Anda di halaman 1dari 15

4/24/2015

DwiRizkiAmalia'sBlog:AskepKegawadaruratanFraktur
0

Lainnya BlogBerikut

BuatBlog Masuk

Dwi Rizki Amalia's Blog


SELASA,07MEI2013

AskepKegawadaruratanFraktur
ASKEPGAWATDARURATSISTEMMUSKULOSKELETAL:FRAKTUR

ARSIPBLOG

Januari(4)
Mei(8)
Oktober(2)

MENGENAISAYA

MAKALAH
MakalahinidisusungunamemenuhitugasKGD
daridosenpengampu:Ns.EmmaSetyoWulan,S.Kep

LAMAN

Beranda

DwirizkiAmalia

Oleh:
KELOMPOKIIIPSIK6C
1.DWIKURNIASARI
2.DWIRIZKIAMALIA
3.EVINOPITASARI
4.MUHAMMADASRULCITOMAY
5.MUHAMMADEKONUGROHO
6.NAFSINFITROH
7.SOFIYAH

STIKESCENDEKIAUTAMAKUDUS
PROGRAMSTUDIILMUKEPERAWATAN(PSIK)
2013
DAFTARISI
HALAMANJUDULi
DAFTARISIii
BABIPENDAHULUAN
A.LatarBelakangMasalah1
B.Tujuan2
BABIIKONSEPTEORI
A.AnatomiFisiologiTulang3
B.Definisi4
C.Etiologi4
D.ManifestasiKlinis4
E.Klasifikasi5
F.Patofisiologi7
G.Komplikasi8
H.ProsesPenyembuhan10
I.Penatalaksanaan11
J.PemeriksaanPenunjang15
BABIIIASKEPGAWATDARURATFRAKTUR
A.Pengkajian16
B.DiagnosaKeperawatandanIntervensi17
BABIVPENUTUP
A.Simpulan23
B.Saran23
DAFTARPUSTAKA

BABI
PENDAHULUAN

Ikuti

14

Lihatprofillengkapku
PENGIKUT
Jointhissite
withGoogleFriendConnect

Members(1)

Alreadyamember?Signin

A.LatarBelakangMasalah
http://inirizamala.blogspot.com/2013/05/askepkegawadaruratanfraktur.html

1/15

4/24/2015

DwiRizkiAmalia'sBlog:AskepKegawadaruratanFraktur

Dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup seharihari yang semakin


meningkat selaras dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
modern manusia tidak akan lepas dari fungsi normal system
musculoskeletal. Salah satunya tulang yang merupakan alat gerak utama
pada manusia, namun dari kelainan ataupun ketidaksiplinan dari manusia
itu sendiri (patah tulang) fraktur adalah hilangnya kontinuitas jaringan
tulang, tulang rawan sendi, tulang rawan epifisis baik yang bersifat total
maupun partial . fraktur biasanya terjadi pada cruris, karena cruris sangat
kurang di lindungi oleh jaringan lunak, sehingga mudah sekali mengalami
kerusakan(Rasjad,1998).
Berbagai penelitian di Eropa, Amerika Serikat, dan Australia menunjukkan
bahwa resiko terjadinya patah tulang tidak hanya ditentukan oleh densitas
massatulangmelainkanjugaolehfaktorfaktorlainyangberkaitandengan
kerapuhanfisik(frailty)danmeningkatkannyaresikountukjatuh.(Sudoyo:
2010)
Kematian dan kesakitan yang terjadi akibat patah tulang umumnya
disebabkan oleh komplikasi akibat patah tulang dan imobilisasi yang
ditimbulkannya. Beberapa diantara komplikasi tersebut adalah timbulnya
dikubitus akibat tirah baring berkepanjangan, perdarahan, trombosis vena
dalam dan emboli paru infeksi pneumonia atau infeksi saluran kemih
akibattirahbaringlamagangguannutrisidansebagainya.(Sudoyo:2010)
Walaupun dalam kasus yang jarang terjadi kematian, namun bila tidak
ditanganisecaratepatataucepatdapatmenimbulkankomplikasiyangakan
memperburuk keadaan penderita. Sehingga perawat perlu memperhatikan
langkahlangkahyangharusdiperhatikandalammenanganipasiendengan
kasuskegawatdaruratanfraktur.

B.Tujuan
Makalahinidisusundengantujuan:
Umum : Mahasiswa mampu menerapkan konsep asuhan keperawatan
kegawatdaruratanpadapasiendenganfraktur
Khusus:
1.Mahasiswamampumenjelaskankonsepfraktur
2.Mahasiswamampumenjelaskankonsepmetodologiasuhankeperawatan
kegawatdaruratanpadapasienfraktur
BABII
KONSEPTEORI
A.AnatomiFisiologiTulang
Tulang membentuk rangka penunjang dan pelindung bagi tubuh dan
tempat untuk melekatnya otototot yang menggerakkan kerangka tubuh.
Ruangditengahtulangtulangtertentuberisijaringanhematopoietik,yang
membentuk sel darah. Tulang juga merupakan tempat primer untuk
meyimpandanmengaturkalsiumdanpospat.
Komponenkomponen utama dari jaringan tulang adalah mineralmineral
dan jaringan organik (kolagen, proteoglikan). Kalsium dan phospat
membenuk suatu kristal garam (hidroksiapatit), yang tertimbun pada
matriks kolagen dan proteoglikan. Matriks organik tulang disebut juga
sebagai suatu osteoid. Sekitar 70 % dari osteoid adalah kolagen tipe 1 yang
kaku dan memberikan ketegaran tinggi pada tulang. Materi organik lain
yangjugamenyusuntulangberupaproteoglikansepertiasamhialuronat.
Hampir semua tulang berongga dibagian tengahnya. Struktur demikian
memaksimalkankekuatanstrukturaltulangdenganbahanyangrelatifkecil
atau ringan. Kekuatan tambahan diperoleh dari susunan kolagen
danmineral dalam jaringan tulang. Jaringan tulang dapat berbentuk
anyaman atau lameral. Tulang yang berbentuk anyaman terlihat saat
pertumbuhan cepat, seperti sewaktu perkembangan janin atau sesudah
terjadinya patah tulang, selanjutnya keadaan ini akan diganti oleh tulang
yang lebih dewasa yang berbentuk lameral. Pada orang dewasa tulang
anyamanditemukanpadainsersiligamentumatautendon.Tumorsarkoma
http://inirizamala.blogspot.com/2013/05/askepkegawadaruratanfraktur.html

2/15

4/24/2015

DwiRizkiAmalia'sBlog:AskepKegawadaruratanFraktur

osteogenik terdiri dari tulang anyaman . tulang lameral terdapat seluruh


tubuh orang dewasa.tulang lameral tersusun dari lempenganlempengan
yangsangatpadat,danbukanmerupakansuatumassakristal.Polasusunan
semacaminimelengkapitulangdengankekuatanyangbesar.
Tulang adalah suatu jaringan dinamis yang tersusun dari 3 jenis sel:
osteoblas, osteosid dan osteoklas. Osteoblas membangun tulang dengan
membentuk kolagen tipe 1 dan proteoglikan sebagai matriks tulang atau
jaringan osteoid melalui suatu proses yang disebut osifikasi. Ketika sedang
aktif menghasilkan jaringan osteoid, osteoblas mensekresikan sejumlah
besar fosfatase alkali, yang memegang peranan penting dalam
mengendapkankalsiumdanfosfatkedalammatrikstulang.
Osteosit adalah selsel tulang dewasa yang bertindak sebagai suatu lintasan
untukpertukarankimiawimelaluitulangyangpadat.
Osteoklas adalah selsel besar berinti banyak yang memungkinkan mineral
danmatrikstulangdapatdiabsorbsi.
Vitamin D mempengaruhi deposisi dan absorbsi tulang. Vitamin D dalam
jumlahbesardapatmenyebabkanabsorbsitulangsepertiyangterlihatpada
kadar hormon paratiroid yang tinggi. Bila tidak ada vitamin D hormon
paratiroid tidak akan menyebabkan absorbsi tulang. Vitamin D dalam
jumlah yang sedikit membantu kalsifikasi tulang, antara lain dengan
meningkatlanabsorbsikalsiumdanfosfatolehusushalus.
(PricedanWilson:1995)
B.Pengertian
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis
dan luasnya yang umumnya disebabkan oleh ruda paksa
(Brunner&Suddarth: 2002). Fraktur adalah pemisahan atau patahnya
tulang(Doenges,1999).
Fraktur adalah terputusnya keutuhan tulang, umumnya akibat trauma
(Tambayong:2000).Frakturadalahpatahtulangyangbiasanyadisebabkan
olehtraumaatautenagafisik(Price,1995)
Sehingga dapat disimpulkan bahwa fraktur adalah terputusnya kontinuitas
tulang yang disebabkan trauma atau tenaga fisik dan menimbulkan nyeri
sertagangguanfungsi.
C.Etiologi
EtiologidarifrakturmenurutPricedanWilson(1995)ada3yaitu:
1.Cideraataubenturan
2.Frakturpatologik
Fraktur patologik terjadi pada daerahdaerah tulang yang telah menjadi
lemaholehkarenatumor,kankerdanosteoporosis.
3.Frakturbeban
Fraktur beban atau fraktur kelelahan teradi pada orangorang yang baru
saja menambah tingkat aktifitas mereka, seperti baru diterima dalam
angkatanbersenjataatauorangorangyangbarumulailatihanlari.
D.ManifestasiKlinis
Adapuntandadangejaladarifraktur,sebagaiberikut:
1.Nyeri
Nyeri terus menerus dan bertambah beratnya sampai fragmen tulang
diimobilisasi.Spasmeototyangmenyertaifrakturmerupakanbidaialamiah
yangdirancanguntukmeminimalkangerakanantarfragmentulang.
2.Hilangnyafungsidandeformitas
Setelah terjadi fraktur, bagianbagian tak dapat digunakan dan cenderung
bergerak secara tidak alamiah. Cruris tak dapat berfungsi dengan baik
karena fungsi normal otot berrgantung pada integritas tulang tempat
melengketnyaotot.
3.Pemendekanekstremitas
Terjadinya pemendekan tulang yang sebenarnya karena konstraksi otot
yangmelengketdiatasdanbawahtempatfraktur.
4.Krepitus
Saatbagiantibiadanfibuladiperiksa,terabaadanyaderiktulangdinamakan
krepitusyangterabaakibatgesekanantarafragmensatudenganlainya.
5.PembengkakanlokaldanPerubahanwarna
http://inirizamala.blogspot.com/2013/05/askepkegawadaruratanfraktur.html

3/15

4/24/2015

DwiRizkiAmalia'sBlog:AskepKegawadaruratanFraktur

Terjadi sebagai akibat trauma dan perdarahan yang mengikuti fraktur.


Tandainibaruterjadisetelahbeberapajamatauharisetelahcidera.
E.KlasifikasiFraktur
1. Menurut ada tidaknya hubungan antara patahan tulang dengan dunia
luardibagimenjadi2antaralain:
a)Frakturtertutup(closed)
Dikatakan tertutup bila tidak terdapat hubungan antara fragmen tulang
dengandunialuar,disebutdenganfrakturbersih(karenakulitmasihutuh)
tanpa komplikasi. Pada fraktur tertutup ada klasifikasi tersendiri yang
berdasarkankeadaanjaringanlunaksekitartrauma,yaitu:
i.Tingkat0:frakturbiasadengansedikitatautanpacederajaringanlunak
sekitarnya.
ii.Tingkat1:frakturdenganabrasidangkalataumemarkulitdanjaringan
subkutan.
iii. Tingkat 2 : fraktur yang lebih berat dengan kontusio jaringan lunak
bagiandalamdanpembengkakan.
iv. Tingkat 3 : Cedera berat dengan kerusakan jaringan lunak yang nyata
danancamansindromakompartement.
b)Frakturterbuka(opened)
Dikatakan terbuka bila tulang yang patah menembus otot dan kulit yang
memungkinkan / potensial untuk terjadi infeksi dimana kuman dari luar
dapat masuk ke dalam luka sampai ke tulang yang patah. Derajat patah
tulangterbuka:
i.DerajatI
Laserasi<2cm,fraktursederhana,dislokasifragmenminimal.ii.DerajatII
Laserasi>2cm,kontusioototdansekitarnya,dislokasifragmenjelas.
iii.DerajatIII
Lukalebar,rusakhebat,atauhilangjaringansekitar.
2.Menurutderajatkerusakantulangdibagimenjadi2yaitu:
a)Patahtulanglengkap(Completefraktur)
Dikatakan lengkap bila patahan tulang terpisah satu dengan yang lainya,
atau garis fraktur melibatkan seluruh potongan menyilang dari tulang dan
fragmentulangbiasanyaberubaktempat.
b)Patahtulangtidaklengkap(Incompletefraktur)
Bila antara oatahan tulang masih ada hubungan sebagian. Salah satu sisi
patah yang lainya biasanya hanya bengkok yang sering disebut green stick.
Menurut Price dan Wilson ( 2006) kekuatan dan sudut dari tenaga
fisik,keadaantulang,danjaringanlunakdisekitartulangakanmenentukan
apakahfrakturyangterjadiitulengkapatautidaklengkap.Frakturlengkap
terjadi apabila seluruh tulang patah, sedangkan pada fraktur tidak lengkap
tidakmelibatkanseluruhketebalantulang.
3. Menurut bentuk garis patah dan hubungannya dengan mekanisme
traumaada5yaitu:
a) Fraktur Transversal : fraktur yang arahnya malintang pada tulang dan
merupakanakibattraumaangulasiataulangsung.
b) Fraktur Oblik : fraktur yang arah garis patahnya membentuk sudut
terhadapsumbutulangdanmerupakanakibatdaritraumaangulasijuga.
c)FrakturSpiral:frakturyangarahgarispatahnyasepiralyangdisebabkan
olehtraumarotasi.
d)FrakturKompresi:frakturyangterjadikarenatraumaaksialfleksiyang
mendorongtulangkearahpermukaanlain.
e) Fraktur Afulsi : fraktur yang di akibatkan karena trauma tarikan atau
traksiototpadainsersinyapadatulang.
4.Menurutjumlahgarispatahanada3antaralain:
a)FrakturKomunitif:frakturdimanagarispatahlebihdarisatudansaling
berhubungan.
b)FrakturSegmental:frakturdimanagaris patah lebih dari satu tapi tidak
berhubungan.
c) Fraktur Multiple : fraktur diman garis patah lebih dari satu tapi tidak
padatulangyangsama.
(Mansjoer:2000)
F.Patofisiologi
http://inirizamala.blogspot.com/2013/05/askepkegawadaruratanfraktur.html

4/15

4/24/2015

DwiRizkiAmalia'sBlog:AskepKegawadaruratanFraktur

Fraktur dibagi menjadi fraktur terbuka dan fraktur tertutup. Tertutup bila
tidak terdapat hubungan antara fragmen tulang dengan dunia luar.
Sedangkan fraktur terbuka bila terdapat hubungan antara fragmen tulang
dengan dunia luar oleh karena perlukaan di kulit. Sewaktu tulang patah
perdarahanbiasanyaterjadidisekitartempatpatahkedalamjaringanlunak
sekitartulangtersebut,jaringanlunakjugabiasanyamengalamikerusakan.
Reaksi perdarahan biasanya timbul hebat setelah fraktur. Sel sel darah
putih dan sel anast berakumulasi menyebabkan peningkatan aliran darah
ketempattersebutaktivitasosteoblastterangsangdanterbentuktulangbaru
umatur yang disebut callus. Bekuan fibrin direabsorbsidan sel sel tulang
baru mengalami remodeling untuk membentuk tulang sejati. Insufisiensi
pembuluh darah atau penekanan serabut syaraf yang berkaitan dengan
pembengkakan yang tidak di tangani dapat menurunkan asupan darah ke
ekstrimitas dan mengakibatkan kerusakan syaraf perifer. Bila tidak
terkontrol pembengkakan akan mengakibatkan peningkatan tekanan
jaringan, oklusi darah total dan berakibat anoreksia mengakibatkan
rusaknya serabut syaraf maupun jaringan otot. Komplikasi ini di namakan
sindromcompartment(BrunnerdanSuddarth,2002).
Trauma pada tulang dapat menyebabkan keterbatasan gerak dan ketidak
seimbangan, fraktur terjadi dapat berupa fraktur terbuka dan fraktur
tertutup. Fraktur tertutup tidak disertai kerusakan jaringan lunak seperti
tendon, otot, ligament dan pembuluh darah ( Smeltzer dan Bare, 2001).
Pasien yang harus imobilisasi setelah patah tulang akan menderita
komplikasi antara lain : nyeri, iritasi kulit karena penekanan, hilangnya
kekuatan otot. Kurang perawatan diri dapat terjadi bila sebagian tubuh di
imobilisasi,mengakibatkanberkurangnyankemampuanprawatandiri.
Reduksi terbuka dan fiksasi interna (ORIF) fragmen fragmen tulang di
pertahankan dengan pen, sekrup, plat, paku. Namun pembedahan
meningkatkan kemungkinan terjadinya infeksi. Pembedahan itu sendiri
merupakantraumapadajaringanlunakdanstrukturyangseluruhnyatidak
mengalami cedera mungkin akan terpotong atau mengalami kerusakan
selamatindakanoperasi(PricedanWilson:1995).
G.Komplikasi
KomplikasifrakturmenurutSmeltzerdanBare(2001)antaralain:
1.Komplikasiawalfrakturantaralain:syok,sindromembolilemak,sindrom
kompartement,kerusakanarteri,infeksi,avaskulernekrosis.
a)Syok
Syok hipovolemik atau traumatic, akibat perdarahan (banyak kehilangan
darah eksternal maupun yang tidak kelihatan yang biasa menyebabkan
penurunan oksigenasi) dan kehilangan cairan ekstra sel ke jaringan yang
rusak,dapatterjadipadafrakturekstrimitas,thoraks,pelvisdanvertebra.
b)Sindromembolilemak
Pada saat terjadi fraktur globula lemak dapat masuk kedalam pembuluh
darahkarenatekanansumsumtulanglebihtinggidaritekanankapileratau
karena katekolamin yang di lepaskan oleh reaksi stress pasien akan
memobilisasi asam lemak dan memudahkan terjadinya globula lemak pada
alirandarah.
c)SindromaKompartement
Sindrom kompartemen ditandai oleh kerusakan atau destruksi saraf dan
pembuluhdarahyangdisebabkanolehpembengkakandanedemadidaerah
fraktur. Dengan pembengkakan interstisial yang intens, tekanan pada
pembuluh darah yang menyuplai daerah tersebut dapat menyebabkan
pembuluh darah tersebut kolaps. Hal ini menimbulkan hipoksia jaringan
dan dapat menyebabkan kematian syaraf yang mempersyarafi daerah
tersebut. Biasanya timbul nyeri hebat. Individu mungkin tidak dapat
menggerakkan jari tangan atau kakinya. Sindrom kompartemen biasanya
terjadi pada ekstremitas yang memiliki restriksi volume yang ketat, seperti
lengan.resiko terjadinya sinrome kompartemen paling besar apabila terjadi
trauma otot dengan patah tulang karena pembengkakan yang terjadi akan
hebat.Pemasangangipspadaekstremitasyangfrakturyangterlaludiniatau
terlaluketatdapatmenyebabkanpeningkatandikompartemenekstremitas,
dan hilangnya fungsi secara permanen atau hilangnya ekstremitas dapat
terjadi.(Corwin:2009)
http://inirizamala.blogspot.com/2013/05/askepkegawadaruratanfraktur.html

5/15

4/24/2015

DwiRizkiAmalia'sBlog:AskepKegawadaruratanFraktur

d)KerusakanArteri
Pecahnya arteri karena trauma biasanya ditandai dengan tidak ada nadi,
CRT menurun, syanosis bagian distal, hematoma yang lebar, dan dingin
pada ekstrimitas yang disbabkan oleh tindakan emergensi splinting,
perubahanposisipadayangsakit,tindakanreduksi,danpembedahan.
e)Infeksi
Sistempertahanantubuhrusakbilaadatraumapadajaringan.Padatrauma
orthopedicinfeksidimulaipadakulit(superficial)danmasukkedalam.Ini
biasanya terjadi pada kasus fraktur terbuka, tapi bisa juga karena
penggunaanbahanlaindalampembedahansepertipindanplat.
f)Avaskulernekrosis
Avaskuler nekrosis (AVN) terjadi karena aliran darah ke tulang rusak atau
terganggu yang bias menyebabkan nekrosis tulang dan di awali dengan
adanyaVolkmansIschemia(SmeltzerdanBare,2001).
2.Komplikasidalamwaktulamaataulanjutfrakturantaralain:malunion,
delayedunion,dannonunion.
a)Malunion
Malunion dalam suatu keadaan dimana tulang yang patah telah sembuh
dalam posisi yang tidak seharusnya, membentuk sudut, atau miring.
Conyoh yang khas adalah patah tulang paha yang dirawat dengan traksi,
dan kemudian diberi gips untuk imobilisasi dimana kemungkinan gerakan
rotasi dari fragmenfragmen tulang yang patah kurang diperhatikan.
Akibatnya sesudah gibs dibung ternyata anggota tubuh bagian distal
memutar ke dalam atau ke luar, dan penderita tidak dapat
mempertahankan tubuhnya untuk berada dalam posisi netral. Komplikasi
seperti ini dapat dicegah dengan melakukan analisis yang cermat sewaktu
melakukan reduksi, dan mempertahankan reduksi itu sebaik mungkin
terutamapadamasaawalperiodepenyembuhan.
Gibs yang menjadi longgar harus diganti seperlunya. Fragmenfragmen
tulang yang patah dn bergeser sesudah direduksi harus diketahui sedini
mungkin dengan melakukan pemeriksaan radiografi serial. Keadaan ini
harus dipulihkan kembali dengan reduksi berulang dan imobilisasi, atau
mungkinjugadengantindakanoperasi.
b)DelayedUnion
Delayed union adalah proses penyembuhan yang terus berjalan dengan
kecepatan yang lebih lambat dari keadaan normal. Delayed union
merupakan kegagalan fraktur berkonsolidasi sesuai dengan waktu yang
dibutuhkan tulang untuk menyambung. Ini disebabkan karena penurunan
suplaidarahketulang.
c)Nonunion
Nonunion merupakan kegagalan fraktur berkonsolidasi dan memproduksi
sambungan yang lengkap, kuat, dan stabil setelah 69 bulan. Nonunion di
tandai dengan adanya pergerakan yang berlebih pada sisi fraktur yang
membentuk sendi palsu atau pseuardoarthrosis. Banyak keadaan yang
merupakan faktor predisposisi dari nonunion, diantaranya adalah reduksi
yangtidakbenarakanmenyebabkanbagianbagiantulangyangpatahtetap
tidak menyatu, imobilisasi yang kurang tepat baik dengan cara terbuka
maupuntertutup,adanyainterposisijaringanlunak(biasanyaotot)diantara
keduafragmentulangyangpatah,cederajaringanlunakyangsangatberat,
infeksi, pola spesifik peredaran darah dimana tulang yang patah tersebut
dapatmerusaksuplaidarahkesatuataulebihfragmentulang.
H.PenyembuhanFraktur
Jikasatutulangsudahpatah,makajaringanlunakdisekitarnyajugarusak,
periosteum terpisah dari tulang, dan terjadi perdarahan yang cukup berat.
Bekuan darah terbentuk pada daerah tersebut, bekuan akan membentuk
jaringan granulasi, dimana selsel pembentuk tulang primitif (osteogenik)
berdiferensiasi menjadi kondroblas dan osteoblas. Kondroblas dan
osteoblas. Kondroblas akan mensekresi fosfat yang merangsang deposisi
kalsium.Terbentuklapisantebal(kalus)disekitarlokasifraktur.Lapisanini
terus menebal dan meluas, bertemu dengan lapisan kalus dari fragmen
satunya dan menyatu. Fusi dari kedua fragmen (penyembuhan fraktur)
terusberlanjutdenganterbentuknyatrabekulaolehosteoblas,yangmelekat
pada tulang dan meluas menyebrangi lokasi fraktur. Persatuan (union)
http://inirizamala.blogspot.com/2013/05/askepkegawadaruratanfraktur.html

6/15

4/24/2015

DwiRizkiAmalia'sBlog:AskepKegawadaruratanFraktur

tulang provisional ini akan menjalani transformasi metaplastik untuk


menjadilebihkuatdanlebihterorganisasi.Kalustulangakanmengalamire
medolling di mana osteoblas akan membentuk tulang baru sementara
osteoklas akan menyingkirkan bagian yang rusak sehingga akhirnya akan
terbentuktulangyangmenyerupaikeadaantulangaslinya.(Price:1995)
Penyembuhantulang

I.Penatalaksanaan
1.Penatalaksanaankedaruratan
Fraktur biasanya menyertai trauma. Untuk itu sangat penting untuk
melakukan pemeriksaan terhadap jalan napas (airway), proses pernafasan
(breathing) dan sirkulasi (circulation), apakah terjadi syok atau tidak. Bila
sudah dinyatakan tidak ada masalah lagi, baru lakukan anamnesis dan
pemeriksaan fisis secara terperinci. Waktu tejadinya kecelakaan penting
ditanyakanuntukmengetahuiberapalamasampaidiRS,mengingatgolden
period 16 jam. Bila lebih dari 6 jam, komplikasi infeksi semakin besar.
Lakukananamnesisdanpemeriksaanfisissecaracepat,singkatdanlengkap.
Kemudian lakukan foto radiologis. Pemasangan bidai dilakukan untuk
mengurangirasasakitdanmencegahterjadinyakerusakanyanglebihberat
padajaringanlunakselainmemudahkanprosespembuatanfoto.
Segera setelah cedera, pasien berada dalam keadaan bingung, tidak
menyadari adanya fraktur dan berusaha berjalan dengan tungkai yang
patah, maka bila dicurigai adanya fraktur, penting untuk mengimobilisasi
bagain tubuh segara sebelum pasien dipindahkan. Bila pasien yang
mengalami cedera harus dipindahkan dari kendaraan sebelum dapat
dilakukan pembidaian, ekstremitas harus disangga diatas dan dibawah
tempat patah untuk mencegah gerakan rotasi maupun angulasi. Gerakan
fragmen patahan tulang dapat menyebabkan nyeri, kerusakan jaringan
lunakdanperdarahanlebihlanjut.
Nyerisehubungandenganfraktursangatberatdandapatdikurangidengan
menghindarigerakanfragmentulangdansendisekitarfraktur.Pembidaian
yang memadai sangat penting untuk mencegah kerusakan jaringan lunak
olehfragmentulang.
Daerah yang cedera diimobilisasi dengan memasang bidai sementara
dengan bantalan yang memadai, yang kemudian dibebat dengan kencang.
Imobilisasitulangpanjangekstremitasbawahdapatjugadilakukandengan
membebatkeduatungkaibersama,denganektremitasyangsehatbertindak
sebagai bidai bagi ekstremitas yang cedera. Pada cedera ektremitas atas,
lengan dapat dibebatkan ke dada, atau lengan bawah yang cedera
digantung pada sling. Peredaran di distal cedera harus dikaji untuk
menntukankecukupanperfusijaringanperifer.
Pada fraktur terbuka, luka ditutup dengan pembalut bersih (steril) untuk
mencegah kontaminasi jaringan yang lebih dalam. Jangan sekalikali
melakukan reduksi fraktur, bahkan bila ada fragmen tulang yang keluar
melaluiluka.Pasanglahbidaisesuaiyangditerangkandiatas.
Pada bagian gawat darurat, pasien dievaluasi dengan lengkap. Pakaian
dilepaskandenganlembut,pertamapadabagiantubuhsehatdankemudian
dari sisi cedera. Pakaian pasien mungkin harus dipotong pada sisi cedera.
Ektremitas sebisa mungkin jangan sampai digerakkan untuk mencegah
kerusakanlebihlanjut.
2.Penatalaksanaanbedahortopedi
Banyak pasien yang mengalami disfungsi muskuloskeletal harus menjalani
pembedahan untuk mengoreksi masalahnya. Masalah yang dapat dikoreksi
meliputistabilisasifraktur,deformitas,penyakitsendi,jaringaninfeksiatau
nekrosis,gangguanperedarandarah(missindromkomparteman),adanya
tumor. Prpsedur pembedahan yang sering dilakukan meliputi Reduksi
TerbukadenganFiksasiInternaataudisingkatORIF(OpenReductionand
Fixation). Berikut dibawah ini jenisjenis pembedahan ortoped dan
indikasinyayanglazimdilakukan:
Reduksi terbuka : melakukan reduksi dan membuat kesejajaran tulang
http://inirizamala.blogspot.com/2013/05/askepkegawadaruratanfraktur.html

7/15

4/24/2015

DwiRizkiAmalia'sBlog:AskepKegawadaruratanFraktur

yangpatahsetelahterlebihdahuludilakukandiseksidanpemajanantulang
yangpatah
Fiksasi interna : stabilisasi tulang patah yang telah direduksi dengan
skrup,plat,pakudanpinlogam
Graft tulang : penggantian jaringan tulang (graft autolog maupun
heterolog) untuk memperbaiki penyembuhan, untuk menstabilisasi atau
menggantitulangyangberpenyakit.
Amputasi:penghilanganbagiantubuh
Artroplasti : memperbaiki masalah sendi dengan artroskop (suatu alat
yang memungkinkan ahli bedah mengoperasi dalamnya sendi tanpa irisan
yangbesar)ataumelaluipembedahansenditerbuka
Menisektomi:eksisifibrokartilagosendiyangtelahrusak
Penggantian sendi : penggantian permukaan sendi dengan bahan logam
atausintetis
Penggantian sendi total : penggantian kedua permukaan artikuler dalam
sendidenganlogamatausintetis
Transfertendo:pemindahaninsersitendountukmemperbaikifungsi
Fasiotomi : pemotongan fasia otot untuk menghilangkan konstriksi otot
ataumengurangikontrakturfasia.
(Ramadhan:2008)
3.TerapiMedis
PengobatandanTerapiMedis
a.Pemberianantiobatantiinflamasisepertiibuprofenatauprednisone
b.Obatobatannarkosemungkindiperlukansetelahfaseakut
c.Obatobatrelaksanuntukmengatasispasmeotot
d.Bedrest,Fisioterapi
(Ramadhan:2008)
4.Prinsip4RpadaFraktur
Menurut Price (1995) konsep dasar yang harus dipertimbangkan pada
waktumenanganifrakturyaitu:rekognisi,reduksi,retensi,danrehabilitasi.
1.Rekognisi(Pengenalan)
Riwayat kecelakaan, derajat keparahan, harus jelas untuk menentukan
diagnosa dan tindakan selanjutnya. Contoh, pada tempat fraktur tungkai
akan terasa nyeri sekali dan bengkak. Kelainan bentuk yang nyata dapat
menentukan diskontinuitas integritas rangka. fraktur tungkai akan terasa
nyerisekalidanbengkak.
2.Reduksi(manipulasi/reposisi)
Reduksiadalahusahadantindakanuntukmemanipulasifragmenfragmen
tulangyangpatahsedapatmungkinkembalilagisepertiletakasalnya.Upaya
untukmemanipulasifragmentulangsehinggakembalisepertisemulasecara
optimal. Reduksi fraktur dapat dilakukan dengan reduksi tertutup, traksi,
atau reduksi terbuka. Reduksi fraktur dilakukan sesegera mungkin untuk
mencegah jaringan lunak kehilangan elastisitasnya akibat infiltrasi karena
edema dan perdarahan. Pada kebanyakan kasus, reduksi fraktur menjadi
semakinsulitbilacederasudahmulaimengalamipenyembuhan(Mansjoer,
2002).
3.Retensi(Immobilisasi)
Upaya yang dilakukan untuk menahan fragmen tulang sehingga kembali
seperti semula secara optimal. Setelah fraktur direduksi, fragmen tulang
harusdiimobilisasi,ataudipertahankandalamposisikesejajaranyangbenar
sampai terjadi penyatuan. Imobilisasi dapat dilakukan dengan fiksasi
eksterna atau interna. Metode fiksasi eksterna meliputi pembalutan, gips,
bidai, traksi kontinu, pin, dan teknik gips, atau fiksator eksterna. Implan
logam dapat di gunakan untuk fiksasi intrerna yang brperan sebagai bidai
interna untuk mengimobilisasi fraktur. Fiksasi eksterna adalah alat yang
diletakkan diluar kulit untuk menstabilisasikan fragmen tulang dengan
memasukkan dua atau tiga pin metal perkutaneus menembus tulang pada
bagian proksimal dan distal dari tempat fraktur dan pin tersebut
dihubungkan satu sama lain dengan menggunakan eksternal bars. Teknik
ini terutama atau kebanyakan digunakan untuk fraktur pada tulang tibia,
tetapi juga dapat dilakukan pada tulang femur, humerus dan pelvis
(Mansjoer,2000).
http://inirizamala.blogspot.com/2013/05/askepkegawadaruratanfraktur.html

8/15

4/24/2015

DwiRizkiAmalia'sBlog:AskepKegawadaruratanFraktur

4.Rehabilitasi
Mengembalikan aktifitas fungsional semaksimal mungkin untuk
menghindari atropi atau kontraktur. Bila keadaan mmeungkinkan, harus
segeradimulaimelakukanlatihanlatihanuntukmempertahankankekuatan
anggotatubuhdanmobilisasi(Mansjoer,2000).
PatahTulangAnak
Pada anak sering ditemukan patah tulang dahan hijau. Reposisi umumnya
tidaksukardanbiasanyacepatsembuhsertacepatkuat.Jarangdibutuhkan
reposisi atau imobilisasi dengan fiksasi bedah. Untuk reposisi dapat
digunakan traksi kulit dan jarang ditemukan kekakuan sendi. Pada
penangananharusdiperhatikanbahwafragmenharussearahsumbu,tetapi
dislokasi ad latitudinem tidak penting sehingga reposisi ujung ke ujung
tidak diharuskan. Penyembuhan dan pemugaran akan memperbaiki
dislokasi ini tanpa meninggalkan bekas. Akan tetapi, rotasi, yaitu dislokasi
ad periperam harus dihindari. Angulasi atau dislokasi ad aksim dapat
dibiarkan bila fraktur terjadi di dekat epifisis pada anak muda. Dislokasi
dengankontraksipatahtulangdiafisismenguntungkankarenaakanterjadi
swapugar karena hiperemia sehingga anggota yang bersangkutan tumbuh
lebih cepat daripada anggota gerak sisi lain. Pertautan sisi kena sisi
berlangsungcepatdanpemugaranakanterjadilebihcepat.
Fraktur terbuka baik karena cedera dari luar maupun karena tembusnya
ujung patah tulang dari dalam, terancam bahaya infeksi dan osteomilitis.
Seperti biasanya penanganan terdiri atas pembilasan luka, pengeluaran
benda asing, fragmen tulang yang terlepas, dan nekrosis. Luka kemudian
dirawat secara terbuka dengan anggota yang bersangkutan diletakkan
tinggi. Kontusio kulit diperhatikan betul karena mengakibatkan nekrosis.
Bila ujung patahan tulang terletak berjauhan akibat kehilangan pecahan
tulang, kedua ujung ini harus dipertemukan agar tetap bersentuhan. Yang
paling sering ditemukan pada anak ialah patah tulang klavikula, humerus,
suprakondiler,danantebrakius.
(Sjamsuhidajat:2004)
J.PemeriksaanPenunjang
a. Pemeriksaan rongent: Menentukan lokasi atau luasnya fraktur atau
trauma.
b. Scan tulang, tomogram, scan CT/MRI: Memperlihatkan fraktur: juga
dapatdigunakanuntukmengidentifikasikerusakanjaringanlunak.
c.HitungDarahLengkap:Htmungkinmeningkat(hemokonsentrasi)atau
menurun (perdarahan bermakna pada sisi fraktur atau organ jauh pada
trauma multipel). Peningkatan jumlah SDP adalah respon stress normal
setelahtrauma.
d.Arteriogram:dilakukanbilakerusakanvaskulerdicurigai.
e. Kreatinin: Trauma otot meningkatkan beban kreatinin untuk klirens
ginjal.
f.ProfilKoagulasi:Perubahandapatterjadipadakehilangandarah,tranfusi
multipel,ataucederahati.
(Dongoes:1999)
BABIII
ASKEPGAWATDARURATFRAKTUR
A.Pengkajian
1.Pengkajianprimer
a.Airway
Adanya sumbatan/obstruksi jalan napas oleh adanya penumpukan sekret
akibatkelemahanreflekbatuk
b.Breathing
Kelemahanmenelan/batuk/melindungijalannapas,timbulnyapernapasan
yangsulitdan/atautakteratur,suaranafasterdengarronchi/aspirasi
c.Circulation
TD dapat normal atau meningkat , hipotensi terjadi pada tahap lanjut,
takikardi, bunyi jantung normal pada tahap dini, disritmia, kulit dan
membranmukosapucat,dingin,sianosispadatahaplanjut.
2.Pengkajiansekunder
http://inirizamala.blogspot.com/2013/05/askepkegawadaruratanfraktur.html

9/15

4/24/2015

DwiRizkiAmalia'sBlog:AskepKegawadaruratanFraktur

a.Aktivitas/istirahat
i.kehilanganfungsipadabagianyangterkena
ii.Keterbatasanmobilitas
b.Sirkulasi
1)Hipertensi(kadangterlihatsebagairesponnyeri/ansietas)
2)Hipotensi(responterhadapkehilangandarah)
3)Tachikardi
4)Penurunannadipadabagiiandistalyangcidera
5)Cailaryrefilmelambat
6)Pucatpadabagianyangterkena
7)Masahematomapadasisicedera
c.Neurosensori
1)Kesemutan
2)Deformitas,krepitasi,pemendekan
3)kelemahan
d.Kenyamanan
1)nyeritibatibasaatcidera
2)spasme/kramotot
e.Keamanan
1)laserasikulit
2)perdarahan
3)perubahanwarna
4)pembengkakanlocal
B.DiagnosaKeperawatandanIntervensi
a. Nyeri berhubungan dengan spasme otot dan kerusakan sekunder
terhadapfraktur.
DiagnosaKeperawatan
(NANDA)TujuanKeperawatan
(NOC)RencanaTindakan
(NIC)
Nyeri berhubungan dengan spasme otot dan kerusakan sekunder terhadap
fraktur.
Setelahdilakukanasuhankeperawatan...jam:
Melaporkangejalanyeriterkontrol
Melaporkankenyamananfisikdanpsikologis
Mengenalifactoryangmenyebabkannyeri
Melaporkannyeriterkontrol(skalanyeri:<4databloggerescapedbr="">
Tidakmenunjukkanresponnonverbaladanyanyeri
Menggunakanterapianalgetikdannonanalgetik
Tandavitaldalamrentangyangdiharapkan
Manajemennyeri
Kaji tingkat nyeri yang komprehensif : lokasi, durasi, karakteristik,
frekuensi, intensitas, factor pencetus, sesuai dengan usia dan tingkat
perkembangan.
Monitorskalanyeridanobservasitandanonverbaldariketidaknyamanan
Gunakantindakanpengendaliannyerisebelummenjadiberat
Kelola nyeri pasca operasi dengan pemberian analgesik tiap 4 jam, dan
monitorkeefektifantindakanmengontrolnyeri
Kontrol faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi respon klien
terhadapketidaknyamanan:suhuruangan,cahaya,kegaduhan.
Ajarkan tehnik non farmakologis kepada klien dan keluarga : relaksasi,
distraksi, terapi musik, terapi bermain,terapi aktivitas, akupresur, kompres
panas/ dingin, masase. imajinasi terbimbing (guided imagery),hipnosis (
hipnoterapy)danpengaturanposisi.
Informasikan kepada klien tentang prosedur yang dapat meningkatkan
nyeri:misalkliencemas,kurangtidur,posisitidakrileks.
Kolaborasimedisuntukpemberiananalgetik,fisioterapis/akupungturis.

b. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan rangka


neuromuskuler.
DiagnosaKeperawatan
http://inirizamala.blogspot.com/2013/05/askepkegawadaruratanfraktur.html

10/15

4/24/2015

DwiRizkiAmalia'sBlog:AskepKegawadaruratanFraktur

(NANDA)TujuanKeperawatan
(NOC)RencanaTindakan
(NIC)
Gangguanmobiltasfisikberhubungndenganneuromuskuler.
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama ... jam klien menunjukkan
dapatbergeraksecaranormaldenganKH:
Mampumandiritotal
Membutuhkanalatbantu
Membutuhkanbantuanoranglain
Membutuhkanbantuanoranglaindanalat
Tergantungtotal
Dalamhal:
Penampilanposisitubuhyangbenar
Pergerakansendidanotot
Melakukan perpindahan/ ambulasi : miring kanankiri, berjalan, kursi
roda
LatihanKekuatan
Ajarkan dan berikan dorongan pada klien untuk melakukan program
latihansecararutin
Latihanuntukambulasi
Ajarkan teknik Ambulasi & perpindahan yang aman kepada klien dan
keluarga.
Sediakanalatbantuuntukkliensepertikruk,kursiroda,danwalker
Beripenguatanpositifuntukberlatihmandiridalambatasanyangaman.
Latihanmobilisasidengankursiroda
Ajarkan pada klien & keluarga tentang cara pemakaian kursi roda & cara
berpindahdarikursirodaketempattiduratausebaliknya.
Dorongklienmelakukanlatihanuntukmemperkuatanggotatubuh
Ajarkanpadaklien/keluargatentangcarapenggunaankursiroda
LatihanKeseimbangan
Ajarkan pada klien & keluarga untuk dapat mengatur posisi secara
mandiridanmenjagakeseimbanganselamalatihanataupundalamaktivitas
seharihari.
PerbaikanPosisiTubuhyangBenar
Ajarkan pada klien/ keluarga untuk mem perhatikan postur tubuh yg
benaruntukmenghindarikelelahan,keram&cedera.
Kolaborasikeahliterapifisikuntukprogramlatih.
c.Defisitperawatandiriberhubungandenganketerbatasangeraksekunder
terhadapfraktur.
DiagnosaKeperawatan
(NANDA)TujuanKeperawatan
(NOC)RencanaTindakan
(NIC)
Defisit perawatan diri berhubungan dengan keterbatasan gerak sekunder
terhadapfraktur.
Setelahdilakukanasuhankeperawatanselama...jm
KlienmampumerawatdiridenganbaikdenganKH:
Melakukan ADL mandiri : mandi, hygiene mulut ,kuku, penis/vulva,
rambut,berpakaian,toileting,makanminum,ambulasi
Mandisendiriataudenganbantuantanpakecemasan
Terbebasdaribaubadandanmempertahankankulitutuh
Mempertahankankebersihanareaperinealdananus
Berpakaiandanmelepaskanpakaiansendiri
Melakukankeramas,bersisir,bercukur,membersihkankuku,berdandan
Makandanminumsendiri,memintabantuanbilaperlu
Mengosongkankandungkemihdanbowel
BantuanPerawatanDiri:Mandi,higienemulut,penil/vulva,rambut,kulit
Kajikebersihankulit,kuku,rambut,gigi,mulut,perineal,anus
Bantu klien untuk mandi, tawarkan pemakaian lotion, perawatan kuku,
rambut,gigidanmulut,perinealdananus,sesuaikondisi
Anjurkan klien dan keluarga untuk melakukan oral hygiene sesudah
makandanbilaperlu
http://inirizamala.blogspot.com/2013/05/askepkegawadaruratanfraktur.html

11/15

4/24/2015

DwiRizkiAmalia'sBlog:AskepKegawadaruratanFraktur

Kolaborasi dgn Tim Medis / dokter gigi bila ada lesi, iritasi, kekeringan
mukosamulut,dangangguanintegritaskulit.
Bantuanperawatandiri:berpakaian
Kajidandukungkemampuanklienuntukberpakaiansendiri
Ganti pakaian klien setelah personal hygiene, dan pakaikan pada
ektremitas yang sakit/ terbatas terlebih dahulu, Gunakan pakaian yang
longgar
Berikan terapi untuk mengurangi nyeri sebelum melakukan aktivitas
berpakaiansesuaiindikasi
Bantuanperawatandiri:Makanminum
Kajikemampuanklienuntukmakan:mengunyahdanmenelanmakanan
Fasilitasialatbantuygmudahdigunakanklien
Dampingidandorongkeluargauntukmembantukliensaatmakan
BantuanPerawatanDiri:Toileting

Kaji
kemampuan
toileting:
defisit
sensorik
(inkontinensia),kognitif(menahan untuk toileting), fisik (kelemahan
fungsi/aktivitas)
Ciptakanlingkunganyangaman(tersediapegangandinding/bel),nyaman
danjagaprivasiselamatoileting
Sediakanalatbantu(pispot,urinal)ditempatyangmudahdijangkau
Ajarkanpadakliendankeluargauntukmelakukantoiletingsecarateratur

d.Resikotinggikerusakanintegritasjaringanberhubungandenganfraktur.
DiagnosaKeperawatan
(NANDA)TujuanKeperawatan
(NOC)RencanaTindakan
(NIC)
Resikotinggikerusakanintegritasjaringanberhubungandenganfraktur.
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama ... jam integritas kulit dapat
teratasidenganKH:
Pertahanan perfusi jaringan dan mukosa baik (sensasi, elastisitas,
temperature,hidrasi)
Tidakadalesi,iritasikulit/dekubitus
Klienmampumelindungikulitdanmempertahankankelembabankulit
Prosespenyembuhanlukabaik
PerawatanKliendengantirahbaringtotal
Pasangkasurdekubitusbiladiperlukan
Hindarikerutan/lipatanalattenun
Mobilisasi/ubahposisitidurklientiap2jamsesuaijadwal
PencegahanLukaKarenaTekanan
Kajifactorresikokerusakanintegritaskulit
Jagakebersihankulitklienagartetapbersihdankering
Berikan/oleskanlotionpadadaerahyangtertekan
Lakukanmassagesesuaiindikasi
Berikancairandannutrisiyangadekuatsesuaikondisi
Pengawasankulit
Monitoraktivitas,mobilisasikliendanadanyakemerahanpadakulit
Libatkankeluargadalammobilisasikliendanpersonalhigiene
Ajarkanperubahanposisikpdklien&keluarga
e. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan kerusakan kulit, trauma
jaringan.
DiagnosaKeperawatan
(NANDA)TujuanKeperawatan
(NOC)RencanaTindakan
(NIC)
Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan kerusakan kulit, trauma
jaringan.
Selahdilakukanasuhankeperawatanselama...jaminfeksidapattertangani
http://inirizamala.blogspot.com/2013/05/askepkegawadaruratanfraktur.html

12/15

4/24/2015

DwiRizkiAmalia'sBlog:AskepKegawadaruratanFraktur

denganKH:
Klienterbebasdaritandadangejalainfeksi
Klien mampu mendiskripsikan proses penularan penyakit, factor yang
mempengaruhipenularansertapenatalaksanaannya
Klienmempunyaikemampuanuntukmencegahtimbulnyainfeksi
Jumlah leukosit dalam batas normal(5.000 10.000) Pengetahuan :
pengendalianinfeksi
Ajarkan pada klien & keluarga cara menjaga personal hygiene untuk
melindungitubuhdariinfeksi:caramencucitanganyangbenar.
Anjurkan kepada keluarga/ pengunjung untuk mencuci tangan sewaktu
masukdanmeninggalkanruangklien
Jelaskankepadakliendankeluargatandadangejalainfeksi
Ajarkanmetodeamancarapenyediaan,pengelolaandan
penyimpananmakanan/susukpdklien&keluarga.
Pengendalianresikoinfeksi
Pantau tanda dan gejala infeksi : peningkatan suhu tubuh, nadi,
perubahan kondisi luka, sekresi, penampilan urine, penurunan BB,
keletihandanmalaise.
Pertahankantehnikaseptikpadaklienyangberesiko
Bersihkanalat/lingkungandenganbenarsetelahdipergunakanklien
Anjurkankepadaklienminumobatantibiotikasesuai
Berikanpenkeskepadakliendankeluargatentangcaraprogram
Dorong klien untuk mengkonsumsi nutrisi dan cairan yg
adekuat.penularan penyakit infeksi: transmisi secara seksual, oral, fekal,
sekresitubuh,kontaklangsung,dantrankutaneus
Kolaborasi dengan Tim Medis untuk pemberian therapi sesuai indikasi,
danpemeriksaanlaboratoriumyangsesuai
(Wikinson:2007)
BABIV
PENUTUP
A.Simpulan
Frakturadalahterputusnyakontinuitastulangyangdisebabkantraumaatau
tenaga fisik dan menimbulkan nyeri serta gangguan fungsi. Fraktur
disebabkan oleh cidera, fraktur patologi, dan fraktur beban. Secara umum
fraktur dibedakan menjadi 2 yaitu terbuka dan tertutup. Manifestasi klinis
dari fraktur itu sendiri yaitu nyeri, hilangnya fungsi dan deformitas,
pemendekan ekstremitas, krepitus, Pembengkakan lokal dan Perubahan
warna.
Penatalaksanaanfrakturterdiridari4Ryaiturekognisi,reduksi,retensi,dan
rehabilitasi. Sementara diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada
pasienfrakturadalah:
1. Nyeri berhubungan dengan spasme otot dan kerusakan sekunder
terhadapfraktur.
2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan rangka
neuromuskuler.
3.Defisitperawatandiriberhubungandenganketerbatasangeraksekunder
terhadapfraktur.
4.Resikotinggikerusakanintegritasjaringanberhubungandenganfraktur.
5. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan kerusakan kulit, trauma
jaringan.
B.Saran
Walaupun dalam kasus fraktur jarang terjadi kematian, namun bila tidak
ditanganisecaratepatataucepatdapatmenimbulkankomplikasiyangakan
memperburuk keadaan penderita. Sehingga perawat perlu memperhatikan
langkahlangkahyangharusdiperhatikandalammenanganipasiendengan
kasus kegawat daruratan fraktur. Pasien harus mendapatkan pertolongan
sesegera mungkin. Untuk itu dibutuhkan perawat yang tanggap dalam
menangani pasien gawat darurat, terutama dalam hal ini adalah pasien
dengankegawatdaruratansistemmuskuloskeletal,fraktur.

http://inirizamala.blogspot.com/2013/05/askepkegawadaruratanfraktur.html

13/15

4/24/2015

DwiRizkiAmalia'sBlog:AskepKegawadaruratanFraktur

DAFTARPUSTAKA
Brunner&Suddarth.2002.BukuAjarKeperawatanmedikalBedah.Edisi8
Vol3.Jakarta:EGC
Corwin,ElizabethJ.2009.BukuSakuPatofisiologiEd,3.Jakarta:EGC
Editor, Aru W Sudoyo dkk. 2010. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I
edisiV.Jakarta:InternaPublishing
Dongoes,MarilynnE.1999.RencanaAsuhanKeperawatanEdisi3.Jakarta:
EGC
Editor,R.Sjamsuhidajat.2004.BukuAjarIlmuBedah,Ed.2.Jakarta:EGC
Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media
Aesculapius
Perry, Potter. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Konsep, Proses
danPraktikEdisi4Vol.1.Jakarta:EGC
Price, Silvia Anderson dan Lorraine M Wilson. 1995. Patofisiologi. Konsep
KlinisProsesProsespenyakitEdisiVol.2.Jakarta:EGC
PriceAS,Wilson.2006.Patofisiologi.KonsepKlinisProsesProsespenyakit
EdisiVol.2.Jakarta:EGC
Ramadhan.
2008.
Konsep
Fraktur
(Patah
Tulang.
http://forbetterhealth.wordpress.com/2008/12/22/konsepfrakturpatah
tulang/diaksestanggal30maret2013
Rasjad,Chairudin.1998.IlmuBedahOrthopedi.UjungPandang:Bintang
Lamupate.
SmeltzerSuzanne,C.2001.BukuAjarMedikalBedah,Brunner&Suddart.
Jakarta:EGC
Tambayong,Jan.2000.Patofisiologi.Jakarta:EGC
WilkinsonMJ.2007.BukuSakuDiagnosisKeperawatandenganIntervensi
NICdanKtriteriaHasilNOC.Jakarta:EGC

DiposkanolehDwirizkiAmaliadi22.38
Rekomendasikan ini di Google

Tidakadakomentar:
PoskanKomentar

http://inirizamala.blogspot.com/2013/05/askepkegawadaruratanfraktur.html

14/15

4/24/2015

DwiRizkiAmalia'sBlog:AskepKegawadaruratanFraktur

MasukkankomentarAnda...

Berikomentarsebagai:

Publikasikan

GoogleAccount

Pratinjau

PostingLebihBaru

Beranda

PostingLama

Langganan:PoskanKomentar(Atom)

TemplatePictureWindow.DiberdayakanolehBlogger.

http://inirizamala.blogspot.com/2013/05/askepkegawadaruratanfraktur.html

15/15

Anda mungkin juga menyukai