Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

MEMBAHAS TENTANG VIRUS


HIV-AIDS

DI SUSUN OLEH :

Abbas alimuddin

Imam AL-Ahzar

A.NUrdian Musfirah

Mudrika Riskillah

St.Marfuah Siddk.f
VIRUs
Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel
organismebiologis. Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material
hidup dengan menginfasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena
virus tidak memiliki perlengkapan seluler untuk memproduksi sendiri.
Dalam sel inang, virus merupakan parasit obligat dan di luar inangnya
menjadi tak berdaya. Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam
nukleat (DNA atau RNA, tetapi tidak kombinasi keduanya) yang
diselubungisemacam bahan pelindung yang tediri atas protein, lipid,
glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genom virus menjadi baik
protein yang digunakan untuk memuat bahan gnetik maupun protein
yang dibutuhkan dalam daur hidupnya.
Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-partikel yang menginfeksi
sel-sel eukariota (organis multisel dan banyak jenis organism sel
tunggal), sementara istilah bakteriofak atau fak digunakan untuk jenis
yang menyerang jenis-jenis sel prokariota (bakteri dan organisme lain
yang tidak berinti sel.
Virus sering di perdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup akrena ia
dapat menjalankan fungsi biologisnya secara bebas. Karena karakteristik
khasnya ini virus selalu terasosiasi dengan penyakit tertentu , baik pada
manusia (misalnya virus influenza dan HIV), hewan (misalnya virus flu
burung), atau tanaman (misalnya virus mosaic tembakau/TMV)
SEJARAH PENEMUAN VIRUS
Penelitian mengenai virus dimulai dengan penelitian mengenai penyakit mosaik yang
menghambat pertumbuhan tanaman tembakau dan membuat daun tanaman tersebut memiliki
bercak-bercak. Pada tahun 1883, Adolf Mayer, seorang ilmuwan Jerman, menemukan bahwa
penyakit tersebut dapat menular ketika tanaman yang ia teliti menjadi sakit setelah disemprot
dengan getah tanaman yang sakit. Karena tidak berhasil menemukan mikroba di getah tanaman
tersebut, Mayer menyimpulkan bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri yang lebih kecil
dari biasanya dan tidak dapat dilihat dengan mikroskop.
Pada tahun 1892, Dimitri Ivanowsky dari Rusia menemukan bahwa getah daun tembakau yang
sudah disaring dengan penyaring bakteri masih dapat menimbulkan penyakit mosaik. Ivanowsky
lalu menyimpulkan dua kemungkinan, yaitu bahwa bakteri penyebab penyakit tersebut berbentuk
sangat kecil sehingga masih dapat melewati saringan, atau bakteri tersebut mengeluarkan toksin
yang dapat menembus saringan. Kemungkinan kedua ini dibuang pada tahun 1897 setelah
Martinus Beijerinck dari Belanda menemukan bahwa agen infeksi di dalam getah yang sudah
disaring tersebut dapat bereproduksi karena kemampuannya menimbulkan penyakit tidak
berkurang setelah beberapa kali ditransfer antartanaman.Patogen mosaik tembakau disimpulkan
sebagai bukan bakteri, melainkan merupakan contagium vivum fluidum, yaitu sejenis cairan
hidup pembawa penyakit.
Setelah itu, pada tahun 1898, Loeffler dan Frosch melaporkan bahwa penyebab penyakit mulut
dan kaki sapi dapat melewati filter yang tidak dapat dilewati bakteri. Namun demikian, mereka
menyimpulkan bahwa patogennya adalah bakteri yang sangat kecil.[2]
Pendapat Beijerinck baru terbukti pada tahun 1935, setelah Wendell Meredith Stanley dari
Amerika Serikat berhasil mengkristalkan partikel penyebab penyakit mosaik yang kini dikenal
sebagai virus mosaik tembakau. Virus ini juga merupakan virus yang pertama kali
divisualisasikan dengan mikroskop elektron pada tahun 1939 oleh ilmuwan Jerman G.A.
Kausche, E. Pfankuch, dan H. Ruska.

PENGERTIAN HIV AIDS


AIDS ( Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah suatu penyakit yang
menghancurkan sistem kekebalan tubuh manusia. AIDS disebabkan oleh masuknya virus
yang bernama HIV (Human Immunodeficiency Virus) ke dalam tubuh manusia. HIV dengan
cepat akan melumpuhkan sistem kekebalan manusia. Setelah sistem kekebalan tubuh
lumpuh, seseorang penderita AIDS biasanya akan meninggal karena suatu penyakit
(disebut penyakit sekunder) yang biasanya akan dapat dibasmi oleh tubuh seandainya
sistem kekebalan itu masih baik.

AIDS merupakan penyakit yang paling ditakuti pada saat ini. HIV, virus yang menyebabkan
penyakit ini, merusak sistem pertahanan tubuh (sistem imun), sehingga orang-orang yang
menderita penyakit ini kemampuan untuk mempertahankan dirinya dari serangan penyakit
menjadi berkurang. Seseorang yang positif mengidap HIV, belum tentu mengidap AIDS.
Banyak kasus di mana seseorang positif mengidap HIV, tetapi tidak menjadi sakit dalam
jangka waktu yang lama. Namun, HIV yang ada pada tubuh seseorang akan terus merusak
sistem imun. Akibatnya, virus, jamur dan bakteri yang biasanya tidak berbahaya menjadi
sangat berbahaya karena rusaknya sistem imun tubuh.
LEBIH dari 60 juta orang dalam 20 tahun terakhir terinfeksi Human Immunodeficiency Virus
(HIV). Dari jumlah itu, 20 juta orang meninggal karena Acquired Immune Deficiency
Syndrome (AIDS). Tahun 2001, UNAIDS (United Nations Joint Program on HIV/AIDS)
memperkirakan, jumlah Orang Hidup Dengan HIV/AIDS (ODHA) 40 juta.
Kasus AIDS pertama kali ditemukan di Amerika Serikat, pada 1981, tetapi kasus tersebut
hanya sedikit memberi informasi tentang sumber penyakit ini. Sekarang ada bukti jelas
bahwa AIDS disebabkan oleh virus yang dikenal dengan HIV.

HIV merupakan bagian dari kelompok virus yang disebut Lentivirus yang ditemukan pada
primata nonmanusia. Secara kolektif, Lentivirus diketahui sebagai virus monyet yang
dikenal dengan nama Simian Immunodeficiency Virus (SIV). HIV merupakan keturunan dari
SIV. Jenis SIV tertentu mirip dengan dua tipe HIV, yakni HIV- 1 dan HIV-2, yang
menyerang salah satu sel dari darah putih yaitu sel limfosit.
Di Indonesia, kasus AIDS pertama kali ditemukan pada tahun 1987. Seorang wisatawan
berusia 44 tahun asal Belanda meninggal di Rumah Sakit Sanglah, Bali. Kematian lelaki
asing itu disebabkan AIDS.
Hingga akhir tahun 1987, ada enam orang yang didiagnosis HIV positif, dua di antara
mereka mengidap AIDS. Sejak 1987 hingga Desember 2001, dari 671 pengidap AIDS,
sebanyak 280 orang meninggal. HIV begitu cepat menyebar ke seluruh dunia. Ibarat
fenomena gunung es di lautan, penderita HIV/AIDS hanya terlihat sedikit di permukaan.

CARA HIV AIDS DITULARKAN


AIDS adalah salah satu penyakit yang menular. Namun penularannya tak semudah seperti
virus influenza atau virus-virus lainnya. Virus HIV dapat hidup di seluruh cairan tubuh
manusia, akan tetapi yang mempunyai kemampuan untuk menularkan kepada orang lain
hanya HIV yang berada dalam: darah, cairan vagina dan sperma.

Cara penularan HIV/AIDS yang diketahui adalah melalui:


• Transfusi darah dari pengidap HIV;
• Berhubungan seks dengan pengidap HIV;

• Sebagian kecil (25-30%) ibu hamil pengidap HIV kepada janinnya.

• Alat suntik atau jarum suntik/alat tatoo/tindik yang dipakai


bersama dengan penderita HIV/AIDS; serta


Air susu ibu pengidap AIDS kepada anak susuannya.

PENCEGAHAN HIV AIDS


Sampai detik ini belum ada vaksin yang sanggup mencegah atau mengobati HIV AIDS. Namun
bukanlah sesuatu yang mustahil untuk melakukan pencegahan HIV terhadap diri sendiri dan
orang lain. Oleh karena itu, pemahaman terhadap proses penularan merupakan kunci dari
pencegahannya. Disini saya sampaikan tindakan-tindakan untuk mencegah penularan HIV AIDS
jika anda belum terinfeksi HIV AIDS.
• Pahami HIV AIDS dan ajarkan pada orang lain. Memahami HIV AIDS dan bagaimana
virus ini ditularkan merupakan dasar untuk melakukan tindakan pencegahan (insyaallah
di posting selanjutnya saya bahas masalah penularan HIV AIDS), sebarkan pengetahuan
in ke orang lain seperti keluarga, sahabat dan kerabat.
• Ketahui status HIV AIDS patner seks anda. Berhubungan seks dengan sembarang orang
menjadikan pelaku seks bebas ini sangat riskan terinfeksi HIV, oleh karena itu
mengetahui status HIV AIDS patner seks sangatlah penting.
• Gunakan jarum suntik yang baru dan steril. Penyebaran paling cepat HIV AIDS adalah
melalui penggunaan jarum suntik secara bergantian dengan orang yang memiliki status
HIV positif, penularan melalui jarum suntik sering terjadi pada IDU ( injection drug
user).
• Gunakan Kondom Berkualitas. Selain membuat ejakulasi lebih lambat, penggunaan
kondom saat berhubungan seks *ya iyalah, masak pas makan pake kondom?* cukup
efektif mencegah penularan HIV AIDS melalui seks.
• Lakukan sirkumsisi / khitan. Banyak penelitian pada tahun 2006 oleh National Institutes
of Health (NIH) menunjukkan bahwa pria yang melakukan khitan memiliki resiko 53 %
lebih kecil daripada mereka yang tidak melakukan sirkumsisi. (insyaallah dibahas pada
posting selanjutnya).
• Lakukan tes HIV secara berkala. Jika anda tergolong orang dengan resiko tinggi,
sebaiknya melakukan tes HIV secara teratur, minimal 1 tahun sekali.
• HIV, virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh, kontan masuk jajaran salah satu
pembunuh manusia terbesar sepanjang jaman. Maka tak heran ketika kalender menjejak
tanggal Satu Desember-hari anti HIV/AIDS sedunia-, orang ramai-ramai turun ke jalan,
membuat seminar hingga menggelar pertunjukan yang intinya menyerukan ajakan untuk
meredam penyebaran virus maut ini.
• Di Belanda sendiri peringatan hari anti HIV/AIDS sedunia itu sudah digeber sejak satu
pekan sebelum tanggal Satu Desember. Dihentak lewat pagelaran Dance4Life yang
kemudian disambung dengan berbagai acara khusus yang membahas HIV/AIDS.
Puncaknya beberapa lokasi di Amsterdam dilaksanakan acara unjuk kepedulian terhadap
penderita HIV/AIDS, serta upaya pencegahan maupun penanggulangan penyebaran
HIV/AIDS. Kota-kota besar di Eropa juga diselenggarakan acara serupa. Aksi lain yang
dilakukan berupa mengenakan pita merah tanda peduli. Bono, musisi terkenal U2
membuat himbauan via internet. Ia meminta perhatian atas wabah HIV/AIDS terutama di
Afrika. AIDS di Belanda tahun 2006 membunuh 80 orang. Ini turun drastis dibanding
akhir 90an yang menewaskan 444 orang.
• Indonesia
Bagaimana dengan Indonesia? Data resmi Departemen Kesehatan pada tahun 2006
menunjukan 11.604 orang menderita HIV/AIDS. "Dalam triwulan terakhir saja terjadi
penambahan kasus sebanyak 655 AIDS dan 90 HIV!" urai Fahmi Arizal menegaskan
lonjakan angka. Aktivis anti HIV/AIDS pada organisasi Perkumpulan Keluarga
Berencana Indonesia ini sangsi apakah angka resmi itu bisa mewakili jumlah sebenarnya.
"Soalnya banyak yang tidak melapor mas!" ujar Fahmi. Kalau melihat jumlah maka
ibukota Jakarta menduduki peringkat tertinggi. 33 persen kasus terjadi di Jakarta. Papua
menduduki peringkat kedua, kemudian Jawa Timur, Jawa Barat-Banten dan Bali. "Cuma
kalau dilihat dari jumlah kasus per penduduk maka Papua sangat tinggi!" tukas Fahmi.
"51 persen dari 100 ribu penduduknya mengidap HIV/AIDS!"
• Perkembangan yang menjadi perhatian khusus aktivis anti HIV/AIDS ini adalah
meningkatnya penularan melalui pemakaian bersama jarum suntik pecandu narkoba.
"Tingkatnya kini seimbang dengan penularan lewat hubungan seks!" tegas Fahmi. Jadi
pendapat umum di Indonesia bahwa HIV/AIDS adalah penyakit seksual runtuh sudah.
Dalam catatan Perserikatan Bangsa Bangsa kenaikan terbesar di Asia dalam hal
penularan HIV terjadi lewat tukar menukar jarum suntik pecandu narkoba. Ini berbeda
dengan Afrika yang jumlah penularan tertinggi terjadi lewat hubungan seks.

Moral versus medis


Perubahan pola penularan di Indonesia mendorong aktivis anti HIV/AIDS memikirkan cara-cara
baru pencegahan. Yang jelas nampaknya kampanye moral-agama saja tidak cukup. "Mereka
yang sudah beresiko tinggi, saya pikir, pendekatan medis yang harus ditingkatkan!" ujar Fahmi.
Tapi ini tidak mudah. Kampanye ATM Kondom-mesin penjual kondom- mengundang caci maki
bahkan aksi kekerasan kelompok-kelompok penjujung moral dan agama. Demikian juga ketika
aksi membagi jarum suntik steril bagi pecandu narkoba. Ini jadi ladang cemooh berbagai
kalangan. Mungkin pikirnya, masa sih perbuatan melanggar norma dan hukum malah difasilitasi.
Romo Berti pemimpin Ikatan Rohaniwan Rohaniwati Katolik di Roma, Italia, menyesalkan
berbagai sikap yang tak mendukung upaya pencegahan penyebaran HIV lewat pendekatan
medis. "Gereja harusnya tidak kaku berprinsip bahwa yang ini tidak boleh, yang ini tidak boleh,
dan harus hanya ini!" jelasnya. Prinsip yang dikedepankan adalah hormat kepada nilai
kemanusiaan. Persoalannya, demikian Romo Berti buru-buru menambahkan, sejauh mana kita
menilai pendekatan medis ini menghormati nilai-nilai kemanusian. Ia memberi contoh
penggunaan kondom dalam konteks keluarga. Suami istri dalam ikatan pernikahan yang sah,
kalau demi kesehatan pasangan maka penggunaan kondom tak dipersoalkan.

GEJALA PENDERITA HIV AIDS


Hanya melalui penglihatan, Anda tidak bisa tahu apakah seseorang sudah terinfeksi HIV atau tidak.
 Pada kenyataannya, pengidap HIV terlihat sangat sehat.
 Satu-satunya cara untuk mengetahui hai ini adalah melalui tes darah HIV
 Di Indonesia, terdapat cukup banyak LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) yang dapat
membantu
 Anda untuk mendapatkan pelayanan tes darah.

SEJARAH HIV AIDS


1926: Beberapa ilmuwan menganggap HIV menyebar dari monyet ke manusia sekitar tahun
1926-1946.
1982: Para ilmuwan menemukan sindrom yang dikenal sebagai GayRelated Immune Deficiency
(GRID), yakni penurunan kekebalan tubuh yang dihubungkan dengan kaum gay.
1983: Dokter di Institut Pasteur Prancis memisahkan virus baru penyebab AIDS. Virus itu terkait
dengan limfadenopati (Lymphadenopathy-Associated Virus-LAV).
1984: Pemerintah AS mengumumkan, Dr Robert Gallo dari National Cancer Institute (NCI)
memisahkan retrovirus penyebab AIDS dan diberi nama HTLV 111.
1986: Suatu panitia internasional menyatakan bahwa virus LAV dan HTLV-III adalah sama
sehingga nama virus itu diganti menjadi HIV.
15 April 1987: Kasus AIDS di Indonesia pertama kali ditemukan. Seorang wisatawan berusia 44
tahun asal Belanda, Edward Hop, meninggal di Rumah Sakit Sanglah, Bali. Kematian lelaki
asing itu disebabkan AIDS. Hingga akhir 1987, ada enam orang yang didiagnosis HIV positif,
dua di antara mereka mengidap AIDS.
1987-Desember 2001: Dari 671 pengidap AIDS, 280 orang diantaranya meninggal dunia.
Februari 1999: Peneliti dari University of Alabama di Amerika Serikat (AS) meneliti jaringan
yang dibekukan dari seekor simpanse dan menemukan jenis virus SIV yang hampir sama dengan
HIV-1.Simpanse itu berasal dari subkelompok simpanse yang disebut pan troglodyte yang
terdapat di Afrika Tengah Barat.
2001: UNAIDS (United Nations Joint Program on HIV/AIDS) memperkirakan jumlah Orang
Hidup Dengan HIV/AIDS (ODHA) 40 juta. Sampai sekarang, di subsahara Afrika paling banyak
terdapat ODHA, yakni 70 persen dari ODHA yang ada di dunia. Sedikitnya 12 juta anak menjadi
yatim piatu karena HIV/AIDS.
November 2001: Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) menyatakan obat untuk AIDS dan
penyakit lainnya dalam kasus tertentu boleh tidak dipatenkan.
2002: 3,1 juta orang meninggal karena penyakit AIDS.
9 Januari 2003: Penderita HIV/AIDS di Bali bertambah 18 orang lagi. Total kumulatif penderita,
dari 233 orang menjadi 251 orang. Sampai saat ini belum bisa dipastikan posisi Bali dalam hal
urutan jumlah penderita HIV/AIDS dalam skala nasional.
Juli 2003: Salah satu kasus baru yang belum banyak diketahui orang lain adalah merebaknya
HIV/AIDS dikalangan para petugas kesehatan akibat secara tidak sengaja tersuntik jarum suntik
yang biasa digunakan oleh para penderita penyakit yang diidentikkan dengan penyakit seksual
ini. Kebanyakan yang terkena adalah para suster yang bertugas untuk menyuntikkan zat anti viral
(anti virus) kepada para pasien penderita AIDS. Tetapi entah kenapa, secara tidak sengaja jarum
suntik yang biasa digunakan untuk para penderita HIV/AIDS, berbalik menyuntik bagian tubuh
mereka. Keadaan dikhawatirkan akan menyebabkan ketakutan di kalangan para petugas
kesehatan, terutama bagi mereka yang ditugaskan untuk merawat ODHA (Orang Dengan
HIV/AIDS). Salah satu cara yang telah dilakukan untuk mengatasi hal ini adalah dengan
pemberian obat jenis post exposure prophylaxis atau pencegahan pasca pajanan. Tujuannya, agar
dapat dideteksi apakah mereka positif terkena HIV/AIDS atau tidak. Mereka meminumnya
selama satu hingga satu setengah bulan, kemudian pemakaian obat dihentikan. Tiga hingga enam
bulan setelahnya, mereka kembali diberikan obat anti viral untuk melumpuhkan virus HIV.
‘Kecelakaan’ yang tidak disengaja itu akan semakin memperparah kondisi para pasien
HIV/AIDS karena akan semakin banyak orang yang tidak peduli kepada mereka. Sementara
untuk petugas kesehatan diharapkan mereka bersikap hati-hati dalam bertugas karena pihak
rumah sakit tidak menyediakan dana khusus untuk perawatan dan pengobatan mereka.
20 Agustus 2003: Generasi muda Papua lama-kelamaan dirasa akan habis karena kurangnya
penanganan masalah HIV/AIDS bagi warga Papua oleh petugas kesehatan. Hal ini dikarenakan
penanganan pemerintah terhadap kasus HIV/AIDS di Papua sangat minim, sedangkan
penderitanya semakin hari jumlahnya semakin bertambah.
22 Agustus 2003: Sebanyak 27 orang warga Kabupaten Banyuwangi dinyatakan positif terserang
AIDS dan 10 orang lainnya masih diduga terkena penyakit yang sama. Ini merupakan Angka
terbesar di Jatim setelah Surabaya, Malang, dan Sidoarjo. Data ini berdasarkan survei Dinas
Kesehatan pada 45 unit puskesmas dan 12 lokalisasi di Kota Gandrung itu, sejak awal bulan
Agustus lalu. Kesimpulan didapat setelah dilakukan pemeriksaan contoh darah yang diuji di
laboratorium kesehatan pada Dinas Kesehatan Propinsi Jatim di Surabaya. Penderita adalah para
pekerja seks komersial (PSK), mahasiswa, ibu rumah tangga, PNS, TKI, dan waria. Dari 27
orang yang dinyatakan positif mengidap virus itu, lima di antaranya meninggal dunia. Sementara
sisanya masih dalam pengawasan dan penanganan pihak Diskes Banyuwangi.
30 November 2003: Deki (22 Tahun), positif mengidap HIV/AIDS karena jarum suntik narkoba.
Deki tidak tinggal diam menunggu nasib, bahkan ia tidak takut kematian dan menyerah begitu
saja ditengah jepitan ancaman ganda yang harus dihadapinya. Kini, Deki mengisi hari-harinya
dengan bergabung pada Yayasan Pelita Ilmu, Jakarta yaitu sebuah LSM yang mendedikasikan
diri mendampingi penderita ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS).
24 Januari 2003: Setelah lima hari dinyatakan positif mengidap AIDS, Koko (27 Tahun)
meninggal dengan keadaan mengenaskan, dikucilkan dan sempat ditolak berobat oleh sejumlah
rumah sakit.
Berdasarkan data yang masuk, terdapat 306 penderita HIV/AIDS yang tersebar di Indonesia
hingga Desember 2002. Jumlah ini belum termasuk jumlah korban lain yang tidak terdeteksi.
26 Januari 2004: Dalam kegiatan Penyuluhan Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba di Balai
Kota Bogor, Dr Subagyo Partodiharjo selaku Ketua Yayasan Karya Bhakti mengatakan, selama
2003, Rumah Sakit Karya Bhakti, Bogor menemukan 14 orang pasien pecandu narkoba yang
dinyatakan positif terinfeksi virus HIV/AIDS.
Rumah Sakit Karya Bhakti merupakan salah satu tempat di Bogor untuk melakukan rapid
detoxivikasi (cara medis membuang ketergantungan narkotika). Pasien narkotika dapat
melakukan pencekan untuk mengetahui dirinya terinfeksi virus HIV atau tidak. Tapi, rumah sakit
tidak menerima rehabilitasi bagi pasien yang terinfeksi virus HIV/AIDS. Kebanyakan pasien
narkotika yang dilakukan rapid detoxivikasi adalah narapidana dalam kasus narkoba yang
ditahan di penjara Paledang,Bogor. Kegiatan Komite ini melakukan penyuluhan dibeberapa
daerah. Hal ini dimaksudkan agar dapat membantu menanggulangi dan memberantas peredaran
serta penyalahgunaan narkoba di Indonesia. Berdasarkan data perkiraan jumlah penduduk
Indonesia 0.009 % dari tercatat sebagai korban narkoba. Sedangkan 0,001 % tercatat sebagai
sindikat pengedar (bandar, pengedar dan sebagainya). Dalam peredarannya, narkoba diistilahkan
sebagai food suplemen yang berguna untuk pengembali kesegaran tubuh. Sebagai pengenalan,
biasanya pengedar memberikan narkoba secara cuma-cuma kepada pemakai pemula, yang
nantinya akan ketagihan, namun setelah itu, Pengedar menjualnya dengan harga tinggi.
14 Februari 2004: I Gusti Dodi, penderita berusia 21 tahun, meninggal di Rumah Sakit Umum
Mataram.
11 Maret 2004: Dua orang bekas TKW asal Malang di Singapura, yaitu Syt dan Syn diketahui
terserang HIV/AIDS setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Kepanjen. Kedua wanita ini
terdeteksi mengidap penyakit ini pada Februari 2004. Dengan ini, jumlah pengidap HIV/AIDS di
Kabupaten Malang menjadi 30 orang, empat diantaranya meninggal dunia. Penderita yang masih
hidup terus dipantau kegiatannya. Para penderita HIV/AIDS berasal dari berbagai kalangan,
seperti PSK (Pekerja Seks Komersial), Waria, Gay, Sopir, dan Pecandu Narkoba.
18 Maret 2004: Penderita AIDS di Mataram bertambah lagi dengan terindikasikannya Irw (28
tahun) yang saat ini dirawat di Rumah Sakit Umum (RSU) Mataram, Nusa Tenggara Barat lewat
instalasi rawat darurat (IRD).
PENYAKIT HIV AIDS
Penyakit AIDS
Kali ini saya akan mencoba membahas mengenai pengertian penyakit AIDS, penyebab penyakit AIDS,
Pola atau cara penularan penyakit AIDS serta penanganan dan pengobatan yang diberikan kepada
penderita penyakit HIV+ atau AIDS.

AIDS merupakan singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome. Penyakit AIDS yaitu suatu
penyakit yang ditimbulkan sebagai dampak berkembangbiaknya virus HIV (Human Immunodeficiency
Virus) didalam tubuh manusia, yang mana virus ini menyerang sel darah putih (sel CD4) sehingga
mengakibatkan rusaknya sistem kekebalan tubuh. Hilangnya atau berkurangnya daya tahan tubuh
membuat si penderita mudah sekali terjangkit berbagai macam penyakit termasuk penyakit ringan
sekalipun.

Virus HIV menyerang sel CD4 dan menjadikannya tempat berkembang biak Virus HIV baru, kemudian
merusaknya sehingga tidak dapat digunakan lagi. Sebagaimana kita ketahui bahwa sel darah putih sangat
diperlukan untuk sistem kekebalan tubuh. Tanpa kekebalan tubuh maka ketika tubuh kita diserang
penyakit, Tubuh kita lemah dan tidak berupaya melawan jangkitan penyakit dan akibatnya kita dapat
meninggal dunia meski terkena influenza atau pilek biasa.

Ketika tubuh manusia terkena virus HIV maka tidaklah langsung menyebabkan atau menderita penyakit
AIDS, melainkan diperlukan waktu yang cukup lama bahkan bertahun-tahun bagi virus HIV untuk
menyebabkan AIDS atau HIV positif yang mematikan.

Cara Penularan virus HIV AIDS1. Melalui darah. misalnya ; Transfusi darah, terkena darah HIV+ pada
kulit yang terluka, jarum suntik, dsb.

2. Melalui cairan semen, air mani (sperma atau peju Pria). misalnya ; seorang Pria berhubungan badan
dengan pasangannya tanpa menggunakan kondom atau pengaman lainnya, oral sex, dsb

3. Melalui cairan vagina pada Wanita. misalnya ; Wanita yang berhubungan badan tanpa pengaman,
pinjam-meminjam alat bantu seks, oral seks, dsb.

4. Melalui Air Susu Ibu (ASI). misalnya ; Bayi meminum ASI dari wanita hiv+, Pria meminum susu ASI
pasangannya, dsb.

Adapun cairan tubuh yang tidak mengandung Virus HIV pada penderita HIV+ antara lain Saliva (air liur
atau air ludah), Feses (kotoran atau tinja), Air mata, Air keringat
serta Urine (Air seni atau air kencing).

 Tanda dan Gejala Penyakit AIDSSeseorang yang terkena virus HIV pada awal permulaan umumnya
tidak memberikan tanda dan gejala yang khas, penderita hanya mengalami demam selama 3 sampai 6
minggu tergantung daya tahan tubuh saat mendapat kontak virus HIV tersebut. Setelah kondisi membaik,
orang yang terkena virus HIV akan tetap sehat dalam beberapa tahun dan perlahan kekebelan tubuhnya
menurun/lemah hingga jatuh sakit karena serangan demam yang berulang. Satu cara untuk mendapat
kepastian adalah dengan menjalani Uji Antibodi HIV terutamanya jika seseorang merasa telah melakukan
aktivitas yang berisiko terkena virus HIV.

Adapun tanda dan gejala yang tampak pada penderita penyakit AIDS diantaranya adalah seperti dibawah
ini :
1. Saluran pernafasan. Penderita mengalami nafas pendek, henti nafas sejenak, batuk, nyeri dada dan
demam seprti terserang infeksi virus lainnya (Pneumonia). Tidak jarang diagnosa pada stadium awal
penyakit HIV AIDS diduga sebagai TBC.

2. Saluran Pencernaan. Penderita penyakit AIDS menampakkan tanda dan gejala seperti hilangnya nafsu
makan, mual dan muntah, kerap mengalami penyakit jamur pada rongga mulut dan kerongkongan, serta
mengalami diarhea yang kronik.

3. Berat badan tubuh. Penderita mengalami hal yang disebut juga wasting syndrome, yaitu kehilangan
berat badan tubuh hingga 10% dibawah normal karena gangguan pada sistem protein dan energy didalam
tubuh seperti yang dikenal sebagai Malnutrisi termasuk juga karena gangguan absorbsi/penyerapan
makanan pada sistem pencernaan yang mengakibatkan diarhea kronik, kondisi letih dan lemah kurang
bertenaga.

4. System Persyarafan. Terjadinya gangguan pada persyarafan central yang mengakibatkan kurang
ingatan, sakit kepala, susah berkonsentrasi, sering tampak kebingungan dan respon anggota gerak
melambat. Pada system persyarafan ujung (Peripheral) akan menimbulkan nyeri dan kesemutan pada
telapak tangan dan kaki, reflek tendon yang kurang, selalu mengalami tensi darah rendah dan Impoten.

5. System Integument (Jaringan kulit). Penderita mengalami serangan virus cacar air (herpes simplex)
atau carar api (herpes zoster) dan berbagai macam penyakit kulit yang menimbulkan rasa nyeri pada
jaringan kulit. Lainnya adalah mengalami infeksi jaringan rambut pada kulit (Folliculities), kulit kering
berbercak (kulit lapisan luar retak-retak) serta Eczema atau psoriasis.

6. Saluran kemih dan Reproduksi pada wanita. Penderita seringkali mengalami penyakit jamur pada
vagina, hal ini sebagai tanda awal terinfeksi virus HIV. Luka pada saluran kemih, menderita penyakit
syphillis dan dibandingkan Pria maka wanita lebih banyak jumlahnya yang menderita penyakit cacar.
Lainnya adalah penderita AIDS wanita banyak yang mengalami peradangan rongga (tulang) pelvic
dikenal sebagai istilah 'pelvic inflammatory disease (PID)' dan mengalami masa haid yang tidak teratur
(abnormal).

 Penanganan dan Pengobatan Penyakit AIDSKendatipun dari berbagai negara terus melakukan
researchnya dalam mengatasi HIV AIDS, namun hingga saat ini penyakit AIDS tidak ada obatnya
termasuk serum maupun vaksin yang dapat menyembuhkan manusia dari Virus HIV penyebab penyakit
AIDS. Adapun tujuan pemberian obat-obatan pada penderita AIDS adalah untuk membantu memperbaiki
daya tahan tubuh, meningkatkan kualitas hidup bagi meraka yang diketahui terserang virus HIV dalam
upaya mengurangi angka kelahiran dan kematian.

Kita semua diharapkan untuk tidak mengucilkan dan menjauhi penderita HIV karena mereka
membutuhkan bantuan dan dukungan agar bisa melanjutkan hidup tanpa banyak beban dan berpulang ke
rahmatullah dengan ikhlas.

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat ALLAH Yang Maha Esa karena
tanpanya kami tidak dapat menyelesaikan
makalah kami yang membahas tentang Virus HIV
AIDS.dan tak lupa kami hanturkan salawat kepada
baginda rasulullahi saw yang telah mengantarkan
umat manusia kepintu kebagiyaan . dan tak lupa
kami berterima kasih kepada ibunda yang setia
mengajarkan kami biologi sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas kami.dan tak lupa kami
berterima kasih kepada teman-taman yang telah
mendukung kami sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah kami ini telah membahas tentang Virus
HIV AIDS dan membahas mengenai pengertian
virus dan sejarahnya.kami menyadari pada
makalah ini masih terdapat kekurangan oleh karna
itu kami mengharapkanmasukan dari teman-teman
sekalian.
Akhirnya, semoga makalah ini bias turut adil dalam
mencerdaskangenerasi bangsa.
Makassar , oktober
2009
DAFTAR ISI
i. VIRUS
ii. SEJARAH PENEMUAN VIRUS
iii. PENGERTIAN HIV AIDS
iv. CARA HIV AIDS DITULARKAN
v. PENCEGAHAN HIV AIDS
vi. GEJALA PENDERITA HIV AIDS
vii. SEJARA HIV AIDS
viii. PENYAKIT HIV AIDS
ix. GAMBAR-GAMBAR HIV AIDS
GAMBAR-GAMBAR HIV AIDS
VIRUS HIV AIDS

VIRUS GEJALA AWAL

PENDERITA HIV AIDS

TERINVEKSI HIV AIDS

PENDERITA HIV AIDS

JUMLAH PENDERITA AIDS


PENDERITA HIV AIDS

Anda mungkin juga menyukai