Kalimantan Barat
Evi Nur Astuty1
1. Mahasiswa Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Tanjungpura
Kalimantan sendiri memiliki 200 spesies mamalia dan 400 spesies burung. Terdapat
sejumlah karnivor seperti Beruang Madu (Helarctos malayanus) yang juga ditemukan di Asia
Daratan (Thailand dan Myanmar). Sejumlah besar primata mendiami hutan-hutan seperti orang
utan, siamang (9 spesies), kera bekantan (Nasalis larvatus) serta dari jenis Semnopithecus.
Daerah Padang Tikar, Desa Nipah Panjang, Kecamatan Batu Ampar, masuk ke dalam wilayah
Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat memiliki karakteristik hutan hujan tropis Indonesia,
terletak di wilayah dekat lintang khatulistiwa, dan hutan langsung bersinggungan dengan
aktivitas permukiman warga sehingga memiliki kemungkinan terjadi gesekan ekologis antara
satwa liar termasuk mamalia dengan manusia. Metode pengambilan data dengan pengamatan
langsung melalui metode Point Count dan jalur Line transect. Hasil pengamatan menunjukkan
terdapat 5 spesies mamalia dari 2 kelas yang berbeda yang semuanya masuk ke dalam ordo
Primata, yaitu spesies Macaca fascicularis (30 ekor), Nasalis larvatus (1 ekor), Trachypithecus
auratus (1 ekor), dan Presbytis rubicunda (1 ekor) dari kelas Cercopithecidae, dan spesies
Hylobates muelleri (4 ekor) dari kelas Hylobatidae. Diketahui bahwa Nasalis larvatus dan
Hylobates muelleri merupakan spesies dilindungi dan terancam punah.
Keyword: keanekaragaman hayati, mamalia, primata,
PENDAHULUAN
World
Wildlife Fund (dalam
Indrawan,
1998)
mendefinisikan
keanekaragaman hayati sebagai jutaan
tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme,
termasuk gen yang mereka miliki, serta
ekosistem rumit yang mereka bantu menjadi
lingkungan hidup.
Indonesia termasuk dalam zona
Sunda sekaligus juga dalam zona kepulauan
Asia Tenggara, yang terbagi dalam tiga
wilayah besar. Fauna dan flora sebelah
barat Garis Wallace mmendapat pengaruh
dari Asia. Kalimantan sendiri memiliki 200
spesies mamalia dan 400 spesies burung.
Terdapat sejumlah karnivor seperti Beruang
Madu (Helarctos malayanus) yang juga
ditemukan di Asia Daratan (Thailand dan
Myanmar).
Sejumlah
besar
primata
Departemen
Kehutanan
(2007)
menyatakan bahwa pembukaan kawasan
hutan dan perubahan tata guna lahan
merupakan ancaman terbesar terhadap
lingkungan karena mempengaruhi fungsi
ekosistem yang mendukung kehidupan di
dalamnya. Pembukaan kawasan hutan dan
perubahan
tata
guna
lahan
akan
menyebabkan degradasi dan kerusakan
sumber daya hutan sehingga hutan menjadi
kehilangan fungsinya. Hilangnya fungsi
hutan akan menyebabkan berbagai satwa liar
khususnya mamalia akan kehilangan
habitatnya terutama sumber pakan, sumber
minum dan shelter sebagai tempat
berlindung mamalia. Hal ini akan
berdampak pada penurunan populasi
berbagai jenis mamalia yang ada di kawasan
hutan
dan
meningkatkan
ancaman
kepunahan terhadap berbagai spesies
mamalia.
Family
Cercopithecidae
Hylobatidae
Cercopithecidae
Cercopithecidae
Cercopithecidae
Nama
Spesies
Macaca
fascicularis
Hylobates
muelleri
Nasalis
larvatus
Trachypithe
cus auratus
Presbytis
rubicunda
Nama
Daerah
Jumlah Temuan
Kera Ekor
Panjang
Owa
Kalimantan
Bekantan
Lutung Abu
Abu
Lutung
Merah
Status
Perlindungan
TL
30
SU
-
Total
30
PII
EN
EN
PII/VU
LC
Keterangan :
TL : Temuan Langsung
SU : Suara
LC : Beresiko rendah
Spesies
terakhir
dari
famili
Cercopithecidae adalah kerabat lutung, yaitu
Presbytis rubicunda atau lutung merah.
Lutung merah memiliki ekor panjang dan
memiliki rambut berwarna kemerahan,
wajah berulas kebiruan. Sedangkan anakan
berwarna keputih-putihan dengan bercak
hitam pada bagian bawah punggung dan
melintang sepanjang bahu. Biasanya
kelompok lutung merah ini berjumlah
hingga 8 ekor dengan 1 ekor jantan dewasa.
Makanan utamanya adalah dedaunan muda
dan biji-bijian tumbuhan serta liana. Status
konservasi menurut IUCN adalah Resiko
Rendah (LC).
Menurut
Indonesian
Wildlife
Operation (1991), lutung merah dapat mudh
ditemui di hutan Kalimantan dan Kepulauan
Karimata. Lutung merah dapat hidup di
perkebunan tertentu dan mungkin keluar
dari hutan kemudian memasuki kebunkebun untuk memakan dedaunan muda dan
biji-bijian. Kelestarian populasi lutung
merah semakin hari semakin terancam
dikarenakan beberapa penyebab utama
seperti
pembukaan/penebangan
hutan
berskala besar, kebakaran hutan, perburuan,
dan perdagangan satwa liar.
KESIMPULAN
Berdasarkan
hasil
pengamatan,
disimpulkan bahwa terdapat 5 spesies
mamalia dari 2 kelas yang berbeda yang
semuanya masuk ke dalam ordo Primata,
yaitu spesies Macaca fascicularis, Nasalis
larvatus, Trachypithecus auratus, dan
Presbytis
rubicunda
dari
kelas
Cercopithecidae, dan spesies Hylobates
muelleri dari kelas Hylobatidae.
Dari 5 spesies tersebut Hylobates
muelleri dan Nasalis larvatus masuk ke
dalam status terancam punah dan dilindungi
(EN). Bersama dengan Trachypithecus