Bayi
: By. S
: Semarang, 24 Mei 2005
: 6 hari
: Laki-laki
: 5091382
: 24 Mei 2005 jam 17. 45 WIB
: Tn. S ( 39 tahun )
: Ny. S ( 32 tahun )
: Satpam pabrik
: Buruh pabrik
: Genuk sari RT IV RW 3 gemuh Semarang.
: Islam
: Jawa
: SLTP
: SLTP
Di dalam keluarga ibu ada riwayat mempunyai penyakit darah tinggi. selama
kehamilan ibu tidak mempunyai riwayat perdarahan.
2. Intranatal
Bayi S lahir tanggal 24 Mei 2005 jam 17.30 WIB di RSDK ruang VK,
ditolong oleh dokter dalam usia kehamilan 8 bulan lebih 2 minggu dengan
tindakan vacum ekstraksi atas indikasi partus macet dan untuk memperingan kala
II. Kulit ketuban pecah kurang dari 6 jam, warna jernih, jumlah cukup, dan berbau
khas. Berat badan lahir bayi S 3000 gram, dengan panjang badan ibu lupa, dan
Apgar skore 10-10-10. Plasenta lahir secara spontan dengan kotiledon lengkap,
tidak ada infark, tidak ada polihidramnion serta tidak ada perdarahan.
Dan ibu S mempunyai riwayat persalinan pertama lahir secara spontan aterm,
jenis kelamin perempuan, dengan tindakan vacum ekstraksi atas indikasi partus
macet di RSDK dengan BBL 3100 gram dan sekarang berusia 6 tahun.
3. Postnatal
Bayi lahir di ruang VK tidak keluar mekonium kemudian di bawa ke PBRT
jam 19.00 WIB bayi muntah, keluar cairan warna hijau dan dilakukan tindakan
untuk merangsang pengeluaran mekoneum dengan cara diukur suhu per rectal dan
tindakan scorsteen baru mekoneum keluar. Saat ini bayi S terpasang selang sonde
dan saat diruangan waktu dipasang selang sonde kesulitan untuk dimasukkan.
Diet diberikan sebanyak 12X20 cc ASI saja lewat sonde. Saat diberikan ASI jam
10.00WIB 10 menit kemudian bayi S muntah dan batuk keluar susu.
IV. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU
1. Penyakit sebelumnya
Tidak ada riwayat penyakit sebelumnya.
2. Pernah dirawat di Rumah Sakit
Tidak pernah dirawat di rumah sakit
3. Obat obatan yang digunakan
By. S belum pernah mengkonsumsi obat-obatan sebelumnya.
4. Tindakan Operasi
Tidak pernah mengalami tindakan operasi
5. Kecelakaan
Tidak pernah mengalami kecelakaan
6. Imunisasi
By. S belum pernah mendapatkan imunisasi
V. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
: Tn. S
: Ny. S
: Klien An. S
: Tinggal Serumah
Personal Sosial: refleks menghisap ada, refleks moro (ekstensi lateral dari
ekstremitas atas dengan membuka tangan). Motorik Halus: menoleh, menatap.
Bahasa: menangis pelan. Motorik Kasar: fleksi anterior
VII.
KEBUTUHAN DASAR
1. Makan
Pemberian makanan selama di RS By. S diberikan diet 12X20 cc ASI saja
lewat sonde.
a. Status nutrisi:
Panjang badan 49 cm, lingkar kepala 36 cm, berat badan sekarang
3000 gram.
Kategori status gizi berdasar berat badan dengan umur / WAZ:
Z-Score
3 3,3
0,40
= -0,75
Kesan berat badan normal (gizi normal)
Kategori status gizi berdasar tinggi badan dengan umur / HAZ:
Z-Score
49 50,5
0,40
= -0, 652
Kesan Normal
Kategori status gizi berdasarkan BB dengan TB / WHZ
Z-Score
3 3,1
0,40
= -0, 333
Kesan Normal
Tanda fisik kecukupan nutrisi / malnutrisi : By. S cukup gizi
2. Pola istirahat / tidur
By. S lebih banyak tidur dan terbangun saat haus, ngompol dan BAB.
3. Pola kebersihan
Di rumah sakit By .S dimandikan 1x pagi hari dengan menggunakan air
hangat dan setiap 2 jam popok, baju dan selimut diganti sebelum bayi mulai
diberikan minum ASI.
4. Pola aktifitas bermain :
Gerakan ekstremitas aktif menendang, diajak bicara menatap kepada yang
diajak bicara dan ada gerakan mencari sumber suara.
5. Pola eliminasi
By. S sering ngompol setiap 2 jam sekali, jumalah kurang lebih 10 cc warna
kuning jernih, BAB sehari 3-5X, konsentrasi cair ada sedikit ampas dengan
jumlah 1 sendok makan.
VIII.
DATA PENUNJANG
a. Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal 25 Mei 2005
Hb
Ht
MCH
MCV
Leucosit
Trombosit
Glukosa sewaktu
: 210 mg/dl
Natrium
Kalium
Kalsium
b.
Chlorida
Terapi
1) O2 nasal 2 liter/menit
2) Infus D 5 % 120 / 5 / 5 tts/ menit mikro + Nacl 0,5% 26 cc + Kcl 22 cc
dalam 500 cc.
: Compos Mentis
3) Antropometri : BB: 3000 gram, LK: 36 cm, PB: 49 cm, LP: 35 cm, LD:
30 cm, LL: 12 cm
4) Mata
Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak icterik, refleks cahaya ada, tidak
ada odema pelpebra, mata tidak cekung, mata bersih tidak ada secret.
5) Kepala
Bentuk mesosepal, ubun-ubun besar datar dan belum menutup, tidak ada
caput suksedantum, ada mollage.
6) Hidung
Tidak terdapat sekret, tidak ada pernafasan cuping hidung, terpasang O2
nasal 2 liter/menit, terdapat sedikit perdarahan di hidung sebelah kiri yang
terpasang selang O2.
7) Mulut
Terdapat mukosa bibir yang mau mengelupas , mukosa bibir tidak pucat,
mukosa lembab, tidak ada stomatitis, terpasang selang sonde, gigi belum
keluar, lidah bersih.
8) Telinga
Bersih, tidak ada sekret/serumen, bentuk simetris, tulang rawan terbentuk
sempurna.
9) Dada
Bentuk normal, pengembangan simetris, tidak ada retraksi dinding dada,
fremitus dada kanan dan kiri sama, tidak ada suara wheezing.
10) Jantung
40
x/mnt,
teratur.
X. RINGKASAN RIWAYAT KEPERAWATAN
a. Riwayat persalinan spontan dengan BBL 3000 gram
b. Bayi lahir di ruang VK tidak keluar mekonium kemudian di bawa ke
PBRT jam 19.00 WIB bayi muntah, keluar cairan warna hijau dan
dilakukan tindakan untuk merangsang pengeluaran mekoneum dengan
cara diukur suhu per rectal dan tindakan scorsteen baru mekoneum keluar
c. Saat anak lapar diberi makan kemudian muntah melalui hidung dan
mulut..
d. Pada tanggal 26 Mei 2005 konsul endokrinologi, hasil sementara belum
mengarah ke suatu kelainan genetika.
ANALISAN DATA
D AT A
ETIOLOGI
MASALAH
O : Klien mengalami muntah ASI, PASI ataupun susu soya Nutrisi kurang
setiap ada makanan ASI, PASI tidak dapat masuk ke saluran dari kebutuhan
ataupun susu soya yang masuk pencernaan dengan lancar
S : Klien menolak pemberian
ASI, PASI ataupun susu soya
Klien muntah
setelah mengalami muntah
Proses pencernaan terganggu
Reabsorbsi sari-sari
makananan
Pemenuhan nutrisi tidak
adekuat
O : Klien mengalami muntah ASI, PASI ataupun susu soya Defisit volume
setiap ada makanan ASI, PASI tidak dapat masuk ke saluran cairan kurang
ataupun susu soya yang masuk pencernaan dengan lancar dari kebutuhan
S : Klien menolak pemberian
ASI, PASI ataupun susu soya
Klien muntah
setelah mengalami muntah
Intake cairan tubuh
PARAF
pernafasan
Kelainan kongenital pada
saluran pencernaan
Gangguan
tumbuh
kembang
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nutrisi kurang dari kebutuhan b/d gangguan proses pencernaan (muntah)
2. Kekurangan volume cairan b/d intake cairan yang tidak adekuat
3. Gangguan fungsi pernafasan b/d aspirasi
4. Gangguan tumbuh kembang b/d kelainan kongenital
XIII
NO
1.
PERENCANAAN KEPERAWATAN
DIAGNOSA
TUJUAN
PERENCANAAN
RASIONAL
KEPERAWATAN
INTERVENSI
Nutrisi kurang dariTujuan : Saluran
1. Kaji status nutrisi dan1. Untuk mengetahui tentang
pencernaan berfungsi kebiasaan makan.
keadaan pasien sehingga kebutuhan
kebutuhan
b/d
baik, muntah akan
2. Keluarga pasien
nutrisi pasien yang adekuat.
gangguan
prosesteratasi.
diwajibkan untuk
2. Kepatuhan keluarga terhadap cara
Kriteria hasil :
mematuhi tata cara
pemberian makan yg dapat
pencernaan (muntah)
1. Pasien mudah
pemberian makan yang mencegah komplikasi terjadinya
makan ASI ataupun telah diprogramkan.
penurunan berat badan.
PASI.
3. Timbang berat badan 3. Mengetahui perkembangan berat
2. Pasien nafsu makan. setiap sehari sekali.
badan pasien (berat badan
3. Nutrisi terpenuhi. 4. Identifikasi
merupakan salah satu indikasi untuk
4. Berat badan
perubahan pola makan. menentukan seberapa
bertambah.
5. Pemberian makan
perkembangan klien).
lewat parenteral (infus) 4. Mengetahui apakah pasien dapat
2.
3.
4.
XIV
DIAGNOSA
1. Nutrisi kurang
dari kebutuhan
b/d gangguan
proses
pencernaan
(muntah)
TANGGAL
J AM
2. Kekurangan
30 Mei 2005
volume cairan b/d
intake cairan yang
tidak adekuat
07.00
07.10
07.20
07.30
07.40
07.50
07.00
IMPLEMENTASI
TANDA
EVALUASI (SOAP)
KEPERAWATAN
TANGAN
1. Kaji status nutrisi danS :
kebiasaan makan.
Keluarga pasien
2. Timbang berat badan mengungkapkan bayinya
setiap sehari sekali.
belum bias makan dengan
3. Identifikasi
perubahan baik, akan tetapi
dan pembentukan pola muntahnya sudah
makan
(menyusu) berkurang
selama waktu 24 jam. O :
4. Pantau status gizi (asupan1. Pasien tekadang muntah
makanan dan cairan) ketika mendapat makan
yang dikonsumsi pasien2. Berat badan pasien
selama waktu 24 jam.
bertambah sedikit
5. Memantau intake dan3. BAB bayi sangat sedikit
outpun bayi setiap 6 dan terkadang masih
jam.
berbentuk cair
6. Pemberian
makananA : Tujuan belum berhasil
dengan sonde (NGT)P : Intervensi dilanjutkan
ataupun
parenteral
(infus)
jika
pasien
masih muntah dan tidak
nafsu makan.
1. Kaji status nutrisi danS :
kebiasaan minum padaO :
bayi.
1. Pasien sudah tidak
2. Timbang berat badan mengalami dehidrasi
setiap sehari sekali2. Turgor kulit normal
karena
80%
tubuhA : Tujuan berhasil
terdiri dari cairan
P : Intervensi dilanjutkan
3. Identifikasi
perubahankarena ditakutkan
dan pembentukan polaberubahnya keseimbangan
minum
(menyusu)cairan
selama waktu 24 jam.
4. Pantau status cairan yang
dikonsumsi
pasien
selama waktu 24 jam
dan jangan lupa pantau
dehidrasi
5. Memantau intake dan
outpun bayi setiap 6
jam.
6. Pemberian minuman
3. Gangguan
31 Mei 2005
fungsi pernafasan
b/d aspirasi
07.00
07.10
07.20
07.30
07.40
4. Gangguan
1 Juni 2005
tumbuh kembang
b/d kelainan
kongenital
07.00
07.10
07.20
07.30
07.40