OLEH :
NAMA : AYU MAULIDA PUTRI
NIM : H1E107001
KELOMPOK : 10 (SEPULUH)
ASISTEN : DESYFITRIYANI
FAKULTAS TEKNIK
BANJARBARU
OKTOBER, 2009
BAB I
PENDAHULUAN
penelitian mikroba, digunakan alat dan medium yang steril, maka sterilisasi ini
adalah usaha untuk membebaskan alat atau bahan-bahan dari segala macam
Media tumbuh bagi mikroba memiliki keragaman dalam hal tipe nutrisi
tergantung mikroba yang mengimbanginya. Sumber nutrien bisa berasal dari alamiah
maupun buatan seperti campuran zat-zat kimiawi. Media dituang ke dalam wadah-
disesuaikan dan ditentukan dengan nilai yang optimum bagi pertumbuhan mikroba.
Sterilisasi dengan pemanasan basah sering kali disebut otoklaf. Metode ini
merupakan metode yang paling sering digunakan pda sterilisasi. Hal ini di dasarkan
pada fakta bahwa umumnya spora bakteri dapat bertahan pada pemanasan titik didih
air (100oC pada level laut). Mereka dapat melemah pada temperature yang lebih
tinggi, hal ini tidak dapat dilakukan tanpa menaikkan tekanannya. Padahal umunya
pemanasan berada pada tekanan atmosfer, yaitu sebesar 1 atm. Untuk alas an ini
dengan temperature mencapai 121oC dan dilakukan selama 15-20 menit (Levinson,
1992).
Sterilisasi basah biasanya dilakukan di dalam autoklaf dengan menggunakan
uap air jenuh bertekanan pada suhu 121oC selama 15 menit. Karena naiknya titik
didih air menjadi 121oC itu disebabkan oleh tekanan 1 atm maka daur sterilisasi
tersebut seringkali juga dinyatakan 1 atm 15 menit. Namun hal ini hanya berlaku
untuk tempat-tempat dengan ketinggian yang sama dengan permukaan laut. Jika
sterilisasi dilakukan tanpa kelembaban, maka disebut dengan sterilisasi panas kering
atau sterilisasi kering dan jika dilakukan dengan menggunakan gas atau bahan kimia
maka disebut dengan sterilisasi kimiawi. Metode sterilisasi umum yang digunakan di
(Hadioetomo, 1993).
1.2 Tujuan
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mempelajari proses sterilisasi dan
tahapan prepasi media tumbuh mikroba.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1) Panas lembab dengan uap jenuh bertekanan. Sangat efektif untuk sterilisasi
karena menyediakan suhu jauh di atas titik didih, proses cepat, daya tembus
sel-sel mikroba yang menyebabkan sel hancur. Suhu efektifnya adalah 121oC
pada tekanan 5 kg/cm2 dengan waktu standar 15 menit. Alat yang digunakan :
Suhu efektifnya adalah 160oC selama 2 jam. Alat yang digunakan pada
organisme yang terdapat pada atau didalam suatu benda. Ada 4 cara yang dilakukan
Biakan murni bakteri adalah biakan yang terdiri atas satu spesies bakteri yang
medium pertumbuhan. Pada medium ini bakteri dapat tumbuh dan berkembangbiak.
Bahan dasar yang digunakan untuk medium pertumbuhan ini adalah agar-agar.
Untuk bakteri heterotrof, medium dilengkapi dengan air, molekul makanan (misal
gula) sumber nitrogen dan mineral. Untuk hasil yang lebih baik agar bakteri tumbuh,
alat dan bahan yang digunakan disterilkan terlebih dahulu (Syamsir, 2008).
2. Kondisi pemanasan
3. pH bahan
keperluannya. Misalnya medium cair seperti kaldu nutrient atau kaldu glukosa dapat
besar, penelaahan fermentasi dan berbagai macam uji. Bila diinginkan medium padat
dapat ditambahkan bahan pemadat ke dalam medium kaldu. Medium padat biasanya
setengah padat. Kegunaanya antara lain untuk menguji ada tidaknya motilitas dan
kemampuan fermentasi. Medium setengah padat seringkali mengandung baik gelatin
maupun agar-agar namun dalam konsentrasi lebih kecil daripada medium padat
(Hadioetomo, 1993).
Bahan yang paling umum digunakan untuk membuat medium menjadi padat dapat
dipakai agar. Praktisnya semua media yang digunakan untuk penyediaan medium
mikrobia sudah secara komersial dalam bentuk bubuk dan juga dalam bentuk siap
semua nutrien yang dibutuhkan. Oleh karena itu, dalam pembuatan medium mikroba
dalam lingkup mikrobiologi sangat berkaitan dengan sterilisasi. Hal ini agar medium
yang dibuat dapat berhasil. Jadi, proses sterilisasi pun perlu dipelajari lebih dalam
(Pleczar,1986).
Zat-zat hara yang ditambahkan kedalam media tumbuh suatu mikroba adalah :
Nitrogen, pada umumnya bakteri tidak dapat langsung menggunakan N2
Air sangat diperlukan untuk pertumbuhan dan pembiakan mikrobia. Air yang
Kebanyakan bakteri dapat hidup paling baik dalam keadaan sekitar netral,
oleh karena itu sebelum digunakan biasanya medium disesuaikan pada pH sekitar 7.
hanya sedikit bakteri yang dapat hidup dalam lingkungan ekstrem yang kisaran pH
nya 8,5 atau 2,2 karena itu pH harus disesuaikan dengan jenis mikroba yang
Panas lembab sangat efektif digunakan meskipun pada suhu yang tidak begitu
tinggi, karena ketika uap air berkondensasi pada bahan-bahan yang disterilkan
dilepaskan panas sebesar 686 kalori per gram uap air pada suhu 121oC. Panas ini
lain:
sebagai berikut:
2. Mengandung nutrisi yang dapat digunakan sebagai sumber energi bagi sel.
penggunaan substrat.
Hal yang perlu ditekankan pada sterilisasi medium ini adalah larutan nutrisi
tidak boleh di sterilisasi bersamaan dengan larutan glukosa agar tidak terjadi proses
METODE PRAKTIKUM
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah gelas piala, gelas ukur,
cawan Petri, pipet volumetrik, jarum ose, oven, otoklaf, lampu spiritus, pembakar
atm
10. Disumbatkan pada beaker gelas yang sudah berisi media PDA.
atm
BAB IV
4.1 Hasil
Hasil yang dapat diperoleh dari praktikum kali ini adalah sebagai berikut :
4.2 Pembahasan
Medium pertumbuhan mikrobia adalah suatu bahan yang terdiri dari
dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu bahan dasar yang meliputi air, agar yang
bersifat tidak diuraikan oleh mikrobia, gelatin yang merupakan protein yang dapat
diuraikan oleh mikrobia, dan silika gel yaitu bahan yang mengandung natrium silikat
nutrien yang dapat diambil dari bahan alam, meliputi karbohidrat, lemak dan asam-
asam organik, sumber nitrogen yang mencakup pepton dan protein, garam-garam
kimia (K, Na, Fe dan Mg), vitamin, dan sari buah, ekstrak sayuran dan susu. Serta
Dalam praktikum mikrobiologi harus menggunakan alat yang steril. Hal ini
bertujuan agar tidak terjadi kontaminasi terhadap lingkungan luar sehingga di dapat
hasil yang maksimal. Proses membuat peralatan menjadi steril disebut dengan proses
kehidupan. Dalam proses sterilisasi ada empat cara utama yang dipakai, yaitu dengan
seperti ekstrak enzim, serum, toksin bakteri, dan medium pertumbuhan. Sterilisasi
spritus), udara panas (untuk peralatan yang terbuat dari bahan gelas, menggunakan
oven/hot air sterilizer dengan temperatur 170-1800 C selama 2-3 jam), uap air
panas/Tyndalisasi (sterilisasi bahan berair yang tidak tahan akan panas atau suhu
tinggi, seperti broth medium, ekstrak buah atau sayur, dengan menggunakan
dandang, temperaturnya 1000 C selama 30 menit dan diulang tiga kali dengan
interval 24 jam), dan uap air panas bertekanan (menggunakan autoklaf, temperatur
1210 C, 2 atm selama 15 menit dan untuk medium pertumbuhan mikroba, alat gelas,
Nutrient Agar (NA) dan media Potato Dextrose Agar (PDA). Dilihat dari
bahan olahan seperti beef extract dan peptone sehingga nutrisi yang dimilikinya lebih
banyak. Hal ini menyebabkan pertumbuhan mikrobanya menjadi lebih singkat, yaitu
selama 1 x 24 jam. PDA yang berbahan dasar alami yaitu langsung berasal dari
itu hal ini yang menyebabkan pertumbuhan mikroba menjadi lebih lama, yaitu
selama 2 x 24 jam. Selain itu, perbedaan komposisi ini juga menyebabkan perbedaan
a. Harus mengandung semua zat hara yang mudah digunakan oleh mikroba
c. Harus berada dalam kondisi steril sebelum digunakan, agar mikroba yang
Nutrient Agar (NA) dan media Potato Dextrose Agar (PDA). Untuk pembuatan
dengan stirrer magnetic. Setelah mendidih dan homogen dilakukan sterilisasi dengan
otoklaf pada suhu 121oC tekanan 1-2 atm. Selanjutnya didiamkan 2x24 jam
Sama halnya dengan NA, saat pembuatan medium PDA digunakan 19,5 gr
bubuk PDA yang dicampurkan dengan aquadest sebanyak 500 ml. Kedua bahan
penghomogenan larutan di atas hot plate stirrer dengan stirrer magnetic. Setelah
mendidih dan homogen dilakukan sterilisasi dengan otoklaf pada suhu 121oC
tekanan 1-2 atm Setelah didiamkan selama 2x24 jam didapatkan hasil medium PDA
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
sebagai berikut :
kehidupan.
3. Hasil dari percobaan ini merupakan sebuah media NA dan PDA. Dimana
menumbuhkan jamur.
5.2 Saran
dengan benar, agar media yang dibuat tidak terkontaminasi dan tidak cepat rusak
http://www.e-dukasi.net/index.php
Diakses tanggal 4 Oktober 2009
http://rachdie.blogsome.com/2006/10/14/pengendalian-mikroorganisme/
Diakses tanggal 4 Oktober 2009
http://ptp2008.wordpress.com/2008/10/29/sterilisasi-dingin-dengan-paa/
Diakses tanggal 4 Oktober 2009
http://id.shvoong.com/exact-sciences/
Diakses tanggal 4 Oktober 2009
Volk and Wheeler. 1993. Mikrobiologi Dasar, Edisi kelima. Erlangga. Jakarta