Anda di halaman 1dari 83

[LAPORAN RLAB FISIKA DASAR] [Pick the date]

Laporan Praktikum R-LAB

Fisika Dasar

Nama

: Willi Yaohandy Chandra

NPM

: 1106052991

Fakultas

: Teknik

Departemen

: Teknik Kimia

No. dan Nama Percobaan

: OR01-Pengukuran Panjang
Gelombang Laser

Tanggal Percobaan

: 9 November 2012

Koordinator Asisten

: Muhammad Reyhan Hafiz

Laboratorium Fisika Dasar


Unit Pelaksana Pendidikan Ilmu Pengetahuan Dasar (UPP IPD)
Universitas Indonesia
Depok

PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG LASER

Page 1

[LAPORAN RLAB FISIKA DASAR] [Pick the date]

OR01- Pengukuran Panjang Gelombang Laser


I.

Tujuan Praktikum

Mengukur panjang gelombang sinar laser dengan menggunakan kisi difraksi

II.

Peralatan
1. Piranti laser dan catu daya
2. Piranti pemilih otomatis kisi difraksi (50 slit/ 1mm)
3. Piranti scaner beserta detektor fotodioda
4. Camcorder
5. Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis

III.

Prinsip Dasar

1. Panjang Gelombang
Panjang gelombang adalah jarak antara satuan berulang dari sebuah pola
gelombang. Panjang gelombang memiliki denotasi huruf Yunani lambda ().
Dalam sebuah gelombang sinus, panjang gelombang adalah jarak antar puncak
gelombang atau jarak antar lembah gelombang.

Sumbu x menunjukkan panjang, dan I menunjukkan kuantitas yang bervariasi


pada suatu titik dalam fungsi waktu x.

PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG LASER

Page 2

[LAPORAN RLAB FISIKA DASAR] [Pick the date]

Panjang gelombang memiliki hubungan invers terhadap frekuensi f, jumlah


puncak untuk melewati sebuah titik dalam sebuah waktu yang diberikan. Panjang
gelombang sama dengan kecepatan jenis gelombang dibagi oleh frekuensi
gelombang. Pada radiasi elektromagnetik dalam ruang hampa, kecepatan ini
adalah kecepatan cahaya c, untuku sinyal (gelombang) di udara, ini merupakan
kecepatan suara di udara. Hubungannya adalah

di mana:
= panjang gelombang dari sebuah gelombang suara atau gelombang
elektromagnetik
c = kecepatan cahaya dalam vakum = 3 x 108 m/s
c = kecepatan suara dalam udara = 343 m/d pada 20 C (68 F)
f = frekuensi gelombang

2. Laser
Laser (singkatan dari Light Amplification by Stimulated Emission of
Radiation) adalah alat yang menggunakan efek mekanika kuantum, pancaran
terstimulasi, untuk menghasilkan sebuah cahaya yang koherens dari medium yang
dikontrol kemurnian, ukuran, dan bentuknya. Pengeluaran dari laser dapat
berkelanjutan dan dengan amplituda-konstan (dikenal sebagai CW atau
gelombang berkelanjutan), atau detak.
Dalam operasi detak, banyak daya puncak yang lebih tinggi dapat dicapai.
Sebuah medium laser juga dapat berfungsi sebagai amplifier optikal ketika di-seed
dengan cahaya dari sumber lainnya. Signal yang diperkuat dapat menjadi sangat
mirip dengan signal input dalam istilah panjang gelombang, fase, dan polarisasi.
Ini tentunya penting dalam komunikasi optikal.

PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG LASER

Page 3

[LAPORAN RLAB FISIKA DASAR] [Pick the date]

Sumber cahaya umum, seperti bola lampu incandescent, memancarkan


foton hampir ke seluruh arah, biasanya melewati spektrum elektromagnetik dari
panjang gelombang yang luas. Banyak sumber cahaya juga incoherens; yaitu,
tidak ada hubungan fase tetap antara foton yang dipancarkan oleh sumber cahaya.
Laser biasanya memancarkan foton dalam cahaya yang sempit, dijelaskan-baik,
terpolarisasi, sinar koherens mendekati-monokromatik, terdiri dari panjang
gelombang tunggal atau warna.
Beberapa jenis laser dapat memproduksi cahaya lewat jangka lebar
gelombang; properti ini membuat mereka cocok untuk penciptaan detak singkat
sangat pendek dari cahaya, dalam jangka femtodetik (10-15 detik). Banyak teori
mekanika kuantum dan termodinamika dapat digunakan kepada aksi laser (lihat
ilmu laser), meskipun nyatanya banyak jenis laser ditemukan dengan cara trial
and error.
Untuk mengetahui laser lebih lanjut, perhatikan persamaan berikut:
Hf = E2 E1
Jika elektron meluruh, berubah dari suatu keadaan menjadi keadaan lain, elektron
tersebut memancarkan foton dengan energi sebesar persamaan diatas. Proses ini
disbut emisi spontan. Transisi dari suatu

keadaan ke keadaan lainnya bisa

dihalangi, dalam hal ini adalah fotonnya. dengan kata lain, energi foton h dapat
menghalangi transfer elektron dari keadaan 1 ke keadaan 2 menghasilkan foton
lainnya dengan energi hf = E1-E2. Ini disebut pemancaran terangsang (stimulated
emmission ), yaitu proses yang menghasilkan dua foton berenergi hf. Lebih jauh,
kedua foton ini akan terfase. Jadi, laser yang ideal terbentuk dari suatu kumpulan
foton berfrekuensi tepat sama dan semua foton tersebut terfase. Sifat yang terjadi
akibat kesamaan frekuensi adalah monokromatisme dan sifat yang terjadi akibat
kesamaan fase adalah koherensi. Jadi, syarat terbentuknya laser adalah sumber
cahaya yang monokromatis dan koheren. Namun kenyataannya laser tidaklah
monokromatik murni ataupun koheren murni. Meskipun demikian, ketika
mengarakterisasikan sistem laser yang sebenarnya, secara umum diasumsikan
bahwa sinar laser pada awalnya adalah terfase, dan inkoherensi laser timbul

PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG LASER

Page 4

[LAPORAN RLAB FISIKA DASAR] [Pick the date]

karena sifat monokromatis yang jelek dari sumber. Jadi sebenarnya koherensi dan
monokromatisme secara umum digunakan untuk mengukur parameter yang sama.
Kebanyakan laser dirancang dengan tiga elemen penting, media tambahan,
sumber pemompa, dan lubang resonansi. Gain media adalah keadaan energi yang
berperan dalam perangsangan pancaran, pumping source menyediakan energi
untuk melengkapi keadaan-keadaan sehingga perangsangan keadaan dapat terjadi,
dan resonant cavity menyediakan jalur untuk foton.Dalam praktikum kali ini kita
menggunakan laser Helium Neon (HeNe). Laser HeNe ini adalah laser dengan
biaya yang rendah, ukurannya kecil, usia penggunaannya panjang (sekitar 50.000
jam operasi), dan sinarnya berkualitas tinggi. Laser ini menghasilkan beberapa
miliwatt daya keluaran, dan lazim digunakan dalampanjang gelombang sekitar
merah (633 nm). Laser HeNe adalah peralatan bertegangan tinggi berarus rendah
dalam pijaran tak normal pada discharge region. Lecutan arus hanya beberapa
miliampere, dan tegangan tabung discharge berkisar antara beberapa ratus volt
sampai beberapa kiloVolt. Laser HeNe berbentuk gelas dengan katoda oksidaalumunium dingin sebagai emitter elektron. Citra yang terbatas pada usia
operasionalnya adalah degenerasi pada katoda disebabkan oleh erosi pada oksida
pelapis atas percikan alumunium. Usia tabung adalah fungsi dari diameter tabung.
Diameter luas tabung secara tipikal memiliki waktu hidup 40.000 jam operasional,
tabung dengan diameter lebih kecil secara tipikal berumur 10.000 jam
operasional.
Interferensi dan difraksi merupakan hal penting yang membedakan
gelombang dari partikel. Interferensi ialah penggabungan secara superposisi dua
gelombang atau lebih yang bertemu pada satu titik di ruang. Difraksi merupakan
pembelokan gelombang di sekitar sudut yang terjadi apabila sebagian muka
gelombang dipotong oleh halangan atau rintangan. Difraksi adalah peristiwa
pelenturan gelombang akibat rambatan gelombang melalui penghalang atau celah
sempit (celah yang lebarnya lebih kecil daripada panjang gelombang). Cahaya
yang keluar dari susunan celah-celah dapat juga membentuk pola terang gelap
yang sangat menarik. Dengan mengukur pola ini, kita dapat menentukan panjang
gelombang

cahaya.

Pola

gelombang

hasilnya

PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG LASER

dapat

dihitung

dengan

Page 5

[LAPORAN RLAB FISIKA DASAR] [Pick the date]

memperlakukan setiap titik pada muka gelombang asal sebagai sumber titik sesuai
dengan prinsip Huygens dan dengan menghitung pola interferensi yang berhasil
dari sumber ini. Pada difraksi terdapat dua kejadian yang penting yaitu
interferensi konstruktif dan interferensi destruktif yang nantinya dapat membentuk
pola gelap terang. Inilah yang dimasksud dengan pola gelap terang pada peristiwa
difraksi.
Pola gelap terang yang terbentuk tergantung dari banyaknya celah
difraksinya karena hal ini berpengaruh pada peristiwa interferensi yang akan
terjadi. Sebelum membahas lebih lanjut mengenai difraksi, akan dipaparkan
sedikit mengenai Percobaan Young. Hal ini dikarenakan Percobaan Young
mendasari perhitungan matematis dari peristiwa difraksi.

3. Percobaan Young
Thomas Young memperagakan sifat gelombang cahaya, dua sumber
cahaya yang koheren dihasilkan dengan menerangi dua celah sejajar dengan
sumber cahaya tunggal. Apabila sebuah gelombang menghadapi rintangan yang
memiliki lubang kecil,, lubang kecil itu bertindak sebagai sumber titik gelombang.
Pada percobaan Young setiap celah bertindak sebagai sumber garis, yang ekivalen
dengan sumber titik dalam dua dimensi. Pola Interferensi diamati pada layer yang
jauh dari celah tadi, yang dipisahkan sejarak d. Pada jarak yang sangat jauh dari
celah, garis-garis dari kedua celah ke satu titik P di layer akan hampir sejajar, dan
perbedaan lintasan kira-kira d sin , seperti yang ditunjukkan pada gambar
dibawah ini: Dari prinsip diatas dapat dibuat alat praktikum Interferensi Young
dengan cara mekanik. Disini hanya digunakan penggaris sebanyak 3 buah, yang 2
buah diberi garis gelap terang. Seperti pada gambar dibawah:

PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG LASER

Page 6

[LAPORAN RLAB FISIKA DASAR] [Pick the date]

Jika cahaya terdiri dari partikel-partikel kecil, mungkin pengamat dapat


melihat dua garis terang pada layar yang diletakkan di belakang celah.
Hasil Percobaan Young
Hasil percobaan tersebut adalah fenomena interferensi gelombang cahaya.
Hal ini dengan membayangkan cahaya sebagai gelombang datar dengan panjang
gelombang tunggal (disebut monokromatik = eka warna = satu warna) dijatuhkan
pada kedua celah sempit yang berdekatan. Akibat difraksi (pelenturan cahaya saat
gelombang melewati suatu celah permukaan yang sempit),

gelombang yang

meninggalkan kedua celah tersebut menyebar sama seperti permukaan air yang
tenang lalu dilemparkan batu memunculkan riak-riak gelombang yang menyebar
dari titik asal jatuh batu. Pada difraksi gelombang setelah melewati celah sempit,
kedua celah seolah-olah menyebarkan riak-riak gelombang cahaya hal ini
berfungsi sebagai sumber getaran yang lalu menimbulkan pola sebaran
gelombang menyebar (divergen).
Gelombang yang melewati kedua celah sempit ini menyebar dan
menempuh jarak yang sama hingga mencapai satu fase : saat di mana dari suatu
gelombang tiba pada saat yang sama dengan puncak gelombang yang lain.
Amplitudo kedua gelombang bergabung untuk membentuk amplitudo yang lebih
besar daripada interferensi ini dinamakan interferensi konstruktif (terbentuk saat
terdapat bintik terang pada layar dan pada saat dua berkas gelombang berbeda
jarak sebesar satu panjang gelombang/ atau kelipatan bilangan bulat lainnya dari
panjang gelombang bertemu). Saat amplitudo gelombang cahaya bertemu setelah
menempuh jarak lebih setengah kali panjang gelombang yang lain, saat amplitudo
kedua gelombang tiba dengan keadaan fase gelombang yang berlawanan saat

PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG LASER

Page 7

[LAPORAN RLAB FISIKA DASAR] [Pick the date]

mencapai layar maka terbentuklah gabungan gelombang yang menghasilkan


amplitudo gelombang sama dengan nol. Hal ini dikatakan interferensi destruktif.
Untuk menentukan dengan tepat garis-garis terang pada layar, jarak d
(jarak antar celah) sangat sempit dibandingkan dengan jarak celah terhadap layar
(disimbolkan dengan huruf L). Berkas-berkas sinar dari setiap celah akan paralel
(sejajar) dan sudut deviasi merupakan sudut yang dibentuk sinar paralel terhadap
arah horizontal. Jarak antara dua celah sempit terhadap arah pergeseran sinar
paralel bernilai saat dibentuk pola garis terang (interferensi kontruktif) dan
bernilai saat terbentuk pola garis- garis gelap (interferensi destruktif). Jarak
tersebut besarnya adalah d sin.
Saat muncul garis terang nilai jarak ekstra tersebut adalah

dengan nilai m = 0, 1, 2, 3 , (interferensi konstruktif). Nilai m ialah orde


interferensi. Misal orde 1 (m=1) saat pinggiran pertama di setiap sisi pinggiran
pusat (saat = 00). Interferensi destruktif terjadi saat d sin = , , dan seterusnya
dikali terhadap panjang gelombang.
Untuk interferensi desktruktif dinyatakan rumusan sebagai berikut
(

dengan m = 0, 1, 2, 3,
Batas orde terang paling besar untuk pinggiran pusat (m = 0) dan
berkurang untuk orde-orde yang lebih besar. Bilangan m disebut orde atau
nomor gelap. Tidak ada gelap ke-nol. Untuk m = 1 disebut orde ke-1 atau gelap
ke-1 dan seterusnya. Mengingat

sin tan =

p
, maka persamaan di atas
l

dapat dirubah menjadi

1
)
2

PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG LASER

Page 8

[LAPORAN RLAB FISIKA DASAR] [Pick the date]

4. Difraksi celah tunggal


Pola interferensi dihasilkan dari celah ganda. Kita juga dapat
menghasilkan pola interferensi dengan celah tunggal yang lebar celahnya
mendekati 1. Jika cahaya dari satu titik sumber jatuh pada piringan yang padat,
maka cahaya yang dilenturkan (di-difraksi-kan) di sekitar pinggir piringan akan
berinterferensi konstruktif di pusat bayangan. Bintik terang terjadi tepat di tengah
bayangan.
Berkas paralel dari cahaya monokromatik yang melewati celah sempit
berusaha mencapai layar yang berada sangat jauh. Berkas paralel ini memiliki fase
yang sama sehingga akan ada berkas-berkas paralel yang bersudut dari bagian
atas celah tunggal menempuh jarak tepat satu panjang gelombang lebih jauh
dibandingkan berkas paralel yang datang dari bagian bawah celah sempit. Berkas
yang melewati bagian tengah celah akan mencapai layar dengan jarak setengah
panjang gelombang lebih besar dari berkas yang berasal dari bawah celah. Kedua
berkas yang 1 dan akan berlawanan fase dan menghasilkan interferensi
destruktif. Setiap berkas yang melewati bagian celah atas yang berjarak setengah
panjang gelombang berkas pada celah bagian bawah akan meniadakan berkas
sinar yang melewati bagian bawah celah sempit. Interferensi desktrutif akan
terjadi dalam pasangan-pasangan.
Pada sudut yang lebih besar, yang mana berkas paling atas menempuh
jarak lebih jauh dari berkas yang melewati celah bagian bawah. Akan saling
meniadakan berkas yang ada di bawahnya, terutama untuk berkas-berkas yang
berbeda fase . Cahaya teratas dari ketiga bagian di tengah akan mencapai layar
dan menghasilkan pola garis terang, namun tidak seterang pola yang memiliki
sudut fase = 00. Untuk berkas yang memiliki sudut lebih besar akan menempuh
jarak 2 agar sampai ke layar dan menghasilkan pola garis terang. Berkas-berkas
yang berada bagian atas akan saling meniadakan dengan berkas yang berada
bagian di bagian bawah.
Cahaya dari satu bagian celah dapat beriteferensi dengan cahaya dari
bagian lainnya dan intensitas pada layar tergantung pada sudut .

PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG LASER

Page 9

[LAPORAN RLAB FISIKA DASAR] [Pick the date]

Sebuah celah panjang dengan lebar infinitesimal akan mendifraksi sinar


cahaya insiden menjadi deretan gelombang circular, dan muka gelombang yang
lepas dari celah tersebut akan berupa gelombang silinder dengan intensitas yang
uniform.
Secara umum, pada sebuah gelombang planar yang monokromatik
dengan panjang gelombang lambda yang melewati celah tunggal dengan lebar d,
difraksi yang terjadi pada arah radial r dapat dihitung dengan persamaan:

dengan asumsi sumbu koordinaat tepat berada di tengah celah, x akan


dari

hingga

, dan y dari 0 hingga

PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG LASER

bernilai

. Jarak r dari celah berupa:

Page 10

[LAPORAN RLAB FISIKA DASAR] [Pick the date]

Pola interferensi dihasilkan dari celah ganda. Kita juga dapat


menghasilkan pola interferensi dengan celah tunggal yang lebar celahnya
mendekati l.

m= + 1

m = -1

Catatan : terang pusat lebarnya dua kali terang kedua.

Syarat terjadinya garis gelap ke-m adalah:


123
Untuk sudut yg kecil, berlaku:

Syarat terjadinya garis terang ke-m adalah:


(

Untuk sudut yg kecil, berlaku :


(

1
)
2

PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG LASER

Page 11

[LAPORAN RLAB FISIKA DASAR] [Pick the date]

5. Difraksi Fraunhofer dan Fresnel


Pola difraksi yang diamati di titik-titik di mana sinar dari lubang atau
rintangan hampir sejajar disebut pola difraksi Fraunhofer. Pola Fraunhofer
dapat diamati pada jarak yang jauh dari rintangan atau lubang sehingga sinar-sinar
yang mencapai sembarang titik adalah hampir sejajar, atau pola ini dapat diamati
dengan menggunakan lensa untuk memfokuskan sinar-sinar sejajar pada layar
pandang yang ditempatkan pada bidang fokus lensanya. Jika celah, lebarnya
beberapa kali panjang gelombang, pola Fraunhofer tidak akan teramati karena
sudut minimum pertama akan sangat kecil. Sudut kecil ini tidak jauh berbeda
dengan sudut yang dibuat oleh sinar dari bagian atas dan bawah celah terhadap
maksimum tengah, sinar-sinar yang kita anggap sejajar dalam penjabaran kita di
atas. Apabila pola difraksi diamati di dekat lubang atau rintangan, pola itu disebut
pola difraksi Fresnel.

Difraksi Fresnel
Apabila suatu sumber cahaya dan layar relatif dekat ke kisi yang
membentuk pola difraksi. Difraksi Fresnel adalah pola gelombang pada titik
(x,y,z) dengan persamaan:

dimana
,

Penjabaran mengenai difraksi Fresnel dapat dijelaskan melalui gambar di


bawah ini:

PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG LASER

Page 12

[LAPORAN RLAB FISIKA DASAR] [Pick the date]

Difraksi Fresnel
Jenis difraksi dimana sumber cahaya dan/atau
layar terletak pada jarak tertentu (dekat) dari
celah difraksi.
Tinjauan teoritis dari difraksi Fresnel sangat
kompleks.
P

Source

Viewing screen
Diffraction
slit

Difraksi Fraunhofer
Jika sumber, kisi dan layar cukup jauh jaraknya , sehingga semua garis
dari sumber ke kisi dapat dianggap sejajar. Dalam teori difraksi skalar

difraksi

Fraunhofer adalah pola gelombang yang terjadi pada jarak jauh menurut
persamaan integral difraksi Fresnel sebagai berikut:

Persamaan ini menunjukkan bahwa pola gelombang pada difraksi Fresnel


yang skalar menjadi planar pada difraksi Fraunhofer akibat jauhnya bidang
pengamatan dari bidang halangan.

6. Difraksi dan Refraksi


Pada pola difraksi Fraunhofer, sudut yang dicakup oleh minimum
difraksi pertama dihubungkan dengan panjang gelombang serta diameter lubang
D yaitu
sin = 1,22 / D

PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG LASER

Page 13

[LAPORAN RLAB FISIKA DASAR] [Pick the date]

Faktor ini muncul dari analisis matematis, yang serupa dengan analisis
untuk celah tunggal tetapi lebih rumit. Pada banyak penggunaan, sudut kecil,
sehingga sin dapat digantikan oleh . Minimum difraksi pertama dengan
demikian pada suatu sudut yang diberikan oleh:
= 1,22 / D

7. Difraksi Celah Ganda


Pada

mekanika

kuantum,

eksperimen celah ganda yang dilakukan


oleh Thomas Young menunjukkan sifat
yang tidak terpisahkan dari cahaya sebagai
gelombang dan partikel. Sebuah sumber
cahaya koheren yang menyinari bidang
halangan

dengan

dua

celah

akan

membentuk pola interferensi gelombang


berupa pita cahaya yang terang dan gelap pada bidang pengamatan, walaupun
demikian, pada bidang pengamatan, cahaya ditemukan terserap sebagai partikel
diskrit yang disebut foton.
Pita cahaya yang terang pada bidang pengamatan terjadi karena
interferensi

konstruktif,

saat

puncak

gelombang

berinterferensi dengan puncak gelombang yang lain, dan


membentuk maksima. Pita cahaya yang gelap terjadi saat
puncak

gelombang

berinterferensi

dengan

landasan

gelombang dan menjadi minima. Interferensi konstruktif terjadi saat:

dimana

= panjang gelombang cahaya

= jarak antar celah, jarak antara titik A dan B pada diagram di

samping kanan
n

= order maksimum

PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG LASER

Page 14

[LAPORAN RLAB FISIKA DASAR] [Pick the date]

= jarak antara pita cahaya dan central maximum (disebut juga


fringe distance) pada bidang pengamatan

= jarak antara celah dengan titik tengah bidang pengamatan

8. Difraksi celah majemuk


Diagram dari difraksi dengan jarak antar celah setara setengah panjang
gelombang yang menyebabkan interferensi destruktif.

Difraksi celah ganda (atas) dan difraksi celah 5 dari sinar laser

Difraksi sinar laser pada celah majemuk

Difraksi celah majemuk secara matematis dapat dilihat sebagai interferensi


banyak titik sumber cahaya, pada kondisi yang paling sederhana, yaitu yang
terjadi pada dua celah dengan pendekatan Fraunhofer, perbedaan jarak antara dua
celah dapat dilihat pada bidang pengamatan sebagai berikut:

PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG LASER

Page 15

[LAPORAN RLAB FISIKA DASAR] [Pick the date]

Dengan perhitungan maksimal:

(n + )

urutan maksimal

panjang gelombang

jarak antar celah

sudut terjadinya interferensi konstruktif

Dan persamaan minimal:


.
Pada sinar insiden yang membentuk sudut i terhadap bidang halangan,
perhitungan maksimal menjadi:

9. Kisi Difraksi
Alat yang bermanfaat untuk mengukur panjang gelombang cahaya ialah
kisi difraksi, yang terdiri atas sejumlah besar garis atau celah yang berjarak sama
pada permukaan datar. Kisi demikian dapat dibuat dengan memotong alur-alur
sejarak dan berjarak sama pada kaca atau plat logam dengan mesin penggaris
presisi. Dengan kisi pantul, cahaya dipantulkan dari punggung di antara garis.
Piringan hitam memperlihatkan sedikit sifat kisi pantul. Pada kisi tembus, cahaya
lewat melalui celah bening di antara garis.
Kisi difraksi atau dapat pula disebut kisi interferensi terdiri dari banyak
kisi paralel yang dapat mentransmisikan berkas cahaya melewati kisi-kisinya. Kisi
seperti ini disebut pula sebagai kisi transmisi. Jika kisi difraksi disinari dengan

PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG LASER

Page 16

[LAPORAN RLAB FISIKA DASAR] [Pick the date]

berkas cahaya paralel maka sinar-sinar yang ditransmisikan oleh kisi dapat
berinteferensi

Sinar-sinar yang tidak mengalami deviasi ( = 0) berinterferensi konstruktif


menghasilkan berkas tajam (maksimum/ puncak) pada pusat layar. Interferensi
konstruktif juga terjadi pada sudut ketika sinar-sinar mempunyai selisih panjang
lintasan l = m, dimana m merupakan bilangan bulat. Jadi jika jarak antar kisi
adalah d (Gbr.1.) maka l = d sin , sehingga

dengan m = 1, 2, 3, ...

Tanda panah biru menunjukkan jalur berbagai panjang gelombang sinar


diteruskan dengan arah yang berbeda. Celah (slit) menerima sinar pada daerah
panjang gelombang yang sangat sempit untuk diteruskan ke spektrometer.
Dengan memutar kisi secara perlahan, anda akan mendapatkan sinar dari
seluruh spektrum (sebagian kecil daerah panjang gelombang pada suatu waktu)
yang selanjutnya diteruskan ke dalam instrumen.

PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG LASER

Page 17

[LAPORAN RLAB FISIKA DASAR] [Pick the date]

10. Jenis-jenis kisi


Kisi difraksi (diffraction grating) adalah suatu kisi yang terdiri dari sejumlah
besar celah sejajar yang serba sama. Kisi dapat dibuat dengan membuat goresangoresan halus pada sekeping kaca. Kisi transmisi (Transmission grating) adalah
suatu kisi dengan celah yang memungkinkan cahaya dapat melewatinya. Kisi
Refleksi (Reflection grating) adalah suatu kisi dengan celah yang memantulkan
cahaya. Kisi umumnya mempunyai goresan mencapai 5000 goresan per
centimeter. Sehingga jarak antara dua celah sangat kecil yaitu sekitar d = 1/5000
= 20000 A.

11. Pola distribusi cahaya oleh kisi


Jika kisi transmisi disinari dari belakang, tiap celah bertindak sebagai suatu
sumber cahaya koheren. Pola cahaya yg diamati pada layar dihasilkan dari
kombinasi efek interferensi dan difraksi. Tiap celah menghasilkan difraksi, dan
berkas difraksi ini berinterferensi dengan yang lain untuk menghasilkan pola akhir
yang mana pola difraksi bertindak mengontrol intensitas interferensi maksimum
secara teratur.

12. Pengaruh memperbesar jumlah celah


Posisi angular dari maksimum utama (primary maxima) untuk N yang
berbeda adalah sama.
Jumlah maksimum sekunder antara dua maksimum primer meningkat
dengan N dan sama dengan N-2.
Intensitas maksimum sekunder melemah dibandingkan maksimum primer.
Lebar maksimum primer berkurang dengan naiknya N

PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG LASER

Page 18

[LAPORAN RLAB FISIKA DASAR] [Pick the date]

13. Lempeng putar

Sinar datang dari kisi difraksi dan celah akan mengenai lempeng putar dan
satu dari tiga hal berikut dapat terjadi:
1. Jika sinar mengenai bagian transparan, sinar mengarah langsung dan
melewati sel yang mengandung sampel. Kemudian dipantulkan oleh
cermin ke lempeng putar kedua. Lempeng ini berputar ketika sinar datang
dari lempeng yang pertama, sinar akan mengenai bagian cermin lempeng
kedua. Yang kemudian memantulkannya ke detektor. Selanjutnya
mengikuti jalur merah pada diagram berikut:

2. Jika berkas asli sinar dari celah mengenai cermin lempeng putar pertama,
berkas akan dipantulkan sepanjang jalur hijau. Setelah cermin, sinar
melewati sel referens (akan diterangkan nanti). Akhirnya sinar mencapai
lempeng kedua yang berputar, sehingga sinar mengenai bagian transparan.
Selanjutnya akan melewati detektor.

PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG LASER

Page 19

[LAPORAN RLAB FISIKA DASAR] [Pick the date]

3. Jika sinar mengenai bagian hitam lempeng pertama, sinar dihalangi dan
untuk sesaat tidak ada sinar yang melewati spektrometer. Komputer akan
memproses arus yang dihasilkan oleh detektor.

14. Detektor dan komputer


Detektor mengubah sinar masuk menjadi arus listrik. Arus lebih tinggi jika
intensitas sinarnya lebih tinggi. Biasanya disimbolkan sebagai Io - dengan I adalah
intensitas. Intensitas sinar yang melewati sel sampel juga dihitung untuk panjang
gelombang tersebut - disimbolkan, I.
Jika I lebih kecil dari Io, berarti sampel menyerap sejumlah sinar. Suatu
matematika sederhana dikerjakan oleh komputer untuk mengubahnya menjadi apa
yang dinamakan absorbansi sampel - disimbolkan, A.

Absorbansi 0 suatu panjang gelombang artinya bahwa tidak ada sinar yang
diserap pada panjang gelombang tersebut. Absorbansi 1 terjadi jika 90% sinar
diserap - berarti 10% sinar tidak diserap.

15. Perekam grafik


Perekam grafik biasanya merupakan plot antara absorbansi dengan panjang
gelombang. Hasilnya akan tampak sebagai berikut:

Materi ini mempunyai puncak absorbansi pada 255 dan 395 nm.

PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG LASER

Page 20

[LAPORAN RLAB FISIKA DASAR] [Pick the date]

IV.

Prosedur Percobaan

1. Mengaktifkan Webcam dengan mengklik icon video pada halaman web


rlab.
2. Memperhatikan tampilan video dari peralatan yang digunakan.
3. Mengklik tombol penyettingan alat.
4. Mengaktifkan power supply/baterai dengan mengklik radio button di
sebelahnya.
5. Mengklik tombol ukur.

Gambar : Simulator alat dalam percobaan R-Lab Pengukuran Panjang Gelombang Laser

PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG LASER

Page 21

[LAPORAN RLAB FISIKA DASAR] [Pick the date]

V.

Data Percobaan
No

Posisi (mm)

Intensitas

0.00

0.01

0.44

0.02

0.88

0.01

1.32

0.01

1.76

0.02

2.20

0.01

2.64

0.01

3.08

0.02

3.52

0.01

10

3.96

0.02

11

4.40

0.02

12

4.84

0.01

13

5.28

0.02

14

5.72

0.02

15

6.16

0.02

16

6.50

0.03

17

7.04

0.02

18

7.48

0.02

19

7.92

0.03

20

8.36

0.02

21

8.80

0.02

22

9.24

0.03

23

9.68

0.02

24

10.12

0.04

25

10.56

0.03

26

11.00

0.03

27

11.44

0.04

28

11.88

0.03

29

12.32

0.03

30

12.76

0.03

31

13.20

0.01

32

13.64

0.02

PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG LASER

Page 22

[LAPORAN RLAB FISIKA DASAR] [Pick the date]

33

14.08

0.02

34

14.52

0.02

35

14.96

0.03

36

15.40

0.02

37

15.84

0.01

38

16.28

0.02

39

16.72

0.01

40

17.38

0.01

41

17.60

0.02

42

18.04

0.01

43

18.48

0.02

44

18.92

0.02

45

19.36

0.01

46

19.80

0.02

47

20.24

0.01

48

20.68

0.01

49

21.12

0.02

50

21.56

0.01

51

22.00

0.02

52

22.44

0.02

53

22.88

0.01

54

23.32

0.02

55

23.76

0.02

56

24.19

0.01

57

24.64

0.02

58

25.08

0.01

59

25.52

0.01

60

25.96

0.02

61

26.40

0.01

62

26.84

0.02

63

27.28

0.02

64

27.72

0.01

65

28.16

0.02

66

28.60

0.02

67

29.04

0.01

PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG LASER

Page 23

[LAPORAN RLAB FISIKA DASAR] [Pick the date]

68

29.48

0.02

69

29.92

0.01

70

30.36

0.01

71

30.80

0.02

72

31.24

0.01

73

31.68

0.02

74

32.12

0.02

75

32.56

0.01

76

33.00

0.02

77

33.44

0.02

78

33.88

0.01

79

34.32

0.02

80

34.76

0.01

81

35.20

0.01

82

35.64

0.02

83

36.08

0.01

84

36.52

0.02

85

36.96

0.02

86

37.40

0.01

87

37.84

0.02

88

38.28

0.02

89

38.72

0.01

90

39.16

0.02

91

39.60

0.01

92

40.04

0.01

93

40.48

0.02

94

40.92

0.01

95

41.36

0.02

96

41.70

0.02

97

42.24

0.01

98

42.68

0.02

99

43.13

0.02

100

43.56

0.01

101

44.00

0.02

102

44.44

0.01

PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG LASER

Page 24

[LAPORAN RLAB FISIKA DASAR] [Pick the date]

103

44.88

0.01

104

45.30

0.02

105

45.76

0.01

106

46.20

0.02

107

46.64

0.02

108

47.08

0.01

109

47.52

0.03

110

47.96

0.03

111

48.40

0.06

112

48.84

0.11

113

49.28

0.15

114

49.72

0.26

115

50.16

0.18

116

50.60

0.22

117

51.04

0.22

118

51.48

0.21

119

51.92

0.54

120

52.36

0.88

121

52.75

2.30

122

53.24

3.26

123

53.68

3.40

124

54.12

3.27

125

54.56

2.91

126

55.00

2.17

127

55.44

0.50

128

55.88

0.36

129

56.32

0.23

130

56.76

0.21

131

57.20

0.23

132

57.64

0.16

133

58.09

0.10

134

58.52

0.09

135

58.96

0.04

136

59.40

0.03

137

59.84

0.03

PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG LASER

Page 25

[LAPORAN RLAB FISIKA DASAR] [Pick the date]

138

60.28

0.01

139

60.72

0.02

140

61.16

0.02

141

61.60

0.01

142

62.04

0.02

143

62.48

0.02

144

62.92

0.01

145

63.36

0.02

146

63.80

0.01

147

64.24

0.01

148

64.68

0.02

149

65.12

0.01

150

65.56

0.02

151

66.00

0.02

152

66.44

0.01

153

66.88

0.02

154

67.32

0.02

155

67.74

0.01

156

68.20

0.02

157

68.64

0.01

158

69.08

0.01

159

69.52

0.02

160

69.96

0.01

161

70.40

0.02

162

70.84

0.02

163

71.28

0.01

164

71.72

0.02

165

72.16

0.02

166

72.60

0.01

167

73.06

0.02

168

73.48

0.01

169

73.92

0.01

170

74.36

0.02

171

74.80

0.01

172

75.24

0.02

PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG LASER

Page 26

[LAPORAN RLAB FISIKA DASAR] [Pick the date]

173

75.68

0.02

174

76.12

0.01

175

76.56

0.02

176

77.00

0.02

177

77.44

0.01

178

77.88

0.02

179

78.32

0.01

180

78.79

0.02

181

79.20

0.02

182

79.64

0.01

183

80.08

0.02

184

80.52

0.02

185

80.96

0.01

186

81.40

0.02

187

81.83

0.02

188

82.28

0.01

189

82.72

0.02

190

83.10

0.02

191

83.60

0.02

192

84.04

0.03

193

84.48

0.01

194

84.92

0.02

195

85.36

0.02

196

85.80

0.01

197

86.24

0.03

198

86.68

0.02

199

87.12

0.02

200

87.56

0.03

201

88.00

0.02

202

88.44

0.02

203

88.88

0.03

204

89.32

0.02

205

89.72

0.03

206

90.20

0.04

207

90.64

0.08

PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG LASER

Page 27

[LAPORAN RLAB FISIKA DASAR] [Pick the date]

208

91.08

0.17

209

91.52

0.33

210

91.96

0.55

211

92.40

0.41

212

92.84

0.58

213

93.28

0.59

214

93.72

0.59

215

94.16

2.01

216

94.60

4.97

217

95.04

4.97

218

95.48

4.97

219

95.92

4.97

220

96.36

4.97

221

96.80

4.97

222

97.24

4.96

223

97.68

3.23

224

98.12

1.30

225

98.56

0.67

226

99.06

0.59

227

99.44

0.56

228

99.88

0.37

229

100.32

0.26

230

100.76

0.24

231

101.20

0.08

232

101.64

0.05

233

102.08

0.05

234

102.52

0.03

235

102.96

0.03

236

103.40

0.03

237

103.84

0.02

238

104.28

0.03

239

104.72

0.03

240

105.16

0.02

241

105.59

0.03

242

106.04

0.02

PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG LASER

Page 28

[LAPORAN RLAB FISIKA DASAR] [Pick the date]

243

106.48

0.02

244

106.92

0.03

245

107.36

0.02

246

107.80

0.02

247

108.24

0.03

248

108.68

0.01

249

109.12

0.02

250

109.56

0.02

251

110.00

0.01

252

110.44

0.02

253

110.88

0.02

254

111.32

0.02

255

111.76

0.02

256

112.20

0.02

257

112.64

0.02

258

113.08

0.03

259

113.69

0.01

260

113.96

0.02

261

114.40

0.02

262

114.84

0.01

263

115.28

0.02

264

115.72

0.02

265

116.16

0.02

266

116.60

0.03

267

117.04

0.02

268

117.48

0.02

269

117.92

0.03

270

118.36

0.01

271

118.80

0.02

272

119.24

0.02

273

119.68

0.01

274

120.12

0.02

275

120.56

0.02

276

121.00

0.02

277

121.44

0.03

PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG LASER

Page 29

[LAPORAN RLAB FISIKA DASAR] [Pick the date]

278

121.88

0.02

279

122.32

0.02

280

122.76

0.03

281

123.20

0.01

282

123.64

0.02

283

124.08

0.02

284

124.52

0.02

285

124.90

0.03

286

125.39

0.03

287

125.80

0.03

288

126.28

0.04

289

126.72

0.02

290

127.16

0.03

291

127.60

0.03

292

128.04

0.02

293

128.48

0.03

294

128.92

0.03

295

129.36

0.03

296

129.80

0.04

297

130.24

0.03

298

130.68

0.03

299

131.12

0.05

300

131.56

0.04

301

132.00

0.06

302

132.46

0.13

303

132.88

0.32

304

133.32

0.75

305

133.76

1.06

306

134.20

1.04

307

134.64

1.39

308

135.08

1.01

309

135.52

0.92

310

135.96

2.58

311

136.40

4.96

312

136.84

4.97

PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG LASER

Page 30

[LAPORAN RLAB FISIKA DASAR] [Pick the date]

313

137.28

4.97

314

137.7

4.97

315

138.16

4.97

316

138.60

4.97

317

139.04

4.96

318

139.48

4.96

319

139.92

2.13

320

140.36

1.05

321

140.80

0.93

322

141.24

1.22

323

141.68

0.97

324

142.12

0.57

325

142.56

0.42

326

143.00

0.19

327

143.44

0.07

328

143.88

0.05

329

144.32

0.06

330

144.76

0.05

331

145.20

0.05

332

145.64

0.05

333

146.05

0.04

334

146.52

0.04

335

146.96

0.04

336

147.40

0.03

337

147.84

0.04

338

148.28

0.04

339

148.72

0.03

340

149.16

0.04

341

149.60

0.04

342

150.04

0.04

343

150.48

0.05

344

150.92

0.03

345

151.36

0.03

346

151.80

0.03

347

152.24

0.02

PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG LASER

Page 31

[LAPORAN RLAB FISIKA DASAR] [Pick the date]

348

152.68

0.03

349

153.12

0.03

350

153.56

0.02

351

154.00

0.03

352

154.44

0.03

353

154.88

0.02

354

155.32

0.03

355

155.73

0.02

356

156.20

0.02

357

156.64

0.03

358

157.08

0.02

359

157.52

0.03

360

157.96

0.03

361

158.40

0.02

362

158.84

0.03

363

159.28

0.03

364

159.72

0.03

365

160.16

0.04

366

160.60

0.03

367

161.04

0.03

368

161.48

0.04

369

161.92

0.03

370

162.36

0.04

371

162.80

0.04

372

163.24

0.03

373

163.68

0.05

374

164.12

0.05

375

164.58

0.05

376

165.00

0.05

377

165.44

0.05

378

165.88

0.06

379

166.32

0.07

380

166.76

0.07

381

167.20

0.15

382

167.64

0.27

PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG LASER

Page 32

[LAPORAN RLAB FISIKA DASAR] [Pick the date]

383

168.08

0.21

384

168.52

0.17

385

168.96

0.15

386

169.40

0.17

387

169.84

0.19

388

170.28

0.20

389

170.72

0.21

390

171.16

0.23

391

171.60

0.25

392

172.04

0.28

393

172.48

0.32

394

172.92

0.38

395

173.39

0.47

396

173.80

0.82

397

174.24

2.84

398

174.60

4.97

399

175.12

4.97

400

175.56

4.97

401

176.00

4.97

402

176.44

4.97

403

176.88

4.97

404

177.32

4.96

405

177.76

4.94

406

178.20

4.93

407

178.64

4.95

408

179.08

4.96

409

179.52

4.96

410

179.96

4.96

411

180.45

4.93

412

180.84

0.00

413

181.28

4.93

414

181.72

4.95

415

182.16

4.97

416

182.60

4.97

417

183.04

4.97

PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG LASER

Page 33

[LAPORAN RLAB FISIKA DASAR] [Pick the date]

418

183.48

4.97

419

183.92

4.97

420

184.4

4.97

421

184.80

1.49

422

185.24

0.47

423

185.68

0.43

424

186.12

0.38

425

186.59

0.33

426

187.00

0.32

427

187.44

0.32

428

187.88

0.32

429

188.32

0.28

430

188.76

0.23

431

189.20

0.20

432

189.64

0.17

433

190.08

0.16

434

190.52

0.16

435

190.96

0.14

436

191.40

0.15

437

191.84

0.21

438

192.28

0.25

439

192.72

0.14

440

193.16

0.05

441

193.60

0.04

442

194.04

0.05

443

194.48

0.04

444

194.92

0.04

445

195.38

0.04

446

195.80

0.03

447

196.24

0.03

448

196.68

0.03

449

197.12

0.03

450

197.56

0.04

451

198.00

0.03

452

198.44

0.02

PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG LASER

Page 34

[LAPORAN RLAB FISIKA DASAR] [Pick the date]

453

198.88

0.03

454

199.32

0.02

455

199.76

0.02

456

200.20

0.03

457

200.64

0.02

458

201.08

0.03

459

201.52

0.03

460

201.96

0.02

461

202.40

0.03

462

202.84

0.03

463

203.23

0.02

464

203.72

0.03

465

204.16

0.02

466

204.60

0.03

467

205.04

0.03

468

205.48

0.02

469

205.92

0.03

470

206.36

0.03

471

206.80

0.02

472

207.24

0.03

473

207.68

0.03

474

208.12

0.02

475

208.56

0.03

476

209.00

0.03

477

209.44

0.04

478

209.88

0.04

479

210.10

0.03

480

210.76

0.03

481

211.27

0.04

482

211.64

0.03

483

212.08

0.04

484

212.52

0.04

485

212.96

0.03

486

213.40

0.05

487

213.84

0.04

PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG LASER

Page 35

[LAPORAN RLAB FISIKA DASAR] [Pick the date]

488

214.28

0.05

489

214.72

0.06

490

215.16

0.06

491

215.60

0.10

492

216.04

0.26

493

216.48

0.48

494

216.92

0.75

495

217.36

0.99

496

217.82

1.07

497

218.24

0.96

498

218.68

1.09

499

219.12

2.12

500

219.56

4.97

501

220.00

4.97

502

220.44

4.97

503

220.88

4.97

504

221.10

4.97

505

221.76

4.97

506

222.20

4.97

507

222.64

4.97

508

223.08

1.45

509

223.52

0.85

510

223.96

0.95

511

224.40

1.15

512

224.84

0.94

513

225.28

0.68

514

225.72

0.46

515

226.16

0.22

516

226.60

0.07

517

227.07

0.05

518

227.48

0.04

519

227.92

0.04

520

228.36

0.03

521

228.80

0.03

522

229.24

0.04

PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG LASER

Page 36

[LAPORAN RLAB FISIKA DASAR] [Pick the date]

523

229.68

0.03

524

230.12

0.04

525

230.56

0.04

526

231.00

0.02

527

231.44

0.03

528

231.88

0.03

529

232.32

0.02

530

232.74

0.03

531

233.20

0.02

532

233.64

0.03

533

234.08

0.04

534

234.52

0.02

535

234.96

0.02

536

235.40

0.02

537

235.84

0.01

538

236.28

0.02

539

236.72

0.02

540

237.16

0.02

541

237.60

0.03

542

238.04

0.02

543

238.48

0.02

544

238.92

0.03

545

239.36

0.01

546

239.80

0.02

547

240.24

0.02

548

240.68

0.01

549

241.12

0.02

550

241.59

0.02

551

242.00

0.01

552

242.44

0.02

553

242.88

0.02

554

243.32

0.02

555

243.76

0.02

556

244.20

0.01

557

244.64

0.02

PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG LASER

Page 37

[LAPORAN RLAB FISIKA DASAR] [Pick the date]

558

245.08

0.02

559

245.52

0.01

560

245.96

0.02

561

246.40

0.02

562

246.84

0.02

563

247.28

0.02

564

247.72

0.02

565

248.16

0.02

566

248.60

0.02

567

249.04

0.01

568

249.49

0.02

569

249.92

0.02

570

250.36

0.01

571

250.80

0.03

572

251.24

0.03

573

251.68

0.02

574

252.12

0.03

575

252.56

0.02

576

253.00

0.02

577

253.44

0.03

578

253.88

0.02

579

254.32

0.03

580

254.76

0.03

581

255.20

0.02

582

255.64

0.04

583

256.08

0.04

584

256.52

0.04

585

256.96

0.06

586

257.40

0.08

587

257.84

0.21

588

258.28

0.37

589

258.72

0.43

590

259.16

0.51

591

259.60

0.59

592

260.04

0.66

PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG LASER

Page 38

[LAPORAN RLAB FISIKA DASAR] [Pick the date]

593

260.48

1.32

594

260.92

2.86

595

261.36

4.97

596

261.80

4.97

597

262.24

4.97

598

262.60

4.97

599

263.14

4.97

600

263.56

4.97

601

264.00

4.97

602

264.44

3.47

603

264.88

0.93

604

265.32

0.56

605

265.76

0.57

606

266.20

0.46

607

266.64

0.36

608

267.08

0.33

609

267.52

0.22

610

267.96

0.11

611

268.40

0.04

612

268.84

0.04

613

269.29

0.04

614

269.72

0.02

615

270.16

0.03

616

270.60

0.03

617

271.04

0.02

618

271.48

0.03

619

271.92

0.03

620

272.36

0.03

621

272.80

0.03

622

273.24

0.02

623

273.68

0.02

624

274.12

0.03

625

274.56

0.01

626

275.00

0.03

627

275.44

0.03

PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG LASER

Page 39

[LAPORAN RLAB FISIKA DASAR] [Pick the date]

628

275.88

0.02

629

276.32

0.03

630

276.76

0.02

631

277.23

0.01

632

277.64

0.02

633

278.08

0.01

634

278.52

0.02

635

278.96

0.02

636

279.40

0.01

637

279.84

0.02

638

280.28

0.02

639

280.72

0.01

640

281.16

0.02

641

281.60

0.02

642

282.04

0.01

643

282.48

0.02

644

282.92

0.01

645

283.36

0.02

646

283.80

0.02

647

284.24

0.01

648

284.69

0.02

649

285.12

0.02

650

285.56

0.01

651

286.00

0.02

652

286.44

0.02

653

286.88

0.02

654

287.32

0.02

655

287.76

0.01

656

288.20

0.02

657

288.64

0.02

658

289.08

0.01

659

289.52

0.02

660

289.96

0.02

661

290.40

0.01

662

290.84

0.02

PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG LASER

Page 40

[LAPORAN RLAB FISIKA DASAR] [Pick the date]

663

291.28

0.01

664

291.72

0.01

665

292.16

0.02

666

292.60

0.01

667

293.05

0.02

668

293.48

0.02

669

293.92

0.01

670

294.36

0.02

671

294.80

0.02

672

295.24

0.01

673

295.68

0.02

674

296.12

0.02

675

296.56

0.02

676

297.00

0.03

677

297.44

0.02

678

297.88

0.02

679

298.32

0.03

680

298.76

0.02

681

299.20

0.04

682

299.64

0.07

683

300.08

0.11

684

300.52

0.16

685

300.96

0.19

686

301.43

0.21

687

301.84

0.26

688

302.28

0.49

689

302.72

0.94

690

303.16

2.40

691

303.60

4.58

692

304.04

4.97

693

304.48

4.97

694

304.92

4.97

695

305.36

4.48

696

305.80

2.75

697

306.24

0.95

PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG LASER

Page 41

[LAPORAN RLAB FISIKA DASAR] [Pick the date]

698

306.68

0.35

699

307.12

0.19

700

307.56

0.18

701

308.05

0.17

702

308.44

0.13

703

308.88

0.13

704

309.32

0.10

705

309.76

0.04

706

310.20

0.03

707

310.64

0.02

708

311.08

0.02

709

311.52

0.02

710

311.96

0.01

711

312.40

0.02

712

312.84

0.02

713

313.28

0.01

714

313.72

0.02

715

314.16

0.02

716

314.66

0.01

717

315.04

0.02

718

315.48

0.02

719

315.92

0.01

720

316.36

0.02

721

316.88

0.01

722

317.24

0.02

723

317.68

0.02

724

318.12

0.01

725

318.56

0.02

726

319.00

0.02

727

319.44

0.01

728

319.88

0.02

729

320.32

0.01

730

320.76

0.01

731

321.20

0.02

732

321.64

0.01

PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG LASER

Page 42

[LAPORAN RLAB FISIKA DASAR] [Pick the date]

733

322.08

0.02

734

322.52

0.02

735

322.96

0.01

736

323.40

0.02

737

323.84

0.02

738

324.28

0.01

739

324.72

0.02

740

325.16

0.02

741

325.60

0.01

742

326.04

0.02

743

326.49

0.01

744

326.92

0.01

745

327.36

0.02

746

327.80

0.01

747

328.24

0.02

748

328.68

0.02

749

329.12

0.01

750

329.56

0.02

751

330.00

0.01

752

330.44

0.01

753

330.88

0.02

754

331.32

0.01

755

331.76

0.01

756

332.20

0.02

757

332.64

0.01

758

333.08

0.02

759

333.52

0.02

760

333.96

0.01

761

334.40

0.02

762

334.84

0.01

763

335.25

0.01

764

335.72

0.02

765

336.16

0.01

766

336.60

0.01

767

337.04

0.02

PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG LASER

Page 43

[LAPORAN RLAB FISIKA DASAR] [Pick the date]

768

337.48

0.01

769

337.92

0.02

770

338.36

0.02

771

338.80

0.01

772

339.24

0.02

773

339.68

0.01

774

340.13

0.01

775

340.56

0.02

776

341.00

0.01

777

341.44

0.02

778

341.88

0.02

779

342.32

0.01

780

342.76

0.03

781

343.20

0.03

782

343.64

0.02

783

344.08

0.03

784

344.52

0.04

785

344.96

0.07

786

345.40

0.11

787

345.84

0.15

788

346.28

0.18

789

346.72

0.19

790

347.16

0.17

791

347.60

0.13

792

348.05

0.08

793

348.48

0.04

794

348.92

0.04

795

349.36

0.02

796

349.80

0.02

797

350.24

0.03

798

350.68

0.02

799

351.12

0.02

800

351.56

0.02

801

352.00

0.01

802

352.44

0.02

PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG LASER

Page 44

[LAPORAN RLAB FISIKA DASAR] [Pick the date]

803

352.88

0.02

804

353.32

0.01

805

353.76

0.02

806

354.20

0.02

807

354.67

0.01

808

355.08

0.02

809

355.52

0.01

810

355.96

0.01

811

356.42

0.02

812

356.84

0.01

813

357.28

0.02

814

357.72

0.02

815

358.16

0.01

816

358.60

0.02

817

359.05

0.01

PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG LASER

Page 45

[LAPORAN RLAB FISIKA DASAR] [Pick the date]

VI.

Pengolahan Data

Percobaan modul OR01 - Pengukuran Panjang Gelombang Laser


dilakukan untuk mengukur panjang gelombang sinar laser berdasarkan prinsip kisi
difraksi. Pengukuran panjang gelombang dan intensitas-intensitas garis-garis
spektrum dilakukan dengan menerapkan prinsip kisi difraksi.
Gelombang cahaya yang masuk ke kisi mengalami difraksi yang akan
tertangkap oleh spektograf. Semua garis yang terekam dalam spektograf
menyatakan panjang gelombang yang berbeda dari cahaya laser. Selain itu, garis
tersebut juga menyatakan intensitas cahaya yang berbeda pula. Dalam percobaan,
kita mengukur intensitas cahaya pada tiap posisi yang diukur dengan sebuah alat
yang disebut interferometer.
Dari data yang diperoleh, kita dapat membuat grafik hubungan intensitas
pola difraksi dengan fungsi posisi (I vs x), dimana sumbu x akan menyatakan
posisi (dalam mm) dan sumbu y menyatakan nilai intensitasnya. Hasil grafik yang
diperoleh :

Grafik Intensitas vs Posisi


6
Orde 2

Orde 1

Orde 0

Orde 1

Orde 2

Orde 3

Orde 3

3
2
1
0
0
13,2
26,4
39,6
52,8
66
79,2
92,4
105,6
118,8
132
145,2
158,4
171,6
184,8
198
211,2
224,4
237,6
250,8
264
277,2
290,4
303,6
316,8
330
343,2
356,4

Intensitas

Posisi

PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG LASER

Page 46

[LAPORAN RLAB FISIKA DASAR] [Pick the date]

Menentukan Pola Terang-Gelap


Berdasarkan grafik tersebut, kita dapat menentukan posisi terang pusat
(m=0), intensitas maksimum orde pertama (m=1), orde kedua, orde ketiga, dan
seterusnya. Posisi terang pusat dapat kita tentukan dengan melihat intensitas yang
paling maksimal. Kebanyakan, terang pusat akan memiliki peak yang terlebar
nilainya jika dibandingkan dengan nilai maksimum lainnya. Jika telah
memperoleh posisi dari terang pusatnya, kita juga dapat menentukan posisi orde
pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya. Posisi dari orde berada pada sisi kiri dan
kanan dari terang pusat dan ditunjukkan berupa peak juga. Dari grafik yang, dapat
disimpulkan beberapa hal yaitu :
Letak terang pusat (m=0)

Peak berada antara range 174,6 mm sampai 184,4 mm, sehingga posisi
terang pusat adalah di posisi 179,5 mm.
Letak orde pertama :
m=-1 : 136,70 mm
m=1

: 221,10 mm

Letak orde kedua :


m=-2 : 94,70 mm
m=2

: 262,6 mm

Letak orde ketiga :


m=-3 : 52,60 mm
m=3

: 304,40 mm

Mengukur Jarak Antara Terang Pusat dan Intensitas Maksimum Setiap


Orde
Setelah mengetahui posisi terang pusat dan intensitas maksimum setiap
orde, kita menentukan jarak antara terang pusat dengan intensitas maksimum dari
setiap orde. Jarak ini digunakan untuk menentukan sudut difraksi untuk tiap
orde.
Pada percobaan ini, jarak kisi difraksi dengan detektor sebesar L= (130+1)
cm. Jarak terang pusat ke tiap orde merupakan selisih antara letak terang pusat
dengan letak orde. Perhitungannya ialah :

PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG LASER

Page 47

[LAPORAN RLAB FISIKA DASAR] [Pick the date]

Jarak terang pusat ke orde pertama (m=-1) : 179,5 mm-136,7 mm =


42,80 mm
Jarak terang pusat ke orde pertama (m=1)

: 221,10 mm-179,5 mm =

41,6 mm
Jarak terang pusat ke orde kedua (m=-2)

: 179,5 mm-94,70 mm =

84,8 mm
Jarak terang pusat ke orde kedua (m=2)

: 262,6 mm-179,5 mm = 83,1

mm
Jarak terang pusat ke orde ketiga (m=-3)

: 179,5 mm-52,60 mm =

126,9 mm
Jarak terang pusat ke orde ketiga (m=3)

: 304,40 mm-179,5 mm =

124,9 mm

Langkah selanjutnya ialah mencari nilai sudut difraksi untuk masing-masing orde
dengan rumus :
(untuk sudut yang sangat kecil)
Jarak y adalah jarak antara jarak pada orde yang sama dibagi 2.
Untuk orde pertama :

41 7
13

45 3

3346
Sehingga,

= 1,916o
sin

= 0,03344

Untuk orde kedua :

83 6
13

83 1

6412

PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG LASER

Page 48

[LAPORAN RLAB FISIKA DASAR] [Pick the date]

Sehingga,

= 3,668o
sin

= 0,06398

Untuk orde ketiga :

125 8
13

124 9

9642
Sehingga,

= 5,508o
sin

= 0,09598

Grafik sin sebagai Fungsi Orde Difraksi (sin vs m)


Setelah nilai sin dari tiap orde dihitung, kita membuat grafik sin sebagai
fungsi orde difraksi. Grafik inilah yang akan digunakan untuk menghitung
panjang gelombang () sinar laser berdasarkan gradien garis yang diperoleh.
Berdasarkan perhitungan di bagian sebelumnya, maka diperoleh data :
Orde

sin

0,03344

0,06398

0,09598

Dari data tersebut, kita dapat membuat grafik di mana sumbu x merupakan m
(orde) dan sumbu y merupakan sin .

PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG LASER

Page 49

[LAPORAN RLAB FISIKA DASAR] [Pick the date]

Grafik sin vs Orde


0,12
0,1

y = 0,03127x + 0,0019267
R = 0,9998

sin

0,08
0,06
0,04
0,02
0
1

Orde
Setelah didapat grafik hubungan sin dan orde, maka kita menghitung panjang
gelombang dari sinar laser tersebut.

Yang mana sebanding dengan : y = mx


2 1

di mana :
Jadi

Berdasarkan grafik, diperoleh bahwa gradien garis grafik adalah 0,03127. Maka :
nilai = 0,03127 x 2 x 10-2 mm
= 6,254 x 10-4 mm
= 625,4 nm.
Grafik tan sebagai Fungsi Orde Difraksi (tan vs m)
Berdasarkan pada hasil perhitungan pada bagian terdahulu, kita telah memperoleh
data sebagai berikut :
Orde

tan

0,03346

0,06412

0,09642

Selanjutnya, dibuat grafik di mana sumbu x mewakili m (orde) dan sumbu y


mewakii nilai tan . Berikut grafik yang terbentuk :

PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG LASER

Page 50

[LAPORAN RLAB FISIKA DASAR] [Pick the date]

Grafik tan vs Orde


0,12
0,1

y = 0,03148x + 0,0017067
R = 0,9999

tan

0,08
0,06
0,04
0,02
0
1

Orde
Setelah memperoleh grafik hubungan antara tan dan orde, maka kita
menghitung panjang gelombang dari sinar laser tersebut.

Yang mana sebanding dengan : y = mx


2 1

di mana :
Jadi :

Berdasarkan grafik hubungan tan dengan orde, diperoleh bahwa gradien grafik
adalah 0,03148. Maka :
nilai = 0,03148 x 2 x 10-2 mm
= 6,296 x 10-4 mm
= 629,6 nm.
Sehingga dengan membandingkan kedua nilai yang diperoleh, maka dapat kita
nyatakan berapa besar persen kesalahan relatifnya.
|

| 1
=|

| 1
672

PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG LASER

Page 51

[LAPORAN RLAB FISIKA DASAR] [Pick the date]

VII. Analisis
6.1 Analisa Percobaan
Pada percobaan ini, praktikan akan mencari panjang gelombang sinar laser
dengan menggunakan kisi difraksi. Kisi difraksi dapat menganalisa cahaya yang
dihasilkan dari sumber, di mana dalam percobaan ini digunakan sumber cahaya
dari sinar laser. Panjang gelombang sinar laser dapat dihitung dikarenakan atom
pada sampel tereksitasi oleh penembakan sinar laser tegangan tinggi. Cahaya yang
dipancarkan demikian tidak terdiri atas spektrum yang kontinu, melainkan hanya
berupa panjang gelombang tertentu yang merupakan karakteristik dari atom sinar
laser. Cahaya laser lewat melalui celah kolimasi sempit dan dibuat sejajar oleh
lensa. Cahaya sejajar dari lensa datang pada kisi, namun cahaya jatuh pada layar
yang jauh jaraknya, lalu cahaya sejajar dari kisi difokuskan oleh teleskop dan
dipandang mata. Pada layar akan tampak bentuknya. Jika cahaya dengan panjang
gelombang dipancarkan oleh sumbernya, maka interferensi maksimum pertama
dilihat pada sudut . Garis spektrum akan dihasilkan dari setiap panjang
gelombang yang dipancarkan oleh sinar laser. Seberkas garis yang bersesuaian
dengan m=1 disebut spektrum orde-pertama. Sementara, spektrum orde-kedua
bersesuaian dengan m=2 untuk setiap panjang gelombang. Jika sudut yang
diberikan lebih kecil dari 90o, maka akan menunjukkan orde yang lebih tinggi.
Orde tersebut dapat bercampur tergantung pada panjang gelombang dan jarak
pisah celah kisi. Garis orde ketiga untuk satu panjang gelombang dapat terjadi
sebelum garis orde kedua untuk panjang gelombang lain. Panjang gelombang
yang dipancarkan oleh sinar laser dapat ditentukan dengan mengukur sudut jika
jarak pisah celah diketahui.
Daya penguraian kisi difraksi didefinisikan sebagai

dengan

sebagai

perbedaan terkecil antara panjang dua gelombang yang berdekatan yang masingmasing mendekati yang dapat diuraikan. Kekuatan penguraian berbanding lurus
dengan jumlah celah yang diterangi sehingga semakin banyak celah yang
diterangi akan semakin tajam maksimal interferensinya. Kekuatan penguraian R
dapat ditunjukkan sama dengan :

PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG LASER

Page 52

[LAPORAN RLAB FISIKA DASAR] [Pick the date]

di mana N merupakan jumlah celah dan m bilangan orde.


Pada percobaan, alat-alat diletakkan seperti dalam gambar di bawah ini:

Kisi yang digunakan memiliki celah sebanyak 50 tiap 1 mm. Kisi diletakkan pada
jarak 130 cm dari layar dengan akurasi 1 cm. Kisi ditembak dengan cahaya laser
dan terjadi spektrum. Lalu, praktikan dapat menghitung nilai intensitas pola
difraksi dan memplotkannya terhadap posisi. Praktikan dapat pula menentukan
letak terang pusat, orde pertama, orde kedua, dan seterusnya, serta menentukan
jarak antara terang pusat dengan orde pertama, kedua, dan seterusnya. Dapat
dihitung juga sudut difraksi pada tiap orde dan memplotkannya terhadap orde
(m). Selanjutnya, nilai panjang gelombang dapat dicari dari gradien grafik antara
sin vs m. Terakhir, nilai dari panjang gelombang dibandingkan dengan nilai
panjang gelombang yang diperoleh apabila sin didekati oleh tan dan dicari
besar kesalahan relatifnya. Jalannya percobaan dapat dilihat pada gambar berikut :

PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG LASER

Page 53

[LAPORAN RLAB FISIKA DASAR] [Pick the date]

6.2 Analisa Hasil dan Perhitungan


Berdasarkan hasil praktikum via r-Lab, didapat data hasil percobaan
berupa hubungan antara posisi dan intensitas. Hal pertama yang dilakukan adalah
membuat grafik antara posisi dan intensitas. Pada grafik akan dilihat bahwa kurva
menunjukan pucak-puncak naik turun di beberapa posisi. Sebenarnya, kurva naik
turun tersebut menunjukkan orde terang yang terukur pada saat percobaan.
Setelah dibuat grafik, lalu ditentukan orde terang pusat dan orde terang
lainnya. Orde terang pusat mudah dikenali karena orde ini memiliki intensitas
tinggi yang cukup lama di beberapa posisi. Lama tidaknya intensitas dapat terlihat
dari banyaknya posisi yang ditempati oleh suatu intensitas. Orde terang pusat
memiliki rentang posisi terbesar dibanding dengan puncak lainnya. Untuk
menentukan nilai puncak orde pertama, kedua, dan ketiga cukup melihat puncak
yang berada tepat disebelah kanan puncak terang pusat.
Setelah ditentukan orde dari tiap puncak, kemudian ditentukan sudut yang
terbentuk dengan persamaan,
tan =

ym
L

dengan ym adalah jarak antara pucak orde 1, 2, atau 3 yang ditentukan nilai
sudutnya dengan terang pusat dan L adalah jarak kisi difraksi dengan detektor.
Setelah mendapat nilai sudut dari tiap orde, kemudian menghitung nilai panjang
gelombang dari masing-masing cahaya yang dipancarkan oleh sinar laser.
Perhitungan panjang gelombang () ini dapat menggunakan dua metode, yaitu
PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG LASER

Page 54

[LAPORAN RLAB FISIKA DASAR] [Pick the date]

metode tan dan metode sin. Kedua metode ini dapat digunakan. Persamaan awal
untuk menentukan nilai panjang gelombang adalah persamaan difraksi,
d sin = m.

dimana d =

dan N = 500/mm = 5000/cm, sehinga d = 1/50000 = 0,0002 cm.

Persamaan awal dihubungkan dengan persaman garis linear yang selama


ini telah diketahui yaitu,
Dengan memplotkan nilai y = sin dan x = m (orde), maka didapatkan
nilai slope persamaan garis yaitu m atau b yang apabila dihubungkan dengan
persamaan sin di atas, akan didapat bahwa

Maka, nilai kemudian dapat ditentukan dengan menyusun ulang


persamaan diatas menjadi,

Setelah didapat nilai dari kedua metoda penentuan, yaitu metoda sin
dan metoda tan , ditentukan nilai penyimpangan kesalahan dari metoda sin
dengan rumus :
|

Berdasarkan data, kita dapat menghitung jarak antara terang pusat dengan
intensitas untuk masing-masing orde dengan menggunakan persamaan berikut ini:
2
keterangan:
y = Jarak antara terang pusat dan orde ke-m.
Xp = Jarak antara terang pusat dan pusat koordinat.

PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG LASER

Page 55

[LAPORAN RLAB FISIKA DASAR] [Pick the date]

Selain itu, kita dapat menghitung sudut difraksi () untuk tiap orde dengan
menggunakan rumus :

di mana : L = jarak antara kisi difraksi dengan detektor.


merupakan sudut kecil sehingga nilai tan dan sin hampir sama. Hal ini dapat
dilihat dengan nilai panjang gelombang yang diperoleh dari sin dan tan hampir
sama, yaitu 625,4 nm dan 629,6 nm. Presentase penyimpangan nilai tan dari sin
pun sangatlah kecil, yaitu 0,672 %.

6.3 Analisa Grafik


Pada grafik intensitas pola difraksi terhadap posisi, ada beberapa titik
puncak. Titiktitik puncak ini menunjukkan nilai intensitas maksimum pola
difraksi. Pada grafik, terdapat 8 titik puncak, dengan 6 titik mempunyai besar
intensitas yang hampir sama.
Pola terang yang cenderung mengalami interferensi konstruktif (saling
menguatkan karena memiliki fase yang sama ditunjukkan oleh garis-garis yang
dihasilkan kisi, memiliki puncak maksimum yang lebih tajam di antara kedua
celah daripada pola gelap yang cenderung mengalami interferensi destruktif.
Posisi terang pusat (m = 0) dapat ditentukan melalui grafik ini, yaitu
daerah dimana titik puncak memiliki lebar posisi terbesar, sedangkan puncak
grafik yang berada paling dekat dengan terang pusat disebut orde kesatu, dekat
kedua dengan terang pusat disebut orde kedua. Maksimum tengah (m = 0) ialah
cahaya putih yang tajam sedangkan untuk semua orde lain spektrum warna yang
jelas tersebar. Dalam hal ini, kisi difraksi menyebarkan cahaya menjadi panjang
gelombang yang memiliki pola, yaitu spektrumnya. Jadi, melalui grafik tampak
bahwa ada tiga buah orde terang yang intensitas maksimumnya teramati.
Sedangkan, melalui grafik sin dan tan , kita dapat menghitung panjang
gelombang (). Dari grafik sin kita dapat menggunakan persamaan berikut :

PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG LASER

Page 56

[LAPORAN RLAB FISIKA DASAR] [Pick the date]

Apabila sin dan

diplotkan ke grafik, kita bisa menghitung besarnya panjang

gelombang yaitu merupakan gradien (m) dari grafik. Pada percobaan ini, panjang
gelombang yang diperoleh berdasarkan grafik sin vs

yaitu 625,4 nm.

Untuk grafik tan dapat digunakan persamaan sebagai berikut:

Apabila tan dan

diplotkan ke dalam grafik, kita bisa menghitung besarnya

panjang gelombang yaitu gradien dari grafik. Pada percobaan ini, panjang
gelombang yang diperoleh berdasarkan grafik tan yaitu 629,6 nm. Panjang
gelombang dengan grafik sin besarnya hampir sama dengan panjang gelombang
dengan grafik tan . Hal ini disebabkan oleh sudut sangat kecil sehingga nilai
tan dan sin hampir sama.

6.4 Analisa Kesalahan


|

| 1
672

Pada percobaan ini, dimungkinkan terjadi kesalahan yang disebabkan oleh :


-

Alat yang belum terkalibrasi dengan tepat sehingga dapat


mempengaruhi data-data yang dihasilkan.

PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG LASER

Page 57

[LAPORAN RLAB FISIKA DASAR] [Pick the date]

Pembulatan yang berulang-ulang dalam pengolahan data dan


perhtungan sehingga telah menyebabkan ketidakakuratan pada
hasil yang didapat.

Meskipun percobaan telah diprogram untuk meminimalisasi


kesalahan, kesalahan lain yang timbul dari proses perhitungan
berpeluang besar terjadi. Dalam menentukan posisi/letak dari pusat
terang dan orde-orde lainnya, praktikan mungkin melakukan
kesalahan. Hal ini disebabkan oleh beberapa puncak yang
terbentuk hampir sama tajamnya di mana maksimum terang
ditentukan oleh puncak yang paling tajam di antara puncak tajam
tersebut.

VIII. Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari percobaan ini adalah :
1. Panjang gelombang yang diperoleh yaitu:
Berdasarkan perhitungan dengan grafik sin = 625,4 nm.
Berdasarkan perhitungan dengan grafik tan = 629,6 nm.
2. Penyimpangan relatif perhitungan tan terhadap perhitungan sin adalah
0,6762 %. Penyimpangan relatif yang sangat kecil tersebut menunjukkan
bahwa perhitungan panjang gelombang dengan menggunakan sin dan tan
memberikan hasil panjang gelombang yang hampir sama.
3. Terjadinya difraksi dikarenakan cahaya membelok mengitari benda yang
dilewatinya, dan tersebar ke luar setelah melewati celah yang sempit. Pola
difraksi disebabkan oleh interferensi antar berkas cahaya yang menempuh
jarak berbeda.
4. Jika suatu cahaya dilewatkan pada suatu kisi, maka cahaya tersebut akan
didispersikan dan pada detektor akan terdapat suatu fenomena gelapterang yang berperiodik.
5. Sinar laser dapat terdispersi, maka gelombang pada sinar laser adalah
gelombang transversal.

PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG LASER

Page 58

[LAPORAN RLAB FISIKA DASAR] [Pick the date]

6. Cahaya yang melewati celah sempit dengan lebar d akan menghasilkan


pola dengan satu maksimum pusat yang terang dan diapit oleh garis-garis
yang lebih kabur di sisi-sisinya.
7. Kisi difraksi merupakan alat untuk mengukur panjang gelombang cahaya
yang terdiri atas celah yang berjarak sama pada permukaan datar. Kisi
dapat dibuat dengan membuat goresan-goresan halus pada sekeping kaca.
8. Jika kisi difraksi disinari dengan cahaya paralel maka sinar yang
ditransmisikan oleh kisi dapat berinteferensi. Sinar-sinar yang tidak
mengalami deviasi berinterferensi konstruktif menghasilkan berkas yang
tajam (maksimum/ puncak) pada pusat layar.
9. Hasil percobaan ini memiliki orde berjumlah 3 dengan letak terang pusat
pada tengah-tengah grafik.
10. Karena sudut difraksi dalam percobaan sangat kecil, maka nilai sin
tan .

IX.

Referensi

Giancoli, D.C. 2000. Physics for Scientists & Engineers, Third Edition. New
York: Prentice Hall.
Halliday, Resnick, Walker. 2005.

Fundamentals of Physics, 7th Edition,

Extended Edition. New York: John Wiley & Sons, Inc.


Serway, R.A. and Jewet, T. 2003. Physics for Scientist and Engineers, 6th edition.
USA: Brooks/Col Publisher Co.
Tipler, Paul A. 1996. Fisika untuk Sains dan Teknik, Jilid Dua. Jakarta: Erlangga.

PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG LASER

Page 59

[LAPORAN RLAB FISIKA DASAR] [Pick the date]

X.

Lampiran
No

Posisi (mm)

Intensitas

0.00

0.01

0.44

0.02

0.88

0.01

1.32

0.01

1.76

0.02

2.20

0.01

2.64

0.01

3.08

0.02

3.52

0.01

10

3.96

0.02

11

4.40

0.02

12

4.84

0.01

13

5.28

0.02

14

5.72

0.02

15

6.16

0.02

16

6.50

0.03

17

7.04

0.02

18

7.48

0.02

19

7.92

0.03

20

8.36

0.02

21

8.80

0.02

22

9.24

0.03

23

9.68

0.02

24

10.12

0.04

25

10.56

0.03

26

11.00

0.03

27

11.44

0.04

28

11.88

0.03

29

12.32

0.03

30

12.76

0.03

31

13.20

0.01

32

13.64

0.02

PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG LASER

Page 60

[LAPORAN RLAB FISIKA DASAR] [Pick the date]

33

14.08

0.02

34

14.52

0.02

35

14.96

0.03

36

15.40

0.02

37

15.84

0.01

38

16.28

0.02

39

16.72

0.01

40

17.38

0.01

41

17.60

0.02

42

18.04

0.01

43

18.48

0.02

44

18.92

0.02

45

19.36

0.01

46

19.80

0.02

47

20.24

0.01

48

20.68

0.01

49

21.12

0.02

50

21.56

0.01

51

22.00

0.02

52

22.44

0.02

53

22.88

0.01

54

23.32

0.02

55

23.76

0.02

56

24.19

0.01

57

24.64

0.02

58

25.08

0.01

59

25.52

0.01

60

25.96

0.02

61

26.40

0.01

62

26.84

0.02

63

27.28

0.02

64

27.72

0.01

65

28.16

0.02

66

28.60

0.02

67

29.04

0.01

PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG LASER

Page 61

[LAPORAN RLAB FISIKA DASAR] [Pick the date]

68

29.48

0.02

69

29.92

0.01

70

30.36

0.01

71

30.80

0.02

72

31.24

0.01

73

31.68

0.02

74

32.12

0.02

75

32.56

0.01

76

33.00

0.02

77

33.44

0.02

78

33.88

0.01

79

34.32

0.02

80

34.76

0.01

81

35.20

0.01

82

35.64

0.02

83

36.08

0.01

84

36.52

0.02

85

36.96

0.02

86

37.40

0.01

87

37.84

0.02

88

38.28

0.02

89

38.72

0.01

90

39.16

0.02

91

39.60

0.01

92

40.04

0.01

93

40.48

0.02

94

40.92

0.01

95

41.36

0.02

96

41.70

0.02

97

42.24

0.01

98

42.68

0.02

99

43.13

0.02

100

43.56

0.01

101

44.00

0.02

102

44.44

0.01

PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG LASER

Page 62

[LAPORAN RLAB FISIKA DASAR] [Pick the date]

103

44.88

0.01

104

45.30

0.02

105

45.76

0.01

106

46.20

0.02

107

46.64

0.02

108

47.08

0.01

109

47.52

0.03

110

47.96

0.03

111

48.40

0.06

112

48.84

0.11

113

49.28

0.15

114

49.72

0.26

115

50.16

0.18

116

50.60

0.22

117

51.04

0.22

118

51.48

0.21

119

51.92

0.54

120

52.36

0.88

121

52.75

2.30

122

53.24

3.26

123

53.68

3.40

124

54.12

3.27

125

54.56

2.91

126

55.00

2.17

127

55.44

0.50

128

55.88

0.36

129

56.32

0.23

130

56.76

0.21

131

57.20

0.23

132

57.64

0.16

133

58.09

0.10

134

58.52

0.09

135

58.96

0.04

136

59.40

0.03

137

59.84

0.03

PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG LASER

Page 63

[LAPORAN RLAB FISIKA DASAR] [Pick the date]

138

60.28

0.01

139

60.72

0.02

140

61.16

0.02

141

61.60

0.01

142

62.04

0.02

143

62.48

0.02

144

62.92

0.01

145

63.36

0.02

146

63.80

0.01

147

64.24

0.01

148

64.68

0.02

149

65.12

0.01

150

65.56

0.02

151

66.00

0.02

152

66.44

0.01

153

66.88

0.02

154

67.32

0.02

155

67.74

0.01

156

68.20

0.02

157

68.64

0.01

158

69.08

0.01

159

69.52

0.02

160

69.96

0.01

161

70.40

0.02

162

70.84

0.02

163

71.28

0.01

164

71.72

0.02

165

72.16

0.02

166

72.60

0.01

167

73.06

0.02

168

73.48

0.01

169

73.92

0.01

170

74.36

0.02

171

74.80

0.01

172

75.24

0.02

PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG LASER

Page 64

[LAPORAN RLAB FISIKA DASAR] [Pick the date]

173

75.68

0.02

174

76.12

0.01

175

76.56

0.02

176

77.00

0.02

177

77.44

0.01

178

77.88

0.02

179

78.32

0.01

180

78.79

0.02

181

79.20

0.02

182

79.64

0.01

183

80.08

0.02

184

80.52

0.02

185

80.96

0.01

186

81.40

0.02

187

81.83

0.02

188

82.28

0.01

189

82.72

0.02

190

83.10

0.02

191

83.60

0.02

192

84.04

0.03

193

84.48

0.01

194

84.92

0.02

195

85.36

0.02

196

85.80

0.01

197

86.24

0.03

198

86.68

0.02

199

87.12

0.02

200

87.56

0.03

201

88.00

0.02

202

88.44

0.02

203

88.88

0.03

204

89.32

0.02

205

89.72

0.03

206

90.20

0.04

207

90.64

0.08

PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG LASER

Page 65

[LAPORAN RLAB FISIKA DASAR] [Pick the date]

208

91.08

0.17

209

91.52

0.33

210

91.96

0.55

211

92.40

0.41

212

92.84

0.58

213

93.28

0.59

214

93.72

0.59

215

94.16

2.01

216

94.60

4.97

217

95.04

4.97

218

95.48

4.97

219

95.92

4.97

220

96.36

4.97

221

96.80

4.97

222

97.24

4.96

223

97.68

3.23

224

98.12

1.30

225

98.56

0.67

226

99.06

0.59

227

99.44

0.56

228

99.88

0.37

229

100.32

0.26

230

100.76

0.24

231

101.20

0.08

232

101.64

0.05

233

102.08

0.05

234

102.52

0.03

235

102.96

0.03

236

103.40

0.03

237

103.84

0.02

238

104.28

0.03

239

104.72

0.03

240

105.16

0.02

241

105.59

0.03

242

106.04

0.02

PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG LASER

Page 66

[LAPORAN RLAB FISIKA DASAR] [Pick the date]

243

106.48

0.02

244

106.92

0.03

245

107.36

0.02

246

107.80

0.02

247

108.24

0.03

248

108.68

0.01

249

109.12

0.02

250

109.56

0.02

251

110.00

0.01

252

110.44

0.02

253

110.88

0.02

254

111.32

0.02

255

111.76

0.02

256

112.20

0.02

257

112.64

0.02

258

113.08

0.03

259

113.69

0.01

260

113.96

0.02

261

114.40

0.02

262

114.84

0.01

263

115.28

0.02

264

115.72

0.02

265

116.16

0.02

266

116.60

0.03

267

117.04

0.02

268

117.48

0.02

269

117.92

0.03

270

118.36

0.01

271

118.80

0.02

272

119.24

0.02

273

119.68

0.01

274

120.12

0.02

275

120.56

0.02

276

121.00

0.02

277

121.44

0.03

PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG LASER

Page 67

[LAPORAN RLAB FISIKA DASAR] [Pick the date]

278

121.88

0.02

279

122.32

0.02

280

122.76

0.03

281

123.20

0.01

282

123.64

0.02

283

124.08

0.02

284

124.52

0.02

285

124.90

0.03

286

125.39

0.03

287

125.80

0.03

288

126.28

0.04

289

126.72

0.02

290

127.16

0.03

291

127.60

0.03

292

128.04

0.02

293

128.48

0.03

294

128.92

0.03

295

129.36

0.03

296

129.80

0.04

297

130.24

0.03

298

130.68

0.03

299

131.12

0.05

300

131.56

0.04

301

132.00

0.06

302

132.46

0.13

303

132.88

0.32

304

133.32

0.75

305

133.76

1.06

306

134.20

1.04

307

134.64

1.39

308

135.08

1.01

309

135.52

0.92

310

135.96

2.58

311

136.40

4.96

312

136.84

4.97

PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG LASER

Page 68

[LAPORAN RLAB FISIKA DASAR] [Pick the date]

313

137.28

4.97

314

137.7

4.97

315

138.16

4.97

316

138.60

4.97

317

139.04

4.96

318

139.48

4.96

319

139.92

2.13

320

140.36

1.05

321

140.80

0.93

322

141.24

1.22

323

141.68

0.97

324

142.12

0.57

325

142.56

0.42

326

143.00

0.19

327

143.44

0.07

328

143.88

0.05

329

144.32

0.06

330

144.76

0.05

331

145.20

0.05

332

145.64

0.05

333

146.05

0.04

334

146.52

0.04

335

146.96

0.04

336

147.40

0.03

337

147.84

0.04

338

148.28

0.04

339

148.72

0.03

340

149.16

0.04

341

149.60

0.04

342

150.04

0.04

343

150.48

0.05

344

150.92

0.03

345

151.36

0.03

346

151.80

0.03

347

152.24

0.02

PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG LASER

Page 69

[LAPORAN RLAB FISIKA DASAR] [Pick the date]

348

152.68

0.03

349

153.12

0.03

350

153.56

0.02

351

154.00

0.03

352

154.44

0.03

353

154.88

0.02

354

155.32

0.03

355

155.73

0.02

356

156.20

0.02

357

156.64

0.03

358

157.08

0.02

359

157.52

0.03

360

157.96

0.03

361

158.40

0.02

362

158.84

0.03

363

159.28

0.03

364

159.72

0.03

365

160.16

0.04

366

160.60

0.03

367

161.04

0.03

368

161.48

0.04

369

161.92

0.03

370

162.36

0.04

371

162.80

0.04

372

163.24

0.03

373

163.68

0.05

374

164.12

0.05

375

164.58

0.05

376

165.00

0.05

377

165.44

0.05

378

165.88

0.06

379

166.32

0.07

380

166.76

0.07

381

167.20

0.15

382

167.64

0.27

PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG LASER

Page 70

[LAPORAN RLAB FISIKA DASAR] [Pick the date]

383

168.08

0.21

384

168.52

0.17

385

168.96

0.15

386

169.40

0.17

387

169.84

0.19

388

170.28

0.20

389

170.72

0.21

390

171.16

0.23

391

171.60

0.25

392

172.04

0.28

393

172.48

0.32

394

172.92

0.38

395

173.39

0.47

396

173.80

0.82

397

174.24

2.84

398

174.60

4.97

399

175.12

4.97

400

175.56

4.97

401

176.00

4.97

402

176.44

4.97

403

176.88

4.97

404

177.32

4.96

405

177.76

4.94

406

178.20

4.93

407

178.64

4.95

408

179.08

4.96

409

179.52

4.96

410

179.96

4.96

411

180.45

4.93

412

180.84

0.00

413

181.28

4.93

414

181.72

4.95

415

182.16

4.97

416

182.60

4.97

417

183.04

4.97

PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG LASER

Page 71

[LAPORAN RLAB FISIKA DASAR] [Pick the date]

418

183.48

4.97

419

183.92

4.97

420

184.4

4.97

421

184.80

1.49

422

185.24

0.47

423

185.68

0.43

424

186.12

0.38

425

186.59

0.33

426

187.00

0.32

427

187.44

0.32

428

187.88

0.32

429

188.32

0.28

430

188.76

0.23

431

189.20

0.20

432

189.64

0.17

433

190.08

0.16

434

190.52

0.16

435

190.96

0.14

436

191.40

0.15

437

191.84

0.21

438

192.28

0.25

439

192.72

0.14

440

193.16

0.05

441

193.60

0.04

442

194.04

0.05

443

194.48

0.04

444

194.92

0.04

445

195.38

0.04

446

195.80

0.03

447

196.24

0.03

448

196.68

0.03

449

197.12

0.03

450

197.56

0.04

451

198.00

0.03

452

198.44

0.02

PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG LASER

Page 72

[LAPORAN RLAB FISIKA DASAR] [Pick the date]

453

198.88

0.03

454

199.32

0.02

455

199.76

0.02

456

200.20

0.03

457

200.64

0.02

458

201.08

0.03

459

201.52

0.03

460

201.96

0.02

461

202.40

0.03

462

202.84

0.03

463

203.23

0.02

464

203.72

0.03

465

204.16

0.02

466

204.60

0.03

467

205.04

0.03

468

205.48

0.02

469

205.92

0.03

470

206.36

0.03

471

206.80

0.02

472

207.24

0.03

473

207.68

0.03

474

208.12

0.02

475

208.56

0.03

476

209.00

0.03

477

209.44

0.04

478

209.88

0.04

479

210.10

0.03

480

210.76

0.03

481

211.27

0.04

482

211.64

0.03

483

212.08

0.04

484

212.52

0.04

485

212.96

0.03

486

213.40

0.05

487

213.84

0.04

PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG LASER

Page 73

[LAPORAN RLAB FISIKA DASAR] [Pick the date]

488

214.28

0.05

489

214.72

0.06

490

215.16

0.06

491

215.60

0.10

492

216.04

0.26

493

216.48

0.48

494

216.92

0.75

495

217.36

0.99

496

217.82

1.07

497

218.24

0.96

498

218.68

1.09

499

219.12

2.12

500

219.56

4.97

501

220.00

4.97

502

220.44

4.97

503

220.88

4.97

504

221.10

4.97

505

221.76

4.97

506

222.20

4.97

507

222.64

4.97

508

223.08

1.45

509

223.52

0.85

510

223.96

0.95

511

224.40

1.15

512

224.84

0.94

513

225.28

0.68

514

225.72

0.46

515

226.16

0.22

516

226.60

0.07

517

227.07

0.05

518

227.48

0.04

519

227.92

0.04

520

228.36

0.03

521

228.80

0.03

522

229.24

0.04

PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG LASER

Page 74

[LAPORAN RLAB FISIKA DASAR] [Pick the date]

523

229.68

0.03

524

230.12

0.04

525

230.56

0.04

526

231.00

0.02

527

231.44

0.03

528

231.88

0.03

529

232.32

0.02

530

232.74

0.03

531

233.20

0.02

532

233.64

0.03

533

234.08

0.04

534

234.52

0.02

535

234.96

0.02

536

235.40

0.02

537

235.84

0.01

538

236.28

0.02

539

236.72

0.02

540

237.16

0.02

541

237.60

0.03

542

238.04

0.02

543

238.48

0.02

544

238.92

0.03

545

239.36

0.01

546

239.80

0.02

547

240.24

0.02

548

240.68

0.01

549

241.12

0.02

550

241.59

0.02

551

242.00

0.01

552

242.44

0.02

553

242.88

0.02

554

243.32

0.02

555

243.76

0.02

556

244.20

0.01

557

244.64

0.02

PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG LASER

Page 75

[LAPORAN RLAB FISIKA DASAR] [Pick the date]

558

245.08

0.02

559

245.52

0.01

560

245.96

0.02

561

246.40

0.02

562

246.84

0.02

563

247.28

0.02

564

247.72

0.02

565

248.16

0.02

566

248.60

0.02

567

249.04

0.01

568

249.49

0.02

569

249.92

0.02

570

250.36

0.01

571

250.80

0.03

572

251.24

0.03

573

251.68

0.02

574

252.12

0.03

575

252.56

0.02

576

253.00

0.02

577

253.44

0.03

578

253.88

0.02

579

254.32

0.03

580

254.76

0.03

581

255.20

0.02

582

255.64

0.04

583

256.08

0.04

584

256.52

0.04

585

256.96

0.06

586

257.40

0.08

587

257.84

0.21

588

258.28

0.37

589

258.72

0.43

590

259.16

0.51

591

259.60

0.59

592

260.04

0.66

PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG LASER

Page 76

[LAPORAN RLAB FISIKA DASAR] [Pick the date]

593

260.48

1.32

594

260.92

2.86

595

261.36

4.97

596

261.80

4.97

597

262.24

4.97

598

262.60

4.97

599

263.14

4.97

600

263.56

4.97

601

264.00

4.97

602

264.44

3.47

603

264.88

0.93

604

265.32

0.56

605

265.76

0.57

606

266.20

0.46

607

266.64

0.36

608

267.08

0.33

609

267.52

0.22

610

267.96

0.11

611

268.40

0.04

612

268.84

0.04

613

269.29

0.04

614

269.72

0.02

615

270.16

0.03

616

270.60

0.03

617

271.04

0.02

618

271.48

0.03

619

271.92

0.03

620

272.36

0.03

621

272.80

0.03

622

273.24

0.02

623

273.68

0.02

624

274.12

0.03

625

274.56

0.01

626

275.00

0.03

627

275.44

0.03

PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG LASER

Page 77

[LAPORAN RLAB FISIKA DASAR] [Pick the date]

628

275.88

0.02

629

276.32

0.03

630

276.76

0.02

631

277.23

0.01

632

277.64

0.02

633

278.08

0.01

634

278.52

0.02

635

278.96

0.02

636

279.40

0.01

637

279.84

0.02

638

280.28

0.02

639

280.72

0.01

640

281.16

0.02

641

281.60

0.02

642

282.04

0.01

643

282.48

0.02

644

282.92

0.01

645

283.36

0.02

646

283.80

0.02

647

284.24

0.01

648

284.69

0.02

649

285.12

0.02

650

285.56

0.01

651

286.00

0.02

652

286.44

0.02

653

286.88

0.02

654

287.32

0.02

655

287.76

0.01

656

288.20

0.02

657

288.64

0.02

658

289.08

0.01

659

289.52

0.02

660

289.96

0.02

661

290.40

0.01

662

290.84

0.02

PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG LASER

Page 78

[LAPORAN RLAB FISIKA DASAR] [Pick the date]

663

291.28

0.01

664

291.72

0.01

665

292.16

0.02

666

292.60

0.01

667

293.05

0.02

668

293.48

0.02

669

293.92

0.01

670

294.36

0.02

671

294.80

0.02

672

295.24

0.01

673

295.68

0.02

674

296.12

0.02

675

296.56

0.02

676

297.00

0.03

677

297.44

0.02

678

297.88

0.02

679

298.32

0.03

680

298.76

0.02

681

299.20

0.04

682

299.64

0.07

683

300.08

0.11

684

300.52

0.16

685

300.96

0.19

686

301.43

0.21

687

301.84

0.26

688

302.28

0.49

689

302.72

0.94

690

303.16

2.40

691

303.60

4.58

692

304.04

4.97

693

304.48

4.97

694

304.92

4.97

695

305.36

4.48

696

305.80

2.75

697

306.24

0.95

PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG LASER

Page 79

[LAPORAN RLAB FISIKA DASAR] [Pick the date]

698

306.68

0.35

699

307.12

0.19

700

307.56

0.18

701

308.05

0.17

702

308.44

0.13

703

308.88

0.13

704

309.32

0.10

705

309.76

0.04

706

310.20

0.03

707

310.64

0.02

708

311.08

0.02

709

311.52

0.02

710

311.96

0.01

711

312.40

0.02

712

312.84

0.02

713

313.28

0.01

714

313.72

0.02

715

314.16

0.02

716

314.66

0.01

717

315.04

0.02

718

315.48

0.02

719

315.92

0.01

720

316.36

0.02

721

316.88

0.01

722

317.24

0.02

723

317.68

0.02

724

318.12

0.01

725

318.56

0.02

726

319.00

0.02

727

319.44

0.01

728

319.88

0.02

729

320.32

0.01

730

320.76

0.01

731

321.20

0.02

732

321.64

0.01

PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG LASER

Page 80

[LAPORAN RLAB FISIKA DASAR] [Pick the date]

733

322.08

0.02

734

322.52

0.02

735

322.96

0.01

736

323.40

0.02

737

323.84

0.02

738

324.28

0.01

739

324.72

0.02

740

325.16

0.02

741

325.60

0.01

742

326.04

0.02

743

326.49

0.01

744

326.92

0.01

745

327.36

0.02

746

327.80

0.01

747

328.24

0.02

748

328.68

0.02

749

329.12

0.01

750

329.56

0.02

751

330.00

0.01

752

330.44

0.01

753

330.88

0.02

754

331.32

0.01

755

331.76

0.01

756

332.20

0.02

757

332.64

0.01

758

333.08

0.02

759

333.52

0.02

760

333.96

0.01

761

334.40

0.02

762

334.84

0.01

763

335.25

0.01

764

335.72

0.02

765

336.16

0.01

766

336.60

0.01

767

337.04

0.02

PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG LASER

Page 81

[LAPORAN RLAB FISIKA DASAR] [Pick the date]

768

337.48

0.01

769

337.92

0.02

770

338.36

0.02

771

338.80

0.01

772

339.24

0.02

773

339.68

0.01

774

340.13

0.01

775

340.56

0.02

776

341.00

0.01

777

341.44

0.02

778

341.88

0.02

779

342.32

0.01

780

342.76

0.03

781

343.20

0.03

782

343.64

0.02

783

344.08

0.03

784

344.52

0.04

785

344.96

0.07

786

345.40

0.11

787

345.84

0.15

788

346.28

0.18

789

346.72

0.19

790

347.16

0.17

791

347.60

0.13

792

348.05

0.08

793

348.48

0.04

794

348.92

0.04

795

349.36

0.02

796

349.80

0.02

797

350.24

0.03

798

350.68

0.02

799

351.12

0.02

800

351.56

0.02

801

352.00

0.01

802

352.44

0.02

PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG LASER

Page 82

[LAPORAN RLAB FISIKA DASAR] [Pick the date]

803

352.88

0.02

804

353.32

0.01

805

353.76

0.02

806

354.20

0.02

807

354.67

0.01

808

355.08

0.02

809

355.52

0.01

810

355.96

0.01

811

356.42

0.02

812

356.84

0.01

813

357.28

0.02

814

357.72

0.02

815

358.16

0.01

816

358.60

0.02

817

359.05

0.01

PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG LASER

Page 83

Anda mungkin juga menyukai