BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada Fotogrametri,
Dengan
mengakibatkan
adanya
sensor
tertangkapnya
RGB
pada
lensa
(red,
green,
kamera
blue)
digital,
maupun
kamera
dibandingkan
menggunakan
cara
kalibrasi
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Kamera
Dalam ilmu fotogrametri, dilihat dari teknik pengambilan datanya, foto
dibedakan menjadi dua kategori yaitu foto udara dan foto terrestrial.
Pada foto terrestrial proses perekaman data (pemotretan) dilakukan di
permukaan bumi. Pada metode ini kamera dapat dipegang dengan
tangan, dipasang pada kaki kamera (statif), dipasang di menara, atau
alat penyangga lain yang yang dirancang secara khusus. Fotogrametri
terrestrial
digunakan
untuk
membutuhkan ketelitian
pemetaan
objek-objek
khusus
yang
karena
kamera
digunakan
untuk
membuat
foto
yang
fotogramterik.
Kamera
metric
yang
umum
digunakan
adalah
memiliki
tada-tanda
fidusial,
namun
dapat
dilakukan
kamera
non
metric
dapat
digunakan
untuk
aplikasi
fotogrametri.
Ukuran film
Keterbatasan lain dalam penggunaan kamera non metric adalah
terbatasnya ukuran film. Untuk mengcover area dengan luas dan
skala yang sama, penggunaan kamera format kecil 24 mm 36
mm membutuhkan jumlah foto lebih banyak dibandingkan jika
pemotretan itu dilakukan dengan menggunakan kamera metric
format besar 23 cm 23 cm. selain itu, seringkali dalam
pemetaan metode foto udara dibutuhkan foto dengan ukuran asli
yang besar, sehingga penggunaan kamera format kecil menjadi
masalah.
Penggunaan foto udara metric format besar 23 cm 23 cm akan
mampu memberikan ketelitian yang baik, akan tetapi untuk area
pemetaan yang relative kecil dipandang tidak ekonomis. Pertimbangan
pengguaan kamera non-metrik untuk keperluan pemetaan (foto udara)
adalah adanya efisiensi biaya pemetaan untuk area yang relative.Selain
itu, dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi,
keterbatasan-keterbatasan penggunaan kamera format kecil dapat
diatasi, sehingga kamera non-metrik menjadi instrument yang layak
digunakan untuk foto udara.
2.2 Kalibrasi Kamera
Untuk memperoleh posisi 3D yang akurat dari sebuah foto, parameter
internal dari sebuah kamera harus diketahui. Parameter internal kamera
meliputi panjang focus ekivalen (panjang focus efektif di dekat pusat
lensa), panjang focus terkalibrasi, distorsi lensa (radial dan tangensial),
lokasi titik utama foto, jarak antara dua fidusial yang berhadapan, sudut
perpotongan garis-garis fidusial dan kerataan bidang fokal. Parameter
internal ini kemudian dijadikan input orientasi dalam. [Wolf, 1983]
Nilai parameter-parameter internal dapat diketahui dengan melakukan
kalibrasi pada kamera udara yang akan digunakan untuk proses
pemotretan. Metode kalibrasi kamera dibedakan dalam tiga kategori
dasar yaitu : (1) metode laboratorium, (2) metode lapangan dan (3)
metode stellar. Multikolimator dan goniometer merupakan metode
kalibrasi
kamera
laboratorium,
kedua
metode
ini
masing-masing
4
tertentu (yang
. Pada metode
goniometer objek berupa pelat grid yang disinari dari belakang, grid ini
kemudian
diproyeksikan
melalui
lensa
kamera
pada
arah
bintang
pada
letak
kamera.
Susudt
ini
kemudian
BAB III
METODOLOGI
3.1 Waktu dan Lokasi
Praktikum dilaksanakan pada:
Hari, Tanggal
: Kamis, 20 November 2014
Waktu
: 12.00 WBBI - Selesai
Lokasi
: Jurusan Teknik Geomatika ITS
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Alat
a. Kamera
Jurusan Teknik Geomatika
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Melakukan
pengambilan Foto
papan Kolimator
Memindahkan
data ke
Laptop
Membuka
Aplikasi
Langkah Pengambilan
Gambar
Matlab
Jalankan
Toolbox_calib
Memilih 20 foto
yang dimasukkan
dalam folder
Toolbok_calib untuk
di proses
Langkah
Pengambilan
Jarak
TIDAK
Proses
kalibrasi
Di dapatkan Interior
OrientationParameter
Jurusan Teknik Geomatika YA
(IOP)
Finis
10
11
BAB IV
HASIL DAN ANALISA
4.1 Hasil
4.1.1 Hasil Pangambilan Foto
Dengan menggunakan kamera digital merk kamera Sony DSC W630
yang mempunyai focal length 5-25 mm. kami menggunak papan
kolimator berbentuk papan catur. Pada saat pengambilan foto papan
kolimator harus terlihat semua, jumlah kotak yang digunakan berjumlah
64, jarak lensa kamera dari papan kolimator jangan terlalu jauh. Kami
melakukan proses pengambilan foto ini sebanyak 15 kali, kemudian di
kalibrasi menggunakan Matlab. Inilah hasil pemotretan sebagai berikut :
12
Gambar 4.2 Hasil foto menunjukkan tiap titik yang sudah terkalibrasi
Hasil nilai interior orientasion parameter (IOP) :
Initialization of the principal point at the center of the image.
Initialization of the intrinsic parameters using the vanishing
points of planar patterns.
Initialization of the intrinsic parameters - Number of images: 15
Calibration parameters after initialization:
Focal Length:
fc = [ 1743.07877 1743.07877 ]
Principal point:
cc = [ 1151.50000 863.50000 ]
Skew:
alpha_c = [ 0.00000 ]
=> angle of pixel =
90.00000 degrees
Distortion:
kc = [ 0.00000
0.00000
0.00000
0.00000
0.00000 ]
Main calibration optimization procedure - Number of images: 15
Gradient descent iterations:
1...2...3...4...5...6...7...8...9...10...11...12...13...14...15...16...17..
.18...19...20...21...22...23...24...25...26...27...28...29...30...done
Estimation of uncertainties...done
Calibration results after optimization (with uncertainties):
Focal Length:
fc = [ 1867.24070 1854.54820 ]
[ 75.82149 72.60726 ]
Principal point:
cc = [ 1192.51922
93.21282 ]
Skew:
603.69625 ] [ 35.89714
=> angle of
-0.03311
0.00502
13
603.69625 ] [ 35.89714
=> angle of
-0.03311
0.00502
14
15
16
digunakan saat pemotretan. Hasil nilai (X 0 , Y0) pixel error foto sebesar 2.43769
: 2.72809, bila nilai pixel lebih besar dari 1 maka hasil kalibrasi ini masih
kurang baik, beberapa faktor yang mempengaruhi nilai pixelnya besar yaitu,
hasil
foto
kurang
jelas,
pengeplotan
saaat
kalibrasi
kurang
pas
dan
17
penempelan papan kolimator di lantai tidak rata dan papan kolimator kusut.
Dari hasil kalibrasi juga di dapat nilai radial dan tangensial K 1, K2, K3, P1, P2nilai
jarak dari pusat titik. Nilai dari derajat skew Skew: alpha_c = [ 0.00000 ]
=>
-0.03311
0.20196
0.00517
0.00585 0.00000 ]
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
terkalibrasi.
Dari hasil kalibrasi
1867.24070: 1854.54820
Dari hasil kalibrasi untuk nilai eror pixcel (X0 , Y0) adalah 2.43769 :
2.72809.
Dari hasil kalibrasi telah didapat nilai sudut skew alpha_c = [ 0.00000
telah
didapat
nilai
focal
leght
sebesar
18
Papan kolimator tidak boleh kotor, sobek dan kusut, sehingga foto
benar-benar pada
DAFTAR PUSTAKA
Ligterink,G.H .
19