MAKALAH INSTRUMENTASI
SPEKTROFOTOMETER
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah instrumentasi
Disusun Oleh :
Reguler A
1.
Dyahwisnu Candrakirana
2.
3.
Monika Anggraeni
(P17434011010)
(P17434011011)
(P17434011024)
DAFTAR ISI
Cover .
Daftar Isi
I.
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang .
4
Pembahasan
2.1 Definisi .
2.3 Bagian-Bagian ..
2.4 Jenis-Jenis .
2.6 Kalibrasi
10
2.7 Perawatan .
III.
3
3
1.2 Tujuan ..
II.
11
Penutup ..
3.1 Kesimpulan
12
12
13
Lampiran 2. Gambar .
14
Referensi
17
I.
PENDAHULUAN
berbagai
1.2 Tujuan
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
II.
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Spektrofotometer merupakan alat
yang
digunakan
2.
3.
Sumber Cahaya
Sebagai sumber cahaya pada spektrofotometer, haruslah memiliki pancaran
radiasi yang stabil dan intensitasnya tinggi. Sumber energi cahaya yang biasa untuk
daerah tampak, ultraviolet dekat, dan inframerah dekat adalah sebuah lampu pijar
dengan kawat rambut terbuat dari wolfram (tungsten). Lampu ini mirip dengan bola
lampu pijar biasa, daerah panjang gelombang (l) adalah 350 2200 nanometer
(nm).
b.
Monokromator
Monokromator adalah alat yang berfungsi untuk menguraikan cahaya
polikromatis
menjadi
beberapa
komponen
panjang
gelombang
tertentu
Cuvet
Cuvet spektrofotometer adalah suatu alat yang digunakan sebagai tempat
contoh atau cuplikan yang akan dianalisis. Cuvet biasanya terbuat dari kwars,
plexigalass, kaca, plastic dengan bentuk tabung empat persegi panjang 1 x 1 cm
dan tinggi 5 cm. Pada pengukuran di daerah UV dipakai cuvet kwarsa atau
plexiglass, sedangkan cuvet dari kaca tidak dapat dipakai sebab kaca mengabsorbsi
sinar UV. Semua macam cuvet dapat dipakai untuk pengukuran di daerah sinar
tampak (visible).
d.
Detektor
Peranan detektor penerima adalah memberikan respon terhadap cahaya pada
berbagai panjang gelombang. Detektor akan mengubah cahaya menjadi sinyal
listrik yang selanjutnya akan ditampilkan oleh penampil data dalam bentuk jarum
penunjuk atau angka digital.
2.4 Jenis-Jenis
Spektrofotometer memiliki jenis yang berbeda-beda. Jenis-jenis tersebut
dibedakan berdasarkan:
1.
biaya
yang
ada
merupakan
keuntungan
yang
nyata.
Panjang
gelombang paling rendah adalah 190 sampai 210 nm dan paling tinggi adalah 800
sampai 1000 nm (Skoog, DA, 1996).
Komponen dari suatu spektrofotometer berkas tunggal :
1.
2.
Suatu monokromator, yakni suatu piranti untuk mengecilkan pita sempit panjangpanjang gelombang dari spektrum lebar yang dipancarkan oleh sumber cahaya.
3.
4.
Suatu detektor, yang berupa transduser yang mengubah energi cahaya menjadi
suatu isyarat listrik.
5.
6.
Suatu sistem baca (piranti pembaca) yang memperagakan besarnya isyarat listrik,
menyatakan dalam bentuk % Transmitan (% T) maupun Adsorbansi (A).
sampel,
mencocokkan
foto
detektor
yang
keluar
menjelaskan
perbandingan yang ditetapkan secara elektronik dan ditunjukkan oleh alat pembaca
(Skoog, DA, 1996).
2
Sinar berasal dari dua lampu yang berbeda, yaitu lampu wolfram untuk sinar Visible
(sinar tampak = 38 780nm) dan lampu deuterium untuk sinar Ultra Violet (180-380nm)
pada video lampu yang besar. Pilih panjang gelombang yang diinginkan/diperlukan. Kuvet,
ada dua karena alat yang dipakai tipe double beam, disanalah kita menyimpan sample dan
yang satu lagi untuk blanko. Detektor atau pembaca cahaya yang diteruskan oleh sampel,
disini terjadi pengubahan data sinar menjadi angka yang akan ditampilkan pada reader.
Yang harus dihindari adanya cahaya yang masuk ke dalam alat, biasanya pada saat
menutup tenpat kuvet, karena bila ada cahaya lain otomatis jumlah cahaya yang diukur
menjadi bertambah.
2.6 Kalibrasi
2.6.1
Kalibrasi Alat
Kalibrasi yang dimaksud ini adalah men-seting blank alat spektrofotometer,
sebelum digunakan untuk analisis. Secara umum sbb:
1.
2.
3.
4.
5.
lalu tekan tombol 0 ABS 100%T, tunggu sampai keluar kondisi setting blank (dalam
bentuk teks)
2.6.2
Matching Cuvet
1.
2.
3.
4.
Ukur %T dari larutan CoCl2 dengan menggunakan cuvet-cuvet tadi. Tandai cuvet
yang menghasilkan %T yangsangat mendekati sama (lebih baik
sama jika
memungkinkan). Kuvet yang matching ini akan mempunyai ketebalan sama. Ukur
juga ketebalan (diameter) kuvet. Biasanya 1 cm.
5.
Ambil 2 cuvet yang matching untuk percobaan, misalnya kuvet I dan kuvet II.
Dua kuvet ini akan digunakan selanjutnya.
2.6.3
1.
2.
diukur %T larutan CoCl2 mulai panjang gelombang 490-520nm (karena secara teori
daerah serapan larutan CoCl 2berada di panjang gelombang disekitar 510nm).
Pengukurannya dimulai dari panjang gelombang 490-500 dengan interval 5nm, lalu
500-510 dengan interval 1 nm (dibuat kecil karena mendekati teori), lalu 510 520
dengan interval 1nm juga.
2.7 Perawatan
2.7.1
2.7.2
Pastikan dalam penggunaanya tidak ada cairan yang tumpah, apabila ada
tumpahan bersihkan dengan kain lap kering atau tissue
2.7.3
III.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
a.
b.
homogen, sebagian dari sinar masuk akan dipantulkan, sebagian diserap dalam
medium.
c.
Spektrofotometri
memiliki
bagian
penting
yaitu:
sumber
cahaya,
d.
e.
detector.
f.
Kalibrasi terdiri dari kalibrasi alat, matching kuvet, dan membuat spectrum
serapan.
g.
Perawatan yang harus dilakukan cairan jangan sampai ada yang tumpah
pada alat.
LAMPIRAN 1 - TABEL-TABEL
Spektrofotometer berkas
tunggal
Spektrofotometer berkas
ganda
Lebih mahal
Panjang
gelombang
Warna
Warna
Komplementer
(nm)
Lembayung (violet)
Kuning-hijau
435 480
Biru
Kuning
480 490
Hijau-biru
Jingga
490 500
Biru-hijau
Merah
500 560
Hijau
Ungu (purple)
560 580
Kuning-hijau
Lembayung (violet)
580 595
Kuning
Biru
595 610
Jingga
Hijau-biru
610 750
Merah
Biru-hijau
2.
Spektrum
tampak dan
warna-
400 435
komplementer
Table
warna
Warna
Interval
Interval
Red
625 to 740 nm
cahaya
Orange
590 to 625 nm
tampak
Yellow
565 to 590 nm
Green
520 to 565 nm
Cyan
500 to 520 nm
Blue
430 to 500 nm
Violet
380 to 430 nm
Tabel
3.
Spektrum
REFERENSI
http://biologi.lipi.go.id/bio_bidang/mikro_indonesia/analisa_umum1b_fasilitas_fitokim
ia.php
http://www.ecvv.com/product/2016846.html
http://indonetwork.co.id/askotama/1640231/uv-vis-spectrophotometer-single-beammapada-uv-3300-series.htm
http://catatankimia.com/catatan/spektrofometri-uv-vis.html
http://www.olisweb.com/Products/Absorbance/PE-983-IR.html
Basset J et al. 1994. Buku Ajar Vogel Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik. Jakarta :
Penerbit Buku Kedokteran EGC
Cairns D. 2009. Intisari Kimia Farmasi Edisi Kedua. Penerjemah : Puspita Rini. Jakarta
: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Terjemahan dari : Essentials of Pharmaceutical
Chemistry Second Edition.
Day R dan Underwood A. 2002. Analisis Kimia Kuantitatif Edisi Keenam.
Penerjemah : Sopyan Iis. Jakarta : Erlangga. Terjemahan dari : Quantitative Analysis
Sixth Edition.
Khopkar S. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta : Universitas Indonesia (UIPress)