Oleh
Nama
NRP
No. Meja
Kelompok
Tanggal Praktikum
Asisten
I PENDAHULUAN
membentuk struktur gel dengan standar yang sama tetapi dengan penambahan
irisan kulit jeruk (Jariyah dkk).
Menurut Sunarwo (1999), marmalade adalah makanan semi padat yang dibuat
dari sari buah ditambah dengan cincangan kulit buah. Makanan semi padat ini
bisa kental karena menggandung gel dan pektin (Jariyah dkk).
1.2. Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan pembuatan marmalade adalah untuk diversifikasi
produk olahan buah atau sayur, untuk mengetahui proses pembuatan marmalade,
dan untuk menambah nilai ekonomis.
1.3. Prinsip Percobaan
Prinsip dari percobaan pembuatan marmalade yaitu berdasarkan ekstraksi sari
buah dan dilakukan pencampuran dan pemasakan sehingga terjadi gelatinasi lali
ditambahkan potongan buah.
Bab ini akan membahas mengenai : (1) Hasil Percobaan dan (2) Pembahasan.
3.1. Hasil Percobaan
Berdasarkan pengamatan pembuatan marmalade yang telah dilakukan maka
diperoleh hasil pengamatan yang dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 1. Hasil Pengamatan Pembuatan Marmalade
Keterangan
Basis
Bahan Utama
Bahan Tambahan
Berat Produk
% Produk
Warna
Rasa
Aroma
Tekstur
Kenampakan
Hasil
200 gram
Ekstrak buah
Pektin, potongan buah, dan gula pasir
112,15 %
56,075 %
Uji Organoleptik
Coklat kusam
Manis
Khas apel
Cair
kurang menarik
3.2. Pembahasan
Berdasarkan hasil percobaan pembuatan marmalade dari bahan baku apel,
didapat hasil bahwa persen (%) produk sebesar 56,075 % dengan sifat
organoleptiknya yaitu berwarna coklat kusam, rasanya manis, aroma khas apel,
teksturnya cair dan kenampakannya kurang menarik.
Dalam proses pembuatan marmalade bahan baku (apel hijau) dilakukan
sortasi yang bertujuan untuk memisahkan antara buah yang rusak dengan buah
yang baik. Setelah itu dilakukan pencucian yang berfungsi untuk menghilangkan
kotoran yang menempel pada permukaan kulit. Selanjutnya dilakukan reduksi
ukuran yang berfungsi untuk menghaluskan bahan sehingga mempermudah dalam
pengambilan ekstrak buah. Selanjutnya dilakukan perebusan yang bertujuan untuk
mendapatkan ekstrak apel. Setelah dipanaskan, ektrak apel disaring untuk
memisahkan antara ekstrak dan ampas buah apel. Selanjutnya pektin dan gula
pasir dilarutkan dalam ektrak untuk mempermudah pelarutan karena sifat pektin
sukar larut dalam air. Setelah larut ektrak buah yang telah terdapat pektin dan gula
dipanaskan hingga konsistensinya sepetri jelli. Setelah itu dimasukkan kedalam
jar gelas dan diberi potongan buah apel kedalamnya (Asisten Lab TPP).
Pektin dalam pembutan marmalade berfungsi sebagai substansi yang
membantu pembentukan gel. Sedangkan gula pasir berfunsi untuk memberi rasa
manis pada marmalade dan mengikat kadar air sehingga bahan akan menjadi
pekat (Anonim, 2009).
makin berkurang kadar air yang ditahan oleh struktur. Kondisi yang sangat asam
menghasilkan suatu struktur gel yang padat atau bahkan merusakkan struktur
karena hidrolisis pektin. Asiditas rendah menghasilkan serabut-serabut yang
lemah, tidak mampu menahan cairan dan gel mudah hancur tiba-tiba
(Anonim, 2009).
Syarat yang ditentukan dalam proses pembuatan marmalade yaitu buah yang
digunakan harus mengandung pektin dimana pektin merupakan golongan
substansi yang terdapat dalam sari buah yang membentuk larutan koloidal dalam
air dan berasal dari perubahan protopektin selama proses pemasakan buah. Selain
pektin buah yang digunalan juga harus mengandung gula dan asam. Tingkat
keasaman buah juga penting karena asam akan menarik sari pektin dari buah.
Keasaman yang rendah menghasilkan pembentukan jel yang lemah dan mudah
hancur (Liza, 2011) .
Faktor-faktor yang berpengaruh dalam proses pembuatan marmalade yaitu,
kadar gula yang digunakan harus tinggi sekitar 65-73%, pH yang rendah sekitar
3,1 3,5 (tergantung pada tipe pektin dan konsentrasi), Aw (Water Activity)
berkisar antara 0,75-0,83, suhu yang tinggi selama pendidihan atau pemasakan
sekitar 105-106 0C (kecuali diuapkan secara vacum dan dikemas dengan suhu
rendah), tegangan oksigen rendah selama pentimpanan (misalnya jika diisikan ke
dalam wadah-wadah hermetik dalam keadaan panas) (Liza, 2011).
Menurut SNI 01-4467-1998 marmalade yang baik memiliki bau dan rasa
normal khas jeruk. Sedangkan marmalade yang dibuat pada saat percobaan
memiliki rasa manis dan bau khas apel. Hal tersebut dikarenakan bahan baku
utnuk pembuatan marmalade tersebut dari apel. Berdasarkan hal tersbut maka
dapat dikatakan bahwa produk yang dibuat cukup memenuhi standar SNI
(Oktaviandini, 2014).
CCP pada proses pembuatan marmalade adalah pada tahap sortasi dan
trimming yaitu harus dilakukan pengendalian dengan menggunakan pisau bebas
karat. Selain itu pada CCP terdapat pada proses pencucian yang harus dilakukan
dengan benas sehingga tidak ada kotoran yang masih menempel. Dan CCP yang
terakhir yaitu pada proses pemanasan, api yang dipergunakan harus api kecil agar
tidak terjadi proses karamelisasi.
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan pembuatan marmalade dari bahan baku apel,
dapat disimpulkan bahwa persen (%) produk sebesar 56,075 % dengan sifat
organoleptiknya yaitu berwarna coklat kusam, rasanya manis, aroma khas apel,
teksturnya cair dan kenampakannya kurang menarik.
4.2. Saran
Setelah melakukan praktikum pengolahan teknologi pangan saya menyarankan
kepada praktikan yang lain untuk lebih memahami prosedur percobaan sehingga
tidak terjadi kesalahan pada saat melakukan percobaan. Selain itu saya juga
menyarankan agar dalam mengerjakan setiap proses pengolahan memperhatikan
kebersihan bahan bahan dan alat alat yang digunakan.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Lampiran Perhitungan
Basis
= 200 gram
Ekstrak buah
57,8
x 200=115,6 gram
100
Pektin
1,2
x 200=2,4 gram
100
Potongan buah
8
x 200=16 gram
100
Gula pasir
33
x 200=66 gram
100
% produk
w produk
x 100
w basis
112,15
x 100
200
= 56,075 %