PRESTâSI Edisi 102 "Komunikasi Dagelan"
PRESTâSI Edisi 102 "Komunikasi Dagelan"
Memang Lucu
Mahfudz Wasim
DKI
Jakarta
bermain
kucing-kucingan.
Komunikasi lucu dua kubu pelayan rakyat ini
masih terlihat asyik sampai sekarang. Ahok
menuduh RAPBD 2015 palsu dan berisi dana
siluman, sedang DPRD tidak terima dengan
sikap Ahok yang menurut mereka tidak
beretiket. Padahal mereka menanggapinya
dengan umpatan-umpatan pula, kurang lucu
bagaimana, betapa hal lain yang dengan sangat bercanda disisipkan para anggota DPRD
untuk menanggapi tuduhan Ahok.
Selain dagelan para lakon pemerintah di
Indonesia, di Masisir juga tak mau kalah. Entah
orang Indonesia hobi dagel atau bagaimana.
Komunikasi yang terjadi antara Atdik dengan
Masisir agaknya terlihat lucu juga. Atdik
sekarang ini ternyata sangat perhatian betul
terhadap pendidikan Masisir. Tentunya hal itu
sangatlah baik, namun perhatian besar
terhadap segi akademis ternyata masih
membuat sebagian besar Masisir bingung dan
tertawa. Bingung karena memikirkan apakah
Atdik tidak mengetahui keberagaman masiisrterutama dari segi ekonomi? Dan juga tertawa,
karena apakah Masisir belum dewasa untuk
sadar akan pentingnya sisi akademis seperti
apa yang dipikirkan Atdik? Lantas, bagaimana
pula sistem interaksi dan komunikasi yang
dibangun oleh Atdik dengan Masisir?
Berangkat dari gonjang-ganjing realita dagelan
inilah buletin PRESTSI mencoba membuka
tabir
realita
komunikasi
dagelan.
Bagaimanakah bentuk komunikasi yang baik
itu? Serta, seperti apakah esensi dari
komunikasi itu? Entah yang terjadi pada
pemerintahan di Indonesia ataupun di lingkungan Masisir. Selamat berdagel ria! *+
masihkan rakyat dihargai sebagai manusia bahwa negara dan agama bukanlah kepentingan
individu yang hanya dimiliki oleh penguasa?
Jika jawabannya adalah kepentingan bersama,
kenapa transparasi sangat sulit didapatkan
oleh rakyat agar bisa bahu-membahu mengontrol dan memajukan laju pemerintah dalam
membangun negara, atau penggawai dalam
membantu mengembangkan produksi bersama?
Jawaban di atas tergantung atas sudut pandang yang dihadirkan oleh pembaca atas
komunikasi yang ia terima dalam membaca
rakyat dan pemerintah, mahasiswa dengan
penguasa, mahasiswa dengan universitas,
manusia dan agamanya, kru buletin Prestsi
dengan pimred. Jika komunikasi yang bermula
dari dibangun sesuai batas tanggungjawab dan
etika, resiprokal kepedulian dengan semangat
positif dan saling memberi keuntungan senantiasa terjaga bersama-sama tanpa niat
mencederai. Akan tetapi jika tidak sesuai,
kesenjangan dinamika akan selalu muncul dan
stagnasi pemikiran atau pun kreatifitas mati
dalam arti fungsi, bukan praktek. Oleh karena
itu, komunikasi dagelan mengingatkan kepada
seluruh elemen di masyarakat untuk peduli
pada fungsi komunikasi, baik kultur ataupun
formal.
Tanpa menyematkan istilah dagelan di sini,
istilah komunikasi hanya akan dipahami sebagai media dan kebebasan pers yang sempit.
Sehingga pola komunikasi kultur dan formal
dalam mengemban tanggungjawab dan etika
antar institusi dengan rakyatnya tidak masuk
kategori komunikasi, kecuali dijembatani
dengan media. Agar komunikasi tidak hanya
terbatas pada pers, tapi lebih luas pengandaiannya, sehingga mampu memotret kejadian
-kejadian di setiap wilayah di benua di dunia ini
tanpa menggunakan kebebasan pers sebagai
sudut pandang. Akan tapi menyorot kejadian
nampak apa adanya sebagai bentuk kesadaran
kritis masyarakat atas dunianya. Sehingga
istilah dagelan hadir sebagai nalar kritis
masyarakat dalam menghadirkan kembali semangat pembaharuan terhadap kenyataan
banyak menyita perhatian internasional untuk ISIS dapat dikatakan berjualan ideologi Islam,
bagaimana melakukan strategi penumpasan IS. Islam radikal yang menjurus kepada faksi
politik Islam. Embrio politik Islam ini selain
Bahkan
thecanadiancharger.com
melalui
merambah ke Malaysia juga sampai ke
kutipan Dr. Muhammad Al-Masry mengatakan,
masyarakat Indonesia. Ketika dipupuk, dengan
tentara teroris Negara Islam teridentifikasi dari
mudah akan berkembang dan tumbuh besar.
kalangan asing atau Barat, terutama tentu
Penulis katakan, orang abangan akan mudah
umat Islam. Tetapi jumlah non-muslim dengan
disulut dengan ideologi semacam ini, bukan
pengalaman militer lebih baik yang telah
seorang muslim yang memiliki intelektualitas
banyak mengisi jajaran tinggi dan penting.
pemahaman kompleks tentang Islam.
Salah satunya terdapat seorang mantan
perwira tentara Inggris yang telah tergabung Di Indonesia atau di manapun, pemerintah
dengan pasukan IS. Sedikit khalayak setempat seharusnya tegas dan harus serius
mengetahui informasi terkait hal ini. Bahwa memberikan informasi yang benar untuk
ternyata tentara IS diciptakan empat tahun lalu meluruskan. Ini adalah skema struktural yang
oleh AS untuk menggulingkan rezim diktator diatur oleh sebuah negara tertentu. Seseorang
Suriah/Syiria Bashar Assad.
yang tertarik masuk ISIS umumnya disebabkan
faktor finansial. Sebab ISIS menjanjikan uang
Beberapa juga telah megetahui bahwa Turki,
yang jauh lebih besar apabila bergabung. Sekali
terutama di Turki Utara yang tepat berada di
lagi ini hanyalah strategi politik yang goal-nya
perbatasan Suriah, mayoritas dikuasai oleh
adalah entitas kekuasaan sebuah negara. Tidak
pemerintah dari kalangan Muslim bersaudara
tahu apakah memang benar-benar wujud
(Muslim Brotherhood). Sebagai anggota NATO,
negara Islam atau hanya mengincar ladang
ternyata di Turki Utara ini telah lama dijadikan
potensial untuk sebuah kekayaan.
aksi perekrutan anggota, sebagai markas
intelejensi, pelatihan angkat senjata dan
melengkapi jumlah persenjataan untuk
kepentingan AS. Dikarenakan di Irak, Lebanon
dan Yordania, yang berada pada berbatasan
Suriah, dianggap AS tidak sebagai kawasan
yang strategis untuk melancarkan kegiatan ini.
Kemungkinan disebabkan kawasan tiga negara
tersebut tidak masuk dalam lingkaran
organisasi keamanan dunia bentukan AS.
Sedangkan untuk hal pendanaan, Qatar lah
yang bersedia menyediakan biaya operasional
aksi ini.
Imbas dari aksi struktural ini, banyak warga
negara yang mayoritas beragama Islam andil
dalam aksi ini dengan iming-iming urusan
finansial akan tercukupi. Pada 6 Maret 2015,
Deputi Inspektur Jenderal Polisi Malaysia
mengatakan dalam New Straits Times, "dengan
bantuan lembaga penegak internasional, kami
telah mengidentifikasi lebih dari 60 warga
Malaysia yang telah bergabung IS militan di
Suriah." Dia menambahkan bahwa setiap
orang Malaysia yang terlibat akan ditangkap
dan diselidiki kemudian akan dideportasi.
10
esainya
yang
berjudul
Bertualang
Mengguakan Sepatu Orwell (dimuat di Koran
Tempo Makassar dan Kompasiana.com), abad
ke-21 bukan saatnya intropeksi tapi sudah
waktunya outropeksi. Sudah saatnya orang
melihat keluar dirinya dan mengabaikan
egoisme: status pribadi, kekayaan, dan
pangkat. Salah satu cara untuk mencapai tahap
outropeksi adalah perkataan Krznaric sendiri
dalam bukunya The Wonderbox: Curios
Histories of How to Live: Empati adalah seni
hidup yang menjadi ciri utama abad
outropeksi.
Dalam hal ini, kita perlu, bahkan sangat perlu,
melibatkan pola komunikasi Semar. Akselerasi
akan tokoh Semar memproduksi lebih banyak
keunikan komunikasi: bahwa komunikasi,
hubungan antar-manusia, dapat terjalin
dengan seimbang jika mengindahkan tiga
unsur. Pertama, kepedulian atau empati.
Kedua, unggah-ungguh atau sopan-santun.
Ketiga, sikap toleransi. Ketiga sikap ini, jika
berlaku dengan semestinya, tidak akan
memunculkan cress dan keterjarakan yang
jauh antara kedua pihak (komunikator dan
objek
komunikasi)
dan
juga
akan
meminimalisir konflik yang terjadi. Berikut
adalah penjelasan mengenai ketiga unsur
tersebut:
Pertama, kepedulian atau empati. Semar
sangatlah peduli dengan ketiga anaknya. Ia
memberi tanggung-jawab dan hak secara
bersamaan. Hak mereka adalah untuk
aktualisasi diri di tubuh masyarakat dan
tanggung-jawab mereka adalah menjaga
hubungan mereka dengan orang lain (the
others). Sikap Semar semacam ini, juga
mencirikan
sikap
outropeksi;
dengan
menetralisir keegoisan diri dan menanjakkan
kepedulian kepada liyan (dalam hal ini anakanaknya).
Kedua, unggah-ungguh atau sopan-santun.
Tentu contoh yang paling dekat adalah kasus
Ahok dan DPRD. Sekali lagi, menyitir pendapat
Gus Mus, pola komunikasi Ahok sangatlah
memalukan dan jauh dari etika dan sopansantun. Dalam pada itu, sesungguhnya yang
demikian mencirikan suatu sikap yang alih-alih
11
12
ketidakmungkinan (pertanyaan dan rasa ketidakmungkinan itu biasanya mewujud dan diekspresikan dalam bentuk gerakan, semisal, unjuk rasa massal, demo berhari-hari, atau melalui ekspresi yang lebih halus semodel tulisan,
dengan menulis surat terbuka di koran-koran
atau majalah). Karena pada dasarnya tujuan
awal terbentuknya badan publik di pemerintahan adalah agar terciptanya nuansa kondusif
dalam suatu tatanan Negara. Secara sederhana, keadaan kondusif di sini tidak selalu diartikan sebagai kondisi yang dipandang linear
dan jauh dari masalah; perbedaan yang intens,
friksi antar pejabat dan fanatik sekte yang
mengikat dan berjarak, namun lebih kepada
bagaimana menjalankan pemerintahan sesuai
dengan tata-aturan yang sudah di tetapkan.
Oleh karena itu secara otomatis, sudah menjadi kemestian bagi para pelaku politik
(stakeholder) untuk mencopot atribut apapunketika itu menyangkut kemaslahatan publikdengan tetap menggigit erat prinsip-prinsip
yang berpijak pada kaidah sebagai (badan) elit
politik, ataupun norma-norma sebagai manusia. Maka dengan begitu, wacana atau isu-isu
tentang stakeholder yang tak becus menjalankan tugas-tugas kenegaraan, dan telah menimbulkan keberjarakan antara rakyat dan elit
pejabat akan dapat terkikis.
Karenanya, dengan melihat kesengkarutan
pada apa yang kerap disebut sebagai gerak
birokrasi dalam pembahasan kemaslahatan
publik, di sini penulis akan mencoba membahas dan sedikit bersinggungan, tentang pola
komunikasi yang masih menumbuh sehat baik
pada elit pejabat pemerintahan maupun stakeholder yang rakus kekuasaan, yang saat ini terus menerus terpampang di ruang-ruang publik,
tengah menjelaskan bahwa betapa buruk dan
tidak jujurnya pola komunikasi yang terjalin
dipemerintahan.
Dagelan dan Paradoks Komunikasi
Sebelum beranjak mengenai gerak perilaku elit
pejabat dalam memainkan peranannya sebagai
satu (model) solusi dalam mengatasi permasalahan. Hanya terkadang, mulus dan lancarnya
suatu permasalahan tidak melulu didasarkan
pada bentuk pengintensifan suatu kerja, tapi
selalu diiringi dengan upaya-upaya membangun pola komunikasi yang baik. Jika
demikian, apakah lantas tidak ada komunikasi
di sini ketika para elit pejabat pemerintah memainkan peranannya? Komunikasi di sini tidak
berbentuk bagaimana suatu tugas (proyek
kinerja) itu dikomunikasikan melalui kata-kata
yang dieja antar elit pejabat, tapi dapat dipahami dengan: apa yang lebih dari sekedar katakata ketika sebuah komunikasi itu tidak
berdampak pada hasil yang dapat dinikmati.
Dari alur pemikiran seperti ini, Herbert Paul
Grice memberi tanda merah terkait pola komunikasi di atas, bahwa tidak segalanya kata yang
dikatakan menjadi bukti langsung untuk
pemaknaan sejumlah pernyataan, karena banyak faktor yang menentukan sebagai bukti,
terlepas dari apakah isinya benar atau tidak6.
13
14
Epilog
15
http://nasional.kompas.com/2015/04/06/
Soal.Perpres.Tunjangan.Mobil.Pejabat.Seskab.akui.lalai
4
Salah satu contoh media yang memuat dan menjadikannya grand tema
adalah koran: Inilah Koran; Dari Bandung untuk Indonesia. Koran Inilah Koran
sudah menerbitkan dua kali dengan judul yang berbeda. Pertama: edisi 342,
tahun I, 24 Oktober 2012, dengan judul, Dagelan Demokrat. Kedua: edisi 126
tahun, tahun II, 21 Maret 2013, dengan judul, Ada Dagelan di Sidang MK.
Selama satu tahun terakhir ini wajah kswmesir.org selalu menghiasi dinding facebook grupgrup berbagi maupun pusat informasi yang ada
di Masisir. Hampir setiap hari tak kurang dari
dua postingan hadir ketengah-tengah Masisir.
Mulai dari berita kriminalitas, kampus, Masisir,
opini serta karikatur.
Hal ini didasarkan karena kswmesir.org untuk
tahun ini diposisikan sebagai corong informasi
nomor satu dari KSW Mesir. Serta diharapkan
menjadi jalan komunikasi yang lebih luas ke
khalayak Masisir.
Cikal bakal berdirinya memang sudah ada sejak
sejak 2007 lalu. KSW di bawah kepemimpinan
Hartono Muntohar melihat akan pentingnya
komunikasi melalui dunia maya. Adalah
kswmesir.com website pertama yang dimiliki
oleh KSW Mesir. Dibangun oleh Nasrul Zaki
Fahmi sebagai webmaster dan Infokom
(bagian yang mengurusi website) waktu itu.
Namun keberadaan embrio ini tidak bertahan
lama, hanya tiga bulanan saja keberadaan
kswmesir.com bisa dirasakan. Hal ini tidak bisa
dipungkiri keberadaan sumber daya manusia
yang minim menjadi penyebab mandeknya
arus informasi dan komunikasi KSW melalui
website.
16
juk pada kswmesir.org. Saat ada tindak kriminal, kswmesir.org paling update dalam memberitakan, saat ada isu hangat kswmesir.org
paling berani dalam bersuara. Selain update
dan berani, web KSW juga memainkan peran
sebagai kontrol pemerintahan dan penyamDi pertengahan periode infeksi ini bisa sedikit
bung lidah masyarakat.
terobati, momen Jawa Cup X menjadi titik balik
kesembuhan
web
KSW.
Adalah
ja- Beberapa judul pemberitaan yang hangat diwacup10.kswmesir.org. Web ini diakui atau perbincangkan di Masisir;
tidak merupakan titik balik kesembuhan web
1. Masisir Serempak Serang Atdik KBRI Kairo
KSW.
2. PPMI Pelit Soal Visa Kolektif
Mengambil momen RPA (Rapat Permusyawaratan Anggota) dijadikan jalan menuju ke- 3. Lima Kesalahan Wihdah Tahun Ini
bangkitan dibantu Sitta Ala Arkham (ketua
4. Semar Dipenjara : Aku Minta Tolong Siapa
RPA waktu itu). Membuat tulisan-tulisan seputar pencalonan ketua KSW periode 2014/2015, 5. 5 Buah dan Sayur Elit di Indonesia Murah
poling, opini warga serta berbagai hal dil- Tapi di Mesir
akukan untuk menyembuhkan infeksi dan me6. Antropologi Budaya, Nyi Roro Kidul, dan
nyemarakkan pencalonan ketua KSW. Terbukti
Masisir (1)
dengan adanya pemberitaan melalui web ini
acara RPA menjadi lebih semarak dan ramai. 7. Kemacetan Baru di Hayy Tsamin dan Hayy
Era ayam jantan berkokok hadir diakhir-akhir Asyir
kepemimpinan.
8. Mahasiswa Indonesia Dibekap, Dipukuli, dan
Dirampok
Ayam jantan berkokok lebih kencang
Setiap harinya dua tulisan dicoba disajikan ke
khalayak umum, dengan target viewer 100.000
sampai agustus 2015 nanti. Para kru berusaha
menjadikan ayam jantan ini bisa berkokok
lebih kencang. Akhir-akhir ini program
LAUNDRY 1 Le, Mau? dilakukan sebagai
Mengusung Go Masisir sebagai jargon
usaha mengenalkan ayam jantan dari KSW
pengembangan website, berbagai langkah
Mesir, corong informasinya KSW ke khalayak
strategis dilakukan. Dimulai dengan melengkaumum.
pi keperluan jurnalistik, bahkan berkembang
Selain memberikan laundry seharga 1 le ke
ke perihal marketing.
khalayak umum, program ini bertujuan untuk
Sampai saat ini kru website sendiri tak kurang
mengenalkan kata-kata LAUNDRY sebagai
dari 20-an orang bergabung, mulai dari reportmotto kswmesir.org, LAUNDRY yang berarti;
er, kartunis, pewawancara, marketing, kontributor dan manajemen sendiri. Konten yang L : Lengkap, A : Akurat, U : Update, N : Netral,
disajikan kepada khalayak Masisir pun sangat D : Danger, R : Ramah,Y : Your Best and Closest
beragam; seputar Masisir, lipsus, karikatur, Friend
opini, seputar KSW, buletin online, tips-tips
Jadi, LAUNDRY 1 Le, Mau?
bermanfaat dan berbagai hal.
Di bawah Ulin-Pandi periode 2014/2015 ini,
perubahan dan inovasi dengan cepat dilakukan. Menunjuk Lukman Hakim dan Zuhal
Qobili sebagai pengelola web adalah pilihan
tepat dalam memberikan tanggungjawab.
Di era ini industri media KSW sangat berkem- *Sekretaris DP-KSW Periode 2014-2015
bang, jika Masisir ditanya mengenai berita
yang beredar, maka salah satunya akan meru-
17
Harun Syaifullah;
Saya tidak melihat itu [komunikasi] sebagai dagelan ya,
artinya bahasa saya beda.
18
19
: Argo
Sutradara
: Ben Affleck
Pemain
Tahun Rilis
: 2012
Durasi
: 120 menit
Berangkat
dari
kisah
nyata
tentang
penyanderaan warga AS saat revolusi Iran,
Argo berhasil menyajikan potret kompleks
hubungan Iran-AS. Film yang dihasilkan dengan
sinematografi
yang
apik
ini
dapat
mengkomunikasikan kejadian yang terjadi di
Iran pasca digulingkannya Shah Reza Pahlevi
dari kedudukannya. Menceritakan tentang
kemarahan kelompok revolusi Iran terhadap
Amerika Serikat yang memberi suaka
perlindungan kepada Shah
Kisah ini dimulai dari demonstrasi besarbesaran pada tanggal 4 november 1979 yang
berhasil mengambil alih kedutaan besar AS di
Teheran. Mereka menuntut pemerintahan AS
memulangkan Shah Reza untuk diadili dan
dibunuh.
Demonstran revolusi menuding kedutaan AS
telah menjalankan aktivitas mata-mata. Oleh
karena itu, dalam aksi pengambil-alihan
kedutaan besar AS, mereka menyandera
kurang lebih lima puluh diplomat AS. Namun,
bersamaan dengan hal itu enam staf berhasil
keluar dari kedutaan besar AS dan
bersembunyi di kediaman Ken Taylor, seorang
duta besar Kanada di Iran.
Tony Mendez, seorang agen CIA yang terlibat
dalam usaha penyelamatan sandra harus
memutar otak untuk bisa menyelamatkan
mereka dari Iran hidup-hidup. Tony Mendez
merencanakan ide unik namun beresiko tinggi
yaitu menyamar sebagai kru film Hollywood
asal Kanada untuk menyelundupkan keenam
staf tersebut. Dan misi menuju Iran adalah
untuk mengambil setting eksotis pembuatan
20
21
demi
22
23
24
25
26
Catatan Pojok
[Tanpa] Kartini
Fadhilah R.*
Sebagian orang beranggapan ada saat-saat
tertentu yang perlu diabadikan. Momen yang
berharga diulang secara periodik dalam jeda
paling standar untuk sebuah peringatan; setiap
tahun. Tidak tepat rasanya menyebutnya sebagian orang, nyatanya semua orang mengamini
tradisi ini. Mungkin semua budaya, semua
bangsa, sebatas yang penulis tahu. Mulai dari
yang paling historis sampai yang paling bercanda. Hari kemerdekaan, hari raya agama, hari
lahir seorang pahlawan, hari kelahiran setiap
orang, hari ulang tahun pernikahan, hari pertama kali bertemu seorang teman, hari pertama kali memasak, hari pertama jadian
dengan seseorang dan hari-hari peringatan hal
-hal pertama yang lebih konyol lainnya. Mungkin terkesan agak kasar untuk merasa tidak
senang, apalagi secara subektif, akan trendtrend orang-orang pada umumnya tersebut.
Sudah barang tentu mengkritisi sesuatu adalah
pembelajaran, tapi bijaksanakah bila itu merupakan hari peringatan yang telah ditetapkan
para pendahulu? Meski tentu, agak lucu untuk
mempertanyakannya. Jangankan mempermasalahkan penentuan hari besar yang naif,
orang-orang sudah dengan bebas dan latahnya
menghina pemimpinnya terang-terangan di
berbagai media. Media online khususnya,
mereka merasa lebih aman bersembunyi di
balik sebuah akun media sosial. Tidak cukup
penting apa yang mereka permasalahkan, tapi
menomorduakan etika? Menyedihkan. Tanpa
dasar, tanpa informasi yang akurat, tanpa nyali
dan tanpa pertimbangan. Mungkin sejatinya
media sosial merusak konsep komunikasi yang
baik antar manusia. Lantas bagaimana komunikasi yang baik? Tentu kebanyakan dari kita
dapat merasakannya tanpa harus mempelajarinya. Masalahnya, buruknya komunikasi
dalam media sosial yang membuat siapa saja
dapat berkata apa saja dan tetap berpikir
semuanya baik-baik saja adalah trend semata.
Yang terus diikuti, dan akan terus diikuti sampai ada trend yang lebih payah lagi. Bukannya
semacam
informasi
yang
diusahakan
27
ketepatannya atau setidaknya sekedar curahan hati masing-masing yang tidak berlebihan.
***
April. Mencari-cari momen yang tepat di bulan
ini selain hari lahir Kartini ternyata tidak mudah. Akan sangat canggung mengetahui bahwa
di masa Kartini, setidaknya ada dua wanita
tangguh lainnya yang tidak banyak diketahui
kecuali sengaja mencari tahu. Dewi Sartika dan
Rohana Kudus. Untuk ukuran pengaruh,
bahkan lebih besar dibanding Kartini yang
pikiran majunya hanya tertuang pada suratsurat dan sebuah sekolah di dekat kantor suaminya sebagai Bupati Rembang. Dewi Sartika
membangun sekolah wanita pertama (Sakola
Istri) pada tahun 1904 di Bandung dan terus
berkembang
hingga
menjadi
inspirasi
berdirinya sekolah-sekolah wanita lainnya
sampai keluar Bandung bahkan di luar Pulau
Jawa. Terlebih Rohana Kudus yang juga membangun sekolah di kampung halamannya di
Padang, bahkan ia tercatat sebagai jurnalis
wanita pertama di Indonesia. Lagi-lagi ini
bukan mengesampingkan apa yang diperjuangkan Kartini dan menafikkan itu nyata,
seandainya iya pun masih bisa dibantah
dengan kenyataan bahwa Kartini meninggal di
usia muda dan belum memaksimalkan perjuangannya dibanding dua pahlawan wanita
lainnya yang berjuang hingga usia tua. Ini
mungkin merupakan salah satu kekurangan
dari trend mengabadikan momen tertentu,
sedikit agak fatal untuk skala nasional.
Maka April kali ini, kita intropeksi laku komunikasi kita tanpa Kartini. Tanpa beliau yang
telah lama tiada dan meninggalkan jejak di
kalender-kalender. Kita masih ada sekarang
dan belum tentu meninggalkan jejak historis.
Memperbaiki tiap sisi kehidupan adalah bijaksana. Tidak hanya sebagai Masisir, tapi juga
sebagai manusia seutuhnya untuk menghormati pada siapa saja yang bahkan bukan
manusia sekalipun.
*Seorang Perenung