DI SUSUN OLEH :
Abbas alimuddin
Imam AL-Ahzar
A.NUrdian Musfirah
Mudrika Riskillah
St.Marfuah Siddk.f
VIRUs
Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel
organismebiologis. Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material
hidup dengan menginfasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena
virus tidak memiliki perlengkapan seluler untuk memproduksi sendiri.
Dalam sel inang, virus merupakan parasit obligat dan di luar inangnya
menjadi tak berdaya. Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam
nukleat (DNA atau RNA, tetapi tidak kombinasi keduanya) yang
diselubungisemacam bahan pelindung yang tediri atas protein, lipid,
glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genom virus menjadi baik
protein yang digunakan untuk memuat bahan gnetik maupun protein
yang dibutuhkan dalam daur hidupnya.
Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-partikel yang menginfeksi
sel-sel eukariota (organis multisel dan banyak jenis organism sel
tunggal), sementara istilah bakteriofak atau fak digunakan untuk jenis
yang menyerang jenis-jenis sel prokariota (bakteri dan organisme lain
yang tidak berinti sel.
Virus sering di perdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup akrena ia
dapat menjalankan fungsi biologisnya secara bebas. Karena karakteristik
khasnya ini virus selalu terasosiasi dengan penyakit tertentu , baik pada
manusia (misalnya virus influenza dan HIV), hewan (misalnya virus flu
burung), atau tanaman (misalnya virus mosaic tembakau/TMV)
SEJARAH PENEMUAN VIRUS
Penelitian mengenai virus dimulai dengan penelitian mengenai penyakit mosaik yang
menghambat pertumbuhan tanaman tembakau dan membuat daun tanaman tersebut memiliki
bercak-bercak. Pada tahun 1883, Adolf Mayer, seorang ilmuwan Jerman, menemukan bahwa
penyakit tersebut dapat menular ketika tanaman yang ia teliti menjadi sakit setelah disemprot
dengan getah tanaman yang sakit. Karena tidak berhasil menemukan mikroba di getah tanaman
tersebut, Mayer menyimpulkan bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri yang lebih kecil
dari biasanya dan tidak dapat dilihat dengan mikroskop.
Pada tahun 1892, Dimitri Ivanowsky dari Rusia menemukan bahwa getah daun tembakau yang
sudah disaring dengan penyaring bakteri masih dapat menimbulkan penyakit mosaik. Ivanowsky
lalu menyimpulkan dua kemungkinan, yaitu bahwa bakteri penyebab penyakit tersebut berbentuk
sangat kecil sehingga masih dapat melewati saringan, atau bakteri tersebut mengeluarkan toksin
yang dapat menembus saringan. Kemungkinan kedua ini dibuang pada tahun 1897 setelah
Martinus Beijerinck dari Belanda menemukan bahwa agen infeksi di dalam getah yang sudah
disaring tersebut dapat bereproduksi karena kemampuannya menimbulkan penyakit tidak
berkurang setelah beberapa kali ditransfer antartanaman.Patogen mosaik tembakau disimpulkan
sebagai bukan bakteri, melainkan merupakan contagium vivum fluidum, yaitu sejenis cairan
hidup pembawa penyakit.
Setelah itu, pada tahun 1898, Loeffler dan Frosch melaporkan bahwa penyebab penyakit mulut
dan kaki sapi dapat melewati filter yang tidak dapat dilewati bakteri. Namun demikian, mereka
menyimpulkan bahwa patogennya adalah bakteri yang sangat kecil.[2]
Pendapat Beijerinck baru terbukti pada tahun 1935, setelah Wendell Meredith Stanley dari
Amerika Serikat berhasil mengkristalkan partikel penyebab penyakit mosaik yang kini dikenal
sebagai virus mosaik tembakau. Virus ini juga merupakan virus yang pertama kali
divisualisasikan dengan mikroskop elektron pada tahun 1939 oleh ilmuwan Jerman G.A.
Kausche, E. Pfankuch, dan H. Ruska.
AIDS merupakan penyakit yang paling ditakuti pada saat ini. HIV, virus yang menyebabkan
penyakit ini, merusak sistem pertahanan tubuh (sistem imun), sehingga orang-orang yang
menderita penyakit ini kemampuan untuk mempertahankan dirinya dari serangan penyakit
menjadi berkurang. Seseorang yang positif mengidap HIV, belum tentu mengidap AIDS.
Banyak kasus di mana seseorang positif mengidap HIV, tetapi tidak menjadi sakit dalam
jangka waktu yang lama. Namun, HIV yang ada pada tubuh seseorang akan terus merusak
sistem imun. Akibatnya, virus, jamur dan bakteri yang biasanya tidak berbahaya menjadi
sangat berbahaya karena rusaknya sistem imun tubuh.
LEBIH dari 60 juta orang dalam 20 tahun terakhir terinfeksi Human Immunodeficiency Virus
(HIV). Dari jumlah itu, 20 juta orang meninggal karena Acquired Immune Deficiency
Syndrome (AIDS). Tahun 2001, UNAIDS (United Nations Joint Program on HIV/AIDS)
memperkirakan, jumlah Orang Hidup Dengan HIV/AIDS (ODHA) 40 juta.
Kasus AIDS pertama kali ditemukan di Amerika Serikat, pada 1981, tetapi kasus tersebut
hanya sedikit memberi informasi tentang sumber penyakit ini. Sekarang ada bukti jelas
bahwa AIDS disebabkan oleh virus yang dikenal dengan HIV.
HIV merupakan bagian dari kelompok virus yang disebut Lentivirus yang ditemukan pada
primata nonmanusia. Secara kolektif, Lentivirus diketahui sebagai virus monyet yang
dikenal dengan nama Simian Immunodeficiency Virus (SIV). HIV merupakan keturunan dari
SIV. Jenis SIV tertentu mirip dengan dua tipe HIV, yakni HIV- 1 dan HIV-2, yang
menyerang salah satu sel dari darah putih yaitu sel limfosit.
Di Indonesia, kasus AIDS pertama kali ditemukan pada tahun 1987. Seorang wisatawan
berusia 44 tahun asal Belanda meninggal di Rumah Sakit Sanglah, Bali. Kematian lelaki
asing itu disebabkan AIDS.
Hingga akhir tahun 1987, ada enam orang yang didiagnosis HIV positif, dua di antara
mereka mengidap AIDS. Sejak 1987 hingga Desember 2001, dari 671 pengidap AIDS,
sebanyak 280 orang meninggal. HIV begitu cepat menyebar ke seluruh dunia. Ibarat
fenomena gunung es di lautan, penderita HIV/AIDS hanya terlihat sedikit di permukaan.
•
Air susu ibu pengidap AIDS kepada anak susuannya.
AIDS merupakan singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome. Penyakit AIDS yaitu suatu
penyakit yang ditimbulkan sebagai dampak berkembangbiaknya virus HIV (Human Immunodeficiency
Virus) didalam tubuh manusia, yang mana virus ini menyerang sel darah putih (sel CD4) sehingga
mengakibatkan rusaknya sistem kekebalan tubuh. Hilangnya atau berkurangnya daya tahan tubuh
membuat si penderita mudah sekali terjangkit berbagai macam penyakit termasuk penyakit ringan
sekalipun.
Virus HIV menyerang sel CD4 dan menjadikannya tempat berkembang biak Virus HIV baru, kemudian
merusaknya sehingga tidak dapat digunakan lagi. Sebagaimana kita ketahui bahwa sel darah putih sangat
diperlukan untuk sistem kekebalan tubuh. Tanpa kekebalan tubuh maka ketika tubuh kita diserang
penyakit, Tubuh kita lemah dan tidak berupaya melawan jangkitan penyakit dan akibatnya kita dapat
meninggal dunia meski terkena influenza atau pilek biasa.
Ketika tubuh manusia terkena virus HIV maka tidaklah langsung menyebabkan atau menderita penyakit
AIDS, melainkan diperlukan waktu yang cukup lama bahkan bertahun-tahun bagi virus HIV untuk
menyebabkan AIDS atau HIV positif yang mematikan.
Cara Penularan virus HIV AIDS1. Melalui darah. misalnya ; Transfusi darah, terkena darah HIV+ pada
kulit yang terluka, jarum suntik, dsb.
2. Melalui cairan semen, air mani (sperma atau peju Pria). misalnya ; seorang Pria berhubungan badan
dengan pasangannya tanpa menggunakan kondom atau pengaman lainnya, oral sex, dsb
3. Melalui cairan vagina pada Wanita. misalnya ; Wanita yang berhubungan badan tanpa pengaman,
pinjam-meminjam alat bantu seks, oral seks, dsb.
4. Melalui Air Susu Ibu (ASI). misalnya ; Bayi meminum ASI dari wanita hiv+, Pria meminum susu ASI
pasangannya, dsb.
Adapun cairan tubuh yang tidak mengandung Virus HIV pada penderita HIV+ antara lain Saliva (air liur
atau air ludah), Feses (kotoran atau tinja), Air mata, Air keringat
serta Urine (Air seni atau air kencing).
Tanda dan Gejala Penyakit AIDSSeseorang yang terkena virus HIV pada awal permulaan umumnya
tidak memberikan tanda dan gejala yang khas, penderita hanya mengalami demam selama 3 sampai 6
minggu tergantung daya tahan tubuh saat mendapat kontak virus HIV tersebut. Setelah kondisi membaik,
orang yang terkena virus HIV akan tetap sehat dalam beberapa tahun dan perlahan kekebelan tubuhnya
menurun/lemah hingga jatuh sakit karena serangan demam yang berulang. Satu cara untuk mendapat
kepastian adalah dengan menjalani Uji Antibodi HIV terutamanya jika seseorang merasa telah melakukan
aktivitas yang berisiko terkena virus HIV.
Adapun tanda dan gejala yang tampak pada penderita penyakit AIDS diantaranya adalah seperti dibawah
ini :
1. Saluran pernafasan. Penderita mengalami nafas pendek, henti nafas sejenak, batuk, nyeri dada dan
demam seprti terserang infeksi virus lainnya (Pneumonia). Tidak jarang diagnosa pada stadium awal
penyakit HIV AIDS diduga sebagai TBC.
2. Saluran Pencernaan. Penderita penyakit AIDS menampakkan tanda dan gejala seperti hilangnya nafsu
makan, mual dan muntah, kerap mengalami penyakit jamur pada rongga mulut dan kerongkongan, serta
mengalami diarhea yang kronik.
3. Berat badan tubuh. Penderita mengalami hal yang disebut juga wasting syndrome, yaitu kehilangan
berat badan tubuh hingga 10% dibawah normal karena gangguan pada sistem protein dan energy didalam
tubuh seperti yang dikenal sebagai Malnutrisi termasuk juga karena gangguan absorbsi/penyerapan
makanan pada sistem pencernaan yang mengakibatkan diarhea kronik, kondisi letih dan lemah kurang
bertenaga.
4. System Persyarafan. Terjadinya gangguan pada persyarafan central yang mengakibatkan kurang
ingatan, sakit kepala, susah berkonsentrasi, sering tampak kebingungan dan respon anggota gerak
melambat. Pada system persyarafan ujung (Peripheral) akan menimbulkan nyeri dan kesemutan pada
telapak tangan dan kaki, reflek tendon yang kurang, selalu mengalami tensi darah rendah dan Impoten.
5. System Integument (Jaringan kulit). Penderita mengalami serangan virus cacar air (herpes simplex)
atau carar api (herpes zoster) dan berbagai macam penyakit kulit yang menimbulkan rasa nyeri pada
jaringan kulit. Lainnya adalah mengalami infeksi jaringan rambut pada kulit (Folliculities), kulit kering
berbercak (kulit lapisan luar retak-retak) serta Eczema atau psoriasis.
6. Saluran kemih dan Reproduksi pada wanita. Penderita seringkali mengalami penyakit jamur pada
vagina, hal ini sebagai tanda awal terinfeksi virus HIV. Luka pada saluran kemih, menderita penyakit
syphillis dan dibandingkan Pria maka wanita lebih banyak jumlahnya yang menderita penyakit cacar.
Lainnya adalah penderita AIDS wanita banyak yang mengalami peradangan rongga (tulang) pelvic
dikenal sebagai istilah 'pelvic inflammatory disease (PID)' dan mengalami masa haid yang tidak teratur
(abnormal).
Penanganan dan Pengobatan Penyakit AIDSKendatipun dari berbagai negara terus melakukan
researchnya dalam mengatasi HIV AIDS, namun hingga saat ini penyakit AIDS tidak ada obatnya
termasuk serum maupun vaksin yang dapat menyembuhkan manusia dari Virus HIV penyebab penyakit
AIDS. Adapun tujuan pemberian obat-obatan pada penderita AIDS adalah untuk membantu memperbaiki
daya tahan tubuh, meningkatkan kualitas hidup bagi meraka yang diketahui terserang virus HIV dalam
upaya mengurangi angka kelahiran dan kematian.
Kita semua diharapkan untuk tidak mengucilkan dan menjauhi penderita HIV karena mereka
membutuhkan bantuan dan dukungan agar bisa melanjutkan hidup tanpa banyak beban dan berpulang ke
rahmatullah dengan ikhlas.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat ALLAH Yang Maha Esa karena
tanpanya kami tidak dapat menyelesaikan
makalah kami yang membahas tentang Virus HIV
AIDS.dan tak lupa kami hanturkan salawat kepada
baginda rasulullahi saw yang telah mengantarkan
umat manusia kepintu kebagiyaan . dan tak lupa
kami berterima kasih kepada ibunda yang setia
mengajarkan kami biologi sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas kami.dan tak lupa kami
berterima kasih kepada teman-taman yang telah
mendukung kami sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah kami ini telah membahas tentang Virus
HIV AIDS dan membahas mengenai pengertian
virus dan sejarahnya.kami menyadari pada
makalah ini masih terdapat kekurangan oleh karna
itu kami mengharapkanmasukan dari teman-teman
sekalian.
Akhirnya, semoga makalah ini bias turut adil dalam
mencerdaskangenerasi bangsa.
Makassar , oktober
2009
DAFTAR ISI
i. VIRUS
ii. SEJARAH PENEMUAN VIRUS
iii. PENGERTIAN HIV AIDS
iv. CARA HIV AIDS DITULARKAN
v. PENCEGAHAN HIV AIDS
vi. GEJALA PENDERITA HIV AIDS
vii. SEJARA HIV AIDS
viii. PENYAKIT HIV AIDS
ix. GAMBAR-GAMBAR HIV AIDS
GAMBAR-GAMBAR HIV AIDS
VIRUS HIV AIDS