AM_Toni
Gotta be a Fighter who keep pushing on even the roaller coaster rotated
stay updated via rss
i
4 Votes
TUJUAN PRAKTIKUM
Mempelajari prinsip oksidasi dan reduksi
Memahami konsep reaksi oksidasi-reduksi melalui titrasi
Menentukan konsentrasi atau kadar logam dalam sampel
DASAR TEORI
Iodometri adalah titrasi terhadap iodium (I2) yang terdapat dalam larutan, sedangkan iodimetri
adalah titrasi dengan larutan I2 standar. Potensi reduksi bormalnya dapat ditunjukkan dengan
sistem reaksi reversibel sebagai berikut :
I2 (p) + 2 e- 2 IDan besarnya = 0,535 volt. Persamaan tersebut menunjukan bahwa larutan jenuh iodium padat
dan reaksi setengah sel, akan terjadi ion iodida dengan zat pengoksidasi seperti KMnO4 jika
konsentrasi ion I- relatif lebih rendah. Pada sebagian besar titrasi iodometri, apabila dalam larutan
terdapat kelebihan ion iodida (I-), maka terjadi ion tri-iodida dengan persamaan reaksi :
I2(aq) + I- I3Hal ini disebabkan karena iodium larut secara cepat dalam larutan iodida. Dengan demikian,
reaksi setengah sel tersebut diatas lebih baik dituliskan :
I3- + 2e- 3IReaksi ini dapat dianggap sebagai reaksi reduksi I2 tapi dalam larutan I-. Jadi pada titrasi
iodometri, secara teoritis, ion-ion yang dapat ditentukan kadarnya adalah ion tereduksi yang
mempunyai potensial elektroda lebih kecil dari 0,535 volt, misalnya ion Fe(CN)64-, Cu2+, Sn2+,
Ti3+.
Untuk iodometri, dasar penentuan kadar ionnya adalah I2 yang terbentuk jika ion iodida Ihttps://tonimpa.wordpress.com/2013/05/14/laporan-parktikum-titrasi-iodometri/
1/6
4/17/2015
teroksidasi menjadi I2. Titrasi yang dilakukan pada iodometri, ion-ion yang dapat ditentukan
kadarnya adalah ion-ion yang mempunyai potensial elektroda lebih tinggi dari 0,535 volt, dan
larutan baku/standar yang digunakan adalah larutan natrium tiosulfat (Na2S2O3).
ALAT DAN BAHAN
Alat :
Botol timbang
Labu takar
Batang pengaduk
Gelas ukur
Corong
Pipet seukuran
Botol semprot
Hotplate
Gelas kimia
Bahan :
Larutan Na2S2O3
KI
Aquades
Larutan KIO3
H2SO4
Sampel
CARA KERJA
Standarisasi larutan Na2S2O3 dengan larutan KIO3
DATA PENGAMATAN
Pembuatan Larutan KIO3 0,1 N
Berat KiO3 = 0,3567 gram
BE KIO3 = 213/6 = 35,67
Volume labu = 100 ml
N = (berat )/BE X 1000/mL
N = (0,3567 )/35,67 X 1000/100
= 0,1 N
Standarisasi Larutan Tiosulfat dengan Larutan KIO3
No Volume (ml)
KIO3 Na2S2O3 Awal Na2S2O3 Akhir Na2S2O3 Yang diperlukan
1 25 0,00 25,50 25,50
2 25 0,00 25,60 25,60
3 25 0,00 25,45 25,45
Rata-rata 25,52
V Na2S2O3 x N Na2S2O3 = V KIO3 x N KIO3
N Na2S2O3 = (V KIO3 X N KIO3)/(V Na2S2O3 )
= (25 ml x 0,1N )/(25,52 ml)
= 0,0980 N
Penentuan Kadar Khlor
No Volume (ml)
sampel Na2S2O3 Awal Na2S2O3 Akhir Na2S2O3 Yang diperlukan
https://tonimpa.wordpress.com/2013/05/14/laporan-parktikum-titrasi-iodometri/
2/6
4/17/2015
3/6
4/17/2015
4/6
4/17/2015
5/6
4/17/2015
Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com. | The Greyzed Theme.
Ikuti
Follow AM_Toni
Buat situs dengan WordPress.com
https://tonimpa.wordpress.com/2013/05/14/laporan-parktikum-titrasi-iodometri/
6/6