BAB I
DEFENISI
Manfaat kawsan tanpa rikok di fasilitas pelayanan kesehatan dan tempat kerja
adalah sebagai berikut:
a. Fasilitas pelayanan kesehatan
1. Menciptakan tempat yang sehat,nyaman dan aman
2. Pengunjung tidak terganggu asap rokok
3. Memberikan citra yang positif
4. Mengurangi resiko terjadinya kebakaran
5. Menegakkan etika merokok
b. Tempat kerja
1. Menciptakan temapt kerja yang sehat, nyaman dan aman
2. Karyawan tidak terganggu asap rokok ketika bekerja
3. Member citra yang positif
4. Mengurangi resiko kebakaran
5. Menegakkan etika merokok
6. Biaya pemeliharaan kesehatan untuk karyawan berkurang
7. Biaya pemeliharaan sarana kerja kantor berkurang
8. Meningkatkan produktifitas kerja dan menurunkan tingkat absensi karyawan
9. Membantu karyawan untuk berhenti merokok
BAB II
RUANG LINGKUP
Panduan kawasan tanpa rokok di lingkungan Rumah Sakit Umum Restu Ibu
mencakup defenisi dari kawasan tanpa rokok, manfaat kawasan tanpa rokok dan tata laksana
dalam menjalankan kawsana tanpa rokok di lingkungan Rumah Sakit Umum Restu Ibu.
Dalam hal ini semua pihak yang berada di lingkungan Rumah Sakit Umum Restu Ibu
mulai dari staff medis dan non medis, seluruh pengunjung rumah sakit dan seluruh pasien
rumah sakit ikut berperan dalam menaati peraturan yang dibuat untuk mencapai kawasan
tanpa rokok. Dengan cara tidak merokok pada saat di area Rumah Sakit Umum Restu Ibu.
BAB III
TATA LAKSANA
2. MEMBUAT KEBIJAKAN
KAWASAN TANPA
ROKOK
TEMPAT UMUM
Kajian:
a. Apakah ada larangan
merokok?
b. Kapan perturan dibuat
dan mengapa dibuat?
c. Apa yang dilakukan
pengelola dan
pengunjung melihat
larangan tersebut?
d. Apakah penegola dan
pengunjung menaati?
e. Apakah ada ruangan
khusus untu merokok?
f. Bila belum ada
kebijakan ambil
keputusan untuk
mengembangkan
kawasan tanpa rokok
Dasar untuk
mengembangkan
kebijakan :
a. Tentukan tujuan
dengan jelas
b. Pembuatan pesan
yang jelas tentang
tempat yang boleh
dan tidak boleh
merokok.
c. Pesan yang jelas
tentang pelanggaran
d. Fokus pada bahaya
merokok dan etika
merokok
e. Fokus pada kesehatan
TEMPAT KERJA
Kajian:
a. Apakah ada larangan
merokok
b. Kapan peraturan
dibuat dan mengapa?
c. Apa yang dilakukan
karyawan dan
pengunjung melihat
larangan tersebut
d. Apakah karyawan
menaati
e. Apakah ada ruangan
khusus untuk
merokok?
f. Bila belum ada
kebijakan ambil
keputusan untuk
mengembangakn
kawasan tanpa rokok?
g. Apa keuntungan
perusahaan bila
mengembangkan
kawasan tanpa rokok?
h. Bagaimana peran
sekitar pekerja dalam
mewujudkan kawasan
tanpa rokok?
Dasar untuk
mengembangkan
kebijakan:
a. Tentukan tujuan yang
jelas
b. Pembuatan pesan
yang jelas tentang
tempat yang boleh dan
tidak boleh merokok
c. Pesan yang jelas
tentang pelanggaran
d. Fokus pada bahaya
dan keselamatan
umum
f. Kaitkan kawasan
tanpa rokok dengan
nilai-nilai yang
mendukung aset
tempat umum
g. Penyuluhan kawasan
tanpa rokok
h. Pengadaan media
promosi kawasan
tanpa rokok.
e.
f.
g.
h.
3. SOSIALISASI
KEBIJAKAN KAWASAN
TANPA ROKOK
a. Sosialisai kebijakan
kawasan tanpa rokok
b. Sosialisai tugas dan
penaggung jawab
dalam pelaksana
kawasan tanpa rokok
4. MENETAPKAN
KEBIJAKAN
Umumkan kebijakan
kawasan tanpa rokok
melalui saluran standar
tempat umum, seperti
tanda larangan
merokok,poster
pengumuman.
a. sosialisasi kebijakan
kawasan tanpa rokok
b. sosialisasi tugas dan
tanggung jawab
manager dan
pengawas dalam
pelaksanaan kawasan
tanpa rokok.
Umumkan kebijakan
kawasan tanpa rokok
melalui saluran standar
pada perusahaan seperti
surat edaran, poster
newsletter, tanda larangan
merokok.
2. EVALUASI
JANGKA
PANJANG 1-3
TAHUN
a. Kebijakan kawasan
tanpa rokok diterima dan
dilaksanakan oleh
manager dan karyawan
b. Dipatuhi dan
dimanfaatkan fasilitas
yang mendukung
kawasan tanpa rokok
c. Tidak ada penjual rokok
disekitar tempat kerja
d. Pemahaman kawasan
tanpa rokok bertambah
baik
e. Karyawan tidak
merokok bertambah
banyak
f. Konflik perokok dan
bukan perokok menurun
g. Semua karyawan tidak
merokok di kawasan
tanpa rokok.
BAB IV
DOKUMENTASI