Hermita DP
@2014
Materi
Sejarah Probabilitas
Konsep Dasar Probabilitas
Definisi Probabilitas
Teori Dasar Probabilitas
Hukum Probabilitas
Probability Theorem
Teknik Cacah
PERCOBAAN (TARUHAN)
Kalah
TARUHAN
Rp1.000.000,00
Menang
Persentase
Menang???
Strategi???
Rp2.000.000,00
X
TARUHAN
PERCOBAAN (TARUHAN)
Pada permainan berturut-turut dari 2 pihak
dengan strategi :
Apabila pada suatu permainan suatu pihak
mengalami kekalahan, maka maka pada
permainan selanjutnya, pihak yang kalah
memasang sejumlah uang yang lebih besar
dari uang yang dipasang pada permainan
sebelumnya.
MANTINGAL
4
5
-- indwi--
12/09/2014
12/09/2014
exercise
7
-- indwi--
12/09/2014
Remember
The probability of an event will not be more than
1.
This is because 1 is certain that something will
happen.
And the probability of an event will not be less
than 0.
This is because 0 is impossible (sure that
something will not happen).
8
-- indwi--
12/09/2014
9
-- indwi--
12/09/2014
Sejarah Probabilitas
Tahun 1550 : Gerolamo Cardano (The Book on Dice Games)
The Probability that one of two exclusive event occurs equals the
sum their probabilities
The Probability that two independent event occurs simultaneously
equals the product of their probabilities.
Gerolamo Cardano dijuluki The father of the theory probability
Sejarah Probabilitas
Tahun 1709 : Jaques (Jacob) Bernoulli menulis buku Ars
Conjectandi, yang terdiri 5 bagian, yaitu:
1. Menulis ulang Liber de Ludo Aleae (Book on Games of
Chance) karya Cardano
2. Permutasi dan Kombinasi
3. Distribusi Binomial dan Multinomial
4. Teori Peluang/Probabilitas
5. The Law Large Number (Hukum Bilangan Besar)
Sejarah Probabilitas
Abraham de Moivre :
-
Sejarah Probabilitas
Pada abad ke 18, para pelopor teori probabilitas berikut
aplikasinya :
Pierre Simon Laplace (1749-1827)
Simeon Denis Poisson (1777-1855)
Pada abad ke- 19 para ahli matematika terkemuka melanjutkan
karya pendahulunya, yaitu:
P. Chebyshev (1821-1894)
A. Markov
(1856-1922)
A. Lyapunov (1857-1918)
Unsur peluang/probabilitas :
1. Random experiments
2. Sample space
3. Events
PROBABILITAS
15
Experiments
Deterministic
Experiments
Random /
Stochastic
Experiments
If the results very in spite of all
efforts to keep the experimental
conditions the same
= {l, p , ll, lp, pl, pp, lll, llp, lpl, lpp, pll, plp, ppl, ppp}
Keluarga manakah yang memiliki anak pertama laki-laki?
A = keluarga yang memiliki anak pertama laki-laki
A = {l, ll, lp, lll, llp, lpl, lpp}
Visualizing Events
Contingency Tables
Ace
Not Ace
Black
Red
2
2
24
24
26
26
Total
48
52
Tree Diagrams
2
Sample
Space
Total
24
Full Deck
of 52 Cards
2
Chap 4-21
24
Sample
Space
A B
A dan B
A A S
A B
S
A
Ac
Sample space, S
A
Event, A
Definisi Probabilitas
Experiment : Pelemparan/pengundian dua koin uang logam.
4 kemungkinan hasil
T
T
T
H
X : Event muncul H
X Value
Probability
1/4 = 0.25
2/4 = 0.50
1/4 = 0.25
Definisi Probabilitas
Sebuah ukuran tingkat peluang
(likelihood of occurrence) dari sebuah
kejadian yang tidak
pasti (uncertain event).
Diukur dengan nilai antara 0 dan 1 (atau
antara 0% dan 100%)
Pasti
0.5
Mustahil
Definisi Probabilitas
Pendekatan Perhitungan Probabilitas
Obyektif
Richard Von Mises
Aksiomatik
Subyektif
Andrei N. Kolmogrov
(1903-1987)
Frank P. Ramsey
(1903-1930)
Pendekatan Klasik
Pendekatan
Frekuensi Relatif
Definisi Probabilitas
Pendekatan Aksiomatik
Definisi :
Misal adalah sample space dan S merupakan event
space. Probabilitas sebuah event A dinyatakan dengan
P(A), mengikuti 3 aksioma berikut :
1. P(A) > 0
2. P() = 1
3. Jika A1, A2, A3, merupakan mutually exclusive
events maka
P A j P( A j )
j 1 j 1
Definisi Probabilitas
Pendekatan Obyektif Pendekatan Klasik
Didasarkan pada asumsi bahwa seluruh hasil dari suatu
eksperimen mempunyai peluang yang sama (equally-likely)
Definisi Probabilitas
Pendekatan Obyektif Pendekatan Frekuensi Relatif
Pendekatan ini mendefinisikan probabilitas sebagai:
1. proporsi terjadinya peristiwa dalam jangka panjang
bila semua kondisi stabil
2. frekuensi relatif peristiwa yang diamati melalui
sejumlah besar percobaan
Contoh:
Jika 1000 kali pelemparan/pengundian koin menghasilkan
kemunculan 529 tanda gambar,maka frekuensi relatif-nya
adalah 529/1000
Definisi Probabilitas
Pendekatan Subyektif
Berlandaskan pada keyakinan individu, pengalaman, intuisi, dan
justifikasi personal.
Ada perbedaan untuk setiap peneliti (subjektif).
Contoh: pemasaran produk baru, ramalan cuaca,
hasil pertandingan olah raga.
Jika tidak ada pengamatan masa lalu sebagai dasar,
maka pernyataan probabilitas tersebut bersifat subyektif.
Teori Probabilitas
Probabilitas (Peluang) :
Jika sebuah event dapat muncul dalam N cara yang equally
likely, dan jika terdapat n buah cara diantaranya memiliki
atribut A, maka probabilitas atau peluang terjadinya A,
dinyatakan dengan P(A), didefinisikan sebagai
n
P( A)
N
Syarat Probabilitas (Peluang) :
1. P(A) > 0
2. P() = 1
Teori Probabilitas
Contoh :
n
4 2
P( A)
N 14 7
Hukum Probability
Hukum Penjumlahan (Additive Rule)
P A B P( A) P( B) P( A B)
Hukum Probability
Hukum Himpunan :
Identity laws : (A = A, A = )
Idempotent law : (AA = A, AA = A)
Complement law : (AA = S, AA =)
Commutative law : (AB = BA, AB = BA)
De morgans law : (AB = BA, AB = BA)
Associative law : A(BC) = (AB)C
A(BC) = (AB)C
Distributive law : A(BC) = (AB)(AC)
Probability Theorems
Theorem 1 : P() = 0
Theorem 2 : If A S P(A) < 1 then implies :
Probability Theorems
Theorem 3 : If A, B S then
P( A B) P( A) P( A B)
Proof :
B
A
A B A B
A A B B A
P( A) P A B PB A
P A B P A B
P( A B) P( A) P( A B)
Probability Theorems
Corollary, theorem 3 :
If B A, then P(A B) = P(A) P(B)
Proof :
If B A, then A B = B
P(A B) = P(A) P(A B) = P(A) P(B)
Corollary : P( B ) 1 P( B)
Proof : let A =
Theorem 3 P( B) = P() P( B)
P( B) P( B ) ; P() 1 ; P( B) P( B)
P( B) P( B ) 1 P( B)
Probability Theorems
Theorem 4 : if A, B S, then
P(A
Proof :
B
A
P(A
Probability Theorems
Corollary 1 : P(A B) < P(A) + P(B)
Corollary 1 can be extended to an arbitrary of
events A j :
P A j PA j
j
j
Corollary 2 : if B =
then
1 P( A) P( A ) P( A) 1 P( A )
Probability Theorems
Theorem 5 : if A,B S and B A, then P(B) < P(A)
Proof :
Corollary, theorem 3 P(A B) = P(A) P(B)
Contoh
Seorang mahasiswa mengambil dua mata kuliah kalkulus
( I, II ). Misal A adalah event bahwa dia lulus kalkulus I
dan B adalah event bahwa dia lulus kalkulus II.
Jika dia menduga bahwa P(A) = 0,8 ; P(B) = 0,9 ; dan
P(AB) = 0,75
a. Tentukan sample space untuk kasus tersebut
b. Dengan menggunakan diagram Venn, gambarkan
c. Nyatakan dengan kata-kata untuk events :
i. A B
ii.
AB
iii.
A B
iv.
A B
Contoh
Solusi :
Misalkan pasangan ( x1, x2 ) masing-masing menyatakan
lulus atau tidak lulus kalkulus I dan Kalkulus II.
Misal xi = 1 menyatakan lulus, dan xi = 0 menyatakan
tidak lulus, maka
Example
a. = { (1,1),(1,0),(0,1),(0,0)}
b.
Region
Outcomes
(1,0)
(0,1)
(1,1)
(0,0)
Events
A B A B A B A B
Contoh
c. (i)
A B
(ii)
AB
(iii) A B
(iv) A B
Contoh
d. (i) P(AB) = P(A) + P(B) P(AB) = 0,8 + 0,9 0,75
P(AB) = 0,95
(ii) P( B ) = P() + P( B ) P(B )
= 0,2 + 0,1 - P(B )
A B = B P(A B ) = P ( B )
P(B ) = 1 P(AB) = 1 0,95 = 0,05
P(B ) = 0,2 + 0,1 0,05 = 0,25
Contoh
(iii) P(A B ) = ?
P(A) = P(AB) + P( B A)
Teknik Cacah
Aturan untuk mencacah (menghitung) semua kemungkinan
hasil (outcomes)
Counting Rule 1:
Jika ada n mutually exclusive dan collectively exhaustive
event yang berbeda dimana tiap event terdapat k percobaan,
maka jumlah semua kemungkinan caranya adalah :
nk
Teknik Cacah
Contoh :
Pengundian sebuah dadu : n() = 6
= 61
Pengundian dua buah dadu : n() = 36 = 62
.
.
.
Teknik Cacah
Counting Rule 2:
Jika ada k1 event pada percobaan pertama, k2 event pada
percobaan kedua, dan kn event pada percobaan ke-n,
Jumlah semua kemungkinan cara susunannya adalah :
(k1)(k2)(kn)
Contoh:
Hasil dua pelemparan/pengundian uang logam dapat
muncul dalam 4 cara. Pengundian uang logam pertama
memiliki 2 cara kemunculan dan pengundian uang logam
kedua memiliki 2 cara kemunculan, sehingga secara
keseluruhan terdapat 4 (= 2 x 2) cara kemunculan hasil
pengundian 2 kali uang logam.
Teknik Cacah
Counting Rule 3 (FAKTORIAL):
Jumlah cara dimana n objek dapat diurutkan
n! = (n)(n 1)(1)
Contoh :
Ada berapa cara untuk mengurutkan 6 huruf A, B, C, D, E,
dan F? (6*5*4*3*2*1 = 720)
Teknik Cacah
Permutasi (Counting Rule 4)
Formula :
Formula :
P(n, r ) n Pr Prn
n(n 1)(n 2) (n r 1)
n!
(n r )!
C (n, r ) n Cr Crn
n n Pr
n!
r r! r!(n r )!
LATIHAN
Dari 11 buku sastra dan 3 buku akuntansi akan dipilih 4 buku sastra dan 1
buku akuntansi dan diatur pada sebuah rak buku sehingga buku akuntansi
selalu di tengah. Berapa banyak pengaturan tersebut yang mungkin?
banyak cara pengisisan tempat pertama = C(11,1) = 11
banyak cara pengisisan tempat kedua = C(10,1) = 10
banyak cara pengisisan tempat ketiga = C(3,1) = 3
banyak cara pengisisan tempat keempat = C(9,1) = 9
banyak cara pengisisan tempat kelima = C(8,1) = 8
N = 11 * 10 * 3 * 9 * 8
N=
Latihan Permutasi
1. Ada 9 buku. berapa cara buku-buku itu bisa disusun
pada seluruh rak sehingga :
a) 3 buku tertentu selalu bersama-sama
b) 3 buku tertentu tidak pernah bersama-sama
2. 6 buku biologi, 5 buku kimia, 2 buku fisika disusun pada
rak buku. Berapa banyak cara penyusunan sehingga:
a) Buku biologi bersamasama, buku kimia bersamasama, buku fisika bersama-sama
b) Jika hanya buku kimia saja yang bersama-sama.
Latihan Kombinasi
1. Terdapat 10 titik (A-J) pada suatu bidang.
a) berapa garis yang dapat dibuat?
b) berapa garis yang tidak melalui A atau B?
c) berapa segitiga yang dibentuk?
d) berapa segitiga yang mengandung sisi AB?
2. Seorang siswa diharuskan menjawab 8 dari 10 soal
ulangan. berapa banyak cara jika menjawab 4 dari 5
pertanyaan pertama?
1. a
Garis dapat terbentuk dari 2 titik artinya: 10C2 (Hitung
sendiri)
1. b
tidak lewat A atau B, berarti tinggal 8 titik, artinya: 8C2
(Hitung sendiri)
Solusi
1. c
Segitiga terbentuk akibat tiga titik, jadi: 10 C 3 (Hitung
sendiri)
1. d
Artinya AB kita anggap 1 kelompok, sehingga sekarang
terdapat 9 titik, jadi segitiga terbentuk 9C3 (Hitung
sendiri)
2 cek lagi soalnya apa maksudnya, berapa banyak cara
jika menjawab 4 dari 5 pertanyaan pertama
apa ya? Mungkin jika 4 soal pertama harus dikerjakan,
jadi: 5C4
Teknik Cacah
Pascals Triangle
Is a way of finding the coefficients
for the binomial in a simple way.
Start by writing the coefficients for n
= 1: 1 1.
Below this, the coefficients for n = 2
are found by putting 1s on the
outside and adding up adjacent
coefficients from the line above: 1, 1
+ 1 = 2, 1.
Next line goes the same way: write
1s on the outsides, then add up
adjacent coefficients from the line
above: 1, 1+2 = 3, 2+1 = 3, 1.
For n = 5, coefficients are 1, 5, 10,
10, 5, 1.
Teknik Cacah
Latihan :
Misal terdapat 4 jenis pekerjaan yang dialokasikan untuk
7 orang pekerja. Jika 1 orang hanya dapat mengerjakan
sebuah pekerjaan, berapa cara yang dapat dilakukan
untuk menyusun pasangan pekerja dan pekerjaannya?
Misal 5 orang pekerja masing-masing akan ditempatkan
sebagai manajer atau pelatih suatu tim sepak bola. Berapa
cara yang dapat dilakukan untuk menyusun pasangan
manajer dan pelatih, jika posisi jenis pekerjaan tidak
diperhatikan?