Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DISUSUN OLEH :
KELAS A KELOMPOK 2
MEJA 1
NUR FAUZIAH KASIM
NUREVA RAMLI
NURNANENGSIH
SITI HAJAR IRMAWATI
ULMI FAJRI
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.
Reaksi redoks harus berjalan cukup cepat dan berlangsung secara terukur
(kesempurnaan 99%).
3.
1.
Suhu
Titrasi diazotasi sebaiknya dilakukan pada suhu rendah, lebih kecil dari
15C karena asam nitrit yang terbentuk dari reaksi natrium nitrit dengan
asam tidak stabil dan mudah terurai, dan garam diazonium yang terbentuk
pada hasil titrasi juga tidak stabil.
2.
Kecepatan reaksi
Reaksi titrasi amin aromatis pada reaksi diazotasi barjalan agak lambat,
titrasi sebaiknya dilakukan secra perlahan-lahan, dan reaksi diazotasi dapat
: Chloramphenicolum
Sinonim
RM/BM
: C11H12Cl2N2O5/323,12
Rumus struktur
OH H
O2N--
--C----CCH2OH
H
NH---CO--CHCl2
Pemerian
Kelarutan
Khasiat
: Antibiotikum
Kegunaan
: Sebagai sampel
2. Sulfadiazinum
Nama resmi
: Sulfadiazinum
Sinonim
: N-2-pirimidinisulfanilamida
RM/BM
: C10H10N4O5S/250,27
Rumus struktur
N
H2N--
--SO2NH
N
Pemerian
menjadi hitam.
Kelarutan
Khasiat
: Antibakteri
Kegunaan
: Sebagai sampel
Penyimpanan
Persyaratan Kadar
3. Natrium Nitrit
Nama resmi
: Natrii nitrit
Sinonim
: Natrium nitrit
RM/BM
: NaNO2/69,00
Pemerian
Kelarutan
Khasiat
: Zat tambahan
Kegunaan
Penyimpanan
4. Asam klorida
Nama resmi
: Acidum hydrochloridum
Sinonim
: Asam klorida
RM/BM
: HCl/36,46
Pemerian
Kelarutan
:-
Khasiat
: Zat tambahan
Kegunaan
BAB III
METODE KERJA
2. Prosedur
Ditimbang saksama contoh setara dengan 500 mg kloramfenikol
murni, dilarutkan dengan 20 ml HCl pekat, kemudian ditambahkan 2 g
serbuk seng sedikit demi sedikit. Ditambahkan 15 ml HCl pekat lagi
dan dibiarkan selama 1 jam. Disaring melalui kapas, dicuci 3 kali, tiap
kali dengan 5 ml air. Didinginkan hingga suhu 150C. Ditambahkan
30 g es, dititasi dengan larutan NaNO2 0,1 M hingga 1 tetes larutan
segera menghasilkan warna biru pada kertas kanji iodide (volume
titrasi 15 ml). Titrasi dianggap selesai jika titik akhir dapa
ditunjukkan lagi setelah larutan dibiarkan selama 15 menit.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1 Hasil
1. Perhitungan berat sampel
Berat 10 kapsul
= 2,9087 g
2,9087 g
Berat rata-rata 10 kapsul =
10
= 0, 29087 g
Berat zat yang ditimbang 500 mg kloramfenikol murni
500 mg
250 mg
x 0,29087g
= 0,5997 g
= 599,7 mg
Data hasil pembakuan NaNO2 0,1 M
No
1
2
0,2507
0,2502
0
14,6
Perhitungan molalitas
I.
mmol NaNO2
V NaNO2 . M NaNO2
= mmol sulfaniamida
mg sulfanilamida
= BM sulfanilamida
14,6 . M NaNO2
M NaNO2
II.
14,6
27,3
mmol NaNO2
= 0,1002 M
V NaNO2 . M NaNO2
12,7 . M NaNO2
M rata-rata
( ml)
14,6
12,7
250,7
171,21
= mmol sulfaniamida
mg sulfanilamida
= BM sulfanilamida
M NaNO2
Volume titrasi
250,2
171,21
= 0,1150 M
=
0,1002 M +0,2250 M
2
= 0,1076 M
No
1
2
0,6006
0,6047
0
15,3
Perhitungan kadar
15,3
31,0
Volume titrasi
( ml)
15,3
15,7
I.
mmol kloramfenikol
mg kloramfenikol
BM kloramfenikol
= mmol NaNO2
mg kloramfenikol
= V NaNO2 . M NaNO2 . BM
= V NaNO2 . M NaNO2
kloramfenikol
Kadar kloramfenikol
hasil perhitungan
=
Kadar kemurnian
299,8
600,6
x 531,9459
= 265, 53 mg
=
265,53 mg
250 mg
x 100%
x 100%
= 106,2 %
II.
mmol kloramfenikol
mg kloramfe nikol
BM kloramfenikol
= mmol NaNO2
mg kloramfenikol
= V NaNO2 . M NaNO2 . BM
= V NaNO2 . M NaNO2
kloramfenikol
= 15,7 . 0,1076 . 323,12
= 545,853 mg
Kadar kloramfenikol
299,8
604,7
hasil perhitungan
x 545,853 mg
= 272,472 mg
Kadar kemurnian
272,472 mg
250 mg
x 100%
x 100%
= 108,98 %
Kadar kemurnian rata-rata
106,2 + 108,98
2
= 107,59 %
IV.2 Pembahasan
Titrasi nitrimetri dilakukan pada garam diazonium dan gugus amin
aromatis yang direaksikan dengan asam nitrat diman asam nitrat diperoleh dengan
mereaksikan natrium nitrit dengan suatu asam. Pada percobaan ini digunakan
sampel kloramfenikol dengan inikatior pasta kanji, natrium nitrit sebagai titran
dan HCl pekat sebagai pereaksi.
Pada percobaan ini dilakukan penetapan kadar kloramfenikol dengan
menggunkan metode nitirimetri. Penetapan kadar ini dilakukan dengan
mereaksikan sampel dengan asam klorida pekat dan serbuk seng, kemudian
ditambahkkan kembali asam klorida setelah serbuk seng larut, didinginkan larutan
dan ditambhakan beberapa pecahan es batu dan dititrasi dengan baku NaNO2.
Titrasi dianggap selesai bila 15 menit setelah penambahan titran yang terakhir
pada larutan masih menimbukan warna biru pada kertas kanji iodida.
Titran yang digunakan adalah NaNO2 0,1076 M yang kemudian
direaksikan dengan HCl sehingga membentuk asam nitrit (HNO 3). Pada
percobaan ini, digunakan indikator luar yakni kertas kanji iodida. Pada kertas
kanji iodida akan terjadi perubahan warna biru karena iodida diubah menjadi
iodium, ketika bertemu dengan kanji. Namun tidak semua HNO 3 itu akan bereaksi
dengan sampel. Ketika larutan digoreskan pada kertas kanji, adanya kelebihan/sisa
asam nitrit akan mengokidasi iodida menjadi iodium akan menghasilkan warna
biru seketika. Kadar yang diperoleh pada percobaan ini yaitu 107,59%.
Adapun faktor kesalahan dalam percobaan yang mengakibatkan hasil
titrasi yang diperoleh tidak sesuai dengan yang dinginkan atau tidak sesuai jika
dibandingkan dengan literatur, hal ini dikarenakan beberapa faktor seperti dalam
menentukan titik akhir titrsi yang kurang tepat, dimana titrasi ditentukan tepat
sebelum atau sesudah titik ekivalen, ketidaktelitian dalam membaca skala alat
ukur, pemberian air dalam melarutkan zat, indikator yang digunakan telah rusak,
seta kesalahan dalam melakukan penimbangan atau penentuan berat sampel yang
digunakan dalam titrasi. Alasan penggunaan es batu yaitu untuk mendinginkan
dan menurunkan suhu agar sampel mudah terurai.
IV.3 Reakai
Pembakuan NaNO2 0,1 M
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan diperoleh kadar kloramfenikol
107,59% dan tidak memenuhi standar yang tertera pada farmakope Indonesia edisi
tiga yaitu kloramfenikol memiliki kadar tidak kurang dari 97,0% dan tidak lebih
dari 103%
V.2 Saran
Sebaiknya praktikan lebih berhati-hati lagi dalam melakukan praktikum
khususnya pada percobaan titrasi dengan metode nitrimetri, karena banyak
digunakan larutan-larutan pekat.
DAFTAR PUSTAKA