Disusun Oleh:
I Made Bayu Arditya
(125060100111036)
Marthina H R
(125060120111002)
Muhammad Faizal
(125060107111026)
(125060101111008)
Ronny Setiawan
(125060100111032)
Theadeira Chiquita
(125060100111028)
JURUSAN SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2015
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dengan adanya tuntutan untuk peningkatan perekonomian menyebabkan
meningkatnya jumlah pergerakan baik untuk barang maupun penumpang sehingga
mendorong peningkatan lalu lintas dan jalan. Untuk wilayah yang masih berada dalam
satu pulau maka prasarana transportasi darat sangat penting yaitu jalan. Perekonomian
di Pulau Jawa adalah salah satu contoh perekonomian yang berkembang pesat. Pada
wilayah regional Jawa Timur, dengan terus meningkatnya perekonomian kota
Surabaya dan sekitarnya, kota-kota di jawa timur terutama yang berdekatan dengan
kota Surabaya terkena dampaknya. Dalam kurun waktu satu sampsi dua dasawarsa
terakhir, Peningkatan perekonomian di Jawa Timur terus berkembang pesat, terutama
di beberapa kabupaten seperti kabupaten Sidoarjo, Gresik, Bangkalan, Mojokerto, dan
Lamongan. Peningkatan perekonomian tersebut dikarenakan oleh tumbuhnya industri
yang diiringi oleh pemukiman penduduk di sekitarnya
Pembangunan jalan menjadi suatu kebutuhan yang harus dipenuhi oleh
pemerintah Jawa Timur demi mendukung perkembangan ekonomi yang terjadi, salah
satunya jalan tol. Jalant tol merupakan kunci bagi perkembangan ekonomi di Pulau
Jawa, khususnya di sektor industri. Para perencana dan pengambil keputusan
menganggap, bahwa dengan kondisi prasarana transportasi, khususnya jalan raya, saat
ini kurang mendukung perkembangan sektor industri di pulau Jawa dalam persaingan
global, maka diambil langkah untuk mengadakan pembangunan jalan tol Trans Jawa .
hal ini merupakan solusi yamg baik bagi perkembangan ekonomi di pulau Jawa.
Untuk itu, pembangunan ruas tol Surabaya - Mojokerto sangat diperlukan guna
menunjang perkembangan ekonomi di wilayah Jawa Timur.
1.2 Rumusan Masalah
Apa saja permasalahan yang terjadi pada pelaksanaan proyek pembangunan jalan
tol Surabaya-Mojokerto ?
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Tahap Perencanaan
1. Gagasan Dasar dan Kebutuhan
Gagasan pembangunan proyek ini timbul sebagai dampak dari perkembangan
perekonomian di kawasan sekitar Surabaya yang ditandai dengan meningkatnya jumlah
perindustrian dan jumah penduduk. Perkembangan perekonomian tersebut menyebabkan
peningkatan lalu lintas dan jalan. Dengan adanya pembangunan jalan tol Surabaya-Mojokerto
yang juga merupakan bagian dari Trans Jawa Toll-way System diharapkan mampu menunjang
kegiatan perekonomian yang ada.
2. Penentuan Lokasi
Proyek jalan tol Surabaya-Mojokerto berada pada 4 kabupaten/ kota di Jawa Timur,
yaitu Sidoarjo, Surabaya, Gresik, dan Mojokerto. Lokasi ini dipilih berdasarkan pertimbangan
banyaknya kawasan industri yang berada pada lokasi-lokasi tersebut. Pembangunan jalan tol
ini direncanakan membutuhkan lahan seluas 310 ha yang terdiri dari 3877 bidang di 37 desa, 9
kecamatan dan 4 daerah tingkat II meliputi kabupaten Sidoarjo, kota Surabaya, Kabupaten
Gresik, dan Kabupaten Mojokerto. Trase jalan direncanakan dimulai dari interchange atau
Bundaran Waru (Kabupaten Sidoarjo) dan berakhir di Kabupaten Mojokerto.
3. Data Proyek dan Data Teknis
Adapun data mengenai proyek jalan tol Surabaya-Mojokerto adalah sebagai berikut:
Nama Proyek
: Pembangunan Jalan Tol Surabaya-Mojokerto (SUMO)
Lokasi Proyek
: Sidoarjo, Surabaya, Gresik, dan Mojokerto, Jawa Timur
Konsultan Perencana
: PT Buana Archicon & Associates
Konsultan Supervisi
: Dressa Badja KSO
Kontraktor/ Pelaksana
: PT Wijaya Karya (Persero)
Panjang Jalan
: 36,27 km
Terbagi dalam 5 seksi
:
Seksi 1A yaitu Waru-Sepanjang
: 2,3 km
Seksi 1B yaitu Sepanjang-Western Ring Road : 4,3 km
Seksi II yaitu Western Ring Road-driyorejo
: 5,1 km
Seksi IV yaitu Krian-Mojokerto-Spoor
: 18,47 km
Dengan:
o Sub Seksi IV.1 Wringin Anom IC-Krian
: 6,1 km
o Sub Seksi IV.2 Batas Kabupaten Mojokerto-Wringin Anom IC
: 5,2 km
o Sub Seksi IV.3 Mojokerto-Batas Kabupaten Mojokerto
: 5,55 km
: 2,22 km
: Rp 3,378 triliun
: Tahun 1996
: April 2007
: Juni 2011
: 27 Agustus 2011
: Juli 2010
: Desember 2013 (Prediksi)
: Maret 2014 (Prediksi)
pekerjaan konstruksi
1997
: Pembangunan infrastruktur dhentikan sementara akibat krisis
moneter di Indonesia
Oktober 2005
: Dilakukan Review Design terhadap proyek jalan tol SUMO
Maret 2006 : Persetujuan ROW Plan
31 Juli 2006
: Proyek mendapat persetujuan AMDAL oleh Gubernur Propinsi Jawa
Timur
7 September 2006: Review Desain disetujui oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)
18 April 2007
: Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) seksi 1A diterbitkan,
Nujyasumo Agung (MNA) yang merupakan perusahaan dengan komposisi kepemilikan saham
yaitu Jasa Marga sebesar 55%, PT Moeladi sebesar 25% dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
sebesar 20%. MAsa konsesi pengusahaan jalan tol ini 42 tahun terhitung sejak Surat Perintah
Mulai Kerja (SPMK) pertama pada April 2007 (tahun 2007-2049). Pelaksanaan
mulai dari Sta 50+00 hingga Sta 52+470. Berdasarkan rencana awal, pelaksanaan
pembangunan tol Sumo dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama, yaitu pembangunan
jalan tol dari Surabaya hingga Mojokerto Kota, dengan jumlah lajur 2x2 lajur (2 lajur
dan 2 arah) yang dibagi lagi dalam 2 seksi pelaksanaan. Yaitu, Seksi 1 pelaksanaanya
dimulai dari Waru (km 8+800) hingga Krian (km 26+570) dan Seksi 2 pelaksanaannya
dimulai dari Krian (km 26+570) sampai dengan Mojokerto Utara (km 42+840),
ditambah Spoor mulai dari Mojokerto Utara (km 50+000) sampai dengan Mojokerto
Kota (km 52+470). Untuk tahap kedua, yaitu penambahan jumlah lajur jalan tol dari
2x2 lajur menjadi 2x3 lajur (3 lajur dan 2 arah).
Gambar 2.4 Pelaksanaan Konstruksi Tol Sumo yang Terkendala Tiang SUTET dan Rel Kereta
Api
2.3 Jenis Pekerjaan
Pekerjaan yang dilakukan pada proyek pembuatan jalan tol Surabaya Mojokerto
adalah sebagai berikut:
1. Pekerjaan Tanah
2. Pekerjaan Drainase
3. Pekerjaan Pemadatan
4. Pekerjaan Rigid Pavement
2.3.1. Pekerjaan Tanah
Rangkaian pekerjaan tanah pada proyek pembuatan jalan tol Surabaya
Mojokerto adalah sebagai berikut :
1. Pembersihan dan pembongkaran
a. Pembongkaran dilakukan pada daerah milik jalan yang telah
ditentukan dan atas petunjuk direksi.
b. Hasil pembongkaran dibuang diluar lokasi pekerjaan atau lokasi
Persiapan
Pengecoran
Membuat alur
Pembasahan beton
Pemotongan joint
BAB 3
KESIMPULAN
a. Kesimpulan
Proses perencanaan proyek pembangunan jalan tol Surabaya-Mojokerto
dilakukan dalam beberapa tahap, diantaranya adalah tahap penentuan gagasan dasar
dan kebutuhan, tahap penentuan lokasi, tahap pengumpulan data proyek dan data
teknis.
Mojokerto harus dapat memiliki pemahaman yang sama terhadap pekerjaan yang
dilaksanakan dan terfokus pada penyelesaian proyek yang tepat waktu, efisien, dan
berkualitas.
4. Masing-masing unit pelaksana pekerjaan perlu memahami hubungan jenis
pekerjaan yang dilaksanakannya dengan jenis pekerjaan yang lain.