STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
Tanggal Terbit
No. Revisi
Halaman
.
1/2
Ditetapkan,
Direktur RSIA ZAINAB
.
2/2
Cara kerja :
1. Cuci bak perendaman dengan air mengalir. Gunakan cairan
desinfektan untuk membersihkan kotoran sisa pencucian.
Selanjutnya keringkan bak perendaman dengan cara
mengangin-anginkan semalaman.
2. Siram lantai dan dinding dengan air, kemudian siram
dengan cairan desinfektan. Gosok dengan alat pembersih,
dan keringkan dengan kain pel.
3. Bersihkan bagian dalam mesin cuci dalam keadaan
menyala dan berisi air yang ditambahkan cairan
desinfektan. Biarkan berputar hingga kotoran yang
tertinggal terbuang keluar.
4. Untuk bagian luar mesin, bersihkan dengan menggunakan
lap basah dan selanjutnya lap kering.
5. Pastikan proses desinfeksi dilakukan setiap hari segera
setelah digunakan.
UNIT TERKAIT
Unit Laundry
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL (SPO)
PENGERTIAN
TUJUAN
Tanggal Terbit
No. Revisi
..
Halaman
1 dari 3
Ditetapkan
Direktur RSIA Zainab
KEBIJAKAN
PROSEDUR
Persiapan peralatan :
1. Cairan desinfektan dalam bentuk spray.
2. Detergen.
3. Chlorin 0,5%.
4. Aquadest atau air matang.
5. Kom atau tempat untuk membersihkan/merendam.
6. Lap bersih kering atau tissu.
7. Sikat kecil.
8. Otoklaf.
9. APD petugas berupa masker, sarung tangan dan apron.
No. Revisi
..
Halaman
2 dari 3
Cara Kerja :
1. Petugas melakukan kebersihan tangan.
2. Petugas menggunakan APD.
3. Pisahkan peralatan dari sampah.
4. Masukan semua peralatan dan instrument bekas pakai ke
dalam kom.
5. Semprotkan cairan desinfektan secara merata pada semua
peralatan dan diamkan selama 30 detik.
6. Bilas semua peralatan dibawah air mengalir.
7. Kemudian isi kom dengan detergen dan encerkan sesuai
takaran atau rekomendasi dari produk. Rendam semua
peralatan dan instrument gigi selama 15 menit.
8. Lakukan penyikatan pada peralatan yang bergerigi
dengan sikat kecil.
9. Bilas semua peralatan di bawah air mengalir.
10. Kemudian semprotkan lagi cairan desinfektan dan
diamkan selama 20 detik.
11. Bilas kembali dibawah air mengalir dan keringkan
dengan lap bersih kering atau tissu.
12. Susun peralatan dan instrument ke dalam bak instrument
dan bungkus dengan linen pembungkus.
13. Alat siap untuk disterilkan dengan Otoklaf.
Desinfeksi Tingkat Tinggi (DTT) :
1. Siapkan larutan Chlorin 0,5%
2. Masukan kedalam kom atau tempat instrument
3. Masukan semua peralatan dan pastikan semua peralatan
terendam dengan baik.
4. Diamkan selama 20 menit.
5. Bilas peralatan dengan aquadest steril atau air matang
sebanyak 3 kali.
6. Keringkan dengan cara diangin-anginkan.
7. Peralatan siap digunakan kembali.
No. Revisi
..
Halaman
3 dari 3
Pembersihan Segera :
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
Poliklinik gigi
Tanggal Terbit
.....
No. Revisi
......
Halaman
1 dari 2
Ditetapkan,
Direktur RSIA ZAINAB
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
Persiapan alat :
a. APD berupa sarung tangan dan masker.
b. Cairan desinfektan (Chlorine 1:100).
c. Kom atau tempat untuk merendam.
d. Air bersih mengalir.
PROSEDUR
Cara kerja :
1. Mengucapkan
Basmallah
(Bismillaahirrohmaanirrohiim)
sebelum
melakukan
pekerjaan.
2. Petugas melakukan kebersihan tangan.
3. Petugas menggunakan APD.
4. Siapkan kom atau tempat rendaman.
5. Isi dengan Chlorine dan air dengan perbandingan 1:100.
DESINFEKSI MAINAN ANAK
No. Dokumen
......
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
No. Revisi
......
Halaman
2 dari 2
Poliklinik Anak
Rehabilitasi Medik
Ruang Perawatan Anak
Unit Gawat Darurat
Tanggal Terbit
1 Januari 2015
No. Revisi
01
Halaman
1 dari 2
Ditetapkan,
Direktur RSIA ZAINAB
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
Cara Kerja :
1. Mengucapkan
Basmallah
(Bismillaahirrohmaanirrahiim) sebelum melakukan
pekerjaan.
2. Petugas melakukan kebersihan tangan.
3. Petugas menggunakan APD.
4. Isi ember atau kom yang pertama dengan air dan
detergen.
5. Siram peralatan dengan jet shower agar kotoran yang
menempel hilang.
DESINFEKSI PERALATAN PEMBERSIH
No. Dokumen
010/PPI-LDR/RSZNB/I/2015
No. Revisi
01
Halaman
2 dari 2
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
DESINFEKSI PERALATAN
MOBIL AMBULANS
No. Dokumen
.
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL (SPO)
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
Tanggal Terbit
.
No. Revisi
.
Halaman
1 dari 3
Ditetapkan,
Direktur RSIA ZAINAB
PROSEDUR
Persiapan peralatan :
1. Peralatan pembersihan
2. Cairan desinfektan dalam bentuk spray
3. Lap bersih kering atau tissu.
No. Revisi
.
Halaman
2 dari 3
PROSEDUR
Persiapan petugas :
1. Petugas melakukan kebersihan tangan.
2. Petugas menggunakan APD yaitu sarung tangan, masker
dan apron.
Cara kerja pembersihan rutin :
1. Keluarkan semua barang dari dalam ambulans.
2. Bersihkan dan sapu permukaan dalam ambulans.
3. Buang sampah ke dalam tempat sampah sesuai dengan
jenis sampah.
4. Lakukan pembersihan dengan menggunakan cairan
deterjen dimulai dari bagian terjauh dan tertinggi dari
petugas yang membersihkan.
5. Diamkan beberapa saat sampai peralatan dan
permukaannya kering.
6. Lanjutkan dengan proses desinfeksi pada permukaan dan
peralatan dalam ambulans yang sering digunakan pasien
yaitu keseluruhan permukaan dan alas stracher, kursi,
permukaan lemari termasuk handle pegangannya.
7. Lakukan juga tindakan desinfeksi pada peralatan medis
dalam ambulans seperti ambu bag, knop oksigen tabung,
peralatan non kritikal dan semi kritikal lainnya.
8. Semprotkan cairan desinfektan secara merata dengan
jarak 20-30 cm dan biarkan selama 10 detik.
9. Keringkan dengan lap kering atau tissu dengan teknik satu
arah, tidak boleh dibolak-balik (jika menggunakan tissue,
limbahnya dibuang ke tempat sampah medis).
Cara Kerja Pembersihan Segera :
1. Segera lakukan desinfeksi pada permukaan dan peralatan
setelah digunakan pasien.
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
No. Revisi
.
Halaman
3 dari 3
7. Lakukan
desinfeksi
sekali
lagi
dengan
cara
menyemprotkan cairan desinfektan pada media yang
terpapar tadi dan keringkan
dengan lap kering atau tissu.
8. Peralatan ambulans siap digunakan kembali.
-
Unit Driver
Keperawatan
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
Tanggal Terbit
.
No. Revisi
Halaman
1 dari 3
Ditetapkan,
Direktur RSIA ZAINAB
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
No. Revisi
Halaman
2 dari 3
PROSEDUR
1.
2.
3.
4.
5.
Cara kerja :
Mengucapakan Basmallah (Bismillaahirrohmaanirrohiim)
sebelum melakukan pekerjaan.
Petugas melakukan kebersihan tangan.
Petugas menggunakan APD.
Cuci peralatan dengan deterjen, kemudian disikat.
Bilas dengan air mengalir kemudian dikeringkan dengan lap
kering bersih .
No. Revisi
Halaman
3 dari 3
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
Tanggal Terbit
.
No. Revisi
.
Halaman
1 dari 2
Ditetapkan,
Direktur RSIA ZAINAB
PROSEDUR
Persiapan peralatan :
1. Cairan desinfektan (Alkohol 70%) dalam botol spray.
2. Lap bersih.
3. APD berupa sarung tangan dan masker.
No. Revisi
.
Halaman
2 dari 2
Cara kerja :
1. Membaca Basmallah (Bismillaahirrohmaanirrohiim)
sebelum melakukan pekerjaan.
2. Pembersihan untuk peralatan medis ;
a. Petugas melakukan kebersihan tangan.
b. Petugas menggunakan APD.
c. Bersihkan peralatan medis dari debu dan noda yang
menempel dengan lap bersih.
d. Semprotkan cairan desinfektan secara merata pada
permukaan alat dengan jarak 20-30 cm.
e. Diamkan selama 10-15 detik.
f. Lap dengan posisi searah untuk mengeringkan cairan
desinfektan.
g. Rapikan peralatan yang telah digunakan.
h. Petugas melakukan kebersihan tangan.
3. Pelaksanaan pembersihan untuk ruangan perawatan pasien :
a. Petugas melakukan kebersihan tangan.
b. Petugas menggunakan APD berupa masker dan sarung
tangan.
c. Petugas membersihkan ruangan dari debu dan kotoran
yang menempel mulai dari posisi tempat tidur pasien
sampai posisi terjauh dari pintu.
d. Semprotkan cairan desinfektan pada alat atau pada
permukaan yang akan dibersikan secara merata dengan
jarak 20-30 cm.
e. Diamkan selama 10-15 detik.
f. Lap dengan posisi searah untuk mengeringkan cairan
desinfektan.
g. Rapikan peralatan yang telah digunakan.
h. Petugas melakukan kebersihan tangan.
4. Mengucapkan
Hamdallah
(Alhamdulillaahirobblaalamiin) setelah selesai melakukan
pekerjaan.
Hal-hal yang harus diperhatikan :
1. Hindari proses penyemprotan pada alat medis jika tidak
direkomdasikan oleh vendor penyedia barang atau petunjuk
dari buku manualnya.
2. Perhatikan tatacara dan proses pembersihan sesuai dengan
petunjuk vendor penyedia barang atau petunjuk dari buku
manualnya.
PROSEDUR
No. Revisi
.
Halaman
2 dari 2
UNIT TERKAIT
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
Tanggal Terbit
1 Januari 2015
No. Revisi
01
Halaman
1 dari 2
Ditetapkan,
Direktur RSIA ZAINAB
PROSEDUR
Persiapan alat :
6. APD berupa masker, sarung tangan, apron dan sepatu
pelindung.
7. Peralatan pembersihan berupa sikat dan lap kering bersih.
8. Detergen cair (Nobla).
9. Chlorin 0,5% yang sudah diencerkan dalam botol spray.
Cara Kerja :
17. Mengucapkan Basmallah (Bismillaahirrohmaanirrahiim)
sebelum melakukan pekerjaan.
18. Petugas melakukan kebersihan tangan.
19. Petugas menggunakan APD.
20. Pisahkan trolley, tempat sampah medis dan non medis.
DESINFEKSI TEMPAT SAMPAH
No. Dokumen
010/PPI-CS/RSZNB/I/2015
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
No. Revisi
01
Halaman
2 dari 2
Paraf
Konseptor
Tanggal Terbit
.
No. Revisi
.
Halaman
1 dari 2
Ditetapkan,
Direktur RSIA ZAINAB
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
2
PROSEDUR
Persiapan alat :
1. Masker
2. Sarung tangan
3. Sepatu pelindung
4. Mesin cuci
5. Mesin pengering
6. Setrika
7. Cairan desinfektan yang sesuai
8. Lap bersih kering
Cara kerja :
1. Mengucapkan Basmallah (Bismillaahirrohmaanirrohiim)
sebelum melakukan pekerjaan.
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
No. Revisi
.
Halaman
2 dari 2
No. Revisi
..
Halaman
1 dari 2
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
Tanggal Terbit
..
Ditetapkan,
Direktur RSIA ZAINAB
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
No. Revisi
..
Halaman
2 dari 2
Persiapan alat :
1. APD petugas berupa masker, sarung tangan, apron dan
sepatu pelindung.
2. Mesin cuci.
3. Mesin pengering.
4. Cairan desinfektan yang sesuai.
5. Lap bersih kering.
Cara kerja :
1. Mengucapkan
Basmallah
(Bismillaahirrohmaanirrohiim)
sebelum
memulai
pekerjaan.
2. Petugas melakukan kebersihan tangan.
3. Petugas menggunakan APD.
4. Setiap setelah pengambilan linen kotor, trolley, ember dan
kantong linen kotor non infeksius dicuci dengan
menggunakan detergen.
5. Lap trolley dan ember hingga kering.
6. Kantongnya dikeringkan dengan menggunakan mesin
pengering.
7. Trolley dan kantong yang sudah bersih disimpan untuk
dapat digunakan kembali.
8. Gunakan selalu kantong linen yang sudah bersih saat
mengambil linen kotor.
9. Tetaplah berhati hati dalam bekerja.
10.
Mengucapkan
Hamdallah
(Alhamdulillaahirobbilaalamiin)
setelah
selesai
melakukan pekerjaan.
UNIT TERKAIT
Unit Laundry
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
..................
.........
1 dari 1
Ditetapkan,
STANDAR
PROSEDUR
Tanggal Terbit
OPERASIONAL
(SPO)
dr.Nuniek Luthy Naftaly CIMI
Etika batuk dan atau bersin adalah suatu cara atau aturan yang
digunakan oleh seseorang pada saat batuk atau bersin, yang
bertujuan untuk mengendalikan penyebaran infeksi kepada
orang disekitarnya.
TUJUAN
KEBIJAKAN
Seluruh petugas di RSIA ZAINAB (medis dan non medis),
pasien dan pengunjung harus mendapatkan sosialisasi melalui
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
1.
2.
3.
4.
Petugas medis
Petugas non medis
Pasien
Pengunjung
KEBERSIHAN TANGAN
No. Dokumen
010/PPI-LDR/RSZNB/I/2015
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
Tanggal Terbit
1 Januari 2015
No. Revisi
01
Halaman
1 dari 4
Ditetapkan,
Direktur RSIA ZAINAB
PENGERTIAN
Kebersihan Tangan adalah proses mencuci tangan untuk
membuang semua kotoran dan mikroorganisme pada tangan
yang di dapat melalui kontak dengan pasien, petugas kesehatan
KEBERSIHAN TANGAN
No. Dokumen
010/PPI/RSZNB/I/2015
1.
2.
TUJUAN
No. Revisi
01
Halaman
2 dari 4
1.
KEBIJAKAN
PROSEDUR
No. Revisi
01
Halaman
3 dari 4
PROSEDUR
No. Dokumen
010/PPI/RSZNB/I/2015
TUJUAN
UNIT TERKAIT
No. Revisi
01
Halaman
4 dari 4
LUMBAL PUNKSI
No. Dokumen
...
No. Revisi
...
Halaman
1 dari 2
Ditetapkan,
SPO
Tanggal terbit
(STANDAR
...
PROSEDUR
OPERASIONAL)
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
Langkah langkah :
1. Inform concent pada pasien tentang tindakan yang
akan dilakukan.
2. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan, yaitu ;
- Jarum LP no.20G atau 22G.
- Larutan desinfektan (Betadine dan Alkohol 70%).
- Duk steril berlubang.
- APD (masker dan sarung tangan steril).
- Reagen Nonne-Pandy dalam tabung khusus.
- Botol bersih dan kering 2 atau 3 buah.
- Kassa steril, plester.
- Obat anestesi yang dibutuhkan (tindakan LP untuk
anestesi spinal).
Posisi duduk.
Pasien duduk bebas dimeja pemeriksaan dengan
punggung membungkuk dan kedua lengan memeluk
lutut.
LUMBAL PUNKSI
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
...
...
2 dari 2
11. Cabut jarum LP, tutup luka dengan kassa steril dan
diplester.
12. Setelah selesai tindakan, petugas melepas APD.
13. Petugas melakukan kebersihan tangan.
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
..............
.........
1 dari 4
Ditetapkan,
STANDAR
PROSEDUR
Tanggal Terbit
OPERASIONAL
(SPO)
dr. Nuniek Luthy Naftaly, CIMI
PENGERTIAN
Halaman
No. Dokumen
No. Revisi
...
...
2 dari 4
PENGERTIAN
1.
2.
TUJUAN
KEBIJAKAN
A. Surveilans IADP
Langkah langkah :
1.
PROSEDUR
2.
3.
4.
5.
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
...
...
3 dari 4
PROSEDUR
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
...
...
4 dari 4
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
1.
2.
3.
4.
Ruang Perawatan
Unit Gawat Darurat
Ruang Operasi
Ruang Kemoterapi
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
Tanggal Terbit
..
No. Revisi
..
Halaman
1 dari 1
Ditetapkan,
Direktur RSIA ZAINAB
PROSEDUR
Persiapan alat :
APD petugas berupa sarung tangan dan apron.
Cool box
Lap basah
Lap bersih kering atau tissu
Formulir Pemantauan Suhu Kulkas.
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Cara kerja :
Mengucapkan Basmallah (Bismillaahirrohmaanirrohiim)
sebelum melakukan pekerjaan.
Petugas melakukan kebersihan tangan.
Petugas memakai APD.
Pindahkan terlebih dahulu semua obat-obatan yang di simpan di
kulkas ke dalam cool box yang berisi cool pack dan dilengkapi
dengan thermometer.
Matikan kulkas sebelum dibersihkan.
Jika ada bekuan es di freezer, biarkan mencair terlebih dahulu.
Bersihkan kulkas dengan menggunakan lap bersih yang dibasahi.
Kemudian keringkan dengan lap bersih kering atau tissu.
Pastikan semua bagian kulkas dibersihkan dan dikeringkan
dengan baik.
10. Pada saat dilakukan pembersihan, suhu cool box selalu dipantau.
11. Setelah bersih, segera nyalakan kulkas kembali.
12. Setelah suhu kulkas berada dalam range 2-8 C, masukan dan
susun kembali obat-obatan yang disimpan dalam coll box tadi ke
kulkas.
13. Dokumentasikan tindakan pembersihan yang dilakukan dalam
Formulir Pemantauan Suhu Kulkas.
14. Petugas melepas APD dan melakukan kebersihan tangan.
15. Mengucapkan Hamdallah (Alhamdulillaahirobbilaalamiin)
setelah selesai melakukan pekerjaan.
UNIT TERKAIT
No. Revisi
Halaman
...
...
1 dari 2
Tanggal terbit
Ditetapkan,
...
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
-
TUJUAN
PROSEDUR
No. Revisi
Halaman
...
...
2 dari 2
Internal :
Unit Gawat Darurat, Laboratorium, Radiologi, Poliklinik Bedah Umum,
Obgin, Rehabilitasi Medik, Gigi.
Eksternal :
UNIT TERKAIT
PEMUSNAHAN LINEN
No. Dokumen
..
No. Revisi
..
Halaman
1 dari 2
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL (SPO)
Tanggal Terbit
...
Ditetapkan,
Direktur RSIA ZAINAB
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
1. Mengucapkan
Basmallah
(Bismillaahirrohmaanirrohiim)
sebelum melakukan pekerjaan.
2. Sebelum dikirim ke ruangan, petugas melakukan sortir linen
bersih kering yang baru datang dari ruang pencucian dan
pengeringan linen.
3. Untuk linen bersih dengan noda yang tidak bisa hilang, petugas
melakukan pemilahan linen yang layak atau tidak layak
berdasarkan banyak noda, lokasi dan calon pengguna.
4. Untuk ruangan VIP dan Super VIP, mutu/penampilan linen dipilih
yang terbaik. Untuk ruangan intensif, kelas I, II dan III,
mutu/penampilan linen dipilih yang baik.
5. Untuk linen bersih dengan tingkat kerusakan tertentu yang masih
dapat direparasi, petugas melakukan perbaikan, misalnya
memasang kancing baju, memasang karet/tali pada celana,
menyambung jahitan yang lepas dan lain-lain.
6. Untuk linen bersih yang robek yang tidak bisa diperbaiki lagi atau
rusak, petugas laundry melakukan pemusnahan dan memasukkan
linen tersebut ke dalam Data Pemusnahan Linen.
PEMUSNAHAN LINEN
No. Dokumen
..
Halaman
2 dari 2
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
No. Revisi
..
Unit Laundry
Ruang Perawatan
PENGERTIAN
TUJUAN
Tanggal Terbit
1 Januari 2015
No. Revisi
0
Halaman
1 dari 3
Ditetapkan,
Direktur RSIA ZAINAB
KEBIJAKAN
PROSEDUR
No. Revisi
01
Halaman
2 dari 3
No. Dokumen
010/PPI-LDR/RSZNB/I/2015
UNIT TERKAIT
No. Revisi
01
Halaman
3 dari 3
Seluruh Unit
Paraf
Konseptor
Tanggal Terbit
.....
No. Revisi
......
Halaman
1 dari 2
Ditetapkan,
Direktur RSIA ZAINAB
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
1.
2.
3.
4.
5.
6.
No. Revisi
......
Halaman
2 dari 2
PROSEDUR
5. Bahan materi edukasi dibuat dalam bentuk presentasi yang
mudah dimengerti dan di pahami.
6. Ketua KPPI menugaskan ketua tim atau anggota komite
sebagai pembicara.
7. Menginformasikan ke Diklat jika ada perubahan pembicara
atau materi yang akan diberikan.
8. Memberikan materi sesuai dengan program edukasi dari KPPI.
9. Melakukan evaluasi selama edukasi dengan melakukan sesi
tanya jawab.
10. Pemberi materi menyampaikan laporan hasil kegiatan edukasi
kepada ketua KPPI disertai dengan daftar absensi kehadiran
peserta.
11. Laporan selanjutnya di laporkan ke Direktur beserta saran dan
rekomendasi.
12. Melakukan analisa dari hasil kegiatan edukasi dengan
melakukan monitoring atau evaluasi dilapangan sesuai dengan
UNIT TERKAIT
Diklat
HRD
KPPI
No. Revisi
.....
Halaman
1 dari 2
Ditetapkan,
Direktur RSIA ZAINAB
Tanggal Terbit
.....
dr. Nuniek Luthy Naftali, CIMI
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
1. Dilakukan pada seluruh karyawan dengan masa kerja lebih dari
satu tahun.
2. Kegiatan bersifat wajib diikuti satu kali dalam setahun.
3. Salah satu aspek dalam penilaian karyawan.
4. Jadwal re-edukasi dan sosialisasi diatur oleh Diklat.
5. Pemberi materi bisa bersifat internal dari KPPI atau eksternal.
6. Konsep re-edukasi mengacu pada keilmuan terbaru.
PROSEDUR
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
No. Revisi
.....
Halaman
2 dari 2
Diklat
HRD
KPPI
No. Revisi
Halaman
................
.........
1 dari 2
Ditetapkan,
STANDAR
PROSEDUR
Tanggal Terbit
OPERASIONAL
( SPO )
dr. Nuniek Luthy Naftaly, CIMI
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
1. Pertolongan Pertama
a. Jangan panik.
b. Penatalaksanaan lokasi terpapar :
1) Segera cuci bagian yang terpapar dengan sabun antiseptik dan air
mengalir.
2) Bilas dengan air bila terpapar pada daerah membran mukosa.
3) Bilas dengan air atau cairan NaCl 0,9% bila terpapar pada daerah
mata.
2. Penanganan Lanjutan
Segera ke Unit Gawat Darurat
selanjutnya.
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
............
.........
2 dari 2
PROSEDUR
f. Pemberian Propilaksis Pasca Pajanan :
1) Pasca Pajanan HIV :
a) Apabila status pasien HIV, harus diberikan Prolaksis
Pasca Pajanan berupa obat ARV 4 jam setelah paparan ,
maksimal 48 -72 jam, diberikan selama 28 hari.
b) Tes HIV diulang setelah 6 minggu, 3 bulan, dan 6 bulan.
a)
b)
UNIT TERKAIT
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Tanggal Terbit
..
No. Revisi
..
Halaman
1 dari 3
Ditetapkan,
Direktur RSIA ZAINAB
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
No. Revisi
..
Halaman
2 dari 3
KEBIJAKAN
d. Sampah benda tajam mengunakan materi tempat
sampah yang tahan tusuk, tahan air dan tidak mudah
bocor.
e. Tempat sampah harus menggunakan jenis yang
diinjak dan diberi label yaitu ; sampah medis
Cara Kerja :
PROSEDUR
1. Mengucapkan Basmallah
(Bismillaahirrohmaanirrohiim) sebelum melakukan
pekerjaan.
2. Petugas memakai APD berupa masker, sarung
tangan dan apron saat mengelola limbah.
3. Sebelum sampah dari setiap ruangan dibawa ke
Tempat Pembuangan Sementara (TPS), pastikan
kantong-kantong sampah sudah dalam kondisi
terikat.
4. Ikat kantong sampah infeksius dan non-infeksius
setelah 2/3 penuh.
5. Tutup tempat sampah benda tajam setelah 3/4
penuh.
6. Buang limbah spesimen dari laboratorium (darah,
urine, feses, sputum) kesaluran air limbah menuju
Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL).
7. Buang darah dan komponen darah dalam jumlah
besar untuk transfusi yang sudah kadaluarsa atau
bersisa karena reaksi transfusi, ke saluran air limbah
menuju IPAL atau di buang sebagai sampah
infeksius untuk diinsenerasi.
8. Buang sampah potongan-potongan jaringan tubuh
dari Kamar Operasi ke dalam kantong plastik
kuning dan dikelola sebagai sampah medis infeksius
untuk di insenerasi.
9. Buang limbah cair yang bersifat infeksius ke saluran
air limbah menuju IPAL.
PENATALAKSANAAN LIMBAH RUMAH SAKIT
No. Dokumen
..
No. Revisi
..
Halaman
3 dari 3
PROSEDUR
10. Buang sampah medis dan non medis ke TPS yang
terpisah, oleh Petugas Cleaning Service dengan
Seluruh Unit
SPO
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
.............................
.........
1 dari 4
Tanggal Terbit
Ditetapkan,
..................
(STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL)
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
ATAU SUSPEK
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
..................
.........
2 dari 4
PROSEDUR
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
.........
...........
3 dari 4
PROSEDUR
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
.........
...........
3 dari 4
PROSEDUR
UNIT TERKAIT 1.
2.
3.
4.
5.
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Januari 2015
PENGERTIAN
Ditetapkan Oleh :
Direktur RSIA Zainab
dr.Nuniek Luthy Naftali, CIMI
TUJUAN
KEBIJAKAN
bagian Perlengkapan.
7. Bagian Perlengkapan meneruskan ke Manejer Accounting
untuk mendapatkan persetujuan biaya.
8. Setelah mendapatkan persetujuan biaya, bagian Perlengkapan
meneruskan ke Direktur.
9. Setelah disetujui Direktur, bagian Perlengkapan melakukan
pembelanjaan kebutuhan.
10. Kebutuhan atau alat kesehatan yang sudah di beli, di simpan di
gudang material
11. Tim PPIRS kemudian melakukan pengecekan di gudang
sambil menunggu Perintah Pengeluaran Material (PPM).
12. Setelah PPM dikeluarkan, maka bagian Perlengkapan akan
mengeluarkan barang sesuai permintaan/kebutuhan ruangan.
13. Dalam kurun waktu 6 bulan sampai 1 tahun, Tim PPIRS
melakukan evaluasi ulang untuk melihat apakah kualitas bahan
dan barang tersebut masih baik. Apabila masih memenuhi
persyaratan, pengadaan dan penggunaan barang tersebut akan
dilanjutkan.
14. Mengucapkan Hamdallah (Alhamdulillaahirobbilaalamiin)
setelah selesai melakukan pekerjaan.
UNIT TERKAIT
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Revisi :
00
Halaman :
1/2
Tanggal Terbit:
Ditetapkan Oleh :
Direktur RSIA Zainab
Januari 2015
PENGERTIAN
Infeksi luka infus pada pasien terpasang CVL adalah Infeksi yang
terjadi pada tempat pemasangan infus dan timbul tanda- tanda
radang seperti : bengkak (tumor), kemerahan (rubor), panas
setempat (kalor), dan rasa nyeri (dolor).
Pengambilan spesimen pada dugaan pasien infeksi akibat
pemasangan infus pada CVL adalah pengambilan spesimen yang
dilakukan pada pasien yang terpasang infus via CVL dengan
mengambil sampel darah dan ujung kateter infus CVL untuk
diperiksakan ke laboratorium.
TUJUAN
KEBIJAKAN
Persiapan alat :
PROSEDUR
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
11.
12.
13.
14.
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
Tanggal Terbit
1 Januari 2015
No. Revisi
01
Halaman
1 dari 2
Ditetapkan,
Direktur RSIA ZAINAB
PROSEDUR
Persiapan alat :
20. APD petugas berupa sarung tangan, apron dan sepatu
pelindung.
21. Tempat sampah benda tajam
22. Kertas
23. Sapu kecil
Cara Kerja :
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
No. Revisi
01
Halaman
2 dari 2
29. Untuk pecahan kaca, gunakan kertas dan sapu kecil untuk
mengumpulkannya kemudian bungkus dengan kertas
tersebut dan masukkan kedalam tempat sampah benda
tajam.
30. Sapu kembali lantai dengan cermat sampai tidak ada lagi
pecahan kaca yang tertinggal.
31. Tutup tempat sampah benda tajam setelah penuh.
32. Lakukan transportasi limbah benda padat sesuai prosedur.
33. Petugas melepas APD dan melakukan kebersihan tangan.
34. Mengucap Hamdallah (Alhamdulillaahirobbilaalamiin)
setelah selesai melakukan pekerjaan.
-
Paraf
Konseptor
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
Tanggal Terbit
1 Januari 2015
No. Revisi
01
Halaman
1 dari 2
Ditetapkan,
Direktur RSIA ZAINAB
PROSEDUR
Persiapan alat :
24. APD berupa masker, sarung tangan, apron dan sepatu
pelindung.
25. Kantong plastik warna kuning, ungu dan hitam.
26. Tali pengikat warna hijau dan hitam.
27. Trolley limbah padat medis dan non medis
No. Revisi
01
Halaman
2 dari 2
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
Cara Kerja :
35. Mengucapkan Basmallah (Bismillaahirrohmaanirrahiim)
sebelum melakukan pekerjaan.
36. Petugas melakukan kebersihan tangan.
37. Petugas menggunakan APD.
38. Petugas CS mengambil limbah padat medis dan non medis
dari tempat sampah seluruh area rumah sakit.
39. Ikat rapat kantong sampah setelah 2/3 penuh.
40. Tutup tempat sampah benda tajam setelah penuh.
41. Masukkan kantong-kantong sampah tersebut ke dalam
trolley sampah.
a. Trolley kuning : untuk limbah padat medis termasuk
limbah benda tajam.
b. Troley hijau : untuk limbah padat non medis.
42. Pastikan trolley sampah sudah ditutup dengan baik,
kemudian dibawa ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS)
melalui basement dengan menggunakan lift besar.
43. Untuk limbah padat non medis :
a. Trolley hijau dibawa ke TPS.
b. Masukkan kantong-kantong sampah ke dalam bak
penampungan sesuai warna tali pengikatnya yaitu limbah
organik dan non organik.
c. Tutup bak TPS dengan baik.
44. Untuk limbah padat medis :
a. Pindahkan kantong-kantong sampah medis padat dari
trolley sampah ke ember penampung limbah padat
medis.
b. Naikkan ember ke mobil pengangkut.
c. Pastikan ember dalam keadaan tertutup rapat.
d. Ember penampung limbah padat medis dibawa ke
RS.Prof.dr.Tabrani untuk dilakukan proses lebih lanjut.
45. Lakukan desinfeksi trolley dan ember penampung sampah
sesuai prosedur.
46. Petugas melepas APD dan melakukan kebersihan tangan.
47. Mengucap Hamdallah (Alhamdulillaahirobbilaalamiin)
setelah selesai melakukan pekerjaan.
Seluruh area RS
Paraf
Konseptor
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
...
...
1 dari 3
Ditetapkan,
Kepala RSIA ZAINAB
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
Tanggal terbit
...
PENGERTIAN
Alat Pelindung Diri ( APD ) adalah alat yang digunakan sebagai teknik
pencegahan mikroorganisme patogen dari seseorang ke orang lain yang
disebut carrier. Barrier yang umum digunakan adalah masker,
kacamata pelindung, gaun/ apron, sarung tangan, penutup kepala, sepatu
pelindung.
TUJUAN
KEBIJAKAN
1. Setiap petugas RSIA Zainab yang melaksanakan tugas di tempat yang
beresiko dan membahayakan dirinya selama bekerja harus
menggunakan alat pelindung diri secara benar, dan di saat
melepaskan alat pelindung diri juga harus benar karena sudah
terkontaminasi, sehingga tidak menyebarkan mikroorganisme ke
tempat lain.
2.
Setiap ruangan harus menyediakan : masker, kacamata pelindung,
gaun/apron, sarung tangan, penutup kepala, dan sepatu pelindung
A. Masker
- Masker N95
Langkah-langkah pemasangan:
PROSEDUR
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
...
...
2 dari 3
PROSEDUR
- Masker Bedah
Langkah langkah pemasangan :
1. Eratkan tali atau karet elastis pada bagian tengah kepala dan leher.
2. Paskan klip hidung dari logam fleksibel pada batang hidung.
3. Paskan dengan erat pada wajah dan di bawah dagu sehingga
melekat dengan baik.
4. Periksa ulang pengepasan masker.
Langkah langkah melepaskan :
1. Jangan di sentuh bagian depan masker karena telah
terkontaminasi.
2. Lepaskan tali bagian bawah dan kemudian tali atau karet bagian
atas.
3. Buang ke tempat limbah infeksius.
B. Pemakaian Kaca Mata Pelindung.
Pasang pada wajah dan mata dan sesuaikan agar pas.
No. Dokumen
...
No. Revisi
Halaman
...
3 dari 3
PROSEDUR
5. tangan dominan, masukkan dalam lipatan sarung tangan
( bagian luar ), segera masukkan tangan non dominan secara
perlahan lahan.
Langkah langkah melepaskan:
1. Ingatlah bahwa bagian luar sarung tangan telah terkontaminasi.
2. Pegang bagian luar sarung tangan dengan sarung tangan
lainnya, lepaskan.
3. Pegang sarung tangan yang telah di lepas dengan menggunakan
tangan yang masih memakai sarung tangan.
4. Selipkan jari tangan yang sudah tidak memakai sarung tangan
di bawah sarung tangan yang belum di lepas, di pergelangan
tangan.
5. Lepaskan sarung tangan di atas sarung tangan pertama.
6. Buang sarung tangan di tempat limbah infeksius.
7. Cuci tangan sesuai prosedur.
E. Pemakaian penutup kepala
Langkah langkah :
1. Pakailah pelindung kepala sesuai ukuran sehingga menutup
semua rambut.
2. Selesai tindakan, lepaskan pelindung kepala dan langsung di
buang ke tempat sampah.
F. Pemakaian pelindung kaki
Langkah langkah :
1.
UNIT TERKAIT
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
1. Poliklinik
Unit Gawat Darurat
Ruang Perawatan
Kamar Operasi dan RR
Apotik
Laboratorium
Unit Gizi
Unit Laundry
Kemoterapi
Unit Cleaning Service