PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Berkemih merupakan peristiwa yang sangat vital bagi manusia. Berkemih
bertujuan untuk membuang kelebihan cairan dan substansi yang sudah diproses
terlebih dahulu di korteks ginjal. Hal ini begitu penting agar tidak terjadi penumpukan
zat-zat sisa di dalam tubuh.
Saluran berkemih atau traktus urinarius yang bermula dari ginjal, ureter,
vesica urinaria sampai dengan uretra harus dalam keadaan yang baik dan tidak
memiliki kelainan supaya proses berkemih tetap lancar. Pada laki-laki, uretra terdapat
di dalam corpus spongiosum penis yang berarti pembentukan penis atau genitalia
eksterna sendiri sangat penting sebagai muara akhir dari urine. Kelainan bisa saja
terjadi karena pembentukan genitalia eksterna pada masa embrio dipengaruhi oleh
berbagai macam faktor.
Apabila faktor-faktor ini ada yang terganggu maka pembentukan dari organ itu
sendiri juga pasti akan ikut terganggu. Kelainan yang biasanya terjadi pada masa
embriologi pembentukan genitalia eksterna pada laki-laki adalah hipospadia atau
epispadia yaitu kelainan pada pembentukan uretranya. Masalah yang akan dijelaskan
sesuai dengan skenario adalah tentang hipospadia yaitu ujung uretra yang berada di
bagian inferior penis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Anatomi Traktus Urinarius
1
Gambar 1, Traktus Urinarius,
(www.le.ac.uk/pa/teach/va/anatomy/case4/frmst4.html)
a. Ginjal
Dua ginjal terletak pada dinding posterior abdomen, di luar rongga
peritoneum.
Berat
ginjal
pada
orang
Sisi
medial setiap
reabsorpsi tubulus
sebagai
respons
terhadap
kebutuhan
yang difiltrasi dari darah dan ( 2 ) tubulus yang panjang tepat cairan hasil
filtrasi diubah menjadi urin dalam perjalanannya menuju pelvis ginjal.
Glomerulus tersusun dari suatu jaringan kapiler glomerulus yang
bercabang dan beranastomosis,yang mempunyai tekanan hidrostatik tinggi
( kira kira 60 mmHg ) bial dibandingkan dengan kapiler lainnya.Cairan
yang difiltrasi dari kapiler glomerulus mengalir ke dalam kapsul Bowman
dan kemudian masuk ke tubulus proksimal. Dari tubulus proksimal,cairan
mengalir ke ansa Henle yang masuk ke dalam medula renal.Setiap
lengkung terdiri atas cabang desenden dan asenden.Dinding cabang
desenden dan ujung cabang asenden yang paling rendah sangat tipis, dan
oleh karena itu di sebut bagian tipis ansa Henle. Di tengah perjalanan
kembalinya cabang asenden dari lengkung tersebut ke kortex dindingnya
menjadi jauh lebih tebah dan, oleh karena itu disebut bagian tebal cabang
asenden. Pada ujung cabang asenden tebal terdapat bagian yang pendek,
4
dalam pelvis; waktu terisi; dinding atasnya terangkat sampai masuk regio
hypogastrica. Pada anak kecil, vesica urinaria terbenam ke dalam pelvis
untuk menempati posisi seperti pada orang dewasa.
Vesica urinaria yang kosong berbentuk piramid mempunyai apex,
basis, dan sebuah fascies superior serta dua buah fascies inferolateralis;
juga mempunyai collum.
Apex vesica urinaria mengarahh ke depan dan terletak di belakang
pinggir atas sympisis pubis. Apex dihubungkan dengan umbilicus oleh
ligamentum umbilicalis mediana (sisa urachus).
Basis, atau facies posterior vesica, menghadap ke posterior dan
berbentuk segitiga. Sudut superolateralis merupakan tempat muara ureter,
dan sudut inferior merupakan tempat asal urethra. Pada laki-laki, kedua
ductus deferens terletak berdampingan di fascies posterior vesica dan
memisahkan vesicula seminalis satu dengan yang lain. Bagian atas fascies
posterior vesicae diliputi peritoneum, yang membentuk dinding anterior
excavatio rectovesicalis. Bagian bawah facies posterior dipisahkan dari
rectum oleh ductus deferens, vesicula seminalis, dan fascia rectovesicalis.
Pada perempuan, uterus dan vagina terletak berhadapan dengan facies
posterior.
Facies superior vesicae diliputi peritoneum dan berbatasan dengan
lengkung ileum atau colon sigmoideum. Sepanjang pinggir lateral
permukaan ini, peritoneum melipat ke dinding lateral pelvis.
Bila vesica urinaria terisi, bentuknya menjadi lonjong, permukaan
superiornya membesar dan menonjol ke atas, ke dalam cavitas
abdominalis. Peritoneum yang meliputinya terangkat pada bagian bawah
dinding anterior abdomen, sehingga vesica urinaria berhubungan langsung
dengan dinding anterior abdomen.
sebagai
serabut
otot
polos
prostat.
Collum
vesicae
dan
ligamentum
pubovesicale
pada
perempuan.
Kedua
sigmoideum
Ke inferior: prostat
2)
Pada perempuan
Karena tidak ada prostat, vesica urinaria terletak lebih rendah di dalam
pelvis perempuan dibandingkan dengan pelvis laki-laki, dan collum
vesicae terletak langsung di atas diapragma urogenital. Batas-batas antara
vesica urinaria dengan uterus dan vagina.
Uretra posterior pada pria terdiri atas uretra pars prostatika yaitu
bagian uretra yang dilingkupi oleh kelenjar prostat, dan uretra pars
membranasea.di bagian posterior lumen uretra prostatk, terdapat suatu
tonjolan verumontanum, dan disebelah proksimal dan distal dari
verumontanum ini terdapat Krista uretralis.bagian akhir dari vas deferens
yaitu kedua
2.
Refleks Berkemih
Kandung
kemih
mendapat
persarafan
dari
saraf-saraf
pelvis, yang
berhubungan dengan medulla spinalis melalui pleksus sacralis (segmen S-2 dan S3) dari medulla spinalis. Serabut saraf sensorik mendeteksi derajat regangan
dalam dinding kandung kemih. Sinyal-sinyal regangan dari uretra posterior
merupakan sinyal yang kuat dan berpeperan untuk memicu refleks pengosongan
kandung kemih. Persarafan motorik yang dibawa dalam saraf-saraf pelvis
merupakan serabut saraf parasimpatis. Saraf ini berakhir di sel ganglion yang
akan memicu
simpatis dan parasimpatis. Kontraksi peristaltik pada ureter diperkuat oleh saraf
parasimpatis dan dihambat oleh saraf simpatis. Ureter memasuki kandung kemih
melalui otot detrusor di area trigonum kandung kemih. Tonus norama otot
detrusor di dalam kandung kemih cendrung akan menekan ureter dengan demikian
mencegah aliran balik urin dari kandung kemih ketika terbentuk tekanan dalam
kandung kemih selama mikturisi atau selama kompresi kandung kemih.Setiap
gelombang peristaltic disepanjang ureter meningkatkan tekanan di dalam ureter
sehingga daerah yang menujuh kandung kemih memebuka dan memungkinkan
aliran urin ke dalam kandung kemih.1
10
atau korda medularis. Ke arah hilus kelenjar, korda terurai menjadi janin untaiuntai halus sel yang kemudian membentuk tubulus rete testis.
Pada perkembangan lebih lanjut, terbentuk suatu lapisan jaringn ikat
fibrosa padat, tunika albuginea yang memisahkan korda testis dari epitel
permukaan.
Pada bulan ke empat, korda testis menjadi berbentuk tapal kuda, dan
Gambar 7, Pengaruh sel germativum primordial pada gonad indiferen, (Sadler, 2006)
Gambar 8, A. Potongan melintang testis pada minggu ke delapan, B. Testis dan
Duktus Genitalis pada bulan 4, (Sumber: Sadler, 2006)
berkembang sesegera
11
kaudal testis, tubulus paragenitalis tidak bergabung dengan korda rete testis.
Sisa dari saluran ini secara ke seluruh di kenal sebagai paradidimis.
Kecuali di bagian paling kranialnya, apendiks epididimis, duktus
mesonefrikus menetap dan mwmbwntuk saluran-saluran genital utama. Tetapi
di bawah muara duktus eferens, duktus mesonefrikus memanjang dan menjadi
sangat berkolok-kelok, membentuk ( duktus duktus ) epididimis. Dari ekor
epididimis ke tonjolan tunas vesikula seminalis, dukus mesonefrikus
memperoleh lapisan otot tebal duktus deften. Region duktu setelah vesikula
seminalis adalah duktus ejakulatorius. Duktus paramesonefrikus pada pria
mengalami degnerasi kecuali sebagian kecil dari ujung kranilanya, apendiks
testis.4
C. Genitalia ekterna
1. Stadium indiferen
Pada minggu ketiga perkembangan, sel-sel mesenkim yang berasal dari
region gais primitive ( primitive streak ) berimegrasi mengeliling
12
BAB III
PEMBAHASAN
14
A.Skenario
LBM III
KENCING MEREMBES
Seorang ibu membawa anaknya usia 2 bulan dengan keluhan kemaluan bengkok dan
kencingnya merembes, sehingga dokter melakukan pemeriksaan dan ditemukan lubang
saluran kencing berada tidak diujung kemaluan. Ibu pasien menanyakan pada dokter
apakah hal ini berbahaya dan bisa disembuhkan ?
B. Terminologi
1. Hipospadia adalah suatu kelainan bawaan yang letak meatus uretra eksterna (dibagian
permukaan muara atau saluran uretra) terletak lebih ke proksimal yaiu lebih dekat
dengan pangkal di permukaan ventral penis.
C. Permasalahan
1. Mengapa kemaluan anak tersebut bengkok dan kencingnya merembes?
2. Mengapa lubang saluran kencing berada tidak di ujung kemaluan?
3. Apakah hal ini berbahaya dan bisa disembuhkan?
D. Pembahasan
1. Mengapa kemaluan anak tersebut bengkok dan kencingnya merembes?
Sebagian besar anak dengan kelainan hipospadia memiliki bentuk batang
penis yang melengkung. Biasanya di sekitar lubang kencing abnormal tersebut
terbentuk jaringan ikat (fibrosis) yang bersifat menarik dan mengerutkan kulit
15
sekitarnya. Jika dilihat dari samping, penis tampak melengkung seperti kipas
(chordee), bahasa Latin); secara spesifik jaringan parut di sekitar muara saluran
kencing kemudian disebut chordee. Tidak setiap hipospadia memiliki chordee.
Seringkali anak laki-laki dengan hipospadia juga memiliki kelainan berupa testis
yang belum turun sampai ke kantung kemaluannya (undescended testis).2
Hipospadia merupakan kelainan bawaan yang jarang ditemukan, dengan
angka kekerapan 1 kasus hipospadia pada setiap 250-400 kelahiran bayi laki-laki
hidup.2
Kencing merembes, disebabkan oleh letak dari lubang kencing yang berada di
bagian inferior penis. Selain itu, pada bayi laki-laki yang baru berusia di bawah 5
tahun, fungsi dari diafragma pelvis untuk mempertahankan agar kencing tidak
langsung keluar belum maksimal sehingga kencingnya merembes.2
2. Mengapa lubang saluran kencing berada tidak pada ujung kemaluan?
Hipospadia adalah kelainan bawaan lahir pada anak laki-laki, yang dicirikan
dengan letak abnormal lubang kencing tidak di ujung kepala penis seperti
layaknya tetapi berada lebih bawah/lebih pendek.
abnormal bermacam-macam; dapat terletak pada kepala penis namun tidak tepat
di ujung (hipospadia tipe glanular), pada leher kepala penis (tipe koronal), pada
batang penis (tipe penil), pada perbatasan pangkal penis dan kantung kemaluan
(tipe penoskrotal), bahkan
pada
kantung
kemaluan
dapat
diijelaskan
yang
berkembang
umumnya
kelainan
mengaitkan
ini
dengan
kencing (uretra), sehingga saluran ini dapat berujung di mana saja sepanjang garis
tengah penis tergantung saat terjadinya gangguan hormonal. Semakin dini
terjadinya gangguan hormonal, maka lubang kencing abnormal akan bermuara
semakin mendekat ke pangkal.2
3. Apakah hal ini berbahaya dan bisa disembuhkan?
Letak lubang kencing yang masih di kepala penis biasanya jarang
menimbulkan keluhan bagi penderita pada usia anak-anak.Keluhan akan timbul
pada kelainan yang lebih berat dan pada usia penderita yang lebih tua.
Kelainan lebih berat yang menimbulkan keluhan, antara lain letak lubang
kencing yang semakin ke arah pangkal penis dan/atau adanya bentuk penis yang
melengkung. Jika kelainan bentuk ini tidak diperbaiki dengan tindakan operasi,
penderita kelak akan mengalami gangguan fungsi berkemih berupa arah dan
pancaran berkemih yang tidak normal. Pada keadaan yang sangat berat, penderita
bahkan tidak dapat berkemih dalam posisi berdiri karena urin keluar merembes
sehingga penderita akan lebih nyaman dalam posisi jongkok.
Masalah yang timbul akan semakin rumit sejalan bertambahnya usia penderita.
Masalah psikologis timbul akibat bentuk penis yang tidak normal dan kebiasaan
berkemih yang tidak lazim seperti anak laki-laki normal yang sebaya. Pada usia
pascapubertas dan pada usiareproduksi, penderita akan mengalami masalah fungsi
reproduksi berkenaan dengan bentuk penis yang melengkung saat ereksi,
kesulitan penetrasi penis saat berhubungan badan dan gangguan pancaran
ejakulasi. Kelainan ini dapat disembuhkan atau diperbaiki melalui cara operasi. 2
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
17
Jadi, pembentukan struktur genitalia pada masa embrio sangat penting untuk masa
depan seseorang, satu saja kesalahan makan fungsi dari suatu organ tidak akan optimal dan
malah akan mempengaruhi organ lainnya.
Kelainan hipospadia yang dibahas dalam skenario ini memiliki karakteristik yang
khas yaitu terdapatnya lubang kencing di bagian inferior penis, kemaluan yang bengkok dan
juga kencing merembes. Kelainan ini dipengaruhi oleh berbagai macam faktor dan juga bisa
diperbaiki melalui jalan operasi atau pembedahan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Arthur C. Guyton dan John E.Hall. 2006. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.
Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran EGC (hlm. 326, 327, 329)
2. Horton C E, Sadove R, Devine C J et al. Hypospadias, epispadias and Extrophy of the
Bladder. Chapter 54. (hlm 1337 1348)
18
19