Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
B.
1)
2)
1)
Batu alam
2)
3)
4)
5)
Plastic
6)
Kaca
7)
Gabungan
Dinding pengisi/ partisi yang sifatnya non struktural harus diperkuat dengan rangka
(untuk kayu) dan kolom praktis-sloof-ringbalk (untuk bata).
1
Dinding beton (struktural dinding geser, pengisi clayding wall/ beton pra cetak)
Dinding dari batu buatan : bata dan batako
Dinding kayu: kayu log/ batang, papan dan sirap
Dinding batu alam/ batu kali
DINDING BETON:
Penggunaan blok beton sudah dikenal sejak jaman pembangunan piramid-piramid di
Mesir, kuil-kuil tua Yunani dan dinding-dinding bangunan Kerajaan Romawi. Dan
seperti yang kita ketahui, bangunan-bangunan tua yang didirikan dengan blok beton ini
banyak yang masih bertahan dengan kokoh hingga saat ini. Ini menunjukkan salah satu
kelebihan blok beton dibandingkan dengan material bangunan lainnya. Batu beton pun
juga dapat mempercepat penyelesaian pengerjaan dinding bangunan ktia karena
ukurannya yang besar besar.
Dinding Beton
Blok beton ini memang terkanal dengan kekuatanya mengalahkan batua merah, tetapi
beton ini juga memiliki kekurangan yaitu beratnya yang melebihi berat bata merah
sendiri dan itu dapat berpengaruh besar dengan struktur bangunan itu sendiri.
BATA RINGAN
Bata ringan merupakan tekhnologi yang lebih maju untuk menggantikan peran blok
beton sendiri.
Kelebihan bata ringan:
1. Bata ringan memiliki sifat yang tahan api. Tidak hanya api, bata ringan juga
bersifat tahan terhadap cuaca ekstrim. Entah itu badai, panas menyengat, angin
kencang, hingga cuaca di bawah nol derajat.
2. Untuk penggunaan rumah, dinding bata ringan juga bebas lumut, jamur, ngengat,
dan tentunya bebas pengeroposan.
3. Dinding yang terbuat dari bata ringan juga kedap suara, sehingga cocok untuk
Anda yang memiliki rumah di daerah perkotaan yang cenderung lebih bising.
4. Batu bata ringan pun juga mudah untuk dipotong, dengan gergaji pun bisa untuk
memotongnya.
Kekurangan bata ringan:
Proses pembuatan bata ringan ini dilakukan secara pabrikasi sehingga permukaannya
lebih halus di bandingkan permukaan pada bata merah biasa. Karena permukaannya
yang halus ini, mempersulit dalam pengerjaan memplester.
Merupakan batu yang digunakan untuk pembuatan dinding bengunan yang dibuat dari
tangan manusia atau tekhnologi mesin.
Macam-macam batu buatan:
A. DINDING BATA
Dinding bata merah terbuat dari tanah liat/ lempung yang dibakar. Untuk dapat
digunakan sebagai bahan bangunan yang aman maka pengolahannya harus memenuhi
standar peraturan bahan bangunan Indonesia NI-3 dan NI-10 (peraturan bata merah).
Dinding dari pasangan bata dapat dibuat dengan ketebalan 1/2 batu (non struktural) dan
min. 1 batu (struktural). Dinding pengisi dari pasangan bata 1/ 2 batu harus diperkuat
dengan kolom praktis, sloof/ rollag, dan ringbalk yang berfungsi untuk mengikat
pasangan bata dan menahan/ menyalurkan beban struktural pada bangunan agar tidak
mengenai pasangan dinding bata tsb. Pengerjaan dinding pasangan bata dan
plesterannya harus sesuai dengan syarat-syarat yang ada, baik dari campuran
plesterannya maupun teknik pengerjaannya.
B. DINDING BATAKO
Batako merupakan material untuk dinding yang terbuat dari batu buatan/ cetak yang
tidak dibakar. Terdiri dari campuran tras dan kapur ( perbandingannya 5 : 1), kadang
kadang ditambah PC.
Keuntungan dari batako yaitu karena dimensinya lebih besar dari bata merah,
penggunaan batako pada bangunan bisa menghemat plesteran 75%, berat tembok 50% beban pondasi berkurang. Selain itu apabila dicetak dan diolah dengan kualitas yang
baik, dinding batako tidak memerlukan plesteran+acian lagi untuk finishing.
Prinsip pengerjaan dinding batako hampir sama dengan dinding dari pasangan
bata,antara lain:
a. Batako harus disimpan dalam keadaan kering dan terlindung dari hujan.
b. Pada saat pemasangan dinding, tidak perlu dibasahi terlebih dahulu dan tidak boleh
direndam dengan air.
c. Pemotongan batako menggunakan palu dan tatah, setelah itu dipatahkan pada kayu/
batu yang lancip.
d. Pemasangan batako dimulai dari ujung-ujung, sudut pertemuan dan berakhir di tengah
tengah.
e. Dinding batako juga memerlukan penguat/ rangka pengkaku terdiri dari kolom dan
balok beton bertulang yang dicor dalam lubang-lubang batako. Perkuatan dipasang
pada sudut-sudut, pertemuan dan persilangan.
Batako juga ada 2 jenis yaitu:
Batako Press
DINDING KAYU :
Kontruksi dinding seperti ini umumnya ditemui pada rumah-rumah tradisional di eropa
timur. Terdiri dari susunan batang kayu bulat atau balok. Sistem konstruksi seperti ini
tidak memerlukan rangka penguat/ pengikat lagi karena sudah merupakan dinding
struktural.
Kelebihan :
-Bahan Alami yang dapat diperbaharui
-Kuat tarik yang tinggi
-Dapat dibuat dengan berbagai macam desain dan warna.
-Memberi efek hangat.
-Bahan penyekat yang baik pada perubahan suhu di luar rumah.
-Dapat meredam suara.
Kekurangan :
-Mudah menyerap air.
-Mudah mengalami kembang-susut
-Kurang tahan terhadap pengaruh cuaca.
-Rentan terhadap rayap.
10
11
C. DINDING SIRAP
Dinding sirap untuk bangunan kayu merupakan material yang paling baik dalam
penyesuaian terhadap susut dan muai. Selain itu juga memberikan perlindungan yang
baik terhadap iklim, tahan lama dan tidak membutuhkan perawatan. Konstruksi dinding
sirap dapat dipaku (paku kepala datar ukuran 1) pada papan atau reng, dengan 2 4
lapis tergantung kualitas sirap. (panjang sirap 55 60 cm).
12
13
14
15
16