Anda di halaman 1dari 17

metabolisme karbohidrat

A. PENDAHULUAN
Mahluk multiseluler, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan tersusun atas jutaan
sel. Tiap sel memiliki fungsi tertentu untuk kelangsungan hidup suatu organisme. Untuk
menjalankan fungsinya, sel melakukan proses metabolisme. Metabolisme adalah reaksireaksi kimia yang terjadi di dalam sel. Reaksi kimia ini akan mengubah suatu zat menjadi zat
lain.
Metabolisme terdiri atas dua proses sebagai berikut :
1.

Anabolisme
Anabolisme adalah proses-proses penyusunan energi kimia melalui sintesis senyawa-senyawa
organik. Atau dengan pengertian lain anabolisme adalah pembentukan molekul-molekul
kompleks dari molekul sederhana, contoh fotosintesis.

2.

Katabolisme
Katabolisme adalah proses penguraian dan pembebasan energi dari senyawa-senyawa organik
melalui proses respirasi. Semua reaksi tersebut dikatalisis oleh enzim, baik oleh reaksi yang
sederhana maupun reaksi yang rumit. Atau dengan pengertian lain katabolisme adalah
penguraian molekul-molekul kompleks menjadi molekul-molekul sederhana, contoh
respirasi.

Metabolisme juga berperan mengubah zat yang beracun menjadi senyawa yang tak
beracun dan dapat dikeluarkan dari tubuh. Proses ini disebut detoksifikasi. Umumnya, hasil
akhir anabolisme merupakan senyawa pemula untuk proses katabolisme. Hal itu disebabkan
sebagian besar proses metabolisme terjadi di dalam sel. Mekanisme masuk dan keluarnya zat
kimia melalui membran sel mempunyai arti penting dalam mempertahankan keseimbangan
energi dan materi dalam tubuh. Proses sintesis dan penguraian berlangsung dalam berbagai
jalur metabolisme. Adapun hasil reaksi tiap tahap metabolisme merupakan senyawa pemula
dari tahap reaksi berikutnya.
Proses metabolisme yang terjadi di dalam sel makhluk hidup seperti pada tumbuhan
dan manusia, melibatkan sebagian besar enzim (katalisator) baik berlangsung secara sintesis
(anabolisme) dan respirasi (katabolisme). Di dalam reaksi kimia yang terjadi di dalam sel,
enzim mempunyai peran yang penting. Pada saat berlangsungnya peristiwa reaksi biokimia di
dalam sel, enzim bekerja secara spesifik. Enzim mempercepat reaksi kimia yang
menghasilkan senyawa ATP dan senyawa-senyawa lain yang berenergi tinggi seperti pada
proses respirasi, fotosintesis, kemosintesis, sintesis protein, dan lemak.
Karbohidrat yaitu senyawa organik terdiri dari unsur karbon, hidrogen, dan oksigen.
Terdiri atas unsur C, H, O dengan perbandingan 1 atom C, 2 atom H, 1 atom O. Karbohidrat
banyak terdapat pada tumbuhan dan binatang yang berperan struktural & metabolik,
sedangkan pada tumbuhan untuk sintesis CO2 + H2O yang akan menghasilkan amilum /
selulosa, melalui proses fotosintesis, sedangkan binatang tidak dapat menghasilkan
karbohidrat sehingga tergantung dari tumbuhan. Karbohidrat merupakan sumber energi dan
cadangan energi, yang melalui proses metabolisme.
Banyak sekali makanan yang kita makan sehari hari adalah sumber karbohidrat seperti
: nasi / beras, singkong, umbi umbian, gandum, sagu, jagung, kentang, dll.
Rumus umum karbohidrat yaitu Cn(H2O)m, sedangkan yang paling banyak kita kenal
yaitu glukosa : C6H12O6, sukrosa : C12H22O11, sellulosa : (C6H10O5)n
Klasifikasi Karbohidrat:
1. Monosakarida : terdiri atas 3 6 atom C dan zat ini tidak dapat lagi dihidrolisis oleh larutan
asam dalam air menjadi karbohidrat yang lebih sederhana, tidak dapat dihidrolisis ke bentuk
yang lebih sederhana. Macam-macam monosakarida dengan ciri utamanya memiliki jumlah
atom C berbeda-beda :
a. Triosa (C3) : Gliserosa, Gliseraldehid, Dihidroksi aseton
b. Tetrosa (C4) : Threosa, Eritrosa, Xylulosa
c. Pentosa (C5) : Lyxosa, Xilosa, Arabinosa, Ribosa, Ribulosa

d. Hexosa (C6) : Galaktosa, Glukosa, Mannosa, Fruktosa


e. Heptosa (C7) : Sedoheptulosa
2.

Disakarida : senyawanya terbentuk dari 2 molekul monosakarida yang sejenis atau tidak
sejenis. Disakarida dapat dihidrolisis oleh larutan asam dalam air sehingga terurai menjadi 2
molekul monosakarida. Hidrolisis : terdiri dari 2 monosakatida.
Macam macam disakarida :

a.

Sukrosa

: glukosa + fruktosa (C 1 2)

b. Maltosa

: 2 glukosa (C 1 4)

c.

: 2 glukosa (C1 1)

Trehalosa

d. Laktosa

: glukosa + galaktosa (C1 4)

3. Oligosakarida : senyawa yang terdiri dari gabungan molekul molekul monosakarida yang
banyak gabungan dari 3 6 monosakarida. Dihidrolisis : gabungan dari 3 6 monosakarida
misalnya maltotriosa
4. Polisakarida : senyawa yang terdiri dari gabungan molekul molekul monosakarida yang
banyak

jumlahnya,

senyawa

ini

bisa

dihidrolisis

menjadi

banyak

molekul

monosakarida. Polisakarida merupakan jenis karbohidrat yang terdiri dari lebih 6


monosakarida dengan rantai lurus / cabang.
Macam-macam polisarida :
a.

Amilum / tepung

Rantai a glikosidik (glukosa) n : glukosan / glukan Amilosa (15 20%) : helix, tidak
bercabang

Amilopektin (80 85%) : bercabang

Terdiri dari 24 30 residu glukosa,

Simpanan karbohidrat pada tumbuhan,

Tes Iod : biru

Ikatan C1-4 : lurus

Ikatan C1-6 : titik percabangan

b. Glikogen

- Simpanan polisakarida binatang


- Glukosan (rantai a) - Rantai cabang banyak
- Iod tes : merah
c. Inulin
- Pati pada akar / umbi tumbuhan tertentu
- Fruktosan
- Larut air hangat
- Dapat menentukan kecepatan filtrasi glomeruli.
- Tes Iod negatif
d. Dekstrin
- Dari hidrolisis pati
e. Selulosa (serat tumbuhan)
- Konstituen utama framework tumbuhan
- Tidak larut air - terdiri dari unit b
Tidak dapat dicerna mamalia (enzim untuk memecah ikatan beta tidak ada). Usus
ruminantia, herbivora ada mikroorganisme dapat memecah ikatan beta : selulosa dapat
sebagai sumber karbohidrat.
f. Khitin
- Polisakarida invertebrata
g. Glikosaminoglikan
- Karbohidrat kompleks
- Merupakan (+asam uronat, amina)
- Penyusun jaringan misalnya tulang, elastin, kolagen
- Contoh : asam hialuronat, chondroitin sulfat
h. Glikoprotein
- Terdapat di cairan tubuh dan jaringan
- Terdapat di membran sel
-

Merupakan Protein + karbohidrat


Proses proses pada metabolisme karbohidrat :

1.
2.
3.
4.
5.
B.

Glikolisis
Glikogenesis
Glikogenolisis
HMP Shunt
Glukoneogenesis
GLIKOLISIS
Glikolisis adalah serangkaian reaksibiokimia di mana glukosadioksidasi menjadi
molekulasam piruvat. Glikolisis adalah salah satu proses metabolisme yang paling universal
yang kita kenal, dan terjadi (dengan berbagai variasi) di banyak jenis sel dalam hampir
seluruh bentuk organisme. Proses glikolisis sendiri menghasilkan lebih sedikit energi per
molekul glukosa dibandingkan dengan oksidasi aerobik yang sempurna. Energi yang
dihasilkan disimpan dalam senyawa organik berupa adenosine triphosphate atau yang lebih

umum dikenal dengan istilah ATP dan nicotinamide adenine dinucleotide hidrogen
atauNADH. Glikolisis berlangsung di dalam sitosol semua sel.
Lintasan katabolisme ini adalah proses pemecahan glukosa menjadi:
1. asam piruvat, pada suasana aerob (tersedia oksigen)
2. asam laktat, pada suasana anaerob (tidak tersedia oksigen)
Glikolisis merupakan jalur utama metabolisme glukosa agar terbentuk asam piruvat, dan
selanjutnya asetil-KoA untuk dioksidasi dalam siklus asam sitrat (Siklus Krebs). Selain itu
glikolisis juga menjadi lintasan utama metabolisme fruktosa dan galaktosa.
Dilihat dari keseluruhan, glikolisis terbagi menjadi dua bagian atau fase :
-

Fase 1 : meliputi tahap reaksi enzim yang memerlukan ATP, yaitu tahap reaksi dari glukosa
sampai dengan pembentukan fruktosa 6-fosfat (dari tahap 1 tahap 5)

Fase 2 : meliputi tahap reaksi yang menghasilkan energi (ATP dan NADH) yaitu dari
gliseraldehide 3-fosfat sampai dengan piruvat (dari tahap 6 tahap 10)
Tahap tahap Glikolisis :

1. Tahap 1 : Fosforilasi Glukosa


Reaksi : Glucose + ATP4- -> Glucose-6-phosphate2- + ADP3- + H+
Reaksi yang irreversibel (tidak dapat balik)
Dikatalis oleh Heksokinase : Tranfer gugus fosfat pada molekul heksosa.
2. Tahap ke 2 : Pengubahan glukosa 6-posfat menjadi Fruktosa 6-Fosfat
Reaksi : glucose-6-phosphate2- -> fructose-6-phosphate2Reaksi yang reversibel (berjalan 2 arah/dapat balik)
Dikatalisis fosfoglukoisomerase : Perubahan isomer dari aldosa (glukosa 6-fosfat) ke ketosa
(fruktosa 6-fosfat)
3. Tahap ke 3 : Fosforilasi Fruktosa 6-Fosfat menjadi Fruktosa 1,6-DiFosfat
Reaksi : Fructose-6-phosphate2- + ATP4- -> fructose-1,6-diphosphate4-+ ADP3- + H+
Dikatalisis oleh fosfofruktokinase (enzim pengatur utama pada glikolisis).
Reaksi berlangsung irreversibel
4. Tahap ke 4 : Penguraian Fruktosa 1,6-Difosfat

Reaksi

Fructose-1,6-bisphosphate4-

->

dihydroxyacetone

phosphate2- +

glyceraldehyde-3-phosphate2Reaksi yang reversibel (berjalan 2 arah/dapat balik)


Dikatalisis oleh Fructose-1,6-Bisphosphate Aldolase.(Aldolase fruktosa difosfat)
5. Tahap ke 5 : Interkonversi Triosa Fosfat
Reaksi : Dihydroxyacetone phosphate2- -> glyceraldehyde-3-phosphate2Dikatalisis oleh Triose Phosphate Isomerase
Reaksi yang reversibel (dapat balik)
6. Tahap ke 6 : Pembentukkan senyawa berenergi tinggi ke I
Reaksi : glyceraldehyde-3-phosphate2- + Pi2- + NAD+ > 1,3-bisphosphoglycerate4- +
NADH + H+
Dikatalisis oleh hidroginase gliseraldehida fosfat
Reaksi yang reversibel (dapat balik)
7. Tahap ke 7 : Fosforilasi tingkat substrat ke I
Reaksi : 1,3-bisphosphoglycerate4- + ADP3- > 3-phosphoglycerate3- + ATP4Dikatalis oleh Enzim Kinase fosfogliserat untuk ADP menjadi ATP dan 3-fosfogliserat
Reaksi yang reversibel (dapat balik)
8. Tahap ke 8 : Pengubahan 3 fosfogliserat menjadi 2-fosfogliserat
Reaksi : 3-phosphoglycerate3- > 2-phosphoglycerate3Reaksi yang reversibel (dapat balik)
Dikatalisis oleh enzim fosfogliserat mutase
9. Tahap ke 9 : Pembentukkan senyawa berenergi tinggi ke II
Reaksi : 2-phosphoglycerate3- >

phosphoenolpyruvate3- + H2O

Dikatalis oleh enolasi menghasilkan fosfoenolpiruvat


10. Tahap ke 10 : Fosforilasi tingkat substrat ke II
Reaksi : phosphoenolpyruvate3- + ADP3- + H+ -> pyruvate- + ATP4

Reaksi ini penting, karena Tahap terakhir pada glikolisis pemindahan gugus posfat beenergi
tinggi dari fosfoenolfirufat ke ADP dengan katalis kinase piruvat. Menghasilkan ATP dari
reaksi fosforilasi tingkat subtrat ADP. Reaksi ini secara energetik sangat bagus, sehingga
berfungsi untuk menarik dua reaksi sebelumnya.

C. GLIKOGENESIS
Glikogenesis adalah proses pembentukan glikogen dari glukosa kemudian disimpan
dalam hati dan otot. Glikogen merupakan bentuk simpanan karbohidrat yang utama di dalam
tubuh dan analog dengan amilum pada tumbuhan. Unsur ini terutama terdapat didalam hati
(sampai 6%), otot jarang melampaui jumlah 1%. Akan tetapi karena massa otot jauh lebih
besar daripada hati, maka besarnya simpanan glikogen di otot bisa mencapai tiga sampai
empat kali lebih banyak.
Proses glikogenesis adalah sebagai berikut :

1. Glukosa mengalami fosforilasi menjadi glukosa 6-fosfat (reaksi yang lazim terjadi juga pada
lintasan glikolisis). Di otot reaksi ini dikatalisir oleh heksokinase sedangkan di hati oleh
glukokinase.
2.

Glukosa 6-fosfat diubah menjadi glukosa 1-fosfat dalam reaksi dengan bantuan katalisator
enzim fosfoglukomutase. Enzim itu sendiri akan mengalami fosforilasi dan gugus fosfo akan
mengambil bagian di dalam reaksi reversible yang intermediatnya adalah glukosa 1,6bifosfat.
Enz-P + Glukosa 1-fosfatEnz + Glukosa 1,6-bifosfatEnz-P + Glukosa 6-fosfat.

3. Selanjutnya glukosa 1-fosfat bereaksi dengan uridin trifosfat (UTP) untuk membentuk uridin
difosfat glukosa (UDPGlc). Reaksi ini dikatalisir oleh enzim UDPGlc pirofosforilase.
UDPGlc + PPiUTP + Glukosa 1-fosfat
4. Hidrolisis pirofosfat inorganic berikutnya oleh enzim pirofosfatase inorganik akan menarik
reaksi kearah kanan persamaan reaksi.
5. Atom C1 pada glukosa yang diaktifkan oleh UDPGlc membentuk ikatan glikosidik dengan
atom C4 pada residu glukosa terminal glikogen, sehingga membebaskan uridin difosfat.
Reaksi ini dikatalisir oleh enzim glikogen sintase. Molekul glikogen yang sudah ada
sebelumnya (disebut glikogen primer) harus ada untuk memulai reaksi ini. Glikogen primer
selanjutnya dapat terbentuk pada primer protein yang dikenal sebagai glikogenin. UDP +

(C6)n+1

UDPGlc

(C6)n

D. GLIKOGENOLISIS
Tahap pertama penguraian glikogen adalah pembentukan glukosa 1-fosfat. Berbeda
dengan reaksi pembentukan glikogen, reaksi ini tidak melibatkan UDP-glukosa, dan
enzimnya adalah glikogen fosforilase. Selanjutnya glukosa 1-fosfat diubah menjadi glukosa
6-fosfat oleh enzim yang sama seperti pada reaksi kebalikannya (glikogenesis) yaitu
fosfoglukomutase.

E.

HMP SHUNT
HMP Shunt (Heksosa Mono Phosphat Shunt) disebut juga : Pentose Phosphate
Pathway. Merupakan jalan lain untuk oksidasi glukosa. Tidak bertujuan menghasilkan energi

1.
2.
3.
4.
5.
6.

( ATP )
Aktif dalam :
Hati
Jaringan Lemak
Kelenjar Korteks adrenal
Kelenjar Tiroid
Eritrosit
Kelenjar Mammae ( laktasi )

F. GLUKONEOGENESIS
Glukoneogenesis adalah suatu pembentukan glukosa dari senyawa yang bukan
karbohidrat Glukoneogenesis penting sekali untuk menyediakan glukosa, apabila didalam
diet tidak mengandung cukup karbohidrat. Syaraf, medulla dari ginjal, testes, jaringan
embriyo dan eritrosit memerlukan glukosa sebagai sumber utama penghasil energi. Glukosa
diperlukan oleh jaringan adiposa untuk menjaga senyawa antara siklus asam sitrat. Didalam
mammae, glukosa diperlukan untuk membuat laktosa. Didalam otot, glukosa merupakan
satu-satunya bahan untuk membentuk energi dalam keadaan anaerobik. Untuk membersihkan
darah dari asam laktat yang selalu dibuat oleh sel darah merah dan otot, dan juga gliserol
yang dilepas jaringan lemak, diperlukan suatu proses atau jalur yang bisa memanfaatkannya.
Pada hewan memamah biak, asam propionat merupakan bahan utama untuk glukoneogenesis.

Jalur yang dipakai dalam glukoneogenesis adalah modifikasi dan adaptasi dari jalur EmbdenMeyerhof dan siklus asam sitrat.

METABOLISME PROTEIN
A. PENDAHULUAN

Protein adalah suatu senyawa organik yang mempunyai ikatan peptida dan berasal
dari monomer asam amino.Kata protein merupakan kata yang berasa dari bahasa yunani,
yaitu protos dan memiliki arti yang paling utama. Seluruh sel makhluk hidup
mendapatkan manfaat penting dari protein ini.Tentunya hal itu punya penyebab, yaitu karena
protein mengandung karbon, sulfur, nitrogen, hidrogen dan oksigen.Protein juga mengandung
fosfor.
Orang yang telah berjasa menemukan protein adalah Jons Jakob Berzelius pada tahun
1838.Protein terdiri dari satu biomolekul raksasa yang memiliki peran penting dalam
menyusun makhluk hidup.Kita sudah pernah belajar, bahwa protein juga berfungsi sebagai
pembawa kode genetik pada RNA.
Protein merupakan senyawa organik yang cukup kompleks dengan bibit molekul yang
cukup tinggi. Ia merupakan polimer dari sejumlah monomer asam amino yang dilekatkan
oleh ikatan bernama peptide. Jika diurai, protein ini sendiri terdiri atas karbon, oksigen,
nitrogen, hydrogen dan sebagian pula mengandung fosfor dan juga sulfur. Protein meupakan
salah satu senyawa yang sangat penting bagi manusia. Ia memiliki peranan yang signifikan
terhadap tumbuh kembang serta pemeliharaan keseimbangan tubuh. Untuk menjalankan
fungsi tesebut, tubuh akan menjalankan serangkaian proses untuk memaksimalkan
penyerapan. Proses tersebut dikenal dengan istilah metabolisme protein. Istilah metabolisme
sendiri diartikan sebagai semua jenis rekasi kimiawi yang berlangsung di dalam tubuh
organisme termasuk yang ada di tingkat seluler. Metabiolisme ini juga mencakup senyawa
protein di dalamnya.

Fungsi proteinbagi tubuh sebagai berikut.


1. Membangun sel-sel yang rusak
2. Sumber energi.
3. Pengatur asam basa darah.
4. Keseimbangan cairan tubuh.
5. Pembentuk antibodi.
Mengenai jenisnya, protein dapat dibagi menjadi :

1. Protein tipe struktural


Terdapat dalam sel terutama dalam bentuk filamen panjang yang merupakan polimer
dari banyak unit molekul protein. Salah satu kegunaan filamen intrasel tersebut yang
terpenting adalah untuk membentuk mikrotubulus yang merupakan sitoskeleton organel sel
seperti silia, akson saraf, gelendong mitosis pada sel yang sedang bermitosis dan sebuah
massa tubulus berfilamen tipis dengan pola yang tidak teratur dan menahan bagian-bagian
dari sitoplasma dan nukleoplasama agar tetap berada di konpartemen keduanya masingmasing. Di ruang ekstrasel, struktur protein yang berfibril terutama dijumpai pada serat
kolagen dan elastin jaringan ikat padat, dinding pembuluh darah, tendon, ligamentum, dan
sebagainya.
2. Protein tipe fungsional.
Protein jenis ini berbeda sepenuhnya. Biasanya terdiri dari kombinasi beberapa molekul
dalam tubulus globulus. Struktur protein jenis ini terutama merpakan enzim sel dan tidak
seperti protein berfibril. Protein fungsional sering berpindah pindah dalam cairan sel.
Banyak juga yang yang melekat pada bentukan bermembran dalam sel.Enzim berhubungan
langsung dengan zat lain dalam cairan sel dan dengan demikian membantu terjadinya reaksi
reaksi kimia intrasel yang spesifik. Contaoh dari reaksi yang dimaksud adalah seperti reaksi
kimia

yang

memecah

glukosa

menjadi

komponen

penyusunnya

dan

kemudian

menggabungkan komponen tersebut dengan oksigen untuk membentuk karbondioksidadan


iar yang secara bersamaan menghasilkan energi yang diperlukan untuk fungsi sel, semuanya
diperantarai oleh serangkaian enzim.
B.

METABOLISME PROTEIN
Metabolisme protein adalah metabolisme yang berasal dari asam amino yang
sumbernya dari asam itu sendiri. Dalam total keseluruhan asam amino yang dihasilkan ada
sekitar 75%yang berfungsi sebagai sintesis pada protein. Asam amino yang bertujuan sebagai
metabolisme tersebut dapat kita jumpai pada protein yang kita makan setiap harinya. Protein
tersebut berproses sebagai hasil dari degradasi protein di dalam tubuh. Proses semacam ini
biasanya akan bersifat kontinyu atau berlanjut secara berkala. Asam amino pada protein itu
sendiri terbagi atas dua unsur yaitu asam amino essensial dan asam amino non essensial.
Dalam hal ini sumber protein yang berupa asam amino tersebut akan mengalami transport
protein seperti protein akan berproses di usus halus yang nantinya akan masuk pada aliran
darah kita. Ketika asam amino telah bercampur dalam darah maka asam tadi akan tersebar

luas hingga keseluruh sel namun asam amino itu tentunya tidak akan terbuang sia-sia
melainkan akan disimpan dalam sel-sel darah yang dibantu dengan enzim.
Metabolisme protein akan tersusun atas jumlah asam amino yang membentuk
rangkaian sederhana dengan diikat oleh unsur kimiawi lainnya seperti peptida. Proteinprotein tersebut akan membentuk semacam gugus amina dan gugus karboksil yang terjaring
dalam darah. Jumlah peptida dalam protein sendiri sangat beragam ada yang mencapai 10
hingga 100 asam amino. Selain itu protein juga memiliki jenis sebagai hasil dari senyawa
kimia yang berada pada tubuh kita misalnya ada unsur glikoprotein yang banyak
mengandung karbohidrat, ada pula lipoprotein yang banyak mengandung lipid. Jika asam
amino dalam metabolisme protein sudah lengkap terangkai maka akan memiliki fungsi
tersendiri. Seperti membangun sel-sel yang rusak akibat kondisi tubuh yang tidak stabil,
membentuk zat-zat pengatur yaitu enzim dan hormon serta membentuk zat inti untuk energi
yang setara dengan 4,1 kalori.
Umumnya, terdapat dua arah lintasan dari proses metabolisme protein di dalam tubuh, yakni:
1. Katabolisme atau rekasi yang di dalamnya melibatkan proses mengurai sejumlah
molekul organik dalam rangka memperoleh energi.
2. Anabolisme, adalah rekasi yan merangkau sejumlah senyawa organik dari molekul tertentu
agar lebih mudah diserap oleh tubuh.
Proses metabolisme protein di dalam tubuh akan menghasilkan asam amino.
Pembingkaran senyawa protein ini menjadi asam amino membutuhkan bantuan enzim jenis
protease dan juga air agar proses hidrolisis protein terjadi di setiap ikatan peptida. Kegiatan
hidrolisis ini juga terjadi apabila senyawa protein diberi asam, basa dan juga dipanaskan.
Asam amino yang dihasilkan dari metabolisme ini cukup penting bagi tubuh.
Asam amino dibagi ke dalam dua jenis yakni :
1. Asam amino esensial (dikenal juga dengan istilah asam amino utama) merupakan
jenis asam amino yang sangat diperlukan oleh tubuh dan mutlak didatangkan dari luar
tubuh sebab tubuh kita tidak mampu disintesis. Asam amino esensial ini hanya bisa
disintesis oleh sel tumbuhan. Adapun contoh dari asm amino ini antara lain triptofan,
treonin, arginin, histidin, iseleusin, leusin, lisin, dan juga metionin.

2. Asam amino non esensial adalah jenis asam amino yang mampu disintesis oleh
tubuh kita. Adapun contoh asam amino jenis yang ini adalah alanin, prolin, tirosin,
dan glisin.
Setelah dipecah menjadi asam amino yang lebih sederhana dalam serangkaian proses
metabolisme protein, maka tubuh tidak serta merta menyerapnya. Biasanya absorpsinya akan
berlangsung dalam kurun waktu 2 sampai 3 jam. Dengan demikian, bisa disimpulkan bahwa
hanya sebagian kecil asam amino yang diabsorbsi. Meski demikian, tak pernah ditemukan
seseorang yang kelebihan protein di dalam tubuhnya, sebab saat asam amino telah memasuki
darah, jumlah yang berlebihan akan segera ditransportasikan ke seluruh sel-sel di dalam
tubuh dalam kurun waktu 5 sampai 10 menit.
Proses dalam metabolisme protein:
1. Proses dekarboksilasi (Decarboxylation Process)
Memisahkan gugusan karboksil dari asam amino, sehingga terjadi ikatan baru yang
merupakan zat antara yang masih mengandung N. Dekarboksilasi oksidatifmerupakan suatu
tahapan proses katabolisme (reaksi pemecahan / pembongkaran senyawa kimia kompleks
yang mengandung energi tinggi menjadi senyawa sederhana yang mengandung energi lebih
rendah) yang merupakan lanjutan dari proses glikolisis(proses pengubahan molekul sumber
energi, yaitu glukosa yang mempunyai 6 atom C manjadi senyawa yang lebih sederhana,
yaitu asam piruvat yang mempunyai 3 atom C). Menurut Wapedia (2010) dekarboksilasi
merujuk pada reaksi kimia yang menyebabkan gugus karboksil (-COOH) terlepas dari
senyawa semula menjadi karbon dioksida (CO2).
2. Proses transaminasi (Transamination Process)
Pemindahan gugusan asam amino (NH2) dari suatu asam amino ke ikatan lain yang
biasanya asam keton sehingga terjadi asam amino.Transaminasi ialah proses katabolisme
asam amino yang melibatkan pemindahan gugus amino dari satu asam amino kepada asam
amino lain. Dalam reaksi transaminasi ini gugus amino dari suatu asam amino dipindahkan
kepada salah satu dari tiga senyawa keto, yaitu asam piruvat, a ketoglutarat atau oksaloasetat,
sehingga senyawa keto ini diubah menjadi asam amino, sedangkan asam amino semula
diubah menjadi asam keto. Ada dua enzim penting dalam reaksi transaminasi yaitu alanin
transaminase dan glutamat transaminase yang bekerja sebagai katalis dalam reaksi berikut :
a.

Pada reaksi ini tidak ada gugus amino yang hilang, karena gugus amino yang dilepaskan oleh
asam amino diterima oleh asam keto. Alanin transaminase merupakan enzim yang

mempunyai kekhasan terhadap asam piruvat-alanin. Glutamat transaminase merupakan


enzim yang mempunyai kekhasan terhadap glutamat-ketoglutarat sebagai satu pasang
substrak .
b.

Reaksi transaminasi terjadi didalam mitokondria maupun dalam cairan sitoplasma. Semua
enzim transaminase tersebut dibantu oleh piridoksalfosfat sebagai koenzim. Telah
diterangkan bahwa piridoksalfosfat tidak hanya merupakan koenzim pada reaksi
transaminasi, tetapi juga pada reaksi-reaksi metabolisme yang lain.

3. Proses deaminasi (Deamination Process)


Memisahkan gugusan amino (NH2) dari suatu asam amino. Biasanya diikuti produksi
asam alfa keto yang bila dioksidasi sempurna menjadi CO2+H2O atau disintesa menjadi
aseto asetat mengikuti metabolisme asam lemak. Dalam proses ini Asam amino dengan reaksi
transaminasi dapat diubah menjadi asam glutamat. Dalam beberapa sel misalnya dalam
bakteri, asam glutamat dapat mengalami proses deaminasi oksidatif yang menggunakan
glutamat dehidrogenase sebagai katalis.
Asam glutamat + NAD + a ketoglutarat + NH4+ + NADH + H+
Dalam proses ini asam glutamat melepaskan gugus amino dalam bentuk NH4+. Selain NAD+
glutamat dehidrogenase dapat pula menggunakan NADP+ sebagai aseptor elektron. Oleh
karena asam glutamat merupakan hasil akhir proses transaminasi, maka glutamat
dehidrogenase merupakan enzim yang penting dalam metabolisme asam amino oksidase dan
D asam oksidase.

Anda mungkin juga menyukai