Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Makalah ini disusun guna untuk memenuhi tugas materi kuliah Asuhan Kebidanan
Kehamilan
Dosen : Almira Gitta Novika, S.Si.T., M.Kes
Disusun oleh :
Whentin
Nim : 14140062
Kelas : B11.2
BAB I
Pembahasan
A. Pengertian
Pengertian kompres dingin adalah suatu metode dalam penggunaan
suhu rendah setempat yang dapat menimbulkan beberapa efek fisiologis.
Aplikasi kompres dingin adalah mengurangi aliran darah ke suatu bagian
dan mengurangi perdarahan serta edema. Diperkirakan bahwa terapi
dingin menimbulkan efek analgetik dengan memperlambat kecepatan
hantaran saraf sehingga impuls nyeri yang mencapai otak lebih sedikit.
Mekanisme lain yang mungkin bekerja adalah bahwa persepsi dingin
menjadi dominan dan mengurangi persepsi nyeri (Price, 2005).
Kompres dingin adalah suatu metode dalam penggunaan suhu
rendah setempat yang dapat menimbulkan beberapa efek fisiologis.
Aplikasi kompres dingin adalah mengurangi aliran darah ke suatu bagian
dan mengurangi perdarahan serta edema. Diperkirakan bahwa terapi
dingin menimbulkan efek analgetik dengan memperlambat kecepatan
hantaran saraf sehingga impuls nyeri yang mencapai otak lebih sedikit.
B. Tujuan Pemberian Kompres Dingin
1.
2.
3.
4.
5.
metabolisme sel dan yang paling penting adalah dapat mengurangi rasa
sakit.
2. Untuk keseleo pergelangan kaki, cedera berlebihan pada atlet atau luka
memar.
3. Membantu mengobati luka bakar dan jerawat.
D. Cara Menggunakan Kompres Dingin :
1. Gunakan kantong berisi es batu (cold pack) atau air es, bisa juga
berupa handuk yang dicelupkan ke dalam air dingin.
2. Kompres dingin dilakukan didekat lokasi nyeri, disisi tubuh yang
berlawanan tetapi berhubungan dengan lokasi nyeri, atau dilokasi yang
terletak antara otak dan lokasi nyeri.
3. Pemberian kompres dingin dapat dilakukan dalam waktu, <5 menit, 510 menit dan 20-30 menit atau setiap 2 jam sekali tergantung pada
tingkat nyeri dan bengkak .
4. Dampak fisiologisnya adalah
vasokonstriksi
(pembuluh
darah
kecepatan hantaran saraf sehingga impuls nyeri yang mencapai otak lebih
sedikit. Mekanisme lain yang mungkin bekerja adalah bahwa persepsi
dingin menjadi dominan dan mengurangi persepsi nyeri.
BAB II
Metode Pelaksanaan
A. Metode Pelaksanaan
1. Kompres dingin basah dengan larutan obat anti septic.
a. Persiapan alat :
1. Mangkok bertutup steril.
2. Bak steril berisi pinset steril anatomi 2 buah.
3.
Cairan
anti
septic
berupa PK 1:4000,
revanol
1:1000
Pembalut
Prosedur
pelaksanaan
1. Dekatkan alat ke dekat klien
2. Pasang sampiran
3. Cuci tangan
4. Pasang perlak pada area yang akan di kompres
5. Mengocok obat atau larutan bila terdapat endapan
6. Tuangkan cairan kedalam mangok steril
7. Masukkan beberapa potong kasa kedalam mangkok tersebut
8. Peras kain kasa tersebut dengan menggunakan pinset
9. Bentangkan kain kasa dan letakkan kasa di atas area yang
dikompres dan di balut
10. Rapikan posisi klien
11. Bereskan alat-alat setelah selesai tindakan
12. Cuci tangan
13. Dokumentasikan
c. Hal-hal yang perlu diperhatikan
1. Kain kasa harus sering dibasai agar tetap basah.
2. Pada luka bakar kotor kasa diganti tiap 1-2 jam.
3. Perhatikan kulit setempat/sekitarnya. Bila terjadi iritasi segera
laporkan.
4. Pada malam hari agar kelembapan kompres bertahan lama,
tutupi dengan kapas sublimat.
5
2.
Perlak,
pengalas
dan
3.
b.
1.
2.
3.
4.
5.
Prosedur pelaksanaan
Dekatkan alat-alat ke klien
Pasang sampiran bila perlu
Cuci tngan
Pasang pengalas pada area yang akan dikompres
Masukkan waslap/kain kasa kedalam air biasa atau air es lalu
2.
b. Prosedur pelaksanaan
1. Bawa alat-alat ke dekat klien.
2. Cuci tangan.
3. Masukkan batnan es ke dalam kom air supaya pinggir es
4.
tidak tajam.
Isi kirbat es dengan potongan es sebanyak kurang lebih
5.
6.
7.
8.
sarungnya.
Buka area yang akan di kompres dan atur yang nyaman pada
9.
klien.
Pasang perlak pengalas pada bagian tubuh yang akan di
kompres.
10. Letakkan eskap pada bagian yang memerlukan kompres.
7
11. Kaji keadaan kulit setiap 20 menit terhadap nyeri, mati rasa,
dan suhu tubuh.
12. Angkat eskap bila sudah selesai.
13. Atur posisi klien kembali pada posisi yang nyaman.
14. Bereskan alat setelah selesi melakukan prasat ini.
15. Cuci tangan.
16. Dokumentasikan.
c. Hal-hal yang harus diperhatikan
1. Bila klien kedinginan atau sianosis, kirbat es harus segera
di angkat
2. Selama pemberian kirbat es, perhatikan kult klien terhadap
keberadaan iritasi dan lain-lain.
3. Pemberian kirbat es untuk menurukan suhu tubuh, maka
suhu tubuh harus di kontrol setiap 30-60 menit.bila suhu
sudah turun kompres di hentikan.
4. Bila tdak ada kirbat es bias menggunakan kantong plastik.
5. Bila es dalam kirbat es sudah mencair harus segera diganti
(bila perlu).
B. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam memberikan kompres dingin
1. Jangan gunakan es batu langsung pada luka, gunakan
kompres es, atau tempatkan beberapa es batu dalam
kantong plastik, atau bungkus es dengan handuk dan
tempelkan pada daerah cedera.
2. Jika tejadi rasa kebal hentikan pengkompresan.
3. Perhatikan kulit pasien, kalau kulit pasien berwarna merah
jambu masih bisa dilakukan pengkompresan, tapi kalau
kulit pasien berwarna merah gelap metode ini tidak dapat
dilakukan.
4. Pemberian metode ini tidak diberikan kepada pasien yang
mempunyai alergi dingin.
5. Melakukan kompres dingin harus hati-hati karena dapat
menyebabkan jaringan kulit mengalami nekrosis (kematian
sel). Untuk itu dianjurkan melakukan kompres dingin tidak
lebih dari 30 menit.
BAB III
Penutup
C. Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa indikasi pemberian kompres
dingin untuk klien yang mengalami cedera seperti cedera berlebihan pada
atlet atau luka memar, keseleo pergelangan kaki, luka bakar dan jerawat.
Dalam melakukan kompres dingin harus hati-hati karena dapat
menyebabkan jaringan kulit mengalami nekrosis (kematian sel). Untuk itu
dianjurkan melakukan kompres dingin tidak lebih dari 30 menit.
Dalam mengkompres pasien perlu diperhatikan dengan mengontrol
perkembangannya dalam waktu 30-60 menit, bila pasien kedinginan
kompres harus segera di angkat, perlu di perhatikan juga keberadaan iritasi
pasien, Bila suhu tubuh 39c/lebih, tempat kompres dilipat paha dan ketiak.
D. Saran
Bidan dapat menerapkan konsep dari kompres penurunan suhu tubuh baik
dilapangan maupun tidak di lapangan ataupun dirumah sakit.
Daftar Pustaka
10