Anda di halaman 1dari 26

Step 7

1. Definisi perkembangan?
Perkembangan (Development) merupakan suatu proses yang pasti di alami
oleh setiap individu, perkembangan ini adalah proses yang bersifat
kualitatif dan berhubungan dengan kematangan seorang individu yang
ditinjau dari perubahan yang bersifat progresif serta sistematis di dalam
diri manusia.
2. Jelaskan yg dimaksud dgn perkembangan sosialisasi, emosi, kognitif,
perilaku dan komunikasi?

perkembangan penalaran
1 sensorimotor (0-2 tahun) memadukan panca indra dan motorik
sehingga gerakan terarah dan memiliki tujuan
2 pre operasional (2-7 thun) anak bisa meniru, meilliki imajinasi utk
bermain dg mainannya
3 oprasinal konkrit (7-11tahun) anak bisa menetapkan dan menafsirkan
4 operasional formal (11-18 tahun) anak menelusuri, menyelesaiakan

dari kemungkinan dalil, logis seperti orang dewasa


Perkembangan emosi
usia 2-6 tahun merupakan masa puncak dari rasa takut yg khas dlm pola
perkembangan normal

Perkembangan tingkah laku


1 umur 4-5 tahun dapat mengendalikan gerakan kasar
2 umur 6 tahun siap menyesuaikan diri dg tuntutan sekolah
3 tingkah laku menyimpang dapat mulai dari umur 6 tahun spt perilaku
agresif dan non agresif
Perkembangan sosialisasi
1 sebelum usia 2 tahun anak terlibat dalam permainan seorang diri atau
searah
2 sejak umur 3-4 tahun anak mulai bermain bersama dg kelompok dari
umur 2-6 tahun, anak belajar melakukan hubungan sosial dan bergaul dg

orang2 diluar lingkungan rumah terutama dg anak-anak sebaya


Perkembangan komunikasi
1 reseptif dan ekspresif
2 menangis dan memberikan isyarat merupakan motivasi awal utk belajar
bicara

3 sebagian anak belum bisa mengucapkan sepatah kata pun sebelum


berusia 12 bulan
4 anak usia 12-18 bulan dapat menggunakan bentuk kalimat kata tunggal
5 kedua tahap normal tercapai pada usia 2 tahun
PERKEMBANGAN KOGNITIF : Kognitif adalah proses yang terjadi secara
internal di dalam pusat susunan saraf pada waktu manusia sedang berpikir (Gagne
dalam Jamaris, 2006). Pengertian yang luasnya cognition (kognisi) adalah
perolehan, penataan, dan penggunaan pengetahuan (Neisser, 1976). Menurut para
ahli jiwa aliran kognitifis, tingkah laku seseorang/anak itu senantiasa didasarkan
pada kognisi, yaitu tindakan mengenal atau memikirkan situasi dimana tingkah
laku itu terjadi. Teori perkembangan kognitif piaget adalah salah satu teori yang
menjelaskan bagaimana anak beradaptasi dengan dan mengiterprestasikan obyek
dan kejadian-kejadian di sekitarnya. Bagaimana anak mempelajari ciri ciri dan
fungsi dari objek objek, seperti mainan, perabot dan makanan, serta objekobjek sosial seperti diri, orang tua, teman. Bagaimana cara anak belajar
mengelompokkan objek-objek untuk mengetahui persamaan-persamaan dan
perbedaan-perbedaannya, untuk memahami penyebab terjadinya perubahan
dalam objek-objek atau peristiwa-peristiwa, dan untuk membentuk perkiraan
tentang objek dan peristiwa tersebut. Piaget percaya bahwa pemikiran anak-anak
berkembang menurut tahap-tahap atau periode-periode yang terus bertambah
kompleks. Piaget juga menyakini bahwa pemikiran seorang anak berkembang
melalui serangkaian tahap pemikiran dari masa bayi hingga masa dewasa.

3. Apa saja ggn perkembangan dan perilaku pd anak?


Komunikasi : kualitas komunikasinya yang tidak normal,

seperti ditunjukkan dibawah ini :

Perkembangan bicaranya terlambat, atau sama sekali tidak berkembang.

Tidak adanya usaha untuk berkomunikasi dengan gerak atau mimik muka
untuk mengatasi kekurangan dalam kemampuan bicara.

Tidak mampu untuk memulai suatu pembicaraan atau memelihara suatu


pembicaraan dua arah yang baik.

Bahasa yang tidak lazim yang diulang-ulang atau stereotipik.

Tidak mampu untuk bermain secara imajinatif, biasanya permainannya


kurang variatif.

Kemampuan berbahasa mengalami keterlambatan atau sama sekali tidak


dapat berbicara. Menggunakan kata kata tanpa menghubungkannya dengan
arti yang lazim digunakan.

Berkomunikasi dengan menggunakan bahasa tubuh dan hanya dapat


berkomunikasi dalam waktu singkat.

Kata-kata yang tidak dapat dimengerti orang lain ("bahasa planet")

Tidak mengerti atau tidak menggunakan kata-kata dalam konteks yang


sesuai.

Ekolalia (meniru atau membeo), menirukan kata, kalimat atau lagu tanpa
tahu artinya.

Bicaranya monoton seperti robot

Bicara tidak digunakan untuk komunikasi

Mimik datar

Interaksi sosial : adanya gangguan dalam kualitas interaksi

social :

Kegagalan untuk bertatap mata, menunjukkan ekspresi fasial, maupun


postur dan gerak tubuh, untuk berinteraksi secara layak.

Kegagalan untuk membina hubungan sosial dengan teman sebaya, dimana


mereka bisa berbagi emosi, aktivitas, dan interes bersama.

Ketidak mampuan untuk berempati, untuk membaca emosi orang lain.

Ketidak mampuan untuk secara spontan mencari teman untuk berbagi


kesenangan dan melakukan sesuatu bersama-sama.

Menolak atau menghindar untuk bertatap muka

Tidak menoleh bila dipanggil, sehingga sering diduga tuli

Merasa tidak senang atau menolak dipeluk

Bila menginginkan sesuatu, menarik tangan tangan orang yang terdekat dan
berharap orang tersebut melakukan sesuatu untuknya

Tidak berbagi kesenangan dengan orang lain

Saat bermain bila didekati malah menjauh

Bila menginginkan sesuatu ia menarik tangan orang lain dan mengharapkan


tangan tersebut melakukan sesuatu untuknya.

Perilaku : aktivitas, perilaku dan interesnya sangat terbatas,

diulang-ulang

dan

stereotipik seperti dibawah ini :

Adanya suatu preokupasi yang sangat terbatas pada suatu pola perilaku
yang tidak normal, misalnya duduk dipojok sambil menghamburkan pasir
seperti air hujan, yang bisa dilakukannya berjam-jam.

Adanya suatu kelekatan pada suatu rutin atau ritual yang tidak berguna,
misalnya kalau mau tidur harus cuci kaki dulu, sikat gigi, pakai piyama,
menggosokkan kaki dikeset, baru naik ketempat tidur. Bila ada satu diatas
yang terlewat atau terbalik urutannya, maka ia akan sangat terganggu dan
nangis teriak-teriak minta diulang.

Adanya gerakan-gerakan motorik aneh yang diulang-ulang, seperti misalnya


mengepak-ngepak lengan, menggerak-gerakan jari dengan cara tertentu dan
mengetok-ngetokkan sesuatu.

Adanya preokupasi dengan bagian benda/mainan tertentu yang tak


berguna, seperti roda sepeda yang diputar-putar, benda dengan bentuk dan
rabaan tertentu yang terus diraba-rabanya, suara-suara tertentu.

Sering dianggap sebagai anak yang senang kerapian harus menempatkan


barang tertentu pada tempatnya

Anak dapat terlihat hiperaktif misalnya bila masuk dalam rumah yang baru
pertama kali ia datang, ia akan membuka semua pintu, berjalan kesana
kemari, berlari-lari tak tentu arah.

Mengulang suatu gerakan tertentu (menggerakkan tangannya seperti


burung terbang). Ia juga sering menyakiti diri sendiri seperti memukul
kepala atau membenturkan kepala di dinding

Dapat menjadi sangat hiperaktif atau sangat pasif (pendiam), duduk diam
bengong dengan tatap mata kosong. Marah tanpa alasan yang masuk akal.
Amat sangat menaruh perhatian pada satu benda, ide, aktifitas ataupun
orang. Tidak dapat menunjukkan akal sehatnya. Dapat sangat agresif ke
orang lain atau dirinya sendiri.

Gangguan kognitif tidur, gangguan makan dan gangguan perilaku lainnya.

Anak-anak ini sering juga menunjukkan emosi yang tak wajar:


temper tantrum (ngamuk tak terkendali)
tertawa dan menangis tanpa sebab
ada juga rasa takut yang tak wajar.
Tertawa-tawa sendiri, menangis atau marah tanpa sebab nyata
Sering mengamuk tak terkendali (temper tantrum), terutama bila tidak
mendapatkan sesuatu yang diinginkan
Sering mengamuk tak terkendali (temper tantrum)bila keinginannya tidak
didapatkannya, bahkan bisa menjadi agresif dan merusak.
Tidak dapat berbagi perasaan (empati) dengan anak lain

Kecuali gangguan emosi sering pula anak-anak ini menunjukkan gangguan sensoris:
adanya kebutuhan untuk mencium-cium/menggigit-gigit benda

tak suka kalau dipeluk atau dielus.


Sensitif terhadap cahaya, pendengaran, sentuhan, penciuman dan rasa
(lidah) dari mulai ringan sampai berat.
Menggigit, menjilat atau mencium mainan atau benda apa saja
Bila mendengar suara keras, menutup telinga
Menangis setiap kali dicuci rambutnya
Meraskan tidak nyaman bila diberi pakaian tertentu
Tidak menyukai rabaan atau pelukan, Bila digendong sering merosot atau
melepaskan diri dari pelukan.
Autisme Masa Kanak lebih sering terjadi pada anak laki-laki daripada anak
perempuan dengan perbandingan 3 : 1
http://www.autisme.or.id/GPP_PDD/autisme_masa_kanak/.

4. Faktor yg mempengaruhi ggn perkembangan?


1
faktor genetika pd kembar monozigot lebih besar dari
dizigot,

terdapat

teori

yg

berhubungan

dg

melatonin

(detoksifikasi air raksa, timbal, dan logam berat lainnya). pada


autis terjadi gangguan metabolisme pada melatonin.
2 faktor imunologis inkompabilitas imunologi antara ibu dan
embrio menyebabkan jaringan neural embrionik atau ekstra
embrionik mengalami kerusakan selama kehamilan
3 faktor perinatal krn adanya perdarahan maternal dan
mekonium dari cairan amnion
5. Apa hubungan ibu suka makan seafood dengan gejala yg diderita oleh
anak?
Seafood mengandung merkuri.
Ikan 90% mengikat merkuri (kerang-kerang) dikonsumsi menembus
plasenta dan sawar otak terakumulasi di serebrum

Logam berat masuk melalui 2 fase:


Fase kinetik: proses biologis. Penyerapan penyebaran
metabolisme ekskresi.
o Sinergis: >>daya logam berat. Sifatnya beracun daya racun

tinggi
o Antagonis: <<daya logam berat. Pembuangan logam berat
Fase dinamik: katabolisme dan anabolisme, dan berkaitan dgn enzim
pd tubuh.

Toksisitas tinggi: merkuri, timbal, kadnium, dll.

merkuri
o Organik: daya racun lebih tinggi drpd anorganik
o Bekerja scr sinergis. Menjadi metil merkuri

membuat

metabolisme lebih mudah dan bisa menginfiltrat zat yg tdk bs


ditembus oleh zat asing yg lain jaringan spt otak mengganggu
kinerja otak.
o Ex: kerang filter filder nonselektif apapun yg ada di air akan
terserap semua. Kerang mengandung protein tinggi. Protein tinggi
dan merkuri bertemu ikatan sulfida rusak.
Penumpukan logam berat biota laut bersifat racun dimakan
bersifat toksin pd tubuh, bisa menembus sawar plasenta dan sawar
otak.
6. Apa kaitannya intoksikasi logam berat, zat kimia, infeksi, dan faktor
genetik pd masa kehamilan dan perkembangan anak thdp instabilitas

genomik?
Infx pd kehamilan:
CMV, Rubella, Toksoplasma menembus sawar otak dan sawar plasenta

malformasi kongenital.
7. Apa makna dari px intelegensi didaptkan IQ 50? Derajat IQ?

8. Mengapa kemampuan bicara terhambat terutama dalam mengucapkan l,r,s?


Bicara terhambat:
PENYEBAB GANGGUAN SPEECH DELAY
A. Retardasi mental.
B. Gangguan pendengaran.
C. Gangguan bicara karena kelainan orang bicara. Kelainan ini meliputi lidah
pendek, kelainan bentuk gigi dan mandibula (rahang bawah), kelainan bibir
sumbing (palatoschizis atau cleft palate).
D. Gangguan berbahasa sentral. Gangguan berbahasa sentral adalah ketidak
sanggupan untuk menggabungkan kemampuan pemecahan masalah dengan
kemampuan berbahasa yang selalu lebih rendah. Ia sering menggunakan mimik
untuk menyatakan kehendaknya seperti pada pantomim. Pada usia sekolah,
terlihat dalam bentuk kesulitan belajar.
E. Deprivasi (tidak mendapat rangsangan yang baik dari lingkungan).
F. Bilingual (penggunaan dua bahasa dalam keluarga).
G. Keterlambatan fungsional. Dalam keadaan ini biasanya fungsi reseptif sangat
baik, dan anak hanya mengalami gangguan dalam fungsi ekspresif: Cirikhasnya
adalah anak tidak menunjukkan kelainan neurologis lain.

H. Mutisme selektif. Biasanya terlihat pada anak berumur 3-5 tahun, yang
tidak mau bicara pada keadaan tertentu, misalnya di sekolah atau bila ada
orang tertentu. Atau kadang-kadang ia hanya mau bicara pada orang
tertentu, biasanya anak yang lebih tua. Keadaan ini lebih banyak dihubungkan
dengan kelainan yang disebut sebagai neurosis atau gangguan motivasi.
Keadaan ini juga ditemukan pada anak dengan gangguan komunikasi sentral
dengan intelegensi yang normal atau sedikit rendah.
I. Celebral Palsy.
J. Autisme.

9. DD? (RM definisi, kriteria, etiologi, kondisi umum dan fisik, px


penunjang dan fisik, pengelolaan, dampak RM thdp klg, bgmn mengedukasi
klg yg punya anak RM, dan pencegahan RM)
RETARDASI MENTAL
definisi
Definisi menurut NOYES :
Individu yang mempunyai keterbatasan keprobadian, sehingga
mengakibatkan

kegagalan

intelektualnya,

yang

untuk

diperlukan

mengembangkan
untuk

memenuhi

lingkungannya, menjadi seseorang yang mandiri.

kapasitas
tuntutan

Keterbatasan kemampuan intelektual ini dapat terjadi oleh karena


gangguan perkembangan otak akibat pengaruh genetic, malnutrisi,
penyakit-penyakit tertentu, trauma pada otak baik sebelum lahir,
pada waktu proses kelahiran maupun segera setelah kelahiran.
Keterbatasan
konsekuensi

intelektual
dari

dapat

gangguan

juga

terjadi

perkembangan

oleh

akibat

karena

kurangnya

stimulasi lingkungan, baik yang berasal dari lingkungan keluarga


ataupun lingkungan sosialnya.

Etiologi

Penyebab kelainan mental ini adalah faktor keturunan (genetik) atau


tak jelas sebabnya (simpleks).keduanya disebut retardasi mental
primer. Sedangkan faktor sekunder disebabkan oleh faktor luar
yang berpengaruh terhadap otak bayi dalam kandungan atau anakanak.
Retardasi mental menurut penyebabnya, yaitu :
- Akibat infeksi dan/atau intoksikasi.
Dalam Kelompok ini termasuk keadaan retardasi mental karena
kerusakan jaringan otak akibat infeksi intrakranial, karena serum,
obat atau zat toksik lainnya.
- Akibat rudapaksa dan atau sebab fisik lain.
Rudapaksa sebelum lahir serta juga trauma lain, seperti sinar x,
bahan kontrasepsi dan usaha melakukan abortus dapat

mengakibatkan kelainan dengan retardasi mental. Rudapaksa


sesudah lahir tidak begitu sering mengakibatkan retardasi mental.
- Akibat gangguan metabolisme, pertumbuhan atau gizi.
Semua retardasi mental yang langsung disebabkan oleh gangguan
metabolisme (misalnya gangguan metabolime lemak, karbohidrat dan
protein), pertumbuhan atau gizi termasuk dalam kelompok ini.
Ternyata gangguan gizi yang berat dan yang berlangsung lama
sebelum umur 4 tahun sangat memepngaruhi perkembangan otak dan
dapat mengakibatkan retardasi mental. Keadaan dapat diperbaiki
dengan memperbaiki gizi sebelum umur 6 tahun, sesudah ini biarpun
anak itu dibanjiri dengan makanan bergizi, intelegensi yang rendah
itu sudah sukar ditingkatkan.
- Akibat penyakit otak yang nyata (postnatal).
Dalam kelompok ini termasuk retardasi mental akibat neoplasma
(tidak termasuk pertumbuhan sekunder karena rudapaksa atau
peradangan) dan beberapa reaksi sel-sel optak yang nyata, tetapi
yang belum diketahui betul etiologinya (diduga herediter). Reaksi
sel-sel otak ini dapat bersifat degeneratif, infiltratif, radang,
proliferatif, sklerotik atau reparatif.
- Akibat penyakit/pengaruh pranatal yang tidak jelas.
Keadaan ini diketahui sudah ada sejak sebelum lahir, tetapi tidak
diketahui etiologinya, termasuk anomali kranial primer dan defek
kogenital yang tidak diketahui sebabnya.
- Akibat kelainan kromosom.
Kelainan kromosom mungkin terdapat dalam jumlah atau dalam
bentuknya.
- Akibat prematuritas.
Kelompok ini termasuk retardasi mental yang berhubungan dengan
keadaan bayi pada waktu lahir berat badannya kurang dari 2500
gram dan/atau dengan masa hamil kurang dari 38 minggu serta
tidak terdapat sebab-sebab lain seperti dalam sub kategori
sebelum ini.
- Akibat gangguan jiwa yang berat.
Untuk membuat diagnosa ini harus jelas telah terjadi gangguan jiwa

yang berat itu dan tidak terdapat tanda-tanda patologi otak.


- Akibat deprivasi psikososial.
Retardasi mental dapat disebabkan oleh fakor-faktor biomedik
maupun sosiobudaya.

manifestasi kllinis
klasifikasi

a Retardasi mental ringan

IQ berkisar 50 69

Pemahaman dan penggunaan bahasa cenderung terlambat pada


berbagai

tingkat

dan

masalah

kemampuan

berbicara

yang

mempengaruhi perkembangan kemandirian dapat menetap sampai


dewasa
Walaupun mengalami keterlambatan dalam kemampuan bahasa
tetapi sebagian besar dapat mencapai kemampuan berbicara untuk
keperluan sehari-hari. Kebanyakan juga dapat mandiri penuh dalam
merawat diri sendiri dan mencapai keterampilan praktis dan
keterampilan rumah tangga, walaupun tingkat perkembangannya
agak lambat daripada normal

Kesulitan utama biasanya tampak dalam pekerjaan sekolah yang


bersifat akademik dan banyak masalah khusus dalam membaca dan
menulis

Etiologi organik hanya dapat diidentifikasi pada sebagian kecil


penderita

Keadaan lain yang menyertai : autisme, gangguan perkembangan


lain, epilepsi, gangguan tingkah laku atau disabilitas fisik dapat
ditemukan dalam berbagai proporsi

b Retardasi mental sedang

IQ biasanya berada dalam rentang 35 49

Umumnya ada profil kesenjangan (disparency) dari kemampuan,


beberapa dapat mencapai tingkat yang lebih tinggi dalam
keterampilan visuo-spasial daripada tugas-tugas yang tergantung
pada bahasa, sedangkan yang lainnya sangat canggung namun dapat
mengadakan interaksi sosial dan percakapan sederhana

Tingkat perkembangan bahasa bervariasi : ada yang dapat


mengikuti percakapan sederhana, sedangkan yang lain hanya dapat
berkomunikasi seadanya untuk kebutuhan dasar mereka

etiologi organik dapat diidentifikasi pada kenbanyakan penyandang


retardasi mental sedang

autisme masa kanak atau gangguan perkembangan pervasif lainnya


terdapat pada sebagian kecil kasus dan punya pengaruh besar
pada gambaran klinis dan terapinya

c Retardasi mental berat

IQ biasanya berada dalam rentang 20 34

Pada umumnya mirip dengan retardasi metal sedang dalam hal :


Gambaran klinis
Terdapatnya etiologi organik
Kondisi yang menyertai
Tingkat prestasi yang rendah

Kebanyakan retardasi mental berat menderita gangguan motorik


yang mencolok atau defisit lain yang menyertainya, menunjukkan
adanya

kerusakan

atau

penyimpangan

perkembangan

bermakna secara klinis dari susunan saraf pusat


d Retardasi mental sangat berat

IQ biasanya di bawah 20

yang

Pemahaman dan penggunaan bahasa terbatas, paling banter


mengerti perintah dasar dan mengajukan permohonan sederhana

Keterampilan visuo-spasial yang paling dasar dan sederhana


tentang memilih dan mencocokkan mungkin dapat dicapainya dan
dengan pengawasan dan petunjuk yang tepat penderita mungkin
dapat sedikit ikut melakukan tugas praktis dan rumah tangga

Suatu etiologi organik dapat diidentifikasi pada sebagian besar


kasus

Biasanya ada disabilitas neurologik dan fisik lain yang berat yang
mempengaruhi mobilitas seperti epilepsi dan hendaya daya lihat
dan daya dengar

e Retardasi mental lainnya

Kategori ini digunakan bila penilaian dari tingkat retardasi mental


dengan memakai prosedur biasa sangat sulit atau tidak mungkin
dilakukan karena adanya gangguan sensorik atau fisik misalnya
buta, bisu, tuli dan penderita yang perilakunya terganggu berat
atau fisiknya tidak mampu

f Retardasi mental yang tidak tergolongkan

Jelas terdapat retardasi mental tetapi tidak ada informasi yang


cukup untuk menggolongkannya dalam salah satu kategori di atas

KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN ORANG DENGAN RM


Derajad RM

Usia Prasekolah

Usia sekolah 6-20

Dewasa (21 &

Maturasi & Perkembangan

Latihan & Pendidikan

Keadekuatan
Kejuruan

Sangat berat

Berat

Sedang

Ringan

Retardasi jelas; kapasitas

Ada beberapa

Beberapa per

berfungsi yang minimal dalam

perkembangan motorik; motorik dan b

bidang sensorimotorik;

dapat berespon minimal mencapai pera

memerlukan perawatan;

atau terbatas terhadap yang sangat t

memerlukan bantuan &

latihan menolong diri

pengawasan terus menerus.

sendiri.

Perkembangan motorik yang

Dapat berbicara atau

Dapat berepe

miskin; berbicara sedikit

belajar berkomunikasi;

dalam pemelih

biasanya tidak mampu belajar

dapat dilatih dalam

sendiri dibaw

dari latihan menolong diri

kebiasaan sehat dasar;

pengawasan le

sendiri; sedikit atau tidak

memperoleh manfaat

dapat mengem

mempunyai keterampilan

dari latihan kebiasaan

keterampilan

komunuikasi.

sistematik; tidak

diri sendiri sa

mampu memperoleh

minimal yang

manfaat dari latihan

dalam lingkun

Dapat berbicara atau belajar

kejuruan.
Dapat memperoleh

terkendali.
Dapat bekerj

untuk berkomunikasi;

manfaat dari latihan

dalam pekerja

kesadaran sosial yang buruk;

dalam keterampilan

tidak terlatih

perkembangan motorik yang

sosial dan pekerjaan;

setengah terl

cukup; mendapat manfaat

tidak mungkin

kondisi teraw

dari latihan menolong diri

berkembang lebih dari

memerlukan p

sendiri; dapat ditangani

kelas dua dalam subjek

dan bimbingan

dengan pengawasan sedang.

akademik; dapat

dalam stress

belajar pergi sendirian

ekonomi ringa

Dapat mengembangkan

ditempat yang dikenal.


Dapat belajar

Biasanya dapa

keterampilan sosial dan

keterampilan akademik

keterampilan

memerlukan p

komunikasi; retardasi minimal

sampai kira-kira kelas

kejuruan yang

dan bidang sensorimotorik;

enam pada akhir usia

untuk membia

sering tidak dapat dibedakan

remaja; dapat

sendiri minim

dari normal sampai lebih tua.

dibimbing untuk

mungkin mem

menyesuaikan diri

bantuan dan b

dengan sosial.

jika dibawah
atau ekonomi
biasa.

PPDGJ III
diagnosis
Kriteria Diagnostik untuk RM:
1 Fungsi intelektual yg secara bermakna dibawah rata2 I.Q kira2 70
atau kurang,yang dilakukan secara individual.
2 Adanya deficit atau gangguan yang menyertai dalam fungsi adaptif
sekarang pada sekurang2nya dua bidang ketrampilan berikut :
komunikasi,

merawat

diri

sendiri,

dirumah,

ketrampilan

social/interpersonal, menggunakan sarana masyarakat, mengarahkan


diri sendiri, ketrampilan akademik fungsional, pekerjaan, liburan,
kesehatan dan keamanan.
3 Onset sebelum usia 18tahun.
Pemeriksaan Fisik
1

Bentuk wajah pasien : tulang hidung datar, alis mata yg menonjol,

lidah yg menonjol, telinga yang letaknya rendah.


2 Ekspresi wajah pasien : penampilan dungu.
Pemeriksaan Neurologis
1

Gangguan

sensorik

10%

mengalami

gangguan

pendengaran,

gangguan penglihatan dan gangguan kejang.


2 Gangguan motorik : hipotonia,hiperrefleksi dan gerakan involunter.

Catatan: Yang membedakan anak RM dengan gejala perilaku dan Autis


adalah:
1. Anak RM biasanya berhubungan dengan orang tua atau anak-anak lain dengan
cara yang sesuai dengan umur mentalnya,
2. mereka menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan orang lain,
3. mereka memiliki gangguan yang relatif tetap tanpa pembelahan fungsi.
Pencegahan Retardasi Mental

Terjadinya retardasi mental dapat dicegah. Pencegahan retardasi mental dapat


dibedakan menjadi dua: pencegahan primer dan pencegahan sekunder.

a. Pencegahan Primer

Usaha pencegahan primer terhadap terjadinya retardasi mental dapat dilakukan


dengan:
1) pendidikan kesehatan pada masyarakat,
2) perbaikan keadaan sosial-ekonomi,
3) konseling genetik,
4) Tindakan kedokteran, antara lain:

perawatan prenatal dengan baik,

pertolongan persalinan yang baik, dan

pencegahan kehamilan usia sangat muda dan terlalu tua.

b. Pencegahan Sekunder

Pencegahan sekunder terhadap terjadinya retardasi mental dapat dilakukan


dengan diagnosis dan pengobatan dini peradangan otak dan gangguan lainnya.
E. Penanganan Retardasi Mental

Penanganan terhadap penderita retardasi mental bukan hanya tertuju pada


penderita saja, melainkan juga pada orang tuanya. Mengapa demikian? Siapapun
orangnya pasti memiliki beban psiko-sosial yang tidak ringan jika anaknya
menderita retardasi mental, apalagi jika masuk kategori yang berat dan sangat
berat. Oleh karena itu agar orang tua dapat berperan secara baik dan benar
maka mereka perlu memiliki kesiapan psikologis dan teknis. Untuk itulah maka
mereka perlu mendapatkan layanan konseling. Konseling dilakukan secara
fleksibel dan pragmatis dengan tujuan agar orang tua penderita mampu
mengatasi bebab psiko-sosial pada dirinya terlebih dahulu.

Untuk mendiagnosis retardasi mental dengan tepat, perlu diambil anamnesis dari
orang tua dengan teliti mengenai: kehamilan, persalinan, dan pertumbuhan serta
perkembangan anak. Dan bila perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium.

AUTIS
definisi
gangguan perkembangan pervasive yg ditandai abnormalitas atau
hendaya dalam perkembangan sebelum usia 3 tahun dan dgn ciri
fungsi abnormalitas pada 3 bidang (sosial, komunikasi, dan perilaku
yg terbatas dan berulang).
berasal dari kata autos yg artinya sesuatu yg mengarah pada dirinya

sendiri, berada pada alamnya sendiri


etiologi
belum diketahui, disebabkan karena multifaktorial.

faktor keturunan dan kegagalan salah satu dari bagian otak yg


memproses rangsangan saraf
4 faktor genetika pd kembar monozigot lebih besar dari
dizigot,

terdapat

teori

yg

berhubungan

dg

melatonin

(detoksifikasi air raksa, timbal, dan logam berat lainnya). pada


autis terjadi gangguan metabolisme pada melatonin.
5 faktor imunologis inkompabilitas imunologi antara ibu dan
embrio menyebabkan jaringan neural embrionik atau ekstra
embrionik mengalami kerusakan selama kehamilan
6 faktor perinatal krn adanya perdarahan maternal dan

mekonium dari cairan amnion


manifestasi kllinis
1 bidang komunikasi sebagian tidak berkomunikasi baik secara
verbal maupun non verbal, tidak mampu mengekspresikan
keinginannya, lebih suka bergumam
2 dalam bergaul tidak ada kontak mata, menundukkan kepala,
membuang muka, hanya mau bersama ibunya
3 dalam membawa dirinya lebih suka menarik diri, hidup dalam
alam khayalnya sendiri, suka menggigit benda, sering memukumukul benda, sering tiba2 memukul temannya
4 dalam sensori integratf sangat sensitif terhadap sentuhan
atau suara2, senang mencium2 dan manjilat2 mainannya
5 dalam pola bermain tidak bermain seperti anak2 pada
umumnya, kurang atau tidak kreatif dan imajinatif, tidak
bermain sesuai fungsi mainan dan biasanya menyenangi benda2
berputar
6 dalam emosi sering marah tanpa alasan, sering mengamuk tak
terkendali bila keinginannya tdk dipenuhi, tiba2 tertawa atau

menangis tanpa alasan, menyerang orang lain tanpa diduga


klasifikasi
1 F84.0 autisme pada masa kanak
2 F84.1 auitisme tak khas
diagnosis
F84.0 autisme pada masa kanak
a munculnya sebelum usia 3 tahun dg kelainan fungsi pada 3
bidang (interaksi sosial, komunikasi, dan perilaku terbatas
dan berulang)

b kelainan perkembangan sudah menjadi jelas sebelum usia 3


tahun, sehingga diagnosis dapat di tegakkan
c selalu ada hendaya kualitatif dalam tingkat sosial
d selalu ada hendaya kualitatif dalam tingkat komunikasi
e kondisi ini juga ditandai oleh pola perilaku, minat, dan kegiatan
yg terbatas, berulang dan stereotipik
f semua tigkatan IQ dapat ditemukan dalam hubungannya dg autis
pedoman (tidak pasti)

F84.1 auitisme tak khas


a kelainan atau hendaya menjadi jelas, untuk pertama kalinya
setelah usia 3 tahun
b sering muncul pada individu dg RM yg berat
c tidak memenuhi 3 bidang

DD

SINDROM ASPERGER

definisi
suatu kondisi yg ditandai dg gangguan dalam interaksi sosial dan
terhambatnya perhatian khas, tetapi tidak adanya keterlambatan

dalam perkembangan bahasa serta perkembangan kognitif


Pedoman diagnosis
a ditentukan oleh kombinasi antara :
1 tidak adanya hambatan atau keterlambatan umum dalam
perkembangan berbahasa atau perkembangan kognitif yg
secara jelas, seperti pada autisme
2 adanya defisiensi kualitatif dalam fungsi interaksi sosial yg
timbal balik
3 adanya pola perilaku perhatian dan aktivitas, yg terbatas,
ebrulang dan stereotipik
b terdapat atau tidak terdapat masalah dalam komunikasi yg sama,
seperti

DD

yg

berkaitan

dg

autisme,

tetapi

terdapatnya

keterlambatan bahasa yg jelas akan menyingkirkan diagnosis ini

a autisme infantil : onsetnya lebih awal, lebih parah, adanya


gangguan dari bahasa dan kognitif, defisit sosial dan komunikasi
yg lebih berat
b autisme highfunctioning (IQ verbalnya kurang) : asperger IQ
verbalnya normal

SINDRM RETT

definisi
Pedoman diagnosis
DD

GANGGUAN

AKTIVITAS

BERLEBIH

YG

BERHUBUNGAN

RETARDASI MENTAL DAN GERAKAN STEREOTIPIK F84.4

Pedoman diagnostik

GANGGUAN PERKEMBANGAN PADA ANAK


10. Penyakit pd anak yg disertai RM?
11. Bagaimana karakteristik penyakit2 yg disertai RM?
12. Penatalaksanaan untuk skenario?

DG

Pentingnya Pendidikan dan Latihan untuk Penderita Retardasi Mental

1) Latihan untuk mempergunakan dan mengembangkan kapasitas yang dimiliki


dengan sebaik-baiknya.

2) Pendidikan dan latihan diperlukan untuk memperbaiki sifat-sifat yang salah.

3) Dengan latihan maka diharapkan dapat membuat keterampilan berkembang,


sehingga ketergantungan pada pihak lain menjadi berkurang atau bahkan hilang.

Melatih penderita retardasi mental pasti lebih sulit dari pada melatih anak
normal antara lain karena perhatian penderita retardasi mental mudah
terinterupsi. Untuk mengikat perhatian mereka tindakan yang dapat dilakukan
adalah dengan merangsang indera.

b. Jenis-jenis Latihan untuk Penderita Retardasi Mental

Ada beberapa jenis latihan yang dapat diberikan kepada penderita retardasi
mental, yaitu:

1) Latihan di rumah: belajar makan sendiri, membersihkan badan dan berpakaian


sendiri, dst.,

2) Latihan di sekolah: belajar keterampilan untuk sikap social,

3) Latihan teknis: latihan diberikan sesuai dengan minat dan jenis kelamin
penderita, dan

4) Latihan moral: latihan berupa pengenalan dan tindakan mengenai hal-hal yang
baik dan buruk secara moral.

Anda mungkin juga menyukai