Kegawatan Dissability
1. Pemeriksaan kesadaran secara cepat bisa menggunakan metode AVPU (B/S)
2. Pada survei primer, pemeriksaan kesadaran menggunakan Glasgow Coma Scale (B/S)
3. Salah satu cara untuk mencegah peningkatan Tekanan Intra Kranial adalah dengan head up
45 (B/S)
Anestesi dasar
1. Persiapan puasa 8 jam pra operasi pada operasi pasien elektif dewasa ditujukan agar pasien
dalam keadaan dehidrasi ringan (B/S)
2. Agen anestesi volatile halotan mempunyai efek bradikardi (B/S)
3. Klasifikasi jalan napas menurut Samsoon and Young kelas 2 dapat melihat P. molle,
faucium, uvula, arcus secara langsung (B/S)
4. Pasien laki-laki usia 40 tahun dengan DM terkontrol termasuk dalam status fisik ASA 2
(B/S)
5. Sedasi, analgesia dan pelumpuh otot adalah pilar dasar dari anestesi (B/S)
Tatalaksana Nyeri
1. Kerusakan saraf dapat terjadi karena adanya inflamasi (B/S)
2. Luka di dahi seorang aktor terkenal dapat jauh lebih sakit dibandingkan luka di dahi
seorang pekerja bangunan (B/S)
3. Penilaian nyeri secara tepat dengan menggunakan VAS bisa menilai nyeri dengan hanya
melihat face scale (B/S)
4. Lokasi pembedahan dan jenis nyeri saja yang harus dipertimbangkan saat memilih
metode pengelola nyeri (B/S)
5. Depresi nafas harus diperhatikan betul saat menggunakan morphin intravena (B/S)
Farmakologi Dasar
1. Pada ibu hamil, dosis obat yang terikat kuat dengan albumin perlu disesuaikan dosisnya
dengan cara ditingkatkan (B/S)
2. Semua obat bekerja dengan cara berikatan dengan reseptor (B/S)
Obat Anestesi
1. Anestesia umum mempunyai triad yaitu narkosis, analgesia dan relaksasi (B/S)
2. Ether mempunyai khasiat narkosis baik, analgesia sangat kuat dan relaksasi otot bergaris
sangat baik (B/S)
3. Bola mata tidak bergerak, pupil mulai melebar tetapi masih memiliki reflek cahaya
merupakan tingkat kedalaman anestesi inhalasi ether tahap III bidang 2 (B/S)
Obat Emergency
1. Adrenalin mengaktivasi reseptor 1 di otot jantung, sel pacu jantung dan jaringan
konduksi (B/S)
2. Pada kadar yang tinggi dopamin menyebabkan vasokontriksi akibat aktivasi reseptor
1 pembuluh darah (B/S)
Anestesi dasar
1. Salah
2. Benar
3. Salah
4. Benar
5. Benar
Tatalaksana Nyeri
1. Benar
2. Benar
3. Salah
(penilaian nyeri dengan menggunakan VAS harus dilihat dari face scale, visual analog
scale, verbal pain intensity scale, dan numeric pain intensity scale)
4. Salah
(yang harus dipertimbangkan saat memilih metode pengelola nyeri adalah tingkat nyeri,
status psikis dan emosi, jenis nyeri, lokasi pembedahan, dan ada tidaknya gangguan
fungsi vital)
5. Benar
Farmakologi Dasar
1. Salah
2. Salah
Obat Anestesi
1. Benar
2. Benar
3. Salah
Obat Emergency
1. Benar
2. Benar
Resusitasi Jantung Paru
1. Benar
2. Benar
3. Benar