DAFTAR ISI
TEORI DASAR
Garam nitrat terdaapt dichili terutama dalam bentuk natrium nitrat. Natrium nitrat
bersifat higroskopis. Oleh karean itu untuk berbagai keperluan natrium nitrat yang lebih
murah diubah menjadi garam kalium. Kalium nitrat dibuat dari KCl yang terdapat dalam
mineral silvit dan NaNO3. Jika larutan jenuh dari masing-masing pereaksi dicampur, NaCl
yang kurang melarut akan mengendap.
KCl+ NaNO 3 NaCl+KNO3
Jika cairan didinginkan maka KNO3 akan mengendap. Endapan ini dipisahka, lalu
dimurnikan dengan cara rekristalisasi. Nama umum untuk KNO 3 adalah sendawa sedangkan
NaNO3 disebut sendawa Chili. Kalium nitrat mengkristal daalm bentuk prisma rombik, tetapi
jika larutannya diupakan, perlahan lahan pada kaca arloji akan mengkristal bentuk
rombohodral osomorf dengan natrium nitrat dan kalsit, KNO 3 meleleh pada suhu 336 oC dan
pada suhu tinggi menghasilkan oksigen:
n 2 KNO 3 2 KNO 2+O2
Leburan garam ini adalah oksidator kuat. Belerang, arang dan pospor dapat terbakar
dalam leburan ini menghasilkan kalium sulfat, karbonat, dan pospat. KNO 3 digunakan dalam
penbuatan mesiu dan sebagian kecil diguanakn dalam pengolahan daging.(Tim Kimia
Anorganik, 2014)
Kalium nitrat merupakan komponen bubuk hitam teroksidasi (disuplai oksigen).
Sebelum fiksasi industry nitrogen skala besar (proses Haber). Sumber utama kalium nitrat
adalh deposit yang mengkristalisasikan dari dinding goa atau mengallirkan bahan organic
yang membusk. Tumpukan kotoran juga sumber umum yang utama: ammonia dari
dekomposisi urea dan zat nitrogen lainnya akan mealui oksidasi bakteri untuk memproduksi
nitrat.(Arsyad, 2001)
Beberapa sifat fisik dari kalium nitrat (KNO3) antara lain
Bobot senyawa
: 101,11 sma
Titik lebur
: 607 K
Titik didih
: terdekomposisi pada suhu 673 K
Densitas
: 2,1 x 103 kg/m3
Struktur kimia
: aragonite
Kelarutan
: 38 g dalam 100 g air
Wujud
: padatan putih atau abu-abu kotor
Sedangkan untuk sifat termokimia dari kalium nitrat (KNO3) adalah:
f Ho cair
: -483 kJ/mol
f Ho padat
Kalium sendiri adalah logam kedua teringan setelah Litium (Li). Kalium akan
teroksidasi dengan cepat daalm udara serta harus disimpan dalam minyak mineral atau
kerosin untuk penyimpanan. Seperti halnya oin logan-logam alkali yang lain, kalium bereaksi
dengan cepat dalam air menghasikan hydrogen. Apabila berada dalam air, kalium mungkin
akan terbakar. Garamnya sendiri akan memancarkan warna ungu apabila ddekatkan kepada
nyala api.
Rekistalisasi
Salah satu pemurnian padatan atau dalam bentuk serbuk yaitu dengan menggunakan
kristalisasi agar diperoleh zat Kristal murni. Proses rekristasilasi meliputi proses pelarutan
kristalisasi.(Cahyono, 1991)
Bahan
1.
2.
3.
4.
Kalim klorida
Natrium nitrat
Aquades
Kerta saraing
hitung randemen
LEMBAR PENGAMATAN
1. Berat kalium nitrat secara teoritis yang dihasilkan (tunjukkan dengan perhitungan):
KClaq + NaNO3 (aq ) NaCls + KNO3 (s)
Berat KCl yang ditimbang = 7,5 g
Mr KCl = 74,5 g/mol
massa
7,5 g
mol KCl=
=
=0,1 mol
massa molar 74,5 g /mol
Berat NaNO3 = 8,5 gram
Mr NaNO3 = 85 g/mol
massa
8,5 g
mol Na NO 3=
=
=0,1 mol
massa molar 85 g /mol
Mr KNO3 = 101 g/mol
Berat Kristal KNO3 secara teoritis = 0,1 mol x 101 g/mol = 10,1 g
Berat KNO3 secara percobaa:
Gelas film + kertas saring + Kristal KNO3 yang terbentuk - Gelas film + kertas kosong =
6,4 g 4,4 g = 2 g
Jadi % rendemen =
2g
100 =19,8 =20
10,1 g
PEMBAHASAN
Prinsip dasar dari pembuatan kalium nitrat adalah pemisahn dua garam berdasarkan
perbedaan kelarutannya pada suhu tertentu, terbentukknya Kristal KNO 3 pada suhu rendah
dan pemurnian zat berdasarkan rekristalisasi.
Tahap awal dari percobaan ini adalah melarutkan KCl dalam air panas dengan tujuan
mempercepat larutnya KCl. Karena pada umumnya suatu zat akan lebih cpat mealrut daalm
dilakukan NaNO3 yang juga menghasilkan larutan berwarna bening.
Reaksi antara KCl dengan air:
KCl(s) + H 2 O(l ) KOH (aq )+ HCl(aq)
Reaksi antara NaNO3 dengan air:
NaNO3(s )+ H 2 O(l ) NaOH(aq) + HNO3 (aq)
Selanjutnya kedua larutan dicampurkan di uapkan hingga volume larutan tersisa 20
ml. Tujuan dilakukan penguapan adalah mengurangi jumlah kandungan pelarut sehingga
menjadi jenuh. Campuran antara kedua larutan menghasilkan KNO3 dan NaCl dengan reaksi
sebagai berikut:
KCl(aq )+ NaNO 3(aq) NaCl(s) + KNO3 (aq)
Pada proses penguapan ini terdapat endapn didasar gelas. Berdasarkan reaksi dapat
dilihat bahwa NaCl mengendap terlebih dahulu, jadi dapat dikatan bahwa endapan yang
terbentuk adalah NaCl. Terbentuknya endapan NaCl menunjukkan bahwa Ksp NaCl telah
lewat jenuh. Hal ini juga menunjukkan bahwa nilai Ksp NaCl lebih kecil debandingkan Ksp
KNO3. Serta kelarutan NaCl semakin berkurang dengan bertambanya suhu.
Setelah volume mencapai 20 ml. kemudian disaring dalam keadaan panas karena
kelarutan KNO3 dalam air akan bertambah seiring meningkatnya temperature sedangkan NaCl
kurang mealrut dalam larutan jenuh antara KCl dan NaNO3.
Filtrate diperoleh dari hasil penyaringan selanjutnya didiamkan dalam suhu kamar
selama seminggu tujuannya agar Kristal KNO3 terbentuk. Untuk memisahkan antara Kristal
KNO3 dengan zat pengotor, dilakukan dalam penyaringan.
Dari hasil percobaan diperoleh Kristal KNO3 sebanyak 2 gram. Berdasarkan hasil
perhitungan didapatkan nilai presentase rendemen KNO 3 sebesar 20 %. Kecilnya nilai
rendemen ini mengkin disebabkan karena proses pendinginan yang singkat sehingga Kristal
KNO3 belum terbentuk sempurna serta proses pengeringan yang terlalu lama (karena hanya
hanya menggunakan corong biasa bukan corong Buchner) sehingga kadar dari senyawa KNO 3
mungkin berkurang akibat pengaruh udara sekitarnya.
KESIMPULAN
1. Prinsip pembuatan kalium nitrat adalah pemisahan dua garam yang terbentuk dari
campuran KCl dan NaNO3 dengan perbedaan kelarutan garam dalam ir pada suhu
tertentu.
2. Kristal KNO3 yang dihasilkan pada percobaan berwarna putih dan berbentuk seperti
jarum
3. Dari hasil perhitungan diperoleh presentasi rendemen KNO3 adalah 20 %
4. Reakis yang terjadi:
KCl(aq )+ NaNO 3(aq) NaCl(s) + KNO3 (aq)
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad. (2001). kamus kimia. jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Cahyono, B. (1991). segi praktisi dan metode pemisahan senyawa organik. semarang: Kimia
MIPA UNDIP.
Kuswati, tina maira. (2000). sains kimia. jakarta: Bumi Aksara.
Tim Kimia Anorganik. (2014). penuntun praktikum kimia anorganik 1. Padang: universitas
negeri padang.