Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
oleh:
1. Dienanta Yulia Wardani
2. Poppy Dermawan
3. Rissa Affulaila Nurfitria
(145030207111051)
(145030201111097)
(145030201111101)
PEMBAHASAN
A. Pemahaman Proses Komposisi
Proses komposisi pesan-pesan bisnis adalah proses perencanaan, pengorganisasian,
dan merevisi pesan-pesan bisnis yang akan dibuat oleh suatu perusahaan. Proses
komposisi meliputi tiga tahap,yaitu perencanaan, pengorganisasian, dan revisi.
1. Perencanaan
Dalam fase perencanaan terdapat tiga tahapan yang perlu diperhatikan, yakni
mendefinisikan tujuan, menganalisis audiens, dan memilih saluran atau media yang
akan digunakan.
2. Pengorganisasian
Proses ini dimulai dengan merangkai kata, kalimat, paragraf, dan memilih
ilustrasi yang diperlukan untuk mendukung ide pokok bahasannya. Kemudian
disusun dan diatur sebaik mungkin agar si penerima pesan mudah memahaminya.
3. Revisi
Setelah menyusun paragraf, pesan-pesan harus ditelaah kembali dari sisi
substansi pesan yang ingin disampaikan maupun dari gaya penulisannya, struktur
kalimat yang digunakan , dan bagaimana tingkat pemahamannya. Jika belum
sesuai, perlu dilakukan pengecekan sekaligus merevisi seperlunya.
B. Penentuan Tujuan
Tahap pertama dalam merencanakan suatu pesan bisnis adalah memikirkan maksud
atau tujuan komunikasi. Hal penting sebelum menyampaikan pesan-pesan,
diantaranya apakah tujuan tersebut realistis, apakah waktu itu sudah tepat, apakah
tujuannya dapat diterima organisasi tersebut. Untuk dapat melakukan hal itu, pertama
Anda harus menentukan tujuan yang jelas dan diukur, sesuai dengan tujuan
organisasi.
1. Mengapa Tujuan harus Jelas
Tujuan yang jelas akan membantu mengarahkan Anda mencapai tujuan yang
dikehendaki. Di samping itu, penentuan tujuan yang jelas bagi suatu organisasi
akan dapat membantu proses pengambilan keputusan yang mencakup antara lain:
a. Keputusan untuk meneruskan pesan
Pesan-pesan harus dipikirkan terlebih dahulu. Jika pesan tersebut memiliki
pengaruh yang besar, pesan segera disampaikan ke pihak yang bersangkutan.
Sebaliknya jika pesan yang akan disampaikan diduga memiliki pengaruh yang
kecil kepada audiens sebaiknya penyampaian ditahan dulu.
b. Keputusan untuk menanggapi audiens
Untuk memutuskan cara terbaik dalam menanggapi audiens, komunikator
perlu mempertimbangkan motif-motif para audiens. Tanpa mengetahui motif
audiensnya, komunikator tidak akan dapat menaggapi mereka dengan baik.
Komunikator dan audiens akan gagal mendapatkan apa yang mereka inginkan
bila harapan mereka tidak sesuai atau sejalan.
c. Keputusan untuk memusatkan isi pesan
Menetapkan tujuan yang jelas akan membantu memusatka isi pesan. Isi pesan
harus memuat informasi yang relevan dengan pencapaian tujuan yang
ditetapkan, agar penyampaian pesan mencapai sasaran yang dikehendaki.
d. Keputusan untuk menetapkan media yang akan digunakan
Penentuan saluran atau media yang akan digunakan untuk menyampaikan
pesan sangat bergantung pada tujuan yang dikehendaki. Media komunikasi
bisa berupa lisan atau tulisan.
2. Tujuan Komunikasi Bisnis
Ada tiga tujuan komunikasi bisnis, yaitu memberi informasi, melakukan persuasi,
dan melakukan kolaborasi.
a. Memberi Informasi
Tujuan pertama dalam komunikasi bisnis adalah memberikan informasi yang
berkaitan dengan bisnis kepada pihak lain. Untuk menyampaikan pesan bisnis
perusahan menggunakan media komunikasi. Media komunikasi yang
digunakan pun ergantung pada kebijakan perusahaan.
b. Melakukan Persuasi
Tujuan kedua komunikasi bisnis adalah melakukan persuasi kepada pihak lain
agar apa yang disampaikan dapat dipahami dengan baik dan benar. Hal ini
sering dilakukan, terutama berkaitan dengan negosiasi antara seseorang dengan
orang lain.
c. Melakukan Kolaborasi
Tujuan ketiga dalam komunikasi bisnis adalah melakukan kolaborasi atau kerja
sama bisnis antara seseorang dengan orang lain. Melalui komunikasi bisnis
suatu perusahaan dapat melakukan kerja sama dengan perusahaan-perusahaan
domestik maupun perusahaan-perusahaan asing. Kerja sama bisnis di belahan
dunia dewasa ini relative mudah seiring pekembangan teknologi komunikasi.
laporan
sederhana
kemudian
didukung dengan bukti-bukti yang cukup dan penjelasan yang memadai, serta
diakhiri dengan simpulan dan rekomendasi.
d. Tingkat pemahaman audiens
Cara mengorganisasikan pesan sangat tergantung pada reaksi yang
diperkirakan akan dilakukan oleh penerima. Untuk menghindari kritik dan
perdebatan, pesan bisnis sebaiknya dilengkapi dengan argumentasi yang
didukung degnan bukti-bukti yang cukup dan penjelasan yang memadai, serta
diakhiri dengan simpulan dan rekomendasi.
e. Hubungan komunikator dengan audiens
Audiens yang belum mengenal komunikator harus dapat diyakinkan sebelum
penyampaian suatu pesan dilakukan. Komunikator dengan penampilan
meyakinkan
akan
membuat
audiens
termotivasi
untuk
menyimak
Storytellers Tour
Dengan menggunakan tape recorder. Anda mendengarkan dan menelaah
menggunakan 5W+1H.
Question and Answer Chain
Menggunakan pendekatan dari sisi perspektif audiens.
2. Pembatasan Cakupan
Penyajian informasi kepada audiens hendaknya menggunakan kata-kata yang
singkat agar audiens memperhatikan komunikator. Ide-ide pokok yang
disampaikan haruslah mudah dimengerti dan diterima oleh audiens.
E. Seleksi Saluran dan Media
a. Saluran komunikasi lisan
Komunikasi lisan merupakan saluran yang palinhg banyak di gunakan dalam
bisnis, komunikasi itu antara lain, percakapan antara dua orang secara langsung
(tatap muka), melalui telpon, wawancara, pidato, seminar, pelatihan, dan presentasi
bisnis. Saluran itu di sukai karna sederhana, spontan, nyaman, praktis, ekonomis
dan memiliki kemampuan yang lebih tinggi dalam memberikan umpan balik (feed
back).
b. Saluran komunikasi tertulis
Pesan-pesan tertulis dalam bisnis di buat dalam berbagai bentuk, misalnya surat,
memo, proposal, dan laporan. Pilihan kata dalam pesan tertulis duilakukan dengan
hati-hati untuk mempertahankan nada sopan dan bersahabat, kekurangannya adalah
umpan balik secara langsung yang tidak bias di peroleh dengan waktu cepat.
KESIMPULAN
Perencanaan pesan-pesan bisnis adalah suatu langkah strategis bagi pencapaian tujuan
suatu organisasi secara menyeluruh, dan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan
komunikasi. Pesan-pesan bisnis yang terencana dengan baik akan mempermudah
pencapaian tujuan komunikasi. Proses perencanaan pesan-pesan bisnis diantaranya adalah
sebagai berikut:
A.
B.
C.
D.