VISI :
Meningkatkan
kualitas
kehidupan
lahir
batin
manusia
secara
seimbang
beserta
lingkungan
hidupnya
sejalan
dengan
waktu
MISI :
Menyelenggarakan
pelayanan
kesehatan
paripurna
(preventif,
promotif,
curatif
&
rehabilitatif)
yang
berkualitas
tinggi,
berstandar
international,
dan
berorientasi
pada
kepuasan
pelanggan.
FALSAFAH :
Memberikan
pelayanan
secara
profesional
berlandaskan
hati
nurani,
dengan
selalu
berorientasi
pada
mutu
dan
keselamatan
pasien.
NILAI :
Tuntunan
dan
pandangan
umum
orang
yang
bekerja
di
Royal
Progress.
Nilai
Royal
Progress
secara
umum
adalah
PROGRESS.
MOTTO : Melayani
dengan
Penuh
Cinta
Kasih
PRO
:
Proaktif
dalam
mewujudkan
visi,
misi,
dan
tujuan
Royal
Progress
G
: Saling menguntungkan
TUJUAN :
1.
pelanggan.
2.
3.
4.
integritas,
komitmen
yang
kuat
terhadap
organisasi
melalui
upaya
pendidikan
dan
pelatihan,
serta
upaya
peningkatan
kesejahteraan
yang
adil
dan
manusiawi.
PERTANYAAN
JAWABAN
2.
Bagaimana
prosedur
di
rumah
sakit
dalam
mengidentifikasi
pasien?
3.
4.
5.
Bagaimana
prosedur
pemasangan
gelang
identifikasi?
6.
Dapatkah
Anda
menjelaskan
tentang
cara
komunikasi
yang
efektif
di
rumah
sakit?
7.
obat-obat
high
alert
1.
Elektrolit
pekat
:
KCl,
MgSO4,
Natrium
Bikarbonat,
NaCl
0,3%
medication
di
rumah
sakit?
2.
NORUM
(Nama
Obat
Rupa
Ucapan
Mirip)
/
LASA
(Look
Alike
Sound
Alike)
yaitu
obat-obat
yang
terlihat
mirip
dan
kedengarannya
mirip.
Pengelolaan
high
alert
medication:
Penyimpanan
di
lokasi
khusus
dengan
akses
terbatas
dan
diberi
penandaan
yang
jelas
berupa
stiker
berwarna
merah
bertuliskan
High
Alert
NaCl
0,3%
dan
KCl
tidak
boleh
disimpan
di
ruang
perawatan
kecuali
di
Unit
Perawatan
Intensif
(ICU).
Ruang
perawatan
yang
boleh
menyimpan
elektrolit
pekat
harus
memastikan
bahwa
elektrolit
pekat
disimpan
di
lokasi
dengan
akses
terbatas
bagi
petugas
yang
diberi
wewenang.
Obat
diberi
penandaan
yang
jelas
berupa
stiker
berwarna
merah
bertuliskan
High
Alert
dan
khusus
untuk
elektrolit
pekat,
harus
ditempelkan
stiker
yang
dituliskan
Elektrolit
pekat,
harus
diencerkan
sebelum
diberikan
8.
Bagaimana
prosedur
penandaan
lokasi
yang
akan
dioperasi
di
RS
ini?
9.
Proses
check
list
ini
merupakan
standar
operasi
yang
meliputi
pembacaan
dan
pengisian
formulir
sign
in
yang
dilakukan
sebelum
pasien
dianestesi
di
holding
area,
time
out
yang
dilakukan
di
ruang
operasi
sesaat
sebelum
incisi
pasien
operasi
dan
sign
out
setelah
operasi
selesai
(dapat
dilakukan
di
recovery
room).
Proses
sign
in,
time
out
dan
sign
out
ini
dipandu
oleh
perawat
sirkuler
dan
diikuti
oleh
operator,
dokter
anestesi,
perawat.
Bagaimanakah
standar
prosedur
cuci
tangan
yang
benar
di
rumah
sakit?
10.
Usia
Jenis kelamin
Diagnosis
Gangguan k ognitif
Faktor lingkungan
Respons
terhadap:
1. Pembedahan/
sedasi
/
anestesi
2. Penggunaan
medikamentosa
kriteria
<
3
tahun
3
7
tahun
7
13
tahun
13
tahun
Laki-laki
Perempuan
Diagnosis
neurologi
Perubahan
oksigenasi
(diagnosis
respiratorik,
dehidrasi,
anemia,
anoreksia,
sinkop,
pusing,
dsb.)
Gangguan
perilaku
/
psikiatri
Diagnosis
lainnya
Tidak
menyadari
keterbatasan
dirinya
Lupa
akan
adanya
keterbatasan
Orientasi
baik
terhadap
diri
sendiri
Riwayat
jatuh
/
bayi
diletakkan
di
tempat
tidur
dewasa
Pasien
menggunakan
alat
bantu
/
bayi
diletakkan
dalam
tempat
tidur
bayi
/
perabot
rumah
Pasien
diletakkan
di
tempat
tidur
Area
di
luar
rumah
sakit
Dalam
24
jam
Dalam
48
jam
>
48
jam
atau
tidak
menjalani
pembedahan
/
sedasi/
anestesi
Penggunaan
multipel:
sedatif,
obat
hipnosis,
barbiturat,
fenotiazin,
antidepresan,
pencahar,
diuretik,
narkose
Penggunaan
salah
satu
obat
di
atas
Penggunaan
medikasi
lainnya
/
tidak
ada
medikasi
nilai
4
3
2
1
2
1
4
3
skor
2
1
3
2
1
4
3
2
1
3
2
1
3
2
1
Skor
asesmen
risiko
jatuh:
(skor
minimum
7,
skor
maksimum
23)
Skor
7-11:
risiko
rendah
Skor
12:
risiko
tinggi
ONTARIO
MODIFIED
STRATIFY
-
SYDNEY
SCORING
Tanggal
:
Nama :
No.Rekam Medik :
Parameter
Skrining
Jawaban
Riwayat jatuh
Ya / tidak
Ya/ tidak
imobilisasi
Status
mental
Penglihatan
Kebiasaan
berkemih
Transfer
(dari
tempat
tidur
ke
kursi
dan
kembali
ke
tempat
tidur)
Mobilitas
total
skor
Keterangan
skor:
0-5
=
risiko
rendah
Keterangan Nilai
Skor
Ya/ tidak
ya = 2
jumlahkan
nilai
transfer
dan
mobilitas.
Jika
nilai
total
0-3,
maka
skor
=
0.
jika
nilai
total
4-6,
maka
skor
=
7
Ya/
tidak
Ya/
tidak
Ya/ tidak
Ya/
tidak
Ya/
tidak
Ya/ tidak
1
2
3
0
1
2
Morse
Fall
Scale
(Skala
Jatuh
Morse)
FAKTOR RISIKO
SKALA
POIN
SKOR
riwayat jatuh
ya
25
tidak
ya
15
i
diagnosis
sekunder
(
2
diagnosis
medis)
tidak
alat bantu
30
tongkat/alat penopang
15
ya
20
tidak
terpasang infus
gaya berjalan
terganggu
20
lemah
10
normal/tirah baring/imobilisasi
15
status mental
Total
Kategori:
Risiko
tinggi
Risiko
sedang
Risiko
rendah
=
45
=
25
44
=
0
-
24
Pengkajian
tersebut
dilakukan
oleh
perawat
dan
kemudian
dapat
dijadikan
dasar
pemberian
rekomendasi
kepada
dokter
untuk
tatalaksana
lebih
lanjut.
Perawat
memasang
gelang
risiko
berwarna
KUNING
di
pergelangan
tangan
pasien
dan
mengedukasi
pasien
dan
atau
keluarga
maksud
pemasangan
gelang
tersebut.
SPO
Pengkajian
dan
pencegahan
pasien
risiko
jatuh
Pengkajian
ulang
dilakukan
oleh
perawat
secara
berkala
sesuai
hasil
penilaian
risiko
jatuh
pasien
dan
jika
terjadi
perubahan
kondisi
pasien
atau
pengobatan.
11.
PERTANYAAN
Tahukah
Anda
tentang
bagaimana
hak
pasien
di
rumah
sakit?
JAWABAN
RS
Royal
Progress
bertanggung
jawab
untuk
melindungi
dan
mengedepankan
hak
pasien
dan
keluarga
sesuai
UU
RI
No.
44
Tahun
2009
tentang
Rumah
Sakit
yaitu
:
a. Pasien
berhak
memperoleh
informasi
mengenai
tata
tertib
dan
peraturan
yang
berlaku
di
Rumah
Sakit.
b. Pasien
berhak
informasi
tentang
hak
dan
kewajiban
pasien.
c. Pasien
berhak
memperoleh
layanan
yang
manusiawi,
adil,
jujur
dan
tanpa
diskriminasi.
d. Pasien
berhak
memperoleh
layanan
kesehatan
yang
bermutu
sesuai
sengan
standar
profesi
dan
standar
prosedur
operasional.
e. Pasien
berhak
memperoleh
layanan
yang
efektif
dan
efisien
sehingga
pasien
terhindar
dari
kerugian
fisik
dan
materi.
f. Pasien
berhak
mengajukan
pengaduan
atas
kualitas
pelayanan
yang
didapatkan.
g. Pasien
berhak
memilih
dokter
dan
kelas
perawatan
sesuai
dengan
keinginannya
dan
peraturan
yang
berlaku
di
Rumah
Sakit.
h. Pasien
berhak
meminta
konsultasi
tentang
penyakit
yang
dideritanya
kepada
dokter
lain
yang
mempunyai
Surat
Ijin
Praktek
(SIP)
baik
di
dalam
maupun
di
luar
Rumah
Sakit.
i. Pasien
berhak
mendapat
privasi
dan
kerahasiaan
penyakit
yang
diderita
termasuk
data
data
medisnya.
j. Pasien
berhak
mendapat
informasi
yang
meliputi
diagnosis
dan
tata
cara
tindakan
medis,
tujuan
tindakan
medis,
alternatif
tindakan,
resiko
dan
kompliksi
yang
mungkin
terjadi
dan
prognosis
terhadap
tindakan
yang
dilakukan
serta
perkiraan
biaya
pengobatan.
k. Pasien
berhak
memberikan
persetujuan
atau
menolak
atas
tindakan
yang
akan
dilakukan
oleh
tenaga
kesehatan
terhadap
penyakit
yang
dideritanya.
l. Pasien
berhak
didampingi
keluarganya
dalam
keadaan
kritis.
m. Pasien
berhak
menjalankan
ibadah
sesuai
agama/kepercayaan
yang
dianutnya
selama
hal
itu
tidak
mengganggu
pasien
lainnya.
n. Pasien
berhak
memperoleh
keamanan
dan
keselamatan
dirinya
selama
dalam
perawatan
di
Rumah
Sakit.
o. Pasien
berhak
mengajukan
usul,
saran,
perbaikan
atas
perilaku
Rumah
Sakit
terhadap
dirinya.
p. Pasien
berhak
menolak
pelayanan
bimbingan
rohani
yang
tidak
sesuai
dengan
agama
dan
kepercayaan
yang
dianutnya.
q. Pasien
berhak
menggugat
dan/atau
menuntut
Rumah
Sakit
apabila
Rumah
Sakit
diduga
memberikan
pelayanan
yang
tidak
sesuai
dengabn
standar
baik
secara
perdata
maupun
pidana.
r. Pasien
berhak
mengeluhkan
pelayanan
Rumah
Sakit
yang
tidak
sesuai
dengan
standar
pelayanan
melalui
media
cetak
dan
elektronik
sesuai
dengan
ketentuan
pertauran
perundang
undangan.
2.
Bagaimana
prosedur
pemberian
informasi
dan
edukasi
kepada
pasien
&
keluarga?
3.
Bagaimana
prosedur
pemberian
informed
consent
kepada
pasien
&
keluarga?
yang
berkaitan
dengan
tindakan
tersebut
dari
Dokter
Penanggungjawab
Pasien
(DPJP).
Yang
berhak
untuk
memberikan
persetujuan
setelah
mendapatkan
informasi
adalah.
a.
Pasien
sendiri,
yaitu
apabila
telah
berumur
21
tahun
atau
telah
menikah.
b.
Bagi
Pasien
dibawah
umur
21
tahun,
persetujuan
(informed
consent)
atau
Penolakan
Tindakan
Medis
diberikan
oleh
mereka
menurut
urutan
hak
sebagai
berikut
:
1)
Ayah/
Ibu
Kandung
2)
Saudara
saudara
kandung
c.
Bagi
pasien
dibawah
umur
21
tahun
dan
tidak
mempunyai
orang
tua
atau
orang
tuanya
berhalangan
hadir,
persetujuan
(Informed
Consent)
atau
Penolakan
Tindakan
medis
diberikan
oleh
mereka
menurut
hak
sebagai
berikut
:
1)
Ayah/Ibu
Adopsi
2)
Saudara
saudara
Kandung
3)
Induk
Semang
d.
Bagi
pasien
dewasa
dengan
gangguan
mental,
persetujuan
(Informed
Consent)
atau
penolakan
penolakan
tindakan
medis
diberikan
oleh
mereka
menurut
hak
sebagai
berikut:
1)
Ayah/Ibu
kandung
2)
Wali
yang
sah
3)
Saudara
Saudara
Kandung
e.
Bagi
pasien
dewasa
yang
berada
dibawah
pengampunan
(curatelle)
Persetujuan
atau
penolakan
tindakan
medis
diberikan
menurut
hal
tersebut.
1)
Wali
2)
Curator
f.
Bagi
Pasien
dewasa
yang
telah
menikah/
orang
tua,
persetujuan
atau
penolakan
tindakan
medik
diberikan
pleh
mereka
menurut
urutan
hal
tersebut.
1)
Suami/
Istri
2)
Ayah/
Ibu
Kandung
3)
Anak-
anak
Kandung
4)
Saudara
saudara
Kandung
Informed
consent
menginformasikan
tentang
:
diagnosis
(WD
&
DD),
dasar
diagnosis,
tindakan
kedokteran,
indikasi
tindakan,
tata
cara,
tujuan,
risiko,
komplikasi,
prognosis,
alternatif
&
risiko.
4.
Bagaimana
pasien
mendapatkan
informasi
pelayanan
kerohanian
di
RS?
5.
Bagaimana
RS
melindungi
kebutuhan
privasi
pasien?
6.
Bagaimana
RS
melindungi
Kriteria
kekerasan
fisik
di
lingkungan
Rumah
Sakit
terdiri
atas:
pelecehan
pasien
terhadap
kekerasan
seksual,
pemukulan,
penelantaran
dan
pemaksaan
fisik
terhadap
pasien
fisik?
baik
yang
dilakukan
oleh
penunggu
/pengunjung
pasien
maupun
petugas.
Kecuali
terdapat
indikasi,
petugas
kesehatan
dapat
melakukan
pemaksaan
fisik
(seperti
pengekangan)
sesuai
standar
medis
dan
etika
rumah
sakit
yang
berlaku.
Setiap
petugas
keamanan
sudah
terlatih
untuk
menangani
hal
tersebut.
Setiap
pasien/pengunjung/karyawan
yang
berada
dalam
rumah
sakit
harus
menggunakan
tanda
pengenal
berupa
gelang
identitas
pasien,
kartu
visitor/pengunjung
atau
name
tag
karyawan.
SPO
Perlindungan
Terhadap
Kekerasan
Fisik
7.
Bagaimana
prosedur
melindungi
barang
milik
pasien?
8.
PERTANYAAN
JAWABAN
1.
2.
Bagaimana
prosedur
pemberian
informasi
atau
edukasi
kepada
pasien
&
keluarga?
3.
4.
Melakukan
verifikasi
bahwa
pasien
dan
keluarga
bisa
menerima
dan
memahami
edukasi
yang
diberikan.
SPO
Pemberian
informasi
atau
edukasi
Ada
bahan
materi
yang
diberikan
kepada
pasien
dan
atau
keluarga
Ada
dokumen
pemberian
edukasi
berupa
formulir
pemberian
edukasi
yang
ditandatangani
oleh
pemberi
edukasi
dan
penerima
edukasi.
PERTANYAAN
Apakah
definisi
kejadian
sentinel?
JAWABAN
Insiden
meliputi
Kejadian
Tidak
Diharapkan
(KTD),
Kejadian
Nyaris
Cedera
(KNC),
Kejadian
Tidak
Cedera
(KTC)
,
Kejadian
Potensial
Cedera
(KPC)
dan
Kejadian
Sentinel.
Kejadian
sentinel
adalah
suatu
KTD
yang
mengakibatkan
kematian
atau
cedera
yang
serius;
biasanya
dipakai
untuk
kejadian
yang
sangat
tidak
diharapkan
atau
tidak
dapat
diterima
seperti:
operasi
pada
bagian
tubuh
yang
salah.
Kejadian
sentinel
:
o Kematian
tidak
terduga
dan
tidak
terkait
dengan
perjalanan
alamiah
atau
kondisi
yang
mendasari
penyakitnya
.
Contoh
bunuh
diri
o Kehilangan
fungsi
utama
(major)
secara
permanen
yang
tidak
terkait
dengan
perjalanan
alamiah
penyakit
pasien
atau
kondisi
yang
mendasari
penyakitnya
o Salah
lokasi,
salah
prosedur,
salah
pasien
operasi
o Penculikan
bayi
atau
bayi
yang
dipulangkan
bersama
orang
yang
bukan
orang
tuanya.
Pelaporan
insiden
tidak
boleh
lebih
dari
2
x
24
jam
2.
Bagaimana
prosedur
pelaporan
insiden?
PERTANYAAN
Apa
yang
Anda
ketahui
tentang
PONEK
RS?
JAWABAN
Rumah
sakit
melaksanakan
program
PONEK
(Pelayanan
Obstetri
Neonatal
Emergensi
Komprehensif)
untuk
menurunkan
angka
kematian
bayi
dan
meningkatkan
kesehatan
ibu.
Rumah
sakit
membentuk
Tim/Panitia
PONEK
untuk
menjalankan
program
PONEK
RS.
2.
AKSES
KE
PELAYANAN
DAN
KONTINUITAS
PELAYANAN
(APK)
NO.
1.
PERTANYAAN
Bagaimana
prosedur
skrining
di
IGD?
JAWABAN
Skrining
dilakukan
pada
kontak
pertama
di
dalam
atau
di
luar
RS
untuk
menetapkan
apakah
pasien
dapat
dilayani
oleh
RS.
Skrining
dilaksanakan
melalui
kriteria
triase,
visual
atau
pengamatan,
pemeriksaan
fisik,
psikologik,
laboratorium
klinik
atau
diagnostik
imajing
sebelumnya.
SPO
Skrining
Pasien
2.
Bagaimana
prosedur
penerimaan
pasien
rawat
inap
dan
rawat
jalan?
3.
Bagaimana
prosedur
triase?
4.
Bagaimana
RS
mengidentifikasi
hambatan
di
populasinya
dalam
memberikan
pelayanan
?
5.
PETUGAS
PENDAMPING
TPK/
Petugas
DERAJAT
0
Keamanan
DERAJAT
0,5
TPK/
Petugas
(ORANG
Keamanan
TUA/
DELIRIUM)
Perawat/
Petugas
berpengalaman
DERAJAT
1
(sesuai
dengan
kebutuhan
pasien)
PASIEN
Perawat
dan
DERAJAT
2
Petugas
keamanan/
TPK
Dokter,
perawat,
dan
DERAJAT
3
TPK/
Petugas
keamanan
PERALATAN
UTAMA
TRANSFER
ANTAR
RUMAH
SAKIT
PASIEN
DERAJAT
0
PETUGAS
PENDAMPING
Petugas
ambulan
DERAJAT
1
Petugas
ambulan
dan
perawat
DERAJAT 2
Dokter,
perawat
dan
petugas
ambulans
DERAJAT 3
Dokter,
perawat,
dan
petugas
ambulan
6.
PERALATAN
UTAMA
DAN
JENIS
KENDARAAN
Kendaraan
High
Dependency
Service
(HDS)/
Ambulan
Kendaraan
HDS/
Ambulan
Kendaraan
HDS/
ambulan,
oksigen,
suction,
tiang
infus
portabel,
Infus
pump
denganbaterai,
oksimetri
Ambulan
,
semua
peralatan
di
atas,
ditambah:
monitor
EKG
dan
tekanan
darah
dan
defibrillator
bila
diperlukan
Bagaimana
prosedur
pemulangan
pasien?
ASESMEN
PASIEN
(AP)
NO.
1.
PERTANYAAN
JAWABAN
Kelima
langkah
MUST
adalah
sebagai
berikut:
Langkah
1:
hitung
Indeks
Massa
Tubuh
(IMT)
pasien
dengan
menggunakan
kurva
di
bawah
ini
dan
berikanlah
skor.
Langkah
2:
nilai
persentase
kehilangan
berat
badan
yang
tak
direncanakan
menggunakan
tabel
di
bawah
ini,
dan
berikanlah
skor.
Langkah
3
:
nilai
adanya
efek/pengaruh
akut
dari
penyakit
yang
diderita
pasien,
dan
berikan
skor
(rentang
antara
0-2).
Sebagai
contoh,
jika
pasien
sedang
mengalami
penyakit
akut
dan
sangat
sedikit
/
tidak
terdapat
asupan
makanan
>
5
hari,
diberikan
skor
2.
Langkah
4
:
tambahkan
skor
yang
diperoleh
dari
langkah
1,
2,
dan
3
untuk
menilai
adanya
risiko
malnutrisi.
i. Skor
0
ii. Skor
1
iii. Skor
2
=
risiko
rendah
=
risiko
sedang
=
risiko
tinggi
Langkah
5:
gunakan
panduan
tatalaksana
untuk
merencanakan
strategi
keperawatan
berikut
ini.
Risiko
rendah
Perawatan
rutin:
ulangi
skrining
pada
pasien
di
rumah
sakit
(tiap
minggu),
pada
pasien
rawat
jalan
(tiap
bulan),
masyarakat
umum
dengan
usia
>
75
tahun
(tiap
tahun).
Risiko
sedang
Observasi:
o Catat
asupan
makanan
selama
3
hari
o Jika
asupan
adekuat,
ulangi
skrining:
pasien
di
rumah
sakit
(tiap
minggu),
pada
pasien
rawat
jalan
(tiap
bulan),
masyarakat
umum
(tiap
2-3
bulan).
o Jika
tidak
adekuat,
rencanakan
strategi
untuk
perbaikan
dan
peningkatan
asupan
nutrisi,
pantau
dan
kaji
ulang
program
pemberian
nutrisi
secara
teratur.
Risiko
tinggi
Tatalaksana:
o Rujuk
ke
ahli
gizi
o Perbaiki
dan
tingkatkan
asupan
nutrisi
o Pantau
dan
kaji
ulang
program
pemberian
nutrisi:
pada
pasien
di
rumah
sakit
(tiap
minggu),
pada
pasien
rawat
jalan
(tiap
bulan),
masyarakat
umum
(tiap
bulan).
Untuk
semua
kategori:
a) Atasi
penyakit
yang
mendasari
dan
berikan
saran
dalam
pemilihan
jenis
makanan
b) Catat
kategori
risiko
malnutrisi
c) Catat
kebutuhan
akan
diet
khusus
dan
ikuti
kebijakan
setempat.
2.
NEONATAL
INFANTS
PAIN
SCALE
(NIPS)
PARAMETER
FINDING
Ekspresi
wajah
Santai
Meringis
Menangis
Tidak
menangis
Merengek
Menangis
kuat
Pola
bernapas
Santai
Perubahan
pola
bernapas
Lengan
Santai
Fleksi/extensi
Kaki
Santai
Fleksi/extensi
Keadaan
rangsangan
Tertidur/
bangun
Rewel
POINTS
0
1
0
1
2
0
1
0
1
0
1
0
1
Pada
bayi
prematur,
ditambahkan
dua
parameter
lagi
yaitu
heart
rate
dan
saturasi
oksigen.
Heart
Rate
10%
dari
baseline
11-20%
dari
baseline
>20%
dari
baseline
Saturasi
oksigen
Tidak
diperlukan
oksigen
tambahan
0
1
2
0
SKOR
0
:
Tidak
nyeri
1-2
:
Nyeri
ringan
3-4
:
Nyeri
sedang
>
4
:
Nyeri
hebat
FLACCS
KATEGORI
WAJAH
KAKI
ACTIVITAS
MENANGIS
CONSOLABILITAS
PARAMETER
0
2
Sering
untuk
cemberut
konstan,
rahang,ditarik,
tidak
tertarik
bergetar
dagu.
Menendang,
atau
kaki
disusun
Menggeliat,
menggeser
maju
mundur,
tegang
Melengkung,
kaku
Erangan
atau
rengekan,
keluhan
sesekali
Diyakinkan
oleh
menyentuh
sesekali,
memeluk,
SKOR 0 : Tidak nyeri 1-3 : Nyeri ringan 4-6 : Nyeri sedang 7-10 : Nyeri hebat
WONG
BAKER
FACES
RATING
SCALE
&
NUMERIC
SCALE
COMFORT
SCALE
KATEGORI
SKOR
3
gelisah
4
sadar
sepenuhnya
dan
waspada
5 hiper alert
1 tenang
2 agak cemas
KETENANGAN
3 cemas
4 sangat cemas
5 panic
2 terisak-isak
MENANGIS
3
meraung
4
menangis
5 berteriak
PERGERAKAN
1
otot
relaks
sepenuhnya,
tidak
ada
tonus
otot
TONUS OTOT
2 tonus otot wajah normal, tidak terlihat tegangan otot wajah yang nyata
TEGANGAN WAJAH
TEKANAN
DARAH
BASAL
3
peningkatan
tekanan
darah
sesekali
15%
di
atas
batas
normal
(1-3
kali
dalam
observasi
selama
2
menit)
4
seringnya
peningkatan
tekanan
darah
15%
di
atas
batas
normal
(>3
kali
dalam
DENYUT
JANTUNG
BASAL
3 peningkatan denyut jantung sesekali 15% di atas batas normal (1-3 kali dalam
3.
TOTAL SKOR
Kapan
asesmen
awal
harus
Asesmen
medis
dan
keperawatan
awal
diselesaikan
dalam
waktu
1x24
diselesaikan?
jam
setelah
pasien
masuk
sebagai
pasien
rawat
inap
Asesmen
medis
awal
yang
dilakukan
sebelum
pasien
masuk
sebagai
pasien
rawat
inap
atau
sebelum
prosedur
rawat
jalan
di
rumah
sakit
tidak
berlangsung
lebih
dari
30
hari
atau
riwayat
kesehatan
telah
diperbarui
dan
pemeriksaan
fisik
diulang.
Asesmen
medis
awal
yang
dilakukan
sebelum
pasien
masuk
sebagai
pasien
rawat
inap
atau
sebelum
prosedur
rawat
jalan
di
rumah
sakit
tidak
berlangsung
lebih
dari
30
hari
atau
riwayat
kesehatan
telah
diperbarui
dan
pemeriksaan
fisik
diulang.
Untuk
asesmen
yang
berusia
kurang
dari
30
hari,
perubahan-perubahan
signifikan
dalam
kondisi
pasien
semenjak
asesmen
dicatat
dalam
rekam
medis
pada
saat
penerimaan
pasien
sebagai
pasien
rawat
inap.
PERTANYAAN
JAWABAN
1.
2.
Bagaimana
prosedur
penyimpanan,
penyajian
dan
pendistribusian
makanan
kepada
pasien?
3.
Bagaimana
prosedur
Rumah
sakit
memahami
kebutuhan
pasien
yang
unik
pada
akhir
penanganan
pasien-pasien
kehidupan
dengan
menyediakan
ruangan
khusus
bagi
pasien
tahap
dalam
tahap
terminal?
terminal.
SPO
Pelayanan
Pasien
Terminal
4.
Bagaimana
prosedur
penanganan
pasien
restraint?
Pembatasan Fisik
2.
Pembatasan Mekanis
3.
Surveilans Teknologi
4.
Pembatasan Kimia
PERTANYAAN
Respons
Sedasi
ringan
/
minimal
(anxiolysis)
Sedasi
sedang
(pasien
sadar)
Anestesi umum
Respons
normal
terhadap
stimulus
verbal
Merespons
terhadap
stimulus
sentuhan
Merespons
setelah
diberikan
stimulus
berulang
/
stimulus
nyeri
Tidak
sadar,
meskipun
dengan
stimulus
nyeri
Tidak terpengaruh
Tidak
perlu
intervensi
Sering
memerlukan
intervensi
Tidak terpengaruh
Adekuat
Tidak terpengaruh
Biasanya
dapat
dipertahankan
dengan
baik
Biasanya
dapat
dipertahankan
dengan
baik
Dapat terganggu
Jalan
napas
Ventilasi
spontan
Fungsi
kardiovaskular
JAWABAN
2.
Proses
verifikasi
Menandai
lokasi
yang
akan
dioperasi
Time
out
Orang
yang
bertanggung
jawab
untuk
membuat
tanda
pada
pasien
adalah
Dokter
Bedah/Operator
yang
akan
melakukan
tindakan.
Dokter
bedah/operator
yang
membuat
tanda
itu
harus
hadir
pada
operasi
tersebut.
Penandaan
titik
yang
akan
dioperasi
adalah
sebelum
pasien
dipindahkan
ke
ruang
di
mana
operasi
akan
dilakukan.
Pasien
ikut
dilibatkan,
terjaga
dan
sadar;
sebaiknya
dilakukan
sebelum
pemberian
obat
pre-medikasi.
Tanda
berupa
X
di
titik
yang
akan
dioperasi.
Tanda
itu
harus
dibuat
dengan
pena
atau
spidol
permanen
berwarna
hitam
dan
jika
memungkinkan,
harus
terlihat
sampai
pasien
disiapkan
dan
diselimuti.
Lokasi
untuk
semua
prosedur
yang
melibatkan
sayatan,
tusukan
perkutan,
atau
penyisipan
instrumen
harus
ditandai.
Semua
penandaan
harus
dilakukan
bersamaan
saat
pengecekkan
hasil
pencitraan
pasien
diagnosis
misalnya
sinar-X,
scan,
pencitraan
elektronik
atau
hasil
test
lainnya
dan
pastikan
dengan
catatan
medis
pasien
dan
gelang
identitas
pasien.
Lokasi
operasi
ditandai
pada
semua
kasus
termasuk
sisi
(laterality),
struktur
multipel
(jari
tangan,
jari
kaki,
lesi)
atau
multiple
level
(tulang
belakang).
Beberapa
prosedur
yang
tidak
memerlukan
penandaan:
Dalam
kasus-kasus
di
mana
tidak
dilakukan
penandaan,
alasan
harus
dapat
dijelaskan
dan
dipertanggungjawabkan.
Untuk
pasien
dengan
warna
kulit
gelap,
boleh
digunakan
warna
selain
hitam
atau
biru
gelap
(biru
tua)
agar
penandaan
jelas
terlihat,
misalnya
warna
merah.
Pada
kasus-kasus
seperti
operasi
spinal,
dapat
dilakukan
proses
dua
tahap
yang
meliputi
penandaan
preoperatif
per
level
spinal
(yang
akan
dioperasi)
dan
interspace
spesifik
intraoperatif
menggunakan
radiographic
marking.
Proses
time
out
ini
merupakan
standar
operasi
yang
meliputi
pembacaan
dan
pengisian
formulir
sign
in
yang
dilakukan
sebelum
pasien
dianestesi
di
holding
area,
time
out
yang
dilakukan
di
ruang
operasi
sesaat
sebelum
incisi
pasien
operasi
dan
sign
out
setelah
operasi
selesai
(dapat
dilakukan
di
recovery
room).
Proses
sign
in,
time
out
dan
sign
out
ini
dipandu
oleh
perawat
sirkuler
dan
diikuti
oleh
operator,
dokter
anestesi,
perawat.
MANAJEMEN
PENGGUNAAN
OBAT
(MPO)
NO.
1.
PERTANYAAN
Apa
saja
daftar
obat-
obatan
yang
termasuk
dalam
NORUM?
JAWABAN
Daftar
obat-obatanNORUM
(Nama
Obat
Rupa
Ucapan
Mirip)
/
LASA
(
Look
A
ike
Sound
Alike
)
dapat
ditemukan
di
SPO
Obat-obatan
NORUM/
LASA
dan
juga
pada
buku
quality
and
safety.
Contoh
obat
look
alike
adalah
obat-obat
dengan
tampilan
yang
mirip
namun
sebenarnya
berbeda
dosis
(misalnya
Amlodipin
5
mg
dan
Amlodipin
10
mg).
Sementara
contoh
obat
sound
alike
adalah
azithromycin
dan
erithromycin
(terdengar
mirip).
2.
Bagaimana
kebijakan
penyimpanan
elektrolit
pekat
di
RS?
Obat-
obatan
high
alert
(Kalium
klorida
7,46%
dalam
ampul
dan
Natrium
klorida
3%
dalam
kolf)
hanya
disimpan
di
ruang
rawat
intensif
(ICU,
NICU,HCU)
(
di
tempat
yang
ditandai
dengan
stiker
merah).
Obat
high
alert
tersebut
diberi
stiker
high
alert
berwarna
merah
dan
khusus
untuk
larutan
elektrolit
pekat
juga
diberi
penandaan
stiker
yang
bertuliskan
elektrolit
pekat,
harus
diencerkan
sebelum
diberikan!.
3.
Bagaimana
prosedur
pengelolaan
obat
emergensi
di
RS?
4.
Bagaimanakah
kebijakan
RS
tentang
persyaratan
resep
yang
lengkap?
5.
Nama
pasien,
tanggal
lahir
atau
umur
pasien
(jika
tidak
dapat
mengingat
tanggal
lahir),
no
rekam
medik
dan
berat
badan
pasien
(untuk
pasien
anak)
Nama
dokter,
tanggal
penulisan
resep
dan
ruang
pelayanan
Mengisi
kolom
riwayat
alergi
obat
pada
bagian
kanan
atas
lembar
resep
manual
Menuliskan
tanda
R/
pada
setiap
sediaan.
Untuk
nama
obat
tunggal
ditulis
dengan
nama
generik.
Untuk
obat
kombinasi
ditulis
sesuai
nama
dalam
Formularium,
dilengkapi
dengan
bentuk
sediaan
obat
(contoh:
injeksi,
tablet,
kapsul,
salep),
serta
kekuatannya
(contoh:
500
mg,
1
gram)
Bila
obat
berupa
racikan
dituliskan
nama
setiap
jenis/bahan
obat
dan
jumlah
bahan
obat
(untuk
bahan
padat
:
mikrogram,
miligram,
gram)
dan
untuk
cairan:
tetes,
milliliter,
liter.
Pencampuran
beberapa
obat
dalam
satu
sediaan
tidak
dianjurkan,
kecuali
sediaan
dalam
bentuk
campuran
tersebut
telah
terbukti
aman
dan
efektif.
Aturan
pakai
(frekuensi,
dosis,
rute
pemberian).
Untuk
aturan
pakai
jika
perlu
atau
prn
atau
pro
re
nata,
harus
dituliskan
dosis
maksimal
dalam
sehari.
6.
Bagaimana
prosedur
pemberian
obat
yang
berlaku
di
RS
ini?
Benar
Pasien
Benar
Indikasi
Benar
Obat
Benar
Dosis
Benar
Cara
Pemberian
Benar
Waktu
Pemberian
Benar
Dokumentasi
MANAJEMEN
KOMUNIKASI
DAN
INFORMASI
(MKI)
NO.
PERTANYAAN
JAWABAN
1.
2.
KUALIFIKASI
DAN
PENDIDIKAN
STAF
(KPS)
NO.
PERTANYAAN
Dapatkah
Anda
menjelaskan
uraian
jabatan
Anda?
JAWABAN
Uraian
jabatan
adalah
proses,
metode
dan
teknik
untuk
memperoleh
data
jabatan
yang
diolah
menjadi
informasi
jabatan
dan
disajikan
untuk
kepentingan
program
pegawai
serta
memberikan
umpan
balik
bagi
organisasi
dan
tatalaksana.
Uraian
jabatan
staf
bersifat
personal
tergantung
pada
jabatan
yang
dimiliki.
Secara
umum
uraian
jabatan
tersebut
terdiri
dari
nama,
jabatan,
misi
organisasi,
misi
jabatan,
hasil
kerja,
bahan
kerja,
perangkat
kerja,
sifat
jabatan,
pelaksanaan
tugas
(uraian
tugas,
tanggung
jawab
dan
wewenang),
nama
jabatan
bawahan
langsung,
korelasi
jabatan,
kondisi
pelaksanaan
kerja,
persyaratan
jabatan,
kondisi
fisik,
butiran
informasi
lain
dan
surat
tugas.
Uraian
jabatan
ini
disimpan
oleh
bagian
administrasi
di
masing-
masing
departemen/divisi/unit
tempat
bertugas
dan
salinannya
harus
dimiliki
oleh
setiap
staf
medis
yang
bersangkutan.
PERTANYAAN
1.
Bagaimana
pemilahan
sampah
medis
dan
non
medis
/
benda
tajam
/
cair
JAWABAN
Panitia
Pencegahan
dan
Pengendalian
Infeksi
Rumah
Sakit
telah
menetapkan
pemisahan
sampah
medis
dan
non
medis.
Sampah
medis
dibuang
di
tempat
sampah
medis
berkantung
plastik
kuning
Sampah
non
medis
dibuang
di
tempat
sampah
non
medis
berkantung
plastik
hitam
Sampah
benda
tajam
dan
jarum
dibuang
di
tempat
sampah
khusus
yang
tidak
dapat
tembus
(puncture
proof)
dan
tidak
direuse
yaitu
safety
box.
Limbah
cair
dibuang
di
wastafel
atau
kloset
2.
Apakah
RS
menerapkan
pemisahan
pasien
infeksius
dan
non
infeksius?
MANAJEMEN
FASILITAS
DAN
KESELAMATAN
(MFK)
NO.
1.
PERTANYAAN
JAWABAN
PROSEDUR
EVAKUASI
1. Tetap
tenang,
jangan
panik,
jangan
berlari,
ikuti
petunjuk
arah
evakuasi
atau
dari
petugas
evakuasi
2. Jangan
mencoba
mengambil
barang
yang
tertinggal
3. Lepaskan
sepatu
hak
tinggi
4. Gunakan
tangga
darurat
terdekat
menuju
jalur
evakuasi
5. Jangan
gunakan
lift,
lift
tidak
bekerja
sewaktu
alarm
berbunyi
6. Jalan
merangkak
menuju
tangga
darurat,
bila
lorong
dipenuhi
asap
7. Tutup
hidung
dan
mulut
dengan
saputangan
atau
tissue
yang
telah
dibasahi
air
guna
menghindari
dari
kemungkinan
m enghirup
zat-
zat
beracun.
8. Keluar
menuju
tempat
berhimpun
di
halaman
rumah
sakit
atau
tempat
lapang
yang
bebas
dari
bencana.
JALUR
EVAKUASI
Logistik,
Teknisi,
ICU,
OK,
IRNA
5,
lantai
6,7,8
dan
9
Jalur
evakuasi
menuju
pintu
emergensi
(arah
selatan),
menuruni
tangga
menuju
titik
berkumpul
di
lantai
dasar/halaman
luar
(arah
timur).
Alfa
Mart
Menuju
pintu
keluar
arah
timur,
titik
berkumpul
di
halaman
luar
arah
timur.
Laboratorium
dan
IRNA
3
Jalur
evakuasi
menuju
tangga
darurat
bagian
tengah
(belakang
lift),
menuruni
tangga
menuju
titik
kumpul
di
lantai
dasar/
halaman
luar/
samping
pos
satpam/
mushola
(arah
barat).
Yapmedi,
IRJ
lantai
2
dan
lantai
3,
IRNA
2
Jalur
evakuasi
menuju
tangga
darurat
arah
TCM,
menuruni
tangga
menuju
lantai
dasar
ke
pintu
utama,
titik
berkumpul
di
halaman
depan
(tiang
bendera)/
arah
utara.
IRJ
lantai
1,
MCU,
HD,
Radiologi,
Farmasi,
Coffee
bean
Jalur
evakuasi
menuju
pintu
utama,
titik
berkumpul
di
halaman
depan
(tiang
bendera)/
arah
utara.
Admision/registrasi,
kasir,
operator,
gizi,
Baskin
Robin
Jalur
evekuasi
menuju
pintu
samping
tengah,
titik
berkumpul
arah
barat,
samping
pos
satpam.
2.
3.
Bila
listrik
terganggu
dan
padam
maka
dalam
7
detik
(jeda
waktu)
terhitung
sejak
waktu
pemadaman
listrik,
genset
akan
berfungsi
dan
listrik
akan
berfungsi
kembali.
Untuk
beberapa
lokasi
seperti
ICU,
OK,
Laboratorium
(
alat-alat
laboratorium)
bila
terjadi
gangguan
aliran
listrik
maka
akan
diback
up
dengan
UPS
sehingga
tidak
terdapat
jeda
waktu.
4.
Bila
air
terganggu
maka
cadangan
air
di
bak
penampungan
akan
dapat
memenuhi
kebutuhan
air
selama
1
hari
saja.
Selama
proses
penggunaan
cadangan
air
di
bak
penampung
tersebut
maka
kebutuhan
air
akan
dikirim
oleh
perusahaan
air
rekanan
dengan
estimasi
waktu
pengiriman
5-10
jam.
Perlu
diketahui
bahwa
sumber
air
RS
Royal
Progress
berasal
dari
PAM.
KODE DARURAT
KODE
Kebakaran
MERAH
PANGGILAN
DARURAT
SIMBOL
1020
BIRU
1001
BIRU
1001
5.