
KEGIATAN

11) ERCP

Setiap foto rontgen

0.060

Pelaksana lanjutan

12) PTCD

Setiap foto rontgen

0.060

Pelaksana lanjutan

13) Analisa jantung (Cor analisa)

Setiap foto rontgen

0.060

Pelaksana lanjutan

Setiap foto rontgen

0.002

Penyelia

4. Melakukan persiapan pemeriksaan CT scan non kontras

Setiap lembar persiapan

0.001

Pelaksana lanjutan

5. Melakukan persiapan pemeriksaan CT scan dengan kontras

Setiap lembar persiapan

0.002

Pelaksana lanjutan

6. Melakukan persiapan pemeriksaan MRI non kontras

Setiap lembar persiapan

0.002

Pelaksana lanjutan

Setiap lembar persiapan

0.002

Pelaksana lanjutan

Data imejing / lembar film / CD

0.016

Penyelia

Data imejing / lembar film / CD

0.002

Pelaksana lanjutan

Data pasien

0.012

Penyelia

c. Melakukan identifikasi foto-foto rontgen

7. Pemeriksaan MRI dengan kontras


a. Melakukan persiapan pemeriksaan
b. Melakukan tindakan pemeriksaan tulang belakang (columna vertebralis)
8. Melakukan persiapan pemeriksaan USG non kontras
9. Melakukan pelayanan radioterapi
a. Melakukan persiapan
1) simulasi penyinaran teknik SSD lapangan radiasi plan pararel /opposing
lateral
2)

simulasi penyinaran teknik SSD lapangan radiasi box sistem

Data pasien

0.012

Penyelia

3)

simulasi penyinaran pasien dengan fiksasi masker

Data pasien

0.005

Pelaksana lanjutan

4)
5)

simulasi penyinaran teknik SAD lapangan radiasi isocenter

Data pasien

0.012

Penyelia

Data pasien

0.012

Penyelia

Data pasien

0.012

Penyelia

6)

simulasi penyinaran teknik lapangan radiasi dengan alat bantu bolus


keras
simulasi penyinaran pasien dengan imobilisator vacuum bag/ bodybag

7)

menghitung dosis Monitor Unit (MU) per satu lapangan radiasi pesawat
Linac.

Data pasien

0.008

Pelaksana lanjutan

8)

CT planning pada pasien tanpa imobilisasi khusus di pesawat CT /CT


simulator

Data pasien

0.015

Penyelia

9)

CT planning pada pasien dengan imobilisasi breastboard/bellyboard di


pesawat CT/CT simulator

Data pasien

0.015

Penyelia

Data pasien

0.015

Penyelia

Data pasien

0.004

Pelaksana

Data pasien

0.004

Pelaksana

Data pasien

0.014

Penyelia

Data pasien

0.012

Penyelia

Data Set up

0.005

Pelaksana lanjutan

Data imejing / lembar film / CD

0.008

Penyelia

10) CT planning untuk pengambilan data kontur dengan pesawat CT/ CT


simulator
11) CT planning pada pasien dengan kompensator bolus keras di pesawat CT/
CT simulator.
12) CT planning lokakisasi aplikator brachyterapi dengan pesawat CT / CT
simulator
13) CT planning pada pasien dengan fiksasi mouth fix / head fix (SRT) di
pesawat CT simulator
14) Melakukan set up penyinaran teknik lapangan radiasi non co-plannar
teknik 3D conformal/IMRT
b. Melakukan brakhiterapi dengan menginput data parameter set up penyinaran
ke sistem pengontrol (kontrol panel) pesawat terapi
10. Melakukan pemeriksaan kedokteran nuklir
Melakukan tindakan pemeriksaan kedokteran nuklir
a Static bone scan

-4NO

UNSUR

SUB UNSUR

BUTIR KEGIATAN

4
b. Static thyroid scan

SATUAN HASIL

ANGKA
KREDIT

PELAKSANA
KEGIATAN

Data imejing / lembar film / CD

0.012

Penyelia

c. Static dengan MIBG

C Pelaporan dan evaluasi

1)

Perfusi paru

Data imejing / lembar film / CD

0.014

Penyelia

2)

Ventilasi paru

Data imejing / lembar film / CD

0.014

Penyelia

3)

Meckel scan

Data imejing / lembar film / CD

0.014

Penyelia

4)

DMSA

Data imejing / lembar film / CD

0.014

Penyelia

5)

Mamoscintigafi

Data imejing / lembar film / CD

0.014

Penyelia

Dokumen

0.047

Penyelia
Pelaksana lanjutan

1. Menyusun laporan
a. Tahunan sebagai ketua
b. Kebutuhan bulanan Bahan Medik Habis Pakai (BMHP)

Dokumen

0.022

Setiap Lembar kerja

0.049

Penyelia

d. Pemeliharaan asesoris pemeriksaan radiografi

Dokumen

0.013

Pelaksana

e. Analisa penolakan film radiografi (reject analysis)

Dokumen

0.012

Pelaksana

c. Pemeliharaan alat-alat prosesing

2. Menyusun evaluasi

III

PENGEMBANGAN
PROFESI

A. Pembuatan karya tulis/karya ilmiah di


bidang pelayanan radiologi

a. 5 tahunan sebagai anggota

Dokumen

0.041

Penyelia

b. Tahunan sebagai ketua

Dokumen

0.047

Penyelia

c. Kebutuhan bulanan Bahan Medik Habis Pakai (BMHP)

Dokumen

0.023

Pelaksana lanjutan

d. Kinerja pelayanan radiologi, sebagai anggota

Dokumen

0.047

Penyelia

f. Pemeliharaan asesoris pemeriksaan radiografi

Dokumen

0.013

Pelaksana

g. Analisa penolakan film radiografi (reject analysis)

Dokumen

0.058

Penyelia

Buku

12.5

Semua jenjang

Naskah

Semua jenjang

Buku

Semua jenjang

Naskah

Semua jenjang

Buku

Semua jenjang

Naskah

Semua jenjang

Buku

Semua jenjang

Makalah

3.5

Semua jenjang

Naskah

Semua jenjang

1. Membuat karya tulis/karya ilmiah hasil penelitian, pengkajian, survey, dan


evaluasi di bidang pelayanan radiologi yang dipublikasikan :
a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional
b. Dalam bentuk majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI
2. Membuat karya ilmiah/karya ilmiah hasil penelitian, pengkajian survey, dan
evaluasi di bidang pelayanan radiologi yang tidak dipublikasikan:
a. Dalam bentuk buku
b. Dalam bentuk makalah
3. Membuat karya tulis/karya ilmiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah dengan
gagasan sendiri di bidang pelayanan radiologi yang dipublikasikan :
a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional
b. Dalam bentuk majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI
4. Membuat karya tulis/karya ilmiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah dengan
gagasan sendiri di bidang pelayanan radiologi yang tidak dipublikasikan:
a. Dalam bentuk buku
b. Dalam bentuk makalah
5. Membuat tulisan ilmiah populer di bidang pelayanan radiologi yang disebarluaskan
melalui media massa.

-5NO

UNSUR

SATUAN HASIL

ANGKA
KREDIT

PELAKSANA
KEGIATAN

Naskah

2.5

Semua jenjang

Buku

Semua jenjang

Majalah

3.5

Semua jenjang

Buku

Semua jenjang

Naskah

1.5

Semua jenjang

Naskah

Semua jenjang

Pedoman

Semua jenjang

Juklak

Semua jenjang

Juknis

Semua jenjang

Produk teknologi

Semua jenjang

jpl

0.3

Semua jenjang

a. Pemrasaran

Kali

Semua jenjang

b. Pembahas/moderator/narasumber

Kali

Semua jenjang

c. Peserta

Kali

Semua jenjang

a. Ketua

Kali

1.5

Semua jenjang

b. Anggota

Kali

Semua jenjang

SUB UNSUR
3

B. Penerjemahan/penyaduran buku dan


bahan-bahan lainnya di bidang
pelayanan radiologi.

BUTIR KEGIATAN
4
6. Menyampaikan prasaran berupa tinjauan, gagasan dan atau ulasan ilmiah di
bidang pelayanan radiologi pada pertemuan ilmiah
1. Menerjemahkan/menyadur buku dan bahan-bahan lainnya di bidang pelayanan
radiologi yang dipublikasikan dalam bentuk:
a. Buku yang diterbitkan atau diedarkan secara nasional
b. Dalam majalah ilmiah yang diakui oleh instansi yang berwenang
2. Menerjemahkan/menyadur buku dan bahan-bahan lainnya di bidang pelayanan
radiologi yang tidak dipublikasikan dalam bentuk:
a. Buku
b. Makalah
3. Membuat abstrak tulisan ilmiah di bidang pelayanan radiologi yang dimuat dalam
penerbitan

C. Pembuatan buku pedoman/ketentuan


pelaksanaan/ketentuan teknis di bidang
pelayanan radiologi.

1 Membuat buku pedoman di bidang pelayanan radiologi


2 Membuat ketentuan pelaksanaan di bidang pelayanan radiologi
3 Membuat ketentuan teknis di bidang pelayanan radiologi

IV

PENUNJANG TUGAS
RADIOGRAFER

D. Pengembangan teknologi tepat guna di


bidang pelayanan radiologi
A Pengajar/pelatih di bidang pelayanan
radiologi
B. Keikutsertaan dalam seminar /
lokakarya di bidang pelayanan radiologi

Mengembangkan teknologi tepat guna di bidang pelayanan radiologi.


Mengajar/melatih di bidang pelayanan radiologi
1. Mengikuti seminar/lokakarya internasional/nasional sebagai:

2. Mengikuti delegasi ilmiah sebagai:

C. Keanggotaan dalam organisasi profesi

D. Keanggotaan dalam Tim Penilai jabatan


fungsional Radiografer

E. Perolehan penghargaan/tanda jasa

F. Perolehan gelar kesarjanaan lainnya

Menjadi anggota organisasi profesi, sebagai


a.

Pengurus aktif

Kali

Semua jenjang

b.

Anggota aktif

Kali

0.75

Semua jenjang

a. Ketua/Wakil Ketua

Tahun

Semua jenjang

b. Anggota

Tahun

0.75

Semua jenjang

Menjadi anggota Tim Penilai jabatan fungsional Radiografer, sebagai:

Memperoleh penghargaan/tanda jasa Satyalancana Karya Satya:


a. 30 (tiga puluh) tahun

Piagam

Semua jenjang

b. 20 (dua puluh) tahun

Piagam

Semua jenjang

c. 10 (sepuluh) tahun

Piagam

Semua jenjang

Memperoleh ijazah/gelar yang tidak sesuai dalam bidang tugasnya :

-6NO

UNSUR

SUB UNSUR
3

BUTIR KEGIATAN

SATUAN HASIL

ANGKA
KREDIT

PELAKSANA
KEGIATAN

a. Sarjana (S1)/Diploma IV

Ijazah

Semua jenjang

b. Magister (S2)

Ijazah

10

Semua jenjang

c. Doktor (S3)

Ijazah

15

Semua jenjang

SK

0.5

Semua jenjang

G Pelaksanaan kegiatan penunjang lainnya Sebagai koordinator pejabat fungsional Radiografer

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

Salinan sesuai dengan aslinya


KEMENTERIAN PANRB
Kepala Biro Hukum dan Humas,

DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,


ttd
AZWAR ABUBAKAR

Muhammad Imanuddin

-1-

LAMPIRAN II
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 29 TAHUN 2013
TENTANG JABATAN FUNGSIONAL RADIOGRAFER
DAN ANGKA KREDITNYA

RINCIAN KEGIATAN JABATAN FUNGSIONAL RADIOGRAFER AHLI DAN ANGKA KREDITNYA

NO
1
I

UNSUR
2
PENDIDIKAN

SUB UNSUR

1. Doktor (S3)

Ijazah

200

Semua jenjang

2. Magister (S2)

Ijazah

150

Semua jenjang

Ijazah

100

Semua jenjang

1. Lamanya lebih dari 960 jam

Sertifikat

15

Semua jenjang

2. Lamanya antara 641 - 960 jam

Sertifikat

Semua jenjang

3. Lamanya antara 481 - 640 jam

Sertifikat

Semua jenjang

4. Lamanya antara 161 - 480 jam

Sertifikat

Semua jenjang

5. Lamanya antara 81 - 160 jam

Sertifikat

Semua jenjang

6. Lamanya antara 30 - 80 jam

Sertifikat

Semua jenjang

7. Lamanya kurang dari 30 jam

Sertifikat

0.5

Semua jenjang

C. Pendidikan dan pelatihan Prajabatan

Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan tingkat III

Sertifikat

Semua jenjang

A. Persiapan

Merencanakan penyelenggaraan pelayanan radiologi

3
A. Pendidikan sekolah dan memperoleh
ijasah/gelar

B. Pendidikan dan pelatihan fungsional di


bidang
pelayanan
radiologi
dan
memperoleh
Surat
Tanda
Tamat
Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) atau
sertifikat

PELAYANAN

PELAKSANA
KEGIATAN

SATUAN HASIL

3. Sarjana (S1) /Diploma IV (D.IV)

II

ANGKA
KREDIT

BUTIR KEGIATAN

RADIOLOGI

1. Menyusun rencana 5 tahunan, sebagai:


a.

Ketua

Dokumen

0.361

Madya

b.

Anggota

Dokumen

0.173

Muda

2 Menyusun rencana bulanan kebutuhan Bahan Medik Habis Pakai (BMHP):


a.

Mengumpulkan data kebutuhan BMHP

Laporan

0.014

Pertama

b.

Menyusun kebutuhan BMHP

Laporan

0.059

Muda

c.

Merekapitulasi BMHP yang diterima dan digunakan

Laporan

0.057

Muda

3 Menyusun program kerja pelayanan radiologi, sebagai :

B. Pelaksanaan

a.

Ketua

Dokumen

0.237

Madya

b.

Anggota

Dokumen

0.025

Pertama

Laporan

0.007

Muda

Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar

0.003

Pertama

0.003

Pertama

0.003

Pertama

0.003

Pertama

0.003

Pertama

0.005

Muda

0.005

Muda

1. Melakukan pengelolaan pelayanan ruangan radiologi


2. Melakukan tindakan pemeriksaan CT scan non kontras:
a.

Kepala (skull)

b.

Orbita

c.

Sela tursica

d.

Mastoid

e.

Tulang - tulang wajah (facial bones)

f.

Rahang atas (maxilaris)

g.

Rahang bawah (mandibularis)

film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD

NO

UNSUR

-2-

SUB UNSUR

Tulang belakang (columna vertebralis)

i.

Ekstrimitas atas (extremity superior)

j.

Ekstrimitas bawah (extremity inferior)

k.

Thoraks

l.

Perut (abdomen)

Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar

0.003

Pertama

0.003

Pertama

0.003

Pertama

0.003

Pertama

0.003

Pertama

0.003

Pertama

0.003

Pertama

0.003

Pertama

0.005

Muda

m. Panggul (pelvis)
n.

Nasopharing

o.

Laring

p.

Untuk tindakan radioterapi (CT planning)

q.

Cone beam CT dental

r.

Mediastinum

s.

Abdomen atas

t.

Abdomen bawah

u.

Abdomen 3 phase

v.

Biopsi thorax

w. Biopsi abdomen
x.

Densitometri

y.

Perfusi

z.

Urologi

3. Melakukan tindakan pemeriksaan CT scan dengan kontras:


a.

Kepala (skull)

b.

Orbita

c.

Sela tursica

d.

Mastoid

e.

Tulang - tulang wajah (facial bones)

f.

Rahang atas (maxilaris)

g.

Rahang bawah (mandibularis)

h.

Tulang belakang (columna vertebralis)

i.

Ekstrimitas atas (extremity superior)

j.

Ekstrimitas bawah (extremity inferior)

k.

Panggul (pelvis)

l.

Nasopharing .

m. Laring
n.

Leher

o.

Thorax

p.

Untuk tindakan radioterapi

q.

Cone beam CT dental

r.

Mediastinum

s.

Abdomen

t.

Abdomen atas

PELAKSANA
KEGIATAN

SATUAN HASIL

3
h.

ANGKA
KREDIT

BUTIR KEGIATAN

film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD

0.008

Madya

0.003

Pertama

0.003

Pertama

0.003

Pertama

0.003

Pertama

0.008

Madya

0.008

Madya

0.008

Madya

0.008

Madya

0.008

Madya

0.004

Pertama

0.004

Pertama

0.004

Pertama

0.004

Pertama

0.004

Pertama

0.004

Pertama

0.004

Pertama

0.004

Pertama

0.011

Muda

0.011

Muda

0.004

Pertama

0.004

Pertama

0.011

Muda

0.004

Pertama

0.004

Pertama

0.015

Madya

0.015

Madya

0.010

Muda

0.004

Pertama

0.010

Muda

NO

UNSUR

-3-

SUB UNSUR

Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar

0.010

Muda

0.011

Muda

0.015

Madya

0.014

Madya

0.015

Madya

0.015

Madya

0.015

Madya

0.015

Madya

0.015

Madya

0.015

Madya

0.016

Madya

0.015

Madya

0.015

Madya

0.016

Madya

0.015

Madya

0.015

Madya

0.003

Pertama

0.003

Pertama

0.003

Pertama

0.003

Pertama

0.003

Pertama

0.003

Pertama

0.003

Pertama

0.003

Pertama

0.003

Pertama

0.003

Pertama

0.007

Muda

0.007

Muda

u. Abdomen bawah
Abdomen 3 phase

w. Pembuluh darah jantung ( CT cardiac)


x.

Pembuluh darah otak

y.

Angiografi extremitas atas

z.

Angiografi extremitas bawah

aa. Angiografi arteri pulmonaris


bb. Angiografi aorta abdominalis
cc. Angiografi carotis
dd. Biopsi thorax
ee. Biopsi abdomen
ff.

Bronkoskopi

gg. Perfusi
hh. Urologi
ii.

Myelografi

jj.

Colonoscopy

4. Melakukan tindakan pemeriksaan MRI non kontras


a.

Kepala

b.

MRA otak

c.

MRV otak TOF

d.

Eksremitas bawah

e.

Ekstremitas atas

f.

Elbow joint

g.

Shoulder joint

h.

Pedis kasus OA

i.

Pedis kasus plantar kapitis

j.

Ankle joint

k.

Art. genu rupture meniscus

l.

Art. genu rupture PCL

m. Art. genu rupture ACL


n.

Vertebralis

o.

Crista Iliaca

p.

Pelvis

q.

Oobita

r.

Mastoid

s.

Choclea

5. Melakukan tindakan pemeriksaan MRI dengan kontras


a.

Kepala

b.

Nasopharing

c.

Hipophise pada kasus microadenoma

PELAKSANA
KEGIATAN

SATUAN HASIL

3
v.

ANGKA
KREDIT

BUTIR KEGIATAN

film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD

0.007

Muda

0.003

Pertama

0.007

Muda

0.007

Muda

0.007

Muda

0.012

Madya

0.012

Madya

0.012

Muda

0.012

Muda

0.019

Madya

NO

UNSUR

-4-

SUB UNSUR
3
d.

Hipophise pada kasus macroadenoma

e.

Alat gerak atas (extremity superior)

f.

Alat gerak bawah (extremity inferior)

g.

Pelvis

h.

Payudara

i.

Hipophise dynamic

j.

Lidah

k.

Angiografi thorax

l.

Angiografi carotis

m. Angiografi abdominal
n.

Angiografi ekstremitas atas

o.

Angiografi ekstremitas bawah

p.

Spectroscopy brain multi voxel

q.

Spectroscopy brain single voxel

r.

Spectroscopy payudara multi voxel

s.

Spectroscopy payudara single voxel

t.

Liver dynamic

u. CP (cholangio pancreografi)
v.

Arthrography wrist joint

w. Venography ekstremitas atas


x.

Venography ekstremitas bawah

y.

Arthrography elbow

z.

Arthrography shoulder

aa. Arthrography genu


bb. Arthrography ankle
cc. Whole body diffusion
dd. Whole spine
ee. Arteriografi otak
ff.

Venografi otak TOF

gg. Pedis kasus OA


hh. Pedis kasus plantar kapitis
ii.
jj.

Art. genu rupture meniscus


Art. genu rupture PCL

kk. Art. genu rupture ACL


ll.

Crista Iliaca

mm. Choclea
nn. Nasopharing
oo. Brain perfusi
pp. Jantung
qq. Jantung perfusi

ANGKA
KREDIT

PELAKSANA
KEGIATAN

BUTIR KEGIATAN

SATUAN HASIL

Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar

0.019

Madya

0.013

Muda

film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD

0.013

Muda

0.019

Madya

0.019

Madya

0.019

Madya

0.019

Madya

0.019

Madya

0.019

Madya

0.019

Madya

0.019

Madya

0.019

Madya

0.019

Madya

0.019

Madya

0.019

Madya

0.019

Madya

0.019

Madya

0.018

Madya

0.018

Madya

0.018

Madya

0.019

Madya

0.019

Madya

0.019

Madya

0.019

Madya

0.019

Madya

0.019

Madya

0.019

Madya

0.019

Madya

0.019

Madya

0.013

Muda

0.019

Madya

0.013

Muda

0.013

Muda

0.013

Muda

0.013

Muda

0.019

Madya

0.013

Muda

0.019

Madya

0.019

Madya

0.019

Madya

NO

UNSUR

-5-

SUB UNSUR

Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar

0.019

Madya

0.019

Madya

0.019

Madya

0.019

Madya

0.019

Madya

0.003

Pertama

0.003

Pertama

0.003

Pertama

0.003

Pertama

0.003

Pertama

0.003

Pertama

0.003

Pertama

0.003

Pertama

0.003

Pertama

0.003

Pertama

0.003

Pertama

0.003

Pertama

0.003

Pertama

0.003

Pertama

0.003

Pertama

0.003

Pertama

0.003

Pertama

0.003

Pertama

0.003

Pertama

0.003

Pertama

0.003

Pertama

0.003

Pertama

0.003

Pertama

0.003

Pertama

0.003

Pertama

0.003

Pertama

0.003

Pertama

0.003

Pertama

0.003

Pertama

0.006

Muda

0.006

Muda

0.006

Muda

0.006

Muda

0.006

Muda

rr. Jantung coroner


ss. Jantung stress/rest
Payudara dengan kontras

uu. Venography ekstremitas atas


vv. Venography ekstremitas bawah
6. Melakukan tindakan pemeriksaan USG non kontras
a.

Liver

b.

Kandung empedu

c.

Pancreas

d.

Spleen

e.

Ginjal

f.

Vesica urinaria

g.

Prostat

h.

Uterus dan adnexa

i.

Paraaorta

j.

Appendix

k.

Thyroid

l.

Obgyn trimester I

m. Obgyn trimester II dan III


n.

Testis

o.

Superficial mass

p.

Guiding

q.

Trans cranial

r.

Mammae

s.

Common bile duct

t.

Gaster

u. Vena cava inverior


v.

Liver dengan doppler

w. Pancreas dengan doppler


x.

Spleen dengan doppler

y.

Ginjal dengan doppler

z.

Transvaginal

aa. Transrectal
bb. Prostat dengan doppler
cc. Uterus dan adnexa dengan doppler
dd. Paraaorta dengan doppler
ee. Thyroid dengan doppler
ff.

Obgyn trimester i dengan doppler

gg. Obgyn trimester ii dan iii dengan doppler


hh. Testis dengan doppler

PELAKSANA
KEGIATAN

SATUAN HASIL

tt.

ANGKA
KREDIT

BUTIR KEGIATAN

film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD

NO

UNSUR

-6-

SUB UNSUR

Superficial mass dengan doppler

jj.

Transvaginal dengan doppler

Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar

0.006

Muda

0.006

Muda

0.006

Muda

0.006

Muda

0.006

Muda

0.006

Muda

0.006

Muda

0.006

Muda

0.006

Muda

0.006

Muda

0.006

Muda

0.006

Muda

0.006

Muda

0.006

Muda

0.006

Muda

0.006

Muda

0.006

Muda

0.006

Muda

0.006

Muda

kk. Transrectal dengan doppler


ll.

Trans cranial dengan doppler

mm. Mammae dengan doppler


nn. Vasculer carotis
oo. Vasculer carotis dengan doppler
pp. Vasculer ekstrimitas atas
qq.

Vasculer ekstrimitas atas dengan doppler

rr.

Vasculer ekstrimitas bawah

ss.

Vasculer ekstrimitas bawah dengan doppler

tt. Liver 4d
uu. Kandung empedu 4d
vv. Pancreas 4d
ww. Spleen 4d
xx. Ginjal 4d
yy. Vesica urinaria 4d
zz. Prostat 4d
aaa. Uterus dan adnexa 4d
bbb. Obgyn trimester i 4d
ccc. Obgyn trimester ii dan iii 4d
ddd. Testis 4d
eee. Vasculer vertebralis dengan doppler
fff. Common bile duct dengan doppler
ggg. Jantung (echocardiografi)
hhh. Endobronchial
7. Pemeriksaan USG dengan kontras
a.

Melakukan persiapan

b.

Melakukan tindakan pemeriksaan USG


1)

Liver

2)

Kandung empedu

3)

Pancreas

4)

Spleen

5)

Ginjal

6)

Vesica urinaria

7)

Prostat

8)

Uterus dan adnexa

9)

Paraaorta

10) Appendix
11) Thyroid

PELAKSANA
KEGIATAN

SATUAN HASIL

3
ii.

ANGKA
KREDIT

BUTIR KEGIATAN

film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar

0.006

Muda

0.010

Madya

0.010

Madya

0.010

Madya

0.010

Madya

0.009

Madya

0.010

Madya

Setiap lembar persiapan

0.006

Muda

Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar

0.013

Muda

0.013

Muda

0.013

Muda

0.013

Muda

0.013

Muda

0.013

Muda

0.013

Muda

0.013

Muda

film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD

film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD

0.013

Muda

0.005

Pertama

0.005

Pertama

NO

UNSUR

-7-

SUB UNSUR

Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar

0.005

Pertama

0.005

Pertama

0.005

Pertama

0.005

Pertama

0.005

Pertama

0.005

Pertama

0.006

Pertama

0.006

Pertama

0.006

Pertama

0.006

Pertama

0.006

Pertama

0.006

Pertama

0.006

Pertama

0.006

Pertama

0.006

Pertama

0.006

Pertama

0.006

Pertama

0.006

Pertama

0.013

Muda

0.013

Muda

0.013

Muda

0.013

Muda

0.013

Muda

0.013

Muda

0.013

Muda

0.013

Muda

0.013

Muda

0.013

Muda

0.013

Muda

0.013

Muda

0.013

Muda

0.013

Muda

0.013

Muda

0.013

Muda

0.013

Muda

0.013

Muda

0.013

Muda

0.015

Muda

0.013

Muda

0.013

Muda

12) Obgyn trimester I


13) Obgyn trimester II dan III
14) Testis
15) Superficial mass
16) Guiding
17) Trans cranial
18) Mammae
19) Common bile duct
20) Gaster
21) Vena cava inverior
22) Liver dengan doppler
23) Pancreas dengan doppler
24) Spleen dengan doppler
25) Ginjal dengan doppler
26) Transvaginal
27) Transrectal
28) Prostat dengan doppler
29) Uterus dan adnexa dengan doppler
30) Paraaorta dengan doppler
31) Thyroid dengan doppler
32) Obgyn trimester i dengan doppler
33) Obgyn trimester ii dan iii dengan doppler
34) Testis dengan doppler
35) Superficial mass dengan doppler
36) Transvaginal dengan doppler
37) Transrectal dengan doppler
38) Trans cranial dengan doppler
39) Mammae dengan doppler
40) Vasculer carotis
41) Vasculer carotis dengan doppler
42) Vasculer ekstrimitas atas
43) Vasculer ekstrimitas atas dengan doppler
44) Vasculer ekstrimitas bawah
45) Vasculer ekstrimitas bawah dengan doppler
47) Kandung empedu 4d
48) Pancreas 4d
49) Spleen 4d
50) Ginjal 4d
51) Vesica urinaria 4d

PELAKSANA
KEGIATAN

SATUAN HASIL

46) Liver 4d

ANGKA
KREDIT

BUTIR KEGIATAN

film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD

NO

UNSUR

-8-

SUB UNSUR

PELAKSANA
KEGIATAN

SATUAN HASIL

Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar

0.013

Muda

0.013

Muda

3
52) Prostat 4d
53) Uterus dan adnexa 4d
54) Obgyn trimester i 4d
55) Obgyn trimester ii dan iii 4d
56) Testis 4d
57) Vasculer vertebralis dengan doppler
58) Common bile duct dengan doppler
59) Jantung (echocardiografi)
60) Endobronchial
8. Melakukan pelayanan radioterapi
a.

ANGKA
KREDIT

BUTIR KEGIATAN

film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar

0.013

Muda

0.021

Madya

0.022

Madya

0.021

Madya

0.021

Madya

0.021

Madya

film/CD
Data imejing/lembar
film/CD

0.021

Madya

film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar

Melakukan Persiapan
1)

Mengikuti ronde pembicaraan kasus onkologi pra radioterapi (tumor meeting )

Kehadiran

0.006

Pertama

2)

simulasi penyinaran teknik SSD satu lapangan radiasi

Data pasien

0.006

Pertama

3)

simulasi penyinaran teknik SSD lapangan radiasi tangensial

Data pasien

0.006

Pertama

4)

simulasi penyinaran teknik lapangan radiasi cranio-spinal

Data pasien

0.006

Pertama

5)

simulasi penyinaran pasien dengan imobilisator traksi

Data pasien

0.012

Muda

6)

Membuat alat bantu fiksasi kepala berupa masker

Jumlah unit

0.006

Pertama

7)

Membuat rekayasa alat bantu khusus untuk kebutuhan teknik penyinaran

Jumlah unit

1.137

Muda

8)

CT planning tanpa kontras media dengan pesawat CT / CT simulator

Data set up

0.012

Pertama

9)

CT planning pada pasien dengan fiksasi masker di pesawat CT / CT simulator

Data pasien

0.015

Muda

10) CT planning pada pasien dengan fiksasi vacuum bag (body fix ) di pesawat CT / CT simulator

Data pasien

0.015

Muda

11) CT planning pada pasien dengan fiksasi head frame SRS di pesawat CT simulator

Data pasien

0.006

Pertama

12) CT planning meggunakan kontras media dengan pesawat CT / CT simulator

Data pasien

0.015

Muda

Film/CD/DVD

0.015

Muda

Data TPS

0.005

Pertama

13) Transfer data CT planning untuk backup/copy dalam media film/ CD/DVD/LAN
14) perencanaan terapi radiasi eksterna menggunakan komputer TPS
15) set up teknik penyinaran Total Body Iradiation ( TBI )
a)

Ketua

Data pasien

0.085

Madya

b)

Anggota

Data pasien

0.006

Pertama

Data pasien

0.006

Pertama

Foto Portal

0.006

Pertama

Data Simulasi

0.010

Pertama

Foto Portal

0.013

Muda

Data lapangan radiasi

0.022

Madya

Data set up

0.021

Madya

f) Penyinaran dengan blok MLC atau tanpa blok sama sekali

Data pasien

0.022

Madya

g) Penyinaran dengan individual blok

Data pasien

0.022

Madya

16) Melakukan set up penyinaran pada pasien kasus kegawat daruratan radioterapi
b.

Melakukan tindakan radioterapi


1)

Radioterapi eksternal:
a) Melakukan verifikasi setup penyinaran dengan foto portal gammagrafi /foton-grafi
b) Melakukan verifikasi set up penyinaran dengan pesawat simulator
c) Melakukan verifikasi set up penyinaran dengan perangkat foto portal elektronik (EPID)
d) Melakukan verifikasi set up penyinaran dengan perangkat cone beam CT
e) Melakukan koreksi set up penyinaran berdasarkan analisa hasil verifikasi portal

NO

UNSUR

-9-

SUB UNSUR

h) Penyinaran dengan penggunaan blok standar / manual

Data pasien

0.022

Madya

i) Penyinaran dengan penggunaan aplikator electron

Data pasien

0.022

Madya

j) Penyinaran dengan penggunaan wedge filter

Data pasien

0.025

Madya

k) Penyinaran dengan penggunaan bolus keras

Data pasien

0.022

Madya

l) Penyinaran dengan penggunaan kompensator khusus (ZIG)

Data pasien

0.013

Muda

m) Penyinaran dengan alat imobilisasi breast board/ belly board

Data pasien

0.005

Pertama

n) Penyinaran dengan alat fiksasi kepala masker

Data pasien

0.005

Pertama

o) Penyinaran dengan alat fiksasi kepala head clamper

Data pasien

0.005

Pertama

p) Penyinaran dengan alat fiksasi kepala head frame (SRS)

Data pasien

0.005

Pertama

q) Penyinaran dengan alat fikasasi kepala headfix/mouthfix (SRT)

Data pasien

0.005

Pertama

r) Penyinaran dengan alat fiksasi tubuh vacuum bag / body Fix (SBRT)

Data pasien

0.005

Pertama

Film/print out

0.021

Madya

Data pasien

0.005

Pertama

Brakhiterapi
a) Membuat radiografi aplikator brachyterapi dalam proses lokalisasi target dengan pesawat
simulator
b) Membuat foto x-ray dengan pesawat C arm dalam proses lokalisasi target / aplikator
d) Melakukan perencanaan brachyterapi dengan komputer TPS
e) Memasang dan melepas transfer tube pada aplikator brachyterapi intra caviter/ intra luminer
f) Memasang dan melepas transfer tube pada aplikator superficial atau implant ( interstitial )
g) Memonitor proses treatment delivery dalam penyinaran pasien

0.005

Pertama

Data pasien

0.005

Pertama
Pertama

0.005

Pertama

a) Wakil ketua

Laporan

0.016

Muda

b) Anggota

Laporan

0.016

Muda

a) Wakil ketua

Laporan

0.025

Madya

b) Anggota

Laporan

0.007

Pertama

Data penyinaran

0.016

Muda

Laporan

0.024

Madya

Laporan

0.007

Pertama

Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar

0.006

Pertama

0.006

Pertama

Melakukan Quality Assurance dan / Quality Control

e.

Pertama

0.005

3)

0.008

Data pasien

Membuat daftar tunggu pelayanan radiasi pasien baru di ruang pesawat radioterapi

2)

Data TPS
Catatan pemasangan
aplikator

Daftar tunggu

c.

1)

PELAKSANA
KEGIATAN

SATUAN HASIL

2)

ANGKA
KREDIT

BUTIR KEGIATAN

Melakukan QA/QC harian alat radioterapi bekerjasama dengan mitra terkait

Melakukan QA/QC bulanan alat radioterapi bekerjasama dengan mitra terkait

Melakukan pengecekan hasil penghitungan (rekalkulasi) dosis lapangan penyinaran pra QA/QC

Melakukan pengukuran paparan radiasi lingkungan radioterapi (survey radiasi)


1)
2)

Wakil ketua
Anggota

9. Melakukan pemeriksaan kedokteran nuklir


a.

Persiapan

b.

Melakukan tindakan pemeriksaan kedokteran nuklir


1)

Static dengan MIBG


a) Brainscan
b) KNF Mibi

film/CD

NO

UNSUR

- 10 -

SUB UNSUR

Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar

0.006

Pertama

0.006

Pertama

0.006

Pertama

0.020

Madya

c) Wholebody
d) Cysternografi
e) Lymphoscintigafi
f) Blaadpool
g) Liver scan
h) Gastric emptying
i) Sentinel node dengan nanocis
j) Pharathyroid sestamibi
k) Dacrio scintigraphy
l) Hepatobiliariy scintigraphy
m) Phlebography
n) Venography
2)

Scintigrafi thalium radionuklida ventriculografi

3)

Sidik perfusi miokardial dengan Tc 99 Mo sestamibi

4)

Sidik perfusi miokardial dengan TI

5)

Sidik infark miokard akut

6)

Bone scan dinamik three phase

7)

Dinamik renogram konvesional

8)

SPECT gamma amera


a) Blaadpool
b) KNF mibi
c) Mamoscintigrafi
d) Cysternografi
e) Meckel scan
f) Lymphoscintigafi
g) Wholebody
h) Brainscan
i) Renografi captropil.
j) Renografi dieresis.
k Renogram ERPF.
l) Pharatiroid sestamibi
m) Wholebody dengan Tc-sestamibi
o) Sistography.

9)

SPECT-CT
a) Thyroid scan
b) Mamoscintigrafi
c) Meckel scan
d) Brainscan
e) Lymphoscintigrafi

PELAKSANA
KEGIATAN

SATUAN HASIL

n) Thyroid scan

ANGKA
KREDIT

BUTIR KEGIATAN

film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar

0.014

Muda

0.006

Pertama

0.006

Pertama

0.006

Pertama

0.014

Muda

0.014

Muda

0.006

Pertama

0.014

Muda

0.006

Pertama

0.014

Muda

0.014

Muda

0.014

Muda

0.020

Madya

0.006

Pertama

0.006

Pertama

0.006

Pertama

0.006

Pertama

film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD

0.013

Muda

0.006

Pertama

0.006

Pertama

0.006

Pertama

0.014

Muda

0.014

Muda

0.014

Muda

0.014

Muda

0.014

Muda

0.014

Muda

0.014

Muda

0.014

Muda

0.014

Muda

0.014

Muda

0.014

Muda

0.014

Muda

0.014

Muda

NO

UNSUR

- 11 -

SUB UNSUR
3

Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar

0.013

Muda

0.020

Madya

0.020

Madya

0.020

Madya

0.031

Madya

0.020

Madya

0.020

Madya

0.020

Madya

g) KNF Mibi
h) Sentinel node
i) Sistografi
j) Hepatobiliaris
k Parathyroid
l) Cysternografi
10) PET-CT
Pelaporan dan evaluasi

1. Menyusun Laporan
a.

PELAKSANA
KEGIATAN

SATUAN HASIL

f) Blaadpool

ANGKA
KREDIT

BUTIR KEGIATAN

film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD
Data imejing/lembar
film/CD

5 tahunan, sebagai:
1)

Ketua

Dokumen

0.044

Madya

2)

Anggota

Dokumen

0.140

Muda

Dokumen

0.097

Muda

b.

Tahunan, sebagai Ketua

c.

Kinerja pelayanan radiologi, sebagai :


1)

Ketua

Dokumen

0.018

Madya

2)

Anggota

Dokumen

0.021

Pertama

0.141

Madya

2. Menyusun Evaluasi
a.

III PENGEMBANGAN
PROFESI

A. Pembuatan karya tulis/karya ilmiah di


bidang pelayanan radiologi

5 tahunan, sebagai:
1)

Ketua

2)

Anggota

b.

Tahunan, sebagai Ketua

c.

Kinerja pelayanan radiologi, sebagai :

Dokumen

0.141

Muda

Dokumen

0.000

Madya

1)

Ketua

0.141

Madya

2)

Anggota

0.141

Muda

Setiap Lembar kerja

0.054

Muda

Buku

12.5

Semua jenjang

Naskah

Semua jenjang

Buku

Semua jenjang

Naskah

Semua jenjang

d. Pemeliharaan alat-alat prosesing


1. Membuat karya tulis/karya ilmiah hasil penelitian, pengkajian, survey, dan evaluasi di bidang pelayanan
radiologi yang dipublikasikan :
a.

Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional

b.

Dalam bentuk majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI

2. Membuat karya ilmiah/karya ilmiah hasil penelitian, pengkajian survey, dan evaluasi di bidang pelayanan
radiologi yang tidak dipublikasikan:
a.

Dalam bentuk buku

b.

Dalam bentuk makalah

3. Membuat karya tulis/karya ilmiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah dengan gagasan sendiri di bidang
pelayanan radiologi yang dipublikasikan :
a.

Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional

b.

Dalam bentuk majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI

Buku

Semua jenjang

Naskah

Semua jenjang

Buku

Semua jenjang

4. Membuat karya tulis/karya ilmiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah dengan gagasan sendiri di bidang
pelayanan radiologi yang tidak dipublikasikan:
a.

Dalam bentuk buku

NO

UNSUR

- 12 -

SUB UNSUR
3
b.

PELAKSANA
KEGIATAN

SATUAN HASIL

Makalah

3.5

Semua jenjang

Naskah

Semua jenjang

Naskah

2.5

Semua jenjang

Buku

Semua jenjang

Majalah

3.5

Semua jenjang

Buku

Semua jenjang

Naskah

1.5

Semua jenjang

Naskah

Semua jenjang

Dalam bentuk makalah

5. Membuat tulisan ilmiah populer di bidang pelayanan radiologi yang disebarluaskan melalui media massa.
6. Menyampaikan prasaran berupa tinjauan, gagasan dan atau ulasan ilmiah di bidang pelayanan radiologi pada
pertemuan ilmiah
B. Penerjemahan/penyaduran buku dan
bahan-bahan lainnya di bidang
pelayanan radiologi.

ANGKA
KREDIT

BUTIR KEGIATAN

1. Menerjemahkan/menyadur buku dan bahan-bahan lainnya di bidang pelayanan radiologi yang dipublikasikan
dalam bentuk:
a.

Buku yang diterbitkan atau diedarkan secara nasional

b.

Dalam majalah ilmiah yang diakui oleh instansi yang berwenang

2. Menerjemahkan/menyadur buku dan bahan-bahan lainnya di bidang pelayanan radiologi yang tidak
dipublikasikan dalam bentuk:
a.

Buku

b.

Makalah

3. Membuat abstrak tulisan ilmiah di bidang pelayanan radiologi yang dimuat dalam penerbitan
C. Pembuatan buku pedoman/ketentuan
pelaksanaan/ketentuan teknis di
bidang pelayanan radiologi.
D. Pengembangan teknologi tepat guna di
bidang pelayanan radiologi
IV PENUNJANG
TUGAS
RADIOGRAFER

Pengajar/pelatih di bidang pelayanan


radiologi

1 Membuat buku pedoman di bidang pelayanan radiologi

Pedoman

Semua jenjang

2 Membuat ketentuan pelaksanaan di bidang pelayanan radiologi

Juklak

Semua jenjang

3 Membuat ketentuan teknis di bidang pelayanan radiologi

Juknis

Semua jenjang

Produk teknologi

Semua jenjang

Jpl

0.3

Semua jenjang

Kali

Semua jenjang

Mengembangkan teknologi tepat guna di bidang pelayanan radiologi.

Mengajar/melatih di bidang pelayanan radiologi

B. Keikutsertaan dalam seminar /


1. Mengikuti seminar/lokakarya internasional/nasional sebagai:
lokakarya di bidang pelayanan radiologi
a. Pemrasaran
b.

Pembahas/moderator/narasumber

Kali

Semua jenjang

c.

Peserta

Kali

Semua jenjang

2. Mengikuti delegasi ilmiah sebagai:

C. Keanggotaan dalam organisasi profesi

a.

Ketua

Kali

1.5

Semua jenjang

b.

Anggota

Kali

Semua jenjang

Kali

Semua jenjang

Kali

0.75

Semua jenjang

Tahun

Semua jenjang

Tahun

0.75

Semua jenjang

Piagam

Semua jenjang

Menjadi anggota organisasi profesi, sebagai:


a. Pengurus aktif
b. Anggota aktif

D. Keanggotaan dalam Tim Penilai jabatan Menjadi anggota Tim Penilai jabatan fungsional Radiografer, sebagai:
fungsional Radiografer
a. Ketua/Wakil Ketua
b. Anggota
E. Perolehan penghargaan/tanda jasa

Memperoleh penghargaan/tanda jasa Satyalancana Karya Satya:


a. 30 (tiga puluh) tahun

NO

UNSUR

- 13 -

BUTIR KEGIATAN

SATUAN HASIL

ANGKA
KREDIT

b. 20 (dua puluh) tahun

Piagam

Semua jenjang

c. 10 (sepuluh) tahun

Piagam

Semua jenjang

a. Sarjana (S1)/Diploma IV

Ijazah

Semua jenjang

b. Magister (S2)

Ijazah

10

Semua jenjang

c. Doktor (S3)

Ijazah

15

Semua jenjang

SK

0.5

Semua jenjang

SUB UNSUR
3

F. Perolehan gelar kesarjanaan lainnya

G Pelaksanaan kegiatan penunjang


lainnya

PELAKSANA
KEGIATAN

Memperoleh ijazah/gelar yang tidak sesuai dalam bidang tugasnya :

Sebagai koordinator pejabat fungsional Radiografer

Salinan Seseuai dengan aslinya


KEMENTERIAN PANRB
Kepala Biro Hukum dan Humas,

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA


DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,
ttd
AZWAR ABUBAKAR

Muhammad Imanuddin

LAMPIRAN III
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 29 TAHUN 2013
TENTANG JABATAN FUNGSIONAL RADIOGRAFER
DAN ANGKA KREDITNYA

JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL


UNTUK PENGANGKATAN DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT RADIOGRAFER
DENGAN PENDIDIKAN DIPLOMA III
JENJANG JABATAN/GOLONGAN RUANG DAN ANGKA KREDIT
NO

UNSUR

JABATAN FUNGISONAL RADIOGRAFER

PRESENTASE

PELAKSANA

PELAKSANA LANJUTAN

PENYELIA

II/c

II/d

III/a

III/b

III/c

III/d

60

60

60

60

60

60

80%

16

32

72

112

192

20%

18

28

48

100%

60

80

100

150

200

300

UNSUR UTAMA
A. Pendidikan
1. Pendidikan sekolah
2. Diklat
B. Pelayanan Radiologi
1. Persiapan
2. Pelaksanaan
3. Pelaporan dan Evaluasi
C. Pengembangan Profesi

UNSUR PENUNJANG
Kegiatan yang mendukung pelaksanaan tugas
Radiografer
JUMLAH

Salinan sesuai dengan aslinya


KEMENTERIAN PANRB
Kepala Biro Hukum dan Humas,

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA


DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,
ttd
AZWAR ABUBAKAR

Muhammad Imanuddin

LAMPIRAN IV
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 29 TAHUN 2013
TENTANG JABATAN FUNGSIONAL RADIOGRAFER
DAN ANGKA KREDITNYA
JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL
UNTUK PENGANGKATAN DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT RADIOGRAFER
DENGAN PENDIDIKAN SARJANA (S1)/DIPLOMA IV
JENJANG JABATAN/GOLONGAN RUANG DAN ANGKA KREDIT
NO

UNSUR

JABATAN FUNGISONAL RADIOGRAFER

PRESENTASE

PERTAMA

MUDA

MADYA

III/a

III/b

III/c

III/d

IV/a

IV/b

IV/c

100

100

100

100

100

100

100

80%

40

80

160

240

360

480

Kegiatan yang mendukung pelaksanaan


tugas Radiografer

20%

10

20

40

60

90

120

JUMLAH

100%

100

150

200

300

400

550

700

UNSUR UTAMA
A. Pendidikan
1. Pendidikan sekolah
2. Diklat
B. Pelayanan Radiologi
1. Persiapan
2. Pelaksanaan
3. Pelaporan dan Evaluasi
C. Pengembangan Profesi

UNSUR PENUNJANG

Salinan sesuai dengan aslinya


KEMENTERIAN PANRB
Kepala Biro Hukum dan Humas,

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA


DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,
ttd

Muhammad Imanuddin

AZWAR ABUBAKAR

LAMPIRAN V
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 29 TAHUN 2013
TENTANG JABATAN FUNGSIONAL RADIOGRAFER
DAN ANGKA KREDITNYA
JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL
UNTUK PENGANGKATAN DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT RADIOGRAFER
DENGAN PENDIDIKAN MAGISTER (S2)
JENJANG JABATAN/GOLONGAN RUANG DAN ANGKA KREDIT
NO

UNSUR

PRESENTASE

UNSUR PENUNJANG
Kegiatan yang mendukung pelaksanaan tugas
Radiografer
JUMLAH

MUDA

MADYA

PERTAMA
III/b

III/c

III/d

IV/a

IV/b

IV/c

150

150

150

150

150

150

80%

40

120

200

320

440

20%

10

30

50

80

110

100%

150

200

300

400

550

700

UNSUR UTAMA
A. Pendidikan
1. Pendidikan sekolah
2. Diklat
B. Pelayanan Radiologi
1. Persiapan
2. Pelaksanaan
3. Pelaporan dan Evaluasi
C. Pengembangan Profesi

JABATAN FUNGISONAL RADIOGRAFER

Salinan sesuai dengan aslinya


KEMENTERIAN PANRB
Kepala Biro Hukum dan Humas,

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA


DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,
ttd

Muhammad Imanuddin

AZWAR ABUBAKAR

LAMPIRAN VI
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 29 TAHUN 2013
TENTANG JABATAN FUNGSIONAL RADIOGRAFER
DAN ANGKA KREDITNYA
JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL
UNTUK PENGANGKATAN DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT RADIOGRAFER
DENGAN PENDIDIKAN DOKTOR (S3)
JENJANG JABATAN/GOLONGAN RUANG DAN ANGKA KREDIT

NO

UNSUR

JABATAN FUNGISONAL RADIOGRAFER

PRESENTASE
III/c

MUDA
III/d

IV/a

MADYA
IV/b

IV/c

200

200

200

200

200

80%

80

160

280

400

20%

20

40

70

100

300

400

550

700

UNSUR UTAMA
A. Pendidikan
1. Pendidikan sekolah
2. Diklat
B. Pelayanan Radiologi
1. Persiapan
2. Pelaksanaan
3. Pelaporan dan Evaluasi
C. Pengembangan Profesi

UNSUR PENUNJANG
Kegiatan yang mendukung pelaksanaan tugas Radiografer
JUMLAH

100%

Salinan sesuai dengan aslinya


KEMENTERIAN PANRB
Kepala Biro Hukum dan Humas,

200

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA


DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,
ttd

Muhammad Imanuddin

AZWAR ABUBAKAR

LAMPIRAN VII
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 29 TAHUN 2013
TENTANG JABATAN FUNGSIONAL RADIOGRAFER
DAN ANGKA KREDITNYA
ANGKA KREDIT KUMULATIF
UNTUK PENYESUAIAN/INPASSING BAGI JABATAN FUNGSIONAL RADIOGRAFER

NO

GOLONGAN
RUANG

III/a

III/b

III/c

III/d

IV/a

IV/b

IV/c

ANGKA KREDIT DAN MASA KEPANGKATAN


STTB/IJAZAH ATAU YANG SETINGKAT

KURANG 1 TAHUN

1 TAHUN

2 TAHUN

3 TAHUN

4 TAHUN/LEBIH

SARJANA (S1)/D-IV

100

112

124

136

148

SARJANA (S1)/D-IV

150

162

174

186

197

MAGISTER (S2)

150

163

177

188

199

SARJANA (S1)/D-IV

200

224

247

271

294

MAGISTER (S2)

200

226

249

273

296

DOKTOR ( S3)

200

228

251

275

298

SARJANA (S1)/D-IV

300

322

345

368

391

MAGISTER (S2)

300

325

347

370

393

DOKTOR ( S3)

300

327

349

372

395

SARJANA (S1)/D-IV

400

434

468

502

536

MAGISTER (S2)

400

437

471

505

539

DOKTOR ( S3)

400

440

474

508

542

SARJANA (S1)/D-IV

550

584

618

652

686

MAGISTER (S2)

550

587

621

655

689

DOKTOR ( S3)

550

590

624

658

692

SARJANA (S1) S/D DOKTOR (S3)

700

700

700

700

700

Salinan sesuai dengan aslinya


KEMENTERIAN PANRB
Kepala Biro Hukum dan Humas,

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA


DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,
ttd

Muhammad Imanuddin

AZWAR ABUBAKAR

Anda mungkin juga menyukai