Daftar Isi
Halaman
Kata Pengantar................................... 1
Daftar Isi............................................. 2
Danau Lipan................................ 4
Legenda Danau Toba................... 10
Malin Kundang............................ 15
Legenda Batu Menangis.............. 22
Asal-Usul Kota Banyuwangi......... 27
Rara Jonggrang........................... 34
Asal-Usul Kota Surabaya............. 40
Ande-Ande Lumut........................ 46
Legenda Rawa Pening................. 49
Legenda Reog Ponorogo.............. 52
Sawunggaling.............................. 59
Asal-Usul Telaga Warna............... 68
Gunung Tangkuban Perahu.......... 72
Asal Usul Nama Salatiga............. 76
Manik Angkeran.......................... 80
Telaga Pasir................................. 85
Sawerigading.............................. 90
Daftar Pustaka....................................
...........................................................107
2
About FICSY........................................
...........................................................108
Di
tentara
Cina,
maka
dengan
bergelombang mereka menyerbu terus
sampai ke Jung Cina. Raja dan segenap
Bala tentara Cina tak dapat berkisar ke
mana pun lagi dan akhirnya mereka
musnah
semuanya.
Jung
mereka
ditenggelamkan juga.
Sementara itu Aji Bedarah Putih
segera hilang dengan gaib, entah kemana
dan bersamaan dengan gaibnya putri,
maka gaib pulalah Sumur Air Berani,
sebagai kekuatan tenaga sakti kerajaan
itu. Tempat Jung Raja Cina yang
tenggelam dan lautnya yang kemudian
mendangkal menjadi suatu daratan
dengan
padang
luas
itulah
yang
kemudian
disebut
hingga
sekarang
dengan nama Danau Lipan.
dilanggar
dahsyat.
maka
akan
terjadi
petaka
Setelah
sampai
di
desanya,
gemparlah penduduk desa melihat gadis
cantik jelita bersama petani tersebut.
"Dia mungkin bidadari yang turun dari
langit," gumam mereka. Petani merasa
sangat bahagia dan tenteram. Sebagai
suami yang baik, ia terus bekerja untuk
mencari nafkah dengan mengolah sawah
dan ladangnya dengan tekun dan ulet.
Karena ketekunan dan keuletannya,
petani itu hidup tanpa kekurangan dalam
hidupnya. Banyak orang iri, dan mereka
menyebarkan sangkaan buruk yang dapat
menjatuhkan keberhasilan usaha petani.
"Aku tahu Petani itu pasti memelihara
makhluk halus! " kata seseorang kepada
temannya. Hal itu sampai ke telinga
Petani dan Puteri. Namun mereka tidak
merasa tersinggung, bahkan semakin
rajin bekerja.
Setahun kemudian, kebahagiaan
Petan dan istri bertambah, karena istri
Petani melahirkan seorang bayi laki-laki.
Ia diberi nama Samosir. Kebahagiaan
12
14
Malin Kundang
Cerita Rakyat dari Sumatra
Pada suatu waktu, hiduplah sebuah
keluarga nelayan di pesisir pantai wilayah
Sumatra. Keluarga tersebut terdiri dari
ayah, ibu dan seorang anak laki-laki yang
diberi nama Malin Kundang. Karena
kondisi
keuangan
keluarga
memprihatinkan, sang ayah memutuskan
untuk mencari nafkah di negeri seberang
dengan mengarungi lautan yang luas.
Maka tinggallah si Malin dan ibunya
di gubug mereka. Seminggu, dua minggu,
sebulan, dua bulan bahkan sudah 1 tahun
lebih lamanya, ayah Malin tidak juga
kembali
ke
kampung
halamannya.
Sehingga ibunya harus menggantikan
posisi ayah Malin untuk mencari nafkah.
Malin termasuk anak yang cerdas tetapi
sedikit nakal. Ia sering mengejar ayam
dan memukulnya dengan sapu. Suatu
hari ketika Malin sedang mengejar ayam,
15
anaknya,
melihat
melepaskan
pelukan
ibunya
dan
mendorongnya hingga terjatuh. Wanita
tak tahu diri, sembarangan saja mengaku
sebagai ibuku, kata Malin Kundang pada
ibunya. Malin Kundang pura-pura tidak
mengenali ibunya, karena malu dengan
ibunya yang sudah tua dan mengenakan
baju compang-camping. Wanita itu
ibumu?, Tanya istri Malin Kundang.
Tidak, ia hanya seorang pengemis yang
pura-pura mengaku sebagai ibuku agar
mendapatkan harta ku, sahut Malin
kepada istrinya. Mendengar pernyataan
dan diperlakukan semena-mena oleh
anaknya, ibu Malin Kundang sangat
marah. Ia tidak menduga anaknya
menjadi anak durhaka.
Karena
kemarahannya
yang
memuncak, ibu Malin menengadahkan
tangannya sambil berkata Oh Tuhan,
kalau benar ia anakku, aku sumpahi dia
menjadi sebuah batu. Tidak berapa lama
kemudian angin bergemuruh kencang
21
dan
badai
dahsyat
datang
menghancurkan kapal Malin Kundang.
Setelah itu tubuh Malin Kundang perlahan
menjadi
kaku
dan
lama-kelamaan
akhirnya berbentuk menjadi sebuah batu
karang.
22
Hai,
manis.
Apakah
yang
berjalan
dibelakangmu itu ibumu? tanya seorang
pemuda. Bukan, bukan, jawab gadis itu
dengan mendongakkan kepalanya. Ia
adalah budakk!
Begitulah setiap gadis itu bertemu
dengan seseorang disepanjang jalan yang
menanyakan
perihal
ibunya,
selalu
25
27
Demikianlah
cerita
berbentuk
legenda ini, yang oleh masyarakat
setempat dipercaya bahwa kisah itu
benar-benar pernah terjadi. Barang siapa
yang mendurhakai ibu kandung yang
telah melahirkan dan membesarkannya,
pasti perbuatan laknatnya itu akan
mendapat hukuman dari Tuhan Yang
Maha Kuasa.
28
Asal Usul
Kota Banyuwangi
Cerita Rakyat dari Jawa Timur
Pada zaman dahulu di kawasan
ujung timur Propinsi Jawa Timur terdapat
sebuah kerajaan besar yang diperintah
oleh seorang Raja yang adil dan
bijaksana. Raja tersebut mempunyai
seorang putra yang gagah bernama
Raden Banterang. Kegemaran Raden
Banterang adalah berburu. Pagi hari ini
aku akan berburu ke hutan. Siapkan alat
berburu, kata Raden Banterang kepada
para abdinya. Setelah peralatan berburu
siap, Raden Banterang disertai beberapa
pengiringnya berangkat ke hutan. Ketika
Raden Banterang berjalan sendirian, ia
melihat seekor kijang melintas di
depannya. Ia segera mengejar kijang itu
hingga masuk jauh ke hutan. Ia terpisah
dengan para pengiringnya.
29
Banterang
menceritakan
tentang
pertemuan
dengan
seorang
lelaki
compang-camping ketika berburu di
hutan. Sang istri pun menceritakan
tentang pertemuan dengan seorang lelaki
berpakaian compang-camping seperti
yang dijelaskan suaminya. Lelaki itu
adalah kakak kandung Adinda. Dialah
yang memberi sebuah ikat kepala kepada
Adinda, Surati menjelaskan kembali,
agar Raden Banterang luluh hatinya.
Namun, Raden Banterang tetap percaya
bahwa
istrinya
akan
mencelakakan
dirinya. Kakanda suamiku! Bukalah hati
dan perasaan Kakanda! Adinda rela mati
demi keselamatan Kakanda. Tetapi berilah
kesempatan
kepada
Adinda
untuk
menceritakan perihal pertemuan Adinda
dengan kakak kandung Adinda bernama
Rupaksa, ucap Surati mengingatkan.
Kakak
Adindalah
yang
akan
membunuh kakanda! Adinda diminati
bantuan,
tetapi
Adinda
tolak!.
Mendengar hal tersebut , hati Raden
Banterang tidak cair bahkan menganggap
istrinya berbohong.. Kakanda ! Jika air
34
35
36
Rara Jonggrang
Cerita Rakyat dari Jawa Timur
Konon di Jawa Tengah terdapat dua
kerajaan yang bertetangga, Kerajaan
Pengging dan Kerajaan Baka. Pengging
adalah kerajaan yang subur dan makmur,
dipimpin
oleh
seorang
raja
yang
bijaksana bernama Prabu Damar Maya.
Prabu Damar Maya memiliki putra
bernama Raden Bandung Bondowoso
(Bandawasa) yang gagah perkasa dan
sakti. Sedangkan kerajaan Baka dipimpin
oleh
raja
danawa
(raksasa)
pemakan
manusia
bernama
Prabu
Baka.
Prabu
Baka
dibantu
oleh
seorang Patih bernama
Patih
Gupala yang juga adalah
raksasa. Meskipun berasal
dari
bangsa raksasa, Prabu
Baka
memiliki putri cantik
bernama
Rara
Jonggrang.
37
40
Sang
pangeran
berhasil
menyelesaikan sumur Jalatunda dengan
kesaktiannya. Setelah sumur selesai, Rara
Jonggrang berusaha memperdaya sang
pangeran dengan membujuknya untuk
turun
ke
dalam
sumur
dan
memeriksanya.
Setelang
Bandung
Bondowoso masuk ke dalam sumur, sang
putri memerintahkan
Patih
Gupala
untuk menutup
dan menimbun
sumur
dengan batu,
mengubur
Bondowoso
hidup-hidup.
Akan tetapi
Bandung
Bondowoso
berhasil
keluar
dengan
mendobrak timbunan batu itu karena
sakti. Bondowoso sempat marah akibat
tipu daya sang putri, akan tetapi sang
putri berhasil memadamkan kemarahan
sang pangeran karena kecantikan dan
rayuannya.
Untuk mewujudkan syarat kedua, sang
pangeran bersemadi dan memanggil
41
43
47
48
Sura
kembali ke
lautan.
Buaya puas
telah dapat
mempertahankan daerahnya.
Pertarungan antara ikan Hiu yang
bernama Sura dan Buaya ini sangat
berkesan di hati masyarakat Surabaya.
Oleh karena itu,nama Surabaya selalu
dikait-kaitkan dengan peristiwa ini. Dari
peritiwa inilah kemudian dibuat lambang
Kota Surabaya yaitu gambar "ikan sura
dan buaya". Namun ada juga sebahagian
berpendapat, asal usul Surabaya berasal
dari kata Sura dan Baya. Sura berarti Jaya
atau selamat. Baya berarti bahaya, jadi
Surabaya berarti "selamat menghadapi
bahaya". Bahaya yang dimaksud adalah
49
51
52
Ande-Ande Lumut
Dahulunya,
Jenggala dan Kediri
berada dalam suatu wilayah bernama
Kahuripan. Tapi oleh Airlangga dibagi dua
karena takut terjadi perang saudara.
Sebelum meninggal, Airlangga sempat
berpesan, Kediri dan Jenggala harus
kembali disatukan dalam suatu ikatan
pernikahan antara anak Jayengnagara
(Penguasa Jenggal) dan anak Jayengrana
(Penguasa Kediri). Tapi pernikahan bukan
berdasarkan perjodohan melainkan atas
dasar suka sama suka.
Adalah Panji Asmarabangun (anak
Jayengnagara)
dan
Sekartaji
(anak
Jayenggrana)
secara
rahasia
sudah
bersahabat sejak kecil. Mereka selalu
menghabiskan waktu bersama dengan
ditemani Simbok dan Prasanta, dua
pembantu setia. Maka ketika kemudian
keluarga
Jayengnagara
berkunjung
53
menjadi seorang
anak kecil
yang
mempunyai luka disekujur tubuhnya, dan
lukanya menimbulkan bau amis. Biru
Klinting berjalan-jalan di desa tersebut,
dan melihat anak-anak didesa itu sedang
bermain. Muncullah keinginan dihatinya
untuk bergabung, namun anak-anak
tersebut menolak kehadiran Biru Klinting
dan memaki-makinya dengan ejekan. Biru
Klinting pun pergi. Di tengah jalan,
perutnya mulai lapar, dan Biru Klinting
mendatangi salah satu rumah dan
meminta makan. Saat itu Biru Klinting
pun kembali di tolak bahkan di makimaki.
Desa tersebut adalah desa yang
makmur, namun penduduk di Desa itu
sangatlah angkuh. Sampai suatu hari ada
seorang Janda tua (Nyai Latung) yang
baik dan mau menampung dan memberi
makan Biru Klinting. Setelah selesai
makan, Biru Klinting berterimakasih
kepada Nyai, sambil berkata, "Nyai, kalau
Nyai mendengar suara kentongan, Nyai
harus langsung naik ke perahu atau
lisung ya?", kemudian Nyai tersebut
menjawab
"Iya".
57
59
memenuhi
permintaan
Dewi
Sanggalangit.
Mereka
adalah
Raja
Singabarong dari kerajaan Lodaya dan
Raja Kelanaswandana dari Kerajaan
Bandarangin.
Raja
Kediri
sangat
terkejut
mendengar laporan bahwa dua raja itu
yang
akhirnya
sanggup
memenuhi
persyaratan putrinya. Bagi Baginda,
kedua orang raja itu bukanlah raja yang
baik.
Raja Singabarong dikenal sebagai
seorang raja yang bengis dan kejam.
Semua keinginannya harus dituruti, yang
mencoba
membangkang
langsung
dibunuhnya. Raja Singabarong sosoknya
tinggi besar, dari bagian leher ke atas
berwujud harimau, sekujur tubuhnya
dipenuhi bulu-bulu yang lebat dan penuh
dengan kutu. Oleh karena itulah dia
memelihara burung merak yang tugasnya
mematuki kutu-kutunya.
Sedangkan Raja Kelanaswandana
meskipun seorang raja yang gagah dan
62
biarlah
Kelanaswandana
yang
menyiapkan
semua persyaratan, nanti akulah yang
menikmati jerih payahnya, Singabarong
pun
tertawa
senang
mengingat
rencananya.
63
Namun
ternyata
rencana
Raja
Singabarong berhasil diketahui oleh Raja
Kelanaswandana karena mata-mata Raja
Singabarong yang disusupkan di Kerajaan
Bandarangin berhasil ditangkap. Raja
Kelanaswandana menjadi sangat marah.
Maka Raja Bandarangin itu justru
memerintahkan
pasukannya
untuk
menyerbu Kerajaan Lodaya terlebih
dahulu daripada di kelak kemudian hari
menjadi
penghalang
perkawinannya
dengan Dewi Sanggalangit.
Serbuan
pasukan
Raja
Kelanaswandana sama sekali tidak diduga
oleh Raja Singabarong. Maka dalam
waktu singkat pasukan Kerajaan Lodaya
yang tanpa pimpinan, karena Raja
Singabarong sedang bermalas-malasan
dengan burung merak kesayangannya,
dapat dikalahkan.
Raja Singabarong yang tengah
keenakan merasakan kepalanya dipatuhi
burung merak yang sedang mencari kutu
menjadi tersentak mendengar suara
gaduh di luar istana. Dia segera meloncat
64
Sawunggaling
Jaka Berek baru saja pulang dari
bermain dengan teman-temannya. Ia
marah, penasaran bukan kepalang karena
teman-temannya selalu mengejek bahwa
ia tak punya ayah sah alias anak haram.
Sesampai di rumah, Jaka Berek segera
Sawungrana.
Oleh
mereka perkelahian itu
dilerai. Maaf pangeran,
pemuda
ini
hendak
memaksa
masuk
kadipaten.saya halanghalangi tetapi dia malah
melawan.lapor prajurit
itu. Mendengar laporan
dari
prajuritnya
keduanya
bertanya
pada Jaka Berek, Maaf,
siapakah saudara dan
ada
keperluan
apa
hendak
memaksa
masuk
kadipaten?tanya
Sawungrana.
Aku
hendak menghadap Adipati Jayengrana.
Ada yang ingin ku sampaikan kepada
beliau.
Tak ada orang luar yang boleh
menemui ayahku. Sebaiknya kau pulang
saja atau aku yang memaksamu pulang.
kata Sawungsari. Aku tetap pada
pendirianku,
mau
menemui
Adipati
Jayengrana! tegas Jaka Berek.
70
Sawunggaling
dan
diapulalah
satusatunya yang bisa menjatuhkan umbulumbul
Tunggul
Yuda.
Dengan
kemenangan ini selain diangkat menjadi
adipati, Sawunggalingpun mendapatkan
puteri
dari
Amangkurat
Agung
di
Kartasura yang bernama Nini Sekat
Kedaton.
Keberhasilan
sawunggaling
itu
membuat
iri
dua
saudaranya.
Sawungrana
dan
sawungsari
ingin
mencelakakan sawunggaling, pada saat
pesta besar-besaran untuk merayakan
pengangkatan
Sawunggaling
sebagai
adipati di Surabaya, secara diam-diam
mereka memasukkan bubuk racun ke
dalam
gelas
minuman
Sawunggaling.namun
perbuatan
itu
diketahui oleh Adipati Cakraningrat dari
Madura. Ketika minuman itu disodorkan
pada Sawunggaling, Adipati Cakraningrat
pura-pura menubruk Sawunggaling yang
mengakibatkan terjatuhnya gelas berisi
racun itu. Melihat itu, Sawungrana sangat
marah Dinda Sawunggaling, lihatlah ulah
adipati dari Madura itu, dia tidak
74
menghormatimu
karena
telah
menjatuhkan minuman. Ini penghinaan
Dengan cepat, disambarnya tangan
Adipati Cakraningrat dan ditariknya
keluar dari kadipaten. Mengapa paman
menghinaku di hadapan para tamu.
Apakah
paman
ingin
menantangku
berkelahi? tanya Sawunggaling.
Tenang anakku, ketahuilah bahwa
minuman yang hendak kau minum itu
sebenarnya telah diberi racun oleh
Sawungrana,
aku
melihatnya
Sawunggaling merasa menyesal telah
tergesa-gesa
menuduh
Adipati
Cakraningrat yang bukan-bukan.
Dan semua itu memang telah
direncanakan oleh para kompeni Belanda.
Kedua kakakmu telah bergabung dengan
para kompeni karena menginginkan
kedudukan sebagai adipati di Surabaya
jelas Adipati Cakraningrat.
Sejak
saat
itu
Sawunggaling
bertekad memerangi Belanda, dia selalu
menambah kekuatan laskarnya. Dalam
75
suatu
peperangan
yang
sengit
Sawunggaling
berhasil
membunuh
Jenderal De Boor. Akhirnya, karena
menderita sakit
parah, Sawunggaling
meninggal dunia di daerah Kupang dan di
makamkan di Lidah Wetan- Surabaya.
76
78
80
Gunung Tangkuban
Perahu
Cerita Rakyat dari Jawa Barat
Pada jaman dahulu, tersebutlah
kisah seorang puteri raja di Jawa Barat
bernama Dayang Sumbi.
Ia mempunyai seorang
anak laki-laki yang diberi
nama Sangkuriang. Anak
tersebut sangat gemar
berburu
Ia
berburu
dengan ditemani oleh Tumang, anjing
kesayangan istana. Sangkuriang tidak
tahu, bahwa anjing itu adalah titisan
dewa dan juga bapaknya.
Pada suatu hari Tumang tidak mau
mengikuti perintahnya untuk mengejar
hewan buruan. Maka anjing tersebut
diusirnya ke dalam hutan. Ketika kembali
ke istana, Sangkuriang menceritakan
81
85
89
Manik Angkeran
Cerita Rakyat dari Bali
Pada jaman dulu di kerajaan Daha
hiduplah
seorang
Brahmana
yang
benama Sidi Mantra yang sangat terkenal
kesaktiannya. Sanghyang Widya atau
Batara Guru menghadiahinya Harta
benda dan seorang istri yang cantik.
Sesudah bertahun-tahun kawin, mereka
mendapat seorang anak yang mereka
namai Manik Angkeran.
Meskipun Manik Angkeran seorang
pemuda yang gagah dan pandai namun
dia mempunyai sifat yang kurang baik,
yaitu suka berjudi. Dia sering kalah
sehingga dia terpaksa mempertaruhkan
harta kekayaan orang tuanya, malahan
berhutang pada orang lain. Karena tidak
dapat membayar hutang, Manik Angkeran
meminta bantuan ayahnya untuk berbuat
sesuatu. Sidi Mantra berpuasa dan berdoa
untuk memohon pertolongan dewa-dewa.
Tiba-tiba dia mendengar suara, Hai, Sidi
Mantra, di kawah Gunung Agung ada
90
91
93
94
Telaga Pasir
Cerita Rakyat dari Jawa Timur
Kyai Pasir dan Nyai Pasir adalah
pasangan suami isteri yang hidup di
hutan gunung Lawu. Mereka berteduh di
sebuah rumah (pondok) di hutan lereng
gunung Lawu sebelah timur. Pondok itu
dibuat dari kayu hutan dan beratapkan
dedaunan. Dengan pondok yang sangat
sederhana ini keduanya sudah merasa
sangat aman dan tidak takut akan bahaya
yang menimpanya, seperti gangguan
binatang buas dan sebagainya. Lebihlebih mereka telah lama hidup di hutan
tersebut sehingga paham terhadap
situasi lingkungan sekitar dan pasti dapat
mengatasi
segala
gangguan
yang
mungkin akan menimpa dirinya.
ke
96
97
101
Sawerigading
Cerita Rakyat Sulawesi Selatan
Sawerigading
adalah Putra
Raja
Luwu Batara Lattu', dari Kerajaan Luwu
Purba, Sulawesi Selatan, Indonesia.
Dalam
bahasa
setempat, Sawerigading berasal dari dua
kata, yaitu sawe yang berarti menetas
(lahir) dan ri gading yang berarti diatas
bambu betung. Jadi, Sawerigading berarti
keturunan dari orang yang menetas
(lahir) diatas bambu betung. Menurut
cerita,
ketika
Batara Guru
(kakek
Sawerigading yang merupakan keturunan
dewa) pertama kali diturunkan ke bumi,
ia ditempatkan di atas bambu betung.
Sawerigading
mempunyai
saudara
kembar perempuan yang bernamaWe
Tenriabeng. Namun, sejak kecil hingga
dewasa
mereka
dibesarkan
secara
terpisah, sehingga mereka tidak saling
mengenal. Suatu ketika, saat bertemu
dengan
adik
kandungnya
itu,
Sawerigading jatuh cinta dan berniat
untuk
melamarnya.
Berhasilkah
Sawerigading menikahi We Tenriabeng,
102
saudara
kandungnya
itu?
selengkapnya dapat kita ikuti
cerita Sawerigading berikut ini.
Kisah
dalam
105
pinang
dibelah
Tenriabeng.
dua,"
bujuk
We
"Benar.
Putraku!
Wajah
dan
perawakan We Cudai sama benar dengan
adikmu We Tenriabeng," sahut Raja Luwu
Batara Luttu'.
Untuk membuktikan kebenaran katakatanya, We Tenriabeng memberikan
sehelai rambut, sebuah gelang dan
cincinnya kepada Sawerigading. We
Tenriabeng
juga
berjanji
jika
perkataannya tidak benar, ia bersedia
menikah dengan Sawerigading.
"Bang! Jika rambut ini tidak sama
panjang dengan rambut We Cudai, gelang
dan cincin ini tidak cocok dengan
pergelangan dan jarinya, aku bersedia
menikah dengan Abang," kata We
Tenriabeng.
Akhirnya,
Sawerigading
pun
bersedia berangkat ke Negeri Cina,
walaupun dihatinya ada rasa kecewa
keepada orang tuanya karena tidak
diizinkan
menikahi
adiknya.
Untuk
berlayar ke Negeri Cina, Sawerigading
harus menggunakan kapal besar yang
108
terbuat
dari
kayu welerennge (kayu
Belanda)
yang
mampu
menahan
hantaman badai dan ombak besar di
tengah laut.
"Wahai, Putraku! Untuk memenuhi
keinginanmu meperistri We Cudai, besok
pergilah
ke
hulu
Sungai
Saqdan
menebang pohon welerennge raksasa
untuk dibuat perahu!" perintah Raja Luwu
Batara Lattu'.
Keesokan
harinya,
berangkatlah
Sawerigading ke tempat yang dimaksud
ayahnya itu. Ketika sampai di tempat itu,
ia pun segera menebang pohon raksasa
tersebut. Anehnya, walaupun batang dan
pangkalnya telah terpisah, pohon raksasa
itu tetap tidak mau roboh. Namun, hal itu
tidak membuatnya putus asa. Keesokan
harinya, Sawerigading kembali menebang
pohon ajaib itu, tapi hasilnya tetap sama.
Kejadian aneh ini terulang hingga tiga
hari berturut-turut. Sawerigading pun
mulai putus asa dan hatunya sangat
galau
memikirkan
apa
gerangan
penyebabnya.
Mengetahui
kegalauan
hati
abangnya, pada malam harinya We
109
Namun,
setelah
Sawerigading
membujuknya dengan tutur kata yang
halus,
akhirnya
orang oro itu
pun
bersedia
memenuhi
permintaannya.
Setelah itu, Sawerigading segera menuju
ke
istana
sebagai oro pedagang.
Setibanya di istana, ia terkagum-kagum
melihat kecantikan We Cudai?
"Benar kata Ayahanda, We Cudai
dan We Tenriabeng bagai pinang dibelah
duda. Perawakan mereka benar-benar
serupa," ucap Sawerigading.
Setelah membuktikan kecantikan We
Cudai, Sawerigading segera mengirim
utusan
untuk
melamarnya
dan
lamarannya pun diterima oleh keluarga
istana Kerajaan Cina. Namun, sebelum
pesta pernikahan dilangsungkan, We
Cudai mengirim seorang pengawal istana
untuk mengusut siapa sebenarnya calon
suaminya itu.
Suatu hari, utusan itu mendekati
perahu layar Sawerigading yang tengah
bersandar di pelabuhan. Keberulan, saat
itu para pengawal Sawerigading yang
berbulu lebat sedang mandi. Utusan itu
ketakutan saat melihat tampang mereka
112
119
Daftar Pustaka
Marina Asril Reza, 2011, 108 Cerita
Rakyat Terbaik Asli Nusantara
(Cerita Kepahlawanan, Mitos,
Legenda, Dongeng, & Fabel dari
33 Provinsi), Jakarta: Visimedia
http://dongengkakrico.wordpress.co
m
http://dongengceritarakyat.blogspot.
com/
http://kekunaan.blogspot.com
http://www.lokerseni.web.id
http://id.wikipedia.org
120
http://google.com
121