Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
gaya
b. Fondasi type box (kotak) atau kaison, terdiri dari blok beton yang berlubang
tengahnya dan menahan mesin diatasnya.
c. Fondasi type dinding, terdiri dari sepanjang dinding menahan mesin
diatasnya.
d. Fondasi type rangka, terdiri dari kolom vertikal yang menatian konstruksi
rangka horizontal diatasnya dimana mesin akan diletakkan.
Dengan melihat produksi gaya yang terdapat, pada mesin yaitu :
- gaya impuls.
- gaya periodik.
Maka type blok digunakan bila mesin memproduksi gaya impuls dan gaya
periodik dengan kecepatan rendah, sedar\g untuk kecepatan tinggi dan berotasi
digunakan type rangka. Untuk beberapa mesin yang menginduksi gaya
dinamika kecil dapat langsung diangker pada lantai tanpa fondasi khusus.
3. Klasifikasi fondasi didasarkan atas frekuensi operasi mesin, maka mesin dapat.
dibagi dalam tiga kategori :
a. Frekuensi rendah sampai menengah
0 - 500 rpm
menahan
beban diataanyatanpa
mengakibatkan
3. Kombinasi dari titik berat mesin dan fondasi sedapat mungkin pada garis
vertikal yang sama titik berat bidang dasar.
4. Tidak terjadi resonansisi, sehingga frekuensi natural sistem tanah Fondasi
harus lebih besar atau lebih kecil dibanding frekuensi pengoperasian mesin.
5. Amplitudo yang terjadi pada waktu kondisi pelayanan harus didalam batas
yang diinginkan Batas
yang diinginkan
pembuat mesin.
6. Bagian rotating
memungkinkan).
Sedangkan dari sudut praktis, persyaratan yang harus dipenuhi:
1. Muka air tanah harus serendah mungkin dan kedalaman muka air tanah paling
tidak 1/4 dari lebar fondasi diukur dari bidang-dasar fondasi. Batas ini
merupakan batas pengaruh propagasi vibrasi. Muka air tanah adalah
konduktor yang baik terhadap propagasi.
2. Fondasi mesin harus dipisahkan dari komponen bangunan yang berdekatan
dengan menggunakan expansion joint..
3. Setiap pipa uap atau udara panas yang ada dalam fondasi harus betul-betul
diisolasi.
4. Fondasi harus dilindungi dari minyak mesin dengan cara memberikan lapisan
acid resisting (tahan asam), atau chemical treatment lainnya yang cocok.
5. Fondasi mesin harus diletakkan pada elevasi yang lebih rendah dibandingkan
dengan elevasi fondasi dari bangunan yang berdekatan
KRITERIA DIMENSI
Dimensi fondasi mesin biasanya ditentukan sehubungan
dengan kebutuhan
pengoperasian mesin.
1. Dimensi secara umum, diberikan oleh pembuat mesin.
2. Apabila pemilihan dimensi ditugaskan kepada perancang maka dimensi
minimum yang dipilih mungkin dari fondasi harus memenuhi kriteria
perancangan.
Untuk suatu dimensi fondasi dan kondisi tempat yang khusus, perancang hiarus
yakin bahwa amplitude gerak dan frekuensi natural dari sistern tanah fondasi
dibawah kondisi pengoperasian. Untuk perancangan yang baik syarat-syarat
umum fondasi harus diperlukan pula. Apabila ternyata syarat-syarat umum
fondasi tidak dipenuhi maka perancang menyarankan perubahan dimensi fondasi
kepada pembuat mesin.
TEORI GETARAN
UMUM
Masalah tentang getaran berhubungan dengan gerak osilasi benda dan gaya yang
berhubungan dengan gerak itu. Semua benda yang massa dan elastisitas mampu
bergetar. Jadi kebanyakan mesin dan rekayasa mengalami getaran sampai derajat
tertentu, dan rancangannya biasanya memerlukan pertimbangan sifat osilasinya.
Sistem yang berosilaisi secara luas dapat digolongkan sebagai linear atau tidak
linier. Untuk sistem linier prinsip super-posisi berlaku, dan teknik matematika
yang ada untuk nielaksanakan hal itu dikembangkan dengan baik. Sebaliknva,
teknik untuk menganalisis sistem tidak linier kurang dikenal, dan sukar
digunakan. Tetapi pengetahuan tentang sistem tidak linier dibutuhkan, sebab
semua sistem cendorung menjadi tidak linier dengan bertambahnya amplitudo
osilasi.
Ada dua kelompok getaran yang umum yaitu bebas dan paksa. Getaran bebas
terjadi jika sistem berosilasi karena bekerjanya gaya yang ada dalam sistem itu
sendiri (inherent), dan jika tidak ada gaya luar yang bekerja. Sistem yang bergetar
bebas akan bergetar pada satu atau lebih frekuensi naturalnya, yang merupakan
sifat sistem dinamika yang dibentuk .oleh distribusi massa dan kekakuannya.
Getaran yang terjadi karena rangsangan Saya luar disebut getaran paksa. Jika
rangsangan tersebut berosilasi, maka sistem dipaksa untuk bergetar pada frekuensi
pangsangan. Jika frekuensi rangsangan sama dengan salah satu frekuensi natural
sistem, maka akan didapat keadaan resonansisi dan osilasi besar yang berbahaya
waktu
resonansisi.
GERAK HARMONIK
- Gerak osilasi dapat berulang secara teratur, seperti pada roda pengimbang
sebuah arloji, atau dapat juga sangat tidak teratur seperti misalnya pada gempa
bumi. Jika gerak itu berulang dalam selang waktu yang sama , maka gerak
disebut, gerak periodik. Waktu pengulangan tersebut disebut perioda osilasi, dan
kebalikannya, F = 1 / , disebut frekuensi. Jika gerak dinyatakan dalam fungsi
waktu x (t) maka setiap gerak periodik harus memenuhi hubungan (t)=x(t+)
Bentuk gerak periodik yang paling sederhana adalah gerak harmonik. Hal ini
dapat diperagakan dengan sebuah massa diantung pada sebuah pegas ringan,
seperti terlihat gambar 1. Jika massa tersebut dipindahkan dari posisi diamnya dan
dilepaskan, maka massa tersebut akan berosilasi naik turun. Dengan menempatkan
suatu sumber cahaya pada massa yang. berosilasi tersebut, maka geraknya dapat
direkam pada suatu keping film tertentu yang bergerak pada keceptan konstan
(1)
Dengan A adalah amplitudo, osilasi diukur dari posisi setimbang masa, dan
adalah periode. Gerak diulang pada t=
Gerak harmonik sering dinyatakan sebagai proyeksi suatu titik yang bergerak
melingkar dengan kecepatan tetap kepada suaiu garis lurus, seperti terlihat, pada
gambar 2. Dengan kecepatan sudut garis op sebesar , perpindahan simpangan x
dapat- ditulis sebagai
X = A sin
(2)
2
2 f
Dengan
(3)
harmonik, berturut-turut
Kecepatan dan percepatan gerak harmonik dapat diperoleh secara mudali dengan
differensiasi pers. 2. Dengan untuk turunannya, maka didapat.
Gambar 2.Gerak harmonik sebagai proyeksi suatu titik yang bergerak pada lingkaran
Jadi kecepatan dan perCfpdLau juga harmonik dengan frekuensi osilasi yang
sama. tetapi mendahului simpangan, berturut-turut dengan n/2 dan n radian.
Gambar 3. meriunjukan balk perubahan terhadap waktu maupuri hubungan fasa
vektor antara kecepatan dan percepatan pada gerak harmonik. Peninjauan pers. 1
dan 5 menunjukkan bahwa
x=-w2x
(6)
percepatan
arahnya menuju t-it.ik asal. Karena Hukurri Newton II untuk gerak menyatakan
bahwa percepatan sebanding
Ganbar 4 .
10
GETARAN FONDASI
TEORI-TEOR1 ELASTIC HALF SPACE
Prinsip-prinsip dasar getaran fondasi yang didukung atau bertumpu pada medium
elastis dihahas dengan lebih luas. Medium elastis yang mendukung fondasi
dianggap auatu medium yang homogen, isotropis, dan semi-infinite. Secara
umum,
perilaku
tanah
mempunyai
penyimpanan
yang
cukup
diperlu
1.
GETARAN
VERTICAL
FONDASI
LINGKARAN
YANG
11
(uniformlyloaded flexible circular area yang bertumpu pada elastic hair space.
Hal ini dikerjakan dengan bantuan penyelesaian Lamb untuk beban titik.
Berdasarkan analisa Reissner, pergeseran vertikal dititik tengah bidang
terbeban fleksibel (gambar 2a) dapat diberikan oleh
z = (Qo eiwt/Gro ) ( f1 + if2)
Dimana
Qo = amplitude beban total yang bekerja pada suatu fondasi.
z
12
GAMBAR 2 . (a) getaran bidang lingkaran terbeban seragam (b) fondasi lingkaran fleksibel
yang disebabkan oleh getaran paksa
i(wt+
Z=
f1 f 2
2
2
2
(1 bao f1 ) 2 (bao f 2 ) 2
13
b=
dan
m
pro
W
1
W
3
3
g ( / g )ro
ro
fondasi bertumpuk.
Kerja klasik reissner lebih lanjut dikembangkan oleh Quenlan(1953) dan sung
(1953) sebagi mana yang telah disebutkan sebelumnya, kerja reissner
hanyaditunjukkan untuk kasus fondasi lingkaran flexsibel dimana reaksi tanah
seragam diseluruh bidang ( gambar 3a). Baik Quinlan dan sung mempelajari
kasus fondasi lingkaran kaku ( rigid).penyebaran tekanan kontak ditunjukkan
GAMBAR 3 penyebaran tekanan kontak dibawah sebuah fondasi lingkaran dengan jari jari
r+o+ : (a) penyebaran tekanan yang seragam : (b) penyebaran tekanan dibawah
fondasi rigid : (c) penyebaran tekanan terbuka
q=
Qo e t (t )
ro
untuk r ro
14
Qo e t (t )
2ro ro r 2
2
untuk r ro
2(ro r 2 )Qo e i (t )
2
q=
ro
untuk r ro
Dimana q adalah tekanan kontak dengan jarak r yang diukur dari pusat fondasi
Quinlan hanya menyelesaikan persamaan ubtuk fondasi lingkaran rigid
sedangkan sung memberikan penyelesaian untuk ketiga kasus yang dijelaskan
diatas. Oleh karena kebanyakan fondasi adalah rigid ( gambar 3b), yang mana
akan dibahas lebih mendetail. Untuk fondasi rigid yang disebabkan oleh
sebuah rangsangan (excitation) gaya konstan Qoei(
t ), amplitudo
gerakan dapat juga dapat diberikan dengan hubungan yang sama yang
diberikan oleh pers.(1.2)-(1.5). tetapi perlu dicatat bahwa fungsi pergeseran
f1,f2 berubah tergantung pada jenis fondasi.
Harga fi , f2 untuk fondasi fleksibel diberikan dalam tabel 1.sebagai rangkaian
kekuatan a0(0-1.5). tabel 2 memberikan harga f1 dan f2 untuk fondasi rigid
sebagai rangkaian kekuataan a0 gambar 4 memberikan hub.Z dengan a0 untuk
berbagai harga b untuk oscilator standar kaku (
15
dieksitasi oleh dua massa yang berotasi.Amplitudo dari gaya oscillator luar
dapat diberikan sebagai berikut:
Qo = 2 m e e z = m1 e 2
Dimana m1 adalah total massa yang berotasi dengan
adalah frekuensi
Az =
m1e 2
f 12 f 2
Gro (1 ba 2 o f 1 ) 2 (ba 2 0 f 2 ) 2
Dari pers.(1.5)
ao =
ro
p/G
atau
2 = ao2G / (pro2 )
Dengan mensubtitusikan pers.(1.11) kedalam (1.10), kita peroleh
Az =
m1ea 0
pr0
f1 f 2 2
m1 e
z
(1 ba 2 0 f 1 ) 2 (ba 2 0 f 2 ) 2 pr0 3
Dimana
2
Z = a0
f1 f 2 2
(1 ba 2 0 f 1 ) 2 (ba 2 0 f 2 ) 2
16
Gambar 4 grafik Z terhadap ao untuk fondasi lingkaran [richart F.E Jr (1962) fundation
vibration ,transaction, ASCE , 127 Part . I Fig 7 Hak 873]
17
18
Gambar 6 (a) efek distribusi tekanan kontak pada variasi Z dengan a : (b) effek poisson ratio
pada variasi Z dengan a fundation vibration ,transaction, ASCE , 127 Part . I
Fig 7 Hak 873 ]
19
rancangan. Hal ini dapat dikerjakan dengan menyamakan bidang fondasi yang
ada.
GAMBAR 7 prosedur untuk menyiapkan grafik untuk b terhadap a dan b terhadap z untuk
syarat resonasi getaran vertikal oscilasi gaya konstan
20
GAMBAR 9 Grafik perbandingan massa dengan amplitudo non dimensi saat resonasi
oscilasi vertikal :---massa yang berotasi --- gaya konstan kaku [richart F. E Jr
(1962)
fundation vibration ,transaction, ASCE , 127 Part . I Fig 7 Hak
873
BL /
2.
21
Sebagai contoh, dalam gambar 10, amplitudo pergeseran terbatas yang bekerja
pada frequensi 2000 cycles/menit (cpm) kurang lebih 0.005 in.(0.127 mm).
Jadi percepepatan kerja maksimum untuk frekuensi 2000 cpm adalah (0.005
in)(2 .2000/60)2 = 219.3 in/det2 (5570 mm/det2)
GAMBAR 10 ampliltudo getaran vertikal yang diizinkan reither dan meisler (1931) getaran
dalam keadaan tetap rauchs (1943) getaran dalam keadaan tetap crandell
(1940)
blasting (peledakan) catatan : 1 in 25.4 mm kaku [richart F.
E Jr (1962) fundation vibration ,transaction, ASCE , 127 Part . I Fig 7 Hak
876]
22
3.
23
Penyelesaian :
a. frekuensi resonansisi
ini adalah fondasi segi empat, jadi jari jari equivalen (pers.1.14)
ro =
BL /
(6)(20) / 6.18 ft
mass ratio
b=
m
pr 0
r0
150,000
5.53
115(6.18) 3
24
Contoh Soal 2 :
Lihat gambar,menunjuka mesin torak silinder tunggal (single cylinder
reciprocacting engine). Data mesin yang diberikan sebagai berikut :
Kecepatan operasi = 1500 cpm ; batang penggerak (conneting rod)
= r2 =0.3m;engkol (crank) = r1 = 75 mm ; berat keseluruhan torak = 54 N ;
berat keseluruhan mesin = 14 kN. Gambar 11b menunjukan ukuran fondasi
beton untuk mesin. Keadaan tanah adalah sebagai berikut : y = 18.5 kN / m3;
G = 18,000 kN / m2 ; dan = 0.5.
GAMBAR 11
Hitunglah :
a. Gaya gaya tak seimbang primer dan sekunder saat frekuensi kerja.
b. Frekuensi resonansi.
c. Amplitudo getaran saat resonansisi .
d. Amplitudo getaran saat frekuensi kerja.
25
Penyelesaian :
a. Gaya gaya tak seimbang saat frekuensi kerja.
Persamaan untuk mendapatkan gaya gaya tak seimbang maksimum
primer dan sekunder untuk mesin torak sillinder tunggal untuk diberikan
dalam appendix A.fundamentals of soil dynami cs Braja M Das.
Dari pers.(A -9) dan (A-10),
54
75
2 1500 2
]
60
= 10.19 kN
Sekunder =
m rec r1
r2
w2
r1 / r2 = 0.075/0.3=0.25
sekunder = (primer)r1/r2 = (10.19)0.25 = 2.55kN
b. frekuensi resonansi.
Dari pers.(1.14)
ro=
26
b=
m
pro
r0
146.64
6.07
18.5(1.093) 3
fres =
ao
2
ro ( 2 )
G
1 .2
p (1.093)(2 )
18,000(9.81)
18.5
2 =2 (1024)/60 = 107.23rad/sec
=5.94/(107.23)2
27
Az=
m1 e
( / g )ro
Z'
5.94 /(107.23) 2
0.18 0.0000378m
(18.5 / 9.81)(1.093) 3
= 0.0378 mm
d. amplitudo saat frekuensi kerja
ao= ro
p
( 2 )(1500)
(1.903)
G
60
18.5
1.76
(18,000)(9.81)
m1 e =
Az =
Qo (1500 cpm )
12.74
0.000516
[(2 )1500 / 60] 2
0.000516
(18.5 / 9.81)(1.093) 3
28
4.
AYUNAN
ROCKING
FONDASI
(ROCKING
OSCILLATION OF FOUNDATION)
Penyelesaian toeritis untuk fondasi yang dipengaruhi oleh oscilasi rocking
telah diberikan oleh Arnold (1955) dan bycroft (1956). Untuk fondasi-fondasi
lingkaran kaku (gambar 12), tekanan kontak dapat dijelaskan dengan
persamaan dengan
q=
3M y r cos a
2ro
ro r
e iwt
dimana My adalah momen luar yang bekerja pada fondasi (momen pada aksis
y) dan q adalah tekanan kontak pada sembarang. Yang didefinisikan sebagai
titik a pada rencana.
Gambar 12 rocking oscilasi fondasi lingkara kaku (rigid)
29
Kurva tangen ini dapat digunakan untuk memahami hubungan antara ao pada
amplitudo maksimum (keadaan resonansi) dan harga inersia ratio bi(gambar
13b).
GAMBAR 13 rocking oscilasi untuk fondasi lingkaran rigid = (a) grafik e terhadap ao
[richart,FE Jr (1992).Foundation vibration ,Transacitions, ASCE,127, Bag.
1 .Gbr.9.hal. 876.]
Untuk fondasi fondasi segi empat , kurva (gambar 13) dapat digunakan
dengan menentukan jari jari ro ( sebagaimana dalam pers.1.14 untuk getaran
vertikal) diperoleh denngan persamaan
ro 4
1 BL3
30
5.
antara
amplitudo
maksimum
keadaan
resonansi).
Dan
31
fondasi pada titik 0 ( lihat gambar 15b).momen inersia massa kompresor yang
bekerja pada aksis b ob(lihat gambar 15c) adalah 16 x 105 kg mz.
Tentukan :
a. frekuensi resonansisi
b. amplitudo ascilasi rocking saat resonansisi
Penyelesaian :
Momen inersia blok fondasi dan kompresor yang berada pada aksis b ob.
Io = (wblok / 3g) [ (
1 2
L) h 2 ] + 16 x 105 kg m2
2
Io =
3395.52 x10 3 2
[3 3 2 ] 16 x10 5 36.768 x10 5 kg m 2
3(9.81)
ro = 4
1
1
BL3 / 4
(8 x 6) / 3.67 m
3
3
32
GAMBAR 14
GAMBAR 15
33
Io
bi =
a.
pro
36.768 x10 5
3.07
1800(3.67) 5
fres =
p/G
1 ao
2 ro
G
1 0.86
p
2 3.67
18,000(9.81)
17.66
34
Dari sini,
e = [16.72/18,000(3.67)3]3.2 = 0.00006 rad.
Pada jarak 4 meter diatas titik 0 ampllitudo getaran sama dengan (0.00006)
(4)=0.00024 m = 0.24 mm.
GAMBAR 16
Kasus II.Qo = m1 e 2 (untuk kasus ini, gaya horizontal dibentuk oleh masing
masing massa oscilator eksentris dari massa me)
Ax = (m1e / pro3) x
Gambar 17a menunujukan kurva selubung (envelope curve) x terhadap a0
untuk keadaan resonansi (sama dengan kurva terselubung x terhadap ao untuk
gaya konstan ditunjukan dalam gambar 17a).
Variasi perbandingan massa b terhadap a0 untuk kondisi resonansi tergambar
dalam gambar 17b.
35
GAMBAR 17
:---variasi X
perbandingan
massa b terhadap a kaku [ richart F. E Jr (1962)
fundation vibration ,transaction, ASCE , 127 Part . I Fig 7 Hak 873 ]
36
6.
37
Toe =(
[Tr / ro3
2
ro r 2 ] untuk 0 < r < ro.
a=(3/16Gro3)Tstat
untuk momen putar dinamis T = Toeiwt pada fondasi rigid,amplitude sudut
rotasi dapat diberikan oleh
a=(To/Gro3)
dimana
38
ro 4
1
BL( B 2 L2 ) /
6
39
Contoh soal 4 :
Sebuah fondasi antena radar seperti ditunjukan gambar 20. untuk getaran
torsional (puntir) fondasi, harga yang diberikan :
To = 18 x 104 ft lb karena inersia
To = 6 x 104 ft lb karena angin
Momen inersia massa menara pada aksis 2-2 = 10 x 10
ft lb sec2,dan
berat isi beton yang digunakan dalam fondasi adalah 150 lb / ft3. Hitunglah :
40
Penyelesaian :
a. Frekuensi Resonansi. Jzz = Jzz ( menara) + Jzz(fondasi )
1
2
2
2
= 10 x 10 6 + [ro h(150 / 32.2)]ro
=10 x 10
6+
1
[( )(25) 2 (8)(150 / 32.2)](25) 2
2
41
bt =
J zz
pro
32.87 x10 6
0.985
(110 / 32.2)(25) 5
frekuensi resonansi =
ao
2ro
2.1
2 ( 25)
G
p
19,000 x144
11.96cps
(110 / 32.2)
To ( inert )
inert =
Gro
18x10 4
3 0.5
(19,000)(144)(25)
stat =
3
16Gr0
3
(6 x10 4 )
3
16
(
19
,
000
)(
144
)(
25
)
To ( stat )
42
7.
= 0.5 dan = 0.25. tetapi untuk base dengan b = 3.8, kurva eksperiment
hampir sama denngan kurva teoritis dengan
suatu perbandingan harga harga teoritis dan eksperimen ( dilaporkan oleh fry
(dalam grafik)
43
GAMBAR 21 Oscilasi vertikal : perbandingan hasil hasil pengujian dan teori [richart F. E Jr
(1962) 43oundation vibration ,transaction, ASCE , 127 Part . I Fig 7 Hak
873]
GAMBAR 22 Gerakan saat resonasi untuk eksitasi vertikal : perbandingan antara teori dan
eksperiman .vikscburg aglin -------teori tanpa base rigid-------- teori parabola
[richart F. E Jr (1962) fundation vibration ,transaction, ASCE , 127 Part . I
Fig 7 Hak 873]
44
GAMBAR 22 Gerakan saat resonasi untuk eksitasi vertikal : perbandingan antara teori dan
eksperiman .vikscburg aglin -------teori tanpa base rigid-------- teori parabola
[richart F. E Jr (1962) fundation vibration ,transaction, ASCE , 127 Part . I
Fig 7 Hak 873]
hasil
hasil
yanng
diperoleh
ditempat
vicksburg
mengikuti
kecerendungan umum seperti yang ditunjukan oleh kurva teoritis elastis half
space untuk base yang rigid. Tetapi sesuatu sebaran ( scatter), yang memadai ,
disiapkan untuk pengujian yang dilakkukan dilapangan eglin. Hal ini mungkin
disebabkan oleh butiran pasir halus yang ditemukan dilapangan dimana
modulus geser berubah menurut kedalaman ( yaitu , tekanan bebas= confining
pressure ). Anggapan anggapan pokok dari turunan teoritis
homogen,
elastis,isotropis,sangat
jauh
berbeda
dari
benda benda
pada
keadaan
45
2g
(yaitu percepatan non- dimensi, g = percepatan gravitasi). Patut dicatat
bahwabila percepatan non- dimensi mencapai 1, kemungkinan telapak melesat
ledalam dan berubah menjadi sebuah palu. Dalam berbagai hal, dalam
masalah masalah design sesungguhnya, sebuah fondasi mesin tidak
diperkenankan percepatannya melebihi 0.3 g. Tetgapi unuk masalah dinamis
dalam keadaan iini, persesuaian umum antara teori dan percobaan cukup baik.
Beberapa pengujian lapanngan skala besar telah dikerjakan oleh U.S. Army
waterways experiment station
m1 dalah jumlah massa yang beroscilasi ( untuk x lihat insert dalam gambar
25). Kurva kurva teoritis dipetakan dalam gambar ini hanya sebagai
perbandingan. Dapat dilihat bahwa amplitudo getaran yang rendah,
persesuaian antara teori.
46
GAMBAR 24 Gerakan saat resonasi untuk eksitasi vertikal : perbandingan antara teori dan
eksperiman .vikscburg aglin
[richart F. E Jr (1962) fundation
vibration ,transaction, ASCE , 127 Part . I Fig 7 Hak 873]
GAMBAR 25 Gerakan saat resonasi untuk eksitasi vertikal : perbandingan antara teori dan
eksperiman .vikscburg aglin [richart F. E Jr (1962) fundation
vibration ,transaction, ASCE , 127 Part . I Fig 7 Hak 873]
Dengan hasil hasil yang diperoleh dilapangan adalah baik. Gerakan puntir
yang terbatas didalam semua kasusu kasus praktis dlah kkurang lebih 0.1 mil (
1 x 10 -4 in).
47
Oleh karena itu teori half space memberikan kepuasan didalam kebanyakan
pertimbangan design praktis. Perbandingan antara teori dan hasil hasil
eksperimen untuk pengujian telapak dlam arah rocking dan gelincir
( sillinding) telah disajikan oleh richart dan whitman (1967). Penerimaannya
tampak cukup baik.
48
Kesimpulan :
1.
2.
3.
4.
49
DAFTAR PUSTAKA
Das, B.M. (1983).Fundamentalis Of Soil Dynamics, elsevier science publishing
Co, Inc, 52 vanderbilt avenue, New York, New York,10017
Richart ,F.E., Jr, hall, J.R., Jr.,and Woods,R.D (1970).
Vibrations of Soils and Foundations,Pretice-hall,Inc.,Englewood cliffs,New
Jersey.
Pradoto , Suhardjito. (1991). Diklat Concrete Foundation Road Contruction and
Drainage System.
Thomson , W. T.(1981) . Theory Of Vibration with Application, 2nd Edition ,
Prentice-Hall, Inc., Englewood Cliffs, New Jersey.