A. PENGERTIAN
Gastritis atau lebih dikenal sebagai maag berasal dari bahasa
yunani yaitu gastro, yang berarti perut/lambung dan itis yang berarti
inflamasi/peradangan.
Gastritis
adalah
inflamasi
dari
mukosa
B. KLASIFIKASI
Berikut merupakan klasifikasi gastritis menurut Wim de Jong, 2005:
1. Gastritis Akut
a. Gastritis akut tanpa perdarahan
b. Gastritis akut dengan perdarahan
Gastritis akut berasal dari makan terlalu banyak atau terlalu cepat,
makan-makanan yang terlalu berbumbu atau yang mengandung
mikroorganisme penyebab penyakit, iritasi bahan semacam alkohol,
aspirin, NSAID, lisol, serta bahan korosif lain, refluks empedu atau
cairan pankreas.
2. Gastritis Kronik
Inflamasi lambung yang lama dapat disebabkan oleh ulkus
benigna atau maligna dari lambung, atau oleh bakteri Helicobacter
pylory (H.pylory).
3. Gastritis Bakterial
Gastritis bakterial yang disebut juga gastritis infektiosa,
disebabkan oleh refluks dari duodenum.
C. ETIOLOGI
Etiologi gastritis menurut Smeltzer & Bare, 2002 adalah:
1. Infeksi bakteri.
5. Stres fisik
Stres fisik akibat pembedahan besar, luka trauma, luka bakar atau
infeksi berat dapat menyebabkan gastritis dan juga borok serta
perdarahan pada lambung.
6. Kelainan autoimmune
Autoimmune atrophic gastritis terjadi ketika sistem kekebalan
tubuh menyerang sel-sel sehat yang berada dalam dinding lambung.
Hal ini mengakibatkan peradangan dan secara bertahap menipiskan
dinding lambung, menghancurkan kelenjar-kelenjar penghasil asam
lambung dan mengganggu produksi faktor intrinsic (yaitu sebuah zat
yang membantu tubuh mengabsorpsi vitamin B12). Kekurangan B12
akhirnya dapat mengakibatkan pernicious anemia, sebuah konsisi
serius yang tidak dirawat dapat mempengaruhi seluruh sistem dalam
tubuh.
7. Crohns disease.
Ketika lambung terkena penyakit ini, gejala-gejala dari Crohns
disease (yaitu sakit perut dan diare dalam bentuk cairan) tampak lebih
menyolok daripada gejala gastritis.
8. Radiasi dan kemoterapi.
Ketika tubuh terkena sejumlah kecil radiasi, kerusakan tersebut
menjadi permanen dan dapat mengikis dinding lambung serta merusak
kelenjar penghasil asam lambung.
F. MANIFESTASI KLINIK
Manifestasi klinik menurut (Mansjoer, 1999):
1. Gastritis Akut
a. Gastritis Akute Eksogen Simple:
1) Nyeri epigastrik mendadak.
2) Nausea yang di susul dengan vomitus.
3) Saat serangan pasien berkeringat, gelisah, sakit perut, dan
kadang disertai panas serta tachicardi.
6
7.
8.
H. PENATALAKSANAAN
1. Terapi Farmakologis
a. Antasida. Antasida merupakan obat bebas yang dapat
berbentuk cairan atau tablet dan merupakan obat yang umum
dipakai untuk mengatasi gastritis ringan. Antasida menetralisir
asam lambung dan dapat menghilangkan rasa sakit akibat asam
lambung dengan cepat.
b. Penghambat asam. Ketika antasida sudah tidak dapat lagi
mengatasi rasa sakit tersebut, dokter kemungkinan akan
merekomendasikan obat seperti cimetidin, ranitidin, nizatidin
atau famotidin untuk mengurangi jumlah asam lambung yang
diproduksi.
c. Penghambat pompa proton. Cara yang lebih efektif untuk
mengurangi asam lambung adalah dengan cara menutup
pompa asam dalam sel-sel lambung penghasil asam.
10
penghambat
pompa
proton
berfungsi
untuk
11
dan
pemeriksaan
feces
adalah
dua
jenis
12
tindakan
pemantauan
secara
langsung
untuk
13
14
yang
dianut
oleh
keluarga
serta
meliputi riwayat
penyakit/keturunan,
riwayat
15
dan
16
hubungan/
17
a) Stressor
jangka
pendek,
stressor
yang
memerlukan
18
Skor
Ancaman kesehatan
Keadaan sejahtera
Kemungkinan masalah dapat diubah
Skala: Mudah
Sebagian
3
Bobot
1
Tidak dapat
Potensi masalah dapat dicegah
Skala: Tinggi
Cukup
Rendah
Menonjolnya masalah
1
0
20
21